Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Terjebak dibalik Pernikahan

Status
Please reply by conversation.
Part II Malam pertama bukan pertama



Yenna Nurlita

Malam pertamaku begitu kaku, mas Andripun juga begitu.

Kamar yang telah didesain oleh sahabat-sahabatku untuk menjadi saksi bahwa aku telah sah menjadi istri orang. Bunga-bunga dekorasi melekat di ujung Kasur, begitu juga susunan mawar yang sengaja dibentuk love menambah keindahan romantasi kamar pengantin kami.

Aku duduk di samping ranjang sambal menatap kaca rias yang begitu besar, mencoba membersihkan makeup yang seharian ini menyelimuti wajahku.

Tiba-tiba mas Andri duduk disampingku. Aku begitu deg-degan, gejola hasratku sebagai wanita 24 tahun begitu bergejolak. Meskipun aku tahu rasa Lelah menyerang sekujur tubuhku.

“Dek yenna terimakasih telah menjadi istri mas, kamu yang terbaik, kamu yang sempurna, kamu yang segalanya bagi mas,” ucap mas Andri

Dipegangnya pipiku oleh tangan kanannya, diarahkan untuk menatap wajahnya. Inilah untuk pertama kalinya aku menatap wajahnya sedekat ini. Aku mengagumi ketulusan yang terpancar dari matanya.

“Aku malu mas,” ucapku lirih

“Mengapa malu bukankah kita sudah menjadi kekasih halal, kan kamu sendiri yang ingin kita tidak terjerumus dengan dosa pacaran,”

“Iya mas, aku tahu…”

Wajahnya menatap wajahku tajam perlahan mulai mendekat. Saling mendekat akupun juga begitu. Secara naluriah juga semakin mendekat.

Hingga pada waktunya jarak bibir kami hanya beberapa centi. Aku merasakan hembusan wangi dari mulut mas Andri begitu. Sepertinya dia sudah menyiapkan momen ini dengan memakan permen wangi yang sengaja ia siapkan sebelumnya. Hidung kami sudah saling bergesekan. Tangannya memegang kedua kepalaku dengan lembut yang masih tertutup hijab lebar menutupi dada.

“Cuppp,”

Kurasakan manisnya bibir suamiku ini, untuk beberapa detik kami berdua merasakan “freeze moment”. Dimana bibir mas Andri hanya menempel dengan bibirku selama 10 detik. Perlahan ia mulai memagut pelan dengan penuh kelembutan bibir bawahku. Begitu lembut sampai aku tidak merasakan tangan tangan kanannya turun ke punggung ku untuk menekan tubuhku agar lebih dekat dengan dia.

“emhhh emhhh,” desahku dengan masih mulut tertutup

Berkali-kali ia memagut bibir bawahku sesekali memagut bibir atasku. Ciuman yang ia berikan semakin intens. Semakin membuat birahiku terbakar.

“Masss Andriii ahmmmmm hmmmmm,”

Ketika momen mengucap nama mas Andri itulah, bibirnya berusaha menyeruak masuk kemulutku. Seperti seeokor ular yang mencari musuh yang sepadan.

Kurasakan lidahnya masuk kedalam mulut. Manis sekali rasanya sangaatt susah untuk dideskripsikan. Kamu begitu lembut mas Andri.

10 menit dipancing seperti itu membuat badan semakin panas. Perlahan kuberanikan kedua bibir tipisku memagut lawan mainku. Dia merespon dengan semakin ganas melumat bibirku akupun juga.

Aku pagut lagi berulangkali bibir bawah dan atasnya mengikuti cara mainnya. Lidahku kuberanikan untuk bersentuhan dengan lidahnya. Lidah kami saling melilit.

Sungguh percumbuan yang sangat panas. Sangat panassss, bahkan AC kamar pengantinku sudah tidak sanggup menahan asmara kami.

“Aku naik mas, aku naik mas, aku naik, kamu harus tanggung jawab,” ucapku dalam hati ditengah ciuman panas kami.

Aku benar-benar terbakar nafsu saat ini.

Ciuman panas ini juga yang pernah kurasakan 2 tahun yang lalu.

Ciuman panas dengan seseorang dengan sangat bernafsu. Dan orang itu juga yang pertama kali mencicipku bibir tipisku.

“Maaf mas. Aku bukan yang terbaik,” batinku lagi.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd