Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Submissive Cuckold

Permainan


Aku sedang bekerja. Urusan di perusahaan memang sedang banyak namun gajinya tentu saja besar. Itu sebabnya aku tidak terlalu keberatan ketika Zarvo meminta banyak barang yang harus dibeli. Memang dari harganya cukup variatif namun cenderung mahal. Chastity yang sedang aku pakai ini saja harganya lumayan karena berbahan dasar metal, belum buttplug yang digunakan Sarah. Tapi mewujudkan fantasi seperti ini, yang justru lebih mahal dibanding segala barang yang telah dibeli adalah kepercayaan. Aku percaya Sarah tidak akan sampai jatuh hati dengan Zarvo, juga di sisi lain aku percaya Zarvo akan selalu profesional.

Zarvo memang tidak pernah menjelaskan siapa dirinya. Apa pekerjaannya, di mana persisnya dia tinggal, status hubungannya apa sudah menikah atau belum apalagi mempunyai anak, orientasi seksualnya, bahkan fetish2nya. Tapi satu hal yang pasti, Zarvo tau bahwa aku dan Sarah adalah orang yang berada. Walau Zarvo tidak menanyakan jumlah harga yang harus dikeluarkan olehku untuk membeli apa yang dia minta, dia pasti tau bahwa aku sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk memenuhi permintaannya. Entahlah, apakah justru Zarvo orang yang berada?

Sore hari aku langsung tancap gas pulang ke rumah. Tentu saja aku penasaran bagaimana kondisi Sarah. Sesampainya di rumah setelah memarkirkan kendaraan, aku memasuki rumah dan melihat Sarah sedang duduk di sofa depan televisi. Aku heran karena di kepalanya dibalut pashmina hitam. Jarang sekali Sarah menutup kepalanya ketika berada di rumah. Pasti ini perintah dari Zarvo.

Surya: “aku pulang mah”

Sarah hanya diam saja dan tetap menatap layar televisi. Ada apa ini? kok Sarah diam saja dan tidak mendengarku?

Surya: “mah?”

Tetap saja hening, yang ada hanyalah suara dari siaran di televisi.
Kemudian aku langsung menghampirinya. Bau wangi parfum Sarah mulai tercium, jarang sekali dia pakai parfum di rumah. Saat kulihat dari samping hingga menatapnya dari depan, kontolku kembali mengeras dalam chastity.
Matanya ditutup oleh blindfold hitam, mulutnya disumpal oleh mouthplug yang membuat mulutnya terbuka, kulihat di lehernya dipasang choker dan terdapat kunci chastity tergantung, toketnya dijepit oleh nipple clamp yang bergantung lonceng kecil dan tersambung oleh rantai, tangannya telentang bebas, kakinya sudah dibalut stocking hitam yang disambung dengan garter belt.

Sarah mengangkang lebar menghadap televisi. Di meja depan sofa terdapat secarik kertas bertuliskan, “pah, Tuan Zarvo menyuruh mamah dalam kondisi seperti ini. Di samping kertas ada mouthplug choker 2 head silicon dildo dan vibrator. Papah telanjang, kemudian pake mouthplugnya, terus masukin dildonya ke memek mamah sambil mainin vibrator di klitoris mamah”

Kemudian notifikasi masuk di channel slave’s room. Isinya pesan dari Zarvo yang menyuruh sesuai dengan yang tertulis di kertas.

Zarvo: “sebagai submissive cuckold, suami harus melatih istrinya terlebih dahulu sebelum dientot sama bull”

Aku yang dari tadi sudah sange berat langsung menuruti apa yang diperintahkan. Kutanggalkan semua yang melekat di tubuhku. Kemudian aku pasang choker double dildo itu ke mulutku. Tapi sebelum aku mulai memasukkan dildo ke memek Sarah, kembali muncul notif di hp. Ada perintah tambahan dari Zarvo.

Zarvo: “barusan kamu kerja pakai ikat pinggang kan? Coba ikat pinggangnya dipake di leher”

*deg!!*

Sebagai seorang direktur yang disegani di kantor, tentu saja aku marah jika direndahkan seperti ini. Namun kali ini aku juga justru ingin melakukannya karena di hadapan Zarvo aku hanyalah seorang submissive cuckold yang tidak punya harga diri. Sesuai perintah, aku harus melatih istriku agar siap dientot oleh bull. Langsung aku pake ikat pinggang itu di leherku.

Lalu aku berlutut di hadapan Sarah, menyentuh pahanya agar Sarah mengangkat kakinya dan ditopang oleh kedua tangan. Jadi kini memek Sarah terlihat jelas dan Sarah terlihat seperti lonte. Tak lupa sebelum mulai, aku siapkan kamera di dekat televisi. Posisiku sekarang membelakangi kamera, jadi wajahku tidak terlihat.

Aku mulai memasukkan dildo ke memek Sarah secara perlahan. Sarah mulai mendesah. Aku maju mundurkan kepalaku sehingga dildo tersebut keluar masuk memek Sarah dan kutempelkan vibrator tersebut di daerah klitorisnya.

Meskipun pegal, aku justru makin menaikkan tempo karena Sarah makin menikmatinya. Bodoamat leherku pegal, yang penting Sarah puas. Vibratornya pun aku kencangkan sehingga Sarah menjadi makin menikmatinya. Setelah beberapa lama, tubuh Sarah terlihat akan mencapai orgasme. Tak kusangka, akhirnya Sarah squirt dan cairannya menyembur tepat ke wajahku.

Setelah itu, barulah kukirim rekamannya ke channel slave’s room dan melepas mouthplug.

Zarvo: “bagus, seperti itulah cara baru submissive cuckold memuaskan istrinya jika tidak ada bull”

Kemudian Sarah melepas blindfold, mouthplug, dan nipple clamp. Sarah memintaku untuk duduk di sampingnya.

Sarah: “aku squirt banyak banget, ternyata papah bisa muasin mamah tanpa harus pake kontol papah ya”
Surya: “ya itu kan karena diajarin sama Zarvo”
Sarah: “Tuan Zarvo pah, dia Tuan kita sekarang”
Surya: “eh iya, Tuan Zarvo maksudnya mah”
Sarah: “oh iya pah, papah mulai sekarang gabisa tidur sama mamah ya, terserah mau tidur di sofa atau di kamar tamu”
Surya: “lho eh, kenapa?”
Sarah: “kata Tuan Zarvo biar aku steril pah, tubuh aku cuma milik dia sekarang”
Surya: “tapi mah, ini kan masih online scene, kok udah sejauh itu sih?”
Sarah: “justru itu, Tuan Zarvo bilang submissive cuckold harus mulai terbiasa ga nyentuh istrinya. Lagian tadi papah langsung main pegang paha mamah buat nyuruh diangkat kakinya, itu tuh gaboleh pah. Papah cukup bilang aja ke mamah untuk angkat kakinya”
Surya: “yaampun, cuma gitu doing gaboleh?”
Sarah: “iya dong, paling bentar lagi ada hukuman buat papah”
Surya: “hukuman?”

Tiba2 ada notif masuk ke hp, pesan dari Zarvo di slave’s room.

Zarvo: “di awal rekaman saya lihat suami menyentuh paha istri. Tapi saya serahkan kepada istri hukuman seperti apa yang layak untuk si suami”

Sarah yang masih memakai pashmina, choker, dan stocking hitam dengan garter beltnya langsung berdiri, kemudian memakai heels merahnya. Kemudian Sarah memintaku berlutut di depannya. Tubuh Sarah terlalu indah dan seksi ketika aku melihatnya sembari berlutut.

Sarah: “papah, pokoknya semaleman ini telanjang dan ikat pinggangnya tetep di leher ya. Bersihin bekas squirt mamah di lantai. Yang kena ke muka papah jangan dibersihin, biar kering sendiri”

Aku hanya mengangguk. Sarah tersenyum kemudian membersihkan dirinya. Dia kemudian langsung tidur di kamar dengan buttplug masih tertancap di anusnya. Sedangkan aku masih harus membersihkan sisa permainan ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd