Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terbelenggu Nafsu Umi Indah dan 3 anak gadisnya

Status
Please reply by conversation.
Part 18

Hari ini merupakan pertama kali aku masuk ke kantor, tentunya ada perasaan grogi walaupun di sampingku ada ka nadi dan ka Ulfa, wanita-wanita cantik yang setia mendampingi aku dan nanti akan diadakan rapat semua bagian untuk memperkenalkan aku

Aku sengaja bangun pagi pagi agar aku bisa mempersiapkan diri dan sedikit olahraga, setelah bangun aku segera keluar dari kamar suasanya masih sepi, mungkin yang lain masih pada tidur karena aku lihat jam dinding masih menunjukkan pukul 5pagi

Aku berjalan ke arah dapur untuk membuat kopi, ah ternyata umi sudah bangun dan sedang didapur juga

" Selamat pagi Umi... Kataku sambil menghampiri dan mencium tangan Umi

" Pagi Jun.. Kamu sudah bangun.. Jawab Umi sambil menarik tanganku dan memeluk erat

" Juna.. Umii bangga sama kamu, Umi tidak salah memilih dan menerima kamu dikeluarga ini. Umi hanya pesan jaga anak anak umi sayangi mereka semuanya, karena mereka semua sudah berjanji sama umi akan setia menjadi istri kamu. Kata umi sambil menatap wajahku

Untuk beberapa saat kita terdiam... Sampai umi menarik wajahku dan mencium bibirku lembut.. Aku tak mau mengecewakan Umi, aku balas ciumannya, lidahku mulai mengelitik didalam mulut Umi yang membuat Umi mulai terlihat mengeliat

Di usia setengah abad Umi masih terlihat muda wajahnya yang cantik dengan kulit nya yang putih bersih

" Junnn... Ahhhsss... Kamu bikin Umi ga karuan sayang... Desahan Umi ketika tanganku meremas bongkahan pantatnya yang padat

Akupun demikian melihat suasana yang masih sepi dan kemungkinan ka Nadia, ka Ulfa dan Dinar masih tidur terlelap dan biasanya mereka bangun pukul 7pagi

Aku mulai mencium leher Umi yang putih jenjang dan aku coba menaikan baju tidur Umi setelah itu tanganku menelusup di balik celana dalamnya, pantat yang padat bulat itu aku remas dan elus-elus sama membuat Umi semakin terangsang dan ketika jari tanganku mencoba menusuk bagian vagina Umi dari belakang, Umi terlihat melengkuh dengan desahan panjang

" Junnaaaa... Ohhhsssss... Hemmmm.... Desahan Umi sambil mermas rambutku karena saat itu bibirku sudah bermain di buah dadanya yang padat montok

Disaat kita sama-sama sedang merasakan sensasi dan nafsu yang sudah tinggi, sama sekali tidak menyadari ketika ada ka Ulfa yang mungkin sudah beberapa saat ada disitu

" Pagi Umi.. Ulfa mau minum susu.. Biar sehat seperti Juna.. Pagi juga juna.. Kata ka Ulfa yang sontak membuat aku dan Umi terkejut dan berusaha tidak gugup

Jujur aku sangat terkejut sekali, tetapi Umi aku perhatikan seperti biasa saja tidak menunjukkan rasa gugup apa lagi panik

" Iya pagi va.. Itu masih ada ditempat nya, oh iya jun kamu mau bikin kopi kan bukan susu seperti Ulfa.. Kata Umi sambil membuatkan kopi buat aku

Aku sempat beberapa saat beradu pandang dengan ka Ulfa, dia tersenyum dan seperti Umi menganggap tidak terjadi apa 2

" Jun nanti jalan jam 8 pagi saja, kalau sudah selesai ngopi aku tunggu didepan ya.. Kata ka Ulfa yang berjalan menuju ruang tengah setelah selesai membuat susu

Setelah ka Ulfa keluar Umi baru menghampiri aku sambil tersenyum

" Jun kamu tidak usah panik dan pucat begitu, jujur Umi juga kaget dan tentunya malu sama Ulfa, akan tetapi Umi buat seperti biasa saja dan itu membuat Ulfa juga tidak banyak bertanya bahkan menganggap tidak melihat yang terjadi. Ulfa Umi rasa juga mengerti bagaimana Umi selama ini... Kata Umi sambil duduk di bangku

" Maaf maksudnya Umi mengerti bagaimana? Tanyaku polos

" Perlu kamu pahami juga jun... Umi kalau mau menikah ataupun berbuat sama lelaki bisa saja setelah ditinggal abi lebih dari sepuluh tahun lamanya. Tetapi Umi tidak pernah memikirkan itu, Umi lebih fokus untuk merawat anak anak dan mengurus perusahan belum juga yayasan Umi. Dan entah semenjak ketemu kamu dan kamu sudah menyelamatkan Umi juga keluarga ini, Umi baru merasakan seperti waktu Umi dengan Abi. Jadi mungkin itu yang membuat mereka semua memaklumi nya.. Kata Umi sambil menarik nafas dalam dalam

Hemm.. Ternyata Umi adalah sosok ibu yang tangguh buat anak nya, kasihan Umi tetapi dalam situasi seperti ini aku bingung. Ya sudah aku ikutin Umi saja, karena dalam keluarga ini Umi merupakan sosok yang menjadikan dirinya kuat di mata anak anaknya

# Ulfa

Juna..lagi lagi Juna.. Semakin hari semakin banyak menyita pikiran aku, mungkin juga dirasakan oleh ka Nadia dan Dinar. Kita semua bisa menerima Juna dengan rasa sayang dan cinta bahkan aku dan Dinar sudah rela memberikan kesucian yang selama ini aku jaga dan pertahankan

Tidak ada rasa cemburu ketika juna lagi jalan maupun berdekatan dengan ka Nadia juga Dinar. Tetapi tadi ketika aku melihat juna dengan Umi entah kenapa ada sedikit yang mengganjal di hati ini

Ada rasa tidak rela ataupun marah... Entah aku harus marah sama juna ataupun Umi. Kenapa juna masih mau sama Umi, apakah tidak cukup memiliki anak anak nya Umi. Atau kepada Umi kenapa harus melakukan seperti itu dengan Juna, bukankah Umi sendiri yang merestui juna untuk menjadikan kita sebagai istrinya kenapa tidak sama orang lain...

Akan tetapi.. Rasa marah itu aku rasakan hanya sesaat, setelah aku menunggu kan Umi dan juna, aku sempat melihat tatapan juna yang takut dan malu kepadaku juga Umi walaupun terlihat cuek masih ada rasa tersirat penyesalan dan mohon pengertian dari aku

Mungkin keadaan yang membuat mereka begitu, juna takut dan sayang Umi tentunya tidak mau mengecewakan Umi. Sebaliknya Umi merasakan kalau juna bagian separoh dari hidupnya, sehingga rasa sayang Umi di sertai rasa nafsu sebagai seorang wanita yang sudah sekian lama tidak pernah berhubungan dengan lelaki

Mungkin ini sudah menjadi bagian dari keluarga ini, juna menjadi bagian dari kita semua

" Ka Ulfa itu susunya tumpah kenapa malah didiamkan.. Suara juna membuyarkan lamunanku

" Waduhh... Kesenggol kaki kali jun... Jawabku

#juna

Aku yakin ka Ulfa masih memikirkan kejadian tadi, sampai dia ga sadar kalau menumpahkan minumannya. Aku harus bicara sama ka Ulfa

" Ka.. Maaf atas kejadian tadi, tetapi saya minta ka Ulfa jangan menyalahkan Umi. Saya yang salah dan saya yang memulai nya.. Kataku sambil melihat wajahnya

" Sudah lah jun kamu ga salah dan Umi juga ga salah, bahas yang lain saja. Oh iya jun pakaian kamu sudah disiapin sama ka Nadia, ingat ya nanti kamu harus yang berwibawa ketika berbicara di hadapan orang orang.. Kata ka Ulfa berusaha mengalihkan pembicaraan

Aku dekati ka Ulfa aku peluk dari belakang

" Terima kasih ka bisa mengerti keadaanku, aku tidak akan mengecewakan dan akan menyanyangi ka Ulfa selamanya.. Sambil aku cium keningnya

" Aku tau kamu jun... Aku percaya makanya aku mau jadi istri kamu.. Jawab ka Ulfa sambil membalas pelukanku dengan melingkar kan kedua tanganya ke kepala ku

" Jun boleh ga aku nanya?? Kata ka Ulfa yang sekarang menyenderkan kepalanya di lenganku

" Kenapa ga langsung nanya saja ka, bolehlah.. Jawabku

" Aku tahu kalau kamu orang yang jujur, pasti setiap jawaban kamu tidak akan bohong. Kemarin kan aku sama dinar sudah melakukan sama kamu, kita sudah menyerahkan kehormatan ke kamu Jun. Apakah ka Nadia juga sudah melakukannya? Tanya ka Ulfa terlihat sedikit gugup

Waduhh pertanyaan yang sulit aku jawbab, tetapi tidak ada yang perlu di rahasiakan kalau sudah seperti ini, karena mereka akan menjadi istriku

Baru aku mau menjawab tiba-tiba ka Nadia sudah ada di belakangku

" Ulfa ga sopan kamu nanya seperti itu.. Kata ka Nadia tegas yang membuat aku dan ka Ulfa kaget

Melihat raut wajah ka Nadia seperti kurang senang, aku minta untuk ka Ulfa tidak menjawab biarkan aku saja yang menjelaskan

" Hemm... Kalau dasarnya cantik, bangun tidur pun masih terlihat cantik.. Kataku sambil menarik tanganya dan memeluk sambil aku cium keningnya

Ternyata usahaku berhasil, ka Nadia tersenyum dan membalas pelukanku

" Aku sampai sekarang ini masih seperti mimpi, hidup diantara wanita-wanita cantik, kalau kata ibuku waktu kecil bidadari lebih cocok buat wanita-wanita di rumah ini... Kataku

" Juna.. Juna.. Kamu sekarang pintar ngegombal dan merayu ya... Kata ka Nadia sambil tertawa

" Pantesan kita semua luluh lumer sama juna ya ka.. Sahut ka Ulfa

" Bener ka.. Punya istri 3 yang cantik cantik... Ini baru 2 yang hadir saja bikin aku gembira, ibarat ga makan sehari juga kenyang kalau melihat semuanya.. Jawabku yang membuat mereka tertawa

" Calon istri jun.. Belum jadi istri kata Dinar yang sudah masuk keruang tengah

" Hehehe.. Iya bener kamu, sekarang sudah lengkap kan bidadari nya..kataku yang menyambut Dinar dengan pelukan dan ciuman di keningnya

Tapi jujur Jun.. Dulu sebelum ada kamu rumah ini jarang ada suara tertawa, walaupun kita tetap tiap hari berkumpul tapi ya biasa saja.. Kata Dinar lagi

Kita berempat duduk di sofa sambil bersendau gurau mereka terlihat sangat manja sama aku tetapi ka Nadia terlihat paling ingin aku perhatikan

Bersambung
Mantap suhu. Semoga sehat selalu biar lancar update nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd