Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tentang Sebuah Rasa

Bimabet
CHAPTER XXVIII

Awal sebuah musim yang baru


Meeting dengan rekanan dari outsourcing PT Telkom yang akan mereka persiapkan inetrior design agak sedikit blur bagi Ken siang ini, dia meski bisa mengikutinya kemudian secara pelan-pelan, namun tak pelak konsentrasinya tidak disitu.

Mira tadi siang mengajaknya makan siang bersama, karena Mira baru kembali dari event di Jogja, sehingga mereka sempat makan siang bareng, dan Mira juga bilang malam ini ditunggu di kostnya. Biasalah mereka jika sudah beberapa hari tidak bertemu Mira suka menagih jatah bercintanya.

Namun belakangan ini entah kenapa dilema besar terjadi di diri Ken. Dia dibuat galau dengan perubahan yang terjadi pada diri Hana. Dia tidak meyangka jika ini akan berputar jauh dari apa yang sudah diplanningkan selama ini, dia tidak menyangka jika Hana kemudian justru sekarang tidak ingin bercerai dan malah berdoa dan meminta agar rumah tangganya dengan Ken dipulihkan.

Panggilan ke Ken juga berubah total, dia memanggil seperti Dara memanggilnya, Papah. Meski dia masih belum memanggil dengan sebutan Mamah ke Hana, tapi gaya dan sikap Hana yang sudah seperti menganggap dia sebagai suaminya, bahkan ke saudara-saudara juga dia membahasakan Ken sebagai Papanya Dara. ini artinay dia tidak main-main dengan tekatnya dia untuk mepertahankan rumah tangga ini.

Ken benar-benar dilema.

Dia disisi lain merasa tidak adil dengan Mira yang selama ini mendampinginya with no condition at all, mendukungnya dengan luarbiasa. Meski tidak ada kata cinta, tapi apa perlu ungkapan cinta? Saat mereka berdua sudah melewati batas-batas yang jaraknya jauh lebih dari sekedar bicara sebuah lisan tentang cinta? Meski tidak diungkapkan, tapi rasa sayang dan saling melengkapi diantara mereka jauh melebihi yang namanya sekedar ucapan cinta.

Mira bahkan secara rutin suntik KB untuk lebih menjaga rasa saling sayang dan kualitas bercinta mereka lebih intim lagi. Dia tidak ingin Ken buru-buru harus mencabutnya saat mereka bercinta dan hendak orgasme, dia ingin Ken nyaman dan menikmati setiap detik orgasme tanpa harus terputus dengan menariknya keluar.

Dia juga tulus merawat Dara, bahkan secara rutin mereka bertemu bertiga sebelum Hana berubah tingkah lakunya belakangan ini. Dan ini menjadikan kepala Ken benar-benar pusing memikirkannya, karena dia dihadpakan dengan situasi yang pelik, dan ini karena buah dari ketidaktegasannya selama ini sebetulnya.

Dan Hana hari ini benar-benar sangat menggodanya. Ken tahu apa maksud Hana dengan berpakaian sexy seperti itu, dan dia yakin hari-hari kedepan pasti dia akan seperti itu, dan seperti memancingnya untuk menjamahnya, karena dia menganggap Ken adalah suami sah nya dia.

Lagian kenapa juga ngga lu sikat aja sih? Pikir otak Ken. Dia istri kamu dan juga sah untuk kamu gauli. Tapi khan ini pernikahan settingan? Semua pikiran dan tanggapan berseliweran di kepala Ken mengenai hal tersebut.

Dan penampilan Hana memang luarbiasa terutama tadi pagi, buah dadanya yang besar dan putih, lehernya yang mulus dan pundaknya yang nyaris tanpa celah. Perutnya rata, dan pahanya mulus kemerahan, rasanya perfect sekali dan itu kecantikan yang menurun ke anaknya. Dan itu sudah menanti Ken untuk meminta dijamah.

Lalu sampai kapan Ken harus menahan diri? Mereka serumah dan akan selalu bertemu, apa dia bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya? Jika setiap hari Hana akan berpakaian seperti tadi? Memang seperti tinggal menunggu waktu untuk kejeblos. Apalagi tadi dia memang berjuang menahan sange nya saat Hana menekan badannya dan buah dada indah itu menekan badannya. Batangnya benar-benar sangat liar dan dia berusaha menahan mati-matian agar tidak ketahuan dia juga bergairah tadi pagi.

Selesai rapat bersama, dia mengecek ada dua pesan penting masuk di wanya

Pah, jam berapa mau pulang? Baju dan perlengkapan mandi udah dibawa semua, nanti papa mandi disini aja. Papi minta kita nginap disini

Lalu

Sayang, mau pake choki2 atau susu coklat apa susu putih nanti malam?

Ken galau menjawabnya yang mana

Akhirnya

Sayang, papa dan mama dari Banyuwangi lagi datang, aku pulang dulu yah nemuin

Dan dijawab pendek

OK. Take care

Ken langsung merasa sangat tidak enak hati dengan ini. Dia merasa sudah melukai hati Mira yang sudah sangat baik kepadanya, dan sudah membuat hati gadis sebaik dia terluka dan rasanya tidak pantas menerima perlakuan ini.

Sementara itu ibadah ucapan syukur hari ulang tahun Hana sekaligus mensyukuri cucunya yang sudah diserahkan ke gereja , berlangsung di rumah mewah Irwan. Sumringah sekali Irwan apalagi anaknya dan cucunya hadir, bahkan abangnya Heru dan Inka juga sengaja didatangkan dari Banyuwangi.

Ada sukacita besar bagi dia, karena anak sulungnya kini berubah total. Hana nyang angkuh dan sombong itu kini sudah menjadi Hana yang baru, ramah, penuh hormat kepada orangtuanya, dan ke hadirin semua yang datang pun dia sudah tidak menampakkan lagi sikap angkuhnya, malah sikap penuh ketulusan dan persahabtan yang muncul.

Dalam kesaksiannya, sambil bercucuran airmata, Irwan mengucap syukur bagaimana Tuhan mengubah anaknya yang tadinya dia anggap sudah hilang, namun kini kembali. Anak yang tadinya dicapnya memboroskan uang dan fasilitasnya, malah kini menolak semua bantuan fasilitas dari dirinya sekarang ini dan memilih untuk jalan sendiri.

Ken lalu tiba di rumah di Kemang pukul 7 malam, karena rapatnya jam 5.30 baru selesai. Dan dia langsung disambut oleh Hana, wanita itu mencium tangannya, memeluk suaminya dan mencium pipinya kiri dan kanan.

“tasnya mana?”

“di mobil...”

“ngga dibawah turun?”

“biarlah....nanti abis ibadah diambil”

“masuk yuk....udah pada ditunggu....”

“ Bukannya udah selesai ibadahnya?”

“iya, tapi papa ditungguin didalam.....”

Ken masuk, dia menyapa Papanya Heru, yang sudah lama dia tidak lihat, memeluk papanya dengan penuh rasa rindu, Mamanya Inka, lalu menyalami Papi Irwan yang memeluknya juga, dan terakhir dia mencium tangan ibu mertuanya, Laura. Lalu menyapa yang pada hadir disitu semua termasuk bapak pendeta yang hadir.

“nah...karena sudah hadir....kita dengarkan kesaksian dari keluarga muda ini....” ujar MC acara tersebut, meski hanya ibadah kecil, namun yang hadir rata-rata dari pengerja dan teman-teman pelayanan Irwan.

Hana lalu berdiri, dan meminta Ken agar berdiri disampingnya dia juga. Ken yang sedang menggendong Dara, akhirnya berdiri disamping Hana sambil menggendong anaknya yang memeluk erat leher papanya

Lalu Hana mulai berbicara

“shallom semunya.... terimakasih atas kehadiran dan doa dari bapa ibu sekalian, dan tentu saya hari ini sangat bersyukur, karena Tuhan tambahkan usia saya sehingga boleh berada di bilangan angka 3”

“tentu ini bukan karena kuat dan gagah saya, orangtua saya...tapi karena memang berkat dari Tuhan yang sudah mampukan saya menjalani semua ini hingga berada di usia yang baru ini. Tentu banyak hal yang saya alami dan saksikan bagimana kemurahan Tuhan bagi saya...dan saya sangat mensyukurinya...”

“saya jujur selama ini saya sangat jahat dimata orang tua, dimata anak saya, dimata suami... dan di Mata Tuhan terutama....” suara Hana mulai bergetar

“ada momen dimana saya merasa saya bisa semuanya.... saya lawan orangtua.... saya juga menyepelekan mertua saya.... bahkan saya sering bentak suami saya.... saya juga jahat kepada anak saya.... saat dia butuh saya, butuh hangatnya kasih sayang seorang ibu, saya malah di tempat lain....” isak suara Hana mulai terdengar, semua yang hadir juga diam

“saya bahkan tidak pernah berdoa sama sekali dalam masa-masa tersebut.....”

Hana lalu menghapus isak airmatanya dengan tisu yang disodorkan oleh Inka

“sampai suatu saat...saya ditegur Tuhan dengan luarbiasa.... papi dan mami juga mungkin tidak tahu hal ini.....karena saya berontak dari rumah ini, tidak masuk kantor...melawan Papi...padahal maksud papi baik...saya harus patuh ke suami...malah saya kerjaannya ngajak suami berantem terus... minta uang dari dia, tapi kewajban saya tidak saya jalankan sebagai ibu dan sebagai istri.....”

Hana sedikit menenangkan diri, lalu kembali melanjutkan

“saya sempat ditangkap polisi dalam razia narkoba, dan meski saya tidak menkonsumsinya, dan hanya kawan yang bersama saya yang menggunakan, namun saya dibawa ke kantor, diperiksa dan diperlakukan dengan kasar seperti saya dicurigai ikut dalam komplotan itu....”

“Mau menelpon papi dan mami saya malu....mau telpon suami apalagi....malu karena saya blok dia, dia juga balas blokir saya.....” suara orang-orang sedikit tertawa mendengar cerita blokiran itu

“saya telp Gaby....***by yang telp Papanya Dara......” Hana kembali berkaca kaca matanya

“saya pikir, suami saya tidak akan datang....saya pikir dia tidak akan datang, malah mungkin senang dengan apa yang saya alami.... “

“tapi ternyata saya keliru..... dia datang pagi-pagi jemput saya.....” Hana memandang suaminya yang berdiri di sampingnya

“dia bantu semua selesaikan..... saya tahu dia malu sekali melihat istrinya ketangkap razia.... dia pun diomelin polisi karena membiarkan istrinya keluar malam....padahal bukan dia membiarkan, sayanya yang marah jika dia melarang.....”

“saya malu sekali.... saya seperti disadarkan bahwa apa yang saya cari selama ini sebenarnya ada disamping saya.....”

Hana masih terisak pelan

“saya tahu....saat dia datang jemput saya....dia juga tidak meladeni semua kelakuan buruk saya ke dia.... bukan karena dia takut dengan saya, dengan papi atau mami.... tapi karena dia takut akan Tuhan yang sudah memberkati pernikahan ini.....’

“saya lalu dibantu oleh sahabat saya Gaby...ibu rohani saya Tante Sarah...mulai saya berbenah.... saya ingin berubah.... saya ingin jadi anak Tuhan yang benar-benar takut akan Dia, anak Tuhan yang patuh ke pada orangtua...dan anak Tuhan yang sayang kepada anak saya....dan cinta ke suami dan imam saya...” wajahnya yang tertelaga di matanya kini berbinar saat menatap suaminya.

“ papi minta saya untuk kembali ke perusahaan.... tapi saya mohon maaf, bukan saya menolak...tapi saya mau menebus kesalahan saya....saya tidak pernah dekat dengan anak saya...sekarang Dara mulai mau dekat dengan saya....saya ngga mau kehilangan momen itu lagi....”

Dia lalu meneruskan

“saya dan papanya Dara juga sedang merintis usaha kami.... cafe dan beverages yang kami rintis, tepatnya saya ikut masuk kurang lebih sebulan lalu, Puji Tuhan akan segera launching dalam waktu dekat 2 cabang baru..... jadi saya minta doanya....karena kalau ini saya bisa kerja dari rumah memantaunya.... jadi saya rasa tidak akan mengurangi waktu saya dengan anak saya....”

“jadi ini kesaksian saya.... saya cuma minta satu hal sama Tuhan, pulihkan keluarga saya.... karena saya tidak mau kehilangan apa yang ada disaya sekarang ini......”

“saya juga didepan orangtua dan bapak ibu pelayan Tuhan semua.... saya minta ke suami saya.... saya mohon maaf atas semua kesalahan saya selama ini..... saya belum pernah secara langsung minta maaf..... malam ini saya minta maaf.....” linangan airmata kembali turun di pipi Hana....

“aku minta.... kasih aku waktu untuk jadi istri dan pendamping yang baik..... jangan tinggalin aku.... bimbing aku jadi istri yang layak.....” airmata Hana kini tumpah, dia tidak mampu melanjutkan ucapannya, tangis dan isakannya kini yang terdengar....

Ken lalu memeluknya dengan penuh kasih...dengan erat dia memeluk istrinya... dan semua yang hadir bertepuk tangan....

Pak Pendeta lalu berdiri dan mendoakan pasangan ini. Hana merasa sangat bahagia malam ini, dia tidak henti hentinya bersyukur karena anugerah yang Tuhan beri untuk dirinya, dan keluarganya. Dia merasa ini ulang tahun terindah dalam hari-hari di hidupnya.
Aduh, bnyak banget bawang merahnya suhu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd