Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terjebak - Rajasetax

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terjebak – Sekolah



“Tiiiiin…Tin..Tin, jangan di tutup dulu Pak”, ku buka jendela mobil ku dan berteriak pada satpam penjaga pintu

“oh iya iya Bu Vivi”, tanpa pikir panjang Satpam menahan pintu gerbang dan membiarkan ku masuk

“terima kasih Pak”, langsung ku parkir mobil ku di tempat parkiran dan menuju ruangan guru.



Entah ada yang emosi atau tidak karena di jalan tadi aku membawa mobil dengan lumayan kencang, “ah biarin aja lah buat apa dipikirin yg penting ga telat” kataku dalam hati. Setelah sampai di ruangan guru aku langsung bersiap2 untuk mengajar, ku bawa alat2 mengajar ku dan langsung berjalan ke kelas.



“selamat pagi anak2”, sapa ku ke murid2

“selamat pagi Buuu”, dengan serentak mereka menjawab

“oke sebelum mengajar saya akan cek kehadiran dulu ya”, lalu aku mengabsen semua murid2ku dan mulai mengajar.



Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 12 siang dan bel istirahat pun berbunyi, sudah 2 kelas yg ku ajar tadi dan sekarang murid2 mulai berhamburan ke luar kelas entah ke kantin, perpustakaan, atau ruang ekskul masing2. Sementara aku dan guru2 lain kembali ke ruangan guru karena memang sudah di sediakan makan siang kusus untuk guru2. Selama makan kami berbincang2 tentang berita2 yg sedang hangat, tapi di sela2 perbincangan selalu saja ada satu dua guru lelaki yg coba menggoda ku tapi ku bawa bercanda saja yang menjadikan suasana sangat riang. Setelah makan siang berlalu kami para guru kembali ke kewajiban masing2 untuk mengajar, begitu pula aku yg harus mengadakan ujian pada kelas yg akan ku ajar nanti. Tapi seperti biasa guru2 lelaki memang tidak pernah bosan menggoda ku.



“Bu Vivi, makin hari makin cantik ya Pak Tomas”, goda Pak Dudin

“iya nih Bu, makin cantik, pasti suaminya bangga dan betah dirumah ini”, mata Pak Tomas tidak lepas dari payudara ku

“ih, bapak bisa aj, biasa aja ko”, jawab ku singkat

“yg biasa kaya gini? gmn yg luar biasa ya Pak Dudin, hahaha”, kata Pak Tomas dibarengi tawa Pak Dudin

“iya deh apa kata bapak berdua aja, aku mah iya aja”, jawab ku dengan melewati mereka berdua

“hahaha bisa aja Ibu Vivi”, kata Pak Tomas



Ku yakin setelah aku melewati mereka, pandangan matanya tidak akan lepas dari bongkahan pantat dan kakiku yg jenjang ini. risih sebenarnya tapi tidak apalah mereka hanya bisa melihat saja tapi tidak bisa menyentuh apalagi memiliki ku. Sesampainya di kelas ku lihat murid2ku sudah siap untuk ujian, jadi tanpa basa basi aku langsung menyuruh salah satu murid untuk membagikan soal ujian matematika yg sudah ku buat ini.



“oke, semuanya sudah dapat kertas soal ujiannya?”, Tanya ku pada mereka

“suudaaah Buuu”, jawab mereka dengan lantang

“baik, waktunya 60 menit ya untuk mengerjakan soal dan ingat jangan ada yg mencontek, kalau ketauan akan langsung Ibu keluarkan dan otomatis nilainya nol”, tegasku pada mereka

“iyaaa Buuu”, mereka dengan tenang mengerjakan soal2 yg ku berikan.



Saat ujian berlangsung, aku masih tidak percaya kalau suamiku bisa membuat ku orgasme dengan cepat, padahal kalau di kamar aku bisa 30-40 menit bahkan lebih untuk mencapai orgasme ku, beda dengan suamiku yg hanya kuat menahan orgasmenya selama 15 menit, tapi suamiku tetap bisa membuat ku mecapai klimaks pada persetubuhan kami yang kedua. Apa karena sensasinya berbeda?, ya mungkin saja karena itu pertama kali aku bersetubuh dengan keadaan masih menggunakan baju lengkap tanpa telanjang sedikit pun. Aku kembali mengingat kejadian tadi pagi, aku merasa sangat seksi, erotis, hingga mencapai orgasme hanya selang 15 menit. Dan entah mengapa setiap ku mengingat kejadian tadi pagi, tubuhku terasa merespon dengan getaran2 yg membuat vaginaku sedikit gatal. Kenapa aku ini sebenarnya….



“Bu, Ibu…Ibu Vivi kok bengong”, Tanya Keyla yg sekarang ada tepat berada di depan mejaku.

“eh iya kenapa Keyla? kamu sudah selesai?”, Tanya ku padanya

“belum bu, saya mau ke toilet kebelet pipis”, pintanya padaku

“oh yaudah, cepet ya 5 menit”, aku membolehkan dia untuk kebelakang



Huft, apa yg kupikirkan sebenarnya tadi, “sudah, sudah, fokus”, kata ku dalam hati untuk mencoba menenangkan pikiran2 ku tadi. Untuk mencegah aku berfikir macam, aku berkeliling ruangan kelas untuk mengawasi murid2ku agar tidak ada yg mencontek.



“hmmm, Maaf Bu, ini saya rumusnya di kertas yg beda boleh Bu? Soalnya tidak muat”, Tanya Linda

“oh iya gapapa Lin, tapi kamu harus sertakan juga ya nanti pas kamu kumpulkan”, aku menjawabnya dengan senang. Karena Linda adalah murid yg pintar dan tadi aku melihat jawabanya kemungkinan betul.

“iya Bu, terima kasih”, Linda kembali mengerjakan soalnya.



Setelah 60 menit berselang ujian pun selesai, ku minta salah seorang murid ku untuk mengumpulkanya di meja ku dan aku langsung menuju kantor guru untuk bersiap pulang. Karena hari ini aku hanya ada jam mengajar hingga jam 2 saja. Setelah sampai di meja, ku langsung membereskan berkas2 ku untuk ku kerjakan dirumah, karena kalau ku kerjakan disini guru2 lelaki disini pasti terus2an menggoda ku.



Pada saat ku membereskan berkas2 ku, ku temukan sebuah amplop putih yg bertuliskan “buka aku”, aku lalu membukanya dan ada secarik kertas yg membuat ku kaget setengah mati, terdiam, dan mau tidak mau aku harus berfikir keras siapa yg menulis ini.



“Ibu tadi pagi hot banget nunggingnya, pengen dong ditunggingin juga, hehe”,



begitulah tulisan yg ada di kertas yg baru kutemukan ini.



“sial, apa ini, siapa yg menulis ini”, Tanya ku dalam hati. Aku melihat sekitar ruangan tapi tidak ada org satupun karena memang masih jam mengajar sekarang. Aku memutuskan untuk langsung pulang saja karena kalau dipikirkan pasti jadi gila sendiri aku. Tapi tidak bisa dipungkiri selama perjalanan ke rumah nanti, pasti aku terus memikirkan siapa yg menulis dan menaruh kertas ini di meja ku. Tapi yg paling jadi pertanyaan ku adalah apa karena pintu rumah ku tadi pagi sedikit terbuka? dan ada yg mengintip kami tadi pagi? Tapi sepengetahuan ku tadi pintu pagar masih tertutup karena aku sendiri yg membukanya. Apa Pak Dudin? Sepertinya tidak karena rumahnya jauh dari ku, Pak Thomas ? sama saja rumahnya juga jauh bahkan terlalu jauh, Lalu siapa?. ku berjalan ke parkiran dengan pikiran yg terus berputar2 seperti permainan "merry go round" yg entah kapan berhentinya



“selamat sore Bu Vivi, sudah mau pulang”, kata Pak Kurdi mengagetkanku

“duh Pak Kurdi bikin kaget aja”, kataku sedikit kesal

“eh maaf Bu maaf”, Pak Kurdi meminta maaf padaku

“iya Pak saya pulang cepet, takut digodain kalo disini hihi”, kataku dengan senyum manis

“hahaha, pasti lah itu Bu, Ibu kan guru wanita paling cantik di sekolah”, goda Pak Kurdi

“ih sama aja nih Pak Kurdi”, kataku kecut

“haha iya Bu maaf, yaudah sini saya arahin keluar parkirnya”, Pak kurdi langsung mengarahkan mobil ku untuk bisa keluar dari parkiran.



Pak Kurdi ini adalah satpam sekaligus tukang parkir sekolah, umurnya kira2 45 tahun, tapi tubuhnya masih kelihatan gagah karena memang dulu katanya dia pernah ikut akademi militer tapi gagal di psikotesnya.



“Tin, Tin, terima kasih Pak”, kata ku dengan senyum manis

“iya Bu Vivi hati2”, kata Pak Kurdi



-end - sekolah-



Next – Mendung Sore
 
siapa gerangan ... lanjut suhu keren ceritanya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd