Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

BAB VI
RUMAH ANNISA

"Kenapaa aku jadi begini yaaa ?" ucap Kevin yang memikirkan kehidupannya sekarang dalam hati. "Kalau aku ga bisa ngontrol diri yang ada aku mati konyol nih. Ahh anjir bingung jadinyaaaa. Diterima bebaaaan, ga diterimaaa sayang. Kapan lagi gua bisa berkuasa atas hidup seseorang. Anjing anjing" lanjut Kevin yang sedang berjalan sebelum sampai ditujuannya saat ini. Tinggg.. tongggg *suara bel* "Iya Pak dengan siapa ya ? dan ada perlu apaa ?" ucap seorang setelah Kevin memencet Bel rumah berbunyiii. "Saya Kevin rekan bisnis nyonya dirumah ini. Bapak sendiri dengan siapa ?" ujar Kevin pada bapak-bapak berkulit legam ini. "Saya Kumet, penjaga rumah disini" ujar pa Kumet. Bisa tolong konfirmasi kehadiran saya dengan ibu Annisa Pak ? Saya juga sudah membuat janji dengan nyonya" ucap Kevin seformal mungkin sambil tersenyum ramah. "Baik Pak mohon tunggu sebentar" ucap pak Kumet yang seketika kembali kedalam posnya untuk menelepon nyonya rumah. "Kumet saya ingin kamu paham dan mengikuti semua perintahku apapapun itu Saya ingin kamu menurut dengan segala ucapan saya dan segala tindakan tanpa sebuah bantahan apapun" ucap Kevin dalam hati yang tak lama kemudian muncullah nyonya rumah ini dari arah pintu utama rumahmya.
.
"Pak Kumet tolong persilahkan tamu saya masuk" ucap nyonya tersebut yang tak lain adalah ibi Annisa. "Baik Bu" jawab Kumet pada nyonya rumah itu. "Baik Pak, silahkan masuk. Maaf bila harus menunggu lebih lama. Ini prosedur yang diterapkan Bapak" ucap Kumet menjelaskan prosedur yang sepertinya dibuat oleh suami Annisa. "Iya Pak tidak apa-apa. Lagipula sekarang tuan dari rumah ini adalah saya dan kamu, kumet adalah babu saya mulai dari hari ini. Paham kamu ? ucap Kevin setelah masuk dan memasang muka tegas kepada pa Kumet. "Baik Pak, paham!" ucap Kumet dengan sikap hormat. "Bagusss. Sekarang kembali bekerja dengan benar dan iiinnnnn...." BUGGGGG... tendangan yang tepat mengarah ke perut pak Kumet yang dilayangkan oleh Kevin. Pak Kumet yang tersungkur dihadapan pemuda yang baru saja menendangnya itupun langsung berdiri dengan posisi kembali sigap. "Hahaha bagus-bagus" ini baru namanya pengawal" ucap Kevin sambil menampar pipi kiri-kanan pa kumet yang sedang berdiri sigap. "Dengar ini baik-baik Kumet, budakku. Bila suami Annisa menelepon menanyakan kabar rumah dan istrinya, bersikaplah dengan biasanya dan katakanlah semuanya aman seperti biasanya dan jangan pernah kamu katakan kalau saya datang kerumah ini dan satu lagi yang terpenting, jangan pernah biarkan saya kepanasan seperti tadi, kalau itu terjadi jangan harap kau bisa berdiri seperti ini" ucap Kevin dengan muka menyeramkannya. "SIAP PAHAM TUAN" ucap Kumet dengan sikap hormat kepada Kevin. Annisa yang melihat itu merasa terkagum-kagum sekaligus takut atas apa yang dilihatnya itu. Kagum atas kekuatan dan kekuasaan yang Kevin miliki, takut karena bila itu terjadi padanya.
.
"Hallo Annisa. Masalah satu sudah selesai, tinggal lanjut kemasalah kedua". "Kamu hebat mass, saya kagum sama kamu. Untuk masalah kedua, sudah saya persiapkan. Mari masuk mas" setelah percakapan itu mereka pun masuk keruang tamu rumah yang bernuansa American Classic Homes ini sambil meraba bokong Annisa. "Silahkan duduk dulu mas Kevin, saya ingin menyiapkan minuman dan mengambil beberapa berkas didalam" ucap Annisa tersenyum dan mengedipkan mata lalu pergi kedalam rumah meninggalkan Kevin yang hanta tersenyum. "Mboooook dimana ? Sini bentaaar" ucap Annisa memanggil pelayannya itu. "Iya Bu, ada apaaaaa ?" jawab dari perempuan yang datang dari arah dapur. "Mbok didepan ada tamu bisnis saya, tolong layani dia terlebih dahulu. Saya ingin mengambil beberapa berkas didalam kamar" ucap Annisa yang langsung pergi kelantai 2 rumahnya. "Selamat siang Pak. Saya Mbok, ada yang saya bisa bantu ?" ucap Mbok dengan ramah. Kevin yang memandangi wanita dihadapannya ini. Bila dideskripsikan, tinggi wanita ini kira-kira 150cm berbeda sangat jauh dengan Kevin, warna kulitnya yang sawo mantang yang sangat khas dengan warna kulit penduduk dinegri ini. Umur yang mungkin diangka 35 keatas, wajah yang tidak terlalu buruk sebenarnya, namun tidak menarik perhatian sama sekali, ada bekas cacar/luka bakar yang menyebabkan perbedaan warna kulit di kakinya. "Hmm tidak menarik perhatian sama sekali" ucap Kevin dalam hati setelah menilai penampilan dari pelayan rumah ibu Annisa. "Saya boleh minta air es saja Mbok ?" ucap Kevin dengan senyum ramah. "Baik Pak, harap tunggu sebentar ya" ucap Mbok yang lalu pergi untuk mengambil pesanan dari tamu nyonyanya tersebut. Seperti biasa, Kevin langsung memerintahkan Mbok itu untuk menuruti dan tunduk pada semua perintah Kevin. "Mboook apakah sudah selesai ?" ucap Ibu Annisa menuruni tangga menanyakan perintah yang ia layangkan kepadanya tadi. "Belu..akazsmmmaa ASTAGA IBU.. kenapa kok telanjang gituuu ? Didepan masih ada tamu Ibu lohhh" ucap Mbok yang kaget melihat pemilik rumah tersebut tidak menggunakan apapun. "Hahaha kenapa seperti itu sih Mbok, biasa aja kali. Lagian kan tamu saya itu yang memrintahkan saya untuk seperti ini" jawab Ibu Annisa dengan rasa bangga tanpa rasa malu sedikitpun. Gleeeg...."Ibu sadar Bu, insaaaf.. astagaaa!" ucap Mbok yang makin terkejut mendengar apa yang baru saja terucap dari mulut tuannya itu. "Kalo baap...." ucapan Mbok terhenti ketika telunjuk ibu Annisa berada dibibirnya mengisyaratkan untuk diam lalu matanya memerintahkan untuk melirik ke arah kiri dari posisi mereka saat ini. "Mboook, sini kamu pelayan baruku" ucap Kevin yang sudah beradaaa didekat mereka.. Mbok lalu mengikuti apa yang diperintahkan Kevin dan berdiri didepannya. "Mbok saya ingin kamu mengikuti semua perintah saya. Pahami betul apa-apa saja yang saya perintahkan. Sekarang saya tuan dirumah ini dan ingat hidupmu sekarang bekerja untukku. Paham kamu Mbok?" ucap Kevin seperti biasanya untuk memerintahkan Mbok itu. "Iya paham Pak" ucap Mbok dengan sikap penurut. "Pintaaar.. Sekarang anggaplah segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan persetubuhan dirumah ini hal yang biasa dan kamu lakukanlah hal seperti biasanya sebagai pelayan seperti semula. Sekarang mana pesanan ku tadi ?" ucap Kevin memerintahkan semuanya dengan nada yang tegas penuh kengerian. Sementara itu, Annisa yang berada dibawah tangga dengan kondisi yang masih bertelanjang ria, hanya tersenyum melihat sikap Kevin yang selalu memukau baginya. "Maaf tuan sebentar saya buatkan". ucap Mbok seraya kembali ke dapur untuk menyiapkan pesanan dari Kevin. "Hahaha, kamu hebat mas, saya makin kagum sama mas" ucap Annisa pada Kevin saat berjalan menuju kearahnya. Kevin yang tersenyum mendengar itu, langsung menarik tangan Annisa, lalu berbisik padanya. "Ingat kamu juga adalah budak saya Annisa" yang setelah mengucapkan itu iyaaa menciumm, mengemut, dan mengigit halus leher ibu Annisa. Annisa yang tidak tau harus merespon hal tersebut hanya bisa mematung dan tersenyum kikuk
.
"Arghhhh segarnyaaaa. Nih Mbok gelasnyaaa saya taruh sini yaaa oia terimakasih yaaaa Mbook" ucap Kevin pada Mbok setelah menghabiskan minum yang telah diantarkan Mbok tersebut. "Ayoo mandiii sayang" lanjut Kevin yang mengajak Annisa mandi. "Yuuuk" respon Annisa setelah menarikk tangan Kevin menaiki tangga menuju kamar Annisa. "Mbook nanti baju yang saya letakan didepan pintu kamar si Annisa, langsung cuci kering dan strika yaa! Sayaa akan minta nanti" teriak Kevin pada Mbok yang sebelum masuk kedalam kamar Annisa. "Annisa cctv rumah terhubung ke handphone suamimu ?" tanya Kevin sambil memandangi seluruh isi ruangan kamar Annisa ini. "Tidak mas, cctv tidak terhubung dan tidak bisa diakses oleh suami saya" ucap Annisa sambil tersenyum. "Hmm begitu rupanya. Baiklah apakah semuanya sudah siap Annisa ?" tanya Kevin menanyakan persiapan pemandian Kevin. "Sudah mas, tinggal masuk sajaa" ucap Kevin" ucap Annisa yang mempersilah Kevin masuk kedalam kamar mandinya. Kevin yang setibanya sampai dikamar mandi, melihat bath up milik Annisa kependekab untuk tubuh jangkungnya Kevin. "Huftttt gini amat jadi orang yang tinggi di negri ini" gerutu Kevin dalam hati. "Yah bath up-nya kekecilan. "Aku shower ajaaa" ucap Kevin pada Annisa. "Hehe mas Kevinnya yang ketinggian, bukan bath up-nya kekecilan" tawa remah Annisa yang mengejek Kevinn. "Yayaya i knoww" ucap Kevin pada Annisa mengiyakan ejekan yang dilontarkannya.
.
"Beerrrr. Segernyaaaaa hurhh..." ucap Kevin ditengah aktifitas mandinyaaa. "Annisa sini, jangan hanya mematung disana" ucap Kevin pada Annisa setelah melihat Annisa hanya menontonnya dari arah pintu kamar Mandi. "Baik mas" ucap Annisa sambil masuk kedalam kamar mandi. "Segeerkaaaaan..." tanya Kevin pada Annisa sambil memeluknya dari belakang. "Annisa mau tau ga gimana kamu akan saya perlakukan ?" bisiknya lagi sambil meniup pelan dan menjilati telinga Annisa. "Saya ga tau mas. Lagipula saya sudah janji akan melalukan apapun untuk mas Kevin" ungkap Annisa dengan jelas. Kevin yang hanya tersenyum mendengar itu merasa dirinya penuh kemenangan "Yuk kelarin mandinya biar kamu bisa berbakti padaku" respon Kevin pada Annisa yang hanya diresopon anggukan kepala Annisa.
.
Didalam kamar tidur Annisa, baik Kevin atau Annisa mengeringkan tubuhnya. "Suamimu jelek banget Nis, kayak kuda mulutnya" ungkap Kevin setelah melihat foto suami Annisa. "Hehe iya mas, mau gimana lagi, saya kan dijodohkan dengan dia" ungkap Annisa. "Ohh pantesan. Untung anak-anak kamu ngikut cantiknya kamu semua, coba ikut bapaknya pasti di bully tuh dia" ungkap Kevin menuangkan pendapat dalam otaknya. "untungnya begitu mas" ungkap Annisa merespon singkat perkataan Kevin. "Annisa kamu punya mukena kan ?" tanya kevin yang sudah selesai mengeringkan tubuh dan melepaskan handuknya yang dibaliknya ada kemaluannya yang sudah mengeras—menantang. "Adaa tuan" ucap Ibu Annisa yang segera mengambil beberapa mukenanya. "Coba bawakan padaaku" ungkap Kevin merespon memerintah ibu Annisa. Annisa yang membawakan empat jenis mukena kepada Kevin, lantas langsung menunjukan dan menjelaskan jenis-jenisnya. "Ini ajaa.. Bahannya aku sukak dan bikin kecantikanmu nambah" ucap Kevin memilih mukena berbahan silik berwarna agak thistle itu yang kemudian langsung dikenakan oleh Annisa tanpa mengenakan apapun didalamnya sambil tersipu malu oleh perkataan Kevin. "Cantik bangeet kamu Annisa. Udah mau lima puluh tahun masih aja bikin sange.." slurppppppp... ucap Kevinn yang langsung mencumbu Annisa. Slurppp.. ahhh.. mmmmmhhuah.. lidah kedua insan itu beradu dengan ganas membuat suara dan desahan yang membuat siapapun ingin melakukannya. "Ini tete masih kenyel ajaaaa... mmauaaachh mmhh" ucap Kevin sambil memainkan payudara milik Annisa tersebut. Annisa yang tidak mau kalah mulai mengenggam dan memainkan kemaluan pemuda yang mencumbunya tersebut... "Suck and praise my D.... B-" ucap Kevinn yang menuntun kepala Annisa kehadapan kemaluannya. Annisa yang paham dengan semua ituu langsung mengikuti arahan dari Kevinn.. Slurrpppp.. slurpppp.. muaah muaaah.. "Arghhh.. hehehe" Annisa yang tertawa manis keatas—manghadap Kevin setelah mengulum kemaluannya. "Arggghhh jago banget lu!!! Gaa salah targeeettt guaaaa..." ucap Kevin yang keenakan akibat ulah Annisa. Kevinn yang sudah puas dengan permainan dari ibu Annisa, kini menuntunnya dan menghempaskannya ke tempat tidur Annisa. "Giliraaan guaaaa" ucap Kevinn yang mulaaai memainkan kemaluan Annisa dari balik mukenanya. Annisaaa yang keenakan hanya bisa mengerang menahan desahaaan. Kevin yang menyadari sudah cukup lama bermain dengan jarinya, kini memasukan kepalanya dari arah bawah mukena untuk memberikan oral kepada wanita paruh baya yang sedang terlentang pasrah di kasurnya tersebut.. "Argghhhhhh... Masss Kevinnnn cukuuuppp....." ucap Annisa keenakan dan menjepit kepala Kevinnn didalam sana... "Argghhhh... Enaaaakk..." ucaap Annisa setelah tubuhnyaa bergetar karena mendapatkan orgasme pertamanyaaa.. "hah huff hahhh hufff.. Mass e..ee...naaaak bangeeeeett.." ucap Annisa sambil terbata-bata mengatur nafas.. Kevin yang tersenyum melihat ekspresi muka ibu Annisa tersebut langsung menyingkap mukenenanya dan bersiap untuk melakukan pertempuran yang sesungguhnyaaa. "Akuu mulaaai yaaa..." ucap Kevin yang mulai memasukan kemaluannya itu perlahan-lahan mulai dari kepalaa, setengah, hingga masukk seluruhnyaaa... "Arghhhissshhh... Penuhh banget masss, pelan-pelan ya masss Kevin.. Aku dah lamaa ga beginian" pinta Annisa pada pemuda yang menggagahinya tersebut. Kevin yang mengerutkan dahii "Beginian maksudnya apaa ? Jelas dikit dong!" ucap Kevin yang tersenyum menanyakan maksud dari ibu Annisa yang walaupun hanya ingin melihat kelucuan darinyaa. "Ekh.. maksudnya bersetubuh mass, mpot-mpotaan" ucap Annisa yang kebingungan sambil malu-malu.. "Hahahaa.. Lucu banget sih ini ibu-ibuu.. Mulai sekarang gunakaan kata ngewee dan ngentot, okeee ? Ga usah malu-malu lagi yaa sayang" ucap Kevinn yang memberikan perintahhh lalu mulai menggoyangkan pinggulnya membuat Annisa mulai masuk kedalam kenikmataann.. Pokkpok...poook... arhhhh hahh.. huffff.. suara desahan dan benturan antara kedua selangkangan mengisi kamar Annisa dan keringat yang mulai bercucuran dengan derasnya menambah suasana semakin panass dan ganass... Hahhh.. hahh... hufffft... slurpp.. dera nafas keduanya terhenti ketikaa Kevin mulai mencumbui bibir Annisa sambil menghantamkan kemaluannya dengan tempo pelan dan teratuuur.
.
"Sayang diatas dongg" ucap Kevin yang menghentikan goyangan pinggulnyaaaa meminta bertukar posisi. Annisa yang paham dengan maksud perkataan dari pemuda tersebuta langsung melaksanakan perintahnya. Mukena yang masih menutupi tubuh Annisa, membuat nafsu birahi Kevin makinnn ganass dan liarr. Annisa yang sudah beraada diatas Kevinn pun hanya bisa menggiggiti bibirnya dan meremas payudaranya sendiri.. PAKKKKK... Kevinn yang menampar dengan kencang pipi Annisa membuat pipinya menjadi kemerahan. Annisa yang terkejut dengan hal ituuu merasakan sensasi yang luar biasaaaa yang belum ia pernah rasakaaan sebelumnnya. Annisa yang menjulurkan lidahnya seperti anjing pun akhirnya merasakan kembali tamparan dipipi yang satunyaaaa "Dasaar pecunnnn.. Ahh haaahh huffff" ucap Kevin ngos ngosan setelah menampar kembali Annisa. Annisa yang merasakan akan ada yang keluar dari kemaluannnyaaaaaaa akhirnya berteriaaak "Arghhhhh... keeluaaaar... hahehhh.. hahehhhhuffff" ucap Annisa setelah mendapatkann orgasme keduanyaaa sambil mengatur tempo nafasnyaa sendiri. "Siniii memek lu" ucap Kevin yang menuntun Annisa untuk mengoral kembali kemaluannya. Annisa yang berpegangan pada headboard kasurnya sambil menahan kenikmataan yang dibuat oleh Kevin yang sedang menjilati kemaluannya dibawah tersebut. "Ahhh mass enaaakkkk, akuu ga kuaaaaat lagiiii... Arghhhhh" Akhirnyaaaa Annisa orgasme kembaliii... "Haaahhuffff.. haheeh haahehh.. Maaf mass, tadi Annisa ga tahaaan lagiii.."ucap Annisa yang merasa bersalah karena mengeluargakn cairan orgasmenya tepat dikepala pemuda tersebutt.. "Memek luuu enakkm bangettt, bikin nagihhhh" ucap Kevin yang sudah keluar dari keluarr darii dalam mukena Annisa. "Tiduraaan gihhhh" ucap Kevinnn pada Annisa yang tak ingin berdiam lebihhh lamaaa.. Annisa yang sudaah menempatkan dirinya dalam pse (posisi siap ewe) tersebut kembali mengangkangkan kakinya. "Arghhhhsssshh.." gerang Annisa kembali menikmati genjotan dari pemuda tersebut. Pokk. Pokkk..Argghh enaaaaakkk bangettttt memeklu Annisaaa... hahhhhuufsshh teerusssss massss kontol mas Kevin juga enaaaaaakk, arghhhhh.. hah heh hahuffff.. merekaaa salingg mendesah ria membuat suara suara kenikmatan tersebut menggema dikamar Annisa yang besar ituuu.. "Opennn you'r F- mouthhh!" perintahh Kevin padaaa Annisaaa. Hesssshhp.. Cuhhhhhhhh... "Jadilaaaah anjing yang penuruttttt" PAKKKKKK.... Kevinn yang meludahi mulut Annisa lalu menamparnya kembali dan juga mencekiknyaa membuat Annisa malah makinnn bergairaaaaah.. "Arghhhh...." ucap Annisa sambil menjulurkan lidahnyaaa sambil tersenyum
.
"Arghh arghhhh... dikitt lagiiii keluaaar iniiii, tahaaan yaa" perintahhh Kevinn yang sedikit lagi ingin mencapaaai orgasmenyaaa.. Aarghhhh.. ahhhhhhhh.. hahuffff... dera nafas keduanya yang semakin kencang seiring goyangan Kevin yang makinnn liar membuaaaaat suasanaaa makin panaas.. "Bukaaaa muluuutnyaaaaaa.... Arghhhhh... " CORRRT....CORRR... CROOTT... *suara sperma keluar* "Arghhhhh.... telaannnnnn!" perintah Kevinn pada Annisa untuk menelan semuaaa spermaaanya.. GLEGGGGG... "Ahhhhhh... mass enaaaaaak..." suara Annisa yang menelan semuaaa spermanyaaa... "Anjinggg pintaaaar" ucap Kevinn yang kemudian ambruk disebelah Annisa karena kelelahan.. "Gilaaa banget kamuuu mas, kuat bangeeet. Idaman bangettt haaah heeeh.. huffd" ucap Annisa yang memuji kehebatan Kevinnn sambil mencoba mengatur tempo nafasnyaaa.. Kevin yang sudah lelah karena persetubuhan ini hanya menarik Annisa kedalam pelukannya dan berbisik "Shut ur f- mouth b-" ucap Kevinn sambil mengelus-elus kepala Annisa dan mulai terlelaaap.. Annisa yang hanya bisa tersenyummm kegirangan karena prilaku Kevin tersebut pun mendekapkan dirinya pada pelukan Kevin dan menyusulnya kedalam mimpi.
.

Mulustrasi
 
Selamat membaca teman-temannku semuanyaaa xixixi... Maaf bila ada salah kata, salah penulisan dan bila ceritanya sedikit liar. Karena didalam cerita fantasy semua bisa diada-ada dan yang ada ditiadakan.. Salam semprotttt, salaaaam mengocok!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd