Penikmat_69
Semprot Kecil
- Daftar
- 5 Apr 2023
- Post
- 57
- Like diterima
- 3.363
Hai Para PEMBACA SETIA
The Lucky Laki - Series
Selamat datang di Session 5 - Rejeki, Serba Baru
Selamat membaca dan menikmati cerita ini.
Buat yg ketinggalan, gue tetap berikan link untuk session sebelumnya :
•Session 1 : Thread 'THE LUCKY LAKI - Session 1 - Dunia Baru' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-1-dunia-baru.1487520/
•Session 2 : Thread 'The Lucky Laki - Session 2 - Sakit tak Berdarah' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-2-sakit-tak-berdarah.1488150/
•Session 3 : Thread 'The Lucky Laki - Session 3 - Hidup Nyaman' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-3-hidup-nyaman.1488401/
•Session 4 : Thread 'The Lucky Laki - Session 4 - JUST 4 FUN' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-4-just-4-fun.1489107/
The Lucky Laki - Session 5 - Rejeki, Serba Baru
• Maret 2016 •
Akhir bulan maret 2016 ini akan dilakukan meeting tutup buku Q1.
Dan akan ada pengumuman dan keputusan untuk perollingan beberapa Region Retail Manager.
Setelah break sore di jam 15.30, maka acara meeting kala itu dilanjutkan oleh beberapa paparan penilaian report para manager oleh pak fendi selaku director divisi ini.
Selanjutnya adalah pengumuman tentang perollingan area yg dimana ada nama gue salah satunya.
Gue dipindahkan area Bandung, Jawa Barat dengan posisi sama.
Sedangkan area Tangerang - Banten diisi oleh orang baru.
Disatu sisi, gue sedih meninggalkan area serta team yg gue bangun dari nol.
Dan meninggalkan 2 wanita yg nikmat untuk ditiduri.
Namun, disisi lain. Gue senang dan tertantang untuk membuktikan kinerja gue di area dan team yg baru.
Dan juga dengan kenaikan gaji yg cukup lumayan untuk gue.
Keesokan hari nya, gue bangun agak siang di hari sabtu ini.
Karena mendapatkan telepon dari sebuah dealer mobil.
Dimana gue sudah menjual Honda Jazz kesayangan gue dan menggantikan nya dengan sebuah Toyota Innova Reborn Diesel berwarna silver juga.
Gue membelinya dengan cara kredit.
DM : Dealer Mobil
G : Gue
G : Haloo,.
DM : Siang pak dipo,. Apa kabar? Saya dari dealer toyota pak
G : Baik, ada yg bisa saya bantu?
DM : Saya mau infokan untuk STNK dan Plat nomor bapak sudah bisa diambil ke showroom kami pak
G : Ooo oke, kalo gitu saya kesana mbak, sekitar 1 - 2 jam lagi
Setelah telepon ditutup, gue pun segera mandi dan bersiap-siap berangkat dari rumah ortu gue.
Sekaligus kembali kerumah Tangerang untuk bersiap-siap.
Sesampainya di showroom, gue pun mengambil STNK sekaligus dipasangkan nya plat nomor baru gue sesuai nomor pesanan.
"B 171 POO" yg terbaca DIPOO terpasang rapih di mobil baru gue menggantikan plat pinjaman dealer.
Gue mengucap rasa syukur atas apa yg gue miliki saat ini.
Urusan di showroom pun selesai dan gue melanjutkan perjalanan menuju rumah untuk mencicil packing.
Kabar ini pun sudah didengar oleh melly sekaligus ani.
Ani terlihat sedih, namun doi merasa ngga punya hak apapun terhadap keputusan perusahaan.
Doi hanya meminta satu hal dari gue, untuk mengembalikan posisi doi ke Cilegon.
Agar ani kembali bekerja dan dekat dengan anak serta keluarga nya.
Gue meluluskan permintaan ani, dengan merolling ani dengan riko.
Dan akan diurus pada hari senin lusa.
Malam minggu itu, gue dan ani saling memuaskan satu sama lain, dengan ngewe 2 ronde hingga subuh dan berakhir dengan tembakan sperma di dalam memek ani.
• 29 Maret 2016 •
Pagi hari gue mengadakan acara perpisahan sekaligus pamitan dengan team office serta team sales.
Penuh haru di kantor sejak pagi, dan kita semua saling mendoakan satu sama lain.
Gue pun menitipkan kunci rumah kepada security, untuk diberikan kepada manager yg akan datang di tanggal 1 nanti.
Setelah urusan selesai, gue kembali ke rumah tangerang menggunakan kunci cadangan yg pernah gue buat untuk ani, dan bertemu melly siang itu.
Melly hanya menangis di sofa rumah gue, doi merasa udah ngga ada lagi yg akan menemani doi.
Namun, melly pun ngga mau jadi penghalang karier gue, karena doi sadar kita hanya sebatas TTM.
Melly hanya bisa mendoakan gue agar sukses dan lebih baik di Bandung nanti.
Dan doi berharap komunikasi pun tidak hilang, bahkan berharap ada kesempatan untuk kita bisa bertemu kangen suatu saat nanti.
Gue dan melly saling melepas perpisahan itu dengan ngewe penuh nafsu dan kebinalan melly hingga malam hari, dan mengantar nya pulang ke kostan sekaligus gue membawa barang-barang dan pulang kerumah ortu.
***
1 bulan sudah gue bekerja sebagai pimpinan area di kota Bandung.
Tinggal disebuah perumahan di bilangan Setiabudi, disekitaran Akademi Pariwisata NHI.
Gue menempati perumahan yg sederhana, sejuk dengan kondisi lingkungan bebas seperti rumah di Tangerang.
Hidup di kota kembang membuat gue nyaman, walau terkadang sebel karena macet dan pengaturan jalan satu arah.
Karena membuat gue sulit untuk menghapal jalan dan area.
Untungnya, pencucian mata terhadap gadis-gadis bandung bisa menenangkan hati gue.
Pekerjaan di bandung ternyata lebih mudah dilakukan, karena didukung oleh team yg lebih besar baik office maupun lapangan.
Hari-hari gue lalui malah sering berada di kantor.
Karena dukungan team lapangan yg cukup memadai tadi.
Hanya sesekali gue keluar kantor dalam waktu 1 minggu.
Hanya untuk visit atau menghadiri event tertentu.
Sebulan berada di kantor ini, ada yg mengganggu pikiran gue.
Dari mata turun ke titit istilahnya.
Gue tertarik perlahan oleh seorang kepala admin di kantor gue yg terlalu sering mondar mandir keruangan gue.
Karena ruangan gue berada di lantai 2, sedangkan ruangan lain berada di lantai 1.
Makanya doi sering lama berada di ruangan gue daripada harus bolak balik untuk melapor data yg gue perlukan.
Di lantai 2 ini bisa dibilang gue hanya sendiri.
Karena hanya ada ruangan meeting besar yg akan ramai di pagi hari atau kalo sedang ada training dan meeting area aja.
Fitri (28th) seorang binor berhijab beranak 1 berusia 3 tahun.
Suaminya bekerja di cirebon, dan pulang 2 minggu sekali. Menurut cerita nya.
"Berasa dapat kartu KESEMPATAN di Monopoly" dalam hati gue
Gue menargetkan fitri sebagai pelipur lara gue kedepan nya.
Saat ini gue mulai mempelajari karakter doi.
Doi gue kenal cukup santai, asik dan mudah bergaul pada awalnya.
Berjalannya waktu, doi pun ternyata cukup bocor dalam bercerita atau bercanda.
Terlebih kalo becanda yg sudah berbumbu sedap mengarah ke seks, doi cukup paham dan nyambung.
Bahkan malah gue yg bisa dibuat tertawa sambil ngaceng.
Pulang kerja di hari jumat sore itu, alih-alih gue ingin mengenal fitri lebih jauh.
Gue mengajak team kantor untuk makan bersama.
Gue bersama 5 orang backoffice memilih untuk makan di RM. Ampera malam itu.
Ngga ada bahasan tentang pekerjaan, semua hanya makan, ngobrol dan bersenda gurau untuk mencairkan suasana aja.
Sekaligus, merayakan kedatangan HRD baru kita di kantor.
Malam itu gue duduk bersebelahan dengan fitri.
Dan fitri, sangat membantu gue untuk menyendokan nasi, mendekatkan minuman gue.
"Wah teh fit sekarang merangkap asisten pak dipo" ucap seorang staff fitri dengan tertawa
Hahahahaha,. Suasana jadi ramai di meja kita
"Besok gaji naik fit" ucap gue becanda dan tertawa
"Yg bener pak? Mau dilayani apa lagi?" balas fitri terkekeh diikuti tawa 1 meja kita
Gue pun berbisik iseng ke fitri
"Tugas Rahasia" bisik gue dan tertawa
Ledekan canda ke fitri terus bergulir. Sampai akhirnya mereka menyebut fitri adalah karyawan teladan.
Makan malam pun dimulai jam 18.30 itu.
Gue yg sangat menyukai menu-menu di tempat ini pun sangat lahap menyantap makanan malam itu.
Hingga akhirnya acara makan malam pun selesai.
Dan kita berpisah semua untuk pulang kerumah masing-masing.
Sampai dirumah, setelah mandi.
Gue pun bersantai di depan tv, sambil merokok pastinya.
Gue menerima telepon dari nyokap, dan ngobrol bersama dengan bokap juga, saling bercerita.
Seusai menelpon, gue teringat ucapan bokap
"Yuk nak, mulai mencari pasangan hidup,. Usiamu sudah genap 30 tahun,. Jangan karier terus" ucap bokap terkekeh
Yup, usia matang menurut mereka. Bahkan gue ngga menampik saat semua team gue di bandung ini memanggil gue dengan "PAK".
Jam 20.30 itu gue iaeng ngga ada pekerjaan sambil menunggu waktu report harian.
Gue pun iseng mengirim chat ke fitri
F : Fitri
G : Gue
G : Fit,.
15 menit kemudian
F : Maaf pak, aku habis nidurin anak,.
F : Kenapa pak?
G : Ngga, baru mau tanya lagi apa? Hehe
F : Tuh udah aku jawab
,. Sama lagi nunggu report pak
G : Yaudah, sama-sama nunggu report kan? Chatan aja
F : Emang ngga sibuk pak dipo?
G : Ngga fit, lagi bosen sih
F : Hidup sendiri pasti sering bosen nya lah,. Fitri aja gitu, mana suami jadi bang toyib pula.
G : Kan 2 minggu sekali pulang fit,.
F : Ya tetep aja pak,. Lama rasanya, Haha
G : Kasian, ngga ada yg dipeluk ya?
F : Akh,. Kalo itu mah sama aja, pulang juga jarang meluk,. Haha, malah tidur mulu
Gue berniat lebih memancing fitri malam itu,.
G : Enak dong ditidurin mulu,. Haha
F : Wah salah baca nih,. Boro ditidurin,. Kecapean merantau, dia nya TIDUR melulu,.
G : Tapi kan kalo tidur juga, pasti ada yg bangun,. Haha
F : Hmm,. Gimana ya ceritanya,. Nanti aja lah kalo ketemu diceritain,. Kalo sekarang keburu adzan subuh nanti,. Haha
Obrolan di chat pun mulai random, dan seperti yg diharapkan oleh gue.
Bahwa gue terasa makin akrab dengan fitri.
Lalu, chat kita terhenti di jam 22.00 karena fitri harus membuat report sales yg akan dikirmkan ke gue untuk gue periksa.
Setelah selesai memeriksa, gue pun langsung menuju kamar gue, untuk tidur dan beristirahat.
***
Hari jumat minggu ke-4 sudah tiba.
Siang ini, setelah gue membereskan pekerjaan kantor, seperti biasanya gue akan kembali kerumah ortu dan berlibur di Jakarta sebagai kunjungan 1 bulan sekali.
Jam 16.00 gue sampai di rumah, bertemu kedua orang tua gue.
Kita langsung duduk bercerita sambil menikmati molen pisang yg gue bawakan untuk mereka dan gue sendiri.
Nyokap juga membuatkan gue es teh manis kesukaan gue.
Sore itu, gue dan ortu merasakan kangen yg terobati.
Keesokan harinya pun mas dani, mbak nisa, dan bima main ke Jakarta dan kita berkumpul bersama.
Menikmati makan siang dengan masakan nyokap serta masakan mbak nisa yg dibawa dari Bogor.
Gue pun bermain, bercanda bersama keponakan gue yg sudah berusia 7 tahun itu.
"Bima sekolah nya kelas berapa?" tanya gue
"Kelas 2 lah om,. Oiya, bima sebentar lagi ujian kenaikan kelas loch om" jawab dia
"Hmm,. Kalo bima naik kelas, dan ranking 3 besar,. Om dipo beliin playstation" ucap gue
"Yah, jangan,. Itu udah janji nya ayah sama bunda" balas nya terkekeh
"Trus, om beliin apa dong?" tanya gue
"Hmm apa ya? Bima mau Hmm,. Jalan-jalan ke dufan boleh?" jawab dia
"Boleh banget,. Seharian kita di dufan ya berdua" jawab gue
"Ok,. Asyikkkk, makasih om" ucap dia senang dan memeluk gue
Lucu dan menyenangkan memiliki bima, anak yg sopan, dan pintar dalam dunia akademis.
Sopan dan pintar nya benar-benar menuruni ayah dan bunda nya.
Tiba-tiba hati gue tersentak, teringat pesan bokap akan seorang pasangan hidup.
Namun sampai saat ini, belum ada 1 pun yg membuat gue rela membuka hati kembali.
8 tahun sudah gue menutup hati, dan hanya bermain-main dengan wanita.
Dari sekian wanita yg singgah, belum ada 1 pun yg bertahan, atau membuat gue bertahan.
Kisah lama pun mengalir kembali, gue naik ke kamar gue.
Gue membuka sebuah kotak yg gue simpan rapat di lemari gue.
Gue ambil sebuah foto gue, fera, diki dan raisa.
"Apa kabar kalian?" dalam hati gue
Diki dan raisa sudah besar pastinya saat ini, mungkin diki dan raisa sudah SMP.
Kemudian terbayang juga fera serta beberapa aksi perentotan kita saling memadu kasih.
Terbayang obrolan, usaha kita bersama, serta canda tawa.
"Hanya kenangan ini fer yg aku punya" dalam hati gue sambil menutup kembali kotak tersebut dan menyimpannya
Sebelum dan setelah fera, memang belum ads wanita yg mampu membuat gue seperti sekarang.
Membuat gue selalu mengingatnya, terutam diki dan raisa.
Skip,..
Minggu sore, gue pun memutuskan untuk kembali ke Bandung.
Dan kembali berkutat dengan pekerjaan dan kesibukan gue.
*** To be CONTINUED,. Page 5
The Lucky Laki - Series
Selamat datang di Session 5 - Rejeki, Serba Baru
Selamat membaca dan menikmati cerita ini.
Buat yg ketinggalan, gue tetap berikan link untuk session sebelumnya :
•Session 1 : Thread 'THE LUCKY LAKI - Session 1 - Dunia Baru' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-1-dunia-baru.1487520/
•Session 2 : Thread 'The Lucky Laki - Session 2 - Sakit tak Berdarah' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-2-sakit-tak-berdarah.1488150/
•Session 3 : Thread 'The Lucky Laki - Session 3 - Hidup Nyaman' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-3-hidup-nyaman.1488401/
•Session 4 : Thread 'The Lucky Laki - Session 4 - JUST 4 FUN' https://www.semprot.com/threads/the-lucky-laki-session-4-just-4-fun.1489107/
The Lucky Laki - Session 5 - Rejeki, Serba Baru
• Maret 2016 •
Akhir bulan maret 2016 ini akan dilakukan meeting tutup buku Q1.
Dan akan ada pengumuman dan keputusan untuk perollingan beberapa Region Retail Manager.
Setelah break sore di jam 15.30, maka acara meeting kala itu dilanjutkan oleh beberapa paparan penilaian report para manager oleh pak fendi selaku director divisi ini.
Selanjutnya adalah pengumuman tentang perollingan area yg dimana ada nama gue salah satunya.
Gue dipindahkan area Bandung, Jawa Barat dengan posisi sama.
Sedangkan area Tangerang - Banten diisi oleh orang baru.
Disatu sisi, gue sedih meninggalkan area serta team yg gue bangun dari nol.
Dan meninggalkan 2 wanita yg nikmat untuk ditiduri.
Namun, disisi lain. Gue senang dan tertantang untuk membuktikan kinerja gue di area dan team yg baru.
Dan juga dengan kenaikan gaji yg cukup lumayan untuk gue.
Keesokan hari nya, gue bangun agak siang di hari sabtu ini.
Karena mendapatkan telepon dari sebuah dealer mobil.
Dimana gue sudah menjual Honda Jazz kesayangan gue dan menggantikan nya dengan sebuah Toyota Innova Reborn Diesel berwarna silver juga.
Gue membelinya dengan cara kredit.
DM : Dealer Mobil
G : Gue
G : Haloo,.
DM : Siang pak dipo,. Apa kabar? Saya dari dealer toyota pak
G : Baik, ada yg bisa saya bantu?
DM : Saya mau infokan untuk STNK dan Plat nomor bapak sudah bisa diambil ke showroom kami pak
G : Ooo oke, kalo gitu saya kesana mbak, sekitar 1 - 2 jam lagi
Setelah telepon ditutup, gue pun segera mandi dan bersiap-siap berangkat dari rumah ortu gue.
Sekaligus kembali kerumah Tangerang untuk bersiap-siap.
Sesampainya di showroom, gue pun mengambil STNK sekaligus dipasangkan nya plat nomor baru gue sesuai nomor pesanan.
"B 171 POO" yg terbaca DIPOO terpasang rapih di mobil baru gue menggantikan plat pinjaman dealer.
Gue mengucap rasa syukur atas apa yg gue miliki saat ini.
Urusan di showroom pun selesai dan gue melanjutkan perjalanan menuju rumah untuk mencicil packing.
Kabar ini pun sudah didengar oleh melly sekaligus ani.
Ani terlihat sedih, namun doi merasa ngga punya hak apapun terhadap keputusan perusahaan.
Doi hanya meminta satu hal dari gue, untuk mengembalikan posisi doi ke Cilegon.
Agar ani kembali bekerja dan dekat dengan anak serta keluarga nya.
Gue meluluskan permintaan ani, dengan merolling ani dengan riko.
Dan akan diurus pada hari senin lusa.
Malam minggu itu, gue dan ani saling memuaskan satu sama lain, dengan ngewe 2 ronde hingga subuh dan berakhir dengan tembakan sperma di dalam memek ani.
• 29 Maret 2016 •
Pagi hari gue mengadakan acara perpisahan sekaligus pamitan dengan team office serta team sales.
Penuh haru di kantor sejak pagi, dan kita semua saling mendoakan satu sama lain.
Gue pun menitipkan kunci rumah kepada security, untuk diberikan kepada manager yg akan datang di tanggal 1 nanti.
Setelah urusan selesai, gue kembali ke rumah tangerang menggunakan kunci cadangan yg pernah gue buat untuk ani, dan bertemu melly siang itu.
Melly hanya menangis di sofa rumah gue, doi merasa udah ngga ada lagi yg akan menemani doi.
Namun, melly pun ngga mau jadi penghalang karier gue, karena doi sadar kita hanya sebatas TTM.
Melly hanya bisa mendoakan gue agar sukses dan lebih baik di Bandung nanti.
Dan doi berharap komunikasi pun tidak hilang, bahkan berharap ada kesempatan untuk kita bisa bertemu kangen suatu saat nanti.
Gue dan melly saling melepas perpisahan itu dengan ngewe penuh nafsu dan kebinalan melly hingga malam hari, dan mengantar nya pulang ke kostan sekaligus gue membawa barang-barang dan pulang kerumah ortu.
***
1 bulan sudah gue bekerja sebagai pimpinan area di kota Bandung.
Tinggal disebuah perumahan di bilangan Setiabudi, disekitaran Akademi Pariwisata NHI.
Gue menempati perumahan yg sederhana, sejuk dengan kondisi lingkungan bebas seperti rumah di Tangerang.
Hidup di kota kembang membuat gue nyaman, walau terkadang sebel karena macet dan pengaturan jalan satu arah.
Karena membuat gue sulit untuk menghapal jalan dan area.
Untungnya, pencucian mata terhadap gadis-gadis bandung bisa menenangkan hati gue.
Pekerjaan di bandung ternyata lebih mudah dilakukan, karena didukung oleh team yg lebih besar baik office maupun lapangan.
Hari-hari gue lalui malah sering berada di kantor.
Karena dukungan team lapangan yg cukup memadai tadi.
Hanya sesekali gue keluar kantor dalam waktu 1 minggu.
Hanya untuk visit atau menghadiri event tertentu.
Sebulan berada di kantor ini, ada yg mengganggu pikiran gue.
Dari mata turun ke titit istilahnya.
Gue tertarik perlahan oleh seorang kepala admin di kantor gue yg terlalu sering mondar mandir keruangan gue.
Karena ruangan gue berada di lantai 2, sedangkan ruangan lain berada di lantai 1.
Makanya doi sering lama berada di ruangan gue daripada harus bolak balik untuk melapor data yg gue perlukan.
Di lantai 2 ini bisa dibilang gue hanya sendiri.
Karena hanya ada ruangan meeting besar yg akan ramai di pagi hari atau kalo sedang ada training dan meeting area aja.
Fitri (28th) seorang binor berhijab beranak 1 berusia 3 tahun.
Suaminya bekerja di cirebon, dan pulang 2 minggu sekali. Menurut cerita nya.
"Berasa dapat kartu KESEMPATAN di Monopoly" dalam hati gue
Gue menargetkan fitri sebagai pelipur lara gue kedepan nya.
Saat ini gue mulai mempelajari karakter doi.
Doi gue kenal cukup santai, asik dan mudah bergaul pada awalnya.
Berjalannya waktu, doi pun ternyata cukup bocor dalam bercerita atau bercanda.
Terlebih kalo becanda yg sudah berbumbu sedap mengarah ke seks, doi cukup paham dan nyambung.
Bahkan malah gue yg bisa dibuat tertawa sambil ngaceng.
Pulang kerja di hari jumat sore itu, alih-alih gue ingin mengenal fitri lebih jauh.
Gue mengajak team kantor untuk makan bersama.
Gue bersama 5 orang backoffice memilih untuk makan di RM. Ampera malam itu.
Ngga ada bahasan tentang pekerjaan, semua hanya makan, ngobrol dan bersenda gurau untuk mencairkan suasana aja.
Sekaligus, merayakan kedatangan HRD baru kita di kantor.
Malam itu gue duduk bersebelahan dengan fitri.
Dan fitri, sangat membantu gue untuk menyendokan nasi, mendekatkan minuman gue.
"Wah teh fit sekarang merangkap asisten pak dipo" ucap seorang staff fitri dengan tertawa
Hahahahaha,. Suasana jadi ramai di meja kita
"Besok gaji naik fit" ucap gue becanda dan tertawa
"Yg bener pak? Mau dilayani apa lagi?" balas fitri terkekeh diikuti tawa 1 meja kita
Gue pun berbisik iseng ke fitri
"Tugas Rahasia" bisik gue dan tertawa
Ledekan canda ke fitri terus bergulir. Sampai akhirnya mereka menyebut fitri adalah karyawan teladan.
Makan malam pun dimulai jam 18.30 itu.
Gue yg sangat menyukai menu-menu di tempat ini pun sangat lahap menyantap makanan malam itu.
Hingga akhirnya acara makan malam pun selesai.
Dan kita berpisah semua untuk pulang kerumah masing-masing.
Sampai dirumah, setelah mandi.
Gue pun bersantai di depan tv, sambil merokok pastinya.
Gue menerima telepon dari nyokap, dan ngobrol bersama dengan bokap juga, saling bercerita.
Seusai menelpon, gue teringat ucapan bokap
"Yuk nak, mulai mencari pasangan hidup,. Usiamu sudah genap 30 tahun,. Jangan karier terus" ucap bokap terkekeh
Yup, usia matang menurut mereka. Bahkan gue ngga menampik saat semua team gue di bandung ini memanggil gue dengan "PAK".
Jam 20.30 itu gue iaeng ngga ada pekerjaan sambil menunggu waktu report harian.
Gue pun iseng mengirim chat ke fitri
F : Fitri
G : Gue
G : Fit,.
15 menit kemudian
F : Maaf pak, aku habis nidurin anak,.
F : Kenapa pak?
G : Ngga, baru mau tanya lagi apa? Hehe
F : Tuh udah aku jawab
,. Sama lagi nunggu report pakG : Yaudah, sama-sama nunggu report kan? Chatan aja
F : Emang ngga sibuk pak dipo?
G : Ngga fit, lagi bosen sih
F : Hidup sendiri pasti sering bosen nya lah,. Fitri aja gitu, mana suami jadi bang toyib pula.
G : Kan 2 minggu sekali pulang fit,.
F : Ya tetep aja pak,. Lama rasanya, Haha
G : Kasian, ngga ada yg dipeluk ya?
F : Akh,. Kalo itu mah sama aja, pulang juga jarang meluk,. Haha, malah tidur mulu
Gue berniat lebih memancing fitri malam itu,.
G : Enak dong ditidurin mulu,. Haha
F : Wah salah baca nih,. Boro ditidurin,. Kecapean merantau, dia nya TIDUR melulu,.
G : Tapi kan kalo tidur juga, pasti ada yg bangun,. Haha
F : Hmm,. Gimana ya ceritanya,. Nanti aja lah kalo ketemu diceritain,. Kalo sekarang keburu adzan subuh nanti,. Haha
Obrolan di chat pun mulai random, dan seperti yg diharapkan oleh gue.
Bahwa gue terasa makin akrab dengan fitri.
Lalu, chat kita terhenti di jam 22.00 karena fitri harus membuat report sales yg akan dikirmkan ke gue untuk gue periksa.
Setelah selesai memeriksa, gue pun langsung menuju kamar gue, untuk tidur dan beristirahat.
***
Hari jumat minggu ke-4 sudah tiba.
Siang ini, setelah gue membereskan pekerjaan kantor, seperti biasanya gue akan kembali kerumah ortu dan berlibur di Jakarta sebagai kunjungan 1 bulan sekali.
Jam 16.00 gue sampai di rumah, bertemu kedua orang tua gue.
Kita langsung duduk bercerita sambil menikmati molen pisang yg gue bawakan untuk mereka dan gue sendiri.
Nyokap juga membuatkan gue es teh manis kesukaan gue.
Sore itu, gue dan ortu merasakan kangen yg terobati.
Keesokan harinya pun mas dani, mbak nisa, dan bima main ke Jakarta dan kita berkumpul bersama.
Menikmati makan siang dengan masakan nyokap serta masakan mbak nisa yg dibawa dari Bogor.
Gue pun bermain, bercanda bersama keponakan gue yg sudah berusia 7 tahun itu.
"Bima sekolah nya kelas berapa?" tanya gue
"Kelas 2 lah om,. Oiya, bima sebentar lagi ujian kenaikan kelas loch om" jawab dia
"Hmm,. Kalo bima naik kelas, dan ranking 3 besar,. Om dipo beliin playstation" ucap gue
"Yah, jangan,. Itu udah janji nya ayah sama bunda" balas nya terkekeh
"Trus, om beliin apa dong?" tanya gue
"Hmm apa ya? Bima mau Hmm,. Jalan-jalan ke dufan boleh?" jawab dia
"Boleh banget,. Seharian kita di dufan ya berdua" jawab gue
"Ok,. Asyikkkk, makasih om" ucap dia senang dan memeluk gue
Lucu dan menyenangkan memiliki bima, anak yg sopan, dan pintar dalam dunia akademis.
Sopan dan pintar nya benar-benar menuruni ayah dan bunda nya.
Tiba-tiba hati gue tersentak, teringat pesan bokap akan seorang pasangan hidup.
Namun sampai saat ini, belum ada 1 pun yg membuat gue rela membuka hati kembali.
8 tahun sudah gue menutup hati, dan hanya bermain-main dengan wanita.
Dari sekian wanita yg singgah, belum ada 1 pun yg bertahan, atau membuat gue bertahan.
Kisah lama pun mengalir kembali, gue naik ke kamar gue.
Gue membuka sebuah kotak yg gue simpan rapat di lemari gue.
Gue ambil sebuah foto gue, fera, diki dan raisa.
"Apa kabar kalian?" dalam hati gue
Diki dan raisa sudah besar pastinya saat ini, mungkin diki dan raisa sudah SMP.
Kemudian terbayang juga fera serta beberapa aksi perentotan kita saling memadu kasih.
Terbayang obrolan, usaha kita bersama, serta canda tawa.
"Hanya kenangan ini fer yg aku punya" dalam hati gue sambil menutup kembali kotak tersebut dan menyimpannya
Sebelum dan setelah fera, memang belum ads wanita yg mampu membuat gue seperti sekarang.
Membuat gue selalu mengingatnya, terutam diki dan raisa.
Skip,..
Minggu sore, gue pun memutuskan untuk kembali ke Bandung.
Dan kembali berkutat dengan pekerjaan dan kesibukan gue.
*** To be CONTINUED,. Page 5
