Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TANTEKU YANG HOT(sorry copas dari tetangga sebelah)

ceketed

Suka Semprot
Daftar
4 Jan 2013
Post
2
Like diterima
3
Bimabet
Selama ini aku punya seorang bibi. Namun karena dia masih muda, karena menjadi istri keempat dari pamanku, maka aku sering memanggilnya mbak Ummi. Umurnya 28 tahun. Mbak Ummi adalah seorang wanita yang taat beribadah dan alim. Jika keluar rumah, ia selalu memakai jilbab lebar dan jubah terusan.


Ternyata Tante Ku - Bahkan jika
dirumah sedang menunggui
warungnya, ia juga memakai
jilbab lebar dan jubah untuk
memudahkan saat ada
pelanggan. Sudah lama aku
mengagumi wajahnya yang
cantik dan kulitnya yang putih.
Wajah dan suaranya yang
seakan sendu dan pasrah selalu
membuat birahiku meninggi saat
ada didekatnya. Apalagi dengan
bibir indah dan hidung
mancung.
Suatu saat, aku pernah main
kerumahnya dan mendapati ia
sedang mandi. Aku langusng
mengintipnya dan melihat ia
sedang mandi sambil
bermasturbasi. Desahan2nya
membuatku panas dingin.
Apalagi sembari melihat
tubuhnya yang putih montok
tanpa sehelai benangpun.
Namun entah mengapa, aku
lebih terangsang jika melihat ia
memakai jilbab dan jubah
panjangnya. Sensasi yang terjadi
seakan lebih erotis.
Suatu saat, paman ditugaskan ke
bandung selama 2 minggu. Aku
diminta untuk terkadang
menjenguk Mbak Ummi, karena
ia adalah istri kesayangan
paman. Kesempatan untuk
mendapatkan apa yang
kuinginkan. Aku tahu, paman
adalah seorang pria yang gairah
seksnya tinggi. Itu juga alasan ia
mampu melayani keempat
istrinya. Maka, pastilah mbak
Ummi yang sudah ditinggal 1
minggu dan tidak merasakan
belaian suaminya, merasa rindu
pada belaian laki2. Biarlah aku
yang melayaninya.
Huheuhueheuheuh…
Sampai dirumahnya, aku
menemukan ruang depan
kosong. Siang2 begini pasti
mbak Ummi menunggu
warungnya di ruangan kecil
dibelakang warung. Ruangan itu
berisi ranjang yang biasa
digunakan untuk berbaring jika
menunggu warung. Mungkin
Mbak Ummi sedang tidur disana.
Aku berjingkat agar langkahku
tak kkedengaran,.
Sampai di ruangan itu, kbenar
ulihat Mbak Ummi tidur. Posisi
tidur Mbak Ummi telentang dan
Mbak Ummi hanya memakai
jubah merah muda yang tipis
dan jilbab berbahan kaus yang
tersingkap. jubahnya sudah
terangkat sampai di pangkal
pahanya, sehingga agak terlihat
CD mini yang dikenakannya
berwarna putih tipis, sehingga
terlihat belahan kemaluan Mbak
Ummi yang ditutupi oleh rambut
hitam halus kecoklat-coklatan.
Buah dada Mbak Ummi yang
montok dan padat itu terlihat
samar-samar di balik jubah
coklat susunya yang tipis, naik
turun dengan teratur. Jilbabnya
yang tersingkap tak mampu
menutupinya.
Walaupun dalam posisi telentang,
tapi buah dada Mbak Ummi
terlihat mencuat ke atas dengan
putingnya yang kecil nampak
jelas. Melihat pemandangan yang
menggairahkan itu aku benar-
benar terangsang hebat. Dengan
cepat kemaluanku langsung
bereaksi menjadi keras dan
berdiri dengan gagahnya, siap
tempur. Perlahan-lahan
kuberjongkok di samping tempat
tidur dan tanganku secara hati-
hati menarik jubah mbak Ummi
semakin keatas, sehingga Cdnya
semakin jelas terlihat. Kemudian
tanganku kuletakkan dengan
lembut pada belahan kemaluan
Mbak Ummi yang mungil itu
yang masih ditutupi dengan CD.
Perlahan-lahan tanganku mulai
mengelus-elus kemaluan wanita
alim yang montok itu dan juga
bagian paha atasnya yang
benar-benar licin putih mulus
dan sangat merangsang.
Terlihat Mbak Ummi agak
bergeliat dan mulutnya agak
tersenyum, mungkin wanita
berjilbab ini mimpi, sedang
becinta dengan paman. Aku
melakukan kegiatanku dengan
hati-hati takut Mbak Ummi
terbangun. Perlahan-lahan
kulihat bagian CD Mbak Ummi
yang menutupi kemaluannya
mulai terlihat basah, rupanya
Mbak Ummi sudah mulai
terangsang juga. Dari mulutnya
terdengar suara mendesis
perlahan dan badannya
menggeliat-geliat perlahan-lahan.
Aku makin tersangsang melihat
pemandangan itu.
Cepat-cepat kubuka semua baju
dan CD-ku, sehingga sekarang
aku bertelanjang bulat. Kontolku
yang 19 cm itu telah berdiri
kencang menganguk-angguk
mencari mangsa. Dan aku
membelai-belai buah dadanya,
dia masih tetap tertidur saja. Aku
tahu bahwa puting dan klitoris
Mbak Ummiku tempat paling
suka dicumbui, karena aku
sering mengintip saat paman
dan mbak Ummi nge-seks. Lalu
tanganku yang satu mulai
gerilya di daerah memeknya.
Kemudian perlahan-lahan aku
menggunting CD mini Mbak
Ummi dengan gunting yang
terdapat di sisi tempat tidur
wanita alim yang montok ini.
Sekarang kemaluan Mbak Ummi
terpampang dengan jelas tanpa
ada penutup lagi. Perlahan-lahan
kedua kaki Mbak Ummi kutarik
melebar, sehingga kedua
pahanya yang montok dan putih
terpentang. Dengan hati-hati aku
naik ke atas tempat tidur dan
bercongkok di atas Mbak Ummi.
Kedua lututku melebar di
samping pinggul Mbak Ummi
dan kuatur sedemikian rupa
supaya tidak menyentuh pinggul
Mbak Ummi. Tangan kananku
menekan pada kasur tempat
tidur, tepat di samping tangan
Mbak Ummi, sehingga sekarang
aku berada dalam posisi
setengah merangkak di atas
wanita berjilbab montok ini.
Tangan kiriku memegang batang
kontolku. Perlahan-lahan kepala
kontolku kuletakkan pada
belahan Bibir kemaluan Mbak
Ummi yang telah basah itu.
Kepala kontolku yang besar itu
kugosok-gosok dengan hati-hati
pada Bibir kemaluan Mbak Ummi.
Terdengar suara erangan
perlahan dari mulut Mbak Ummi
dan badannya agak mengeliat,
tapi matanya tetap tertutup.
Akhirnya kutekan perlahan-lahan
kepala kemaluanku membelah
Bibir kemaluan Mbak Ummi.
Sekarang kepala kemaluanku
terjepit di antara Bibir kemaluan
Mbak Ummi. Dari mulut Mbak
Ummi tetap terdengar suara
mendesis perlahan, akan tetapi
badannya kelihatan mulai
gelisah. Aku tidak mau
mengambil resiko, sebelum Mbak
Ummi sadar, aku sudah harus
menaklukan kemaluan Mbak
Ummi dengan menempatkan
posisi kontolku di dalam lubang
memek wanita berjilbab yang
menggairahkan ini. Sebab itu
segera kupastikan letak kontolku
agar tegak lurus pada kemaluan
Mbak Ummi. Dengan bantuan
tangan kiriku yang terus
membimbing kontolku, kutekan
perlahan-lahan tapi pasti
pinggulku ke bawah, sehingga
kepala kontolku mulai
menerobos ke dalam lubang
kemaluan Mbak Ummi.
Kelihatan sejenak kedua paha
Mbak Ummi bergerak melebar,
seakan-akan menampung
desakan kontolku ke dalam
lubang kemaluanku. Badannya
tiba-tiba bergetar menggeliat
dan kedua matanya mendadak
terbuka, terbelalak bingung,
memandangku yang sedang
bertumpu di atasnya. Mulutnya
terbuka seakan-akan siap untuk
berteriak. Dengan cepat tangan
kiriku yang sedang memegang
kontolku kulepaskan dan buru-
buru kudekap mulut Mbak Ummi
agar jangan berteriak. Karena
gerakanku yang tiba-tiba itu,
posisi berat badanku tidak dapat
kujaga lagi, akibatnya seluruh
berat pantatku langsung
menekan ke bawah, sehingga
tidak dapat dicegah lagi kontolku
menerobos masuk ke dalam
lubang kemaluan Mbak Ummi
dengan cepat.
Badan wanita berjilbab itu
tersentak ke atas dan kedua
pahanya mencoba untuk
dirapatkan, sedangkan kedua
tangannya otomatis mendorong
ke atas, menolak dadaku. Dari
mulutnya keluar suara jeritan,
tapi tertahan oleh bekapan
tangan kiriku. “Aauuhhmm..
aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya
tidak jelas. Kemudian badannya
mengeliat-geliat dengan hebat,
kelihatan Mbak Ummi sangat
kaget dan mungkin juga
kesakitan akibat kontolku yang
besar menerobos masuk ke
dalam kemaluannya dengan tiba-
tiba.
Meskipun Mbak Ummi meronta-
ronta, akan tetapi bagian
pinggulnya tidak dapat bergeser
karena tertekan oleh pinggulku
dengan rapat. Karena gerakan-
gerakan Mbak Ummi dengan
kedua kaki Mbak Ummi yang
meronta-ronta itu, kontolku yang
telah terbenam di dalam memek
Mbak Ummi terasa dipelintir-
pelintir dan seakan-akan dipijit-
pijit oleh otot-otot dalam memek
wanita alim yang montok ini. Hal
ini menimbulkan kenikmatan
yang sukar dilukiskan.
Karena sudah kepalang
tanggung, maka tangan kananku
yang tadinya bertumpu pada
tempat tidur kulepaskan.
Sekarang seluruh badanku
menekan dengan rapat ke atas
badan Mbak Ummi, kepalaku
kuletakkan di samping kepala
Mbak Ummi sambil berbisik
kekuping Mbak Ummi. “Mbaak..,
mbaak.., ini aku Eric. Tenang
mbaak.., sshheett.., shhett..!”
bisikku.
Bibiku yang alim namun montok
ini masih mencoba melepaskan
diri, tapi tidak kuasa karena
badannya yang mungil itu
teperangkap di bawah tubuhku.
Sambil tetap mendekap mulut
Mbak Ummi, aku menjilat-jilat
kuping Mbak Ummi dari luar
jilbab kausnya dan pinggulku
secara perlahan-lahan mulai
kugerakkan naik turun dengan
teratur.
Perlahan-lahan badan Mbak
Ummi yang tadinya tegang mulai
melemah. Kubisikan lagi ke
kuping Mbak Ummi, “Mbaak..,
tanganku akan kulepaskan dari
mulut Mbak Ummi, asal Mbak
Ummi janji jangan berteriak
yaa..?” Perlahan-lahan tanganku
kulepaskan dari mulut Mbak
Ummi. Kemudian Mbak Ummi
berkata, “Riic.., apa yang kau
perbuat ini..? Kamu telah
memperkosa Mbak Ummi..!” Aku
diam saja, tidak menjawab apa-
apa, hanya gerakan pinggulku
makin kupercepat dan tanganku
mulai memijit-mijit buah dada
Mbak Ummi yang masih tertutup
jubah tipis, terutama pada
bagian putingnya yang sudah
sangat mengeras. Jilbabnya yang
tersibak semakin membuat
wajahnya nampak semakin
menggairahkan.
Rupanya meskipun wajah Mbak
Ummi masih menunjukkan
perasaan marah, akan tetapi
reaksi badannya tidak dapat
menyembunyikan perasaannya
yang sudah mulai terangsang
itu. Melihat keadaan Mbak Ummi
ini, tempo permainanku
kutingkatkan lagi. Akhirnya dari
mulut wanita alim berjilbab itu
terdengar suara, “Oohh.., oohh..,
sshh.., sshh.., eemm.., eemm..,
Riicc.., Riicc..!” Dengan masih
melanjutkan gerakan pinggulku,
perlahan-lahan kedua tanganku
bertumpu pada tempat tidur,
sehingga aku sekarang dalam
posisi setengah bangun, seperti
orang yang sedang melakukan
push-up. Dibawahku terlihat
seorang wanita yang alim dan
berjilbab, sudah tersingkap
jilbabnya dan semakin bergairah
kusodok-sodok dengan kontol
besarku.
Dalam posisi ini, kontolku
menghujam kemaluan Mbak
Ummi dengan bebas, melakukan
serangan-serangan langsung ke
dalam lubang kemaluan Mbak
Ummi. Kepalaku tepat berada di
atas kepala Mbak Ummi yang
tergolek di atas kasur. Kedua
mataku menatap ke bawah ke
dalam mata Mbak Ummi yang
sedang meram melek dengan
sayu. Dari mulutnya tetap
terdengar suara mendesis-desis.
Selang sejenak setelah merasa
pasti bahwa Mbak Ummi telah
dapat kutaklukan, aku berhenti
dengan kegiatanku. Setelah
mencabut kontolku dari dalam
kemaluan Mbak Ummi, aku
berbaring setengah tidur di
samping Mbak Ummi. Sebelah
tanganku mengelus-elus buah
dada Mbak Ummi terutama pada
bagian putingnya, dari balik
jubahnya.
“Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan
ini kepada tantemu..!” katanya.
Sebelum menjawab aku menarik
badan Mbak Ummi
menghadapku dan memeluk
badan montoknya dengan hati-
hati, tapi lengket ketat ke badan.
Bibirku mencari bibirnya, dan
dengan gemas kulumat habis.
Woowww..! Sekarang wanita
alim itu menyambut ciumanku
dan lidahnya ikut aktif
menyambut lidahku yang
menari-nari di mulutnya.
Selang sejenak kuhentikan
ciumanku itu. Sambil
memandang langsung ke dalam
kedua matanya dengan mesra,
aku berkata, “Mbaak..
sebenarnya aku sangat sayang
sekali sama Mbak Ummi, Mbak
Ummi sangat cantik lagi ayu..!”
Sambil berkata itu kucium lagi
Bibirnya selintas dan
melanjutkan perkataanku,
“Setiaap kali melihat Mbak Ummi
bermesrahan dengan Paman,
aku kok merasa sangat cemburu,
seakan-akan Mbak Ummi adalah
milikku, jadi Mbak Ummi jangan
marah yaa kepadaku, ini
kulakukan karena tidak bisa
menahan diri ingin memiliki
Mbak Ummi seutuhnya.” Selesai
berkata itu aku menciumnya
dengan mesra dan dengan tidak
tergesa-gesa.
Ciumanku kali ini sangat panjang,
seakan-akan ingin menghirup
napasnya dan belahan jiwanya
masuk ke dalam diriku. Ini
kulakukan agar ia semakin
pasrah kuajak ngeseks, karena
sudah berhasil dengan beberapa
orang cewek lainnya. Rupanya
Mbak Ummi akhirnya takluk,
sehingga pelukan dan ciumanku
itu dibalasnya dengan tidak
kalah mesra juga.
Beberapa lama kemudian aku
menghentikan ciumanku dan
aku pun berbaring telentang di
samping Mbak Ummi, sehingga
Mbak Ummi dapat melihat
keseluruhan badanku yang
telanjang itu. “Iih.., gede banget
barang kamu Ricc..! Itu sebabnya
tadi Mbak Ummi merasa sangat
penuh dalam badan Mbak
Ummi.” katanya, mungkin
punyaku lebih besar dari punya
paman. Lalu aku mulai
memeluknya kembali dan mulai
menciumnya. Ciumanku mulai
dari mulutnya turun ke pangkal
lehernya yang tidak tertutup
jilbab, sembari perlahan kubuka
kancing jubahnya sampai perut.
Woooooow!!! Aku tidak percaya
dengan apa yang kulihat.
Sepasang buah dada yang putih
dan sangat montok. Putingnya
yang merah sudah mengeras.
Segera mulutku melumat-lumat
dan menghisap-hisap kedua
buah dadanya, terutama pada
kedua ujung putingnya berganti-
ganti, kiri dan kanan.
Sementara aksiku sedang
berlangsung, badan tanteku
yang selalu berjilbab dan
berjubah lebar ini menggeliat-
geliat kenikmatan. Dari mulutnya
terdengar suara mendesis-desis
tidak hentinya. Aksiku
kuteruskan ke bawah, turun ke
perutnya yang ramping, datar
dan mulus. Maklum, Mbak Ummi
belum pernah melahirkan.
Bermain-main sebentar disini
kemudian turun makin ke
bawah, menuju sasaran utama
yang terletak pada lembah di
antara kedua paha yang putih
mulus itu.
Pada bagian kemaluan Mbak
Ummi, mulutku dengan cepat
menempel ketat pada kedua
Bibir kemaluannya dan lidahku
bermain-main ke dalam lubang
memeknya. Mencari-cari dan
akhirnya menyapu serta menjilat
gundukan daging kecil pada
bagian atas lubang
kemaluannya. Segera terasa
badan wanita montok berjilbab
itu bergetar dengan hebat dan
kedua tangannya
mencengkeram kepadaku,
menekan ke bawah disertai
kedua pahanya yang menegang
dengan kuat. Keluhan panjang
keluar dari mulutnya, “Oohh..,
Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!”
Sambil masih terus dengan
kegiatanku itu, perlahan-lahan
kutempatkan posisi badan
sehingga bagian pinggulku
berada sejajar dengan kepala
Mbak Ummi dan dengan
setengah berjongkok. Posisi
batang kemaluanku persis
berada di depan kepala Mbak
Ummi. Rupanya Mbak Ummi
maklum akan keinginanku itu,
karena terasa batang
kemaluanku dipegang oleh
tangan Mbak Ummi dan ditarik
ke bawah. Kini terasa kepala
kontol menerobos masuk di
antara daging empuk yang
hangat. Ketika ujung lidah Mbak
Ummi mulai bermain-main di
seputar kepala kontolku, suatu
perasaan nikmat tiba-tiba
menjalar dari bawah terus naik
ke seluru badanku, sehingga
dengan tidak terasa keluar
erangan kenikmatan dari
mulutku. Membayangkan
seorang wanita berjilbab
mengulum, menyepong kontol
besarku dengan penuh nafsu,
aku semakin bernafsu
Dengan posisi 69 ini kami terus
bercumbu, saling hisap-
mengisap, jilat-menjilat seakan-
akan berlomba-lomba ingin
memberikan kepuasan pada satu
sama lain. Beberapa saat
kemudian aku menghentikan
kegiatanku dan berbaring
telentang di samping Mbak
Ummi. Kemudian sambil
telentang aku menarik Mbak
Ummi ke atasku, sehingga
sekarang wanita berjilbab itu
tidur tertelungkup pasrah di
atasku. Badan Mbak Ummi
dengan pelan kudorong agak ke
bawah dan kembali kusibakkan
keatas jubahnya. kedua paha
Mbak Ummi kupentangkan.
Kedua lututku dan pantatku agak
kunaikkan ke atas, sehingga
dengan terasa kontolku yang
panjang dan masih sangat
tegang itu langsung terjepit di
antara kedua Bibir kemaluan
Mbak Ummi.
Dengan suatu tekanan oleh
tanganku pada pantat Mbak
Ummi yang tak kalah montok
dengan buah dadanya, dan
sentakan ke atas pantatku, maka
kontolku langsung menerobos
masuk ke dalam lubang
kemaluan Mbak Ummi. Amblas
semua batangku.
“Aaaauuugghh..!” terdengar
keluhan panjang kenikmatan
yang terdengar jalang keluar
dari mulut wanita alim yang
montok itu. Aku segera
menggoyang pinggulku dengan
cepat karena kelihatan bahwa
Mbak Ummi sudah mau klimaks.
Mbak Ummi tambah semangat
juga ikut mengimbangi dengan
menggoyang pantatnya dan
menggeliat-geliat di atasku.
Kulihat wajahnya yang cantik
dibalut jilbab yang memberikan
sensasi sendiri untukku.
matanya setengah terpejam,
sedang kedua buah dadanya
yang montok sekali itu
bergoyang-goyang liar di atasku.
Ketika kulihat pada cermin besar
di lemari, kelihatan pinggul Mbak
Ummi yang sedang berayun-
ayun di atasku. Batang kontolku
yang besar sebentar terlihat
sebentar hilang ketika tanteku
yang berjilbab itu bergerak naik
turun di atasku. Hal ini
membuatku jadi makin
terangsang. Tiba-tiba sesuatu
mendesak dari dalam kontolku
mencari jalan keluar, hal ini
menimbulkan suatu perasaan
nikmat pada seluruh badanku.
Kemudian air maniku tanpa
dapat ditahan menyemprot
dengan keras ke dalam lubang
memek Mbak Ummi, yang pada
saat bersamaan pula terasa
berdenyut-denyut dengan
kencangnya disertai badannya
yang berada di atasku bergetar
dengan hebat dan terlonjak-
lonjak. Kedua tangannya
mendekap badanku dengan
keras.
Pada saat bersamaan kami
berdua mengalami orgasme
dengan dasyat. Akhirnya Mbak
Ummi tertelungkup di atas
badanku dengan lemas sambil
dari mulut Mbak Ummi terlihat
senyuman puas. “Riic.., terima
kasih Ric. Kau telah memberikan
Mbak Ummi kepuasan sejati..!”
Setelah beristirahat, kemudian
kami bersama-sama ke kamar
mandi dan saling membersihkan
diri satu sama lain. Sementara
mandi, kami berpelukan dan
berciuman disertai kedua tangan
kami yang saling mengelus-elus
dan memijit-mijit satu sama lain,
sehingga dengan cepat nafsu
kami terbangkit lagi. Dengan
setengah membopong badan
Mbak Ummi yang mungil itu dan
kedua tangan Mbak Ummi
menggelantung pada leherku,
kedua kaki Mbak Ummi kuangkat
ke atas melingkar pada
pinggangku dan dengan
menempatkan satu tangan pada
pantat Mbak Ummi dan menekan,
kontolku yang sudah tegang lagi
menerobos ke dalam lubang
kemaluan Mbak Ummi
“Aaughh.. oohh.. oohh..!”
terdengar rintihan liar wanita
yang biasanya alim itu,
sementara aku menggerakan-
gerakan pantatku maju-mundur
sambil menekan ke atas. Dalam
posisi ini, dimana berat badan
Mbak Ummi sepenuhnya
tertumpu pada kemaluannya
yang sedang terganjel oleh
kontolku, maka dengan cepat
Mbak Ummi mencapai klimaks.
“Aaduhh.. Riic.. Mbaak…Ummiiii..
maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!”
dengan keluhan panjang disertai
badannya yang mengejang,
Mbak Ummi mencapai orgasme,
dan selang sejenak terkulai lemas
dalam gendonganku.
Dengan kontolku masih berada
di dalam lubang kemaluan Mbak
Ummi, aku terus
membopongnya. Aku membawa
Mbak Ummi ke tempat tidur.
Dalam keadaan tubuh yang
masih basah kugenjot Mbak
Ummi yang telah lemas dengan
sangat bernafsu, sampai aku
orgasme sambil menekan kuat-
kuat pantatku. Kupeluk badan
Mbak Ummi erat-erat sambil
merasakan airmaniku
menyemprot-nyemprot, tumpah
dengan deras ke dalam lubang
kemaluan Mbak Ummi, mengisi
segenap relung-relung di
dalamnya.
Semalaman itu kami masih
melakukan persetubuhan
beberapa kali, dan baru berhenti
kecapaian menjelang fajar. Sejak
saat itu, selanjutnya seminggu
minimum 4 kali kami secara
sembunyi-sembunyi bersetubuh,
dan tanteku yang berjilbab itu
selalu ketagihan kontol besarku.
 
he eh ... Aki percaya Agan bisa buat cerita sendiri !
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd