Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tetangga satu kampung ( real story )

Status
Please reply by conversation.
Halo para suhu sekalian..
Setelah 7 purnama ngga muncul di mari, ane merasa perlu sesekali untuk cek forum tercinta kita ini di bulan penuh berkah kali ini😂

Awalnya, ane ngga berniat melanjutkan ceritanya. Tapi berhubung kegabutan mulai menyerang kembali, ada baiknya cerita ini ane tuntaskan aja. Biar ane ngga di tuntut sama suhu sekalian di akhirat nanti😂😂.


...Gila ! Benar - benar gila.
Anak perempuannya masih tertidur pulas sebagaimana saat kami melakukan video call tadi.



" ehmm yakin mau sama kakak? "

Ucapnya mencoba meyakinkan kembali apa yang akan terjadi malam ini.

" iya yakin. Ayolah kak "

Aku mencoba mendesaknya. Tidak sabar untuk mewujudkan fantasi aku selama ini. Tapi, teringat wajah nan lugu di tepi ranjangnya.

" itu gimana kak? Nanti dia kebangun gimana"

Aku mencoba mengingatkannya, bagaimana nanti kalau anak perempuannya terbangun, dan melihat semuanya. Lalu menceritakan kepada ayahnya? Mampus kami.

" ngga kok, tenang aja "

Oke. Aku percaya saja. Rasa nafsu yang memuncak membuatku tidak lagi rasional.

Beberapa saat kemudian, dia sudah membuka celananya hingga tak ada apapun yang tersisa dibawah sana.

Kemudian, ia membuka kamar lemarinya. Mengeluarkan satu bungkusan. Sesuatu yang aku tau itu kondom. Jelas dari tulisannya. Yah walaupun baru kali ini aku melihat isi kemasannya. Dan baunya rada aneh, dan berminyak.
Nafsu-ku sedikit menurun. Sialan.
Gimana rasanya nanti? Menyetubuhi wanita beranak 3, lalu menggunakan kondom pula? Fikirku.

Tapi baiklah. Untuk berjaga-jaga.

Akupun mulai membuka celanaku. Mengocok sebentar, lalu kemudian memakaikan karet mungil itu.

" ya ampun..besar banget..itu belum tegang banget kan? "

Dia sedikit kaget melihat ukuran kemaluanku. Aku sedikit tersenyum. Bertanya - tanya. Memang sebesar apa milik suaminya? Sedangkan saat ini, kemaluanku bahkan belum sampai ereksi sepenuhnya.

Karet sialan ini begitu sempit fikirku. Belum lagi baunya yang menurutku agak mengganggu.

Setelah siap, ia langsung berbaring. Tepat di samping putrinya.

Dengan pelan, tangannya menuntun kemaluanku ke arah kemaluannya. Sedikit di gesekin, kemudian ia memintaku untuk mendorong masuk.

Ia melenguh. Matanya terpejam. Ada suara rintihan kecil yang langsung ku tutup dengan tanganku. Jujur saja, aku sedikit panik dibuatnya.

Ku akui, ini ketiga kalinya aku melakukan hubungan badan, setelah dengan mantanku dan pembantu di asrama perusahaanku.
Tapi ada yang terasa aneh. Aku ngga merasakan jepitan yang wah.

Bukannya tidak bersyukur, hanya saja jepitannya begitu kurang terasa. Rasanya tanganku lebih baik melakukan tugasnya dibandingkan liang pepeknya ini.

" gimana..enak gak? Masih sempit gak? "

Gumam-nya di tengah genjotanku.

Aku hanya meng-iyakan saja. Jujur saja, aku ngga menikmati sama sekali.
Ekspektasiku benar-benar jauh dari ini.

Menggunakan kondom, kemudian jepitannya pun tidak terasa, menurut yang ku rasakan melalui kemaluanku ini.

Tak berselang lama, tubuhnya mengejang. Aku tau, ia mengalami kontraksi orgasme.

Apa-apaan ini ?

Aku bahkan belum merasakan nikmatnya. Dan sekarang, ia sudah orgasme duluan?

Aku hentikan goyanganku. Tidak ada yang kunikmati malam ini selain ekspresinya ketika orgasme, dan tentu saja. Adrenalin menyetubuhi pelangganku sendiri, tetanggaku pula.
 
" kamu udah keluar ? "

Tanya-nya sambil nafasnya masih tersengal-sengal.
Aku menggelangkan kepala.

Kemudian dia menawari untuk mengocok kemaluan aku.

Aku meng-iyakannya.

Satu menit, dua, tiga bahkan hingga 10 menit. Aku belum merasakan akan ejakulasi. Mendekati pun tidak.

Dia mengeluh capek.

Kemudian, aku katakan. Udahan aja. Daripada nanti suaminya keburu datang. Ia meng-iyakan sambil meminta maaf. Aku hanya senyum.
Tak berselang lama, pakaian kami sudah lengkap.

Ia memintaku untuk membuang bekas kondom ke sungai yang tak jauh dari tempat tinggalnya.


Tak berapa lama, aku membuang bekas kondom tersebut. Ada rasa penyesalan. Tentu saja, aku baru saja jadian dengan wanita incaranku selama ini. Namun malah ini yang aku lakukan.
Entahlah. Malam itu, kami sama-sama sepakat untuk merahasiakan tentang ini. Sama-sama berjanji, melupakan apa yang terjadi malam ini. Dan bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa.

Beberapa bulan kemudian.


Sudah beberapa bulan sejak kejadian saat itu. Beberapa kali, kami sempat melakukan video call sex, namun tak pernah lagi berujung ketemuan dan melakukannya lagi.

Dan malam ini, seperti biasa. Aku kembali mencari kepuasan duniawiku dengan mencari mangsa di media sosial berlogo F itu. Iseng aku buka halaman profilnya. Ku perhatikan koleksi foto terbarunya.
Ada yang ganjil. Perutnya membesar.
Cukup besar untuk ukuran tubuhnya yang cukup mungil. Ah, dia hamil !.

Tiga anak saja kemaluanku tidak bisa lagi merasakan jepitannya, apalagi di tambah satu anak lagi.

Aku tidak tertarik lagi.

Sekarang, aku hanya menyimpan kenangan itu layaknya memori-memori tidak penting pada hardisk, memory card, atau layaknya lembaran surat kumuh. Aku ingin fokus dengan wanita yang saat ini sedang bersamaku.

Tapi tunggu sebentar !

Apalagi ini ?

Bukankah ini teman kecil ibuku? Dan sekarang dia sedang membantuku ejakulasi?

Oh ya tuhan...


TAMAT...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd