Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Terkapar bis ktemuan di mal

inez53k51

Tukang Semprot
Daftar
19 Mar 2012
Post
1.356
Like diterima
743
Lokasi
Diatas suka, dibawah suka juga
Bimabet
Minggu kemaren aku jalan2 di satu mal dibilangan barat kota. Aku masuk kesalah satu toko yang merupakan anchor tenant mal itu. Ketika aku lagi liat2 sepatu, aku merasa seperti ada yang ngeliatin, aku noleh dan mataku bertatapan dengan sepasang mata milik seorang lelaki ganteng. Dia senyum, ya aku bales aja senyumnya. Tidak terjadi komunikasi ketika itu. Karena tidak nemu sepatu yang cocok dengan seleraku, dan yang penting lagi dengan isi dompetku, aku keluar dari toko itu dan duduk di bangku yang tersedia didepan toko itu didepan toko lingeri. Seksi2 banget lingeri yang dipajang dietalase toko itu. Baru aku mo berdiri untuk liat2 di toko lingeri itu, lelaki yang ngeliatain aku di bagian sepatu tadi duduk disebelahku. "Mo kemana, baru mo ditemenin kok dah mo pergi?" sapanya. "Aku Frans, dari Bandung", begitu dia memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya ngajakin salaman. Aku menyambut salamannya, aku kaget karena ternyata dia nekuk telunjuknya dan ngilik2 telapak tanganku. "Ines, mesti manggil apa neh, om aja yah", jawabku. "Mo manggil nama juga bole kok". "Ah gak enak, kan om lebih tua dari ines, jauh lagi". "Kok tau aku jauh lebih tua dari Ines, kelihatannya dah kaya kakek2 ya". "Enggak kaya kakek2 kok om, om ganteng kok, tapi enakan manggil om aja deh katimbang nyebut nama langsung. Gak apa kan om. Tangan om nakal deh, masak salaman sembari ngilik2, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ya om". "emangnya kamu masih sempit ya, nikmat dong", sahutnya sembari tertawa. "Ih si om, genit deh". "Tadi jadi beli spatunya Nes?". "Enggak jadi om, mahal2". "Mo dibeliin?" "Bener nih om mo beliin?" "Buat cewek cantik kaya Ines, apa sih yang enggak". Aku ikut aja ketika digandeng masuk ke toko lagi. Aku disuru milih sepatu yang aku inginkan dan dia yang bayarin. Pasti nih om ada maunya, tapi siapa takut. Aku suka kok ngeliat orangnya, tipeku banget, ganteng badannya atletis. Cuma yang belum aku tau modal bawahnya gede gak. Tapi itu urusan nanti deh, yang penting kan aku bisa dibeliin macem2. Si om nawain aku beli pakean juga, ya gak kutampiklah rejeki ini. Beberapa potong jins dan baju dibelinya untukku. Keluar dari toko aku bilang ma si om, "Om, lingerinya seksi2 ya". "Kamu mau, wah pasti aku tambah napsu kalo ngeliat kamu pake lingeri aja". Jelas kan maunya si om apa dengan ngebeliin aku macem2. Aku memilih beberapa daleman yang seksi, minim dan tipis, model bikini. Semua dibayarin. Dah ditu si om ngajakin makan di foodcourt. Ketika makan aku tanya2 tentang dia. "Om tadi bilangnya dari Bandung ya". "Iya Nes, aku punya usaha kecil2an di Bandung, sehingga setiap minggu pasti aku ke sini untuk nyari barang yang buat tokoku itu. Semacam FO gitu, tapi aku ngisinya dengan pakean yang eksklusif sehingga gak murahan kesannya". "Kok nyarinya di mal, mahal kan, terus om jualnya brapa?" "Ke mal mah setelah urusan selesai, ya nyarinya gak disini lah. Ke mal kan buat ketemu abg kaya Ines". "Kalo disini kan abgnya banyak amoy nya om, emangnya om sukanya amoy ya". "Aku suka ma prempuan muda yang cantik dan bahenol kaya kamu Nes, suku mah gak jadi masalah". "Om sendiri ke Jakartanya om, emangnya keluarganya dimana?" "Aku dah pisah ma istriku. Dia punya bisnis sendiri juga di Bandung". "Om nginep di hotel mana?" "Karena aku setiap minggu ke sini, aku beli apartment, kecil sih karena buat aku sendirian. Deket mal ini kok". "Gak sendirian kan om, pasti selama om disini ada yang nemenin kan". "Tau aja kamu. Kamu nemenin aku ya abis ini". Aku cuma senyum aja. Kami ngobrol kesana kemari, aku juga crita mengenai aku kedianya. Dia malah seneng dengernya, "Wah kamu dah pengalaman ya Nes, sering maen ma om2. Ntar bisa bikin aku nikmat dong". "Beres om, ntar Ines empot de sampe peju om kering", kataku to the point. "Bisa aja kamu". Dia santai sekali, karena gak diuber2 waktu. Abis makan, "Kita mo kemana lagi Nes? Masih terang neh. Nonton aja yuk". Aku sih jarang banget nonton, ya aku ikut aja diajak nonton film. "Kamu mo nonton film apa Nes", tanyanya setelah kita sampai dibioskop. "Terserah om aja deh, Ines mah jarang nonton". "Seringnya ditonton ya Nes", katanya menggodaku. Aku hanya senyum2 aja. Dia milih satu film, aku ya ikut aja.

Didalem bioskop, dia milih tempat yang dipokokan, berjauhan dengan penonton laennya. Memang penontonnya gak banyak, keliatannya dia milih film yang animo penontonnya dikit. "Om, mo nonton film pa mo bikin film", bisikku. "Kok mojok amat". Dia gak jawab, malah merangkulku. Aku menyenderkan kepalaku dibahunya. "Nes kamu montok banget ya", bisiknya sambil menengadahkan mukaku, dan mendadak dia mencium bibirku. Aku menyambut ciumannya dengan hangat. Lidah kami saling berlilitan didalam mulutku, setelah terlepas, kuemut lidahnya yang tertinggal didalam mulutku. Sementara berciuman, tangannya mulai memerah toketku, diremas2nya dengan penuh napsu dari luar baju kaosku. "Toket kamu besar ya Nes, kenceng lagi. Kayak Farah Quinn aja". "Siapa tu Farah Quinn om, cewek om ya". "Farah Quinn itu presenter sekaligus koki masak. Orangnya imut, kecil tapi toketnya gede banget". "Om napsu dong ama Farah". "Lelaki normal mana yang gak napsu kalo ngeliat toketnya Farah. Semua juga pengen ngeremesnya. Kaya aku sekarang ngeremes toket kamu Nes, gedenya". "Om dah pernah maen ma Farah". "Belon ada kesempatan". Kembali kami berciuman sementara tangannya tidak mau melepaskan toketku. Aku juga gak mo kalah, segera selangkangannya kugosok2. "Om, dah keras amat. Kayaknya gede ya om punya. Dah napsu banget ya om". "Iya Nes". "Kalo dah napsu, napa dong om ngajak Ines nonton, kok gak ke apartment om aja". "Pemanasan Nes, ngapain buru2 to the point". "Om gak pulang ke Bandung". "Ah santai aja, kan toko ada yang ngurus". "Yang ngurus pasti prempuan ya om". "Tau aja kamu Nes". "Ya ngurus toko, ya ngurus om punya ya om". Dia diam saja, mulai terengah karena aku mulai meremes kon tolnya yang dah keras banget. "Ines pegang langsung bole gak om". "Buka aja Nes". Aku melepaskan ikat pinggangnya, kemudian membuka kancing celananya, kuturunkan ritsluitingnya. Kepala kon tolnya nongol dari bagian atas cdnya yang minim. "Om gede ya kepala kon tolnya, gimana batangnya", kataku sambil meremas kepala kon tolnya yang dah membengkak seperti cendawan itu. "Ines emut ya om", kataku sambil mendekatka mulutku ke kepala kon tolnya. Dia menurunkan cdnya sedikit sehingga aku lebih bebas menjilati kepala kon tolnya. Lubang kencingnya kujilati, kemudian leher kon tolnya kujilati juga. Dia mulai melenguh pelan, "nes nikmat banget deh, baru diemut mulut atas dah segini enaknya. Gimana kalo diemut mulut bawah kamu". Aku mulai mengocok batangnya yang ternyata besar juga, gerakan mengocokku terbatas karena cdnya gak bisa diturunkan banyak. Gantian anatara mengocok dan mengemut, "Om kalo dah mo keluar bilang ya, ntar Ines sedot abis peju om". Dia makin terengah karena ulahku terhadap kon tolnya. Rupanya dia tahan lama juga, sampe pegel mulutku mengemut kepala kon tolnya yang besar itu tapi belum ada tanda2 dia mo ngecret. "Om, gak kluar2 seh, mulut Ines dah pegel neh, nanti diterusin diapartment yah", kataku sambil mengeluarkankan kepala kon tolnya dari mulutku. Dia merapikan cdnya, menaikkan ritsluitingnya dan memasang kembali ikat pinggangnya. "Sekarang giliranku ya Nes".

Dia meraba kepinggangku. Ikat pinggangku dilepasnya, kaitan jinsku dilepaskannya dan kemudian ritsluiting jinsku dah melorot kebawah. Dia mengusap2 perutku sebentar sampe aku menggelinjang kegelian, "Om, geli ah". Tangannya menyusup kebalik cdku yang minim. "Jembut kamu lebat ya Nes, pasti napsu kamu besar. Aku suka ma prempuan yang montok dan jembutnya lebat". "Napa om". "Prempuan kalo jembutnya lebat binal banget kalo lagi maen, gak puas kalo cuma seronde. Bener gak Nes". "Iya om, kalo buat yang nikmat begitu mana cukup cuma sekali maennya". Dia berusaha memasukkan tangannya lebih dalam, maksudnya mo mengakses me mekku, tapi terhalang karena jinsku ketat dan belum diturunkan. "Om penasaran amat sih, katanya gak mo buru2 to the point". "Ini kan bagian dari pemanasan, tadi kamu manasin aku, sekarang giliranku manasin kamu. turunin dikit dong jins kamu". Aku menurunkan sedikit jinsku, sehingga tangannya bisa menerobos masuk lebih dalam dan bisa mengakses me mekku. Segera jarinya mulai menelusuri bibir me mekku yang sudah basah. "Nes, kamu dah napsu banget ya, dah basah gini". "Om, aaah", lenguhku karena jarinya mulai mengilik it ilku, bagian paling sensitif ditubuhku. "Om, geli om, aaah", erangku pelan. "Geli apa nikmat Nes". "Dua2nya om, aaah". "Jangan brisik dong Nes, ntar kedengaran yang laen". "Om sih nakal, Ines dah napsu banget nih om, kalo dah napsu gini Ines suka lupa sgalanya". "Ya udah deh", katanya sambil mengeluarkan tangannya dari dalem cdku. Dia cuma mengelus2 daerah jembutku saja. Itupun masih mengobarkan napsuku yang sudah memuncak. Dia terus mengelus2 jembutku sampai film selesai". Segera aku merapikan celanaku. "Tadi critanya apa Ines gak tau om, om sih nakal". "Kan kamu yang mulai duluan ngemut punyaku Nes".

Sehabis nonton, dia mengajakku beli makanan. "Nes mo makan disini atawa beli dan dibawa pulang. Kamu dah laper lagi belon". "Masih kenyang om". "Ya udah kita beli aja ya. Di apartment gak ada makanan, kalo supermi aja sih ada, minuman juga ada". Kita kembali ke foodcourt, dia membeli beberapa macam lauk dan nasi putih, semuanya dibungkus. Selesai itu, barulah kita menuju keparkiran. "wah om, mobilnya keren banget, kayak orangnya aja", kataku memuji mobil mewahnya. Mobilnya segera meluncur meninggalkan tempat parkir mal, gak jauh dari mal sampailah kita ke apartmentnya. Dia mengarahkan mobilnya langsung ke basement. "Om gak pake supir, biar bebas ya om". "La iya lah". "emangnya gak cape om nyupir dari bandung pp". "Dah biasa". Dia menggandengku ke arah lift di basement. Satpam menyapanya ramah. Kulihat dia memberi satpam sebungkus rokok. "Perlu untuk membina hubungan", katanya sambil masuk ke lift. Bawaan ku ya tas berisi belanjaanku tadi dan dia menjinjing kantong plastik berisi makanan. Dia memijit lantai apartmentnya dan lift pun meluncur keatas. sampai di lantai yang dipilih, lift brenti, dan pintunya terbuka. Dia mengajakku langsung ke apartmentnya. Tiap lantai ada 4 apartment di masing2 sudut lantai yang berbentuk bujur sangkar. Terdapat 2 lift, masing2 disisi kiri dan kanan lantai. Apartmentnya tipe 2 kamar tidur, jadi gak terlalu luas. Ada ruang tamu merangkap ruang makan dan pantri yang juga berfungsi sebagai dapur. Di kamar tamu ada sofa, credenza, lcd tv ukuran 40 inch kalo gak salah, seperangkat sound system. "Om, INes siapkan makanan di meja ya". "Iya deh", katanya sambil masuk ke kamar. Setelah semuanya siap dimeja makan, termasuk gelas berisi air minum, aku mengetuk pintu kamarnya yang tertutup. "Om makanannya dah siap lo, mo makan kapan". Tapi tak terdengar jawaban, aku membuka pintu kamarnya.

Dia berbaring di ranjang dengan hanya memakai cd. Napsuku langsung timbul melihat pemandangan indah, tubuh yang keka hanya dibalut sepotong cd minim dimana terlihat jelas kon tolnya besar dan panjang tercetak dengan jelas di cdnya. Kayaknya kon tolnya dah tegang berat. Dia tersenyum memandangku yang sedang terkagum2 melihat bodi dan kon tolnya. "Kenapa Nes?', tanyanya sambil senyum2. Dia tau bahwa aku sedang mengagumi bodi dan juga kon tolnya. "Makanan dah siap om, ntar dingin", kataku. sementara itu napsuku makin berkobar melihat kon tolnya yang besar dan panjang itu yang masih tersembunyi dibalik cdnya. . Ketika di bioskop aku tidak bisa melihat dengan jelas kon tolnya karena ruangannya ampir gelap, jadi aku "melihat" dengan rabaan tanganku saja. Dia sengaja mengelus2 kon tolnya yang sudah tegang sekali itu. dia pelan2 menurunkan cdnya sehingga nongollah kon tolnya yang besar mengacung dengan gagahnya. Aku terbelalak ngeliat kon tol segede itu. "Kamu pengen ngerasain kon tolku ya Nes", katanya terus terang. "Belum pernah ya ngerasain kon tol segede aku punya". Dia bangun dalam keadaan telanjang bulat menuju ke tempat aku berdiri. kon tolnya yang tegang berat berayun2 seirama jalannya. Dia segera memelukku dan menarikku ke ranjang. Pakeanku segera dipretelinya, aku mengangkat tanganku keatas untuk mempermudah dia melepaskan blusku. begitu juga jins dan cdku diplorotin skaligus. bra ku pun segera menyusul jatuh keubin. Ahli sekali dia mengupas pakeanku. Dah biasa rupanya dia menelanjangi prempuan. Dia meneguk liur memandangi tubuh telanjang ku yang mulus, toket yang besar dengan pentil yang dah mengeras dan jembutku yang lebat menutupi me mekku dibawah sana.

Kemudian dia mencium serta mengulum bibirku. Aku balas memeluknya. Bibirku digigitnya pelan pelan, bibirnya turun terus menciumi seluruh lekuk tubuhku mulai dari leher terus kebawah kepentilku, dikulumnya pentilku yang sudah mengeras, aku merintih rintih karena nikmat. Aku menekan kepalanya ke toketku sehingga wajahnya terbenam di toketku. Dia terus menjelajahi tubuhku, dijilatinya pelan dari bagian bawah toketku sampe ke puser. Aku makin mendesis2, apalagi ketika jilatannya sampe ke me mekku yang berjembut tebal. Dia menjilati jembutku dulu sampe jembutku menjadi basah kuyup, pelan pelan jilatannya mulai menyusuri bibir me mekku terus ke it ilku. Ketika lidahnya menyentuh it ilku, aku terlonjak kegelian. Dia menahan kakiku dan pelan2 dikuakkannya pahaku sehingga kepalanya tepat berada diantara pahaku. Lidahnya menyusupi me mekku dan menjilati it ilku yang makin membengkak. me mekku berlendir, dia menjilati lendir yang keluar. Aku gak tahan lagi, aku mengejan dengan suara serak, tanganku mencengkeram seprei dan kakiku menjepit kepalanya yang ada diselangkanganku. Aku nyampe. "Om, nikmat banget deh, padahal belum dien tot ya", kataku mendesah.

Dia diam saja, dan berbaring telentang. "Kamu diatas ya Nes, biar masuknya dalem", ajaknya. Aku mulai mengambil posisi berjongkok tepat diatas kon tolnya yang sudah tegang berat. "Aku masukkin kon tolku ke me mek kamu ya Nes", katanya sambil mengarahkan kon tolnya menyentuh bibir me mekku. Dia tidak menekankan kon tolnya masuk ke me mekku tapi digesek2kan di bibir me mekku yang berlendir sehingga kepalanya yang besar itu basah dan mengkilap.Aku terbuai, dengan mata terpejam aku mendesah2 saking napsunya, "Om, masukin dong."

Aku mulai menekan kepala kon tolnya yang sudah pas berada di mulut me mekku. Pelan2 kon tolnya menyusup kedalam me mekku, "Akh om, gede banget", erangku. "Apanya yang besar Nes", dia memancing reaksiku. "Punyanya om..!!" "..Apa namanya..?" dia memancing lagi, aku langsung aja menjawab, "kon tol om, besar sekali". Dengan sekali hentakan keatas kon tolnya menyeruak masuk me mekku. "Ooh om, pelan2 om", aku mendesah lirih. Mataku terbeliak, mulutku terbuka, tanganku mencengkeram seprei kuat2. Bibir me mekku sampe terkuak lebar seakan tidak muat untuk menelan kon tol besarnya. "me mek kamu sempit sekali Nes", jawabnya.

Aku mulai berirama menaik turunkan pantatku, kon tolnya masuk merojok me mekku tahap demi tahap sehingga akhirnya ambles semuanya. Pelan2 dia ikut bergoyang menarik ulur kon tol besarnya. Aku mulai merasa sensasi yang luar biasa nikmatnya. me mekku yang sudah licin terasa penuh sesak kemasukan kon tolnya yang besar, kon tolnya terasa banget menggesek me mekku yang sudah basah berlendir itu. "om, enak banget om, terus om", erangku. "Terus diapain Nes", jawabnya menggoda aku lagi. "Terus en totin me mek Ines om", jawabku to the point. "en totin pake kon tol gede om". Enjotannya dari bawah makin menggebu sehingga aku makin menggeliat2.

Aku memeluknya dan mencium bibirnya dengan agresif, dia menyambut ciumanku. Nafasku memburu kencang, lidahku saling mengait dengan lidahnya, saling menyedot. Kemudian dia menggulingkan aku sehingga aku dibawah, dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat. Aku mengangkangkan pahaku lebar2, supaya dia lebih mudah menyodokan kon tolnya keluar masuk. Keluar masuknya kon tolnya sampe menimbulkan suara berdecak2 yang seirama dengan keluar masuknya kon tolnya, karena basahnya me mekku. "om, enak sekali kon tol om, en totin me mek Ines yang cepet om, nikmat banget", desahku. "Ooh me mek kamu sempit banget Nes, terasa banget sedotannya. Nikmat banget deh", jawabnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku. Enjotannya makin ganas, pentilku diemut2nya. Aku menggelinjang kenikmatan, toket kubusungkan dan kugerak2kan kekiri kekanan supaya 2 pentilku mendapat giliran diemut, "Ssh, om, nikmat banget ngen tot ama om, pentil Ines dikenyot terus om", erangku lagi. "Ines bisa ketagihan dien tot ama om. Ooh om, Ines gak tahan lagi om, mau nyampeee". Aku mengejang sambil memeluk tubuhnya erat2, sambil menikmati kenikmatan yang melanda tubuhku, luar biasa rasanya. "Nes, aku masih pengen ngen totin me mek kamu yang lama. Kamu bisa nyampe lagi berkali2", katanya sambil terus mengenjotkan kon tolnya.

dia minta ganti posisi, aku disuruhnya nungging dan me mekku dien tot dari belakang, me mekku terasa berdenyut menyambut masuknya kon tolnya. Aku memutar2 pantatku mengiringi enjotan kon tolnya, kalo dia mengenjotkan kon tolnya masuk aku menyambutnya dengan mendorong pantatku dengan keras ke belakang sehingga kon tol besarnya masuk dalem sekali ke me mekku. "Ooh nikmatnya om, dien tot dari belakang. Kerasa banget geseken kon tol om di me mek Ines". Jarinya mengilik2 it ilku sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. " Uuh om, nikmat banget om, terus mainin it il Ines om sambil ngenjot me mek Ines", erangku saking nikmatnya. Jarinya terus menekan it ilku sambil diputar2, aku mencengkeram seprei erat sekali. Pantat makin kutunggingkan keatas supaya enjotannya makin terasa. Dia memegangi pinggangku sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. "om, nikmat banget om, Ines udah gak tahan neh, mau nyampe lagiii", aku menjadi histeris ketika nyampe untuk kedua kalinya, lebih nikmat dari yang pertama. Diapun mencabut kon tolnya dari me mekku dan berbaring disebelahku. "om. belum ngecret kok dicabut kon tolnya", tanyaku. "Ines masih mau kok om dien tot lagi, biar bisa nyampe lagi". Dia setengah bangun dan membelai rambutku, "Kamu masih bisa nyampe lagi kok Nes"."Ines mau kok dien tot om seharian, kan Ines bisa nyampe terus2an, nikmat banget deh om".

Istirahat sebentar, dia kembali menaiki aku lagi, secara perlahan tapi pasti dia pun memasukkan kon tolnya ke dalam me mekku. Aku mendesah dan merintih, ketika dia mengenjotkan kon tolnya sampe ambles semua aku kembali menjerit, "Aaaaaaahhhh , ooommm..". kon tolnya dinaikturunkan dengan cepat, akupun mengimbanginya dengan gerakan pantatku yang sebaliknya. Bibirnya bermain di pentilku, sesekali dia menciumi ketekku, bau keringatnya merangsang katanya. Aku memeluknya dan mengelus2 punggungnya sambil menjerit dan mendesah karena nikmat banget rasanya, "Aah om, nikmatnya. Terus om, tekan yang keras, aah". Dia meremas2 toketku dengan gemas menambah nikmat buatku. Dia terus mengocok me mekku dengan kon tolnya, aku menjadi makin histeris dan berteriak2 kenikmatan. Tiba2 dia mencabut kon tolnya dari me mekku, aku protes, "Kok dicabut lagi om, Ines belum nyampe om, dimasukin lagi dong kon tolnya". Tapi dia segera menelungkup diatas me mekku dan mulai menjilati bagian dalam pahaku, kemudian me mekku dan terakhir it ilku. "om, diapa2in sama om nikmat ya om, terus isep it il Ines om, aah", erangku. Dia memutar badannya dan menyodorkan kon tolnya ke mulutku. kon tolnya kujilati dan kukenyot2, dia mengerang tapi tidak melepaskan menjilati me mekku yang dipenuhi lendir itu. "Nes, aku dah mau ngecret neh", katanya sambil mencabut kon tolnya dari mulutku dan segera dimasukkan kembali ke me mekku. Dia mulai mengenjot me mekku dengan cepat dan keras, aku rasanya juga sudah mau nyampe lagi, goyangan pantatku menjadi makin liar sambil mendesah2 kenikmatan. Akhirnya dia mengenjotkan kon tolnya dalam2 di me mekku dan terasa semburan pejunya yang hangat didalam me mekku, banyak sekali ngecretnya, bersamaan dengan ngecretnya akupun nyampe lagi. Aku memeluk tubuhnya erat2, demikian pula dia. "om, nikmat banget deh om", erangku. Aku terkulai lemes dan bermandikan keringat. Dia kemudian mencabut kon tolnya dan berbaring disebelahku.

Tak lama kemudian, kita bangun dan membersihkan badan di kamar mandi. Tidak ada aktivitas lanjutan di kamar mandi karena perut dah terasa laper. Aku menghangatkan lauk yang tersedia di microwave oven. Kemudian kita berdua makan dengan lahap. Setelah makan aku bersantai sambil nonton tv sampai kantuk datang menyerang lagi. "Dah ngantuk lagi Nes? Kamu masih cape ya" "Iya om, abis om seru banget sih ngerjain ines nya". "emangnya dah mo tidur lagi atau aku tidurin lagi?" "Tidur setelah om tidurin lagi, yuk om ke kamar", aku mengajak dia masuk kamar. Di ranjang segera toketku diremas2.Kami sejak mandi sudah bertelanjang bulat. kon tol besarnya sudah ngaceng sempurna, kuat banget deh dia, kayanya gak ada matinya, bisa ngaceng terus2an.

bibirku diciuminya sambil meremas2 toketku yang sudah mulai mengeras, pentilku di pilin2nya, aku hanya bisa ber ah uh karena rangsangan yang luar biasa itu. Aku malah mengimbangi ciuman ganasnya. Pentilku langsung diserbunya, diemut2nya dengan rakusnya sehingga pentilku langsung mengeras, sementara itu toketku terus saja diremas2nya. Puas mengemut pentilku, jilatan lidahnya turun ke arah perutku, terus ke bawah lagi dan mampir di me mekku. Lidahnya segera membelah bibir me mekku dan menjilati it ilku, aku mengangkangkan pahaku sehingga mempermudah dia menggarap it ilku.

Aku mulai mengerang2 saking nikmatnya yang melanda tubuhku. "Aasshhg.. hngghh.. ssshhhg.." badanku melintir, bergeliat-geliat oleh kilikan jilatan di it ilku. Dia makin bersemangat karena eranganku.

Tiba2 dia melepaskan jilatannya, segera menaiki tubuhku yang sudah telentang pasrah, siap untuk dienjot, dia membasahi kepala kon tolnya dengan ludahnya kemudian ditempelkan ke bibir me mekku dan langsung ditusuk masuk. "Hhgghh.." sekali lagi aku mengejang kali ini oleh sodokan kon tolnya. Tapi karena sudah cukup siap, dengan mudahnya dia menancapkan kon tolnya ke dalam me mekku. Aku menggelepar ketika menyambut masuknya kon tolnya yang cepat amblas ke dalam me mekku. Begitu tertanam didalam, kon tolnya dienjotkan keluar masuk pelan2. Terasa banget kon tolnya yang besar menyeruak masuk mengisi lobang me mekku yang terdalam. "Hhsssh, dalemm bangett om", spontan keluar eranganku, "nikmat banget rasanya". Dia terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, aku merangkul lehernya dan kedua kakiku membelit pahanya. Dia makin gencar mengenjotkan kon tolnya keluar masuk sehingga aku makin menggeliat saking nikmatnya. "om, ennakk. Duhh dalem bangett masuknya om. Aaa.. dikorek-korek gitu Ines pengenn kluarr. Ayyo om..adduuh", erangku gak karuan. ".. Iyya ayyo aaahhgh.. ssshgh..hghrf.. ennaak me mekmu Nes, aku juga mo ngecret..sshmmmh.." "Hhsss..aduuhh tobatt om.. hahgh ooghh.. kon tolnya masuk dalem sekali om, gedee sekalli, aduuh.. om. lebih nikmat dari tadi deh." kon tolnya makin dipompa keras2, nikmat banget rasanya.

"Heg.. yaang kerass om.. shh, iya gittu..aduh..ssshgh.. heehh.. ayyo.. ayoo om.. aaahgh.. sshgh. Ines udah mo nyampe.. aduhh.. hghshh.. hrrgh.." Dia meremas2 toketku, sampai akhirnya akupun nyampe. Dadaku membusung, seolah-olah tubuhku terangkat-angkat oleh tarikannya yang meremasi kedua toketku. Tapi menjelang tiba di saat dia ngecret, dia mencabut kon tolnya dan langsung tegak berlutut sambil menarik kedua lenganku sehingga aku ikut bangun terduduk. Dia menekan kepalaku ke arah kon tolku yang tegang mengangguk2 berlumuran cairan me mekku. '"Ayo Nes isepin sampe ngecret." Tanpa ragu-ragu aku langsung mencaplok dan mengocok kon tolnya dengan mulutku. Tidak bisa semua, hanya tertampung kepalanya saja dimulutku, tapi ini sudah cukup membuat dia ngecret di mulutku. Aku agak tersedak karena kecretan pejunya yang tiba2, dia terus menekan kepalaku supaya tidak melepaskan kulumanku sehingga pejunya tertelan olehku. Setelah keluar semua, aku melepas mulutku, langsung meringis. "Kenapa Nes, nggak enak ya rasanya?" tanyanya geli. "Asin rasanya om.." jawabku ikut geli. "Emang enak sih dikeluarin pake mulut?" kataku sambil bergerak bangun untuk ke kamar mandi mencuci bekas-bekas permainan ini. "Oo.. sama kamu sih pasti enak aja." jawabnya sambil ikut bangun menyusulku.

Di kamar mandi, dia memelukku dari belakang, aku belum sempet bebersih ketika tangannya mulai meremas toketku, pentilnya diplintir2 sambil menciumi kudukku. Aku menggelinjang kegelian. Aku mencari kon tolnya, astaga, sudah mulai ngaceng lagi rupanya. Kuat banget dia, baru aja ngecret di mulutku sudah mulai ngaceng lagi. "Kuat banget sih om, baru Ines emut sampe ngecret udah ngaceng lagi", kataku. "Iya tadi kan ngecret dimulut kamu, sekarang pengen ngecret lagi di me mek kamu", jawabnya sambil terus meremesi toketku. Leherku terus saja diciumi, dijilati dengan penuh napsu. Akupun tidak tinggal diam, kon tolnya yang makin keras aku remes dan kocok2 biar sempurna ngacengnya. "om, Ines isep lagi ya", kataku sambil jongkok di depannya. Ujung kon tolnya kujilati dan kemudian giliran kepala kon tolnya, terus ke pangkalnya, kemudian ke biji pelernya. Dia mengangkat kaki kanannya supaya aku mudah menjilati kon tolnya. Kemudian jilatanku naik lagi keatas, dan kepalanya langsung kukulum. Kepalaku mengangguk2 seiring keluar masuknya kon tolnya dimulutku, sambil ngisep, biji pelernya aku elus2. "AAh Nes, nikmat banget deh", erangnya. Dia memegang rambutku dan mendorong kon tolnya keluar masuk mulutku dengan pelan.

Sepertinya dia udah tidak tahan lagi, aku diseretnya keluar kamar mandi dan ditelentangkan di ranjang. Pentilku menjadi sasaran jilatannya, jilatan berubah menjadi emutan, bergantian pentil kiri dan kanan. kemudian jilatannya turun ke perut, kemudian ke pusar sampe akhirnya ke jembutku. Jarinya mulai mengelus bibir me mekku, kemudian jilatannya mulai menjelajahi me mekku yang sudah basah kembali. Jilatannya tidak langsung ke it ilku tapi berputar2 sekitar me mekku. Ke daerah paha, terus kedaerah pantat dan naik lagi. "om, nakal ih", desahku, napsu sudah kembali menguasaiku. Jilatannya diarahkan ke it ilku sambil memasukkan jarinya ke me mekku. Dia menggerakkan jarinya keluar masuk me mekku. "om", desahku saking napsunya. pinggulku menggeliat kekiri kekanan.

Akhirnya sampailah saat yang kutunggu2, dia menaiki badanku, ditindihnya aku, kon tolnya diarahkan ke me mekku yang sudah basah banget. Kepalanya diusap2kan dibibir me mekku. Aku mengangkat pantatku ke atas sehingga bless masuklah kepala kon tolnya membelah me mekku. Dia mulai mengeluar masukkan kon tolnya ke me mekku, pelan2, makin lama makin cepat, sampe akhirnya dengan satu enjotan yang keras, seluruh kon tolnya nancep dalem sekali di me mekku. "om, nikmat sekali", jeritku. Aku menggelinjang makin gak beraturan seiring dengan enjotan kon tolnya keluar masuk me mekku dengan cepat dan keras. Kakiku menjepit pinggulnya, kemudian diletakkan di pundaknya, dia pada posisi berlutut, makin terasa gesekan kon tolnya ke dinding me mekku, nikmat banget. me mekku mulai berdenyut2 meremes2 kon tolnya yang terus bergerak lincah keluar masuk. "om, Ines udah mau nyampe nih, terus enjot yang keras om, aah", erangku lagi. Dia makin semangat mengenjot me mekku.

Tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya, "Ooomm", protesku. Ternyata dia pengen ganti posisi. Aku disuruhnya nungging dan kembali kon tolnya melesak masuk me mekku dari belakang, doggie style. pantatku dipeganginya sementara dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. Toketku yang berguncang2 seirama dengan enjotan kon tolnya diraihnya, diremes2nya, pentilnya diplintir2, menambah kenikmatan yang sedang mendera tubuhku. "Terus om", erangku lagi, aku mencengkeram seprei dengan kuat saking nikmatnya. Aku memaju mundurkan badanku supaya kon tolnya nancep dalem sekali di me mekku, sampe akhirnya, "Terus om, Ines nyampe lagiii". Dinding me mekku berdenyut2 mengiringi sampenya aku, dia terus saja mengenjot me mekku dengan cepat. Aku nelungkup, capai banget rasanya meladeni napsunya. Dia membaringkan dirinya, kon tolnya masih tegak berdiri berlumuran cairan me mekku. "Nes, kamu yang diatas ya, aku belum keluar neh", pintanya.

Aku menempatkan diriku diatasnya, kon tolnya kupegang dan langsung kutancapkan ke me mekku, badan kutekan kebawah sehingga langsung aja kon tolnya ambles semua di me mekku. Aku mulai menggoyang pinggulku, kekiri kekanan, maju mundur, berputar2.

biar cape, tapi nikmat banget rasanya gesekan kon tolnya ke me mekku. Toketku diremes2nya sambil memlintir2 pentilnya. Aku merubah gerakanku menjadi keatas kebawah mengocok kon tolnya dengan me mekku. "Om, nikmat banget deh", erangku. Akhirnya aku tidak bisa menahan diriku lebih lama lagi, aku ambruk didadanya karena nyampe untuk kesekian kalinya. "Om, belum mau ngecret ya, Ines lemes om", desahku. "Tapi nikmat kan", jawabnya. "Nikmat banget om". Dia berguling tanpa mencabut kon tolnya dari me mekku sehingga sekarang dia ada diatasku. dia mulai lagi mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku. "Nes, aku udah mau ngecret, erangnya sambil mempercepat enjotannya. Dia terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku, sampe akhirnya, "Nes", erangnya. terasa sekali semburan pejunya membanjiri me mekku. Kami berdua terkulai lemas.

Demikianlah kisah pertemuanku dengan om Frans, bermula di mal, akhirnya aku terkapar di ranjang karena lemes tapi nikmatnya buanget buanget. top markotop deh
 
Mantep Nes .... ayo, ramaikan lagi disini dg cerita" serumu !!!
 
Mantab banget nih,,
. /) ) (y) sipp :D
/' / (y) sipp :D
-+' (___ (y) sipp :D
_). (y) sipp :D
__). (y) sipp :D
__). (y) sipp :D
___). (y) sipp :D.
 
/ I I. \
/__',_ ,'___\
/( __ _)\ /(_ __ )\
I ( __ _ )) ((__ __ )I
I ( __ _) ) ( (_ __ _)I
\(___ _)/ \(___ _)/
\ =D /

_/ \_ and ;)(y)MÂŞÂŞÂŞn(y)t ÂŞÂŞÂŞB!!(y);) .... Ane mau dong ;D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd