Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THREESOME w/ 2 Driver Ojol Cewek Manis (REAL STORY) UPDATE 24 APRIL 2022

Sedikit gambaran tentang Sita. Tingginya sekitar 160cm, BB sekitar 50kg, dan berambut panjang. Kalau toket, Sita ini termasuk tocil yang hanya pas di dalam genggaman tanganku ketika diremas. Aku sendiri sebetulnya kurang suka dengan toket kecil.

Lanjut ke cerita. Sambil menghisap dan memainkan puting Sita menggunakan lidah, aku pun mulai meraba selangkangan Sita, tetapi tangan Sita memegang tanganku seperti berusaha menolak, dan aku pun tidak melanjutkan hal itu. Aku kembali memainkan puting Sita mengunakan lidah. Entah sengaja atau terbawa suasana, lama-lama tangan Sita yg masih memegang tanganku justru seperti mengarahakan ke selangkangan Sita. Mendapatkan sinyal untuk meraba memek Sita, aku justru menghindar dan meremas pantat Sita dari luar celananya. Pelan-pelan tanganku masuk ke dalam celana Sita untuk meremasnya (Fyi, Sita menggunakan celana model jeans yang lentur, aku tidak tau ini bahan apa namanya). Aku memang sengaja memasukkan tanganku ke celana Sita untuk meremas pantat dan kemudian bisa langsung geser ke memek Sita. Benar saja, setelah meremas pantat Sita, aku berhasil menggeser tanganku untuk menuju memek Sita dengan lebih mudah. Saat itu terasa memek Sita sudah sangat basah. Dan ketika aku mulai memainkan jariku di memek Sita, dia mulai mengerang merasakan nikmat. Sita memelukku dengan sangat erat sambil meremas-remas rambutku dan sesekali kami melakukan ciuman. Sita juga mulai meraba jony-ku dari luar celana, dan meremasnya. Setelah itu, aku berhenti memainkan memek Sita dan berusaha membuka celana jeansku. Aku hanya membuka kancing jeansku, dan selanjutnya Sita yg membuka dan melepaskan celanaku. Sita meneruskan dengan meraba kontolku dan mengocoknya. Sita memainkan kontolku sekitar 10 menit sambil duduk. Kemudian aku bangkit dan melepaskan pakaian Sita, mulai dari kaos, bh, celana dan terakhir celana dalam Sita. Semua itu aku lakukan tanpa perlawanan dari Sita. Setelah berhasil melucuti semua pakaian Sita, aku berdiri di hadapan Sita, dengan posisi kontolku berada tepat di depan muka Sita. Karena sudah berpengalaman, Sita tau apa yang aku mau. Kemudian Sita memegang kontolku dan menjilat kepala kontolku. Aku sangat merinding dan merasakan nikmat ketika Sita mulai mengulum kontolku. Cara dia mengulum itu pelan, tidak mengenai gigi, masuk sampai mentok dan lidahnya tetap bekerja. Ini pengalamanku pertama kali merasakan BJ yang sangat sangat sangat nikmat dari seoranh cewek. Karena mungkin Sita ini binor dan sudah berpengalaman dalam hal service BJ, sedangkan cewek-cewek yang sebelumnya aku eksekusi itu rata-rata masih lugu dan belum berpengalaman. Lanjut, kedua tangan Sita memegang kedua pahaku bagian belakang dan sesekali meraba sampai ke pantat. Aku mendesah sambil mengusap2 kepala Sita. Kurang lebih 15 menit Sita melakukan service BJ, dan aku akhirnya memberikan kode kepada Sita bahwa kontolku akan mengeluarkan pelurunya. Sita tidak bergeming dan tetap mengulum kontolku, aku tidak tahan dan akhirnya menyemburkan sperma di mulut Sita. Ketika pertama kali menyembur, posisi kontolku itu masih mentok di dalam mulut Sita. Dia tersedak dan batuk, tetapi tidak mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya. Karena masih dalam keadaan melayang terbuai dalam kenikmatan, aku pun tidak peduli lagi dengan keadaan Sita. Setelah kenikmatan mulai mereda, aku mengeluarkan kontolku dari dalam mulut Sita, kemudian mengarah ke saklar lampu untuk menyalakan lampu lalu mengambil tissue. Aku memberikan tissue kepada Sita untuk mengelap atau membuang sisa sperma dari mulut Sita. Aku heran melihat mulut Sita sepertinya tidak sedang menahan sperma di dalam mulutnya, hanya terlihat sedikit sperma di bagian bawah bibir Sita. Apa mungkin dia muntahkan di lantai atau di kasur? Tapi aku lihat, tidak ada bekas sperma di sekitar Sita. Biasanya ketika CIM, si cewek langsung memuntahkannya di lantai, di tissue atau lari ke kamar mandi, tetapi Sita justru rebahan di kasur sambil menatapku dengan senyuman manja. Aku bertanya kepada Sita, "kamu telen semua?", dan Sita pun mengiyakan. Perasaanku bercampur aduk, antara heran, kaget, senang dan juga puas karena berhasil mencekoki seorang cewek dengan spermaku yang sepertinya menyembur cukup banyak.

Aku berbaring di sebelah Sita dan dia langsung memelukku. Sita bertanya, "enak ngga?", aku pun menjawab, "enak banget", sambil tersenyum menatap Sita. Kita mengobrol banyak hal sambil rebahan, dengan sesekali Sita memainkan putingku dengan jarinya. Di sini aku baru tahu kalau Sita dari awal menaruh hati padaku, tetapi hanya sekedarnya karena dia sadar sudah memiliki suami. Ditambah kejadian aku menolong Sita ketika ban motornya bocor, perasaan Sita ke aku semakin tumbuh. Kondisi ini terjadi bukan tanpa alasan, karena ternyata Sita sedang mengalami cobaan di dalam rumah tangganya. Beberapa tahun menikah, Sita belum dikaruniai anak. Itu membuat Sita merasa tertekan, karena suaminya adalah anak tunggal dan dari keluarga mertuanya sepertinya menjadi kurang suka terhadap Sita. Sita bercerita bahwa suaminya pernah diminta untuk menikah lagi oleh ibunya, dan itu membuat Sita semakin sedih. Masalah ekonomi juga menjadi pengisi ruang di otak Sita, karena suaminya juga menjadi tulang punggung bagi kedua orangtuanya. Terlebih, Sita ini masih tinggal bersama mertuanya. Semua urusan keluarganya, masih mendapatkan campur tangan dari mertuanya. Dia betah menjadi ojol dan sering di tongkrongan karena ingin mengurangi beban pikiran dalam menghadapi cobaan ini.

Akupun memberi saran kepada Sita untuk periksa ke dokter untuk menanyakan mengenai kesuburan dia maupun suaminya. Faktor apa saja yang menghambat Sita belum hamil, bisa diketahui secara lebih jelas. Dari penjelasan dokter, mungkin bisa dicarikan jalan keluar, dan bisa mengurangi 1 beban masalah di dalam rumahtangganya. Sita pun tertarik, dan justru minta aku untuk menemaninya periksa ke dokter. Aku pun menolak, dan menjelaskan kepada Sita bahwa dia perlu ke dokter bersama suaminya agar mereka berdua bisa melakukan tes, bukan hanya 1 pihak saja yang melakukan tes. Sita pun paham kemudian tersenyum manja padaku, kemudian menawarkan kepadaku, "lagi ngga?".

Akupun paham apa maksud Sita. Kontolku yang sebetulnya sedari tadi sudah kembali berdiri, tanpa menjawab apapun, aku langsung bangkit dan duduk di dada Sita kemudian mengarahkan kontolku ke mulut Sita. Aku sengaja melakukan ini untuk menghindari ciuman dengan Sita yang belum mencuci mulutnya, di mana tadi masih tersisa bekas spermaku di dalam mulutnya. Pada posisi ini, sungguh aku bisa melihat pemandangan yang luar biasa, seorang binor cantik dan manis sedang mengulum kontolku dengan sesekali aku memainkan kontolku di bibir dan muka Sita. Wajah Sita yang saat ini terlihat jelas, semakin menambah gairahku dan membuat kontolku tegang maksimal. Setelah puas bermain dengan mulut Sita, aku berpindah posisi dengan melebarkan kaki sita dan aku dalam posisi bersiap di depan selangkangan Sita untuk mengeksekusi Sita. Sejenak aku melihat raut wajah Sita, dia nampak bernafsu dan pasrah. Aku memainkan kontolku, menggesek-gesekkan pada bagian luar memek Sita sebelum aku benar-benar mamasukkannya. Sita mendesah merasakan nikmat, dan aku pun memastikan dengan bertanya, "enak?". Sita pun menjawab lirih sambil mengangguk, "enak...". Setelah itu aku memasukkan kontolku ke dalam memek Sita secara pelan. Mengeluarkannya lagi, kemudian memasukkannya lagi. Beberapa kali aku lakukan seperti ini sebelum aku menggenjot Sita dengan ritme sedang. Aku yang sadar pasti kalah kalau terus menggenjot Sita, berusaha menurunkan ritme dan kulanjutkan dengan memainkan klitoris Sita menggunakan jempolku. Sita sepertinya menyukai hal ini, karena Sita semakin mendesah dan kontolku seperti disedot-sedot, kurasakan ada yang memijit-mijit kontolku. Aku menanyakan kepada Sita, "kamu keluar?". Sita menjawab, "belum...". Saat itu aku penasaran, tapi tidak kupedulikan hal itu dan terus melanjutkan menggenjot sambil memainkan klitoris Sita. Namun tidak berselang lama, Sita mengejang dan kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan sambil mendesah panjang. Di sela desahannya, sita bilang, "aku keluar...". Aku langsung menggenjot Sita dengan RPM tinggi supaya Sita tidak kehilangan momen orgasmenya. Tetapi aku juga tidak kuat untuk menahan lagi keluarnya sperma dari sarangnya, aku pun keluar. Sebelum menyembur, aku cabut kontolku dari memek Sita. Aku lihat banyak sperma yang muncrat ke dada Sita dan ada sedikit yang mengenai muka Sita. Benar-bener pertarungan yang terasa nikmat, walaupun tergolong pertarungan singkat. Aku mengambil tissue untuk membersihkan kontolku dari sisa sperma, kemudian melanjutkan membersihkan sisa sperma di memek dan badan sita. Setelah itu aku mengambil minum untuk aku sendiri dan Sita. Selesai minum, kita kembali rebahan bersama. Kami berbincang sebentar sebelum akhirnya Sita ke kamar mandi untuk membersihkan padannya. Aku memesan makan di warung depan kost, dan kami berdua makan bersama sebelum akhirnya Sita pamit pulang. Tidak lupa Sita juga membawa pakaian yang dulu pernah ditinggal di kostku pada saat Sita kehujanan dan ban motornya mengalami bocor.

Malam itu, ketika bertarung, kami hanya melakukan posisi konvensional missionary alias MOT. Rencananya, aku sengaja membuat Sita klimaks terlebih dahulu dengan memainkan klitoris Sita menggunakan tanganku. Setelah Sita klimaks, baru akan aku coba banyak gaya. Tetapi itu semua hanya ekspektasi. Permainan berakhir dengan 1 gaya. Bersambung...

NB: Walaupun banyak request untuk menampilkan mulustrasi Sita, itu tidak akan terjadi ya. Sita itu termasuk barang bagus dan mudah dikenali, apalagi di kalangan ojol di kota itu. Ane main aman aja, biar selamat dari PK yang terkutuk.
 
Ceritanya sederhana tapi kebayang real jadi bikin ngebayangin sendiri. Lancrotkan Hu...
 
Sedikit gambaran tentang Sita. Tingginya sekitar 160cm, BB sekitar 50kg, dan berambut panjang. Kalau toket, Sita ini termasuk tocil yang hanya pas di dalam genggaman tanganku ketika diremas. Aku sendiri sebetulnya kurang suka dengan toket kecil.

Lanjut ke cerita. Sambil menghisap dan memainkan puting Sita menggunakan lidah, aku pun mulai meraba selangkangan Sita, tetapi tangan Sita memegang tanganku seperti berusaha menolak, dan aku pun tidak melanjutkan hal itu. Aku kembali memainkan puting Sita mengunakan lidah. Entah sengaja atau terbawa suasana, lama-lama tangan Sita yg masih memegang tanganku justru seperti mengarahakan ke selangkangan Sita. Mendapatkan sinyal untuk meraba memek Sita, aku justru menghindar dan meremas pantat Sita dari luar celananya. Pelan-pelan tanganku masuk ke dalam celana Sita untuk meremasnya (Fyi, Sita menggunakan celana model jeans yang lentur, aku tidak tau ini bahan apa namanya). Aku memang sengaja memasukkan tanganku ke celana Sita untuk meremas pantat dan kemudian bisa langsung geser ke memek Sita. Benar saja, setelah meremas pantat Sita, aku berhasil menggeser tanganku untuk menuju memek Sita dengan lebih mudah. Saat itu terasa memek Sita sudah sangat basah. Dan ketika aku mulai memainkan jariku di memek Sita, dia mulai mengerang merasakan nikmat. Sita memelukku dengan sangat erat sambil meremas-remas rambutku dan sesekali kami melakukan ciuman. Sita juga mulai meraba jony-ku dari luar celana, dan meremasnya. Setelah itu, aku berhenti memainkan memek Sita dan berusaha membuka celana jeansku. Aku hanya membuka kancing jeansku, dan selanjutnya Sita yg membuka dan melepaskan celanaku. Sita meneruskan dengan meraba kontolku dan mengocoknya. Sita memainkan kontolku sekitar 10 menit sambil duduk. Kemudian aku bangkit dan melepaskan pakaian Sita, mulai dari kaos, bh, celana dan terakhir celana dalam Sita. Semua itu aku lakukan tanpa perlawanan dari Sita. Setelah berhasil melucuti semua pakaian Sita, aku berdiri di hadapan Sita, dengan posisi kontolku berada tepat di depan muka Sita. Karena sudah berpengalaman, Sita tau apa yang aku mau. Kemudian Sita memegang kontolku dan menjilat kepala kontolku. Aku sangat merinding dan merasakan nikmat ketika Sita mulai mengulum kontolku. Cara dia mengulum itu pelan, tidak mengenai gigi, masuk sampai mentok dan lidahnya tetap bekerja. Ini pengalamanku pertama kali merasakan BJ yang sangat sangat sangat nikmat dari seoranh cewek. Karena mungkin Sita ini binor dan sudah berpengalaman dalam hal service BJ, sedangkan cewek-cewek yang sebelumnya aku eksekusi itu rata-rata masih lugu dan belum berpengalaman. Lanjut, kedua tangan Sita memegang kedua pahaku bagian belakang dan sesekali meraba sampai ke pantat. Aku mendesah sambil mengusap2 kepala Sita. Kurang lebih 15 menit Sita melakukan service BJ, dan aku akhirnya memberikan kode kepada Sita bahwa kontolku akan mengeluarkan pelurunya. Sita tidak bergeming dan tetap mengulum kontolku, aku tidak tahan dan akhirnya menyemburkan sperma di mulut Sita. Ketika pertama kali menyembur, posisi kontolku itu masih mentok di dalam mulut Sita. Dia tersedak dan batuk, tetapi tidak mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya. Karena masih dalam keadaan melayang terbuai dalam kenikmatan, aku pun tidak peduli lagi dengan keadaan Sita. Setelah kenikmatan mulai mereda, aku mengeluarkan kontolku dari dalam mulut Sita, kemudian mengarah ke saklar lampu untuk menyalakan lampu lalu mengambil tissue. Aku memberikan tissue kepada Sita untuk mengelap atau membuang sisa sperma dari mulut Sita. Aku heran melihat mulut Sita sepertinya tidak sedang menahan sperma di dalam mulutnya, hanya terlihat sedikit sperma di bagian bawah bibir Sita. Apa mungkin dia muntahkan di lantai atau di kasur? Tapi aku lihat, tidak ada bekas sperma di sekitar Sita. Biasanya ketika CIM, si cewek langsung memuntahkannya di lantai, di tissue atau lari ke kamar mandi, tetapi Sita justru rebahan di kasur sambil menatapku dengan senyuman manja. Aku bertanya kepada Sita, "kamu telen semua?", dan Sita pun mengiyakan. Perasaanku bercampur aduk, antara heran, kaget, senang dan juga puas karena berhasil mencekoki seorang cewek dengan spermaku yang sepertinya menyembur cukup banyak.

Aku berbaring di sebelah Sita dan dia langsung memelukku. Sita bertanya, "enak ngga?", aku pun menjawab, "enak banget", sambil tersenyum menatap Sita. Kita mengobrol banyak hal sambil rebahan, dengan sesekali Sita memainkan putingku dengan jarinya. Di sini aku baru tahu kalau Sita dari awal menaruh hati padaku, tetapi hanya sekedarnya karena dia sadar sudah memiliki suami. Ditambah kejadian aku menolong Sita ketika ban motornya bocor, perasaan Sita ke aku semakin tumbuh. Kondisi ini terjadi bukan tanpa alasan, karena ternyata Sita sedang mengalami cobaan di dalam rumah tangganya. Beberapa tahun menikah, Sita belum dikaruniai anak. Itu membuat Sita merasa tertekan, karena suaminya adalah anak tunggal dan dari keluarga mertuanya sepertinya menjadi kurang suka terhadap Sita. Sita bercerita bahwa suaminya pernah diminta untuk menikah lagi oleh ibunya, dan itu membuat Sita semakin sedih. Masalah ekonomi juga menjadi pengisi ruang di otak Sita, karena suaminya juga menjadi tulang punggung bagi kedua orangtuanya. Terlebih, Sita ini masih tinggal bersama mertuanya. Semua urusan keluarganya, masih mendapatkan campur tangan dari mertuanya. Dia betah menjadi ojol dan sering di tongkrongan karena ingin mengurangi beban pikiran dalam menghadapi cobaan ini.

Akupun memberi saran kepada Sita untuk periksa ke dokter untuk menanyakan mengenai kesuburan dia maupun suaminya. Faktor apa saja yang menghambat Sita belum hamil, bisa diketahui secara lebih jelas. Dari penjelasan dokter, mungkin bisa dicarikan jalan keluar, dan bisa mengurangi 1 beban masalah di dalam rumahtangganya. Sita pun tertarik, dan justru minta aku untuk menemaninya periksa ke dokter. Aku pun menolak, dan menjelaskan kepada Sita bahwa dia perlu ke dokter bersama suaminya agar mereka berdua bisa melakukan tes, bukan hanya 1 pihak saja yang melakukan tes. Sita pun paham kemudian tersenyum manja padaku, kemudian menawarkan kepadaku, "lagi ngga?".

Akupun paham apa maksud Sita. Kontolku yang sebetulnya sedari tadi sudah kembali berdiri, tanpa menjawab apapun, aku langsung bangkit dan duduk di dada Sita kemudian mengarahkan kontolku ke mulut Sita. Aku sengaja melakukan ini untuk menghindari ciuman dengan Sita yang belum mencuci mulutnya, di mana tadi masih tersisa bekas spermaku di dalam mulutnya. Pada posisi ini, sungguh aku bisa melihat pemandangan yang luar biasa, seorang binor cantik dan manis sedang mengulum kontolku dengan sesekali aku memainkan kontolku di bibir dan muka Sita. Wajah Sita yang saat ini terlihat jelas, semakin menambah gairahku dan membuat kontolku tegang maksimal. Setelah puas bermain dengan mulut Sita, aku berpindah posisi dengan melebarkan kaki sita dan aku dalam posisi bersiap di depan selangkangan Sita untuk mengeksekusi Sita. Sejenak aku melihat raut wajah Sita, dia nampak bernafsu dan pasrah. Aku memainkan kontolku, menggesek-gesekkan pada bagian luar memek Sita sebelum aku benar-benar mamasukkannya. Sita mendesah merasakan nikmat, dan aku pun memastikan dengan bertanya, "enak?". Sita pun menjawab lirih sambil mengangguk, "enak...". Setelah itu aku memasukkan kontolku ke dalam memek Sita secara pelan. Mengeluarkannya lagi, kemudian memasukkannya lagi. Beberapa kali aku lakukan seperti ini sebelum aku menggenjot Sita dengan ritme sedang. Aku yang sadar pasti kalah kalau terus menggenjot Sita, berusaha menurunkan ritme dan kulanjutkan dengan memainkan klitoris Sita menggunakan jempolku. Sita sepertinya menyukai hal ini, karena Sita semakin mendesah dan kontolku seperti disedot-sedot, kurasakan ada yang memijit-mijit kontolku. Aku menanyakan kepada Sita, "kamu keluar?". Sita menjawab, "belum...". Saat itu aku penasaran, tapi tidak kupedulikan hal itu dan terus melanjutkan menggenjot sambil memainkan klitoris Sita. Namun tidak berselang lama, Sita mengejang dan kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan sambil mendesah panjang. Di sela desahannya, sita bilang, "aku keluar...". Aku langsung menggenjot Sita dengan RPM tinggi supaya Sita tidak kehilangan momen orgasmenya. Tetapi aku juga tidak kuat untuk menahan lagi keluarnya sperma dari sarangnya, aku pun keluar. Sebelum menyembur, aku cabut kontolku dari memek Sita. Aku lihat banyak sperma yang muncrat ke dada Sita dan ada sedikit yang mengenai muka Sita. Benar-bener pertarungan yang terasa nikmat, walaupun tergolong pertarungan singkat. Aku mengambil tissue untuk membersihkan kontolku dari sisa sperma, kemudian melanjutkan membersihkan sisa sperma di memek dan badan sita. Setelah itu aku mengambil minum untuk aku sendiri dan Sita. Selesai minum, kita kembali rebahan bersama. Kami berbincang sebentar sebelum akhirnya Sita ke kamar mandi untuk membersihkan padannya. Aku memesan makan di warung depan kost, dan kami berdua makan bersama sebelum akhirnya Sita pamit pulang. Tidak lupa Sita juga membawa pakaian yang dulu pernah ditinggal di kostku pada saat Sita kehujanan dan ban motornya mengalami bocor.

Malam itu, ketika bertarung, kami hanya melakukan posisi konvensional missionary alias MOT. Rencananya, aku sengaja membuat Sita klimaks terlebih dahulu dengan memainkan klitoris Sita menggunakan tanganku. Setelah Sita klimaks, baru akan aku coba banyak gaya. Tetapi itu semua hanya ekspektasi. Permainan berakhir dengan 1 gaya. Bersambung...

NB: Walaupun banyak request untuk menampilkan mulustrasi Sita, itu tidak akan terjadi ya. Sita itu termasuk barang bagus dan mudah dikenali, apalagi di kalangan ojol di kota itu. Ane main aman aja, biar selamat dari PK yang terkutuk.
mksh updatenya hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd