Disklaimer : Ini hanya fiksi .tidak nyata, No sara
“Hi ran, kamu punya teman yang masih jomlo tidak?” ungkapku kepada akhwat yang masih kuliah di semester 2 di salah satu universitas ternama di kota J. “hmm..kasih enggak ya ? masalahnya anaknya pendiam tapi dia penurut loh, cantik lagi” Ujar rani sahabatku.”Ayo lah ran, please! Ane di pesantren ini cowo semua , ya minimal ane butuh teman curhat . Nanti ane beliin gamis sama cadar deh” Ujarku sambil ku fotoin Screeshoot Gamis kesukaan dia di salahsatu toko online. “Ih pengen banget akhi, , tapi jangan macem macem ya sama dia!”Ancamnya. “ Tenang ran, ane Cuma butuh teman curhat saja hee” Ujarku. “Mana ran ko enggak dikirim nomernya” Kataku. “Kalo mau nomornya, hari minggu ke kosan , sambil bawa gamisnya” Tantangnya. “Aduh.. ane belum pernah maen ke kosan cewe ran, karena 6 tahun nyantri gak pernah pacaran” Kataku.” Ih cemen, berani engak. Kalo gak berani ya enggak usah” kataya. “Ane fikir fikir dulu deh”.kataku.
Hari minggu pagi akhirnya aku berangkat ke kosannya rani, menggunakan motor sewaan yang ada di luar pondok. Sesampainya di kosan rani . “Assalamualaikum” saya ketuk pintu kosannya yang berada paling ujung, dan anehnya di situ sepi , “Pada kemana sih “ fikirku. Lalu ketika aku berdiri membelakangi pintu, tiba tiba ada tangan yang menarik aku ke dalam kosan.lalu ditutupnya pintu . “Sttt..jangan ribut” .kata Rani. “Memang ada apa ran?.. bisuku ke telinganya yang masih pakai jilbab dan rok hitam yang ada belahan di sampingnya sampe lutut”. “ Coba dengerin di samping ada suara apa?” katanya. Lalu ku tempelkan telingaku ke tembok. “Shh,., ahhh... ahhh ayo masukin akhi..ohhh.. ayo lagih... ahhhhh..” terdengar desahan seorang wanita.
“Ran.. mereka sedang...” belum beres saya berbicara rani langsung melumat bibirku, matanya tertutup sambil meresapi nikmatnya ciuman , Tangannya memeluk leherku ,lidahnya berusaha masuk ke dalam mulutku. “Mmmmuachh..ohhh..mmmuah”, sambil mendesah. Ane bingung harus berbuat apa, karena ini “This is my first kiss”. Lalu terbukalah mata akhwat ini sambil menjauh dariku. “ Maaf ya akhi, saya kebawa suasana”katanya. “Oh begini ternyata enaknya ciuman ituh” fikirku melayang. “ Heyy... akhi” Rani menyadarkanku dari alam lamunan. “Ehh, iya ukhti maaf ya ane kaget.. ukhti boleh tanya?” Kataku sambil ku dekati dia. “Apah.. katanya sambil mendesah dan mulai melihatku dengan tatapan yang sulit diartikan. Ko bisa ukhti mencium ane? Kenapa?” kataku sambil gemetar dan tidak sanggup melihat matanya yang melihatku dengan nafsu’”. “Karena , Aku mengagumimu akhi”. Kamu itu baik dan selalu menolongku di saat aku butuh, kamu adalah malaikat penolongku” ujarnya . “Tapi, ane kemarin ngasih Uang ke ukhti, ikhlas karena ingin membantu bayarin SPP ukhti’ kataku. Lalu dia mendekat dan berbisik ke telingaku “ Aku ingin membalas kebaikanmu akhi, izinkan aku memuaskanmu” bisikanya di telingaku. Mendadak celanakau terasa sempit, karena Rani mengelus ngelus kemaluanku dengan tangannya.
Perlahan tangannya membuka seleting celanaku, dan dikeluarkannya “jagoanku” yang sangat tegang dan besar. “Ehh ran, mau diapan ?” kataku kaget.. “ ssttt.. diem! Nikmatin saja ya pak ustad” katanya. “Ahh,,,, dia melumat ujung penisku, lalu dijilatnya biji -bijinya” dikulum dan di keluar masukan dengan tempo yang cepat” “Ohh...ohh ran .. kamu apain kontol ku ahhh”.. aku sambil berdiri Cuma bisa meraba kepalanya yang masih memakai kerudung sedang mengocok kontolku” . dan tiba tiba . “Tok -tok , ..Ran kamu ada di dalam enggak?” Kata akhwat di luar sana. Bukannya membukakan pintu.. malah Ri rani menambak kecepatan keluar masuknya kontolku di bibirnya. Ohh... aku gak tahan... ran aku ingin Keluar.. kataku. “Keluarin saja akhi!” katanya . “Ran,, itu kaya ada suara cowok?? Kata ukhti di luar. namun tidak digubrisnya.. “ Ohh.. crott..crott cortt.” Aku menumpahkan semua di dalam mulut Rani... Glekk..glek.. ditelannya spermaku. “Lumayan manis” sambil mengedipkan matanya lalu mengganti kerudungya dengan kerudung dan cadar yang kubawa. Dia tutupi mulutnya yang berlumur sperma dengan cadarnya. Lalu kami buru buru merapihkan pakaian kami dan saya pura pura mengerjakan tugasnya rani dengan mengetik alakadarnya di Laptonya Rani. “ Subhanallah. Cantik sekali akhwat ini “ dalam hatiku. Terlihat seorang akhwat yang bermata sipit,berkacamata menggunakan gamis berwarna merah berbunga dan berkerudung merah serasi dengan bajunya. Walaupun sudah menggunakan kerudung, tonjolan dadanya begitu sangat menarik perhatiannku. “Oh besar banget”. Fikirku.
Perkenalkan namaku Ade , salah seorang mahasiswa, saya tinggal di sebuah asrama yang semua penghuninya laki-laki, sehari hari saya mengajar Ekstrakurikuler bahasa arab (No. sara), dan siangnya kuliah. Karena latar belakang ekonomi pas pasan ,ane tinggal di asrama supaya enggak bayar kos kosan. Lumayan lah buat ngirit.
Lanjut enggak ini ceritanya??
semua haa..
