“drrrtt..drrtttt..” suara hp ku yang ane seting mode getar terasa di saku celanaku menandakan ada sebuah pesan masuk. “Duh mana lagi rapat yayasan malam ini” lirihku dalam hati.
“Assalamualaikum..akhi ade?” tertulis dari nomor tidak ku kenal
“Iya, waalaikum salam. Siapa ya?” balasku
“ Aku Nisa..temennya Rani”jawabnya sambil memberi emotion senyum
Deg ...firasatku mulai tidak enak, apa yang telah terjadi siang tadi membuat aku bergidig. “Mungkinkah dia akan menagih janjiku untuk pergi ke kosannya?, Oh tuhan ..bagaimana ini?” fikirku dalam hati.
“Akhi.. yang tadi siang , maaf yah saya khilaf” tulisnya
“Ohh..iya ukhti ane juga minta maaf sudah melakukan hal yang kurang sopan ke ukhti” kataku berharap dia akan memaafkanku.
“iya si Rani pake acara ngasih obat perangsang di minumanku coba... kan aku jadi horni, mana kalian enak-enakan lagi berdua di kamar” Protesnya
“Please..nis tolong rahasiakan itu ya, ane takut aib itu kesebar” balasku
“Emang akhi sama rani pacaran ya?’ tanya nya penuh selidik
“Enggak Nisa!.. itu ane juga kaget. Ane ditarik masuk kamarnya dia terus dia buka celana ane dan yah gitu deh ane malu ngomongnya” jawabku.
Tiba tiba ada Voice note dari Whatsapp nya Nisa
“Enak yah?” Katanya
“HEMM.... AKHI! Apanya yang enak?” ternyata di samping ane ada ustadzah Dinda, seorang ustzah baru yang terkenal akan kecantikannya dan suaranya yang merdu. Wajahnya yang anggun dan body nya yang langsing menggunakan baju batik dan rok hitam yang ada sedikit belahan sampai lutut serta menggunakan kerudung putih berenda ternyata duduk di sampingku.
“Sssejak kapan ustdzah duduk di samping ane?” tanyaku sambil kaget
“Sejak awal” katanya bisiknya karena takut ketahuan
“Hayoo. .. akhi smsan sama akhwat yah.. hee” bisiknya
“ko ukhti tau” kataku gugup
“Salah sendiri, pegang hp nya menghadap saya..jadi saya baca deh semuanya hiii...”katanya sambil tersenyum
“Alamakkk...baru aja mau merahasiahkan sesuatu, sudah kebongkar. Hadeuh..enggak profisional banget ane megang hp”ujarku lirih dalam hati.
“Tolong ustzdah ..ini tidak seperti apa yang ustzah banyangkan” kataku memohon sambil ku pegang tangan kanannya berharap dia mau menjaga rahasiah.
“Emang akhi diapain aja sama akhwat itu? Tanya Ustazah Dinda sabil matanya menatap tajam ke arahku dan tangannya masih ku genggam
“Drttt... ada pesan pasuk ke WA ane .Sebuah video!
“Kalau mau rahasiah aman saya ingin lihat!”kata ustzdh sambil mengambil hp ku dan memasukan hedaset ke hp ane .lalu dipasangka hedaset itu ke dalam telinganya yang menggunakan kerudung.
lalu Ustazah Dinda mengkli File tersebut dan terlihat Sebuah Video dimana Rani melumat bibirku sangat romantis, lalu kemudian Rani membuka celanaku dan mulai menjilat kemaluanku , terlihat bibirnya keluar masuk dengan cepat menyepong kontolku. terlihat wajahku keenakan menerima setiap lumatan jilatan dan kuluman.
Ane lihat wajahnya Ustdzah Dinda memerah dan tangan kanannya meraba paha ane mencari sesuatu di balik sarung ane. Video tersebut dia putar berulang ulang . matanya melihat hp sedangkan tangan kanannya masuk ke dalam sarunga ane yang tidak pake kolor.
“Ohh... ustdzah ahhh...’bisiku pelan menahan desahanku .
Bayangkan saja posisi kami paling belakang dan di depan kami banyak ustdzah dan ustadz yang lain sedang fokus mendengarkan ceramah, sedangkan tangan seorang ustadzah sedang menggesek gesek ujung kemaluan ane. Berpindah ke kedapan ke belakang, diusapnya pas depan lubang kencing ane..ohh sungguh pintar ustzdah ini.
“drr....”ada pesan lagi masuk
Pesan dari Nisa : “Akhi ..malam ini saya tunggu di kosan ya?”
Lalu ustdzah melihat ke arah saya meminta persetujuan. Lalu saya memberi isyarat jangan.
Lalu Ustdzah dinda mengetik di hp aku “Iya saya akan ke sana. tapi saya bawa teman ane ustdzah Dinda, boleh ya?”
Lalu aku protes “ Tapi ustazah” dan diarahkannya jari telunjuknya ke mulutku.
“Boleh..hee” balas nisa di sebrang sana
“Ko bisa sih ustdzah” Kataku heran
“Pokoknya akhi tenang saja, Nisa itu teman ane. Nanti kami akan muasin akhi” bisik Dinda di telingaku
Sambil dia mengurut kemaluanku yang masih tegang dan belum mau klimaks.
“Sabar yah.. habis rapat nanti akhi bakal puas dengan servis kami berdua” katanya sambil mengeluarkan tangannya dari sarugku yang masih on..
“Ohh.. tuhan selamatkan hambamu ini dari dua akhwat ini”
Oke Rapat kita tutup dengan membaca hamda**.
Kami pun keluar dan Ustzah dinda berbisik
“Ane tunggu di gerbang belakang, akhi sewa motor yah, Masalah tempat ane tau ko kosannya Nisa” katanya sambil mencubit lenganku.
Mau bagaimana lagi, haruskan malam ini aku kehilangan kesucianku heeee...
------
