Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terbelenggu Nafsu Umi Indah dan 3 anak gadisnya

Status
Please reply by conversation.
Part 6

" Juna.. Juna.. Bener bener kamu ini. Ya sudah sana istirahat aku juga mau kekamar.. Kata ka Nadia

Setelah ka Nadia masuk kedalam kamar tinggal aku sama Dinar, tapi ga berapa lama ngobrol Dinar masuk ke kamar. Rumah yang besar begitu masuk kamar masing-masing, sepi dan sunyi

Diantara ketiga anak Umi ka Ulfa sifat nya cuek dan kalau sudah dirumah pakainya minim beda kalau sudah diluar rumah semuanya tertutup bahkan sama aku yang baru dirumah itu biasa saja

Sedangkan Dinar enak diajak ngobrol, perhatian dan berani mengutarakan dan yang paling akrab sama aku

Kalau ka Nadia agak pendiam kadang jutek dan tertutup baik di rumah apa lagi di luar rumah, tetapi belakangan ini lucu dan gemesin. Hem kalau ingat tuntutan dia aku masih bingung. Apakah harus senang atau bagaimana. Berpendidikan.. Direktur utama... Dan aku???

Aku berjalan menuju kamar ketika melewati kamar ka Ulfa nampak pintunya terbuka sedikit, aku coba melongok ke dalam, cuma pengen tau saja seperti apa kamarnya

Aku kaget bukan main dengan apa yang aku lihat, ka Ulfa berdiri di depan kaca lemari tetapi dalam keadaan hampir telanjang bulat, hanya sisa celana dalam saja yang masih menutupi vaginanya. Sedangkan tubuh montoknya terlihat jelas, ka Ulfa sedang memperhatikan tubuhnya dan memegang buah dadanya

Disaat aku terkejut, ka Ulfa melihatku. Waduh bisa kacau lagi aku ini, bahkan ka Ulfa Buru buru menghampiri aku dan menarik kedalam kamarnya dan langsung menutup pintunya

" Sudah ga usah panik.. Duduk disitu.. Katanya sambil memakai pakaiannya dan menatap ku

" Maaf ya ka.. Saya tadi cuma lewat dan melihat pintunya terbuka. Saya cuma sekedar pengen tau kamar ka Ulfa, jadi bukan maksud saya mengintip ka Ulfa.. Kata ku ketakutan

" Ehhh.. Siapa yang bilang kamu mau ngintip. Intinya kan sekarang kamu sudah melihat tubuhku kan? Tanya ka Ulfa masih berdiri didepanku

" Iya ka maaf..kataku..

" Menurut kamu gimana Jun waktu kamu melihat tubuhku tadi?? Tanya ka Ulfa yang membuat aku bingung dan sedikit lega ternyata ka Ulfa tidak marah

" Cantik dan padat berisi ka.. Kataku polos

Nampak ka Ulfa tersenyum sendiri mendengar jawaban ku tadi

" Ka kok malah senyum .. Tanyaku

" Jun coba sekarang gantian kamu buka pakaian kamu.. Kata ka Ulfa yang membuat aku kaget

" Saya ga ngerti ka, maksudnya gimana? Tanyaku

Ka Ulfa tidak menjawab malah menghampiri aku dan satu persatu pakaianku dilepas nya

" Sekarang kamu mau tau.. Kenapa aku ga marah dan aku suruh kamu buka baju kamu.. Kata ka Ulfa

" Iya ka, kalau memang boleh.. Kataku

" Jun.. Kita semua anak anak Umi sangat sayang sama Umi dan sangat menghormati Umi, apa pun perintah Umi pasti kita ikutin. Walaupun kita ber pendidikan dan kecukupan apa lagi sekarang juga punya titel dan jabatan. Masalah cowok Umi yang menentukan sejak kecil kita di didik Abi keras

Dan kamu adalah bagian dari hidup Umi, kamu dengar sendiri kan. Kamu tinggal pilih antara aku, ka nadia atau Dinar yang kamu jadikan istri nanti.. Kata ka Ulfa

" Terus apa hubungannya dengan sekarang ini?? Tanyaku

" Tanpa sepengetahuan kamu Umi meminta kita bertiga supaya membuat kamu nyaman disini. Yah awalnya aneh saja tiba-tiba ada cowok dirumah ini, tetapi ternyata kamu orang nya lucu dan polos jadi membuat kita nyaman dan setelah tau kamu bakal calon suami dari kita.

" Aku melihat cowok telanjang juga baru kamu Jun.. Aku berani karena kamu calon aku kalau kamu pilih aku.. Kata ka Ulfa. Maaf jun aku boleh lihat punya kamu , kata Umi katanya sakit kan?

Aku semakin bingung dengan kehidupan keluarga ini, ternyata mereka sangat dibatasi soal pergaulan sama Umi. Cuma ka Nadia saja yang sudah merasakan pacaran

" Emangnya mau ngapain ka.. Aku malu sebenarnya.. Kataku

" Ya elah Jun.. Kamu kan sudah lihat aku telanjang. Ya sudah biar adil aku buka semua pakaianku biar telanjang juga. Kata ka Ulfa sambil melepaskan semua pakaianya dan celana dalamnya

" Sekarang kamu buka celana dalam kamu.. Kata ka Ulfa

Akhirnya dengan sedikit malu aku buka celana dalam ku.. Dan batang penisku terlihat menjulur ke bawah

" Ihhh.. Punya kamu lemes begitu tapi besar jun dan itu Kepala ujungnya kayak jamur yang mekar.. Kata ka Ulfa sambil tertawa pelan

" Jun kamu terangsang ga lihat aku sekarang, coba kamu amatin aku.. Kata ka Ulfa

Kalau wajahnya hampir mirip semuanya cantik hidung yang mancung bibirnya sensual. Rambut ka Ulfa lebih pendek dibandingkan ka Nadia sehingga lehernya terlihat putih bersih dan buah dadanya ka Ulfa lebih menonjol padat berisi bagian bawahnya vaginanya ditumbuhi bulu yang agak tipis karena terlihat dicukur. Hemmm aku seneng lihat pahanya ka Ulfa yang ditumbuhi buku tipis sehingga membuat nilai tambah

" Ka walupun punya ku ga normal tetapi sebagai lelaki aku sangat nafsu sekali melihat ka Ulfa begini

" Jun.. Aku pegang ya punya kamu, kamu juga boleh pegang punya aku.. Kita di tempat tidur saja.. Kata ka Ulfa menarik aku

" Ka apa ga apa-apa ini kataku setengah takut..

" Kamu diam saja cuma kita yang tau, sekarang sini kamu tiduran biar aku pegang punya kamu.. Katanya

" Ahh.. Ga mau ka kalau begitu, aku juga pegangin punya ka Ulfa.. Kataku

" Hemm.. Ya sudah.. Kamu kepalanya kesitu.. Kata ka Ulfa

Aku arahkan batang penisku ke wajah ka Ulfa sedangkan wajah ku menghadap ke vaginanya ka Ulfa dengan posisi miring. Ahh.. Tangan ka Ulfa sedikit gemeteran memegangi batang penisku

Hemm.. Baru kali ini didepan mataku jelas terlihat vagina wanita, aku pegang dengan jari telunjuk aku elus-elus

" Ahhh.. Jun geli ihhh... Kamu jangan masukin jarinya ya, ingat aku masih perawan.. Kata ka Ulfa yang tiba-tiba lidahnya menjilati Kepala penisku dan menyedot nya

" Kakk... Ahh.. Enak banget.. Kataku.. Tetapi tetap saja batang penisku masih loyo

Gantian aku ciumin vaginanya ka Ulfa.. Wangi vaginanya, lidahku aku jilatin bagian pinggir dalam

" Jun... Ihhh.. Gelii tapi bikin aku nikmat jun... Kata ka Ulfa yang sudah menghisap batang penisku kedalam mulutnya.. Tidak sampai dia itu bijiku dijilat jilat dan di sesot kuat

" Ahhhkkksaa.. Ka ngilu jangan digituin.. Kataku

" Habis aku gregetan Jun... Ehh jun kok punya kamu gerak gerak.. Kata ka Ulfa

Akupun merasakan tetapi paling seperti kemarin, makanya aku tak perduli, aku penasaran dengan daging kecilnya yang di bagian atas, aku tekan dan aku gesek gesek

" Junaa... Hemmmm... Aku seperti mau pipis.. Kata ka Ulfa sambil mengocok batang penisku cepat dan kadang Kepala nya digigit

" Junn.. Ini punya kamu tambah besar dan panjang.. Bener jun ini bisa keras... Kata ka Ulfa

Terapi aku yang sudah terlanjur nafsu mendegar desahan ka Ulfa aku semakin semangat memainkan vaginanya kini daging yang kecil itu agung sedot kuat dan tanganku mengapai buah dadanya aku remas remas

" Junn.. Ihh kamu bikin aku ga tahan junn... Ahkass.. Jerit pelan ka Ulfa dan kepalaku di jepit kedua pahanya sambil pinggulnya di tekan sampai beberapa saat

Aku lihat ka Ulfa seperti nya lemas dan nafasnya ngos ngosan. Dan aku seketika kaget melihat batang penisku sudah keras berdiri dengan Kepala nya besar melebar.. Wah aku sudah bisa normal kataku

Saking semangatnya aku peluk ka Ulfa aku cium pipinya

" Ka.. Bener punya ku bisa normal lagi.. Coba lihat..Kataku

" Ihhh jadi besar dan panjang Jun.. Gregatan aku lihatnya.. Kata ka Ulfa sambil memegang batang penisku

" Jun.. Mau di coba ga itu kamu di gesek kin ke punya ku.. Tapi awas jangan di masukin, kecuali nant kalau aku jadi istri kamu..

Aku yang memang sudah nafsu berat dan pengen merasakan seperti apa batang penisku kalau di gesek ke vaginanya

" Ga apa apa tapi ka?? Tanyaku

" Yang penting jangan dimasukin saja biar seperti suami-istri beneran.. Katanya sambil meminta aku untuk menindih tubuhnya

Setelah aku diatas tubuhnya ka Ulfa, aku rasakan tubuh yang halus buah dadanya kenyal mengganjal diantara tubuh kita

" Jun.. Aku berharap kamu pilih aku untuk jadi istri kamu, tetapi pilihan nya terserah kamu

Ka Ulfa mencium bibirku aku coba membalas ciumannya dan tanganku kembali aku arahkan ke buah dadanya yang masih kencang

Batang penisku di pegang ka Ulfa dan ditempelkan di tas kemaluannya..

" Sekarang kamu gesek pelan Jun... Ohhh... Iya begitu.. Hemmmsaaasss... Suara dan desahan ka Ulfa terdengar nikmat sekali

Tubuh yang putih bersih wajah cantik yang seperti gadis Arab sedang belajar menikmati seperti suami istri....

" Ka aku mau ciumin ini kaka ya... Kataku sambil memainkan punting nya

" Iya Jun terserah kamu.. Ahh kss..jangan terlalu kebelakang itu narik nya,mau masuk ke dalam kalau kamu tekan..Kata ka ulfa



Buah dada yang kedua kalinya aku memegang se telah punya Umi. Aku kenyot punting nya dan lidahku menjilati

" Ohhh... Junn... Ini enak banget... Ahhksss.... Rintihan ka Ulfa terdengar nikmat

Disaat aku dan ka Ulfa sedang menikmati nya

"Junn... Ihhh kemana seh dia... Jun.. Terdengar suara ka Nadia memanggil aku

Aku dan ka Ulfa panik segera memakian pakaian masing-masing


Bersambung
mantap.............................
 
Umi Indah





Part 5

" Jun.. Apaan sih kamu main peluk saja.. Jun.. Kata ka Ulfa

" Juna.. Jun.. Jangan bercanda deh.. Jun.. Teriak ka Nadia melihat aku ambruk ditubuh ka Ulfa

Aku masih sadar bisa mendengar ketika ka Nadia menguncang guncang tubuhku dan panik sampai rasa gelap datang membuat aku tidak sadar

Entah berapa lama aku pingsan, aku merasakan tanganku ada yang memegang dan di samping ku aku mendengar suara nafas yang halus. Aku coba membuka kedua mataku sedikit, ternyata ka Nadia duduk si bangku dengan menyenderkan kepala nya di samping kepalaku

Hemm.. Aku pengen tau ngapain saja ka Nadia, aku akan harus pura-pura pingsan

" Juna.. Cepat sadar Jun.. Maafkan aku, kamu harus kuat jangan tinggal kan aku. Jun kamu harus tau semoga kamu bisa mendengar.. Setelah kejadian kamu peluk aku dan lihat aku dalam keadaan telanjang aku sering teringat itu dan membayangkan kamu yang akan mendapatkan ke gadisanku.

" Setelah kejadian itu aku berusaha dan belajar untuk mencintai kamu .. Junaaa.. Bangun sayang.. Ayo tunjukan tanggung jawab kamu, tubuh ku ini sudah menjadi milik kamu.. Kata ka Nadia berbisik ditelingaku sambil tangannya yang satu mengelus kepalaku

Sampai sebegitu nya ka Nadia akan pendirian nya, aku senang mendengar nya tetapi apa mungkin itu bisa.. Pikir ku

Tiba-tiba aku mendengar suara Umi

" Gimana Juna apa sudah ada perkembangannya Nad? Tanya Umi ke ka Nadia

" Belum Mi.. Padahal sudah 2 hari ini, tapi kata dokter sudah melewati kritisnya. Ternyata kemarin itu peluru nya nyerempet bagian jantung dan dokter bilang juna ini hebat luar biasa kuat

" Permisi ya Bu mau periksa kondisi pasiennya.. Suara laki-laki.. Pasti ini dokter

Waduh nanti aku ketahuan kalau masih pura pura pingsan, gawat aku harus bikin sadar sebelum dokter memeriksa ku. Aku coba gerakan tangankuu yang digenggam ka Nadia dan aku coba mengeluarkan suara pelan

" Hausss.. Kataku karena memang aku juga merasakan rasa haus sekali

" Dokter.. Dokter sudah siuman dok.. Sontak suara ka Nadia kegirangan

Dokter mendekati ku.. Memeriksa mataku dan dadaku pakai alat yang buat mendegar kan itu

" Pasien sepertinya sudah siuman dari tadi, cuma belum sadar sempurna tetapi sudah bisa mendengar ketika ada suara orang yang berbicara.. Kata dokter menjelaskan

" Hah...Apa dokter bilang, berarti sudah bisa mendengar kalau kita bisikin dong dokter? Tanya ka Nadia

" Sudah.. Apa lagi dengan dibisikin sudah bisa mendengar jelas cuma mungkin belum bisa merespon nya

" Waduhhh... Kata ka Nadia sambil melihat ke arah ku entah malu atau apa tetapi dia tidak berani bertatap mata langsung

" Nad itu juna minta minum, kok malah bengong.. Kata Umi

" Neh diminum, pelan pelan ya.. Katanya sambil membantu mengangkat kepalaku

" Sudah ka.. Makasih ya jadi merepotkan semua, Maaf ya ka juga Umi.. Kataku

" Juna.. Sudah ga usah ngomong begitu.. Kata Umi sambil dudukk ditepi tempat tidur. Kata dokter kamu bisa rawat Jalan, ya sudah Umi selesaikan urusannya didepan.. Kata Umi

Setelah Umi keluar tinggal aku dan ka Nadia, aku lihat dia jadi pendiam

" Jun.. Maaf ya aku bikin kamu jadi sakit lagi.. Katanya

" Namanya juga bercanda kan ga tau kalau seperti ini.. Kataku

" Tapi yang aku denger tadi bukan bercanda kan? Kataku sambil memegang tangannya

" Kak.. Lihat aku, aku ga pengen melihat kak Nadia yang galak tegar jadi diam begini? Kataku dan kak Nadia mendongakkan wajahnya yang tadi tertunduk melihat ke arahku

Wajahnya yang cantik.. Dengan hijab warna biru muda membuat semakin cantik bersinar

" Aku belum bisa menentukan langkahku ke depan, kalau ka Nadia memang mau membantu aku. Akan aku pikul tanggung jawab itu. Tetapi ini terlalu Dini ka.. Kataku

" Tiba-tiba ka Nadia memeluk aku .. Terima kasih Jun, sekarang aku lega dan aku sudah menjadi calon istrimu maka aku akan layani kamu seperti suami yang sebenarnya... Dan satu ciuman di pipiku

Untung saja ka Nadia segera melepaskan pelukan nya karena aku lihat Dinar dan ka Ulfa sudah masuk kedalam ruangan

" Sudah yuk jun kita pulang terus berenang lagi.. Katanya sambil memeluk aku manja

" Ihh Dinar kamu ini.. Kata ka Ulfa

" Yeee.. Ka Ulfa mau peluk juna juga.. Neh ga usah ngiri.. Kata Dinar sambil meledek ka Ulfa

" Sebelum masuk rumah sakit juna peluk aku dulu sampai pingsan peluk wanita cantik.. Balas ka Ulfa

Sedangkan ka Nadia tersenyum melihat ulah adeknya itu

Sungguh beruntung aku bisa terdampar di dalam keluarga Umi indah. Keluarga yang bahagia serba kecukupan dan mereka sayang semua sama aku. Aku tidak boleh mengecewakan mereka.. Kataku dalam hati

Setelah Umi selesai mengurus administrasi nya, aku berjalan di apit 4 orang wanita wanita cantik dengan busana muslim bahkan ka Nadia malah memakai cadar menutupi wajahnya

Setelah di dalam mobil aku masih teringat si mana jalan yang aku lewati sekarang dulu aku pernah panas panas kadang kehujanan jualan air mineral. Tetapi siapa yang mengira hari ini aku melewati jalan itu lagi sudah berada dalam mobil mewah dengan wanita wanita cantik..

" Jun.. Gimana sudah ga sakit lagi kan.. Tanya ka Ulfa yang duduk di depan dengan supir

" Ga ka.. Padahal kemarin itu juga ga ada yang sakit, pas kena bantal itu rasanya kayak ditusuk dan aku susah bernafas. Padahal kan pelan waktu ka Nadia lempar nya

" Makanya aku sempat jambak rambut kamu, aku kira bercanda jatuhnya bisa milih di pantat ku sama tangannya memeluk. Aku pikir kamu ambil kesempatan dalam kesempitan.. Maaf ya Jun.. Kata ka Ulfa

" Haduhhh acian juna habis dilempar bantal terus dijambak sama kakak berdua. Lagian kamu bilangnya mau tidur malah ngelayap.. Kata dinar meledek aku

" Hihh.. Dinar jangan godain juna begitu.. Kata ka Nadia

" Cie.. Cie.. Sekarang ngebelain padahal kemaren kata Juna ka Nadia cantik tapi galak.. Kata Dinar sambil tertawa

" Baru beberapa hari juna ada diantara kita rasanya jadi hangat lagi, seperti waktu masih ada abi kalian.. Kata Umi

" Iya bener Mi.. Jawab kak Nadia sama Dinar bisa bersamaan

" Tetapi beberapa hari saya malah bikin repot Umi.. Kataku

" Kamu ga boleh ngomong begitu lagi juna.. Kata Umi yang merangkulkan tangannya dan memeluk aku sesaat. . Kamu sudah jadi bagian dalam hidup Umi dan bagian keluarga sini

" Nanti kalau kamu sudah sembuh bener, kamu lihat anak Umi cantik cantik semuanya. Kamu bisa pilih salah satu dari mereka untuk jadi istri kamu.. Kata Umi tentunya mengagetkan semua yang ada di situ

Waduhh.. Kata kata Umi barusan membuat aku panas dingin, bagai tidak aku disuruh memilih, sedangkan ka nadia sudah menganggap aku suaminya gara-gara kemarin dikolam renang

Umi terlalu Baik sama aku.. Bahkan Umi sendiri sudah berbuat seperti itu sama aku. Hemmm aku menarik nafas panjang, biarkan semuanya berjalan apa adanya

" Umi tau kamu tidak akan bisa menjawab Jun, yang kamu cepat sehat, nanti kamu Umi kasih jabatan di perusaan Umi. Kamu bisa belajar sama Nadia juga Ulfa.. Kata Umi

" Iya Umi terimakasih. . Kataku

" Nad besok kamu beliin Juna handphone.. Kata Umi

" Iya Mi.. Nanti Nadia biar kasih pilihan mau pilih yang mana.. Jawab ka Nadia

" Aku yang milihin aja ya Jun.. Sahut Dinar

" Iya yang mana saja gak apa apa, aku megang HP saja juga belum pernah.. Kataku jujur

Akhirnya kita sampai rumah disaat aku turun dari mobil dan di pegangin Dinar aku sempat lihat ka Nadia dari sorot matanya serasa aneh, mata yang bening itu serasa menusuk sangat tajam, mungkin karena wajahnya tertutup cadar

Setelah sampai diruang keluarga Umi masuk ke kamar dan ka Ulfa sepertinya ke kamar mandi tengah, karena setiap kamar sudah ada kamar mandi nya masing-masing

" Jun.. Sini aku ajarin cara menggunakan HP.. Kata Nadia sambil membuka cadar nya dan melihat ke arahku

Entah kenapa tiba-tiba mulutku bilang

" Kamu canti banget.. Tetapi tidak mengeluarkan suara

Melihat ku seperti itu ka Nadia tersenyum dan membalasnya

" Bohong.. Kata ka Nadia sama dengan aku tanpa mengeluarkan suara

Kak Nadia duduk di samping ku sedangkan Dinar seperti asyiknya main game di HP

" Nanti beli HP sama kayak punya ku saja, biar aku ngajarin kamu gampang.. Coba neh pegang.. Katanya

Aku pegang dan aku lihat sangat bagus pasti mahal, aku juga bingung Umi beliin HP aku buat apa.. Tetapi kalau aku menolak nanti takut malah menyinggung perasaan Umi

" Neh begini nanti kalau mau nelepon dan kirim pesan.. Kata kak Nadia mencontoh kan

Aku perhatikan secara seksama dan ka Nadia mengetik sesuatu di HP nya dan dikasih aku

" Pasti kamu bohong kan.. Kalau aku cantik... Isi tulisannya

Aku tersenyum melihat tingkahnya ka Nadia

" Coba kamu ketik.. Katanya seperti nya minta jawaban dari aku

" Aku dari kecil hidup susah tetapi aku didik untuk selalu jujur dan kebohongan sekali akan membuat jadi keterusan. Paham kan sekarang kalau kamu itu cantik luar dalam buat aku.. Kataku dan aku serahkan HP nya

Membaca balasan ku, raut wajah ka Nadia terlihat berubah menjadi sedih dan matanya berkaca kaca tetapi berusaha menyembunyikan dariku dan disaat itu Dinar berjalan kedapur

Aku pegang tangan ka Nadia

" Aku ga mau lihat wajah cantik mu bersedih dan matamu yang indah itu menangis.. Kataku pelan

Ka Nadia melihat ku dan tiba-tiba mem meluk aku

" Sudah ya.. Nanti keburu Dinar balik kataku

" Aku sayang kamu Jun... Kata ka Nadia sambil melepaskan pelukan nya

" Gimana Jun.. Sudah paham belum yang diajarkan ka Nadia. Kamu belum tau ya.. Kalau ka Nadia itu Direktur Utama diperusahaan Umi. Kata Hilda yang membuat aku terkejut

" Umi punya 3 perusahan Jun.. Nah ka Nadia sebagai direktur utama. Kalau ka Ulfa manajer tetapi beda kantor nya sama ka Nadia

" Wah.. Hebat masih muda cantik punya jabatan.. Kataku kagum yang membuat ka Nadia jadi tersenyum

" Kamu kalau begitu seperti film jaman dulu Jun.. Kabayan ke Kota. Lucu, polos dan gemesin karena keluguan kamu itu.. Kata Dinar disambut tertawa kita bertiga

" Tetapi itulah yang menjadi t kelebihan kamu dan yang utama sifat penolong dan berani.. Kata ka Nadia

" Iya betul ka.. Lagi pula coba kalau juna kak ajak ke salon dan di poles pasti ganteng... Cuma se karang terlihat kucel.. Kata Dinar sambil tertawa

" Dinar.. Hus ga boleh begitu.. Kata ka Nadia

" Maaf cuma bercanda tapi bener kan ka, coba besok sekalian beli HP terus ke Salon.. Kata dinar

" Ga ahh salon kan buat cewek kalau cowok itu tukang cukur rambut.. Kataku yang membuat ka Nadia sama Dinar tertawa kencang

Sambil tertawa ka Nadia melihat aku

Bersambung
pemanasannn...................
 
Menunggu poligami 4some Juna... Semangat Suhu

Salam sehat
Salam keselamatan dan berkah atas hari raya bagi yg merayakan

:beer: :ampun::angel:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd