Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

BAB X
SATU LAGI HARI YANG MELELAHKAN

Sesampainya ditempat yang telah di janjikan, ternyata Annisa dan Kevin tiba terlebih dahulu ditempat tersebut. Annisa yang sedari tadi mencoba menghubungi Yonna, belum juga mendapat balasan

"Udah santai aja, mungkin lagi ada kendala.." ucap Kevin yang duduk santai dikursinya

"Okedeh mas.." ucap Annisa yang tidak bisa membantah lagi

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dari kejauhan tampak seorang wanita yang berjalan kearah meja Kevin. Wanita yang mungkin tingginya 172cm ini, memiliki bentuk badan hourglass yang siapapun melihatnya pasti akan terpana. Berkulit putih salju, wajah yang berentuk oval, dengan bibir mungilnya membuat area wajah dia sangat eyecatching. Bentuk payudara dan bokong yang tidak terlalu besar, yang mungkin hasil dari orang tua dan keturunan asalnya membuat membuat dirinya semakin sempurna.

"Halloo. Selamat malam, maaf bila saya terlambat. Jalanan sangat padat hari ini" ucap Yonna yang meminta maaf sambil menjabati tangan Annisa dan Kevin secara bergantian.

"Iya bu Yonna, tidak apa-apaa. Ini Kevin yang saya bicarakan waktu ditelepon tadi" ucap Annisa memperkenalkan Kevin kepada Yona pada saat bertelpon.

"Baik tidak apa-apaaa.. Oia saya Kevin, teman bu Annisa" ucap Kevin saat menjabat tangan Yona

"Saya, Yonaaa. Senang bertemu anda hari ini" ucap Yona menggunakan bahasa formal

"Baik silahkan duduk Bu Yona" tawar Annisa pada Yona yanga akhirnya mereka bertiga duduk dibanku masing-masing

"Gimanaaa kita makan dulu ?" tawar Kevin pada semua orang dimeja tersebut yang langsung diiyakan oleh mereka
.
"Sebelumnya maaf, bu Yonna asli Korea ? tanya Kevin membuka perbincangan setelah semua selesai memesan makanannya

"Wah apakah saya setua itu ?" ucap Yona sambil tersenyum

"Ekh.. Bukannya begitu. Saya bingung harus bilang apaa. Saya minta maaf bila ucapan saya kurang berkenan" ucap Kevin yang gelagapan dan takut membuat Yona tersinggung dengan ucapannya

"Hahaha.. Kevin ini lucu sekali ternyata ya bu Annisa" ucap Yona yang ketawa setelah melihat tingkah Kevin yang salah tingkah kepada bu Annisa

"Yaa begitulah anak muda bu " respon Annisa seadanya

"Panggil saja saya Kakak" ucap Yona yang mencoba meredakan salah tingkahnya Kevinn

"Iyaaa Kak, baiklah kalau begitu" ucap Kevin. "Gila ni cewe, baru kali ini gua dibikin gelagapan sama orang" ucap Kevin

"Bagaimana kita menyantap makan dulu, baru berbicara hal utamanya nanti ?" tanya Yona menawarkan pilihan yang disetujui baik Kevin pun bu Annisa
.
Dalam acara makan, perbincangannya adalah hal-hal ringan saja. Berbicara tentang Kevin yang ditanyai tentang tinggi badan, kuliah, dan keturunannya oleh bu Yona, begitupula dengan Kevin menanyakan apapun tentang bu Yona, sedang bu Annisa hanya menjadi pemanis diantara percakapan tersebut.

"Ohh jadi Kakak belajar bahasa Indonesia juga yaa disana. Wah berakti saya harus belajar bahasa Korea jugaa nih" ucap Kevin yang kaget perihal jawaban Yona terkait keabsahannya menggunakan bahasa Indonesia

"Ide baguss. Selagi muda pelajari semuanya, biar apapun nantinya kamu bisaa" ucap bu Yona yang merespon keinginan Kevin tersebut
.
Selesai sudah acara makan, bu Yona yang mengajak untuk memulai perbincangan ini, mengeluarkan binder foto album; kumpulan foto dan fortofolio yang akan menjadi topik pembicaraannya.

"Kamu ingin properti seperti apa ?" tanya Yona sambil membuka daftar isi binder propertinya itu. "Coba lihat saja inii" ucapnya sambil memberikan binder berisi aneka macam jenis properti rumah yang sudah dia punya dan belum.

Kevin yang menerima binder Yona tersebut, lantas membaca dan melihat seluruh gambar yang ada di binder, yang menurutnya menarik. Binder yang bersampul terbuat dari kulit berwarna coklat dan berisi foto-foto yang lengkap dan penjelsan dari setiap bangunannya membuat Kevin terus kebingungan tuk memilih

"Ahh saya ingin yang ini. Interior yang dominan coklat dan hitam dengan sentuhan warna putih krim dan emas dibeberapa bagian terlihat sangat elegan dan berkelas. Ditambah balkon luas yang menghadap kearah kota membuat sempurna. Apakah bisa diatur ?" ucap Kevin yang sudah memutuskan properti yang dia inginkan.

"Pilihan yang bagus Vin, mewah dan elegaan.. Tapi, sebelumnya saya minta maaf...." ucap Yona terhenti

"Kenapaaa ? Apakah ada masalah ?" ucap Kevin yang penasaran

"Baiklah. Pertama, seperti yang kamu tahu, ini bukan unit dari agensi saya. Dua, unit ini dipegang kompetitor saya dan yang membuat masalah ini makin runyam adalah karena kompetitor saya ini asli Negri ini yang membuat saya menyerah saat awal pembangunan unit ini. Tiga, menurut informan saya, unit ini sudah terjual ke konglomerat Negri ini pula dan juga menurut informasi yang saya dapatkan dia adalah salah satu pengusaha dan penguasa di Negri ini. Jadi bila kemungkinan unit ini dijual kembali, harganya akan melambung tinggi. Kenapa ? Karena unit ini merupakan satu-satunya penthouse termegah di wilayah bagian tenggara benua ini dan hanya kemungkinan kecil unit itu untuk dijual. Soo, bagaimana menurutmu ?" Yona menjelaskan perihal unit yang disukai Kevin dengan sejelas mungkin.

"Hmm menarik. Apakah kamu tahu siapa pemilik gedung ini ?" tanya Kevin serius

"Saya belum mendapatkan nama pemiliknya. Namun menurut rumor yang saya dapat dari beberapa informan, dia bukan sembarang orang. Ia merupakan salah satu elite dengan kekuasaan yang bisa mendapatkan apapun di Ngeri ini" ucap Yona membalas pertanyaan yang dilayangkan Kevin

"Seriusan bu Yona ? Saya kira rumor tentang keberadaan elite hanya rumor belaka" ucap bu Annisa yang terkejut dengan apa yang diungkapkan Yona

"Iya bu Annisa. Setiap negera memiliki elite peeople is real bu. Apapun yang mereka inginkan, mereka akan dapatkan itu" ucap Yona

"Wahh menarik sekali sepertinya memiliki kekuasaan seperti itu yaaa.. Baiklah kita tunda dulu perbincangan tentang penthouse ini" ucap Kevin setelah memikirkan sesuatu. "Kak Yona apakah kakak bisa membuatkan rumah seperti ini ?" ucap Kevin sambil menunjukan gambar sebuah rumah yang dikelilingi hutan.

"Wooow.... Sangat indah dan damai yang dibalut dengan elegan dan kemewahan membuat desain ini sangat sempurna. Darimana kamu mendapatkannya ?" ucap Yona terpukau melihat exterior rumah yang diberikan oleh Kevin

"Gambar ini hadiah dibuatkan teman saya. Jadii, waktu aku ulang tahun tahun lalu, aku meminta digambarkan rumah yang mewah namun dengan nuansa yang damai, jadilah desain ini Kak.. Ya walaupun hanya exteriornya saja sih" ucap Kevin menjeleskan gambar yang ia miliki tersebut.

"Temanmu itu sangat berbakat. Apakah saya bisa menemuinya ?" ucap Yona

"Dia sudah meninggal lima bulan yang lalu kak.." jawab Kevin dengan suasana hati yang tiba-tiba sendu. "Dia tertekan karena tuntutan orangtuanya yang selalu mengambil kehendak dia sebagai makhluk yang bebas" ucap Kevin menambahkan

"Saya turut berdukaaa..." ucap Yonaa dan Annisa bergantian

"Tidak apa-apaaa.." ucap Kevin yang sambil memaksakan bibirnya untuk tersenyum.. "Jadi kakak pasti tahu kan alasan saya menunjukan gambar ini ?" tanyaa Kevin pada Yona..

"..... Untuk merealisasikan hadiah dari temanmu itu ?" tebak Yona sembarang

"Betull kak. Kami sudah berjanji, suatu saat nanti bilamana kami sukses kami akan saling membantu untuk membangun rumah ini" ucap Kevin sambil mengenang janjinya bersama Zaraki.

"Hmn baiklah, akan saya cobaa. Tapi mungkin ini akan menjadi proyek tersulit. Posisi yang berada ditengah hutan, dekat dengan aliran sungai dan jauh dari pemukiman penduduk, dan yang paling sulit ialah rumah ini harus dibangun di diketinggian. Bukan hanya sulit ta...." ucap Yona yang disela oleh Kevin

"Jangan pernah pikirkan biaya dan perijinan. Berapapun harga yang harus dibayar saya akan salurkan dana teraebut dan siapapun yang menghalangi, saya akan urus semua. Pokoknya semua urusan eksternal akan saya urus, kakak hanya tinggal menyesuaikan dengan keterangan yang ada digamabar ini, urusan interior bisa disesuaikan dan kita diskusikan nanti, bagaimana kak ?" ucap Kevin dengan lantang dan tanpa keraguannn..

"Siapa sebenarnya anak ini ?" ucap Yona dalam hati yang terkejut dengan keseriusan ia berbicara. "Aigooo.. Dasar anak muda. Baiklah-baiklah akan saya usahakan semampu saya. Ini kartu nama saya dan tolong hubungi setelah ini" ucap Yona menuruti permintaan Kevin dan memberikan kartu namanya.

"Baiklah kak Yona... Oia kira-kira berapa lama pembangunan ini selesai ?" tanya Kevin lebih lanjut

"Astagaa, saya belum bisa memberikan perkiraan waktu. Setelah ini saya akan gunakan relasi saya untuk mencari tempat yang cocok dengan pembangunan ini sesuai deskripsi yang anda berikan" jawab Yona

"Katakan saja. Kasarnya pun tidak masalah bagiku.." ucap Kevin tetap memaksa

"Hmmm... Bila pencarian tempat dan pendisainan sudah selesai semuaa, mungkin waktu pembangunan dibutuhkan tiga-empat tahun" jawab Yonaa

"Baikalh kak. Kalau begitu sebagai itikad baik dan keseriusan saya untuk proyek ini. Saya akan membeli rumah ini kak" ucap Kevin dengan menunjuk gambar rumah

"Saya senang dengan pemuda sepertimu Vin. Baiklah rumah E.206 sudah resmi kamu booking. Untuk pembayarannya bagaimana ?" ucap Yona yang sumringah dengan apa yang dilakukan Kevin
"Saya akan melakukan down payment satu miliyar besok, maksimal sore hari dan pelunasan saya akan bayarkan setelah semua persyaratan administrasi dan segala macamnya sudah selesai, bagaiamana kak ?" tawar Kevin pada Yona

"Lunas ? Apakah dia bilang lunas tadi ? Sekaya raya apa dia bisa melunasi lima puluh miliyar dengan waktu kurang dari sebulan ?" ucap Yona dalam hatinya karen terkejut melihat pemuda didepannya ini. "Oke dengan senang hati. Semua akan saya urus tanpa ada cacat sedikitpun" ucapnya merespon Kevin sambil mengulurkan tangannya kepada Kevin. "Senang berbisnis denganmu anak muda" ucap Yona yang dibalas hanya anggukan oleh Kevin.
.
Setelah pertemuan tersebut, mereka memisahkan diri dan melanjutkan perjalanannya masing-masing. Kevin yang pulang diantar oleh bu Annisa ke kediamannya tak menanyakan ataupun berkata apapun, dan begitu sebaliknya. Hanya keheningan yang terjadi diantara keduanya. Dalam diamnya, Kevin memikirkan sebuah rencana untuk mendapatkan uang yang begitu besar dengan waktu yang sangat sedikit dan perihal orang elite yang mempunyai penthouse yang menjadi perbincangan di pertemuan tadi. Semua pikiran-pikiran kalut tersebut berkumpul dan berdansa ria didalam benak Kevin. "Aish pusingnya.." ucapnya dalam hati yang sudah muak untuk merencanakan sesuatu, mungkin karena kelelahan atau belum menemukan caranya untuk memecahkan semuanya itu, namun satu hal yang pasti Kevin tidak akan mengingkari dan menyerah terhadap apa yang sudah ia ucapkan dan impikan.
.
"Hati-hati yaaa, makasih dah nemenin" ucap Kevin kepada Annisa setelah selesai mengatarkannya ke apartmen

"Iyaa mas. Kalau mas butuh bantuan berkabar ajaa.." ucap Annisa sambil tersenyum

"Byeee..." ucap Kevin kepada Annisa lalu masuk ke kedalam apartemen

"Hari yang sangat melelahkan" ucap Kevin dalam hatinya sesaat didepan pintu unitnyaa lalu memanggil-manggil nama Bella.

Saat membuka pintu kamar Bella, terlihat Bella sudah tertidur dengan pulas. Kevin yang tidak mau mengganggu Bella, memutuskan untuk pergi menuju kamarnya sendiri untuk mempersiapkan dirinya untuk beristirahat setelah seharian ini terlalu menguras tenaganya
.
"Kak bangunnnnn ihh, tidur muluuuu prasaaann..." ucap Bella yang menganggu tidur kakaknya tersebut

"Aduh Bella, kakak masih ngantuk.... Lima menit lagi yaaaa.." ucap Kevin yang merasa belum cukup energi untuk kembali bangkit dari posisinya.

"Ihhh makaknyaaa jangan main terusss! Ayoo kak sarapaaan..." ucap Bella yang memaksa terus-menerus kakaknya itu hingga membuat Kevin akhirnya bangkit dari tidurnya (walaupun dalam kondisi masih ngantuk). "Ayooo cuci mukaa dulu, terus ke dapur ya Kak. Ada yang mau Bella omongin..." ucap Bella

Kevin yang hanyaaa mengatakan "ya ya ya ya", akhirnya menuju kamar mandinya untuk mencuci wajahnya lalu menuju dapur yang dimana Bella sudah menanti dirinyaaa...

"Adaaa apaaa sih Bell ?" ucap Kevin pada Bellaaa..

"Siniii duduk duluuu ihh...." ucap Bella sambil menarik tangan Kevin kekursi sebelahnyaaa.
"Apaaa sih Bell..." respon Kevin sambil memasang wajah malasnyaa..

"Kak tebak aku keterima kuliaaah dimana ?" ucap Bella dengan semangat

"Hmm.... Otakku masih belum jalan Bell" respon Kevinn pada Bella sekenanya

"Ayoooo dong kak tebaaak aja.." Bella yang tidak menyerah pun tetap memaksa kakaknya untuk menebak

"Okeee.. Jangan bilang di Univ Bisnis dan Management Athena ?" tebak Kevin setelah menyatukan semua pikirannya tentang adiknya itu. Adiknya, Bella sangat suka dengan hitung-hitungan. Ia juga pernah berambisi untuk membuka sebuab bisnis dan menjadi orang kaya dan terkenal melalui bisnis yang ia dirikan dan juga ia kemarin menyatakan bahwa ingin berkuliah di kampung halaman Ibunya itu.

"SERATUSSS BUAT KAK KEVINNNNNNN, YEEEEEY!!" teriak Bella sambil memeluk kakaknya ituuuu yang menebak dengan tepat.

"Congratsss Bell.. Wah gak nyangka loh kakak" ucap Kevin yang kaget dengan tenbakannya itu

"Ihh hebat kan Bella.. Hahahaaaa..." ucap Bella

"Adiknya siapaaa sih kamu, kok pinter banget" ucap Kevin setelah selesai dengan pelukan selamatnya ke Bella

"Ga tauuu tuh.. Adiknya orang yang super sibukk huuuu" ucap Bella yang judesss

"Yailaa Bell... Yauda-yauda sebagai permintaan maaf kakak dan sebagai hadiah untuk kamu, kakak bakalan nurutin dan traktir apapun yang kamu mau hari ini. Gimana ?" ucap Kevin pada Bella

"Apapun ?" tanya Bella untuk meyakinkan kembali pernyataaan Kevin

"Yaaaps. Whatever it is Bell" Kevin yang meyakinkan kembali Bella

"Oke.." ucap Bellaa.

"So.. Apa yang kamu mintaaa ?" tanya Kevinn kepada Bella

"For the first, aku mau masakan buatan kak Kevin untuk sarapan dan sarapannya harus ditemenin kakak dan yang kedua bakalan aku pikirin dulu abis aku mandi dan sarapaan yah hehehe.." ucap Bella yang mengutarakan keinginan pertamanya.

"Ayeeee Sir..." respon Kevin lalu melangkah ke arah dapur. "Chef Kevin akan membuat something special untuk seorang yang spesial juga tentunya.." ucap Kevin sambil menyiapkan seluruh peralatan dan bahan untuk membuat sarapann.

"Okee Chef Kevin.. Aku mau mandi dulu yaaaa, byeee.." ucap Bella yang meninggalkan Kevin yang sedang sibuk mempersiapkan sarapan
.
Selepas kepergian Bella, Kevin langsung mengambil handphonenya untuk menghubungi Rara dan bu Annisa. "Bisa gawat kalo duit kurang.." ucapnya dalam hati
"Halloo Raraa.." ucap Kevin yang menelepon Rara terlebih dahulu

"Hallo juga kak Kevin.. Ada apaaa ?" ucap Rara dibalik telepon itu

"Transfer uang dong 150 juta ajaa buat hari ini, ada kan ?" pinta Kevin pada Rara

"Adaa dong kak. Nomor rekeningnya masih yang sama kan kak ?" tanya Rara

"Iya masih sama. Transferin yaaaa. Makasihh" ucap Kevin pada Rara diakhir percakapan mereka. "Sekarang Annisa.." ucapnya dalam hati dan langsung menelepon wanita pemilil butik terkenal tersebut

"Hallo mas Kevinnn..." ucap Annisa terlebih dahulu

"Iyaiya Hallo..." ucap Kevin yang akhirnya menspeaker handphonenya karena dirinya sedang sibuk memasak juga

"Mas Kevin kenapa ? Kok kayak panik gituu ?" ucap Annisa yang panik mendengar ucapan Kevin

"Engga ini aku lagi masak buat sarapan. Ekh kirimin 150Jt dong untuk hari ini, aku mau ngasih hadiah buat Bella nih.." ucap Kevin pada Annisa

"Ohh iya mas, nanti aku kirimin. Nomor rekening masih sama kan ?" ucap Annisa

"Iya masih sama.. Yaudah kalo gitu makasih banyak yaaa" ucap Kevin pada Annisa lalu mematikan panggilan tersebut. Kevin yang sudah mengantongi uang kiriman dari Rara dan ibu Annisa pun langsung kembali fokus memasak untuk menghidangkan yang terbaik untuk Bella.
.
"Eummmm... Wanginyaaaaaa..." ucap Bella yang keluar dari kamarnya yang hanya mengenakan handuk berbentuk piyama tersebut. Bella yang menyadari ketiadaan Kevin disana pun memanggil-manggil kakaknya tersebut

"Iyaaaaa bentar lagi kelar..." teriak Kevib dari dalam kamar mandi kamarnya

Setelah mendengar respon dari Kevin, Bella pun langsung mempersiapkan dirinya sendiri dikamarnya.
.
Setelah mempersiapkan diri baik Kevin dan Bella, mereka menuju meja makan. Bella yang menggunakan tanktop putih berjenis thick strap sebagai atasan yang dipadukan dengan bawahan menggunakan celana pendek santai dan Kevin menggunakan kaos longgar dan celana boxer hitamnya membuat Kakak-adik ini benar-benar idaman bagi lawan jenisnya masing-masing.

"Selamaaaat makannn..." ucap Bella yang mulai menyicip sop sayur jagung buatan Kevin. "Ummmm enaknyaa..." ucap Bella mengekspresikan apa yang dia rasakan

"Nih cobainn ayamnyaaa.." ucap Kevin setelah menaruh hidangan ayam fillet panggang buatannya ke piring Bella.

"ENAAAAAK BANGET KAKKKK... Wahh kayaknya kakak salah ngambil jurusan deh. Harusnya masuk kelas masak ajaaa..." ucap Bella yang sekali lagi terkagum akan masakan kakaknya itu
"Hahaha.. Bisa aja kamu nihh... Btw kamu ngambil jurusan apa di AUEB ?" tanya Kevin perihal perkuliahan Bella.

"Keterima di Department of Internasional and European Economic Studies Kak dan Bella kak.." jawab Bella

"Ahh tetep di Ekonomi ya Bell..." respon Kevin yang tidak terkejut dengan apa yang di ambil oleh adiknya ini.

"Hehehe iya dong kak, Bella kan emang punya ambisi dari dulu. Lagipula siapaa tau nanti bisa bantuin mimpi kakak juga heheh" ucap Bella merespon perkataan Kevin sambil tersenyum

"Okeee. Sooo kemana kita hari ini ?" ucap Kevin yang menaruh alat makannya ke piring

"Shoping!! Kakak punya uang kan kak ? Banyak yang mau dibeli nih heheee..." ucap Bella yang rupanya sudah selesai menghabiskan sarapannya.

"Yauda kamu beresin ni meja, kakak mau siap-siap dulu sekalian mau nyiapin mobil dibawah" jawab Kevin pada Bella

"Okeee Kak...." ucap Bella menyetujui perkataan Kevin
.​
Mulustrasi


 
Terimakasih atas updateny suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd