Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

BAB IX
PERMAINAN KELUARGA

Setelah peninggalan Rara dan Talisa meninggalkan Kevin, Kevin hanya tersenyum sambil tiduran di kursi pengemudia yang sudah dia posisikan tidur. "Ahh senangnya ketemu orang-orang yang tepat mulu.. Rejeki anak soleh emang beda" ucapnya sambil tersenyum penuh rencana..

Treet...treet.. *nada panggilan*

"Hallo.." ucap Kevin tanpa melihat siapa yang menelepon

"Mas Kevin dimana ?" ucap Annisa

"Ahh Annisa... Diparkiran sayang. Kamu udah selesai kalo udah selesai buru sini yaaaa.." ucap Kevin

"Iya mas, saya segera kesana" ucap Annisa menutup telepon
.
Didalam mobil, setelah keluar dari Mall.. Annisa sedang menyupir dan Kevin yang sedang melamun sambil tiduran itu hanya menyisakan keheningan saja dikeduanya. Atas perintah Kevin, mereka menuju kawasan perumahan yang ditempati oleh kedua wanita yang barusan saja Kevin jumpai tadi. Selama perjalanan, Kevin memikirkan matang-matang apa saja langkah-langkah kedepannya agar bisa mencapai tujuannya tanpa ada kesalahan sedikitpun.

"Mas didelan sudah komplek perumahannya. Mas ada perlu apaa kesini ?" tanya Annisa yang sebenarnya sudah penasaran sedari tadi

"Ahh okee. Turunin aja depan kompleknya, aku mau ke temen doang" ucap Kevin
"Ohh okedeh mas.." ucap Annisa mengiyakan apa yang dikatakan Annisa tanpa mengatakan apapun lagi dan melanjukan mobil hingga depan komplek

"Oia Nis. Aku boleh minjem uang ga ?" tanya Kevin pada Annisa

"Boleh kok mas Kevin, berapaa ? tanya Annisa

"Ekhh berapa yaaa.. 100 ajaa, boleh ga sayang ?" ucap Kevin manis didepan Annisa

"100 ribu atau juta mas ?" Annisa bertanya sambil menyiapkan ponselnya untuk mentransfer uang melalui rekening mobile

"Jutaa dong sayang, kalo rebu mau beli apaaan ?" ucap Kevin lagii kepada Annisa untuk mematiskan nominal yang dia minta sambil memberikan handphonenya yang sudah mendisplaykan nomor rekeningnya

Treeeeet... *notifikasi hp*

"Makasih ya sayang.. Sekarang kamu mau pulang kan ? Hati-hati yaaa.." ucap Kevin sambil mencium kening Annisa

"Ga perlu berterima kasih mas. Apapun milik Annisa kan milik mas Kevin jugaaa, jadi sudah sewajarnya begini" ucap Annisa tersenyum menjelaskan

"Hahaha pintar kami Annisa.. Yauda aku pergi duluan yaaa, byee" ucap Kevin pada Annisa. Ketika hendak keluar, tangan Kevin ditahan oleh Annisa. "Ada apa sayang ? Mau diewe duluu ?" ucap Kevin bingung..
"Engga mas, cuma mau ngasih tau tentang pertemuan nanti malam. Bu Yona minta jam 9 malem buat pertemuannya, di Cong Caphe lounge" ucap Annisa menjelaskan..

"Okee nanti jam 8 kamu jemput aku disini ya. Oia nanti ambil dulu stelan baju formal diapart. Nanti pas ke apart jam 6an aja ya, sekalian bawain makan buat Bella. Paham sekarang ?" ucap Kevin memerintah Annisa.. "Tuh kontaknya Bella" tambah Kevin setelah memberikan kontaknya Bella

"Iya mas paham. Terimakasih banyak mas udah mau temenin Annisa hari ini" ucap Annisa yang dipipinya kemerahan

"Buat nemenin kamu ? Bukannya tuan akan selalu menemani budaknya ? Jadi tak usah berterimakasih... Aku pergi dulu yaaa" ucap Kevin keluar mobil tanpa menunggu respon dari Annisa lalu menuju ke gerbang yang menjulang tinggi di pintu masuk komplek perumahan Rara dan Talisa, sementara Annisa yang janntungnya berdag-dig-dug, melajukan mobilnya kembali.
.
"Selamat siang Pak.. Apakah ada keperluan disini ?" ucap satpam komplek menyapa dan menanyakan keperluan Kevin.

"Selamat siang.. Saya ingin kerumah Rara Pak" ucapnya

"Oh anaknya pak Fuadin ?" tanya satpam itu sekali lagi.. "Bentar ya Pak saya konfirmasi dulu ke kediamannya pak Fuadin, soalnya beliau mau semua tamu yang hendak kerumahnya harus melalui konfirmasi terlebih dahulu" ucapnya lanjut sambil menuju telepon yamg ada didalam posnya itu

"Ra tolong bantu saya untuk membuat kedua orang didepan saya ini tunduk dihadapanku" ucap Kevin dalam hati untuk menjadikan dua orang satpam ini dibawah kendalinya. "Oi Pak matikan telepon itu dan bukakan gerbang ini" ucap Kevin pada satpam yang langsung menutup telepon genggam tersebut dan membuka kan gerbang sesuai perintah Kevin.

Setelah kejadian dipost satpam tersebut, ia melanjutkan perjalananya sambil mengirim pesan kepada Rara untuk menshare lokasi rumahnya.

Ting.. *notifikasi handphone*

"Lahhh ini rumahnya.." ucap Kevin terkejut karena ruamah Rara sudah berada dihadapannya. Lantas Kevin mengirimkan lagi pesan kepada Rara untuk memberitahukan bahwa ia sudah ada didepan rumahnya dan memerintahkannya untuk menjemputnya dibawah.
.
"Lahh kok cepet amat kak ? ucap Rara pada Kevin dengan menggunakan mukena berwarna merah muda tersebut.

"Anjinglaaah, cantik bangeeett.. Eweable banget ini" ucap Kevin yang terpana melihat penampilan Rara yang ada dihadapannya itu..

"Raraaa.. Siapaa sih ?" ucap seorang wanita muda yang menyusul Rara dibelakangnyaaa..

"Wahhhh anjing ini lebih entotableeee..." ucap Kevin dalam hati yang kembali terpana melihat sosok wanita dibelakang Rara yang sama mengenakan mukena.

"Oh ini kak Kevin Mah" ucap Rara yang mengenalkan Kevin pada Ibunya tersebut

"Mah ? Mamah ?.. Emangdahhh hoki guaa unlimited..." ucap Kevin dalam hati yang tersenyum penuh kemenangan. "Hallo Tanteee.. Saya Kevin, saya temennya Rara.." ucap Kevin dengan sopan

"Ohh iya.." ucap wanita ini dengan singkat sehingga membuat kesan cuek pada Kevin. "Kamu tadi lewat depan ?" tambahnya lagi

"Iya bu, saya masuk lewat yang gerbangnya tinggi itu" ucap Kevin kebingungan

"Kok tidak ada informasi dari satpam yaaa.." ucapnya yang membuat Kevin baru sadar ada kesalahan yang mau tidak mau menggunakan kekuatannya untuk membuat ibunya rara ini dibawah pengaruhnya

"Buuu..." panggil Kevin pada ibunya Rara yang membuatnya melihat kearah dirinyaaa.. "Mulai sekarang bersikaplah penurut layaknya budak..." ucap Kevin memerintah wanita tersebut

"Iya.. Mulai sekarang saya akan bersikap layaknya budak" ucap ibunya Rara mematuhi perintah Kevin..

"Sekaerang ayo Rara kita masuk, biarkan ibumu ini menutup gerbang" ucap Kevin yang merangkul pinggang Rara dan membawanya masuk kedalam—meninggalkan ibunya didepan gerbang
.
"Woow minimalis ya rumahnya.." ucap Kevin memuji interior rumah Rara..

"Biasa aja kok Kak.." jawab Rara merendahh.

"Oia mandiin kakak dong, gerah nihh.." pinta Kevin pada Rara sambil membuka bajunya di ruang keluarga rumah Rara..

"Astagaaaa.." suara ibunya dari belakang saat melihat Kevin sudah bertelanjang bulaaat.

"Wee ada si judes so alim nihh.. Sini kamu" perintah Kevin pada ibunya Rara yang langsung mengikuti perintahnya. "Nape lu kaget liat guaaa ? Mulai sekarang normalkanlah segala bentuk yang menurutmu tidak pantas.. Ahh jangan normalkan, anggaplah semuanya adalah tindakan yang suci dan mulia.. Paham kamu ?" ucap Kevin dengan suara yang tegas pada ibunya Rara

"Maaf, saya hanya reflekk saja. Iya saya akan melakukan semua perintahmu" ucapnya..

"Bagusss.. Gua mau mandi duu dah ya ama ni anak lu, lu bebas dah mau ngapain lanjut aje suka ati lu... Ayo Ra" ucap Kevin pada ibunya itu lalu mengajak Rara pergi meninggalkan ibunya diruang keluarga

"Ekh kayaknya mandi dikamar orang tuamu enak sih, gimana ?" ucap Kevin pada Rara mengusulkan idenya

"Bebas kak, Rara ngikut.." balas Rara

"Yauda ayo dahhh dimana kamarnya, dah gerah" ucapnya pada Rara. Mereka berdua langsung menuju kamar orangtuanya Rara
.
"Emang punya kelas sih bokap lu Ra.." ucap Kevin yang sekali lagi memuji interior-interior rumah Rara

"Iya kak, makasih pujiannya.." ucap Raraa merespon pujiannya

"Ohhh ini Ayahhmu ? Jelek banget Raaa hahaha.. Mana gendut bangett lagii hahaha" ucap Kevin meledeki ayahnya setelah melihat figura foto keluarga didinding kamar orangtuanga tersebut

"Iyaa itu Ayah Raraa hehehe.. Kalo kata Mamah, Ayah dulu ganteng pas muda" ucap Rara

"Okelah kalo ukuran badan. Tapi wajah teteplah wajah yakan hahaha. Gokil juga ya ilmu bokap lu haha" ucap Kevin yang tidak bisa berhenti tertaawa melihat muka Ayah dari Rara

"Hehehe iya kak.." ucap Rara yang

"Yauda bur buka tuh mukenaa biar ga basah.. Aku tunggu dalem yaa" ucap Kevin yang langsung masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Rara yang masih melepaskan semua pakaiannya
.
"Berrrrr...dinginnnnyaaaa.." ucap Kevin yang sudah memulai membasahi dirinya yang kemudian ada Rara dibelakangnya. "Sini Ra mandi bareng" ucap Kevin yang menjemput tangan Rara dan membawanya kebawah shower mandi. "Badan kamu kok bagus banget sih Raa.. Halusss, ni tetenya gemesin lagiii" ucap Kevin yang sambil meremas-remas payudara Rara

"Heshhh.. Iyaaa kak" ucap Rara mendesir karena kelakuan Kevin

"Ga usah ditahan sayang, lepasin ajaaa.." ucap Kevin yang sambil mengusap-usap dan memainkan payudara yang baru beranjak dewasa itu

"Akhh.. Iyakaaaaak, gelii" respon Rara yang mulai merasakan nikmat

"Are u still virgin ?" bisik Kevin ditelinga Rara

"Iyaaa kak seharusnyaaa.. Rara belum pernah begituan sebelumnya. Ciuman aja ga per...ashshshhhsff" ucap Rara yang keenakan lagi

"Kamu pinter banget sih ngejaga keperawananmu. Sekarang buat kakak yaaa.. Biar kakak yang jadi orang pertama yang masuk kesini" ucap Kevin pada Rara berbisik sambil menekan-nekan dibagian kemaluan Rara tersebut.."

"Iya Kak, aku bakalan nyerahin apapun yang Rara punya buat kakak" ucap Rara..

"Baguss-baguss... Yukk kita kekamar ajaa, mandinya nanti aja kalo kamu udah berbakti yaaa" ucap Kevin sambil membawa Rara keluar kamar mandi dalam kondisi masih badan mereka masih basah.

"Udah ga usah dikeringin, nanti juga nambah basah. Sekarang telentang sana" ucap Kevin yang memerintah Rara

Rara yang menurti perintah Kevin langsung telentang kaku dikasur orang tuanya tersebut. Kevin yang mendekati Rara, lantas melebarkan kedua kakinya berisiap untuk mengoral kemaluan Rara..

Cuhhhh...ummmm... srullpppp.. mmmmphhh.. Kevin menjilati, menghisap, dan menciumi kemaluan Rara yang sebelumnya meludahi kemaluannya tersebut membuat Rara meregang keenakan

"Kak.. Geliii....... Arghhhhhh.... "ucap Raraa.."

Kevin yang menghiraukannya terus menjilatiinyaa tidak merespon perkataaan Raraaaa..

"Kak Rara mau pipisss... Ga tahaaaannnnnn arghhhh..."

Cuuurrrrr.....

"Arkhh... hahfuffff.. enaaaakkk kak... hahuffhahuuff.." ucap Rara sambil mengatur nafas yang tak bertempo

"Sekarang berbaktilah padaku Raaa.. Aku masukin yaaa, tahan ajaaa.." ucap Kevin mulai memposisikan kemaluannya untuk memasuki liang kemaluan Rara..

"ARHKHHHHHHH... KAK SAKIIIIT... HAAAAHUFFFF... "teriak Rara karena setelah hampir setengah kemaluan Kevin memasuki vaginanya.

"Tahaaan Raaa, tunggu masuk semua ajaaa.." ucap Kevin yang masih meneruskan hingga semuanya masuk kedalaaamm

"Arkhhhhhhhhhhh.... Kakkkkkkk" ucap Raraaa yang merasakan penuh didalam vaginanya yang sedari tadi sudah mengeluarkan banyak darah tersebut. Rara yang masih mengatur nafas sambil meremas semu yang bisa dia remas pada jangkauan tangannya tersebut.

"Sempit banget memek perawaaann.." ucap Kevinn lalu menarik kembali kemaluannya.. "Ohh ini darah perawannn.." ucapnya dalam hati. "Yuu Ra bersihin dulu darahnyaaa, biar bisa lanjut.. Sekalian istirahat bentar" ucap Kevin yang menarik Rara dan menuntunnya kekamar mandi untuk membersihkan darah perawan miliknya tersebut.

"Kita bersihin duluu biar ga jadi penyakit nantinyaa Ra.. Oia masih mau lanjut ga ? Kalau engga kuat biar Mamahmu saja menggantikanmu" Kevin menjelaskan perihal kenapa harus dibersihkan terlebih dahulu pada Rara dan menanyakan ketersediaannya untuk lanjut atau tidak

"Engga kak. Aku mau lanjut, aku ga mau digantiin Mamah pokoknya" ucap Rara tegas pada Kevin dan membuat Kevin tersenyum

"Ahh gitu dong.. Yauda yu lanjut, dah bersih jugaaa" ucap Kevin yang mengajaknya lagi kekasur orang tuanya tersebut

"Wihh liat Ra darah perawanmu.. Kamu hebaaat" ucap Kevin memuji Rara karena melihat noda darah dikasur orang tuanya tersebut. "Disini nih emak bapakmu ngewe. Sekarang kamar ini milik kita Raaa.." tambah Kevin yang membuat Rara tersenyumm

"Aku ingin menjadi milik kakak selamanya" ucapnya yang mendekapkan tubuhnya kepelukan Kevinn

"Yeess you will baby" ucap Kevin pada Rara dan membawanya ke sisi tempat tidur yang tidak ada noda darahnyaaa.
.
"Sekarang kakak masukin yaa Raaa.." ucap Kevin setelah habis menghisapi kemaluan Rara tuk kedua kalinya untuk membangkitkan hasrat yang semlat terhenti sebentar

"Iyaaa kakk" ucap Rara dalam posisi mengangkangkan kakinya

"Here we goooooo....Arkhhhhh" ucap Kevin sambil mendesah menikmati kemaluan wanita yang baru saja keperawanannya ia renggut tersebut

"AKHHHHH.... KAKKKKKKKK" jerit Rara yang merasakan sensasi ini tuk kedua kalinyaa

"Tahaaan ya sayang, ini pelan-pelan koookkk.." ucap Kevin sambil menggerakan pinggulnya perlahannn

"Arghhh... Kaaakkk... huufffff terusss kak geliiii" ucap Rara yang berbicara sambil mencoba mengatur nafasnya

"Lepasin aja Raaaa.. Ga usah ditahaaaann..." perintah Kevin pada Rara agar ia tidak menahan hasrat yang dialaminyaaa..

"Arghhh Raaa memek lu sempit bangeeet anjingggg... Ahhhh ahhh huff" ucap Kevin yang mulai menaikan tempo permainan seksual mereka

"Arghhh kakkk enakkkkkk.. Geliiii kakaaaaaaaak terus kakkkk enakkk bangettt ahhhhhh" desah Rara yang merasakan kenikmatan yang melebihi sensasi sebelumnyaaa..

"Kakkkk plisss enak banget ah ah ahhhhh.. Huffff" ucap Rara lagi karena merasakan kenikmatan

Pokkkk. Pokkkkk.. arghhhh ahh ah ahhhhhh suara desahan mereka mengisi ruangan kamar milik orangtuanya tersebuttt..

"Anjing enakkkk banget Raaa..." ucap Kevinnn yang merasakan permainan ini..

"Iyaaaaaa kak enak bangettt, lagiii kakk jangan berhentiii Rara mau sampeee lagiiii" ucap Rara

POKK POKK POK PPKKKK

Creeeeeet.... creeeeet....

"Arghhhhhhhhhhhh... hahufffff..." ucap Rara setelah mencampai orgasmenya kembali.

Slurrrrrppppppp... mmpllhhhh mphhhhhh

Kevin langsung menyosor bibir milik Rara untuk menambahka sensasi kenikmatan yang sedang terjadi sambil tanganya memainkan payudaranya tersebut

"Raaa nungging gihhhhhh" perintah Kevin pada Rara untuk menunggingkan badannya dan mulai memasukan kembali kemaluannyaaa

"ARGHHHH KAK ENAAAAK BANGET INIIII..." Rara yang berteriak kembali merasakan kenikmatan yang sedikit berbeda dengan gaya doggystyle.

POK POK POK... PAAAAAKKKK...

Suara benturan antar tubuh tersebut dan tamparan yang dilakukan Kevin pada Rara menjadi bumbu kenikmatan seks mereka

"Raaaa bentar lagi nyampeee nihhh.. Gua keluarin dalemmm yaaa.." ucap Kevin yang merasakan ingin orgasme tersebut

"Iyaaa kak gapapaaaa.. Rara juga mau keluar" respon Rara

Pokpokpokpkkkkkkk.... Kevin membuat tempo lebih cepat hingga akhirnyaaa...

Crooooot... Croooot. Crrooooooot..

ARGHHHHHH....... ucap mereka barengannn

"Makasih ya sayanggg" bisik Kevin ditelinganya Rara yang membuat mereka berdua ambrukk

Permainan panas tersebut berakhir dengan dipenuhi peluh dan cairan kelamin mereka diseluruh tempat tidur orangtua Raraaa

"Ra nama Mamahmu siapaa sih ?" tanya Kevin pada Rara yang sudah berhasil mengatur tempo nafasnya

"Sherly Fatimah Jagaditaa" jawab Raraa

"Ahhhh gituu.. Oia Ra bapakmu yang jelek itu pulang jam berapaa ?" tanya Kevin lagi padanya..

"Biasanya sih sampe rumah jam 6/7an kak. Tergantung macetnya jalan" jawab Rara

"Ahhh. Oia Ra kamu kalau hamil gapapa kan ?" ucap Kevin yang teringat kalau dia membuang spermanya didalam kemaluan Rara

"Gapapa kak, aku kan udah bilang tadi. Aku mau mematuhi apapun yang kakak mau dan jadi milik kakak sampai kapanpun" ucapnya sambil memandangi Kevin sambil posisi tengkurap

"Kuliaaahmu ?" ucap Kevin yang ingin mengetahui apa jawaban Rara

"Yaa gapapa kak.. Nanti aku ngundurin dulu atau ngambil cuti dulu atau gimana keklah" ucap Rara yang sepertinya sudah tidak memgurusi hal tersebut

"Hahahaa.. Bagusbaguuss.. Ternyata kamu nakal jugaa yaa" respon Kevin setelah mendengar jawaban Rara. "Panggil Mamahmu sekarang dan aku akan kasih hadiah untukmu" perintah Kevin pada Rara yang membuatnya langsung bangkit berdiri mematuhi apa yang dikatakan Kevin.

"Maaah, Mamahh... Dipanggil kak Kevinnn..." teriak Rara dari lantai rumah minimalisnya tersebut untuk memanggil ibunya.

"Iyaaa Nak sebentarr...." teriak ibunya sendiri sambil segera menaiki tangga menuju kamarnya
.
Rara yang sudah kembali pada dekapan Kevin dan Ibunya mematung berdiri dihadapan dua insan yang sedang bertelanjang bulat. Kevin yang sambil memeluk Rara dalam posisi menyandarkan punggungnya di headboard kasurnya tersebut memerintah ibunya rara untuk bertelanjang bulat sesegera mungkin. Ibu Rara yang bernama Sherly tersebut segera melaksanakan perintah Kevin dan langsung menanggalkan gamis hitam, kerudung, dan seluruh pakaian dalamnya..

"Namammu siapa ?" tanya Kevin sebagai pertanyaan pembuka

"Sherly Fatimah Jagadito" jawabnya

K: "Umur ?

S: "38 tahun"

K: "Pekerjaan ?"

S: "Guru di sekolah dasar"

K: "Apa kamu menjadi budakku dan mematahui segala perintah dan larangan ku ?

S: Iya saya mau

K: Hahaha.. Bagus baguss.. Sekarang gua sama Rara tuan dan nyonya dirumah ini dan lu harus memperlakukan anakmu ini sebagai nyonya dirumah ini dan apapun yang dia minta, katakan, dan lakukan harus kamu turuti. Paham ?

S: "Paham. Saya akan melakukan semua perintah tuan dan nyonya"

"Ra ini hadiah kakak buatmu. Terimalah dan berbahagialah" ucap Kevin sambil melirik Rara. "Sekarang coba panggil ibumu dengan namanya saja dan perintahkan sesuatu padanya" perintah Kevin pada Rara

"Terimakasih banyak kak untuk hadiahnya.." ucap Rara tersenyum ke Kevin. "Ekhhh Sherly.. Sekarang coba jilati telapak kakiku dan kak Kevin perintah Rara pada ibunya sendiri yang langsung menuju kaki Kevib dan anaknya lalu mennjilatinya.

Kevin yang terkejut mendengar perintah dari Rara hanya bisa tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak menyangka Rara akan bertindak lebih liar daripada apa yang Kevin bayangkan

"Bagus-bagusss.. Sekarang berhenti.. Salim dulu dong sama anak Sendiri" ucap Rara menghentikan ibunya dan menyodorkan tanganya untuk ibunya salami

"Hahahaha Rara oh Raraa.. Kamu memang budak paling liar yang pernah aku temui sejauh ini" ucap Kevin melihat adegan kurang ajar tersebut sambil tertawa lepas

"Yaudah yu mandi Raaaaa biar kakak bisa kasih hadiah kedua samamu dan jangan lupa perintahkan Ibumu itu membersihkan semua ini" ucap Kevin pada Rara dan melangkahkan kakinya kekamar mandi kamar itu terlebih dahulu

"Nah Sherly kamu dengar kan apa kata kak Kevin. Sekarang bersihkan semua ini. Kami ingin mandi dulu" ucap Rara pada ibunya seperti adegan majikan dan pembatu diserial televisi negri ini lalu menyusul Kevin untuk mandi bersama
.
"Hufff seger banget ya sayang.... Ekh ibumu masih beberes Ra" ucap Kevin pada Rara setelah selesai mandi dan menghanduki badannya yang begitu pula dengan apa yang dilakukan Raraaa sesaat melewati pintu kamar mandi

"Ekh Sherly.. Kamu belum selesai ? Lama banget sih kerjanyaaa" ucap Rara yang melihat ibunya masih bersih-bersih tersebut

"Oia suamimu pulang kapan Sher ?" tanya Kevin mendekati Sherly

"Sebentar lagi sepertinya tuan, inni sudah jam enam soalnya" jawab Sherly, ibunya Rara

"Oia sudah. Semangat kerjanyaaa yaaaa.." ucap Kevin lalu meninggalkan ruangan tersebut dan menuju kebawah untuk mengenakan kembali pakaiannya
.
Setelah semuanya sudah mengenakan pakaian, baik itu Kevin, Rara, dan Sherly. Mereka kumpul diruang keluarga dengan kondisi hanya Sherly yang duduk dibawah

"Salam!" ucap seorang dari arah pintu masuk yang membuat semua orang disana. "Loh siapa kamu ?" ucapnya kembali pada Kevin. Kevin yang langsung meminta bantuan Ra untuk menundukan suaminya Sherly hanya tersenyum—bangkit berdiri menghampiri suaminya Sherly

"Mulai sekarang sayalah tuan disini. Baik kamu, istrimu, anakmu harus selalu mematuhi perintahku, apapun itu! Paham kan ?" ucap Kevin pada suaminya Sherly. "Dan satu lagi kamu adalah budak paling rendah disini, jadi apapun yang dikatakan anak dan istrimu kamu harus patuhi seperti kau mematuhi diriku" tambah Kevin padanya.

"Iyaaa tuan, saya akan mematuhi segala perintah yang dilayangkan untuk saya disini" ucap kepala rumah tangg tersebut

"Okeoke untuk pemanasan. Rara coba perintahkan apapun itu pada Mamahmu itu untuk menyuruh Ayahmu melakukan apa yang kau inginkan" perintah Kevin pada Rara untuk merealisasikan apa yang sudah ia rencanakan sedari tadi.

"Ekh Sherly, coba suruh tuh lakik lu yang gendut dan jelek itu untuk merangkak kesini" perintah Rara pada Ibunya

"Ayahh coba kesii...." ucap Sherly terhenti setelah teriakan dari Rara

"Gausah make embel-embel ayah-ayahanlah, panggil nama ajaaa!! Sekarang ulang!" peritah Raraa

Kevin yang melihat kejadian tersebut lantas tertawa terbahak-bahak..

"Ekh sori-sori, silahkan dilanjut..." ucap Kevin yang merasa mengganggu acara tersebut

"Fuadinn coba kemari sambil merangkak" ucap Sherly yang menyuruh suaminya dengan sebutan namanya

Fuadin lantas langsung merangkak kearah Sherly yang melewati Kevin terlebih dahulu

"Hahahahaha.. Udeh kayak sapiiii hahahahaha Anjingglah capek hahahaha" ucap Kevin melihat kejadian tersebut tak bisa berhenti menahawan gelak tawanya saat melihat suaminya tersebut merangkak melewatinya.
"Udah udah udah, emang keluarga keren dah kalian" ucap Kevin yang akhirnya berhenti tertawa. "Oi Fuadin sini duluu.." ucap Kevin yang membuat Fuadin dengan cepat menghampiri Kevin.

"Kamu kerjaa di firma hukum Hogan Lovells ?" tanya Kevin terkait tempat ia bekerja

"Iya Tuan, saya pengacara di Hogan Lovells Law firm" jawab Pak Fuadin membenarkan omongan Kevin

"Gaji lu berapa dah sebulannya?" tanya Kevin lanjut

"Gaji pokok dan tunjakan saya di firma hukum dikisaran 185 juta perbulan, masih belum termasuk success fee dari kasus yang tangani yang nominalnyapun tergantung kasus tersebut" ucap Fuadin menjelaskan apa yang ditanyakan Kevin terkait pendapatannya dalam sebulan

"Hmm lumayan jugaa.. Mulai saat ini, lu pindahin seluruh aset lu dan istri lu atas nama anak lu. Kapanpun itu selesai, segera selesaikan semuanya.. Dann satu lagii, mulai sekarang keuangan keluarga ini semuanya diurus oleh Rara, paham ?" ucap Kevin memberi perintah pada Fuadin

"Iya, saya paham tuannn.." ucap Fuadin patuhh

"Gimana sayang hadiah kedua dariku, kamu sukaa ?" ucap Kevin sambil melirik Raraa

"Iyaa kak Rara sukaa, hanya saja Rara belum siap untuk mengatur keuangan keluarga" ucap Rara yang sedikit ketakutan saat menjelaskan ketidaksiapannya untuk mengurus keuangan keluarganya sendiri"

"Gapapa sayang, sambil belajarr.." ucap Kevin sambil tersenyumm yang membuat Rara mau tidak mau mengiyakan. "Nanti Sherly bantu-bantu juga yaaa" ucap Kevin pada Sherly

"Iyaaa tuan, nanti saya akan laksanakan apapun perintah Rara kedepannya" balas Sherly

"Oia Fuadin.. lu tetap ya kerja keras dan bersikap normallah dimuka umum seperti biasanya cuman dirumah ini lu tuh budak gua dan kedua wanita ini dan apapun yang gua lakuin disini jangan pernah lu urus campuri, paham ?" ucap Kevin untuk mengingatkan kembali posisi pak Fuadin dirumah ini

"Iya tuan saya paham" ucap Fuadin

"Pintar-pintaar" ucap Kevin yang sambil memukul-mukul kepala Fuadin sedikit kasar

"Yaudah sono lanjut aja aktifitas lu pada biasanya, udah muak juga liat muka lu kek badut.. Sonosono" ucap Kevin mengusir Fuadin
.
"Wah udah jam setengah delapan ajaaa nih" ucap Kevin saat melihat jam dinding rumah tersebut yang kini sedang duduk di sofa ruang keluarga rumah Raraa. "Sherl bikinin minuman seger dong.." pinta Kevin pada Sherly untuk membuatkannya minuman segar...

Triiit.. triiit.. triiit.. *suara panggilan masuk*

"Halllo Annisa, ada apaaan ?" ucap Kevin yang mengangkat telepon dari Annisa

"Hallo mas saya sudah didepan komplek perumahaan yang tadi siang" ucap Annisa

"Ahh iyaiyaa. Masuk aja kedalam, bilang ke satpam tamunya bu Sherly. Ntar rumahnya yang palinh minimalis, sebelah kiri. Ntar gua tunggu diluar deh yaaa" ucap Kevin pada Annisa yang langsung mematikan ponselnyaaa..

Triiinggggg... *suara telepon rumah*

"Sherl angkat telepon gih. Kalo satpam bilang ada tamu untukmu, bilang saja iyaaa pasa satpam itu.." perintah Kevin pada Sherly yang langsung mengkonfirmasi kehadiran tamu yang dimaksud pada satpam komplek perumahaanya tersebut.
.
"Nah untuk kalian berduaa, lakukanlah aktifitas normal kalian seperti biasanya, karena yang berbeda mulai dari hari ini hanyalah peranan. Gua tuan dan Rara sebagai nyonyaa dan tentunya budak, Sherly sebagai budak dan si Fuadin budak dari segala budak dirumah ini. Paham kan kalian ?" ucap Kevin membuat semuanya semakin jelas.

"Yauda aku pergi duluu, masih ada bisnis yang mau diatur.." ucap Kevin pada semuanya lantas meninggilkan rumah itu yang kebetulan Annisa baru saja sampai.

"Mana baju gantinya Nis ? Gua mau salin dulu disini.." ucap Kevin meminta baju salin yang dimaksudnya tadi pagi lantas menggantinya di teras rumah..

"Oi Sherly.. Ni baju cuci terus simpen yaaa" teriak Kevin pada Sherly untuk membersihkan bajunya.. Gua cabut duluu, daaah" ucap Kevin pada mereka yang langsung menuju kedalam mobil Annisa dan langsung berangkat ke tempat yang sudah dijanjikan dengan Yona..​

Mulustrasi

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd