Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TETANGGA PERKASA

KE JAKARTA
_____________




POV Asty.


Sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang anak, Aku sama sekali tak pernah mengira perjalanan hidupku akan jadi sekotor ini.

Sampai hari ini...baru setengah tahun mas Deni dipenjara, tapi sudah ada lima lelaki yang berhasil menjamah tubuhku.

Bukan Aku tak berusaha menolak, bukan pula Aku yang menginginkan. Tapi Aku tak mampu berbuat apa apa. Aku lemah..

Mudah sekali tubuhku terbuai, dan jika tubuh telah terangsang, Otak sama sekali tak bisa mencegah segalanya.

Setan Alas sepertinya telah bercokol di Otakku. Bermukim dan beranak pinak disitu.

Aku yang tadinya tak begitu bernafsu saat bercinta dengan suamiku, entah kenapa sekarang jadi liar dan menggebu gebu hanya dengan sedikit rangsangan.

Apakah aku kesepian dan haus belaian...?
Atau,... Aku sudah hilang ingatan.... ?

Setengah tahun suamiku dipenjara, baru 3 kali aku kesana membesuk nya. Bukan Aku tak mau, tapi Mas Deni sendiri yang mencegah ku untuk sering sering mendatanginya.

"Kasihan.. Kamu pasti capek mengurus anak anak." Begitu katanya setiap aku menelepon dan berkata ingin membesuk nya di LP tempatnya menjalani hukuman.

Mas Deni begitu menyayangi ku. Meski Dia kesepian didalam penjara, tapi Suamiku itu sama sekali tidak Aleman dan manja. Dia bahkan masih bisa memikirkan keadaan Istri dan anak anaknya.

Sementara Aku.......?

Aku justru semakin jauh terbuai nikmatnya hubungan terlarang. Bukan hanya satu lelaki malah..

Tapi LIMA....
Lima lelaki jantan perkasa yang membuat diriku merasakan sensasi kenikmatan baru dalam bercinta.

Meski Kristian si penikmat baru tubuhku tak sempat membenamkan batang kejantanannya, tapi remasan tangan dan lumatan bibirnya juga telah berhasil menodai kesetiaan ku pada Mas Deni suamiku.

"Kasihan Mbak Mala ya Ty.. ".

Lamunanku buyar ketika suara seorang lelaki mengejutkan ku. Aku cukup kaget mendapati ada seseorang yang menemani ku duduk di teras. Sejak kapan dia disini....?

" Memangnya apa yang terjadi Om...? ".Aku bertanya sambil menatap kearah lelaki ini. Dia Om Dewo. Warga baru di sini. Rumahnya berjarak empat rumah dari rumah ku.

" Kamu belum dengar kabar Ty...? ". Om Dewo menggeser duduknya mendekati.

" Semalam putri Pak Dikun diperkosa.. ".

" Hah... ". Aku sangat terkejut. Nirmala putri Pak Mardikun Aku kenal. Dulu waktu ngidam Anakku yang pertama Gadis itu masih berusia kurang lebih tujuh tahun. Baru kelas satu SD.

Nirmala gadis cantik yang ramah dan rajin.. Tidak pernah keberatan membantu tetangga yang punya hajat.

Aku tak menyangka takdirnya begitu buruk. Gadis itu baru saja beranjak mekar.

"Siapa pelakunya Om.. ? ".Aku tak tahan untuk tidak bertanya.

" Jarot.. ".

" BANGSAT.. ".Makiku tercekat.
" Durjana itu belum jera rupanya... ".

" Orang yang sudah dikuasai nafsu setan susah untuk bertobat". Sambung Om Dewo tertuju pada kelakuan Jarot. Aku diam.. tersindir...

______________

AMIN..

Aku tak menyangka semua bisa terjadi sampai sejauh ini.

Berkencan dengan istri sahabat sendiri yang seharusnya aku bersimpati, bukan malah menjadikannya kekasih.

Tapi kenikmatan demi kenikmatan yang kuraih bersama Asty membuat aku benar benar lupa diri. Aku telah terbius pesona dan kecantikan wanita itu.

Aku terjerat, dan susah lepas. Atau tak mau lepas...?

Sore ini langit mendung. Tapi aku yakin tak akan hujan. Angin cukup kencang menerpa daun Waru dibelakang rumahku.

Tadi malam untuk yang kesekian kalinya Aku berpacu diatas tubuh Asty.. Bergumul diatas kasur busa tanpa dipan, dikamar bagian depan.

Mungkin kedua orang tua Asty tahu apa yang kami lakukan, tapi usia renta membuat mereka hanya diam saja.

Aku menduga begitu karena saat aku kedapur bertelanjang dada mengambil air minum, Pak Dahlan ayah Asty tersenyum tipis menatapku dengan sorot mata tajam dan rahang yang kaku.

Seperti beliau ingin mengatakan sesuatu tapi tak jadi.

Pak Dahlan tak tahu kalau Aku dan Asty tidur sekamar. Setahunya Anak perempuannya itu tidur dikamar belakang bersama kedua anaknya.

Tapi keadaan tubuhku yang tak berbaju dan bercucuran keringat tentu membuat orang tua yang sudah Sepuh ini bertanya tanya. Dia pernah muda....

Mudah mudahan perbuatanku menggenjoti anak perempuannya tidak terlalu cepat ketahuan. Aku ingin lebih lama lagi.. Aku belum puas.

Sangat jauh dari kata puas. Asty benar benar menggairahkan.

Jika bisa aku ingin menikahi Asty. Tentu saja sampai ketika semua itu memungkinkan.

Pikiran licik terbersit. Aku akan mencari cara agar Asty dan suaminya berpisah. Aku ingin membuat Asty jadi janda. Kemudian aku akan menikahinya.
Menikmati tubuhnya dengan sebebas bebasnya.

Aku akan memikirkan cara itu. Harus..!!

Maafkan aku Deni...
Tapi Asty terlalu menggairahkan untuk kudiamkan. Dia terlalu mempesona, bodoh jika aku tidak bisa mendapatkannya.

Cukup sepuluh tahun aku terkukung dalam kesendirian. Aku harus mendapatkan Asty. Meskipun itu berarti aku akan merebut istri teman sendiri.

______________

Nirmala menangis sesegukan.. Lama sekali dia tenggelam dalam sedih. Isak tangisnya tak bisa berhenti.

Sore itu Asty sengaja mengunjungi Nirmala di rumahnya. Asty ingin menghibur gadis remaja itu.

Keluarga Pak Mardikun pasti sangat terpukul akibat peristiwa pemerkosaan itu.

Jarot tadi siang dibawa ke kantor Polisi. Tapi Asty yakin dua tiga hari ke depan Jarot dilepaskan. Pengaruh sang Kepala Desa sangat kuat.

Dia pasti tak akan membiarkan Jarot sang keponakan masuk penjara. Bisa habis Jarot dihajar Deni.

Asty mengelus pundak Nirmala yang masih terisak dalam pelukannya. bathin wanita ini benar-benar terpukul oleh kelakuan Jarot.

Bukan hanya karena Jarot telah mereguk madu bunga ini dengan paksa, tapi Jarot jugalah yang dulu pernah menghajar Asty dengan batang kejantanannya.

Asty benar benar muak mengingat kelakuan bejat pemuda pengangguran itu. Ingin sekali Asty memotong batang laknat itu menjadi dua. Lantas memancang nya di depan kantor desa.

Nirmala mulai tenang.. Gadis itu berhenti menangis.

"Terimakasih udah kesini Mbak.. ". Ucapnya lirih menatap Asty.

" Aku seperti ingin mengakhiri hidup, ini berat sekali".Lanjut Sang Gadis.

"Kamu kuat mala.. Jangan menyerah. Tunjukan pada jahanam itu kalau perbuatan laknatnya tak mampu untuk menghancurkan mu.. ". Asty berbisik lembut.

" Tapi... ". Nirmala terdiam. Asty paham apa yang menjadi pikiran Gadis muda itu.

" Mudah mudahan kamu tidak hamil.. ".

" Bagaimana kalau saya hamil...? ".Kejar Nirmala.

" Jangan gugurkan. Anak itu tidak salah apa apa. Kalau kamu keberatan merawatnya, biar Mbak nanti yang akan membesarkan nya. ". Hibur Asty mencoba menenangkan bathin Si Gadis.

" Tapi Mbak yakin Tuhan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik Mala. Kita tinggal menjalankan saja... ".

Nirmala diam.
Asty juga diam.

Lalu hening........................

__________________

Ke esokaan harinya......

Mbak Dewi berkunjung kerumah Asty. Jarang sekali Wanita yang berkerja sebagai penyalur Pembantu Rumah Tangga itu keluyuran sampai ke Desa Rahayu tempat tinggal Asty.

Rumah Mbak Dewi di Desa sebelah yang ke sebelahnya lagi. Artinya Desa Mbak Dewi itu dipisahkan oleh satu Desa lagi dengan Desa Asty.

Kedua wanita cantik itu ngobrol lama sekali. Dari pagi sampai lewat tengah hari. Sampai lupa makan siang sepertinya. Tapi Mbak Dewi menolak halus ketika Asty mengajaknya makan siang dirumah.

Setelah berpamitan kepada Pak Dahlan dan Bu Utari wanita itu kemudian pulang menunggangi motor Vario putih.

"Enak sekali jadi orang berduit". Asty bergumam berlahan. Ingin sekali Asty menjalani hidup seperti Mbak Dewi.

" Si Dewi tadi ngomong apa Nak.. ? ". Bu Utari bertanya ketika baru saja anak bungsunya itu menghenyakkan pantat dikursi meja makan.

" Nawarin kerja Bu. Jadi pembantu di Jakarta.. ".

" Kamu mau kerja....? "

"Entahlah Bu. Asty masih ragu... ".

Bu Utari ibunya Asty kemudian hanya diam memandangi putri cantik nya ini dengan pandangan sedih.

Jika Asty memutuskan pergi jauh untuk berkerja, tentu rumah ini akan semakin sepi. Sementara tiga anaknya yang lain sudah lima kali lebaran ini tidak ada yang pulang mengunjunginya.

Hanya telpon yang menjadi pengobat rindu Bu Utari terhadap ketiga anaknya itu. Dan kadang kadang VC di whatsapp.. Meski tak sering. . Karena Asty jarang di rumah.

Sekalinya dirumah cukup lama, Asty malah acap kali kehabisan kuota.

_________________

Setelah lama berpikir dan menimbang nimbang segala kemungkinannya, akhirnya Asty memutuskan untuk merantau mencari nafkah ke ibukota.

Kedua orang tuanya menyanggupi untuk merawat kedua cucunya sementara Asty berkerja.

Sejatinya Asty tak sanggup membiarkan anak-anaknya diasuh oleh kedua orang tuanya yang sudah cukup renta. Pasti akan sangat merepotkan.

Apalagi anaknya yang paling kecil saat ini sedang nakal nakalnya. Tapi Narti tetangga depan rumah menyanggupi untuk ikut menjaga kedua anak Asty. Apalagi Narti itu masih saudara dekat Asty.

Bapaknya Narti itu Adik sepupu Bu Utari ibu Asty. Namanya Supeno. Asty memanggilnya Paman Peno.

Paman Peno bukan warga asli Desa Rahayu. Beliau pendatang baru. Paman Peno menjual sebidang tanah di Jawa, dan menyusul merantau ke Desa ini sepuluh Tahun yang lalu.

Narti sudah dua tahun menikah tapi belum dikaruniai Momongan. Jadi Asty cukup tenang meninggalkan Kedua anaknya diasuh dan dirawat oleh Narti.
Suami Narti pun senang sekali karena bakal ada yang meramaikan rumah mereka yang sunyi.

________________

Singkat cerita waktu keberangkatan pun tiba. Saat ini Asty sudah berada didalam sebuah bis yang melaju kencang.

Dua jam lalu setelah puas menciumi kedua anaknya terlebih si bungsu yang sudah bisa paham akan kehilangan sang Mama untuk waktu yang cukup lama,Asty menuju loket bis dengan diantar oleh suami Narti.

Hanya membawa sebuah tas berisi tiga lembar pakaian ganti membuat Asty tidak kesulitan duduk di belakang motor Bebek yang dikendarai Suami Narti.

Sebelum bis melaju, Asty menyempatkan untuk menghubungi Amin lewat WA. Amin kaget bukan main mengetahui Asty pergi berkerja ke Jakarta.

Disaat rasa cinta semakin membuncah, sang pujaan hati malah pergi jauh meninggalkannya. Tanpa pamit pula. Tahu tahu sudah naik bis.

Amin marah. Dia marah karena tidak diberi tahu sebelumnya. Laki laki itu bingung..
Kemana batang ini akan ditancapkan saat gairah melanda......?





Bersambung..
 
Terakhir diubah:
:mantap::cendol:ASTY..

Sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang anak, Aku sama sekali tak pernah mengira perjalanan hidupku akan jadi sekotor ini.

Sampai hari ini...baru setengah tahun mas Deni dipenjara, tapi sudah ada lima lelaki yang berhasil menjamah tubuhku.

Bukan Aku tak berusaha menolak, bukan pula Aku yang menginginkan. Tapi Aku tak mampu berbuat apa apa. Aku lemah..

Mudah sekali tubuhku terbuai, dan jika tubuh telah terangsang, Otak sama sekali tak bisa mencegah segalanya.

Setan Alas sepertinya telah bercokol di Otakku. Bermukim dan beranak pinak disitu.

Aku yang tadinya tak begitu bernafsu saat bercinta dengan suamiku, entah kenapa sekarang jadi liar dan menggebu gebu hanya dengan sedikit rangsangan.

Apakah aku kesepian dan haus belaian...?
Atau,... Aku sudah hilang ingatan.... ?

Setengah tahun suamiku dipenjara, baru 3 kali aku kesana membesuk nya. Bukan Aku tak mau, tapi Mas Deni sendiri yang mencegah ku untuk sering sering mendatanginya.

"Kasihan.. Kamu pasti capek mengurus anak anak." Begitu katanya setiap aku menelepon dan berkata ingin membesuk nya di LP tempatnya menjalani hukuman.

Mas Deni begitu menyayangi ku. Meski Dia kesepian didalam penjara, tapi Suamiku itu sama sekali tidak Aleman dan manja. Dia bahkan masih bisa memikirkan keadaan Istri dan anak anaknya.

Sementara Aku.......?

Aku justru semakin jauh terbuai nikmatnya hubungan terlarang. Bukan hanya satu lelaki malah..

Tapi LIMA....
Lima lelaki jantan perkasa yang membuat diriku merasakan sensasi kenikmatan baru dalam bercinta.

Meski Kristian si penikmat baru tubuhku tak sempat membenamkan batang kejantanannya, tapi remasan tangan dan lumatan bibirnya juga telah berhasil menodai kesetiaan ku pada Mas Deni suamiku.

"Kasihan Mbak Mala ya Ty.. ".

Lamunanku buyar ketika suara seorang lelaki mengejutkan ku. Aku cukup kaget mendapati ada seseorang yang menemani ku duduk di teras. Sejak kapan dia disini....?

" Memangnya apa yang terjadi Om...? ".Aku bertanya sambil menatap kearah lelaki ini. Dia Om Dewo. Warga baru di sini. Rumahnya berjarak empat rumah dari rumah ku.

" Kamu belum dengar kabar Ty...? ". Om Dewo menggeser duduknya mendekati.

" Semalam putri Pak Dikun diperkosa.. ".

" Hah... ". Aku sangat terkejut. Nirmala putri Pak Mardikun Aku kenal. Dulu waktu ngidam Anakku yang pertama Gadis itu masih berusia kurang lebih tujuh tahun. Baru kelas satu SD.

Nirmala gadis cantik yang ramah dan rajin.. Tidak pernah keberatan membantu tetangga yang punya hajat.

Aku tak menyangka takdirnya begitu buruk. Gadis itu baru saja beranjak mekar.

"Siapa pelakunya Om.. ? ".Aku tak tahan untuk tidak bertanya.

" Jarot.. ".

" BANGSAT.. ".Makiku tercekat.
" Durjana itu belum jera rupanya... ".

" Orang yang sudah dikuasai nafsu setan susah untuk bertobat". Sambung Om Dewo tertuju pada kelakuan Jarot. Aku diam.. tersindir...

______________

AMIN..

Aku tak menyangka semua bisa terjadi sampai sejauh ini.

Berkencan dengan istri sahabat sendiri yang seharusnya aku bersimpati, bukan malah menjadikannya kekasih.

Tapi kenikmatan demi kenikmatan yang kuraih bersama Asty membuat aku benar benar lupa diri. Aku telah terbius pesona dan kecantikan wanita itu.

Aku terjerat, dan susah lepas. Atau tak mau lepas...?

Sore ini langit mendung. Tapi aku yakin tak akan hujan. Angin cukup kencang menerpa daun Waru dibelakang rumahku.

Tadi malam untuk yang kesekian kalinya Aku berpacu diatas tubuh Asty.. Bergumul diatas kasur busa tanpa dipan, dikamar bagian depan.

Mungkin kedua orang tua Asty tahu apa yang kami lakukan, tapi usia renta membuat mereka hanya diam saja.

Aku menduga begitu karena saat aku kedapur bertelanjang dada mengambil air minum, Pak Dahlan ayah Asty tersenyum tipis menatapku dengan sorot mata tajam dan rahang yang kaku.

Seperti beliau ingin mengatakan sesuatu tapi tak jadi.

Pak Dahlan tak tahu kalau Aku dan Asty tidur sekamar. Setahunya Anak perempuannya itu tidur dikamar belakang bersama kedua anaknya.

Tapi keadaan tubuhku yang tak berbaju dan bercucuran keringat tentu membuat orang tua yang sudah Sepuh ini bertanya tanya. Dia pernah muda....

Mudah mudahan perbuatanku menggenjoti anak perempuannya tidak terlalu cepat ketahuan. Aku ingin lebih lama lagi.. Aku belum puas.

Sangat jauh dari kata puas. Asty benar benar menggairahkan.

Jika bisa aku ingin menikahi Asty. Tentu saja sampai ketika semua itu memungkinkan.

Pikiran licik terbersit. Aku akan mencari cara agar Asty dan suaminya berpisah. Aku ingin membuat Asty jadi janda. Kemudian aku akan menikahinya.
Menikmati tubuhnya dengan sebebas bebasnya.

Aku akan memikirkan cara itu. Harus..!!

Maafkan aku Deni...
Tapi Asty terlalu menggairahkan untuk kudiamkan. Dia terlalu mempesona, bodoh jika aku tidak bisa mendapatkannya.

Cukup sepuluh tahun aku terkukung dalam kesendirian. Aku harus mendapatkan Asty. Meskipun itu berarti aku akan merebut istri teman sendiri.

______________

Nirmala menangis sesegukan.. Lama sekali dia tenggelam dalam sedih. Isak tangisnya tak bisa berhenti.

Sore itu Asty sengaja mengunjungi Nirmala di rumahnya. Asty ingin menghibur gadis remaja itu.

Keluarga Pak Mardikun pasti sangat terpukul akibat peristiwa pemerkosaan itu.

Jarot tadi siang dibawa ke kantor Polisi. Tapi Asty yakin dua tiga hari ke depan Jarot dilepaskan. Pengaruh sang Kepala Desa sangat kuat.

Dia pasti tak akan membiarkan Jarot sang keponakan masuk penjara. Bisa habis Jarot dihajar Deni.

Asty mengelus pundak Nirmala yang masih terisak dalam pelukannya. bathin wanita ini benar-benar terpukul oleh kelakuan Jarot.

Bukan hanya karena Jarot telah mereguk madu bunga ini dengan paksa, tapi Jarot jugalah yang dulu pernah menghajar Asty dengan batang kejantanannya.

Asty benar benar muak mengingat kelakuan bejat pemuda pengangguran itu. Ingin sekali Asty memotong batang laknat itu menjadi dua. Lantas memancang nya di depan kantor desa.

Nirmala mulai tenang.. Gadis itu berhenti menangis.

"Terimakasih udah kesini Mbak.. ". Ucapnya lirih menatap Asty.

" Aku seperti ingin mengakhiri hidup, ini berat sekali".Lanjut Sang Gadis.

"Kamu kuat mala.. Jangan menyerah. Tunjukan pada jahanam itu kalau perbuatan laknatnya tak mampu untuk menghancurkan mu.. ". Asty berbisik lembut.

" Tapi... ". Nirmala terdiam. Asty paham apa yang menjadi pikiran Gadis muda itu.

" Mudah mudahan kamu tidak hamil.. ".

" Bagaimana kalau saya hamil...? ".Kejar Nirmala.

" Jangan gugurkan. Anak itu tidak salah apa apa. Kalau kamu keberatan merawatnya, biar Mbak nanti yang akan membesarkan nya. ". Hibur Asty mencoba menenangkan bathin Si Gadis.

" Tapi Mbak yakin Tuhan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik Mala. Kita tinggal menjalankan saja... ".

Nirmala diam.
Asty juga diam.

Lalu hening........................

__________________

Ke esokaan harinya......

Mbak Dewi berkunjung kerumah Asty. Jarang sekali Wanita yang berkerja sebagai penyalur Pembantu Rumah Tangga itu keluyuran sampai ke Desa Rahayu tempat tinggal Asty.

Rumah Mbak Dewi di Desa sebelah yang ke sebelahnya lagi. Artinya Desa Mbak Dewi itu dipisahkan oleh satu Desa lagi dengan Desa Asty.

Kedua wanita cantik itu ngobrol lama sekali. Dari pagi sampai lewat tengah hari. Sampai lupa makan siang sepertinya. Tapi Mbak Dewi menolak halus ketika Asty mengajaknya makan siang dirumah.

Setelah berpamitan kepada Pak Dahlan dan Bu Utari wanita itu kemudian pulang menunggangi motor Vario putih.

"Enak sekali jadi orang berduit". Asty bergumam berlahan. Ingin sekali Asty menjalani hidup seperti Mbak Dewi.

" Si Dewi tadi ngomong apa Nak.. ? ". Bu Utari bertanya ketika baru saja anak bungsunya itu menghenyakkan pantat dikursi meja makan.

" Nawarin kerja Bu. Jadi pembantu di Jakarta.. ".

" Kamu mau kerja....? "

"Entahlah Bu. Asty masih ragu... ".

Bu Utari ibunya Asty kemudian hanya diam memandangi putri cantik nya ini dengan pandangan sedih.

Jika Asty memutuskan pergi jauh untuk berkerja, tentu rumah ini akan semakin sepi. Sementara tiga anaknya yang lain sudah lima kali lebaran ini tidak ada yang pulang mengunjunginya.

Hanya telpon yang menjadi pengobat rindu Bu Utari terhadap ketiga anaknya itu. Dan kadang kadang VC di whatsapp.. Meski tak sering. . Karena Asty jarang di rumah.

Sekalinya dirumah cukup lama, Asty malah acap kali kehabisan kuota.

_________________

Setelah lama berpikir dan menimbang nimbang segala kemungkinannya, akhirnya Asty memutuskan untuk merantau mencari nafkah ke ibukota.

Kedua orang tuanya menyanggupi untuk merawat kedua cucunya sementara Asty berkerja.

Sejatinya Asty tak sanggup membiarkan anak-anaknya diasuh oleh kedua orang tuanya yang sudah cukup renta. Pasti akan sangat merepotkan.

Apalagi anaknya yang paling kecil saat ini sedang nakal nakalnya. Tapi Narti tetangga depan rumah menyanggupi untuk ikut menjaga kedua anak Asty. Apalagi Narti itu masih saudara dekat Asty.

Bapaknya Narti itu Adik sepupu Bu Utari ibu Asty. Namanya Supeno. Asty memanggilnya Paman Peno.

Paman Peno bukan warga asli Desa Rahayu. Beliau pendatang baru. Paman Peno menjual sebidang tanah di Jawa, dan menyusul merantau ke Desa ini sepuluh Tahun yang lalu.

Narti sudah dua tahun menikah tapi belum dikaruniai Momongan. Jadi Asty cukup tenang meninggalkan Kedua anaknya diasuh dan dirawat oleh Narti.
Suami Narti pun senang sekali karena bakal ada yang meramaikan rumah mereka yang sunyi.

________________

Singkat cerita waktu keberangkatan pun tiba. Saat ini Asty sudah berada didalam sebuah bis yang melaju kencang.

Dua jam lalu setelah puas menciumi kedua anaknya terlebih si bungsu yang sudah bisa paham akan kehilangan sang Mama untuk waktu yang cukup lama,Asty menuju loket bis dengan diantar oleh suami Narti.

Hanya membawa sebuah tas berisi tiga lembar pakaian ganti membuat Asty tidak kesulitan duduk di belakang motor Bebek yang dikendarai Suami Narti.

Sebelum bis melaju, Asty menyempatkan untuk menghubungi Amin lewat WA. Amin kaget bukan main mengetahui Asty pergi berkerja ke Jakarta.

Disaat rasa cinta semakin membuncah, sang pujaan hati malah pergi jauh meninggalkannya. Tanpa pamit pula. Tahu tahu sudah naik bis.

Amin marah. Dia marah karena tidak diberi tahu sebelumnya. Laki laki itu bingung..
Kemana batang ini akan ditancapkan saat gairah melanda......?





Bersambung..
Makasih suhu
 
ASTY..

Sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang anak, Aku sama sekali tak pernah mengira perjalanan hidupku akan jadi sekotor ini.

Sampai hari ini...baru setengah tahun mas Deni dipenjara, tapi sudah ada lima lelaki yang berhasil menjamah tubuhku.

Bukan Aku tak berusaha menolak, bukan pula Aku yang menginginkan. Tapi Aku tak mampu berbuat apa apa. Aku lemah..

Mudah sekali tubuhku terbuai, dan jika tubuh telah terangsang, Otak sama sekali tak bisa mencegah segalanya.

Setan Alas sepertinya telah bercokol di Otakku. Bermukim dan beranak pinak disitu.

Aku yang tadinya tak begitu bernafsu saat bercinta dengan suamiku, entah kenapa sekarang jadi liar dan menggebu gebu hanya dengan sedikit rangsangan.

Apakah aku kesepian dan haus belaian...?
Atau,... Aku sudah hilang ingatan.... ?

Setengah tahun suamiku dipenjara, baru 3 kali aku kesana membesuk nya. Bukan Aku tak mau, tapi Mas Deni sendiri yang mencegah ku untuk sering sering mendatanginya.

"Kasihan.. Kamu pasti capek mengurus anak anak." Begitu katanya setiap aku menelepon dan berkata ingin membesuk nya di LP tempatnya menjalani hukuman.

Mas Deni begitu menyayangi ku. Meski Dia kesepian didalam penjara, tapi Suamiku itu sama sekali tidak Aleman dan manja. Dia bahkan masih bisa memikirkan keadaan Istri dan anak anaknya.

Sementara Aku.......?

Aku justru semakin jauh terbuai nikmatnya hubungan terlarang. Bukan hanya satu lelaki malah..

Tapi LIMA....
Lima lelaki jantan perkasa yang membuat diriku merasakan sensasi kenikmatan baru dalam bercinta.

Meski Kristian si penikmat baru tubuhku tak sempat membenamkan batang kejantanannya, tapi remasan tangan dan lumatan bibirnya juga telah berhasil menodai kesetiaan ku pada Mas Deni suamiku.

"Kasihan Mbak Mala ya Ty.. ".

Lamunanku buyar ketika suara seorang lelaki mengejutkan ku. Aku cukup kaget mendapati ada seseorang yang menemani ku duduk di teras. Sejak kapan dia disini....?

" Memangnya apa yang terjadi Om...? ".Aku bertanya sambil menatap kearah lelaki ini. Dia Om Dewo. Warga baru di sini. Rumahnya berjarak empat rumah dari rumah ku.

" Kamu belum dengar kabar Ty...? ". Om Dewo menggeser duduknya mendekati.

" Semalam putri Pak Dikun diperkosa.. ".

" Hah... ". Aku sangat terkejut. Nirmala putri Pak Mardikun Aku kenal. Dulu waktu ngidam Anakku yang pertama Gadis itu masih berusia kurang lebih tujuh tahun. Baru kelas satu SD.

Nirmala gadis cantik yang ramah dan rajin.. Tidak pernah keberatan membantu tetangga yang punya hajat.

Aku tak menyangka takdirnya begitu buruk. Gadis itu baru saja beranjak mekar.

"Siapa pelakunya Om.. ? ".Aku tak tahan untuk tidak bertanya.

" Jarot.. ".

" BANGSAT.. ".Makiku tercekat.
" Durjana itu belum jera rupanya... ".

" Orang yang sudah dikuasai nafsu setan susah untuk bertobat". Sambung Om Dewo tertuju pada kelakuan Jarot. Aku diam.. tersindir...

______________

AMIN..

Aku tak menyangka semua bisa terjadi sampai sejauh ini.

Berkencan dengan istri sahabat sendiri yang seharusnya aku bersimpati, bukan malah menjadikannya kekasih.

Tapi kenikmatan demi kenikmatan yang kuraih bersama Asty membuat aku benar benar lupa diri. Aku telah terbius pesona dan kecantikan wanita itu.

Aku terjerat, dan susah lepas. Atau tak mau lepas...?

Sore ini langit mendung. Tapi aku yakin tak akan hujan. Angin cukup kencang menerpa daun Waru dibelakang rumahku.

Tadi malam untuk yang kesekian kalinya Aku berpacu diatas tubuh Asty.. Bergumul diatas kasur busa tanpa dipan, dikamar bagian depan.

Mungkin kedua orang tua Asty tahu apa yang kami lakukan, tapi usia renta membuat mereka hanya diam saja.

Aku menduga begitu karena saat aku kedapur bertelanjang dada mengambil air minum, Pak Dahlan ayah Asty tersenyum tipis menatapku dengan sorot mata tajam dan rahang yang kaku.

Seperti beliau ingin mengatakan sesuatu tapi tak jadi.

Pak Dahlan tak tahu kalau Aku dan Asty tidur sekamar. Setahunya Anak perempuannya itu tidur dikamar belakang bersama kedua anaknya.

Tapi keadaan tubuhku yang tak berbaju dan bercucuran keringat tentu membuat orang tua yang sudah Sepuh ini bertanya tanya. Dia pernah muda....

Mudah mudahan perbuatanku menggenjoti anak perempuannya tidak terlalu cepat ketahuan. Aku ingin lebih lama lagi.. Aku belum puas.

Sangat jauh dari kata puas. Asty benar benar menggairahkan.

Jika bisa aku ingin menikahi Asty. Tentu saja sampai ketika semua itu memungkinkan.

Pikiran licik terbersit. Aku akan mencari cara agar Asty dan suaminya berpisah. Aku ingin membuat Asty jadi janda. Kemudian aku akan menikahinya.
Menikmati tubuhnya dengan sebebas bebasnya.

Aku akan memikirkan cara itu. Harus..!!

Maafkan aku Deni...
Tapi Asty terlalu menggairahkan untuk kudiamkan. Dia terlalu mempesona, bodoh jika aku tidak bisa mendapatkannya.

Cukup sepuluh tahun aku terkukung dalam kesendirian. Aku harus mendapatkan Asty. Meskipun itu berarti aku akan merebut istri teman sendiri.

______________

Nirmala menangis sesegukan.. Lama sekali dia tenggelam dalam sedih. Isak tangisnya tak bisa berhenti.

Sore itu Asty sengaja mengunjungi Nirmala di rumahnya. Asty ingin menghibur gadis remaja itu.

Keluarga Pak Mardikun pasti sangat terpukul akibat peristiwa pemerkosaan itu.

Jarot tadi siang dibawa ke kantor Polisi. Tapi Asty yakin dua tiga hari ke depan Jarot dilepaskan. Pengaruh sang Kepala Desa sangat kuat.

Dia pasti tak akan membiarkan Jarot sang keponakan masuk penjara. Bisa habis Jarot dihajar Deni.

Asty mengelus pundak Nirmala yang masih terisak dalam pelukannya. bathin wanita ini benar-benar terpukul oleh kelakuan Jarot.

Bukan hanya karena Jarot telah mereguk madu bunga ini dengan paksa, tapi Jarot jugalah yang dulu pernah menghajar Asty dengan batang kejantanannya.

Asty benar benar muak mengingat kelakuan bejat pemuda pengangguran itu. Ingin sekali Asty memotong batang laknat itu menjadi dua. Lantas memancang nya di depan kantor desa.

Nirmala mulai tenang.. Gadis itu berhenti menangis.

"Terimakasih udah kesini Mbak.. ". Ucapnya lirih menatap Asty.

" Aku seperti ingin mengakhiri hidup, ini berat sekali".Lanjut Sang Gadis.

"Kamu kuat mala.. Jangan menyerah. Tunjukan pada jahanam itu kalau perbuatan laknatnya tak mampu untuk menghancurkan mu.. ". Asty berbisik lembut.

" Tapi... ". Nirmala terdiam. Asty paham apa yang menjadi pikiran Gadis muda itu.

" Mudah mudahan kamu tidak hamil.. ".

" Bagaimana kalau saya hamil...? ".Kejar Nirmala.

" Jangan gugurkan. Anak itu tidak salah apa apa. Kalau kamu keberatan merawatnya, biar Mbak nanti yang akan membesarkan nya. ". Hibur Asty mencoba menenangkan bathin Si Gadis.

" Tapi Mbak yakin Tuhan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik Mala. Kita tinggal menjalankan saja... ".

Nirmala diam.
Asty juga diam.

Lalu hening........................

__________________

Ke esokaan harinya......

Mbak Dewi berkunjung kerumah Asty. Jarang sekali Wanita yang berkerja sebagai penyalur Pembantu Rumah Tangga itu keluyuran sampai ke Desa Rahayu tempat tinggal Asty.

Rumah Mbak Dewi di Desa sebelah yang ke sebelahnya lagi. Artinya Desa Mbak Dewi itu dipisahkan oleh satu Desa lagi dengan Desa Asty.

Kedua wanita cantik itu ngobrol lama sekali. Dari pagi sampai lewat tengah hari. Sampai lupa makan siang sepertinya. Tapi Mbak Dewi menolak halus ketika Asty mengajaknya makan siang dirumah.

Setelah berpamitan kepada Pak Dahlan dan Bu Utari wanita itu kemudian pulang menunggangi motor Vario putih.

"Enak sekali jadi orang berduit". Asty bergumam berlahan. Ingin sekali Asty menjalani hidup seperti Mbak Dewi.

" Si Dewi tadi ngomong apa Nak.. ? ". Bu Utari bertanya ketika baru saja anak bungsunya itu menghenyakkan pantat dikursi meja makan.

" Nawarin kerja Bu. Jadi pembantu di Jakarta.. ".

" Kamu mau kerja....? "

"Entahlah Bu. Asty masih ragu... ".

Bu Utari ibunya Asty kemudian hanya diam memandangi putri cantik nya ini dengan pandangan sedih.

Jika Asty memutuskan pergi jauh untuk berkerja, tentu rumah ini akan semakin sepi. Sementara tiga anaknya yang lain sudah lima kali lebaran ini tidak ada yang pulang mengunjunginya.

Hanya telpon yang menjadi pengobat rindu Bu Utari terhadap ketiga anaknya itu. Dan kadang kadang VC di whatsapp.. Meski tak sering. . Karena Asty jarang di rumah.

Sekalinya dirumah cukup lama, Asty malah acap kali kehabisan kuota.

_________________

Setelah lama berpikir dan menimbang nimbang segala kemungkinannya, akhirnya Asty memutuskan untuk merantau mencari nafkah ke ibukota.

Kedua orang tuanya menyanggupi untuk merawat kedua cucunya sementara Asty berkerja.

Sejatinya Asty tak sanggup membiarkan anak-anaknya diasuh oleh kedua orang tuanya yang sudah cukup renta. Pasti akan sangat merepotkan.

Apalagi anaknya yang paling kecil saat ini sedang nakal nakalnya. Tapi Narti tetangga depan rumah menyanggupi untuk ikut menjaga kedua anak Asty. Apalagi Narti itu masih saudara dekat Asty.

Bapaknya Narti itu Adik sepupu Bu Utari ibu Asty. Namanya Supeno. Asty memanggilnya Paman Peno.

Paman Peno bukan warga asli Desa Rahayu. Beliau pendatang baru. Paman Peno menjual sebidang tanah di Jawa, dan menyusul merantau ke Desa ini sepuluh Tahun yang lalu.

Narti sudah dua tahun menikah tapi belum dikaruniai Momongan. Jadi Asty cukup tenang meninggalkan Kedua anaknya diasuh dan dirawat oleh Narti.
Suami Narti pun senang sekali karena bakal ada yang meramaikan rumah mereka yang sunyi.

________________

Singkat cerita waktu keberangkatan pun tiba. Saat ini Asty sudah berada didalam sebuah bis yang melaju kencang.

Dua jam lalu setelah puas menciumi kedua anaknya terlebih si bungsu yang sudah bisa paham akan kehilangan sang Mama untuk waktu yang cukup lama,Asty menuju loket bis dengan diantar oleh suami Narti.

Hanya membawa sebuah tas berisi tiga lembar pakaian ganti membuat Asty tidak kesulitan duduk di belakang motor Bebek yang dikendarai Suami Narti.

Sebelum bis melaju, Asty menyempatkan untuk menghubungi Amin lewat WA. Amin kaget bukan main mengetahui Asty pergi berkerja ke Jakarta.

Disaat rasa cinta semakin membuncah, sang pujaan hati malah pergi jauh meninggalkannya. Tanpa pamit pula. Tahu tahu sudah naik bis.

Amin marah. Dia marah karena tidak diberi tahu sebelumnya. Laki laki itu bingung..
Kemana batang ini akan ditancapkan saat gairah melanda......?





Bersambung..
Batang oh batang, kemana lagi lah kau akan tertancap kalo asty sudah menjauh 🀣🀣
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd