Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Slavery of Alice (UPDATE 7 Oktober, SEASON 2)

Siapakah yang akan menang?


  • Total voters
    54
  • Poll closed .
Part 10 First Round

POV Alice

*introduction*

Aku kenal dengan Stella sewaktu kami satu sekolah dulu. Dia seorang yang cantik, periang dan energik. Sewaktu di sekolah dulu dia adalah kapten dari tim bola basket sekolah kami. Kami cukup dekat bahkan kami bersahabat dekat, aku masih ingat ketika aku hendak pergi ke Jakarta, Stella merupakan salah seorang dari teman-temanku yang mengantarkan ku ke bandara. Stella merupakan orang yang sangat lucu, namun dibalik kelucuannya tersebut, ia merupakan sosok yang tomboy. Bayangkan saja, dia satu-satu murid perempuan yang membawa motor sport ducati ke sekolah. Namun ketomboyannya tersebut tidak melunturkan sedikit pun pesona cantiknya. Banyak orang yang berusaha mendekatinya namun seingatku tidak ada satupun dari mereka yang berhasil memacari sahabatku ini.

Meskipun aku di Jakarta sudah hampir 3 tahun, kami pun sering chatting untuk bercerita hal-hal yang konyol. Setiap kepulangan ku ke kota pahlawan, aku selalu menghabiskan waktuku terlebih dahulu untuk sahabatku ini. Pesona kecantikkannya semakin mempesona seiring juga bertambahnya umur Stella. Hal yang kutahu, ia menjadi seorang gamers sekaligus selebgram dengan follower hampir 400k. Tak sedikit para pria yang jatuh hati akan pesona Stella di tiap postingannya bahkan ada beberapa yang mrngundang halu para lelaki.

Stella juga mempunyai perawakan yang bagus. Jujur, sebagai sesama perempuan aku terkadang iri dengan tubuhnya. Ia memiliki tubuh yang lumayan tinggi, kulit putih yang indah, dengan sepasang bukit kembar yang indah dan padat tersebut, tak jarang menjadi tubuh idaman atau body goals para perempuan bahkan juga menggetarkan hati lelaki. Yang ku tahu dia tipe orang “kalong” dan tidak jarang ia melakukan streaming ketika ia bermain games.

Memang beberapa bulan terakhir aku agak sibuk, khususnya pada “minggu ini” sehingga aku tidak sempat menanyakan kabar dari sahabatku ini. Namun aku terkejut, kami bertemu di Jakarta pada momen seperti ini.

********

Sejak kemarin pada saat masa istirahat untuk mempersiapkan diri, Rey mengizinkan ku untuk memakai baju dan tidak memakai belt. Ia bahkan memanjakanku dan mentreatku setelah melewati beberapa pelatihan yang kami lakukan selama dua hari sebelumnya. Karena hanya dirumah akupun hanya menggunakan singlet tipis tanpa bra dan celana pendek.

Anton: ohh jadi kalian saling kenal?
Stella: iya sayang, kami dulu satu sekolah
Alice: Heyy? Sejak kapan kamu punya pacar? Kok ngga pernah cerita sih?
Stella: ya kamu sih sok sibuk ngga ngabarin aku
Rey: udah-udah yuk masuk sambil nunggu yang lain dateng juga, lice kasih mereka sajian ya
Alice: Oke buoss!
Stella: kak anton, aku boleh bantu Alice ya?
Anton: ya sana?

Di dapur

Alice: ngga nyangka ya kita ketemu di jakarta?
Stella: hahaha iya ngga nyangka, aku lebih ngga nyaka karena ternyata lu liar juga ya hahahaha (sambil mencubit putingku yang menerawang)
Alice: awww, ihh dasar mesum!! Sini gua bales luu! (aku menggelitik ketiaknya)
Stella: ahahhaha aduh ampun geli, ahh lu mah selalu tau gua paling geli dikelitikin di ketiak gua
Alice: ahh elu, kaya baru kenal aja sama gua, btw udah berapa lama?
Stella: emmm, ada hampir 4 bulanan sihh, lu berapa lama?
Alice: gw baru sekitar 2 minggu sih . .
Stella: hah, serius belum ada sebulan?
Alice: ngapain juga gw bohong, btw kenapa lu bisa . . .
Stella: hmhmhm dimulai pas gw kalah taruhan sih, gw lagi maen lawan squad dia, taruhannya, yang kalah harus nurutin semua perintah dia selama seminggu, ehh lewat seminggu keterusan hehehe nagih . . . kalau lu?
Alice: kalau gw sih dulu dibikin enak sama kak rey, terus akhirnya keenakan terus hahahah
Stella: hahah elu dari dulu emang suka ena-ena

Kami pun berjalan membawa ember yang di dalamny berisi beberapa botol beer, whisky, vodka, wine, soju dan macam-macam. Lalu kami membawakan makanan fast food yang sebelumnya sudah di pesankan oleh kak rey untuk pesta ini. Maklum sebagai tuan rumah, ia menyambut tamunya dengan begitu “wah”. Selain itu ada juga beberapa ice coffee dan boba yang ada di lemari es kecil di ruang tamu.

Anton: wahh gila lu rey, dari dulu emang royal banget
Rey: hahaha biasa aja njir, lu kaya baru pertama kali main ke sini aja
Anton: ehh password wifi apaan?
Rey: anjing, masih kagak modal aja lu. “rahasia”
anton: ahh pelit amat bro, ayolah, apaan paswordnya
Rey: “rahasia”
Anton: anjirlah
Rey: PASSWORDNYA TUHHH R-A-H-A-S-I-A
Anton: oalaa, ngomong dong
Rey: GUA UDAH NGOMONG DARI TADII
Anton: hehehehe

** dalam waktu setengah jam, semua tamu pun lengkap**

Rey: oke guys, sepertinya kita udah lengkap ini. Seperti biasa seperti ritual kita biasanya, *memberikan dua butir obat* itu satu obat KB satu obat dopping stamina, biar kalian ngga tepar nantinya.

RONDE 1 Wrestling

Dendy: Di ronde pertama ini kita kasih kalian pemanasan, kalian akan “bergulat” satu sama lain. Namun gulat di sini beda sama seperti biasanya. Kalian ngga boleh mukul bogem, paling-paling hanya tamparan dan kalian bebas mau ngunci lawanmu. Pada ronde ini, pemenangnya ditentukan oleh berapa banyak kamu bisa membuat musuhmu orgasme. Sudah paham? Ronde ini hanya kalian yang terlibat, kita para cowo-cowo hanya akan melihat dan party. Waktunya 30 menit atau 5 kali orgasme, tergantung mana dulu yang lebih cepat. Siapa yang dapat orgasme ketiga auto kalah. Tentu yang kalah akan ada hukumannya. Oke? Mulai!!

Musik pun mulai menyentak keras, dentuman edm dengan hometheatre yang lengkap membuat pesta ini sangat meriah. Meskipun masih siang, rumah d kak rey bisa menutup semua jendela sehingga keadaan benar-benar menjadi remang. Mereka pun bersorak-sorak menyebut nama jagoan mereka. Sementara itu aku terdiam dan bingung apa yang harus aku lakukan,aku tidak pernah beradegan lesbi. Namun Stella tiba-tiba merangkulku erat dari belakang, sedikit mencekik leherku, lalu tangannya meremas payudaraku dengan kuat

“Nggghhh??”


Akupun memberontak dari rangkulan stella, namun malah berujung pada posisi yang menyulitkan ku. Stella kini berada di atasku, dan aku terjebak di bawah, ia lalu melumat bibir ku, agak aneh rasanya dicium oleh perempuan untuk pertama kalinya, terasa lebih lembut. Aku pun mulai melawan kembali dengan membalas lumatan-lumatan stella. Tangan ku berusaha untuk meremas payudara-nya, namun berhasil ditepis, justru sekarang ia bebas menggerayangi tubuhku. Ia mulai menarik turun sport bra yang aku gunakan. Ia meremas dengan gemas payudara kananku. Ia juga dengan gemas mencubit putingku dengan anting yang menghias. Ia lalu menurunkan ciumannya menuju leherku, namun aku mengelak, aku berusaha untuk menutup leherku, dan dengan sekali dorongan, aku berasil menggulingkan stella dan kami berganti posisi.

Langsung ku serbu leher jenjang Stella, “nggghh, ohhh” stella mendesah pelan karena jilatanku pada lekukan lehernya. Aku pun terus menyerang titik itu, ku hisap-hisap lehernya sembari kuremas payudaranya dengan tangan ku yang lain. Stella berusaha memberontak kuat, tak bisa dipungkiri, ia memiliki tenaga yang jauh lebih besar daripadaku. Kakinya mengunci pinggangku, lalu ia membalikkan lagi tubuhku sehingga aku di bawah lagi, dengan cepat ia meloloskan sport bra ku serta celana pendekku dengan sekejap. Akupun telanjang bulat. Aku berusaha bertahan, namun stella menangkap kedua tanganku, diangkatnya tangan ku dan ditahan olehnya satu tangan kirinya.

Ia lalu membalas perlakuanku dengan mencumbuku di leher, tidak lama langsung ia mengecup lembut putingku yang sensitif tersebut. Dengan cekatan ia menyelipkan tangan kanannya, dan menjamah klit ku yang sudah basah. “kena kau” bisik stella pelan

Ia lalu memainkan klit ku, jarinya bergerak memutar-mutari klit ku dan juga sekali-kali menggosoknya. Tubuhku meronta tak beraturan, aku mulai kehilangan fokusku. Ia mulai meningkatkan intesitas permainan klitku seiring dengan kuatnya sedotan pada putingku.

“ngggghhh, ahhhh, ahhhh, ohhhhh, ngggaaaahhh ahhhh aaagggghhh arrkkkk hngggghhhhh”

Akupun mengejang kuat dan sedikit cairan pun terlihat menyembur membasahi tangan stella dan karpet tempat kami bergulat. Seakan tak ingin kehilangan momentum, Stella langsung menancapkan dalam-dalam kedua jarinya, ia menekukkan keatas sedikit jarinya di dalam ku dan mulai menggosok gspotku. Aku benar-benar kehilangan fokusku, aku jadi menikmati permainan stella padaku. Ia mencumbuku di bibirku kembali, aku tak lagi melawan, aku membalas cumbuannya, semakin lama semakin intens, semakin liar dan

“Hhhhmmmphhhhhh” aku mendapatkan orgasme ku yang kedua.

Aku benar-benar kalah telak, 2-0 keunggulan untuk stella, bahkan aku blm sempat melucuti pakaiannya, terlihat ada senyum tipis diwajahnya yang berhasil memperoleh 2 point langsung. Aku dalam kondisi yang lelah setelah orgasme dua kali berturut, namun bukan berarti aku langsung menyerah pasa ronde pertama ini. Dengan cepat aku membuka pengait BH Stella di saat ia lengah, lalu meloloskan celana pendeknya. Kami dalam keadaan sama-sama telanjang bulat sekarang, aku mrmbarinhkan stella, mengangkat keatas, lalu aku tarik hingga kakinya berada di kepala, sehingga vaginanya terpampang. Dengan posisi yang terekspos tersebut, memudahkan ku untuk melancarkan serangan ku. Aku menjilat kllitnya sekaligus mengobok vagina Stella yang rapet tersebut. Aku kocok dengan intens dan “ngggaaahh ahhhh ohhh iyaa licceeee disithhuuu nggghhhhaaaaaaahhhhh” stella pun mendapat orgasmenya. (2-1 untuk keunggulan stella)

Ia pun meronta kuat karena orgasmenya, lalu ia memanfaatkan itu untuk berbalik posisi, lalu berguling dan saat ini kami berada di posisi 69, dengan kaki mengunci satu sama lain. Kami berdua sama2 memiliki kesempatan untuk menyerang satu sama lain. Alhasip kami saling melahap bibir vagina satu sama lain. Kami berdua sama-sama berusaha memerikan teknik terbaik kami. Namun tampaknya Stella kalah lebih dahulu, kurasakan tubunya makin mengejang, mulutnya juga semakin tidak beraturan memainkan vaginaku. Aku semakin kencang mengocok vagina Stella, dengan begitu intens tubuhnya mulai mengelijang kuat.


“ngggghhh ahhhh iyhhhaaa disitthuuu, ohhh ngggaaahhh ampuunn hmmmpphhhh ngggghhh hiyyaaashhhh” saat stella menadapatkan orgasmenya, sepertinya iya juga mengcounterku, iya meraih orgasme sembari bibirnya menghisap kuat serta mengigit lembut klit ku “ngggoooohhhhh ,ahhhhhhhhhggggghhhhh” skor 3-2 dengan stella yang berhasil menang dengan cara yang memanfaatkan kelengahan ku dan kami pun orgasme hampir bersamaan.

Ahh sial aku kalah pada games pertama ini, kira-kira apa hukuman yang akan aku dapatkan setelah ini?

Kami berdua tergolek lemas dan berusaha mengumpulkan kembali tenaga yang terkuras. Selain lelah karena orgasme yang melanda, kami kelelahan karena wrestling ini. Terkhusus aku, yang jika dibandingkan dengan kekuatan Stella, ia memiliki tenaga yang cukup besar ternyata.

Dendy: karena gua hostnya kali ini, maka gua yang menentukan hukumannya. Hukumannya adalah peserta yang kalah wajib memblowjob semua orang yang hadir di sini. Semua sperma yang dikeluarkan tidak langsung ditelan, namun ditahan di mulut dan dikumpulkan di gelas ini. Nantinya di akhir, semua sperma yang dikumpulkan harus diminum oleh peserta yang kalah.

Kuhitung seluruh laki-laki di sini ada 6, maka aku harus memblowjob semuanya. Aku mulai pertama dari yang terdekatku yakni Kak Rey. Aku dengan sangat lembut dan menggoda menjilat kepala penis kak rey, lalu kulahap seutuhnya. Aku yang sudah dilatih deepthroat jadi tidak masalah dengan ini. Sembari aku memblowjob kak rey, teman-temannya menyorakiku sambil meminum minuman alkohol mereka. Setelah sekitar 10 menit akhirnya kak rey mencapai klimaksnya dan aku sedikit mengendorkan kulumanku sehingga semua sperma kak rey dapat tertampung di mulutku. Aku pun mengambil gelas yang sudah disiapkan lalu kuludahkan perlahan sperma yang lengket berwarna putih tersebut.

Beralih pada Agus, teman kak Rey yang sebelumnya kami pernah bertemu ini hanya dengan pasif menawarkan penisnya, lalu aku mengeluarkan teknik terbaik ku. Aku mengulum kelamin agus dengan dalam, bahkan tidak jarang kubenamkan seluruhnya masuk ke dalam kerongkongan ku. Dengan permainan ku seperti itu, aguspun akhirnya keluar hanya dengan 5 menit saja.

Anton selanjutnya. Orang yang menantang kak rey ini memiliki tatapan yang begitu buas melihatku. Ia sepertinya sangat mengingini tubuhku sembari aku memblowjobnya, ia meraba-raba payudaraku dengan lembut dan putingku yang mengeras. Aku pun sedikit kegelian dan sempat membuatku tersedak karena gagal fokus. Setelah 10 menit, akhirnya penisnya berkedut dan aku menaikan intens seranganku pada penisnya, dan alhasil ia mengeluarkan cukup banyak sperma di dalam mulutku hingga ada sedikit yang tertelan.

Timothy segera bersiap menerima kulumanku, ia cukup kasar memainkan kepalaku di penisnya, beberapa kali ia memaksaku untuk membenamkan seluruh penisnya yang paling panjang diantara yang lain. aku pun cukup terkejut ketika penisnya benar-benar masuk sangat dalam di kerongkongan ku. “cccllggghhh clloogghhhhc cloggghh,ccclllooggg, nggghhh, ngggghh, hoegggg cccllggghhh” Aku berulangkali tersedak dan bahkan ketika ia mencapai klimaksnya ia pun dengan kasar menekan penisnya ke dalam, membuat banyak dari spermanya sempat masuk, namun karena aku tersedak muntah, sperma itu naik kembali dan tertahan di mulutku. Terlihat jaringan bening lendir di antara mulut dan penis kami.

Hendra, tidak kalah dengan timothy, ia lebih kasar jika dipandingkannya oleh timothy, namun jika ketahanan sepertinya ia kalah dengan timothy yang sebelumnya. Meskipun kasar ia hanya mampu bertahan selama sekitar 4 menit dari blowjobku. Teman-temannya pun menertawakannya, bahkan akupun sedikit ikut tertawa ketika ia keluar begitu capat.

Yang terakhir sang Host, yang sebagaimana kak rey pernah ceritakan dia adalah oran gyang memang doyan deepthroat. Ketika aku melahap penisnya, kurasakan penisnya cukup lebar meskipun tidak panjang sekali. Mulutku terasa penuh ketika melahapnya. Katanya si dendy ini masih ada keturunan portugis. Aku cukup kelabakan melayani si dendi, ia benar-benar mendeepthroatku dengan sangat lihai. Tidak hanya kasar, namun ia juga sangat cerdik memainkan kepalaku. Bahkan sesekali ia menjepit hidungku hanya agar tenggorokan ku berkontraksi karena kehabisan nafas. Berulang kali aku tersedak bahkan secara spontan air mataku mengalir karena kesakitan. “ngggghh nggghhh hmmmpphhh cllllggghhh cccloogghhhh ccloogghhh nggghhh ngggghh anggghhhh egghhhhh cllloooggghhhh” ia cukup lama dan aku pun mulai kewalahan melayaninya. Ia terus memompa penisnya di dalam mulutku. Sudah dua puluh menit lewat kurasa, perlahan ia meulai meningkatkan intensitasnya. Ia semakin cepat menggenjot penisnya, ia kembali menutup hidungku.

“NGGHHH CLLLOOGGHHH CLLLOOGGGHHH CLLLLOOGGGHHH CLLLOOGGGGHHH NGGGGHHHH HOOOOEEEKKKK” aku pun dibuat mual ingin muntah rasanya. Spermanya mengalir deras dan kuarahkan pada gelas yang telah terkumpul sperma dari keenam laki-laki.

Aku pun langsung ingat perintahnya, saat aku hendak meminumnya, Stella menahanku, lho aku belum sayang, kulihat Kak Dendy hanya mengangguk dan ia langsung mendorongku jatuh, ia menduduki wajahku dan vaginanya tepat di mulut dan hidungku. Ia dengan liar menggesek kemaluannya pada wajahku dan mulutku berusaha menyeruput vaginanya. Tanganku ikut beraksi mengocok vaginanya dan mencari titik gspotnya kembali, aku semakin kencang, kubalik posisi kami, kepalaku berada di atas sekarang dan aku bebas menyerangnya. Aku naikan intensitas kocokan ku.

“OHHHH IYYAAAAHHH DIISIITTHHUUU IYAAHHHH TERRRUUSSSHHH NGGHHHH AHHHHHH GELASHHHNNYAA SIINNNIII” akupun dengan sigap mengambil gelas yang berisi tampungan sperma tersebut dan saat Stella mendapat orgasmenya, akupun menampung cairan cinta stella di wajah terebut. Gelas tersebut terisi cukup banyak, aku membayangkan betapa jijik dan risihnya ketika itu diminum namun aku hanya bisa pasrah. Aku yang kelelahan tersebut akhirnya dengan perlahan menenggak cairan sperma dan cairan squirt stella tersebut hingga habis. Aku berusaha untuk tidak merasakannya berharap itu hanya mengalir melalui mulutku. Setelah habis, kurasakan aku sedikit mual, namun stella menahan mulut dan hidungku, sehingga mau tidak mau cairan tersebut gagal keluar dan kutelan kembali. “nggahhhhh”

Rey: nih minum, biar ngga eneg

Kak rey memberikan ku sebuah sloki wine merah kepadaku dan aku pun langsung meminumnya. Mereka memberikan kami waktu untuk beristirahat selama 30 menit, namun sementara itu, kami mereka tetap berpesta dan kami pun menemani mereka. Mereka terus-terusan menjamah tubuhku dan stella

TO BE CONTINUED
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd