Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tepian Hati

Bimabet
Ternyata ada crita bagus kayak gini di sini,,, kirain cuma khusus xxx aja,,,, hihihi,,,
Sehari semalem ane selesein bacanya,,,hahaha
Asik sih,,,
Agak membingungkan di episode tengah, dan suka sama endingnya ryan,,, kasian edi, dia paling baik, tapi paling ngenes ahirnya...
 
Akhhh cerita terbaik naik lagi.
Izin baca lagi buat yg ke .. Berapa ya?
Udh brpa kali tamat..
Wkwkwk
 
Amazed banget ma ceritanya....gila....gila...bikin marathon baca seharian..sampe kerjaan terbengkalai.....edaaan banget.....

titip Salam buat suhu @clothingk ...

Ditunggu karya2 selanjutnya
 
Selesai jg baca cerita ini.
Makasih suhu buat masterpiecenya.
 
Wahh keren parah ceritanya huu
Boleh minta pm hu? Kepo nihh
 
Hai semua...
Kaget waktu liat notif cerita ini bisa naik lagi, karena ga pernah expect kalau cerita ini bisa bertahan cukup lama untuk dibaca oleh kalian,

Cerita yang dbuat zaman kuliah saat bangun pagi sebelum ke kampus ternyata bisa sampai segini banyak yang membaca dan terima kasih untuk semua atensinya

Kalau aku baca cerita ini lagi, bener2 ngrasa banyak banget yang ingin aku rubah dan aku ganti alurny menjadi lebih baik,

Pengen banget nulis semua ide di tepian hati satu dan dua menjadi sayu cerita utuh tapi ga pernah bisa lebih dari bab 6 karena kesibukan saat ini, mengurus suami, dua anak, dan pekerjaan, mungkin cerita itu ga pernah rilis

Jadi mohon maaf sekali kalau cerita ini mungkin ga bs dlanjutkan

Makasih
 
Yahh sayang banget huu , tp gpp. Sukses di RL. Tp masih berharap tp 2 hu
 
wah baru baca sekarang
jadi penasaran sama last chapternya
bisa minta tolong dong yang sudah dapat PM last chapternya agar PM kembali
saya penasaran karena rasanya kok epilognya jadi agak gantung gimana tanpa last chapternya
 
Walopun cerita lama tapi ane kalo baca dari awal lagi ttp gak bosen...
Dari pada pusing gak ada bacaan yang bisa di maraton akhirnya buka" cerbung tamat deh
Ijin baca lagi suhu
 
Terimakasih TS,,, sudah membuat cerita yang sangat kereeeeeeeennn banget.... tapi sayangnya TS udah ga aktif lagi di forum ini.... mungkin diantara kalian ada yang punya bagian last chapter nya..... bisa kirim via PM.. terimakasih sebelumnya...
 
Forestory 1 : Malaikat Tanpa Sayap #2

Dan Gadis cantik yang duduk didepan-ku sekarang ini sambil mengaduk-ngaduk Iced Caramel Macchiato itu bernama Jennifer Adrian, seorang gadis cantik yang berusia 2 tahun dibawahku, kelas 1 SMA, pindahan dari Surabaya, Manja, lucu dan energik dan bawelnya ga ketulungan..

Sejak dia kecopetan dan merepotkan ku selama beberapa jam kami mulai menjadi begitu dekat, aku pikir wajar karena dia juga belum mempunyai banyak teman di Jakarta, dan lagi dia butuh lebih dari 1 bulan untuk beradaptasi, sebelum Jenny kemudian datang ke Starbuck tempatku bekerja bersama teman-temannya dan mengenalkan teman-temannya itu padaku. Setelah itu entah bagaimana mulanya kami terkadang mulai pergi berdua, Makan, Nonton atau hanya sekedar pergi menghabiskan waktu.

Aku tahu, dibalik senyumannya dia selalu kesepian, tapi aku pun tak bisa melakukan apapun untuknya, dia sama sekali tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya. Satu-satunya yang pernah dia ceritakan tentang keluarganya adalah kekecewaanya waktu Mamahnya sama sekali ga menjemput dia waktu kecopetan dan memilih arisan bersama teman-teman baru Mamahnya. Itu juga alasan kenapa dia menekuk wajahnya saat itu.

Dan aku tahu, aku harus bisa memposisikan diriku dengan benar, aku sadar dengan keadaan-ku dan aku mengerti bahwa aku harus membuang jauh-jauh perasaan Suka-ku pada-nya, aku gak mau membuang waktu-ku, juga uang untuk pacaran, aku sedang mengejar bea-siswa Perguruan tinggi dan membutuhkan banyak uang untuk itu.

Dan lagi untungnya, sepertinya Jennifer tergolong supel dan punya banyak sekali teman lelaki, sehingga aku bisa memposisikan diriku sama seperti mereka, atau maksimal sebagai seorang Kakak untuknya.

" Koh, nanti habis kerja kita makan yuk, aku baru dikasih tau sama temen aku, ada tempet makan seafood yang enak banget. Pasti Kokoh suka.. " Katanya dengan wajah manjanya..

" Ga dech, besok pagi soalnya ada acara, harus bangun pagi.. " Aku berusaha menolaknya, Seafood boo mahal pastinya.

" Ichh kokoh, jahat banget sih, lagi acara apa sih ko, besok kan minggu.. " dia merajuk seperti biasa.

" Besok mau latihan basket tau, kan lu dah janji mau ntn kompetisi antar sekolah akhir bulan ini " Jawab-ku sekaligus membuat alasan.

" Yawda koq, latihan latihan aja, kan kita makannya male mini, ga pulang malem-malem dech janji.. " Dia kembali memohon seperti biasa.

" Ga dech, nanti aja ya.. " Aku kembali menolak..

" Ah Koko jahat.. pelit bweeee " Dan seperti biasa dia langsung keluar dari Outlet-ku.. dan aku pun harus mengejarnya sebelum dia nanti bertambah marah dan menerorku malam-malam dengan terus menelepon ke Handphone ataupun telepon rumah..

Jelek ya sifatnya, tapi itu juga yang membuatnya kadang begitu sulit lepas dari pikiran-ku.

Tapi jauh dari sifat manja yangkekanak-kanakan, dia juga bisa begitu perhatian yang pada-ku, sesekali dia datang dan membawakan-ku minuman saat aku berlatih basket, terkadang teman-teman-ku sering mengganggu kami, tapi bukan Jenny namanya kalau tidak bisa akrab dengan mereka , malah mulai membalas semua ledekan mereka.

" Koh, kamu jadi kan ikut pertandingan itu ?? " Tanya-nya sambil mengambil Tissue dari tasnya dan memberikannya padaku.

" Iya jadi, kenapa emang ? , Mau nonton ?? " Tanyaku sambil meminum, isotonic yang dibelikannya tadi.

" Ga koq, Gpp.. pengen tau aja hehe " Jawabnya

" Ah bilang aja, mau cuci mata cari cowo anak basket kan, " Goda-ku..

" Ich, apaan sih,, ga dech ya.. lagi nyari anak basket disini juga udah ada banyak lagi. Bau keringet semua.. " Katanya

" Oh bau keringet ya ? " Aku pun memeperkan keringat dari wajahku ke tangannya, dan reaksinya seperti yang sudah bisa ditebak dia langsung marah dan lari mengejar-ku..

Kami pun berlari-larian dan membuat teman-temanku ikut menyoraki, bukannya menjadi malu, malah dia mengambil bola basket dan berusaha melemparku dengan bola basket itu.

" Udah-udah ah, orang mau latihan juga, malah iseng gitu, ga lucu tau.. " Aku membela diri, karena memang teman-temanku yang lain sudah mulai masuk ke lapangan lagi..

" Kamu tuh ga lucu koh, maennya kayak anak kecil jorok gitu.. " Dia masih marah-marah dan berhasil membuat ku terpojok..

" Udah ya, maaf dech, udah mau latihan dulu.. " Kata-ku, karena aku tahu lemparannya cukup keras..

" Makanya kesini, aku timpuk dulu bentar, pelan koq.. " Ancamnya..

Kali ini aku mengalah dan mendekat, dan seperti biasa dia kemudian melemparku dengan bola basket dengan sekuat tenaga tiga kali, iya tiga kali sampai dia puas.

" Udah ya udah.. Sakit ini.. " Kataku, tanganku memang benar-benar sakit, aku pun sampai berjongkok menghindari timpukan bola basket dari Jenny

" Makanya jangan jorok toh jadi orang.. " Dia mencibirku

" Yawda gw latihan lagi ya..dah ditungguin sama yang lain tuh.. " Kataku sambil berusaha berdiri.

" Yawda Koh, tapi janji ya, jangan jorok lagi, awas loh " Ancamnya

" Iya Janji.. Katanya mau pergi.. gih pergi gih.. " Kataku

" Iya ga usah diusir juga mau pergi, temen-temen udah nunggu di depan, aku pergi se yo " Jawabnya

" Iya, yawda ati-ati toh ya.. " Aku mengikuti logat surabayaanya..

" Awas kamu koh, ngeledek aku terus ya ! " Katanya sambil berlalu pergi.

Dan itulah Jenny, kadang aku begitu ingin memilikinya tapi aku sadar aku harus bisa mengerem diriku sendiri untuk memilikinya, karena aku tahu aku ga bisa memberikan yang terbaik buat dia, buat aku cukup untuk melihatnya, karena dia malaikat tak bersayap buat-ku.

Dan di akhir bulan itu, aku tak pernah menyangka kalau dia benar-benar membelikanku sebuah sepatu Basket baru, sebuah sepatu Nike Zoom Kobe yang memang sudah lama aku inginkan, tapi ga pernah bisa aku beli karena harganya yang luar biasa..

" Ini kamu buat apa beli yang gini mahal-mahal ?? " Protes-ku, aku memang senang dengan pemberiannya tapi, aku juga ga suka dia membelikan barang yang mahal buat-ku, buatku itu seperti hutang yang harus aku bayar.

" Udah koq gpp, aku pengen banget koko pake sepatu itu.. pake ya ko.. Plizz " Dia berusaha merayuku dengan wajah manjanya.

" Ga dech, makasih ya.. nanti aku juga bisa beli sendiri koq " Kataku , sebelum aku masuk ke ruang ganti pemain

" Jahat banget sih ko.. " Dia berkata dengan sedikit keras hingga terdengar oleh-ku

Mungkin aku sedikit keras, tapi sungguh ini adalah sebuah hal yang principal buat aku, aku ga suka kalau ada orang yang membelikan barang mahal buat-ku, sedangkan buat aku sendiri barang itu sangat aku sukai, aku jauh lebih bangga kalau aku bisa membeli barang itu sendiri. Dan mungkin buat Jenny barang itu murah dan dia bisa kapan saja membeli barang itu untuk dihadiahkan buat siapapun. Atau aku sebenarnya marah karena ego-ku sendiri ?? Jujur aku memang sudah menabung untuk membeli sepatu itu dan sekarang seseorang membelikannya buatku dengan begitu mudahnya.

" Kenapa loe Yan ?? " Tanya Rey sahabat sekaligus teman setim-ku

" Ga, gpp.. gw main belakangan aja ya Cap.. Lagi ga bisa konsen .. " Jawabku pada-nya

" Kenapa sih, ga biasanya loe gini ?? " Tanya-nya lagi " Ga biasanya gini, gw ga bisa ganti loe "

" Sebentar aja satu babak Cap.. " Kataku

" Hari ini penting banget, penyisihan terakhir, loe tau sendiri ada Scout Beasiswa Jalur Olahraga dari Univ-Univ dan mereka mau liat loe, loe harus tunjukin yang loe bisa ke mereka.. Loe mau lepasin itu buat urusan sepele ? " Rey berusaha mengingatkanku.

" Yawda kasih gw waktu 5 menit ya.. " kata-ku sambil menutup wajahku dengan handuk.. Berusaha menenangkan diriku

" Kalau soal Jenny, loe harus hargain dia, dia sampe bela-belain nanya sepatu apa yang loe mau, warna apa, terus ukuran sepatu loe.. Dia sampe neleponin gw terus buat nemenin dia pergi beli sepatu, dan sekarang loe malah ribut buat urusan sepatu itu,.. " Kata Rey

Kepala-ku bertambah pusing sekarang..Aku pun bergegas keluar dari ruang ganti, dan seperti yang aku duga, sepatu yang dibelikan Jenny tergeletak di depan pintu. Aku memungutnya dan berlari berusaha mencarinya di sepanjang koridor itu, tapi aku tak bisa menemukannya.

Aku bergegas kembali ke ruang ganti, mengambil Handphone-ku dan berusaha meneleponnya namun dia terus mereject panggilanku, aku mengSMSnya berkali-kali tapi dia tidak membalasnya.

Sampai pertandingan hampir berakhir, Dia tetap tak membalas maupun mengangkat telepon dariku, SMU nyaris dipastikan menang, kami sudah unggul lebih dari 25 angka dan aku bermain cukup baik hari ini dan mencetak cukup banyak angka dari 3 point.

Tapi aku lebih butuh SMS maupun telepon dari Jenny sekarang..

Aku pun minta Ray menggantiku dengan teman-ku yang lain, aku tahu dia pasti akan menepati janjinya untuk menonton pertandingan hari ini, dan dia pasti ada di salah satu tempat duduk di GOR ini.Aku pun mencari di setiap sudut GOR itu, hingga akhirnya aku menemukannya. Di dekat pintu keluar penonton menghadap kearah lapangan, sedangkan aku berdiri dibelakangnya

" Jenn.. Sorry " Aku tak berani menatap wajahnya.

" Ngapain disini ?? Ngapain juga make sepatunya.. dibuang aja koh, buang aja " dia masih marah dan suaranya bergetar karena menangis, iya dia menangis

Aku sering melihat dia sedih, tapi aku belum pernah melihatnya menangis..
Aku memeluknya dari belakang,

" Sorry Jenny, aku emosi sesaat kamu tahu kan aku nabung mati-matian buat sepatu ini, jadinya aku agak marah waktu kamu beliin itu, tapi Rey juga cerita gimana kamu maksa-maksa dia buat nemenin kamu beli sepatu ini, nyari tahu sepatu apa yang aku suka, warna apa, ukuran sepatunya.. dan kamu liat aku bisa maen bagus pake sepatu ini kan.. Karena sepatu ini dari kamu. "

" Kamu Jahat Ko, kamu nganggep aku kayak orang laen, aku cuma mau kasih sesuatu buat kamu. Ke orang yang aku sayang.. kenapa sih kamu ga bisa ngehargain itu ? "

" Iya aku bukan ga ngehargain kamu, aku cuma lupa, aku juga ga bisa lagi pura-pura menutup perasaan aku ke kamu. Udah 4 bulan berlalu sejak kamu naek ke motor aku, mukulin aku, habisin pulsa aku dan sekarang memang aku sayang sama kamu " bisik-ku

" Aku cuma mau ngebantu kamu, dapetin semua cita-cita kamu.. itu aja koh.. " , " Aku pengen selalu ada di setiap mimpi yang koko punya, bukan berdiri disamping koko, tapi ikut bermimpi sama Koko"

" Iya aku tahu, maafin aku ya.. Jangan nangis lagi ya.. " aku mengusap air mata di pipinya.

" Iya koh, aku mau dipeluk lagi.. tapi nanti ya.. kamu bauuuu " Dia tersenyum bercanda mengoda-ku

" Dasar kamu... " Aku tersenyum dan memeluknya erat, ya memeluk malaikat-ku yang tak bersayap.

bersambung : ke bagian ke 3# ^^
Mantul suhu, cerita jozz
 
Bimabet
Akhirnya karena dulu harus nunggu untuk update,aku jadi ninggalin ini cerita...
Dan baru sekarang bisa baca ini cerita sampe tamat..

Terima kasih..ceritanya bagus banget
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd