Part 24
Pagi itu aku bangun terlebih dulu, karena udara yang memang dingin aku ambil selimut untuk menyelimuti Umi yang masih tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat
Aku penasaran dengan keadaan Sinta semalam, apakah sudah pindah ke dalam apa masih di luar. Setelah aku memakai pakaian aku segera turun tetapi Sinta tidak ada dan ketika aku kedepan ternyata Sinta tergolek terikat dengan kondisi nya yang memperihatinkan
Telanjang bulat dan terlihat wajah dan rambut nya seperti bekas sperma dan di badannya ada tulisan corat-coret, yang salah satu tulisan nya
" Enakan jadi lonte dari pada penjahat "
Terlihat tubuhnya kedinginan dan lelah sekali, berapa kali kamu semalam digilir, mungkin itu setimpal dengan hukuman kamu
Tiba-tiba dari samping muncul mamang villa yang sempat mengagetkan aku
" Pagi Pak... Sapa dia
" Pagi juga Mang.. Mang saya minta ini Sinta di mandikan yang bersih terus di kasih baju ny lagi.. Kataku
" Iya Pak.. Sebenarnya dari tadi saya mau bersihinnya cuma menunggu perintah. Kasihan juga sepertinya demam badannya.. Kata mamang
" Ohhh.. Kalau begitu pakai air hangat ya Mang, biar dia nanti bisa ikut kejakarta.. Kataku
" Baik Pak... Jawab mamang
Setelah itu aku kembali ke atas dan Umi sudah bangun tetapi masih tiduran
" Dari mana Jun.. Umi bangun sudah diselimuti. Kata Umi
Aku naik ke tempat tidur duduk disamping Umi dan ternyata Umi belum juga memakai pakaiannya
" Tadi saya ke bawah lihat Sinta, keadaannya kacau bekas di gilir semalam, saya minta mamang buat ngurus, soalnya katanya demam. . Kataku
" Umi salut sama kamu, kamu baik sama siapapun Jun.. Kata umi memeluk aku
" Jun.. Nanti dalam waktu yang cepat kamu nanti umi nikahkan dengan Nadia, walau bagai mana pun lebih cepat lebih Baik
Aku sempat terkejut mendengar omongan Umi, tetapi aku pasrahkan semuanya sama Umi
" Iya Umi juna pasrahkan Umi.. Jawabku
Ya sudah sekarang kita mandi nanti acara selanjutnya bagaimana menurut kamu? Tanya Umi
" Tadi saya sudah chat ka Nadia hari ini saya mau jebak satpam 2 itu. Baru besok saya akan rombak sama ka Nadia juga Ulfa susunan pegawai, saya akan seleksi dengan kemampuan saya biar tidak ada lagi yang seperti ini.. Kataku yakin
" Kamu memang pintar Jun... Tidak menyesal Umi percaya kan hidup Umi dan anak-anak Umi sama kamu.. Kata Umi mencium aku, kita akhirnya saling memeluk dan beberapa saat saling berpagut bibir
Dah setelah itu Umi mandi gantian dengan aku, setelah beres beres kita kembali ke jakarta dengan Sinta yang terlihat kusut masih dengan perasaan cemas bagaimana nasip dia kedepannya
Di dalam perjalanan kejakarta Sinta minta maaf sama Umi dan minta tolong kalau masalahnya jangan sampai diproses hukum dan Umi memaafkan dengan catatan uang yang di gelapkan harus segera dikembalikan dan sementara Sinta dirumahkan sampai waktu yang belum dipastikan
Setelah menurunkan Sinta aku sengaja minta diturunkan agak jauh dari kantor supaya rencanaku berhasil
Saat aku sampai kantor sudah sekitar jam 4 sore dan sebentar lagi karyawan dikantor akan pulang
Rencana sudah dimulai, ketika aku nunggu di loby dengan security, aku lihat ka Ulfa sudah keluar berjalan ke arah pintu keluar
" Sore Bu Ulfa, maaf saya mau kelarin yang kemarin belum selesai. Apakah bu Nadia masih ada di ruangan nya.. Tanyaku dengan meyakinkan
" Sore Pak.. Iya harus kelar hari ini Pak.. Masih ada kelihatannya karena ada yang harus di bereskan, padahal katanya kurang enak badan. Dari tadi juga cuma tiduran. Karena saya ada janji makanya saya tinggal.. Jawab ka Ulfa
" Baik Bu.. Saya ke atas, saya bisa totok massage sedikit dari telapak kaki dan syaraf di kepala.. Kataku mencoba memancing security yang kemarin itu
Setelah ka Ulfa pergi aku sempat berbincang-bincang sebentar dengan mereka
" Wahhhh mantap mas.. Kalau bisa pegang pegang yang montok 2...celetuk mereka
" Mana berani saya Pak.. Cuma mau bantuin totok ditelapak kaki saja.. Kataku
" Mas kesempatan buat kita, kalau mas nya mau ikutan.. Kata yang satunya
" Maksudnya gimana Pak.. Saya kok kurang paham.. Tanyaku
Mereka bertiga sepertinya ragu untuk mengajaku dan sempat berunding
" Pak.. Kalau ada yang menguntungkan kenapa saya tolak.. Kataku
Mendengar omongan ku seperti itu, mereka akhirnya tertawa
" Pasti Mas.. Untung luar dalam, jadi begini Mas. Nanti kita perkosa bu Nadia tetapi kita rekam, kita telanjangin. Terus kita ancam kalau sampai dia lapor dan kita minta uang buat jaga rahasia nya.. Kata salah satu dari mereka
Sungguh biadap.. Kamu belum tau siapa ka Nadia, yang kalian mau coba lecehkan. Tetapi demi untuk menjebak mereka aku harus sabar. Padahal rasa marah ku sudah di ujung kepala
" Wahh.. Serem juga ya Pak.. Kalau sampai nanti dia teriak teriak.. Kataku pura-pura takut
" Kesempatan ini yang kita cari, semua karyawan sudah pulang, jadi aman Mas.. Nanti dapatlah giliran nya. Kata mereka
Setelah mengatur rencana akhirnya mereka berjalan menuju ke ruangan ka Nadia dan aku mengikutin dari belakang dengan perasaan amarah
Setelah sampai di depan ruangan ka Nadia, mereka ketok pintu karena memang dikunci dari dalam, tanpa mereka sadari waktu berjalan ke atas aku sudah chat ka Nadia untuk menyalakan Hiden camera yang sudah dipasang. Karena CCTV-nya cuma ada diluar pintu ka Nadia
Begitu pintu dibuka mereka langsung nyelonong masuk sambil tertawa tawa
" Pak.. Ada apa ini, apa bapak ada keperluan tapi tolong dijaga sopan santun nya.. Kata ka Nadia marah
" Hahaha.. Sudah sopan cantik.. Kalau tidak kita masuk sudah telanjang.. Katanya sambil tertawa
Aku perhatikan ka Nadia sudah mulai marah, tetapi tidak sedikit pun menunjukkan rasa takut, mungkin karena ada aku disitu
" Jangan kurang ajar ya.. Kalian mau apa sebenarnya?? Kata ka Nadia
"Waduhh.. Jangan galak Bu.. Kita cuma mau senang senang sebentar dan nanti foto barengan sambil telanjang.. Kata yang di depan ku
Aku masih berusaha menahan emosi, sampai aku tunggu tindakan mereka yang brutal dan itu tak berlangsung lama. Salah seorang dari mereka menarik ka Nadia dan yang satunya menarik lepas jilbab ka Nadia
Sehingga wajahnya yang cantik tadi tertutup kini terbuka dengan rambut nya terlepas dari ikatannya
" Kalian memang manusia rendahan yang tidak pantas untuk bekerja.. Juna aku sudah muak dengan mereka ayo Jun kasih hukuman buat mereka yang sudah merendahkan istrimu.. Kata ka Nadia terlihat sangat marah
Mendengar ka Nadia berbicara seperti itu, mereka bertiga langsung melihat ke arah ku, tetapi tidak lama mereka tertawa
" Hahaha.. Jadi dia ini suami simpanan bu Nadia. Aduhhh takut kita.. Kata salah satu dari mereka merendahkan aku
" Pak.. Saya kasih kesempatan kalian untuk meminta maaf dan lekas pergi dari perusahaan ini. Sebelum kalian menyesal telah kurang ajar sama wanita yang saya sayangi.. Kataku
" Wah.. Hebat juga lo ya, ternyata simpanan bos yang mau cari muka.. Kata security
Aku sudah merasakan hawa panas didalam tubuhku setiap saat emosiku sudah memuncak, saatnya buat mereka berlutut meminta maaf ke ka Nadia.
Disaat salah seorang dari mereka mau mencoba memeluk ka Nadia dari belakang, dengan gerakan cepat dan auman seperti harimau yang marah, aku tarik ka Nadia dan aku peluk dan tanpa sempat mereka hilang rasa kagetnya satu tendangan telak mengenai perutnya
" Bugg... Haduhh... Teriak yang tadi mau menangkap ka Nadia dan Bret.. Bret.. 2 x cakaran Harimau mengenai wajah dan pundak temannya yang berusaha memukul aku
Tak ayal lagi tubuhnya terpelanting kesamping dan menghantam meja
" Brakk... Auww.... Terlihat darah segar mengucur dari luka cakaran itu
" Cepat kalian berlutut minta maaf kepada istriku... Teriak memekakan telinga
Tetapi rupanya mereka masih belum gentar, karena sudah terlanjur kepalang basah. Satu security yang masih berdiri segera menerjang ke arahku
" Mampus lu bocah... Teriak nya sambil menendang kearah wajahku
Aku lepaskan ka Nadia ke belakang dan aku berkelit kesamping dan dengan reflek yang sangat cepat aku tarik kakinya dan aku lempar kan ke samping
Tubuh yang besar itu terlempar menghantam tembok dan tepat di wajahnya sampai terlihat beberapa giginya rontok
" Ampun.. Ampun Pak... Katanya sambil darah mengucur dari mulutnya
" Aku sudah peringatkan.. Segera berlutut dan minta maaf sebelum amarahku tak terkendali lagi.. Kataku menghardik dengan ancaman
Melihat amarah ku yang meluap lupa membuat mereka jadi takut, dengan bersusah payah mereka bertiga berlutut dan memohon maaf juga minta ampun ke ka nadia
Bersambung