spoiler next series
~REFFRAIN~
" mbak apa kabar ? sudah baikan ? " lidya memandang defi dengan penuh tanya , meja coklat terbuat dari kayu itu terketuk oleh jemari lidya yang tidak mau diam. " sudah mulai baikan , kamu sendiri apa kabar ? ' defi tersenyum melihat tingkah lidya yang kaku, padahal defi sendiri masih blur antara ingat dan tidak siapa lidya sesungguhnya.
" maafin lid mbak , gara-gara lid mbak jadi seperti ini , maafin lid ya " lidya memegang tangan defi dengan sungguh-sungguh .
" mmm emang kamu kenapa ? maaf lid , mbak belum ingat semua , masih berupa bayang- bayang saja , kalau lid mau boleh diceritain apa saja yang terjadi saat kita terakhir bertemu " defi kembali tersenyum.
" malam itu kita menghantam wanita yang menyebalkan , namanya rianti mbak , mmm di depan cafe tempat akang sama teteh makan malam " lidya mulai bercerita pelan namun defi memotongnya.
"sebentar , rianti ? rekan kerja angga ? " defi sedikit mengerenyitkan kening
"iya mbak , mamah muda super kaya yang sangat mengganggu , dia suka sama akang namun tidak berbalas , mbak kan tahu lid tidak akan biarkan wanita seperti itu ganggu akang sama teteh soalnya lid juga kan say ..... eh ga mbak maaf , kita berdua sayang sama angga " lidya menunduk sambil memilin bajunya sendiri.
" astaga berarti semua mimpi itu benar , aku , angga , rianti , semuanya nyata " defi nampak termenung kaku dengan tatapan kosong
"mimpi apa mbak ? " lidya menatap defi dengan penuh curiga
" ah ga apa apa kok , hmmm jadi kita berdua juga berebut perhatian angga ya ? , aduh hebat bener si pak angga ahahah " defi tertawa namun dipaksakan.
" mmm maaf sebelumnya mbak , tapi mmm kang angga sudah ninggalin mbak sebelum mbak kecelakaan " lidya kembali memegang kedua tangan defi
" oh gitu ya ? mmm bagus juga sih , jadi aku kan tidak perlu repot ngurusin suami orang lagi ya kan ? astaga kadang aku bersyukur menderita amnesia ini , cuman rasa penasaran saja yang membuatku benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi , kamu tenang saja lid , aku tidak akan ganggu kalian lagi , urusan kamu sama angga silakan atasi sendiri ya , lagipula hmmm sepertinya kamu punya saingan baru deh xixixi " defi sedikit tertawa jahat kepada lidya
"maksud mbak ? " lidya keheranan
" selama kamu di singapore seperti yang kamu bilang tadi , sepertinya angga punya gadis baru yang lebih muda dari kamu lid " defi tersenyum
" apa ? aku ga percaya mbak , kalau sama mbak aku masih bisa terima bersaing secara sportif , tapi kalau ada lagi wanita lain apalagi masih muda dan rese , aku ga mauuu , mungkin akan aku hantam sama seperti yang aku lakukan kepada rianti ! " lidya berkata serius
" tenang saja , aku ga akan ganggu kalian juga " ini bukan suara defi , namun sosok gadis yang tiba tiba bicara di table sebelah , gadis yang tadi duduk bersama defi kemudian pindah table karena lidya datang ingin menemui defi juga.
ELSA : hai lid , aku elsa
LIDYA : elsa ? kamu ?
ELSA : iya aku gadis yang diceritain mbak defi tadi
LIDYA : kamu jangan berani –berani dekati angga lagi ! !
Lidya berdiri , jangankan membalas jabat tangan elsa , yang ada lidya menepis tangannya dan memasang wajah termarah yang dia punya.
ELSA : hei , gua baik baik ya mau jabat tangan lu !
LIDYA : gua ga mau pegang tangan kotor lu , najis !
ELSA : apa ? najis ? sembarangan !
Elsa yang masih muda tampaknya mulai naik pitam , wajahnya mendekati wajah lidya setengah menubrukbadan nya kepada tubuh lidya yang masih lemah , kini mereka berdua berhadapan sangat dekat dengan sorot mata berapi api dari kedua belah pihak , satu gadis pelindung yang cemburu vs gadis tersisihkan yang tidak bisa menerima kenyataan.