JuraganDelusi
Semprot Addict
- Daftar
- 20 Aug 2017
- Post
- 468
- Like diterima
- 119
Waduuu mangat hu, nyantai aja jagan dipaksain biar storynya mantep juga.
Lord smaldini 1gol+2asis
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Lord smaldini 1gol+2asis
H4n53n
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2018
- Post
- 1.312
- Like diterima
- 3.695
Anda tidak berhal bertanya seperti itu dikala anda sendiri belum update
Alias
YUSANGE!!
CUPU!!!
Cepetan update..!!
H4n53n
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2018
- Post
- 1.312
- Like diterima
- 3.695
Semalam
Kalau diminta untuk bercerita tentang semalam. Sejujurnya aku sedikit malas.
Tapi tidak apa, aku akan tetap bercerita..
Jadi semalam itu,... Di saat aku tengah mengetikkan sesuatu di hp-ku, secara tiba-tiba ada sebuah notifikasi muncul.
Hal itu membuatku diam sejenak, bengong. Kira-kira 4 sampai 5 menit.
Kemudian barulah kunyalakan tv. Ya, memang persis seperti notifikasi tadi. 1-0
Setengah tiba waktunya untuk beristirahat, tidak ada perubahan yang terjadi.
Sekitar 7 menit selepas rehat, barulah perubahan itu muncul. Tapi bukan perubahan yang kuharapkan. 2-0
Aku yang sedari tadi memang masih memegang hp-ku akhirnya meletakkannya di meja belajarku.
Kurasa sudah cukup. Tapi intuisiku berkata lain. 20 menit berselang terjadi perubahan lagi. 2-1
Tapi reaksiku hanyalah,...
"Oh"
Aku masih melihat ke arah tv, hingga 5 menit berikutnya terjadi perubahan lagi. 2-2
Kali reaksiku berbeda. Aku beraksi dengan,..
"Hmm.." sambil mengambil kembali hp-ku.
Dan mungkin intuisiku tadi benar, 2 menit kemudian terjadi perubahan lagi. 2-3
Epic comeback kah?
Kurasa tidak. Karena aku masih ragu.
Tapi hal itu membuatku kembali mengetikkan sesuatu di hp-ku.
Sampai akhirnya aku sadar, harusnya aku tadi tidak ragu. Karena mungkin keraguanku itu akhirnya menjadi kenyataan. Tepat di menit akhir di waktu normal, terjadi perubahan lagi. 3-3
Oke, itu sudah di cukup untuk semuanya. Lagipula ini sudah terlalu larut. Sudah tiba waktu bagiku untuk pergi tidur.
Alias
Ceperan rekrut Pochettino dong!!
Sebelum keduluan Muenchen..
Pochettino + skuad muda
Itu kan cocok banget
Alias
Udahlah, liverpool yang juara ini mah. Cara menang mereka itu, itu cara menang dari tim juara.
Menit 80 kebobolan, di menit 85 langsung berhasil bales. Itu cara menang tim juara.
Di saat pertandingan kemungkinan akan berakhir imbang, malah cetak gol di saat-saat terakhir.
MU, City, Chelsea dulu pas juara, sering kayak gitu.
Arsenal?
Arsenal emang pernah juara?
Pernah sih, tapi dedek krispi belum lahir waktu itu
-IniBukanUpdateLhoYa-
Kalau diminta untuk bercerita tentang semalam. Sejujurnya aku sedikit malas.
Tapi tidak apa, aku akan tetap bercerita..
Jadi semalam itu,... Di saat aku tengah mengetikkan sesuatu di hp-ku, secara tiba-tiba ada sebuah notifikasi muncul.
Hal itu membuatku diam sejenak, bengong. Kira-kira 4 sampai 5 menit.
Kemudian barulah kunyalakan tv. Ya, memang persis seperti notifikasi tadi. 1-0
Setengah tiba waktunya untuk beristirahat, tidak ada perubahan yang terjadi.
Sekitar 7 menit selepas rehat, barulah perubahan itu muncul. Tapi bukan perubahan yang kuharapkan. 2-0
Aku yang sedari tadi memang masih memegang hp-ku akhirnya meletakkannya di meja belajarku.
Kurasa sudah cukup. Tapi intuisiku berkata lain. 20 menit berselang terjadi perubahan lagi. 2-1
Tapi reaksiku hanyalah,...
"Oh"
Aku masih melihat ke arah tv, hingga 5 menit berikutnya terjadi perubahan lagi. 2-2
Kali reaksiku berbeda. Aku beraksi dengan,..
"Hmm.." sambil mengambil kembali hp-ku.
Dan mungkin intuisiku tadi benar, 2 menit kemudian terjadi perubahan lagi. 2-3
Epic comeback kah?
Kurasa tidak. Karena aku masih ragu.
Tapi hal itu membuatku kembali mengetikkan sesuatu di hp-ku.
Sampai akhirnya aku sadar, harusnya aku tadi tidak ragu. Karena mungkin keraguanku itu akhirnya menjadi kenyataan. Tepat di menit akhir di waktu normal, terjadi perubahan lagi. 3-3
Oke, itu sudah di cukup untuk semuanya. Lagipula ini sudah terlalu larut. Sudah tiba waktu bagiku untuk pergi tidur.
Alias
Ceperan rekrut Pochettino dong!!
Sebelum keduluan Muenchen..
Pochettino + skuad muda
Itu kan cocok banget
Alias
Udahlah, liverpool yang juara ini mah. Cara menang mereka itu, itu cara menang dari tim juara.
Menit 80 kebobolan, di menit 85 langsung berhasil bales. Itu cara menang tim juara.
Di saat pertandingan kemungkinan akan berakhir imbang, malah cetak gol di saat-saat terakhir.
MU, City, Chelsea dulu pas juara, sering kayak gitu.
Arsenal?
Arsenal emang pernah juara?
Pernah sih, tapi dedek krispi belum lahir waktu itu
-IniBukanUpdateLhoYa-
mutty_ahh
Guru Semprot
- Daftar
- 4 Apr 2017
- Post
- 515
- Like diterima
- 588
Semalam
Kalau diminta untuk bercerita tentang semalam. Sejujurnya aku sedikit malas.
Tapi tidak apa, aku akan tetap bercerita..
Jadi semalam itu,... Di saat aku tengah mengetikkan sesuatu di hp-ku, secara tiba-tiba ada sebuah notifikasi muncul.
Hal itu membuatku diam sejenak, bengong. Kira-kira 4 sampai 5 menit.
Kemudian barulah kunyalakan tv. Ya, memang persis seperti notifikasi tadi. 1-0
Setengah tiba waktunya untuk beristirahat, tidak ada perubahan yang terjadi.
Sekitar 7 menit selepas rehat, barulah perubahan itu muncul. Tapi bukan perubahan yang kuharapkan. 2-0
Aku yang sedari tadi memang masih memegang hp-ku akhirnya meletakkannya di meja belajarku.
Kurasa sudah cukup. Tapi intuisiku berkata lain. 20 menit berselang terjadi perubahan lagi. 2-1
Tapi reaksiku hanyalah,...
"Oh"
Aku masih melihat ke arah tv, hingga 5 menit berikutnya terjadi perubahan lagi. 2-2
Kali reaksiku berbeda. Aku beraksi dengan,..
"Hmm.." sambil mengambil kembali hp-ku.
Dan mungkin intuisiku tadi benar, 2 menit kemudian terjadi perubahan lagi. 2-3
Epic comeback kah?
Kurasa tidak. Karena aku masih ragu.
Tapi hal itu membuatku kembali mengetikkan sesuatu di hp-ku.
Sampai akhirnya aku sadar, harusnya aku tadi tidak ragu. Karena mungkin keraguanku itu akhirnya menjadi kenyataan. Tepat di menit akhir di waktu normal, terjadi perubahan lagi. 3-3
Oke, itu sudah di cukup untuk semuanya. Lagipula ini sudah terlalu larut. Sudah tiba waktu bagiku untuk pergi tidur.
Alias
Ceperan rekrut Pochettino dong!!
Sebelum keduluan Muenchen..
Pochettino + skuad muda
Itu kan cocok banget
Alias
Udahlah, liverpool yang juara ini mah. Cara menang mereka itu, itu cara menang dari tim juara.
Menit 80 kebobolan, di menit 85 langsung berhasil bales. Itu cara menang tim juara.
Di saat pertandingan kemungkinan akan berakhir imbang, malah cetak gol di saat-saat terakhir.
MU, City, Chelsea dulu pas juara, sering kayak gitu.
Arsenal?
Arsenal emang pernah juara?
Pernah sih, tapi dedek krispi belum lahir waktu itu
-IniBukanUpdateLhoYa-
Dedek Crispy mau gak jadi cucu menantu dari opo Ole.,??
H4n53n
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2018
- Post
- 1.312
- Like diterima
- 3.695
Curhatan Penulis:
Ini bukan update juga (kan udah jelas judulnya, catatan penulis)
Maunya sih update. Tapi setelah dipikir lagi, kalo saya update sekarang,... Tanggal 5 nanti, kalian bakal nagih update lagi ya kan..
Nah, jadi di catatan penulis kali ini saya cuma mau ngejelasin 'kenapa Christy?'
Jadi,..
Kenapa Christy yang dipilih buat dijadiin karakter 'adek' dari si karakter utama?
Mungkin karena... Christy secara visual sedikit mirip sama adek saya di RL... Dan kebetulan juga namanya juga mirip
Jadi ya gitu deh, yang bedain mungkin cuma usia mereka.. (Kelakuannya mirip)
Dan sekali lagi tenang aja,..
Christy ga bakal diapa-apain kok. Ya kali adek sendiri dinakalin, kakak macam apa yang...
Sorry, sorry, sorry....
Itu cerita kesayangan kita semua kok ya..
Alias
Kapan updatenya sih?
Dan alesan sebenernya kenapa Christy yang dipilih adalah,...
Awalnya sih mau 'yang baru', tapi... Takut di tegur... 'Hei, cari yang baru?'
Kan takooott..
Tapi 'yang baru' itu kemungkinan akan tetep muncul kok...
Ssttt.. Diem diem ya..
Makasih
• TTD H4N53N
Biar ga ngamuk karena belum update, kasih ini aja deh..
Ini bukan update juga (kan udah jelas judulnya, catatan penulis)
Maunya sih update. Tapi setelah dipikir lagi, kalo saya update sekarang,... Tanggal 5 nanti, kalian bakal nagih update lagi ya kan..
Nah, jadi di catatan penulis kali ini saya cuma mau ngejelasin 'kenapa Christy?'
Jadi,..
Kenapa Christy yang dipilih buat dijadiin karakter 'adek' dari si karakter utama?
Mungkin karena... Christy secara visual sedikit mirip sama adek saya di RL... Dan kebetulan juga namanya juga mirip
Jadi ya gitu deh, yang bedain mungkin cuma usia mereka.. (Kelakuannya mirip)
Dan sekali lagi tenang aja,..
Christy ga bakal diapa-apain kok. Ya kali adek sendiri dinakalin, kakak macam apa yang...
Sorry, sorry, sorry....
Itu cerita kesayangan kita semua kok ya..
Alias
Kapan updatenya sih?
Dan alesan sebenernya kenapa Christy yang dipilih adalah,...
Awalnya sih mau 'yang baru', tapi... Takut di tegur... 'Hei, cari yang baru?'
Kan takooott..
Tapi 'yang baru' itu kemungkinan akan tetep muncul kok...
Ssttt.. Diem diem ya..
Makasih
• TTD H4N53N
Biar ga ngamuk karena belum update, kasih ini aja deh..
dedek kurispi lucu, manyun-manyun, gemeshin..
AAAAA DEDEK
Ini ga saya crop lho ya, jadi ga usah dicari gambar aslinya.. Karna gambar aslinya juga sama aja kayak gitchu..
AAAAA DEDEK
Ini ga saya crop lho ya, jadi ga usah dicari gambar aslinya.. Karna gambar aslinya juga sama aja kayak gitchu..
JuraganDelusi
Semprot Addict
- Daftar
- 20 Aug 2017
- Post
- 468
- Like diterima
- 119
Kok krispi luvchu kok krispi luvchuudedek kurispi lucu, manyun-manyun, gemeshin..
AAAAA DEDEK
Ini ga saya crop lho ya, jadi ga usah dicari gambar aslinya.. Karna gambar aslinya juga sama aja kayak gitchu..
mutty_ahh
Guru Semprot
- Daftar
- 4 Apr 2017
- Post
- 515
- Like diterima
- 588
kak.,emang iya.,??
Jenki48
Semprot Kecil
- Daftar
- 12 Sep 2018
- Post
- 68
- Like diterima
- 27
Indy aman gk sih huu..? Hehehehe..Curhatan Penulis:
Ini bukan update juga (kan udah jelas judulnya, catatan penulis)
Maunya sih update. Tapi setelah dipikir lagi, kalo saya update sekarang,... Tanggal 5 nanti, kalian bakal nagih update lagi ya kan..
Nah, jadi di catatan penulis kali ini saya cuma mau ngejelasin 'kenapa Christy?'
Jadi,..
Kenapa Christy yang dipilih buat dijadiin karakter 'adek' dari si karakter utama?
Mungkin karena... Christy secara visual sedikit mirip sama adek saya di RL... Dan kebetulan juga namanya juga mirip
Jadi ya gitu deh, yang bedain mungkin cuma usia mereka.. (Kelakuannya mirip)
Dan sekali lagi tenang aja,..
Christy ga bakal diapa-apain kok. Ya kali adek sendiri dinakalin, kakak macam apa yang...
Sorry, sorry, sorry....
Itu cerita kesayangan kita semua kok ya..
Alias
Kapan updatenya sih?
Dan alesan sebenernya kenapa Christy yang dipilih adalah,...
Awalnya sih mau 'yang baru', tapi... Takut di tegur... 'Hei, cari yang baru?'
Kan takooott..
Tapi 'yang baru' itu kemungkinan akan tetep muncul kok...
Ssttt.. Diem diem ya..
Makasih
• TTD H4N53N
Biar ga ngamuk karena belum update, kasih ini aja deh..
dedek kurispi lucu, manyun-manyun, gemeshin..
AAAAA DEDEK
Ini ga saya crop lho ya, jadi ga usah dicari gambar aslinya.. Karna gambar aslinya juga sama aja kayak gitchu..
H4n53n
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2018
- Post
- 1.312
- Like diterima
- 3.695
Lamaran
"Jadi gimana, Bii?" tanyanya sekali lagi. "Bagus gak yang ini?"
Kenapa gue harus kejebak di situasi kayak gini sih?
Kenapa malah gue yang nemenin dia milihin gaun pengantin coba?
Dan... Kenapa gue baru sadar kalo dia sekarang,... Jadi cantik.
"Bii, kok bengong?" tanyanya lagi.
"Hah?? B..Bagus kok, bagus" jawab gue akhirnya setelah sadar dari lamunan.
"Bagusan mana sama yang tadi?" tanyanya lagi.
Eee... Gue mikir bentar..
Yang dia maksud 'yang tadi' itu yang mana ya?
Kan tadi dia nyobainnya banyak banget.
"Gue mau coba yang lain ah~" dia malah mau nambah daftar gaun pengantin yang dia coba. Nambah pusing gue kan jadinya..
Oke,.. Kalian yang baca pasti bingung.
Gue dimana?
Sama siapa?
Dan sedang berbuat apa?
Bentar kok kayak lirik lagu..
Udahlah, buat jawab itu semua. Gue harus ceritain kejadian sekitar 2-3 minggu yang lalu.
*****
"Aaaaahhh, enn....nak Bii~" desah seorang gadis yang lagi duduk manis di atas badan gue.
Ya, tentunya dia bukan cuma sekedar duduk manis biasa. Karena kontol gue lagi dijepit di dalem memeknya yang rasanya sempit banget.
Badan dia agak condong ke arah gue dan tangannya ditumpuin di dada gue. Dia juga makin asyik aja gerakin pinggulnya naik-turun ngocok kontol gue pake memeknya. Posisi ini emang posisi favorit gue, woman on top. Soalnya gue tinggal tiduran dan rebahan doang, sisanya biar dia yang ngatur semuanya, gue tinggal nikmatin aja sambil ngeliatin muka sangenya dia yang juga lagi ngeliatin gue.
"Aaaaahhh Bii... Gue mau keluar...." desahannya itu seksi abis.
"Mmhh... Iyaaa,.... Ssshhh.... Keluarin aja" bales gue. "Makin pinter aja lo goyangnya... Aaaahhh...~"
Entah karena omongan gue barusan atau emang dianya aja yang udah ga tahan, tapi yang jelas di detik berikutnya dia makin liar aja gerakin badannya, ga cuma naik-turun, dia juga sesekali muter-muterin pantatnya bikin gue makin ga nahan. Apalagi ditambah ekspresi wajahnya yang sekarang, matanya natap gue sayu, satu tangannya dia pake buat ngeremes toketnya sendiri dan dia juga gigit-gigit bibirnya sendiri. Dia kayak emang sengaja godain gue.
Gue putusin biat nutup mata gue biar ga liat ekspresi menggodanya itu, gue pengen nikmatin ini lebih lama lagi. Tapi kayaknya keputusan gue itu salah. Karena dengan gue nutup mata, ternyata itu malah ngebuat gue jadi lebih fokus sama pijetan memeknya di kontol gue...
"Bii... Gue keluar, Bii..~ GUE MAU KELUAAARR!! BII...~~"
"B..Bareennghhh... Aaayy..."
"Aaaaaarrrrggggrrhhhhh.... Biiiiii......~~~"
"Aaakkkhhhh.... Aaayy....~~"
*****
"Kak Bii~"
BOUGH!!
Tiba-tiba gue ngerasain kayak ada sesuatu yang dorong punggung gue dari belakang... Atau lebih tepatnya dari bawah.
Otomatis gue buka mata dan...
Dimana ini?
Kok di kamar gue?
Bentar,..
Berarti gue tadi itu tidur?
Jadi tadi gue cuma mimpi?
Tapi kok...
BOUGH!!
Sekali lagi gue ngerasain kayak ada yang dorong gitu.
BOUGH!!
"Kak Bii~"
"Ini apa'an sih?!!" gue langsung ngeliat ke bawah dan,..
"Oh,.. Udah bangun?" kepala adek gue nongol dari bawah tempat tidur gue.
Nah, sebelum kalian bingung kenapa adek gue bisa muncul dari bawah tempat tidur gue. Gue jelasin dulu ya.
Jadi tempat tidur gue itu tinggi, kalo mau naik ke tempat tidur gue, harus naik tangga dulu. Singkatnya tempat tidur gue itu kayak tempat tidur tingkat, tapi di bawahnya ga ada kasur, adanya meja belajar gue. Menghemat ruang kan.
Ngapain juga ada harus ada dua kasur di kamar ini kan, kan kamar ini cuma gue sendiri yang nempatin.
BOUGH!!
"Christy..."
"Ya..?" balesnya masang muka polos.
Gue yang tadinya mau ngamuk, langsung ga jadi begitu kepala adek gue nongol. Mana bisa ngamuk kalo dia pasang muka polos kayak gitu.
"Kenapa sih? Gangguin orang tidur aja. Lagi nyenyak juga" bales gue males-malesan. "Lagian ga bisa apa banguninnya lebih elegan dikit?" tanya gue sambil ngucek-ngucek mata. "Bisa ambruk lama-lama kalo kamu banguninnya kayak gitu"
"Ya habis aku bingung, kak.. Banguninnya gimana?" balasnya masih pasang wajah polos. "Aku males naiknya.."
Yah,.. Emang jangan. Bahaya.
"Ada apa sih?" tanya gue kemudian. "Kakak ga ada kuliah,.. Lagi libur. Libur semester.. Ga ngerti kan. Udah sana" tambah gue yang langsung balik rebahan.
"Kok malah balik tidur lagi. Cepet bangun!! Terus mandi!" cerewet banget sumpah.
Gue cuekin aja sambil tutupin muka gue pake bantal. Bahaya kalo sampe gue liat muka melasnya. Ga akan bisa nolak nanti gue.
"Kak Bii... Ayo..." sekarang gue ngerasa kaki gue ditarik-tarik. Berarti dia udah mulai naik ke tangga. Bahaya kalo dia sampe naik ke tempat tidur gue. "Cepet siap-siap, kita udah mau berangkat..."
Tunggu,.. Gue jadi bingung.
Langsung gue singkirin bantal yang tadi gue pake buat nutupin muka.
"Berangkat? Emang mau kemana?" tanya gue mulai bangkit duduk.
"Lupa ya?" tanyanya balik. "Hari ini kan kak Gery mau lamaran"
Oh, kalo masalah itu... Bukan lupa sih sebenernya, tapi emang sengaja ga gue simpen di memori otak gue aja. Ga penting!!
"Kakak ga ikut" gue langsung balik rebahan terus merem.
"Harus ikut dong, masa lamaran ada anggota keluarganya yang ga ikut" bales adek gue sok tau.
"Ya gapapa kali. Yang penting itu bawa orangtua, bawa wali" jawab gue masih tetep merem.
"Mang iya?"
"Christy,... Gimana?" terdengar suara seorang wanita. "Udah dibangunin kak-"
"Susah, Ma!!" Ga perlu gue jelasin kan suara wanita tadi itu punya siapa. "Kak Bii... Males banget" adek gue udah turun.
"Aku ga ikut" sahutku.
"Ikut dong.. Seserahannya siapa yang bawa kalo bukan kamu"
Jadi gue diajak cuma biar bisa disuruh-suruh doang. Intinya gue cuma mau dimanfaatin doang nih. Makin males buat ikut.
Ga gue tanggepin bujukannya. Tapi setelah itu hening.
Gue jadi bingung.
Kenapa gue ga dibujukin lagi ya?
Biasanya ga semudah itu mereka nyerahnya.
Gue coba buka mata gue dikit buat ngintip, ternyata mereka lagi bisik-bisik.
Terus tiba-tiba adek gue nengok ke arah gue. Reflek gue langsung merem lagi.
"Kak Bii~~" kedengeran suara adek gue lagi. Manja banget. "Kakak tega kalo nanti aku bawa semuanya sendirian? Kakak tega kalo sampe aku bawa yang berat-ber..."
"Ya udah, kakak ikut" gue langsung turun dari kasur, ambil handuk, siap-siap mandi.
Mana bisa gue nolak kalo adek gue sampe ngomong kayak gitu. Sambil ngerengek lagi.
Pas gue keluar kamar mau ke kamar mandi..
"Gimana? Mau ikut kan dia..." cowok blangsak ini pake tiba-tiba muncul lagi. "Ayolah.. Bi. Bantu kakakmu ini, aku kan-"
"Diem lo!!" potong gue. "Gue udah mau nih, jangan sampe gue berubah pikiran lagi"
"Udah.. Udah... Gery, kamu turun aja"
"Iya, ma" jawabannya sok dibuat manis lagi. "Jangan lama-lama, Bi"
"Dan gausah sok akrab!!" bentak gue lagi.
"Udah.. Udah... Christy juga, ayo!"
"Kak.. Yang cepet ya mandinya" adek gue teriak. "Tapi harus bersih"
"Emang kamu!! Udah mandinya lama, ga bersih lagi" balas gue yang ikutan teriak juga.
"Iiihhhh.... Kak Biii.."
*******
Seminggu lalu, harusnya gue emang udah curiga dari awal, dari kemaren, dari sehari sebelumnya. Gur harusnya sadar.
Wanita yang biasanya cuma shopping, arisan, nongkrong di kafe sambil gosip, ghibah. Ngomongin orang mulai dari yang bener-bener mereka kenal sampe orang yang mereka cuma sekedar kenal namanya.. Hari itu, wanita itu tiba-tiba belanja bahan makanan, terus masak. Menu yang dimasak mewah lagi. Enak semua juga.
Dan pria yang biasanya cuma mentingin pekerjaannya, mengejar duniawi. Berangkat pagi buta, pulang larut malam, entah itu beneran kerja atau ada affair di luar sana. Bahkan, mungkin sampai anaknya sendiri udah ga ngenalin lagi mukanya kayak gimana. Tiba-tiba dia ambil cuti.
Entah mereka berdua ini kesurupan apa?
Dan bener. Begitu gue pulang kuliah, dan nyampe rumah, ternyata ada makhluk astral. Ya cowok blangsak itu.
Otomatis gue,... Balik badan, puter haluan, keluar rumah, keluarin motor lagi -yang tadi udah sempet gue parkirin-, nutup pager, cabut. Tujuan: ke rumah temen.
Mumpung orangtuanya masih pada sibuk kerja, jadi rumahnya sepi sampai sore, gue bisa ngungsi sementara.
Ya, tapi tetep aja sih. Begitu gue pulang lagi ke rumah tetep ada cowok blangsak itu. Bedanya, kali ini ketambahan ada malaikat kecil juga yang tadi siang masih sekolah, adek gue.
Kalo, cowok blangsak itu maksudnya kakak gue. Info ga penting sih.
Awalnya gue males makan satu meja ama cowok blangsak satu itu. Nafsu makan gue turun seketika pas ngeliat mukanya.
Tapi pas ganti ngeliat muka adek gue yang keliatan happy banget, bikin gue nafsu lagi. Ee... Nafsu buat makan maksudnya.
Mungkin adek gue happy karena akhirnya dia bisa ngerasain masakan bikinan mamanya lagi kali ya, yang emang harus gue akuin, masakannya emang enak, cuma dia biasanya males aja buat masak. Iya, pasti karena itu. Ga mungkin karena alesan lain, apalagi karena kepulangan makhluk astral itu.
Oh iya, gue belum jelasin. Kakak gue ini sebelumnya tinggal di luar negeri, di Jerman.
Kok bisa?
Ya karena dia dapet beasiswa dan dia ambil.
Iya, dia kuliah di luar negeri karena beasiswa. Bukan karena ingin sok mendunia.
Ga usah sok Indonesia juga deh kalian. Ga usah sok belain Indonesia juga. Emang apa yang udah kalian lakuin buat Indonesia?
Lagian, kita yang kelahiran tahun 1980-an dan setelahnya.. Itu bukan bener-bener orang Indonesia.
Kenapa?
Karena sekitar tahun 1980, disitu sudah mulai masuk banyak pengaruh dari luar.
Buktinya?
Ada banyak alasan yang memperkuatnya...
Bahasa.
Emang bahasa yang kita pake sehari-hari itu bener-bener bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Yang sesuai dengan EYD dan KBBI?
Apa lagi?
Baju dan pakaian.
Baju dan pakaian yang kita pakai ini bener-bener baju khas Indonesia?
Emang ada diantara kalian yang sehari-harinya make batik?
Palingan juga dulu, pas sekolah, itupun juga seminggu sekali.
Bahkan malah ada yang malu pake batik. Sekalinya mau pake batik, batik bola. Kan kocak.
Sendirinya ga mau melestarikan budaya sendiri, tapi begitu budayanya diklaim negara lain. Langsung uring-uringan. Dobel kocak.
Ada orang yang dengan bangganya melestarikan budaya Indonesia, tapi dia bikin pengakuan kalo dia ga 'asli' Indonesia, malah langsung dihujat. Triple kocak.
Lagian secara genetik, kalo ditelusuri lebih jauh.. Ga ada yang namanya orang Indonesia asli.
Pasti ada keturunan dari luarnya..
Dan gue ingetin ya..
Ga perlu lah menghujat orang yang ga bener-bener kita kenal.
Lagian,... Apakah dengan menghujat orang lain, membuat derajat kita berada di atas orang tersebut? Ga juga kan.
Udahlah ya, cukup.
Balik ke cerita.
Ya,.. Harus gue akui, kakak gue emang cukup hebat. Kuliah di luar negeri, pas lulus, nilainya bagus, bisa dibangga-banggain lah nanti. Dan dia juga bisa lulus lebih cepet dari kebanyakan mahasiswa Indonesia yang kuliah disana, kalo biasanya mahasiswa Indonesia kuliah disana baru lulus di usia 25 ke atas (karena bermacam alasan, bahasa salah satunya), sedangkan dia bisa lulus di usia yang baru 23. Yah... Lumayan lah.
Makanya di paragraf ini, gue nyebut dia 'kakak' bukan 'cowok blangsak'.
Padahal awalnya gue ragu. Soalnya pas dia ngasih tau kalo mau kuliah di Jerman, adek gue kan nanya, ibukota Jerman itu dimana, masa dia jawabannya München(?)
Ngomong-ngomong soal München, pas dia di Jerman, dia mendadak suka bola. Suka Borussia Dortmund, ketahuan banget kan kalo dia baru suka bola. Lagian dia kuliahnya di München, tapi sukanya Dortmund. Kan nyusahin diri sendiri jadinya.
Kenapa gue bisa tau dia tiba-tiba suka bola?
Itu karena adek gue yang nunjukkin postingan sosial media si cowok blangsak itu. Ya kali gue stalking dia, ga penting banget.
Tapi gue rasa itu satu-satunya hal bener yang dia lakuin selama dia hidup. Milih kuliah di luar negeri.
Kenapa?
Karena dengan gitu, dia kan jadi tinggal di luar negeri, jauh dari gue. Hidup gue jadi tenang.
Bentar,... Kenapa gue malah jadi bahas dia terus ya? Ga penting asli.
Balik lagi ke minggu lalu.
Pas gue lagi asik makan, tuh cowok blangsak satu tiba-tiba ngomongin sesuatu yang ngebuat nafsu makan gue ilang sepenuhnya.
Setelah bertahun-tahun kuliah di luar negeri, pas dia pulang tiba-tiba dia minta ijin buat nikah. Kan ngeselin ya.
Gue yang denger itu, langsung beresin piring gue dan langsung naik ke kamar gue. Males gue denger dia ngomong.
Dan awalnya gue ga terlalu mikirin kenapa dia minta ijin buat nikah. Soalnya pikiran gue udah negatif aja kalo soal dia. Palingan ceweknya udah hamil duluan, gitu pikiran gue. Lagian juga pasti ceweknya itu ga cantik-cantik banget. Tapi...
"Kak Bi.. Kak Bii..." adek gue yang lagi duduk di sebelah gue tiba-tiba manggil.
Oh iya, gue belum jelasin. Ini kami lagi di mobil, perjalanan ke rumah ceweknya kakak gue.
"Kakak belum tau ya calonnya kak Gery gimana?" tanyanya kemudian.
Gue cuma diem aja. Males.
Oh iya, kalian ga usah bingung ya. Nama kakak gue emang gitu. Mirip wafer memang. Panggilannya doang sih, kalo nama lengkapnya itu.. Gerald Dominic.
Bagi kalian yang punya buku dengan sampul warna hitam dan di halaman pertamanya ada tulisan 'How To Use It', kalian boleh kok nulis nama dia di buku itu. Gue persilahkan.
Ehmm... Tapi jangan deh, harus sambil bayangin mukanya ya baru ngefek. Gue ga tega sama kalian kalo harus inget-inget wajahnya di kepala kalian yang gue sendiri males buat ngelakuinnya.
"Kak Gery, pinjem hp-nya.." pinta adek gue ke si makhluk astral yang langsung diturutin. "Nih, kak Bii.. Bahkan dijadiin wallpaper coba sama kak Gery. Cantik kan.." tambahnya sambil menghadapkan layar hp-nya ke arah gue.
Gue yang sedikit penasaran, akhirnya ngelirik juga ke arah hp adek gue dan...
"Mana kakak tau kalo mukanya ditutupin kayak gitu, Chisty!!"
"Hehe,.. Bentar..." setelah itu adek gue buka galeri dan buka folder kamera.
"Nih, liat kak Bii.."
Sekarang malah hadep belakang. Terserahlah..
Tapi setelahnya, adek gue geser foto itu dan,...
ANJIIIRR!!
Cakep juga ternyata ceweknya.
Pinter juga tuh cowok blangsak kalo cari cewek. Cuma ceweknya aja yang kurang pinter cari cowok. Kasihan.
Dan,.. Muka ceweknya ini mirip seseorang yang gue kenal kayaknya. Mirip doang sih.
"Bagaimana menurutmu?" si cowok blangsak ini tiba-tiba ikut nimbrung.
Gue diemin aja, males gue balesnya.
"Cantik banget kok, kak Gery. Kenal dimana? Aku penasaran" malah adek gue yang nanggepin. "Kak Gery belum pernah cerita kan..."
"Kenal di SMA. Awalnya temen, terus sama-sama suka, akhirnya pacaran.. Pas lulus dan kakak dapet beasiswa kuliah di Jerman, kakak janji sama dia, begitu lulus kuliah, kakak bakal nikahin dia.." cerita kakak gue.
FTV banget..
Lagian info itu ga penting bagi gue.
"Namanya siapa, kak?" tanya adek gue lagi.
Nah, kalo yang ini pertanyaan bagus. Gue juga pengen tau siapa namanya. Info berharga nih, gabisnya cakep sih..
"Gery.. Kamu gugup?" tanya supir tiba-tiba.
Yaelah, supir ini pake nyahutin segala..
"Ya pasti gugup dong, Pa.. Namanya juga pertama kali" jawab kakak gue.
Kenapa?
Bener kok. Kan dia emang lagi nyupir. Salah kalo gue nyebut dia supir?
"Hahaha... Iya, pertama kali memang wajar kalo gugup" si supir ngomong lagi. "Nanti kalau sudah yang kedua, yang ketiga. Pasti biasa aja"
"Papa,... Maksudnya apa ya?"
"Bercanda, Mama... Oh iya, Gery.. Jangan sampai salah ngomong nanti ya" ngalihin pembicaraan nih orang.
"Jangan sampe salah juga.. Udah tau kan tangan yang mana nanti yang dipasangin cincin?"
"Eee...."
"Kiri" sahutku malas.
"Ga sopan dong..." malah nyolot nih cowok blangsak.
"Adek kamu bener kok.. Emang kalo lamaran itu di kiri" supir pake sok belain.
"Ve... Vi... Viv... Vi... Siapa sih kak namanya? Aku lupa"
Daritadi adek gue masih berusaha nginget-nginget nama ternyata.
"Viny. Namanya Viny"
Hmm...
Namanya aja cakep. Jadi pengen liat langsung.
*****
Harusnya gue ga ikut..
Harusnya gue ga ikut..
Harusnya gue ga ikut..
Kalimat itu terus gue ulang di kepala gue. Iya, harusnya gue ga ikut.
Gue udah curiga pas masuk komplek perumahannya.. Itu familiar banget buat gue. Dan sampe akhirnya,... Pas mobil yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang juga ga asing bagi gue. Ga banyak yang berubah dari rumah itu dan rumah di seberangnya.
Iya, gue kenal sama penghuni rumah yang kami datengin ini. Lebih tepatnya sama adek dari ceweknya kakak gue. Adeknya kak Viny. Dan sekarang orangnya lagi ngeliatin gue..
Pantesan tadi waktu ngeliat fotonya kak Viny kok gue ngerasa kenal. Ya emang gue kenal ternyata, sama adeknya. Sama satu keluarganya juga sih. Kalo mereka masih inget gue..
"Nah kalo yang ini adik saya yang paling cantik, Christy. Angelina Christy" setelah ngenalin gue, kakak gue giliran ngenalin adek gue.
"Lho, kenapa dipanggil Christy? Kenapa bukan Angel?"
"Kalo itu karena kami punya alasan tertentu, Tante" jawab kakak gue.
Iya. Alesan tertentu..
Keluarga ini punya alesan tertentu kenapa adek gue dipanggil 'Christy' bukannya 'Angel', padahal bagusan Angel juga kan.. Artinya malaikat.
Gue juga punya alesan tersendiri sih kenapa gue ga manggil dia 'Angel', dan orang yang yang lagi ngeliatin gue daritadi ini.. Pasti juga tau alesan gue itu.
Kapan-kapan deh gue ceritain ke kalian,.. Kalo gue inget ya.
*****
Setelah obrolan yang ngebosenin bagi gue karena yang diobrolin itu tentang rencana pernikahan kakak gue dan ceweknya yang emang cakep banget setelah gue liat secara langsung. Obrolan mereka itu bener-bener ga penting buat gue, dari 'mau pake adat apa' lah, 'dimana acaranya', 'kapan tanggal baiknya', 'gimana konsep acaranya', 'siapa aja yang diundang'.. de el el, de es be, de es te. Pokoknya semua unsur 5w1h, ada disana.
Sampe khirnya acara 'penghiburan' bagi gue dateng juga, yaitu makan.
Dan gue yanb pengen menyendiri dulu, akhirnya makan sendirian aja di teras rumah dengan alesan nyari angin, gue minta ijin buat makan di teras rumah. Gue mah sopan orangnya, ga langsung main ngilang aja, ijin dulu.
Tapi ternyata adek gue ngikutin dong..
Padahal kan gue pengen nostalgia dulu dengan cara ngeliatin rumah di seberang.
"Bengong aja, kak. Aku bawain anggur nih" ucap Christy sambil naruh anggur se... Apa sih namanya? Setangkai ya? Bodolah. Ya gitu deh pokoknya.
"Hmm... Makasih" sahut gue yang tadi emang sempet bengong sambil ngeliatin rumah di seberang.
"Masih aja bengong dijadiin hobi. Kamu emang aneh, Bii?" ternyata Christy ga sendirian. Dia bareng sama orang yang tadi ngeliatin gue terus. Adeknya kak Viny.
"Eh, kok..." Christy kayaknya bingung.
Wajar sih dia bingung. Soalnya cuma yang kenal dan bener-bener akrab sama gue aja yang manggil gue 'Bii'.
"Oh, pantes tadi liat-liatan. Udah saling kenal.." Christy narik kesimpulan.
Kalo udah kayak gini, biasanya dia bakal..
"Di dalem ada makanan apa lagi ya~" ucap Christy penasaran yang sok dibuat-buat.
Tuh kan. Itu alesan dia aja, gue tau kok. Gue tau banget
"Kalo gitu aku tinggal dulu ya, kak Bii.. Kak Ay.."
Sepeninggal Christy, gue jadinya berduaan doang sama cewek ini. Gue yang mau ngajakin ngobrol juga bingung mau ngobrol apa, dia yang duduk di sebelah gue juga diem aja.
"Apa kab-"
"Gimana ka-"
Akhirnya malah barengan kan.
"Kabar gue ya gini.. Baik-baik aja" jawab gue. "Terus gimana kabar-"
"Feni baik-baik aja" sahut dia tiba-tiba sebelum gue selesai nanya.
"Kok Feni sih?" tanya gue heran.
"Ya, gue kira lo pengen tau kabar cewek yang dulu pernah lo tolak" sahut dia lagi. "Sahabat gue. Sahabat gue yang pernah lo tolak. SA-HA-BAT GU-E" pake penekanan lagi
"Feni bukan tipe gue" gue tegesin tapi tetep santai.
"Dulu" sahut dia cepet. "Kalo sekarang lo liat Feni, gue jamin lo bakal klepek-klepek"
Gue diem aja. Kalo gue tanggepin, balesannya pasti nyelekit.
Apalagi kalo dia tau fakta kalo gue masih single. Hmm... Bisa di skakmat gue.
"Dan lo pasti nyesel dulu pernah nolak dia" tambahnya.
Gue malah jadi penasaran, kayak gimana sekarang si Feni ini.
"Tapi gue tau kok.. Alesan lo kenapa nolak Feni, karena seminggu sebelumnya, lo nolak primadona sekolah kan" dia mulai cerita.
"Ga usah pake nostalgia segala deh.."
"Itu kesimpulannya Feni sih.." dia nyahutin cepet lagi "Tapi kalo menurut gue, pasti gara-gara lo belum bisa move on.."
Kali ini gue cuma ngelirik sinis ke arah dia.
"Kenapa? Perlu gue sebutin nih?" dia malah ngeledekin.
"Diem.."
"Tapi lo sumpah jahat banget sih, nolak cewek paling cantik di sekolah, tepat di hari ulang tahunnya. Jahat sekaligus bego" oke, dia mulai mojokin gue.
"Kesannya gue yang laku banget ya" sahut gue bercanda.
"Sok ganteng lo!!"
"Biarin. Daripada lo, jelee.."
"Ikut gue bentar yuk.." ajaknya tiba-tiba.
"Kemana?"
"Udah ikut aja.."
Habis itu dia ngajakin gue buat muterin rumahnya, kayaknya dia ngajakin gue buat ke halaman belakang rumahnya deh.
Pas gue lagi ngikutin dia dari belakang, tiba-tiba dia balik badan terus majuin mukanya ke arah gue dan... Nempelin bibirnya ke bibir gue, dia nyium gue...
Gue ga tau berapa lama, tapi kayaknya emang cukup lama. Dan setelah dia lepasin ciumannya, masih butuh beberapa detik buat gue sadar dengan apa yang baru aja kejadian. Setelah gue sadar sepenuhnya, akhirnya gue baru bisa ngomong,...
"Ta..?"
-つづく-
"Jadi gimana, Bii?" tanyanya sekali lagi. "Bagus gak yang ini?"
Kenapa gue harus kejebak di situasi kayak gini sih?
Kenapa malah gue yang nemenin dia milihin gaun pengantin coba?
Dan... Kenapa gue baru sadar kalo dia sekarang,... Jadi cantik.
"Bii, kok bengong?" tanyanya lagi.
"Hah?? B..Bagus kok, bagus" jawab gue akhirnya setelah sadar dari lamunan.
"Bagusan mana sama yang tadi?" tanyanya lagi.
Eee... Gue mikir bentar..
Yang dia maksud 'yang tadi' itu yang mana ya?
Kan tadi dia nyobainnya banyak banget.
"Gue mau coba yang lain ah~" dia malah mau nambah daftar gaun pengantin yang dia coba. Nambah pusing gue kan jadinya..
Oke,.. Kalian yang baca pasti bingung.
Gue dimana?
Sama siapa?
Dan sedang berbuat apa?
Bentar kok kayak lirik lagu..
Udahlah, buat jawab itu semua. Gue harus ceritain kejadian sekitar 2-3 minggu yang lalu.
*****
"Aaaaahhh, enn....nak Bii~" desah seorang gadis yang lagi duduk manis di atas badan gue.
Ya, tentunya dia bukan cuma sekedar duduk manis biasa. Karena kontol gue lagi dijepit di dalem memeknya yang rasanya sempit banget.
Badan dia agak condong ke arah gue dan tangannya ditumpuin di dada gue. Dia juga makin asyik aja gerakin pinggulnya naik-turun ngocok kontol gue pake memeknya. Posisi ini emang posisi favorit gue, woman on top. Soalnya gue tinggal tiduran dan rebahan doang, sisanya biar dia yang ngatur semuanya, gue tinggal nikmatin aja sambil ngeliatin muka sangenya dia yang juga lagi ngeliatin gue.
"Aaaaahhh Bii... Gue mau keluar...." desahannya itu seksi abis.
"Mmhh... Iyaaa,.... Ssshhh.... Keluarin aja" bales gue. "Makin pinter aja lo goyangnya... Aaaahhh...~"
Entah karena omongan gue barusan atau emang dianya aja yang udah ga tahan, tapi yang jelas di detik berikutnya dia makin liar aja gerakin badannya, ga cuma naik-turun, dia juga sesekali muter-muterin pantatnya bikin gue makin ga nahan. Apalagi ditambah ekspresi wajahnya yang sekarang, matanya natap gue sayu, satu tangannya dia pake buat ngeremes toketnya sendiri dan dia juga gigit-gigit bibirnya sendiri. Dia kayak emang sengaja godain gue.
Gue putusin biat nutup mata gue biar ga liat ekspresi menggodanya itu, gue pengen nikmatin ini lebih lama lagi. Tapi kayaknya keputusan gue itu salah. Karena dengan gue nutup mata, ternyata itu malah ngebuat gue jadi lebih fokus sama pijetan memeknya di kontol gue...
"Bii... Gue keluar, Bii..~ GUE MAU KELUAAARR!! BII...~~"
"B..Bareennghhh... Aaayy..."
"Aaaaaarrrrggggrrhhhhh.... Biiiiii......~~~"
"Aaakkkhhhh.... Aaayy....~~"
*****
"Kak Bii~"
BOUGH!!
Tiba-tiba gue ngerasain kayak ada sesuatu yang dorong punggung gue dari belakang... Atau lebih tepatnya dari bawah.
Otomatis gue buka mata dan...
Dimana ini?
Kok di kamar gue?
Bentar,..
Berarti gue tadi itu tidur?
Jadi tadi gue cuma mimpi?
Tapi kok...
BOUGH!!
Sekali lagi gue ngerasain kayak ada yang dorong gitu.
BOUGH!!
"Kak Bii~"
"Ini apa'an sih?!!" gue langsung ngeliat ke bawah dan,..
"Oh,.. Udah bangun?" kepala adek gue nongol dari bawah tempat tidur gue.
Nah, sebelum kalian bingung kenapa adek gue bisa muncul dari bawah tempat tidur gue. Gue jelasin dulu ya.
Jadi tempat tidur gue itu tinggi, kalo mau naik ke tempat tidur gue, harus naik tangga dulu. Singkatnya tempat tidur gue itu kayak tempat tidur tingkat, tapi di bawahnya ga ada kasur, adanya meja belajar gue. Menghemat ruang kan.
Ngapain juga ada harus ada dua kasur di kamar ini kan, kan kamar ini cuma gue sendiri yang nempatin.
BOUGH!!
"Christy..."
"Ya..?" balesnya masang muka polos.
Gue yang tadinya mau ngamuk, langsung ga jadi begitu kepala adek gue nongol. Mana bisa ngamuk kalo dia pasang muka polos kayak gitu.
"Kenapa sih? Gangguin orang tidur aja. Lagi nyenyak juga" bales gue males-malesan. "Lagian ga bisa apa banguninnya lebih elegan dikit?" tanya gue sambil ngucek-ngucek mata. "Bisa ambruk lama-lama kalo kamu banguninnya kayak gitu"
"Ya habis aku bingung, kak.. Banguninnya gimana?" balasnya masih pasang wajah polos. "Aku males naiknya.."
Yah,.. Emang jangan. Bahaya.
"Ada apa sih?" tanya gue kemudian. "Kakak ga ada kuliah,.. Lagi libur. Libur semester.. Ga ngerti kan. Udah sana" tambah gue yang langsung balik rebahan.
"Kok malah balik tidur lagi. Cepet bangun!! Terus mandi!" cerewet banget sumpah.
Gue cuekin aja sambil tutupin muka gue pake bantal. Bahaya kalo sampe gue liat muka melasnya. Ga akan bisa nolak nanti gue.
"Kak Bii... Ayo..." sekarang gue ngerasa kaki gue ditarik-tarik. Berarti dia udah mulai naik ke tangga. Bahaya kalo dia sampe naik ke tempat tidur gue. "Cepet siap-siap, kita udah mau berangkat..."
Tunggu,.. Gue jadi bingung.
Langsung gue singkirin bantal yang tadi gue pake buat nutupin muka.
"Berangkat? Emang mau kemana?" tanya gue mulai bangkit duduk.
"Lupa ya?" tanyanya balik. "Hari ini kan kak Gery mau lamaran"
Oh, kalo masalah itu... Bukan lupa sih sebenernya, tapi emang sengaja ga gue simpen di memori otak gue aja. Ga penting!!
"Kakak ga ikut" gue langsung balik rebahan terus merem.
"Harus ikut dong, masa lamaran ada anggota keluarganya yang ga ikut" bales adek gue sok tau.
"Ya gapapa kali. Yang penting itu bawa orangtua, bawa wali" jawab gue masih tetep merem.
"Mang iya?"
"Christy,... Gimana?" terdengar suara seorang wanita. "Udah dibangunin kak-"
"Susah, Ma!!" Ga perlu gue jelasin kan suara wanita tadi itu punya siapa. "Kak Bii... Males banget" adek gue udah turun.
"Aku ga ikut" sahutku.
"Ikut dong.. Seserahannya siapa yang bawa kalo bukan kamu"
Jadi gue diajak cuma biar bisa disuruh-suruh doang. Intinya gue cuma mau dimanfaatin doang nih. Makin males buat ikut.
Ga gue tanggepin bujukannya. Tapi setelah itu hening.
Gue jadi bingung.
Kenapa gue ga dibujukin lagi ya?
Biasanya ga semudah itu mereka nyerahnya.
Gue coba buka mata gue dikit buat ngintip, ternyata mereka lagi bisik-bisik.
Terus tiba-tiba adek gue nengok ke arah gue. Reflek gue langsung merem lagi.
"Kak Bii~~" kedengeran suara adek gue lagi. Manja banget. "Kakak tega kalo nanti aku bawa semuanya sendirian? Kakak tega kalo sampe aku bawa yang berat-ber..."
"Ya udah, kakak ikut" gue langsung turun dari kasur, ambil handuk, siap-siap mandi.
Mana bisa gue nolak kalo adek gue sampe ngomong kayak gitu. Sambil ngerengek lagi.
Pas gue keluar kamar mau ke kamar mandi..
"Gimana? Mau ikut kan dia..." cowok blangsak ini pake tiba-tiba muncul lagi. "Ayolah.. Bi. Bantu kakakmu ini, aku kan-"
"Diem lo!!" potong gue. "Gue udah mau nih, jangan sampe gue berubah pikiran lagi"
"Udah.. Udah... Gery, kamu turun aja"
"Iya, ma" jawabannya sok dibuat manis lagi. "Jangan lama-lama, Bi"
"Dan gausah sok akrab!!" bentak gue lagi.
"Udah.. Udah... Christy juga, ayo!"
"Kak.. Yang cepet ya mandinya" adek gue teriak. "Tapi harus bersih"
"Emang kamu!! Udah mandinya lama, ga bersih lagi" balas gue yang ikutan teriak juga.
"Iiihhhh.... Kak Biii.."
*******
Seminggu lalu, harusnya gue emang udah curiga dari awal, dari kemaren, dari sehari sebelumnya. Gur harusnya sadar.
Wanita yang biasanya cuma shopping, arisan, nongkrong di kafe sambil gosip, ghibah. Ngomongin orang mulai dari yang bener-bener mereka kenal sampe orang yang mereka cuma sekedar kenal namanya.. Hari itu, wanita itu tiba-tiba belanja bahan makanan, terus masak. Menu yang dimasak mewah lagi. Enak semua juga.
Dan pria yang biasanya cuma mentingin pekerjaannya, mengejar duniawi. Berangkat pagi buta, pulang larut malam, entah itu beneran kerja atau ada affair di luar sana. Bahkan, mungkin sampai anaknya sendiri udah ga ngenalin lagi mukanya kayak gimana. Tiba-tiba dia ambil cuti.
Entah mereka berdua ini kesurupan apa?
Dan bener. Begitu gue pulang kuliah, dan nyampe rumah, ternyata ada makhluk astral. Ya cowok blangsak itu.
Otomatis gue,... Balik badan, puter haluan, keluar rumah, keluarin motor lagi -yang tadi udah sempet gue parkirin-, nutup pager, cabut. Tujuan: ke rumah temen.
Mumpung orangtuanya masih pada sibuk kerja, jadi rumahnya sepi sampai sore, gue bisa ngungsi sementara.
Ya, tapi tetep aja sih. Begitu gue pulang lagi ke rumah tetep ada cowok blangsak itu. Bedanya, kali ini ketambahan ada malaikat kecil juga yang tadi siang masih sekolah, adek gue.
Kalo, cowok blangsak itu maksudnya kakak gue. Info ga penting sih.
Awalnya gue males makan satu meja ama cowok blangsak satu itu. Nafsu makan gue turun seketika pas ngeliat mukanya.
Tapi pas ganti ngeliat muka adek gue yang keliatan happy banget, bikin gue nafsu lagi. Ee... Nafsu buat makan maksudnya.
Mungkin adek gue happy karena akhirnya dia bisa ngerasain masakan bikinan mamanya lagi kali ya, yang emang harus gue akuin, masakannya emang enak, cuma dia biasanya males aja buat masak. Iya, pasti karena itu. Ga mungkin karena alesan lain, apalagi karena kepulangan makhluk astral itu.
Oh iya, gue belum jelasin. Kakak gue ini sebelumnya tinggal di luar negeri, di Jerman.
Kok bisa?
Ya karena dia dapet beasiswa dan dia ambil.
Iya, dia kuliah di luar negeri karena beasiswa. Bukan karena ingin sok mendunia.
Ga usah sok Indonesia juga deh kalian. Ga usah sok belain Indonesia juga. Emang apa yang udah kalian lakuin buat Indonesia?
Lagian, kita yang kelahiran tahun 1980-an dan setelahnya.. Itu bukan bener-bener orang Indonesia.
Kenapa?
Karena sekitar tahun 1980, disitu sudah mulai masuk banyak pengaruh dari luar.
Buktinya?
Ada banyak alasan yang memperkuatnya...
Bahasa.
Emang bahasa yang kita pake sehari-hari itu bener-bener bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Yang sesuai dengan EYD dan KBBI?
Apa lagi?
Baju dan pakaian.
Baju dan pakaian yang kita pakai ini bener-bener baju khas Indonesia?
Emang ada diantara kalian yang sehari-harinya make batik?
Palingan juga dulu, pas sekolah, itupun juga seminggu sekali.
Bahkan malah ada yang malu pake batik. Sekalinya mau pake batik, batik bola. Kan kocak.
Sendirinya ga mau melestarikan budaya sendiri, tapi begitu budayanya diklaim negara lain. Langsung uring-uringan. Dobel kocak.
Ada orang yang dengan bangganya melestarikan budaya Indonesia, tapi dia bikin pengakuan kalo dia ga 'asli' Indonesia, malah langsung dihujat. Triple kocak.
Lagian secara genetik, kalo ditelusuri lebih jauh.. Ga ada yang namanya orang Indonesia asli.
Pasti ada keturunan dari luarnya..
Dan gue ingetin ya..
Ga perlu lah menghujat orang yang ga bener-bener kita kenal.
Lagian,... Apakah dengan menghujat orang lain, membuat derajat kita berada di atas orang tersebut? Ga juga kan.
Udahlah ya, cukup.
Balik ke cerita.
Ya,.. Harus gue akui, kakak gue emang cukup hebat. Kuliah di luar negeri, pas lulus, nilainya bagus, bisa dibangga-banggain lah nanti. Dan dia juga bisa lulus lebih cepet dari kebanyakan mahasiswa Indonesia yang kuliah disana, kalo biasanya mahasiswa Indonesia kuliah disana baru lulus di usia 25 ke atas (karena bermacam alasan, bahasa salah satunya), sedangkan dia bisa lulus di usia yang baru 23. Yah... Lumayan lah.
Makanya di paragraf ini, gue nyebut dia 'kakak' bukan 'cowok blangsak'.
Padahal awalnya gue ragu. Soalnya pas dia ngasih tau kalo mau kuliah di Jerman, adek gue kan nanya, ibukota Jerman itu dimana, masa dia jawabannya München(?)
Ngomong-ngomong soal München, pas dia di Jerman, dia mendadak suka bola. Suka Borussia Dortmund, ketahuan banget kan kalo dia baru suka bola. Lagian dia kuliahnya di München, tapi sukanya Dortmund. Kan nyusahin diri sendiri jadinya.
Kenapa gue bisa tau dia tiba-tiba suka bola?
Itu karena adek gue yang nunjukkin postingan sosial media si cowok blangsak itu. Ya kali gue stalking dia, ga penting banget.
Tapi gue rasa itu satu-satunya hal bener yang dia lakuin selama dia hidup. Milih kuliah di luar negeri.
Kenapa?
Karena dengan gitu, dia kan jadi tinggal di luar negeri, jauh dari gue. Hidup gue jadi tenang.
Bentar,... Kenapa gue malah jadi bahas dia terus ya? Ga penting asli.
Balik lagi ke minggu lalu.
Pas gue lagi asik makan, tuh cowok blangsak satu tiba-tiba ngomongin sesuatu yang ngebuat nafsu makan gue ilang sepenuhnya.
Setelah bertahun-tahun kuliah di luar negeri, pas dia pulang tiba-tiba dia minta ijin buat nikah. Kan ngeselin ya.
Gue yang denger itu, langsung beresin piring gue dan langsung naik ke kamar gue. Males gue denger dia ngomong.
Dan awalnya gue ga terlalu mikirin kenapa dia minta ijin buat nikah. Soalnya pikiran gue udah negatif aja kalo soal dia. Palingan ceweknya udah hamil duluan, gitu pikiran gue. Lagian juga pasti ceweknya itu ga cantik-cantik banget. Tapi...
"Kak Bi.. Kak Bii..." adek gue yang lagi duduk di sebelah gue tiba-tiba manggil.
Oh iya, gue belum jelasin. Ini kami lagi di mobil, perjalanan ke rumah ceweknya kakak gue.
"Kakak belum tau ya calonnya kak Gery gimana?" tanyanya kemudian.
Gue cuma diem aja. Males.
Oh iya, kalian ga usah bingung ya. Nama kakak gue emang gitu. Mirip wafer memang. Panggilannya doang sih, kalo nama lengkapnya itu.. Gerald Dominic.
Bagi kalian yang punya buku dengan sampul warna hitam dan di halaman pertamanya ada tulisan 'How To Use It', kalian boleh kok nulis nama dia di buku itu. Gue persilahkan.
Ehmm... Tapi jangan deh, harus sambil bayangin mukanya ya baru ngefek. Gue ga tega sama kalian kalo harus inget-inget wajahnya di kepala kalian yang gue sendiri males buat ngelakuinnya.
"Kak Gery, pinjem hp-nya.." pinta adek gue ke si makhluk astral yang langsung diturutin. "Nih, kak Bii.. Bahkan dijadiin wallpaper coba sama kak Gery. Cantik kan.." tambahnya sambil menghadapkan layar hp-nya ke arah gue.
Gue yang sedikit penasaran, akhirnya ngelirik juga ke arah hp adek gue dan...
"Mana kakak tau kalo mukanya ditutupin kayak gitu, Chisty!!"
"Hehe,.. Bentar..." setelah itu adek gue buka galeri dan buka folder kamera.
"Nih, liat kak Bii.."
Sekarang malah hadep belakang. Terserahlah..
Tapi setelahnya, adek gue geser foto itu dan,...
ANJIIIRR!!
Cakep juga ternyata ceweknya.
Pinter juga tuh cowok blangsak kalo cari cewek. Cuma ceweknya aja yang kurang pinter cari cowok. Kasihan.
Dan,.. Muka ceweknya ini mirip seseorang yang gue kenal kayaknya. Mirip doang sih.
"Bagaimana menurutmu?" si cowok blangsak ini tiba-tiba ikut nimbrung.
Gue diemin aja, males gue balesnya.
"Cantik banget kok, kak Gery. Kenal dimana? Aku penasaran" malah adek gue yang nanggepin. "Kak Gery belum pernah cerita kan..."
"Kenal di SMA. Awalnya temen, terus sama-sama suka, akhirnya pacaran.. Pas lulus dan kakak dapet beasiswa kuliah di Jerman, kakak janji sama dia, begitu lulus kuliah, kakak bakal nikahin dia.." cerita kakak gue.
FTV banget..
Lagian info itu ga penting bagi gue.
"Namanya siapa, kak?" tanya adek gue lagi.
Nah, kalo yang ini pertanyaan bagus. Gue juga pengen tau siapa namanya. Info berharga nih, gabisnya cakep sih..
"Gery.. Kamu gugup?" tanya supir tiba-tiba.
Yaelah, supir ini pake nyahutin segala..
"Ya pasti gugup dong, Pa.. Namanya juga pertama kali" jawab kakak gue.
Kenapa?
Bener kok. Kan dia emang lagi nyupir. Salah kalo gue nyebut dia supir?
"Hahaha... Iya, pertama kali memang wajar kalo gugup" si supir ngomong lagi. "Nanti kalau sudah yang kedua, yang ketiga. Pasti biasa aja"
"Papa,... Maksudnya apa ya?"
"Bercanda, Mama... Oh iya, Gery.. Jangan sampai salah ngomong nanti ya" ngalihin pembicaraan nih orang.
"Jangan sampe salah juga.. Udah tau kan tangan yang mana nanti yang dipasangin cincin?"
"Eee...."
"Kiri" sahutku malas.
"Ga sopan dong..." malah nyolot nih cowok blangsak.
"Adek kamu bener kok.. Emang kalo lamaran itu di kiri" supir pake sok belain.
"Ve... Vi... Viv... Vi... Siapa sih kak namanya? Aku lupa"
Daritadi adek gue masih berusaha nginget-nginget nama ternyata.
"Viny. Namanya Viny"
Hmm...
Namanya aja cakep. Jadi pengen liat langsung.
*****
Harusnya gue ga ikut..
Harusnya gue ga ikut..
Harusnya gue ga ikut..
Kalimat itu terus gue ulang di kepala gue. Iya, harusnya gue ga ikut.
Gue udah curiga pas masuk komplek perumahannya.. Itu familiar banget buat gue. Dan sampe akhirnya,... Pas mobil yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang juga ga asing bagi gue. Ga banyak yang berubah dari rumah itu dan rumah di seberangnya.
Iya, gue kenal sama penghuni rumah yang kami datengin ini. Lebih tepatnya sama adek dari ceweknya kakak gue. Adeknya kak Viny. Dan sekarang orangnya lagi ngeliatin gue..
Pantesan tadi waktu ngeliat fotonya kak Viny kok gue ngerasa kenal. Ya emang gue kenal ternyata, sama adeknya. Sama satu keluarganya juga sih. Kalo mereka masih inget gue..
"Nah kalo yang ini adik saya yang paling cantik, Christy. Angelina Christy" setelah ngenalin gue, kakak gue giliran ngenalin adek gue.
"Lho, kenapa dipanggil Christy? Kenapa bukan Angel?"
"Kalo itu karena kami punya alasan tertentu, Tante" jawab kakak gue.
Iya. Alesan tertentu..
Keluarga ini punya alesan tertentu kenapa adek gue dipanggil 'Christy' bukannya 'Angel', padahal bagusan Angel juga kan.. Artinya malaikat.
Gue juga punya alesan tersendiri sih kenapa gue ga manggil dia 'Angel', dan orang yang yang lagi ngeliatin gue daritadi ini.. Pasti juga tau alesan gue itu.
Kapan-kapan deh gue ceritain ke kalian,.. Kalo gue inget ya.
*****
Setelah obrolan yang ngebosenin bagi gue karena yang diobrolin itu tentang rencana pernikahan kakak gue dan ceweknya yang emang cakep banget setelah gue liat secara langsung. Obrolan mereka itu bener-bener ga penting buat gue, dari 'mau pake adat apa' lah, 'dimana acaranya', 'kapan tanggal baiknya', 'gimana konsep acaranya', 'siapa aja yang diundang'.. de el el, de es be, de es te. Pokoknya semua unsur 5w1h, ada disana.
Sampe khirnya acara 'penghiburan' bagi gue dateng juga, yaitu makan.
Dan gue yanb pengen menyendiri dulu, akhirnya makan sendirian aja di teras rumah dengan alesan nyari angin, gue minta ijin buat makan di teras rumah. Gue mah sopan orangnya, ga langsung main ngilang aja, ijin dulu.
Tapi ternyata adek gue ngikutin dong..
Padahal kan gue pengen nostalgia dulu dengan cara ngeliatin rumah di seberang.
"Bengong aja, kak. Aku bawain anggur nih" ucap Christy sambil naruh anggur se... Apa sih namanya? Setangkai ya? Bodolah. Ya gitu deh pokoknya.
"Hmm... Makasih" sahut gue yang tadi emang sempet bengong sambil ngeliatin rumah di seberang.
"Masih aja bengong dijadiin hobi. Kamu emang aneh, Bii?" ternyata Christy ga sendirian. Dia bareng sama orang yang tadi ngeliatin gue terus. Adeknya kak Viny.
"Eh, kok..." Christy kayaknya bingung.
Wajar sih dia bingung. Soalnya cuma yang kenal dan bener-bener akrab sama gue aja yang manggil gue 'Bii'.
"Oh, pantes tadi liat-liatan. Udah saling kenal.." Christy narik kesimpulan.
Kalo udah kayak gini, biasanya dia bakal..
"Di dalem ada makanan apa lagi ya~" ucap Christy penasaran yang sok dibuat-buat.
Tuh kan. Itu alesan dia aja, gue tau kok. Gue tau banget
"Kalo gitu aku tinggal dulu ya, kak Bii.. Kak Ay.."
Sepeninggal Christy, gue jadinya berduaan doang sama cewek ini. Gue yang mau ngajakin ngobrol juga bingung mau ngobrol apa, dia yang duduk di sebelah gue juga diem aja.
"Apa kab-"
"Gimana ka-"
Akhirnya malah barengan kan.
"Kabar gue ya gini.. Baik-baik aja" jawab gue. "Terus gimana kabar-"
"Feni baik-baik aja" sahut dia tiba-tiba sebelum gue selesai nanya.
"Kok Feni sih?" tanya gue heran.
"Ya, gue kira lo pengen tau kabar cewek yang dulu pernah lo tolak" sahut dia lagi. "Sahabat gue. Sahabat gue yang pernah lo tolak. SA-HA-BAT GU-E" pake penekanan lagi
"Feni bukan tipe gue" gue tegesin tapi tetep santai.
"Dulu" sahut dia cepet. "Kalo sekarang lo liat Feni, gue jamin lo bakal klepek-klepek"
Gue diem aja. Kalo gue tanggepin, balesannya pasti nyelekit.
Apalagi kalo dia tau fakta kalo gue masih single. Hmm... Bisa di skakmat gue.
"Dan lo pasti nyesel dulu pernah nolak dia" tambahnya.
Gue malah jadi penasaran, kayak gimana sekarang si Feni ini.
"Tapi gue tau kok.. Alesan lo kenapa nolak Feni, karena seminggu sebelumnya, lo nolak primadona sekolah kan" dia mulai cerita.
"Ga usah pake nostalgia segala deh.."
"Itu kesimpulannya Feni sih.." dia nyahutin cepet lagi "Tapi kalo menurut gue, pasti gara-gara lo belum bisa move on.."
Kali ini gue cuma ngelirik sinis ke arah dia.
"Kenapa? Perlu gue sebutin nih?" dia malah ngeledekin.
"Diem.."
"Tapi lo sumpah jahat banget sih, nolak cewek paling cantik di sekolah, tepat di hari ulang tahunnya. Jahat sekaligus bego" oke, dia mulai mojokin gue.
"Kesannya gue yang laku banget ya" sahut gue bercanda.
"Sok ganteng lo!!"
"Biarin. Daripada lo, jelee.."
"Ikut gue bentar yuk.." ajaknya tiba-tiba.
"Kemana?"
"Udah ikut aja.."
Habis itu dia ngajakin gue buat muterin rumahnya, kayaknya dia ngajakin gue buat ke halaman belakang rumahnya deh.
Pas gue lagi ngikutin dia dari belakang, tiba-tiba dia balik badan terus majuin mukanya ke arah gue dan... Nempelin bibirnya ke bibir gue, dia nyium gue...
Gue ga tau berapa lama, tapi kayaknya emang cukup lama. Dan setelah dia lepasin ciumannya, masih butuh beberapa detik buat gue sadar dengan apa yang baru aja kejadian. Setelah gue sadar sepenuhnya, akhirnya gue baru bisa ngomong,...
"Ta..?"
-つづく-
Terakhir diubah:
H4n53n
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2018
- Post
- 1.312
- Like diterima
- 3.695
Catatan Penulis:
Nah, kalo kali ini... Saya mau ngasih alesan kenapa Okta X Viny yang dipilih sebagai cast..
Awalnya ada banyak pilihan buat cast ini.
Mulai dari member atau ex member yang punya kakak perempuan,.. Kayak Nadse X Dina, Ayana X Sakina, Shania X Bella, sampe Andella X Amelia
(Ini sih ex-member semua kayaknya)
Tapi ada berbagai alesan kenapa ga jadi milih mereka semua..
Pertama, Nadse X Dina. Simpel sih alesannya.. Ga terlalu tau soal Nadse. Dan mungkin karna takut juga banyak yang ga suka nantinya.. (Jarang lho saya kayak gini, mikirin respon pembaca. Biasanya saya suka-suka aja nulis terus posting gitu. Mungkin saya udah jadi sedikit dewasa ya,... Hmm.. Hmm... Bangga saya sama diri saya sendiri. #apasih).
Lagian kan Nadse itu banyak kontroversinya ya.. Skandal dan segala macemnya. Ya gitu deh pokoknya. (Katanya ga terlalu tau soal Nadse)
Kedua, Ayana X Sakina. Sederhana aja, kayak warung makan #apasih. Biar Ayana buat Farrel aja lah. Dan saya takut nanti ada yang komen,... 'Saya juga bikin cerita tentang Ayana.. Bla...bla...bla...'
Ketiga, Shania X Bella. Mungkin karna di cerita yang satunya udah pake Shania sih.. Gitu aja. Iya, gitu aja, bukan karena pebulutangkis itu kok. Bukan. Beneran bukan..
Keempat, Andella X Amelia. Jujur sebenernya ini yang paling cocok sih. Tapi... Saya agak ga enak sama bang Sakurasi. Itu aja..
Sampe akhirnya saya kepikiran buat 'nge-mix' member yang sebenernya bukan saudara, tapi saya jadiin saudara karena 'mirip'.
Dan yang pertama terlintas di kepala adalah,..
Veranda X Gracia. Tapi dua cast itu biar buat adek kakak yang di cerita satunya aja ya. Hehehe...
Kedua, Melody X Manda. Tapi kok kesannya Manda lagi,.. Manda lagi.. Lagian, saya agak segan juga karena mbak Mel kan sekarang udah berhijab ya, jadi agak gimana gitu.
Ketiga, Lidya X Gracia. Gracia lagi!! (Udahlah, biar BI-SG itu nanti di cerita satunya aja #spoileralert)
Terus akhirnya,.. Yang kepilih Okta X Viny deh...
Lagian kayak banyak yang protes gitu... Okta di cerita sebelah porsinya dikiiitt... (Emang beneran ada yang protes? Atau saya cuma ngarang aja? Saya bohong juga kalian belum tentu tau kan..)
Dan, biar seru aja. Kalo di cerita sebelah kan Shani vs Shania, kalo ini... Ayu vs A... Aa. Aa.. Aa. A.. A. A..... Jangan deh, spoiler dong nanti (sok misterius, padahal udah banyak yang nebak juga)
Oh iya, sempet kepikiran juga buat cast-nya itu Milenia... *uhuk* oshi pertama *uhuk*
Tapi ga jadi pas inget kalo Milen udah punya pacar #hiks
Padahal adeknya Milen, si Holly makin hari makin lucu aja (apa hubungannya coba). Tapi gapapa, Alesha juga lucu kok.. Jadi pengen gendong... Kakaknya, hehehe. #apasih
Bahkan sempet kepikiran juga buat Shani X Fiony,.. Tapi kan Shani udah jadi cast di cerita sebelah, masa Shani lagi..
Tapi ga nutup kemungkinan juga sih buat Shani X Fiony kalo nanti muncul di cerita ini.. Mungkin nanti muncul, tapi gatau kapan.. Eh, udah pernah bilang ya? Udah belum sih?
Tunggu, bentar..
Kalo ada Shani...
Berarti nanti apa bakal ada....
Alias
Enak banget dia kalo punya adek ipar kayak Fiony ya..
Oh iya, saya juga sempet kepikiran buat nanya sama kalian soal kebingungan saya tentang pemilihan cast ini. Tapi karena saya orangnya agak egois (katanya udah sedikit dewasa?) dan takutnya nanti malah spoiler juga. Makanya ga jadi nanya.
Udah ya,..
Oh iya, adegan yang saya bilang gajadi dimasukin.. Ternyata jadi dimasukin. Intinya, adegan yang awalnya jadi terus gajadi tapi akhirnya jadi karena gajadi... #apasih
Udahalah,...
Makasih
• TTD H4N53N
*NB: Tapi sekarang saya tetep mau nanya soal pendapat kalian sih.. Cuma karena penasaran aja sih, ga ada alesan tertentu.
Jadi,... Gimana pendapat kalian?
Nah, kalo kali ini... Saya mau ngasih alesan kenapa Okta X Viny yang dipilih sebagai cast..
Awalnya ada banyak pilihan buat cast ini.
Mulai dari member atau ex member yang punya kakak perempuan,.. Kayak Nadse X Dina, Ayana X Sakina, Shania X Bella, sampe Andella X Amelia
(Ini sih ex-member semua kayaknya)
Tapi ada berbagai alesan kenapa ga jadi milih mereka semua..
Pertama, Nadse X Dina. Simpel sih alesannya.. Ga terlalu tau soal Nadse. Dan mungkin karna takut juga banyak yang ga suka nantinya.. (Jarang lho saya kayak gini, mikirin respon pembaca. Biasanya saya suka-suka aja nulis terus posting gitu. Mungkin saya udah jadi sedikit dewasa ya,... Hmm.. Hmm... Bangga saya sama diri saya sendiri. #apasih).
Lagian kan Nadse itu banyak kontroversinya ya.. Skandal dan segala macemnya. Ya gitu deh pokoknya. (Katanya ga terlalu tau soal Nadse)
Kedua, Ayana X Sakina. Sederhana aja, kayak warung makan #apasih. Biar Ayana buat Farrel aja lah. Dan saya takut nanti ada yang komen,... 'Saya juga bikin cerita tentang Ayana.. Bla...bla...bla...'
Ketiga, Shania X Bella. Mungkin karna di cerita yang satunya udah pake Shania sih.. Gitu aja. Iya, gitu aja, bukan karena pebulutangkis itu kok. Bukan. Beneran bukan..
Keempat, Andella X Amelia. Jujur sebenernya ini yang paling cocok sih. Tapi... Saya agak ga enak sama bang Sakurasi. Itu aja..
Sampe akhirnya saya kepikiran buat 'nge-mix' member yang sebenernya bukan saudara, tapi saya jadiin saudara karena 'mirip'.
Dan yang pertama terlintas di kepala adalah,..
Veranda X Gracia. Tapi dua cast itu biar buat adek kakak yang di cerita satunya aja ya. Hehehe...
Kedua, Melody X Manda. Tapi kok kesannya Manda lagi,.. Manda lagi.. Lagian, saya agak segan juga karena mbak Mel kan sekarang udah berhijab ya, jadi agak gimana gitu.
Ketiga, Lidya X Gracia. Gracia lagi!! (Udahlah, biar BI-SG itu nanti di cerita satunya aja #spoileralert)
Terus akhirnya,.. Yang kepilih Okta X Viny deh...
Lagian kayak banyak yang protes gitu... Okta di cerita sebelah porsinya dikiiitt... (Emang beneran ada yang protes? Atau saya cuma ngarang aja? Saya bohong juga kalian belum tentu tau kan..)
Dan, biar seru aja. Kalo di cerita sebelah kan Shani vs Shania, kalo ini... Ayu vs A... Aa. Aa.. Aa. A.. A. A..... Jangan deh, spoiler dong nanti (sok misterius, padahal udah banyak yang nebak juga)
Oh iya, sempet kepikiran juga buat cast-nya itu Milenia... *uhuk* oshi pertama *uhuk*
Tapi ga jadi pas inget kalo Milen udah punya pacar #hiks
Padahal adeknya Milen, si Holly makin hari makin lucu aja (apa hubungannya coba). Tapi gapapa, Alesha juga lucu kok.. Jadi pengen gendong... Kakaknya, hehehe. #apasih
Bahkan sempet kepikiran juga buat Shani X Fiony,.. Tapi kan Shani udah jadi cast di cerita sebelah, masa Shani lagi..
Tapi ga nutup kemungkinan juga sih buat Shani X Fiony kalo nanti muncul di cerita ini.. Mungkin nanti muncul, tapi gatau kapan.. Eh, udah pernah bilang ya? Udah belum sih?
Tunggu, bentar..
Kalo ada Shani...
Berarti nanti apa bakal ada....
Alias
Enak banget dia kalo punya adek ipar kayak Fiony ya..
Oh iya, saya juga sempet kepikiran buat nanya sama kalian soal kebingungan saya tentang pemilihan cast ini. Tapi karena saya orangnya agak egois (katanya udah sedikit dewasa?) dan takutnya nanti malah spoiler juga. Makanya ga jadi nanya.
Udah ya,..
Oh iya, adegan yang saya bilang gajadi dimasukin.. Ternyata jadi dimasukin. Intinya, adegan yang awalnya jadi terus gajadi tapi akhirnya jadi karena gajadi... #apasih
Udahalah,...
Makasih
• TTD H4N53N
*NB: Tapi sekarang saya tetep mau nanya soal pendapat kalian sih.. Cuma karena penasaran aja sih, ga ada alesan tertentu.
Jadi,... Gimana pendapat kalian?
Terakhir diubah:
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
