Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terbukanya Wawasan Setelah 15 Tahun Menduda

wajib di jaga nih cerita biar sampai tamat. :mantap: ceritanya hu semangat buat updatenya hu saya nunggu mahmud amel ya hu
 
PRESS RELEASE:

Suhu-suhu sekalian. sudah berganti minggu...itu artinya saya harus menepati janji...tetapi mohon bersabar.
update tengah dalam proses...rencananya minggu ini ada dua update...
update pertama singkat karena hanya melengkapi edisi bandung. update ini juga sekaligus jadi penutup seri bandung.
update kedua akan ada cerita baru. latar waktunya akan berada setahun setelah kejadian persami dengan Marin. atau tepatnya Tania pas kelas dua SMP.

kapan updatenya? rencana nya update pertama minggu ini di upload Minggu 8 Januari 2017. ya hari ini.
sementara update kedua paling lambat 24 jam setelah update pertama.

namun demi mengurangi kesalahan seperti sebelumnya. saya berusaha hati hati dan berjanji update pertama paling lambat Senin 9 Januari 2017. dengan update kedua menyusul 24 jam setelahnya.

satuhal yang bisa saya pastikan bahwa tanggal sembilan sudah pasti sudah ada update.
sambil menunggu...silahkan ramaikan post yang masih perlu banyak renovasi ini...

sekali lagi saya berterima kasih atas dukungan para suhu kepada nubitol ini... setiap komen dan like terus terang membuat saya semakin terbuka dan terus ingin bercerita. setiap kripik pedas yang datang juga selalu memotivasi saya untuk lebih baik.

sekian.....
Terima Kasih..
 
Update terakhir dengan Tania di Bandung
Ini terakhir dengan Tania di Bandung gan....Dalam 24 jam kedepan ada updatean terbaru:


Setelah menghabiskan waktu bersama akhirnya saya dan Tania pulang menggunakan kereta. Ketika di kereta, Tania tak henti-hentinya memeluk saya dari samping. Ia beberapa kali mencium saya dan sedikit menyenggolkan tangannya ke daerah sensitiv saya. Sampai akhirnya ia menatap ke luar jendela dan terkejut. Ia kemudian berbisik ke telinga saya dengan perlahan:

“Kamu ninggalin bekas di leher?” tanya Tania sambil menunjukkan raut wajah yang sedikit khawatir.

“Iya...nggak cuman di leher lagi. Di bawah dada kamu juga,” balas saya dengan santai karena belum sadar dengan apa yang terjadi.

“Nanti kalau suami ku lihat gimana? Bandel ih...”balas Tania cemberut sambil menjewer kuping ku gemas.

“Ya maaf....trus gimana?”tanya saya mulai mengerti apa yang dipermasalahkan oleh Tania.

“Maaf...enak aja...udah ntar aku akalin. Tapi ada syaratnya kalau mau aku maafin,” balas Tania sambil mendongak ke atas dari bahu saya.

“Haus ni...sekali lagi aja yah.... di sini.... plisssss” ujarnya memelas sambil mencium bibir saya...

“Hah? Gila apa kamu...di sini? Yaudah aku mau ke kamar mandi lepas celana dalam...ntar aku dateng pindah tempat duduk. Aku yang di samping jendela.”

“yeayyy....muachhhhhh” Tania girang.

Kondisi di kereta memang cenderus sepi para suhu. Hanya ada beberapa tempat duduk yang terisi. Namun tetap saja bagi saya ini adalah suatu hal yang baru. Awalnya saya sempat menawarkan untuk melakukannya di kamar mandi, namun Tania risih dengan kotornya kamar mandi kereta meski sebenarnya tak kotor jika dibandingkan dengan kondisi kereta jaman dahulu.

Setelah kembali dari kamar mandi saya langsung duduk..Tania rupanya tak ingin terburu-buru dan memilih untuk mengecup saya. Saya pun melayani kecupannya dengan sangat hangat. Nafsu saya mulai bangkit dan membara. Begitu juga dengan Tania. Ia mulai mencari-cari lidah saya untuk di ajak bergelut. Saya sebenarnya lebih suka menggigit bibir tipis dan manis Tania ketimbang bermain lidah. Namun harus diakui permainan Tania selalu menggoda dan membuat saya keluar dari zona nyaman.

Ciuman saya kian memanas hingga akhirnya turun kembali ke leher. Leher yang sebelumnya saya telah tandai sebagai penunjuk teritori seperti anjing yang mengencingi daerah kekuasaanya untuk menjauhkan anjing lain.

Sedang asik-asiknya mengisap bagian samping leher Tania, sekretaris cantik itu kemudian menjambak dan mengangkat kepala saya ke arah mukanya.

“Nggak usah macem-macem...yang satu aja belom beres mau nambah lagi?” tegur Tania sambil menempelkan hidungnya ke hidung saya. Namun saya tahu Tania benar-benar serius dengan pernyataannya.

Kami kemudian kembali berpagutan dan semakin hot...namun setelah tak bisa menciumi lehernya, saya semakin gatel. Akhirnya kedua tangan saya berusaha untuk meremas payudara Tania dari luar t-shirt-nya..Tania sempat kaget dengan keputusan saya namun ia tak melepaskan pagutan kami. Namun di tengah asik-asiknya berpagutan dan meremas. Tiba-tiba seorang pramugari—kalau di kereta namanya apa ya gan? Anggap saja pramugari—lewat dari arah belakang kami. Namun saya tak peduli dan tetap meremas. Sayangnya Tania menyadari itu dan sedikit protes.

“Kok nggak bilang sih mas? ” protes tania.

“Kamu haus minta minum...tapi baru ciuman di liat orang aja udah panik? Cemen.” Bisikku yang kemudian di sambut dengan cubit keras di paha. Kami kemudian kembali berpagutan. Saya sedikit melerik ke arah pramugari yang berjalan keluar pintu dan berusaha menutupnya dengan berbalik badan ke arah kami. Dari kejauhan pramugari tersebut tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya.

Mendapat motivasi dari orang yang saya tak kenal rupanya entah mengapa membuat saya semakin panas. Akhirnya saya memberikan kepercayaan kepada tangan kiri saya untuk mengambil alih daerah payudara Tania. Saya kemudian memerintahkan tangan kanan untuk memperlebar daerah serangan ke vagina Tania.

Terus terang keadaan tersebut sangat sulit karena Tania mengenakan celana jins serta duduknya yang miring akibat berpagutan membuat saya sedikit kewalahan. Tangan saya berhasil masuk dan sudah bisa merasakan bahwa celana dalamnya basah. Akhirnya saya berusaha untuk menembus celana dalam basah tersebut namun Tania langsung menggigit keras lidah saya dan saya protes besar.

“Apa apaan sih kamu!” ujar saya kesakitan.

“Itu tangannya ngapain? Nggak usah macem-macem deh...kalo aku kepengen gimana? Udah ini harinya kamu....kamu rileks aja...” kata Tania sambil melotot.

“Iya maaf...tapi tuh udah basah...”tania kemudian tak menjawab karena dirinya tersipu malu...

Tania kemudian memerintahkan saya untuk lepas celana...awalnya saya hanya mengira Tania meminta saya untuk sedikit memelorotkan celana. Namun sekretaris ini tampaknya memilii sisi buas yang mulai keluar sejak di bandung. Sama seperti saya yang baru-baru ini kembali liar setelah bergelut dengan Tania. Seolah kami baru pertama kali merasakan nikmatnya bercinta. Namun di kereta ini, saya biarkan Tania yang mengambil alih. Saya tahu Tania adalah tipe wanita yang selalu ingin dituruti. Itu berbeda jauh dengan kondisinya saat ini yang selalu menuruti perkataan suami serta mertua.

Tania kemudian mengambil selimut dan menutupi bagian bawah badan saya. Kereta malam memang selalu memberikan selimut. Kami sadar bahwa perjalanan Bandung –Jakarta bukanlah perjalanan panjang. Akhirnya kami bergegas...setelah saya melepaskan celana, kami berdua berpagutan. Namun kali ini kondisi sedikit berbeda karena tangan kiri Tania sudah menggenggam mainan baru favoritnya.

Di sela-sela berciuman Tania sesekali melepas bisikan bisikan yang mampu membuat mainan barunya mengeras lebih dari biasanya.

“Gede banget sih punya mu....punya suamiku aja nggak segini..hihi”

“gemes ih...pengen nyium rasanya...***k nyangka bosku bandel juga...”

“Pantas Marin selalu minta jadwal...emang bagus sih....”

“Pantes aja anaknya cantik, pinter, sopan, ceria...pabriknya sempurna begini...”

Perlu diakui mulut tania memang pandai serta multitalent. Selain pandai mengoral dan berpagut, mulutnya pandai memprovokasi saya dengan kata-kata nakal yang tak norak. Saya rasa ia dulunya termasuk koordinator aksi saat demonstrasi di kuliah.

Akhirnya Tania memutuskan untuk masuk ke dalam selimut yang menutupi penis saya... oral kali ini memang berbeda rasanya. Pertama, untuk pertama kalinya saya di oral di tempat umum dengan potensi orang lain menyadari apa yang kami lakukan...kedua saya tak bisa melihat apa yang terjadi di dalam selimut dan membuat semua manuver Tania serasa seperti kejutan untuk saya.

Tania memulai dengan mengecup seluruh bagian batang saya yang sudah mengeras. Tak jarang ia menggigit kecil daerah lipatan sunat yang membuat saya ngilu. Tak ingin terburu-buru Tania berusaha untuk mengecup buah zakar saya dengan lembut. Semuanya masih dikecup tanpa ada yang masuk ke mulut Tania dengan seutuhnya.

Saya yakin ini menyiksa semua pria yang ada di posisi saya. Kecupan Tania memberikan rangsangan namun saya tak bisa berbuat banyak karena ia melarang saya melakukan ini dan itu...sampai akhirnya Tania menjulurkan lidahnya ke lubang pribadi tersebut ia memainkannya dengan ganas dan sesekali mengisapnya dengan galak. Seolah Tania ingin peju saya keluar secepatnya.

Secara perlahan isapan tersebut menjulur ke bawah. Ke badan batang penis saya. Ia kelilingi penis yang tegak itu dan ia scaning dengan lidah...membuat seluruh permukaan basah. Benar-benar hanya menggunakan ujung lidah dan membuat saya semakin terperanjat...menahan suara yang keluar...sampai akhirnya lidah Tania berada di ujung paling bawah batang saya yang bersebelahan langsung dengan sepasang buah zakar. Itu membuat saya menggellinjang dan mendesah...

“hmmpfff” mendengar itu Tania keluar dari selimut dan menatap saya. Saya kira ia marah. Ia hanya menaruh jari telunjuk di bibir isyarat saya untuk tetap diam. Namun di balik jari telunjuknya terdapat senyuman nakal.

Benar saja, sesaat setelah ia kembali ke dalam selimut, Tania langsung memburu daerah yang sama. Daerah yang baru saya ketahui bahwa itu menjadi daerah sensitif saya juga. Sebelumnya saya tak pernah mrasakan itu...kali ini Tania benar-benar menjadi monster. Ia seolah ingin memberi cupang di daerah tersebut dan membuat saya panik. Saya bisa mengontrol suara namun tidak dengan gerakan tubuh yang mulai rusuh.... saya menoleh ke belakang dan merasa sedikit tenang karena kakek nenek di belakang saya ternyata terlelap di balik gelapnya malam dan dibelakang serunya pertempuran tak adil abad ini.

Beruntung bagi saya, di tengah gempuran yang mematikan datanglah pramugari yang tadi memberikan dukungan. Saya melihatnya ketiga membuka pintu gerbang dan berjalan mengarah ke belakang kami. Terlihat ia membawa beberapa lembar uang yang saya duga untuk kembalian penumpang di gerbong belakang saya...namun sebelum sejajar dengan saya, saya memanggilnya.

“Mba” panggil saya sambil mengacungkan jari.

Itu membuat Tania panik bukan kepalang. Ia kemudian mengeluarkan kepalanya dari selimut dan berusaha menyenderkannya di perut saya seolah-olah tengah tertidur...saya tahu Tania saat itu sangat kaget.

“Ada yang bisa saya bantu?”

“Boleh minta es teh manis? Airnya dikit aja...banyakin esnya ya mba.” Ujar saya singkat.

“Baik tunggu sebentar...”pramugari tersebut kemudian balik badan. Ia kembali ke arah gerbong restoran dan menaruh uang yang semula ia ingin beri ke kantung seragamnya.

“Nyebelin ah...bete...kalau nggak mau bilang aja...aku nggak repot gini...” ujar Tania bete namun tetap sambil menyandarkan kepalanya di perut saya...saya tak menjawab karena pramugari yang saya tunggu datang...saya memberikan uang 100 ribu sambil memintanya untuk memberikan kembalian dengan cepat dengan alasan saya mau tidur...kemudian saya langsung meminum setengah dari es teh yang saya pesan..

Sesaat kemudian pramugari tersebut memberikan uang saya nanti. Namun entah bagaimana saya membaca ada tulisan besar di salah satu uang yang saya terima...

“Di gerbong retaurant, ada ruang kecil: saya bisa jagain untuk 20 menit.”

Tanpa sadari saya sudah tak melihat pramugari tersebut...ia rupanya sudah di pintu depan dan menghadap saya. Lebih mengagetkannya ia mengeluarkan gestur seolah-olah sedang mengoral penis. Saya khawatir ada orang lain yang melihat gestur tersebut. Saya kemudian tersenyum dan mengangguk pelan mengaku bahwa saya sedang menerima oral...anggukan saya disambut dengan gestur untuk mengikutinya..

Saya kemudian berusaha kembali merangsang Tania. Saya mengambil es batu yang tak terlalu besar dan memasukkanya ke dalam mulut. Saya ajak Tania berciuman. Awalnya Tania ogah-ogahan karena ia sudah bete dengan saya. Namun mendadak Tania tersadar dengan rencana saya...

“Oh jadi mau pakai es? Bilang dong...kan aku gak usah marah-marah,,,” senyumnya sambil kembali berpagutan...saya hanya tersenyum berusaha untuk menjaga mood-nya...

“Awalnya begitu...tapi liat rencana tak direncanakan selanjutnya,,” gumam saya dalam hati...

Tania kemudian melanjutkan pergulatannya di dalam selimut. Rasanya semakin mengunggah selera ketika Tania mengoral buah zakar saya disertai es batu yang membekukan. Tania juga berkali kali mengisap daerah sensitif saya dengan es batu tersebut...membuat saya menjambak rambutnya...namun bagi saya, kejadian paling indah ketika Tania menyeruput ujung penis saya lagi-lagi dengan menggunakan es batu...saya nyaris saja kehilangan kendali...namun akhirnya saya mengangkat kepalanya, saya melepas selimut dan memakai celana. Gerakan tersebut membuat Tania heran seengah mati sekaligus dongkol. Tampaknya, di tengah mood-nya yang kembali, saya justru menghancurkan itu...

Saya kemudian berdiri dan mengambil gelas es teh yang terdiri dari setengah air teh..saya kemudian menarikTania untuk berdiri...ia kebingungan namun tak bisa berbuat banyak dan mengikuti saya mengarah ke gerbong selanjutnya kami melihat seluruh penghuni gerbong telah tertidur pulas...hanya ada sekitar 11 orang dalam gerbang tersebut...

sampai akhirnya kami memasuki gerbong berikutnya yakni gerbong ruang makan. Ya. Baru buka pintu gerbong ruang makan, saya sudah tahu ruangan yang dimaksud oleh pramugari tersebut. Saya melihat ruangan tersebut lampunya menyala sementara ruangannya kosong dan hanya beberapa alat kebersihan seperti sapu, pel, dan ember.. Saya menarik Tania dan berusaha menyuruhnya masuk. Setelah Tania masuk, saya berdiri sejenak di pintu dan menoleh kiri dan kanan. Aman. Eh tunggu dulu. Pramugari tersebut rupanya memperhatikan saya...ia menjulurkan dua jempol tanda aman. Ia juga mengisyaratkan untuk tutup mulut. Saya kemudian memasuki kamar dan menutup pintu. Tak lupa saya kunci.

Tania yang tahu maksud saya langsung tanpa diperintah mempelorotkan celana saya sehingga ia bisa melihat kembali mainan barunya tersebut. Ia kemudian mengulum kembali namun saya cegah..

“Nggak sempet...tadi udah cukup” saya akhirnya membuka celana jinsnya dan sekaligus mempelorotkan celana dalamnya. Hingga saya berjongkok...saya kecup bagian kewanitaanya dan bokongnya. Saya sadar bahwa waktu tak cukup untuk memberikannya oral...Tania yang sudah berbalik badan sedikit menunggingkan badannya. Ia menghadap ke jendela kecil yang terlalu buram untuk memandang keluar.

“pelan—pelan mas..eh aku ajalah yang masukin...punyaku kurang basah” ujar Tania...ia kemudian menarik penis saya dari arah selangkangannya dan membimbing sampai ke daerah kewanitaanya. Sampai di bibir, saya gesek-gesekan kepala penis saya...

“katanya ga ada waktu...masihs empet-semptnya godain aku...” kata Tania...

Saya pun hanya tersenyum kecil sambil melanjutkan berkonsentrasi. Tania mulai mendorong kepala penis saya memasuki liang senggamanya. Milimeter demi milimeter disertai dengan erangan Tania menahan sakit...ia sesekali menahan sebentar untuk mengambil napas...demi memudahkan laju mesin tempur ini, saya mengangkat kaki kiri Tania dan menaruhnya di atas paha kiri saya sementara kaki kiri saya tersebut saya taruh di atas ember...

“Emang pinter bosku sayang...” ujar Tania memuji sambil terus memasukkan penis saya...saya bantu dengan sedikit dorongan dan membuat Tania kewalahan sedikit berteriak...namun akhirnya saya bisa memasukkan seluruh penis saya...seperti pagi hari di hotel, saya bisa merasakan betul kedutan vaginanya yang memijat seluruh penis saya...saya juga bisa merasakan betul setiap sisi penis saya nyaris menyentuh tulang selangka..benar-benar vagina yang memabukkan...seolah tak ada ruang gerak lagi untuk bergerak ke kirki maupun kanan di vaginanya.

“Tahan mas...jangan digerakkin dulu...aku bener-bener mabuk...penis mu bener-bener menuhin semuanya...gila...”ujar Tania sambil mengatur nafas.

“punya kami yang hebat...” ujar ku yang kemudian disertai ciuman di bibir...memang sedikit sulit untuk Tania karena ia harus menengok kebelakang. Meski begitu kami tetap berpagutan...saya kemudian memberikan dorongan keluar masuk...Tania rupanya tak tahan dengan sodokan tersebut...ia kembali menghadap ke depan ke arah jendela...dan melenguh keras setiap saya mendorong penis menuju ujung vaginanya...

Deru kereta memang cukup keras.namun saya tak ingin ada protes dari luar...saya akhirnya memutuskan untuk memerintahkan Tania mengambil es yang ada di gelas yang saya bawa dan berada di bawah...saya rasa itu menjadi satu-satuya cara untuk membungkam Tania.

Setelah memastikan mulutnya diisi es batu, saya kemudian melakukan dorongan...kali ini saya berani langsung bermain cepat...selain karena Tania sudah mengemut es batu, saya menyadari bahwa waktu yang tersisa tinggal 16 menit...saya dikejar waktu...

Derasnya hujatan saya diiringi dengan suara indah yang mempertemukan paha saya dengan bokong Tania. Pak...pak..pak... namun di sisi depan, terdapat erangan dan racau Tania yang masih juga tak terbendung...

“hmmmhhh.....ah ah ah ah ah ah...enag mas...ah ah ah....”

“sakit mas...ah aha ah ah ah amphvun ma....asss arg....hmpff...hmpff...hmpfff” racau Tania..

“Penis mu bikin aku mabuk mas...ahhh....ampun mas...ahh...ahhhh”ujar Tania meski gelagatnya seperti tak meminta ampun. Bahkan Tania seolah-olah menginginkan ku untuk beringas...akhirnya ku turunkan tempo. Namun ku pastikan dorongan dan sodokan semakin keras sehingga membuat Tania menekuk badannya ke atas tanda nikmat...Tania membantu permainan tersebut dengan mementok-mentokkan bokongnya ketika saya memberikan penetrasi keras...

Tujuh menit melakukan penetrasi seperti itu Tania tampaknya sadar dengan konsep quickie...ia kemudian mengalami orgasme...tubuhnya benar-benar menekuk ke atas tanda orgasme tak terbendung...tubuhnya mengaku dan ia mengeluh kencang..

“Faaaaaaaaaaaakkkkkk.....ahhhhhh” ujar Tania menggebrak dinding kereta tanda nikmat. Setelah tubuhnya menjadi kaku, ia kemudian lemas...namun saya tak terlalu memikirkan kejadian ajaib tersebut...saya terus memberikan dorongan meski tak ada reaksi...

“Mas aku lemes....aku udah gak bisa...capekk...” ujar Tania memelas saat vaginanya terus saya gempur...sayapun melunak...dengan cara terus memompanya. Dengan saya terus memompa maka saya akan segera orgasme. Itu tentu membuat Tania tak lagi merasa sakit...sampai akhirnya saya benar-benar akan keluar...saya cabut penis saya karena mengingat Tania ingin minum... Tania yang tahu kejadian tersebut langsung berlutut di depan penis...namun saya mengabaikannya dan mengambil gelas...

Saya arahkan penis saya ke arah gelas dan kemudian memuntahkan peju saya ke dalamnnya...

“Arghhhh.....yeahhhh” lenguh saya...Tania hanya bengong melihat hal tersebut...sambil memegang gelas tersebut saya memintanya untuk memakaikan celana saya dan dirinya. Setelah selesai, Tania berdiri memeluk dan mencium bibir saya dengan manis. Tentu masih dengan rasa heran...

“Katanya haus kan? Hehehe....nih pegang,, bawa ke kursi...minumnya ntar...” ujar saya sambil diberikan senyum oleh Tania....saya membuka pintu dan kemudian melirik ke kiri dan ke kanan. Aman... saya suruh Tania pergi terlebih dahulu...

Setellah tak melihat Tania, saya dihampiri oleh pramugari tersebut...saya merogoh celana dan mengambil dompet. Saya keluarkan duit 200 ribu dan entah setan dari mana saya memasukkan uang tersebut dari lehernya..saya selipkan duit tersebut di payudara dan BH pramugari tersebut...ia tersenyum dan diluar dugaan memeluk saya kemudian mengecup bibir saya...setelah mendapat kecupan dari pramugari tersebut saya berjalan ke gerbong dengan senyuman....tak ada kata-kata diantara saya dan pramugari...

Sampai di kursi Tania terlihat sangat gembira...tentunya ia tahu apa yang terjadi di ruang makan dengan pramugari...namun ia tahu betul bahwa bosnya selalu memberikan lebih dari yang ia inginkan,,,

“Kamu emang the best mas...” ujar Tania sambil terus mengecup bibir saya...

“Suka? Diminum dong...”tania lalu meraih gelas es teh peju tersebut dan meminumnya dengan lahap...

“Teh terbaik yang pernah aku minum...nggak akan ku llupain...enak banget...sebagai gantinya aku kasih kamu hadiah ntar...”

Sampai di Gambir saya dan Tania berjalan biasa. Tanpa ada peluk..***panya suami Tania dan anak saya sudah duduk di ruang ganti...Dena ditemani dengan mbok yang mengasuhnya selama saya di Bandung...saya langsung menghampiri Dena dan mengecup bibirnya...saya memang selalu mengecup bibir Dena sejak bayi gan...tapi tentu kecupan kasih sayang ayah dan anak..sementara Tania saya lihat menjereng rambutnya untuk menutupi cupang dan kemudian memeluk suaminya...setelah berbasa-basi,,,Tania mohon undur diri mau ke toko sebentar..sementara itu saya, Dena, dan suami Tania mengobrol basa-basi..

“Wah mas...aku sorry lho ni...weekend minjem Tania...soalnya lumayan sibuk kemarin...bener-bener gak ada istirahat,..”

“Oalah, gitu aja minta maaf...lha wong udah kerjaan Tania...santai aja mas...nanti Tania aku suruh istirahat total deh hahaha” jawab suami Tania dengan senyum.

Sesaat kemudian Tania datang ia sedikit membawa saya memisahkan dari suami dan Dena...tak ada rasa curiga di suami Tania karna ia pikir ini hanya pembicaraan bisnis..namun rupanya Tania memberikan saya sebuah paket kondom...

“Nih...simpen...kalo main sama selain aku, di pake...pokoknya harus dipake kalau gak sama aku...” ujar Tania. Saya buru-buru memasukkan kondom tersebut ke kantong. Setelah itu kami kembali ke Dena dan suaminya serta berpamitan. Dena dan Tania cipika cipiki dengan akrab.Saya dan Dena pulang sementara Tania dan suaminya juga pulang dengan romantis. Mereka berpelukan sambil berjalan. Sementara Dena:

“Pah...itu lehernya tante Tania kenapa? Kok ungu gitu sih?”
 
Gokil ,,, Tania minumnya es teh peju ,,,


gros3d10.gif


Di tunggu 24jam berikutnya ,,, :beer:
 
PRESS RELEASE:

Suhu-suhu sekalian. sudah berganti minggu...itu artinya saya harus menepati janji...tetapi mohon bersabar.
update tengah dalam proses...rencananya minggu ini ada dua update...
update pertama singkat karena hanya melengkapi edisi bandung. update ini juga sekaligus jadi penutup seri bandung.
update kedua akan ada cerita baru. latar waktunya akan berada setahun setelah kejadian persami dengan Marin. atau tepatnya Tania pas kelas dua SMP.

kapan updatenya? rencana nya update pertama minggu ini di upload Minggu 8 Januari 2017. ya hari ini.
sementara update kedua paling lambat 24 jam setelah update pertama.

namun demi mengurangi kesalahan seperti sebelumnya. saya berusaha hati hati dan berjanji update pertama paling lambat Senin 9 Januari 2017. dengan update kedua menyusul 24 jam setelahnya.

satuhal yang bisa saya pastikan bahwa tanggal sembilan sudah pasti sudah ada update.
sambil menunggu...silahkan ramaikan post yang masih perlu banyak renovasi ini...

sekali lagi saya berterima kasih atas dukungan para suhu kepada nubitol ini... setiap komen dan like terus terang membuat saya semakin terbuka dan terus ingin bercerita. setiap kripik pedas yang datang juga selalu memotivasi saya untuk lebih baik.

sekian.....
Terima Kasih..
Sip suhu,ditunggu updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd