Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terbukanya Wawasan Setelah 15 Tahun Menduda

Baru baca lagi update-nya, padahal berharap sama Ilona, taunya muncul karakter baru
 
Halo semuanya. Sudah lama tidak melanjutkan cerita karena kehidupan real life yang menjenuhkan. Akhirnya kini bisa melanjutkan cerita. Cerita kali ini mengisahkan kelanjutan hidup saya dengan Putri dan Tania. Note: Tidak ada eksekusi ya gan. Hehe

“Kayaknya kita harus mulai mikir deh,” ujar Putri sambil memberishkan vaginanya di kamar mandi.Saya yang masih telanjang hanya berdiri menatap keluar jendela menikmati laut di Lombok. Kami tak punya banyak waktu. Saya harus kembali ke Jakarta sementara Putri harus bersiap untuk sebuah meeting besar dengan perusahannya nanti malam. Saya harusnya pulang kemarin. Tetapi mengetahui Putri tiba di Lombok, saya memutuskan untuk bertahan satu malam lagi. Ya. Kesibukan kami sungguh membuat kami jarang ketemu. Niatan tinggal serumah bahkan buyar beberapa bulan belakangan. Putri kerap berada di rumah saat saya sedang rapat di luar kota. Pun sebaliknya ketika saya berada di rumah. Ini pun adalah percintaan kami yang pertama setelah dua bulan tidak bercinta lagi. Terlebih lagi saya sudah lupa kapan kami bercinta di kamar rumah kami sendiri, selalu di luar kota.

“Kita kan mau serumah karena pingin punya quality time. Kita seserius itu juga karena menurut kita hubungan ini bisa lanjut,” sambungnya sambil mengelap daerah vagina dengan handuk di depan kamar mandi. Saya kemudian menggeser jendela kamar dan keluar ke arah balkon. Masih dalam keadaan telanjang saya menyalakan rokok. Betapa indah seharusnya perpaduan antara angin pagi hari, laut, rokok, saat habis bercinta. Tetapi kali ini tidak. Kami seolah kembali ke fase bertengkar lagi. Fase yang kerap kali terjadi semenjak Putri begitu sibuk dengan kerjaannya dan entah mengapa saya kerap diminta atasan untuk keluar kota melakukan meeting.

“We just had amazing sex. Calm down,” ujar saya menolak untuk membahas ini lebih lanjut. Setidaknya untuk saat ini. Putri kemudian menghampiri saya. Memeluk saya dari belakang sambil mencium punggung saya. Ia kemudian mengarahkan tangannya untuk meraih penis saya yang sudah mulai ereksi karena tertiup angin laut di pagi hari.

“Aku selalu puas sama kamu. Kamu itu sex machine. Tapi ini bukan soal seks. Hampir tiap hari kita berantem kaya anak kecil baru pacaran. Aku cuman pingin kita pikirin baik-baik gimana selanjutnya,” Putri mencoba menenangkan saya.

“Kalau aku mau egois, aku seneng aja ketemu kamu cuman buat seks. Tapi kan kamu berharap aku jadi ibu dari Dena. Iya kan?” Putri lalu memutar badan saya dengan paksa dan berjongkok. Tangannya masih mengocok penis saya sambil berancang-ancang untuk memasukannya ke dalam mulut. Namun ketika ia tengah membasahi penis saya dengan lidahnya, telepon saya berdering. Tanpa pikir panjang saya kembali masuk kamar dan mengambil telepon. Kemudian saya mengangkatnya. Dari Tania.

“Mas, kamu udah siap-siap? Jangan telat ke bandaranya,” Tania dari balik telepon mengingatkan. Suaranya parau. Seperti habis menangis. Saya kemudian melirik ke arah balkon. Putri masih jongkok seperti terpukul dengan perilaku saya yang meninggalkannya secara tiba-tiba.

“Kamu nangis lagi? Berantem?” tanya saya kepada Tania.

“Kamu cepet pulang aja. Aku mau ambil cuti,” ujar Tania kemudian menutup telepon. Saya kemudia menelepon resepsionis agar supir saya selama di Lombok bersiap di lobby dalam 12 menit. Saya kemudian berbenah mengenakan pakaian dan meninggalkan Putri begitu saja. Namun saya berhenti ketika hendak menutup pintu.

“Besok siang aku ke Surabaya. Suruh asistenmu ambil barang-barangmu. Sebelum Dena pulang. Kamu nggak usah hubungin Dena. Biar aku yang ngomong soal kita,” kemudian saya menutup pintu. Pintu yang saya buka dengan tergesa-gesa semalam sambil menggendong Putri. Tidak menyangka bahwa pertarungan di kasur semalam dan pagi ini berakhir dengan tragis. Putri yang saya harapkan bisa menjadi ibu dari Dena rupanya tak sekuat itu menerima tantangan hidup. Ini membuat saya sementara kembali pesimis untuk menjalin hubungan serius selepas kepergian istri.

Seminggu berlalu saya benar-benar hancur. Bahkan hancur berlipat-lipat karena Tania tak ada di sisi saya. Ia mengajukan cuti seminggu. Tetapi saya memanjangkannya hingga dua minggu. Ia tengah dalam proses mediasi untuk kasus perceraiannya. Tampaknya keputusan mereka berdua sudah bulat. Suaminya sadar tak bisa terus-terus menyudutkan Tania karena tidak punya anak. Selama ini Tania dan suami berbohong kepada orangtua mereka. Tania sebenarnya tidak mandul. Hanya saja memang kondisi suaminya yang kurang subur. Bukan tidak mungkin, tetapi suaminya harus banyak melakukan terapi untuk memperbesar kesempatan untuk memiliki anak. Tania sudah berkali-kali sebenarnya menangis di dada saya usai bercinta.

“Kalau aku lagi main sama kamu, kayaknya aku lupa semua masalah. Giliran udah selesai, kaya balik ke realita lagi,” ujar Tania suatu saat usai kami bercinta.

Saya sudah sempat menanyakan kepada Tania apakah hubungan liar kami berdua menyebabkan retaknya hubungan rumah tangganya. Tetapi Tania selalu mengelak. Ia bilang keretakan sudah ada sejak lama. Sejak tau sang suami tak subur sementara mertuanya terus mendesak. Kata-kata mertuanya terus menjadi duri. Sementara suaminya mengaku tak bisa apa-apa. Padahal sebenarnya ia terlalu nyaman bersembunyi di balik perlindungan orangtua dan ia enggan melakukan terapi yang lumayan memakan waktu dan biaya.

“Mas, aku tanya dong,” tiba-tiba Ilona menggugah ku dari lamunan. Aku menatapnya dan mengangguk mempersilahkan untuk bertanya.

“Mas sama Bu Putri putus ya?” tanya Ilona mengagetkan.

“Lah emang kapan kita pacaran,” ujar saya pura-pura keheranan.

“Aku tahu mas pas beberapa kali tugas ke kantornya ngurusin kerjasama perusahaan kita. Ada gosip gitu,” tambahnya. Saya kemudian menarik tubuh Ilona dan menyandarkan kepalanya di pangkuan saya.

“Cuman gosip. Kita emang kan deket dulu pernah di lapangan,” ujar saya. Ilona sudah saya minta menggantikan sementara posisi Tania yang masih cuti. Sekretaris dari kantor pusat tak pernah benar-benar membantu karena ia harus bekerja di dua tempat. akhirnya saya memutuskan untuk meminta bantuan Ilona. Sementara untuk urusan ranjang, saya masih tak bergairah. Pekerjaan terus menghantui saya ditambah lagi baru-baru ini kisah saya dengan Putri berakhir.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wek come back hu akhirnya yg di tunggu lanjut juga semoga lancar sampai tamat
 
Mulai masuk tahap complicated nh, bakalan lama lg update nya tp it's okay
 
Yang mana bakal jadi ibu nya Dena...?
Yang ada di cwrita ini sekarang...?
Atawa adaborang baru..?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd