Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Slavery of Alice (UPDATE 7 Oktober, SEASON 2)

Siapakah yang akan menang?


  • Total voters
    54
  • Poll closed .
Bimabet
Wah mantap y liarnya tp berkelas krn dibungkus edukasi gt. Jd oenasaran itu ssi ad hubungan sma mulustrasi kah hhaha
 
Part 8 -Treatment-

Setelah berpamitan dengan Pak Ratno, kami pun pergi, Kak Rey merangkul tubuhku dengan begitu hangat. Kami langsung menuju basement tempat kami memarkirkan mobil. Sejujurnya dalam batinku ada rasa yang belum tuntas sejak dari seminar tadi. Tubuh ku terasa masih gatal dan sensitif mengingat aku pun belum mendapatkan orgasme ketika digilir oleh puluhan orang tersebut. Kurasakan klitku masih tegang bergesekan lembut dengan chastity belt ku dan putingku yang samar menegang di balik bra ku membuat ku terus merasa horny. Kulihat kak rey sedang mengutak-atik HP nya, aku tidak paham apa yang dilakukannya, terlihat sekilas ada grafik di layar HP dan dia menekan tombol start

“Nggghh ngghh hmmp hmmp ngghh ahh ahh ahh” Desahku terkejut ketika kurasakan ada arus listrik yang muncul dari dildo bulat-bulat tersebut di dalam liang Vagina ku. Spontan aku memegang perut bagian bawahku dan tubuhku condong ke depan dalam usaha menahan rangsangan ini. Aliran listrik tersebut membuat otot-otot dalam vaginaku berkedut dengan konstan dan meremas-remas dildo bola2 besi yang ada di dalamnya. Arus listrik tersebut keluar dengan tempo yang cukup lambat sekitar 70 BPM. Aku bisa mengetahuinya karena aku cukup pandai bermain musik. Kurasakan otot vagina ku berkedut kecil sesuai tempo yang telah di setting tersebut.

Alice: “khhaaakk, ngghhaapaiiin??”

Kak rey: ini treatment buat liang vagina mu, setelah dipakai orang kayak tadi, pasti otot-ototmu sedikit mengendur karena dibuat mengejang terus menerus. Treatment ini balikin ototmu rileks, kuat dan rapet lagi. Tentu kamu ngga mau kan suami mu nanti dapetnya vagina mu sudah kendor? Udah nikmatin aja. Ohh ya chastity belt mu itu spesial besa sama yang kemarin, kamu tetap bisa kencing atapun BAB walaupun menggunakan alat itu, jadi ngga perlu merepotkan ku kalau kamu mau ke toilet.

Aku hanya bisa pasrah dan mengangguk kecil, sejujurnya aku menikmati kok, ramgsangan kecil-kecil ini membuat birahiku memucak lagi, namun aku terap tidak dapat orgasme karena rangsangan yang kurasakan masih belum cukup. Dengan sembunyi-sembunyi aku mencoba merangsang clit ku dari luar tapi tidak bisa karena terhalang chastity belt yang kupakai. Sepanjang perjalana kaki terus mengapit selangkangan ku karena rangsangan yang kurasakan.

Kak rey membawaku kembali ke Mall yang berada di dekat rumah dan menggunakan jasa vallet untuk memarkirkan mobil dirasa parkiran penuh dan susah dapat. Ketika aku turun dapat kurasakan semua orang yang ada di situ memandangi ku, bagaimana tidak, aku menggunakan pakaian sport bra dengan legging ketat yang memamerkan seluruh lekuk tubuhku. Orang dapat jelas melihat seluruh sudut tubuh ku ini. Aku hanya berharap semoga orang-orang tidak menyadari selangkangan ku yang basah akibat keringat dan cairan cintaku.

Kak rey menuntunku masuk ke dalam mall. Aku kesusahan berjalan, rangsangan listrik yang kurasakan ini membuat kakiku reflek mengapit dan otot perut ku seperti menegang. Aku berusaha seperti normal, namun rangsangan ini terlalu nyata untuk diacuhkan. Untungnya Kak Rey cukup memahami ku dan kami berjalan cukup lambat. Kak rey mengajak ku menonton di dalam bioskop. Ia membelikan kami tiket dan sembari menunggu jam tayang ia mengajak ku berbelanja.

Banyak hal ku beli, mulai dari make up harian ku, karena yang ada di rumah kak rey hanya terbatas, tas-tas yang mahal, baju-baju dan masih banyak lagi. Kak Rey mengatakan semua ini mengunakan uang 15 juta yang diberikan oleh Pak Ratno. Aku merasa senang aku bisa belanja banyak, meskipun sepanjang berbelanja aku terus menahan rangsangan dan kedutan yang terus dilakukan oleh otot vagina ku. Karena jam sudah mendekati waktu tayang, kami pun menuju ke bioskop. Kami pun masuk, kulihat sekitar tidak banyak orang yang datang, maklum film yang kami tonton sudah keluar berminggu-minggu yang lalu, sepertinya kak Rey belum sempat menontonnya.
Tepat sebelum film dimulai kak rey mengubah lagi settingannya pada hapenya, ia mempercepat tempo arus tersebut menjadi 100 BPM, “nggghh” aku mendesah pelan berusaha meredamnya. Tangan ku mencengkram erat lengan kak rey dan badanku rebah di pundaknya. Spontan kueratkan kakiku meredam rangsangan ini, namun justru semakin kuat kurasakan rangsangan ini. Aku semakin horny dan ingin menjamah selangkangan ku namun tidak bisa. Ditambah lagi AC bioskop yang dingin ini, merangsangku lebih oleh tiupan lembut udara dinginnya. Aku yang biasa jika pergi ke bioskop selalu membawa jaket dan celana panjang, namun kali ini aku memakai pakaian olahraga yang terbuka seperti ini. Aku meremas dadaku sendiri berharap biaa menambah kenikmatan, namun kurasakan masih belum cukup karena tidak ada jamahan yang real kurasakan di liang vaginaku.

Kupandang kak Rey berusaha kurebut perhatiannya dari film yang sedang berlangsung, namun ia tidak melihatku sedikitpun. Kurasakan antara geli dan sakit bercampur aduk, aliran listrik yang keluar seakan-akan menusuk-nusuk dinidng vagina ku. Aku hanya bisa mendesah pelan dan membungkam mulut ku sendiri. Aku berharap tidak ada orang yang menyadari suaraku. Satu jam berlalu, aku dibuat mabuk kepalang oleh chastity belt ini. Kuraaakan cairanku terus mengalir membasahi celana dan sofa tempat aku duduk. Kurasakan sofa ini sudah basah dan banjir oleh cairan pelumas ku namun tak ada respon sedikit pun dari kak rey yang ku pegang erat lengannya.
Tiba-tiba kurasakan aliran listrik itu berhenti, lalu chastitu belt ku terbuka. Kak rey tiba-tiba menyergapku dan melumat bibirku. Aku yang sudah dalam birahi spontan membalas lumatan bibir kak Rey. Kami bercumbu mesrah di dalam ruang bioskop ini. Kurasakan jemari kak rey merangsek masuk ke dalam leggingku, meraba daerah bulu pubis ku (meskipun sudah gundul) lalu menyentuh tepat klit ku yangbsudah mengeras dari tadi. Aku pun langsung dibuat kelojotan oleh aksi kak rey, ia bermain penuh nafsu seakan-akan daritadi ia memendam nafaunya sendiri kepadaku. Ia memasukan dua jarinya ke dalam liang ku dan jempolnya memainkan klit ku. “cllk clkk cllk cllkk cllk cllk” begitulah suara samar-samar ku dengar. Beruntung tayangan bioskop juga sedang seru-serunya dalam pertempuran. Tak lama oleh permainan kak rey yang merangsang gspot dan klit ku bersamaan, akupun meraih orgasme yang sudah tertahan

“hmppphh hhmmpphhh ngghhhh nggghhh ngghhhh crrttt crrrttt crrttrtt”
Kak rey melumat bibirku sapaya membungkam desahan ku. Ku lihat squirtku muncrat hingga dua kursi ke depan. Setelah memainkan liang ku, ia langsung menundukkan badan ku dan memaksaku mengulum penisnya. Aku dengan haus mengulum dan menghisap penisnya yang sudah berdiri bak keadilan tersebut. Ia memainkan kepala ku maju mundur dan sekalikali ia menekan kuat kepalaku dan mendeep throat mulut ku. Ia menahan sejenak penisnya di dalak kerongkongan ku, lalu melepaskannya. Aku dibuat tersedak olehnya. Ia menurunkan legging hingga terlepas dan menggendongku duduk di pangkuannya dengan penisnya menusuk vagina ku. Dengan samar ia membisikkan “come, show me your best” aku pun menggoyangkan pinggul ku dengan ritme yang cepat namun agak berantakan. Aku belum biasa untuk bermain dalam posisi ini. Kak rey terus melumat bibirku untuk membungkam desahan ku. Aku mengenjot penis kak rey dengan cukup brutal hingga kursi yang kami duduki pun berdecit mengikuti gerakan kami. Aku menjadi sangat liat oleh karena birahi yang tertahan berjam-jam tadi sejak seminar. 30 menit aku menggenjot kak rey aku sudah meraih setidaknya empat kali. Dinginnya AC bioskop tak lagi kurasakan dikalahkan oleh birahi percintaan ku dengan kak Rey kurasakan penisnya mulai berkedut di dalam ku dan akupun juga hampir meraih orgasme ku. Aku mempercepat tempo ku
“ nggghhh ngghh nggghh hmmphff hmphff heeenggghh henggghh enggghhh”

Kami pun orgasme berbarengan. Kurasakan cairan hangat mengisi liang kewanitaan ku. Aku kelelahan karena dari tadi aku yang bergerak, kak rey meletakkan ku di kursi samping. Terdengar suara nafas kami berat setelah merasakan nikmat ini. Kami berdua pun menikmati sisa film dgn setengah telanjang. Saat film hampir selesai, kak rey memakaikan kembali belt ku dan leggingku saat lampu menyala tanda film telah usai kami pun telah selesai membereskan pakaian kami. Saat kami berjalan keluar bioskop terlihat beberapa pasang mata memandang kami dan beberapa karyawan kami tersenyum penuh makna kepada kami. Sepertinya ada yang menyadari tingkah kami tadi namun mereka tidak berani macam-macam kepada kami.

Kami pun berjalan keluar bioskop dan menuju kamar mandi. Kak rey menyuruhku untuk berganti pakaian karena pakaian yang kugunakan basah oleh keringat maupun cairan kenikmatan kami. ia memberikanku sepasang tanktop putih dengan hotpants jeans yang baru saja kami beli sebelum kami menonton tadi. Setelah usai mengganti baju tersebut, kami pun lanjut berjalan menuju sebuah restauran korea all you can eat. Tidak ada hal yang aneh selam kami makan, kami sama-sama menikmati makanan kami layaknya dua orang yang sedang berpacaran. Kami menghabiskan waktu di mall hingga cukup sore dan setelah lelah, akupun lelah khususnya otot paha bagian dalam dan otot perutku, akhirnya kami kembali menuju rumah kami.
Dalam perjalanan yang singkat tersebut, kak rey berkata kepada ku “Alice, kamu nanti istirahat aja dulu, kita ada game nanti malam” aku tahu apa yang dimaksudkan “game” oleh kak Rey, tentu sebuah permainan yang dilakukan di ruang bawah tanah tersebut. aku pun menuruti Kak rey, saat kami tiba, aku langsung melepaskan pakaian yang aku gunakan tanpa disuruh oleh Kak rey, aku gantungkan karena baru sebentar dipakai dan bisa dipakai untuk keesokannya, saat aku ingin menuju kamarku, kak rey menggandengku dan menginsyaratkan untuk tidur bersama di kamarnya. Sebelum tidur kami melihat jam, pukul 17.00 kulihat. Kami tidur berdua, kami saling berpelukan mesra dengan kak rey yang hanya bertelanjang dada. tak lama akupun terlelap di dalam diatas lengan kokohnya yang ia berikan untuk kujadikan bantal.
.
.
.
.
.
"NGGGGHHHHH AHHHHH AHHHHHH UDDAAAHHH PLIIISSS AHHHH STOOOPPHHH AAAHHHH CRRTT CRRTT

 
Tahu alat ini gan?
http://www.imagebam.com/image/5c674b1345322038



Skenarionya seperti ini,
Allice itu anak pintar, dia di percaya pihak kampus, dosen pa ratno untuk membawakan presentasi materi seminar di depan audience.


Tema: Revitalisasi UMKM dalam menhadapi era Digital.


Presentasi dilengkapi screen besar, dia berada di panggung tanpa ada podium, dengan setelan baju kemeja dan rok sepaha.

Lengkap dengan mike mouth piece, sehingga sepelan apapun dia bersuara, termasuk berdesah, akan terdengar sangat keras dan jelas di speaker dengan power sound system hingga `0.000 watt ......


Di dalam dia tidak pake apa apa lagi kecuali alat remot tsb yg sudah banyak dilumuri pelumas di vaginanya.


Saat presentasi dan sesi tanya jawab, Rey memainkannya lewat HP, maka Allice yang lagi bicara di depan pubiik itu dan direkam kamera kini harus juga menahan orgasmenya dengan sekuat tenaga .....

Karena kalau dia sampe orgasme lalu mengejan, praktis alat yang sudah amat liciin itu akan lompat keluar dari vaginanya, ini tentu akan sangat memalukan baginya apalagi kadang layar besar di belakang menampilkan gambar kamera yg menshot dirinya .......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd