- INI ADALAH CERITA FIKSI MENGENAI TOKOH FIKSI
- KESAMAAN NAMA, TEMPAT DAN WAKTU ADALAH KEBETULAN
- SEPENUHNYA MERUPAKAN IMAJINASI PENULIS TANPA DENGAN SENGAJA MENYAMAKAN DENGAN KEHIDUPAN TOKOH YANG SEBENARNYA DAN TIDAK MENCERINKAN PERILAKU PADA TOKOH YANG SEBENARNYA
- SEMUA TOKOH SUDAH BERUSIA 18 TAHUN KETIKA CERITA INI DITULIS.
- MENGANDUNG MATERI DEWASA YANG TIDAK COCOK UNTUK SEMUA KALANGAN. LANJUT MEMBACA BERARTI MELEPASKAN PENULIS DARI SEMUA TANGGUNG JAWAB ATAS HAL YANG DITIMBULKAN KEMUDIAN.
- HANYA UNTUK PEMBACA YANG BISA MEMBEDAKAN BEDA DARI FIKSI DAN IMAJINASI DENGAN KEHIDUPAN NYATA. MOHON MENERUSKAN MEMBACA DENGAN BIJAK.
SEPTEMBER 2020
Pagi itu jam masih menunjukan pukul 8 pagi, Naomi sedang bersiap untuk beraktifitas. Ia telah selesai mandi dan sedang mengenakan pakaian. di dekatnya, Suaminya yang bernama Arifin masih tertidur di atas ranjang. Naomi mengenakan celana dalam berwarna putih, lalu mengenakan panty hose warna kulit untyuk melindungi kakinya. kemudian ia mengenakan sebuah mini skir warna tih sebagsai pasangan kkaos wana biru yang dinenakannya. Ia menatap Arifin yang masih tetidur, semalam adiknya Sinka baru saja menanggil Arifin untuk membantu memasang meja untuk keperluan pembuatan konten youtube milik Sinka dan baru saat tengah malam Arifin batiba kembali di rumah dan Naomi yang sudah terlanjur tidur tidak sempat berbincang dengan suaminya itu. Naomi mengikat rambutnya sembari naik ke atas ranjang, ia meenggoyang tubuh Arifin hingga Arifin menggeliast bangun
"Babe, bangun!" Naomi membangunkan Arifin.
Arifin menggeliat sambil memincingkan sebelah matanya
"Bangun Babe! Udah waktunya nih!"
Setelah Yakin Arifin sudah bangun, Naomi pun turun dari ranjang dan melangkah keluar kamar menuju dapur.
Naomi baru saja selesai membuat sarapan ketika Ia mendengar Arigfgin keluar dari kamar. Ia sudah mengenakan kemeja dan blazer yang biasa ia kenakan saat berangkat kerja. dan mendekati meja makan sambil meletakan tas dan barang bawaanya di kursi makan
"Morning Babe!"Naomi berseru dari pantry
"Morning!" sahut Arifin
Naomi keluar dari Pantry membawa sarapan dan melihat Arifin sedang berkutat dengan dasinya yang tampak ruwet.
"Breakfastnya babe!" Naomi meletakan sarapan itu ke atas meja.
"Thank you! bentar say!" Arigin menjawab sambil lalu sembari terus berusaha mengikat dasinya.
"Susah ya Say?" Naomi tersenyum melihat Arifin kesulitan mengikat dasi yang tidak pernah jadi keahlian suaminya itu.
"Sini, sini aku bantuin!" Tangan Naomi dengan lincah mengikat dan merapihkan dasi Arifin lallu ia merapihkan kerah kemeja Arifin yang terangkat ke atas.
Naomi memandang suaminya yang tampak kikuk ketika ia sedang merapihkan dasi miliknya.
"Kamu lagi banyak kerjaan gak Babe?" Arifin bertanya setelah mereka kembali duduk berhadapan sambil menikmati sarapan
"Gak sih." Naomi menjawab sambil meminum kopinya. "Kenapa Say?"
"Aku ada bonus voucher traveller cheque dari kantor. " jawab Arifin."Mau honeymoon lagi?"
Naomi langsur berbinar dan berseri wajahnya . "Beneran Babe?" tanyanya tak percaya."""Ya mau lah!" jawab Naomi sambil menganggukan kepalanya bersemangat.
Dan sepasang suami istri itu pun melewatkan sarapan mereka degnan membahas rencana bulan madu mereka yang kedua.
Pukul sembilan Arifin pun bersiap untuk berangkat. Naomi mengantarnya hingga pintu apartemen mereka.
"Semoga gak gagal ya say rencananya, hari ini aku browsing cari cari hotel dan travel agency yang bagus, nanti aku kabarin kamu." Naomi berkata sambil memeluk erat Arifin
"Pasti lah Babe, " Arifin membalas pelukan Naomi, "Nanti aku pulang cepetan deh biar kita bisa pilih pilih lokasi liburannya bareng."
Janji ya say! " Naomi menciumi bibir Arifin dengan gembira,yang dibalas oleh Arifin sebelum melangkah keluar dari Apartemen mereka.
Satu jam berikutnya dihabiskan Naomi mencari cari di Internet dengan ponselnya tentang destinasi wisata yang cocok untuk dirinya dan Arifin, hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.30.
Sebuah lagu merdu pertanda ada yang menekan bel di pintu depan apartemen mereka berbunyi.
Naomi meletekan ponselnya dan berdiri menuju alat intercom yang dipasang sebagai penerima tamu.
"Siapa?" tanya Naomi sambil menekan sebuah tombol
"Ada paket untu kakak Naomi." jawab seortang pria dari intercom itu. " apartemen nomor 481 kak?"
"oh ya sebentar saya bukakan pintunya ya..." Naomi berjalan menuju pintu depan sambil merapihkan kaos serta mini skirtnya
Naomi memutar kunci pintu apartemennya, lalu perlahan membuka pintu itu sambil mengintip dari celah pintu.
Tiba tiba pintu itu didorong dengan keras dari luar membuat Naomi terdorong mundur melepaskan pegangannya pada pintu itu.
Naomi menjerit kaget ketiga dua orang dengan hoodie dan masker menutupi wajah merangsek masuk dan mendekati dirinya sementara orang ketiga juga masuk dan menutup pintu serta menguncinya
"Siapa kalian!?" Naomi berusaha menghindari dari tangan tangan pria itu "Mau apa kalian!Lepaskan!"
Kedua pria yang paling dfekat sudah merubung serta menutupi pandangan Naomi.Mereka menahan tangan Naomi dan beruasa menyeret Naomi masuk ke dalam apartemen itu lebih jauh
"Lepas! Lepasin!" Naomi mendendang dan meronta tanpa hasil ketika salah satu pria berhasil memeluknya dari belakang serta menyeretnya masuk...
