Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THREESOME w/ 2 Driver Ojol Cewek Manis (REAL STORY) UPDATE 24 APRIL 2022

Menarik. Kalo sampe diklaim punya video barbuknya. Ok Hu... Lanjutt
 
Tandain dulu.. .
Saran : kasih index apted nya
 
Sita ini sepintas mirip Ardina Rasti. Kalau Ardina Rasti cenderung cantik, sedangkan Sita cenderung manis.

Setelah kejadian eksekusi tanpa sengaja di kostku bersama Sita, hubungan kami masih biasa saja. Bahkan kami berdua terkadang sama-sama salting kalau bertemu di tempat tongkrongan. Aku merasa, waktu itu Sita hanya khilaf melalukan hal itu bersamaku. Aku juga berniat meminta maaf secara langsung pasa Sita ketika ada kesempatan ngobrol berdua demi menjaga hubungan baik kami. Sengaja aku tidak meminta maaf melalui pesan WhatsApp karena berjaga-jaga barangkali dibaca oleh suami Sita. Aku bisa saja hanya meminta maaf tanpa menuliskan kejadian waktu itu, pikirku tetap saja berbahaya ketika pesannya dibaca oleh suami Sita dan akan mengundang kecurigaan. Atau bisa saja aku meminta maaf lewat telepon, tapi terkesan tidak gentle dan tidak tulus untuk meminta maaf.

Pada suatu ketika, hujan deras turun sampai malam hari. Hanya tersisa kami bertiga di sekat tongkrongan, yaitu aku, Sita, dan Mas Wawan yang merupakan teman kami sesama ojol. Teman ojol yang lain ada yang sudah pulang, dan ada juga yang masih terjebak hujan di jalan.
Kami mengobrol bertiga sambil bercanda, sampai pada akhirnya terdengar suara cuitan burung yang menandakan ada orderan makanan melalui aplikasi milik Mas Wawan. Mas Wawan pun bersiap untuk melalukan tugasnya untuk membeli dan mengantarkan martabak kepada customer. Saat itu hujan turun semakin deras disertai petir yang menggelegar, aku dan Sita ssngaja mematikan handphone karena takut akan bahaya petir dan memang pada saat itu aku hanya sekedar nongkrong tanpa ada niat untuk 'narik'. Sedangkan Mas Wawan masih menyalakan handphone karena memang menanti orderan untuk mengejar titik point demi mendapatkan bonus. Mas Wawan pun pergi, dan hanya tersisa kami berdua. Aku dan Sita awalnya duduk berseberangan, dan setelah Mas Wawan pergi, Sita segera pindah ke sebelahku karena takut akan petir. Sita memang ketakutan karena sedari ada Mas Wawanpun ketika petir menggelegar, Sita menutupi kepalanya menggunakan jaket yang dikenakannya. Gestur yang dia perlihatkan memang betul-betul orang yang ketakutan. Sita duduk di sebelahku dan langsung memeluk lenganku. Kepalanya juga bersender ke lenganku, dan aku reflek untuk memeluk Sita. Saat itu tidak ada pikiran macam-macam, karena aku juga melihat sikon dan tempat yang kurang mendukung untuk melakukan hal-hal 'diinginkan'. Aku mengajak Sita mengobrol, dan di tengah -tengah obrolan, aku berniat untuk meminta maaf kepada Sita atas kejadian di kostku. Kami mengobrol ditemani dengan hujan dan petir. Karena suara hujan yang turun sangat kencang, kepala kami saling mendekat untuk memastikan obrolan kami bisa terdengar. Ketika terdengar suara petir, pun Sita memeluk lenganku lebih erat dan terlihat Sita mengernyitkan dahi dahi dan matanya menandakan rasa ketakutan.

Tapi di momen tersebut, tanpa diniatkan dan disangka-sangka, kami justru mulai berciuman. Awalnya aku melihat wajah Sita yang ketakutan akan petir, tiba-tiba Sita agak mendongak dan melihat ke arahku. Kami saling bertatap selama sepersekian detik, sebelum akhirnya Sita memejamkan mata dan seperti mengandung umpan. Aku pun mencium bibir Sita, dan langsung dibalas Sita dengan lembut. Sensasi yang luar biasa menurutku bisa berciuman di tengah hujan dan petir bersama binor yang manis. Di warung makan tempat tongkrongan kami, sebetulnya masih ramai pengunjung dan anak nongkrong. Tetapi memang ada sekat khusus untuk tongkrongan para ojol. Meski begitu, ketika kami berciuman, tetap saja ada rasa was-was.

Kembali ke cerita, kami berciuman cukup lama. Tidak lupa aku juga meremas-remas dada Sita dari balik bajunya, terasa hangat di tengah-tengah dinginnya malam yang berselimut hujan. Sita juga berinisiatif meremas-remas kontoku dari luar celana jeans yang aku pakai. Kurasakan kontolku sangat tegang, tapi apalah daya karena sikon dan tempat kurang mendukung untuk mengeksekusi Sita. Aku berusaha mencium leher Sita, karena aku memang suka mencium leher cewek. Tetapi aku menjadi kurang bergairah karena bau keringat dan rasa asin dari leher Sita yang cukup menggangguku. Maklum, Sita seharian memang bekerja keras panas-panas di jalan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai ojol, bau asap jalanan dan keringat pun menghiasi tubuh Sita. Aku langsung turun menyingkap baju dan BH, kemudian berusaha menyedot puting Sita. Jauh lebih baik dibanding mencium dan menjilati leher Sita. Aku memainkan dada Sita cukup lama, tetapi segera aku hentikan karena takut ada orang datang. Kami break sejenak, dan Sita memperbaiki posisi bajunya dilanjutkan dengan mengikat rambut di kepalanya. Aku pergi untuk memesan minum dan langsung membawanya ke sekat tongkrongan kami, sekaligus melihat sikon di sekitar, apakah aman atau tidak untuk melanjutkan. Aku duduk kembali di sebelah Sita, dan kami berdua minum. Aku merapatkan posisi duduk kepada Sita, kemudian aku peluk Sita dan mengarahkan tangan Sita ke selangkanganku. Sita pun menurut dan mengelus-elus kontolku dari luar celana. Sesekali, Sita melihat ke arahku sambil tersenyum. Aku tidak tahan, dan kemudian membuka kancing celanaku dilanjutkan dengan membuka reseletingnya. Sita langsung membuka celana dalamku dan memegang kontolku. Sita mengocok-ngocok kontolku, lagi-lagi dengan melihatku sambil tersenyum sebelum akhirnya Sita menggigit pelan kontolku dan berkata, "gemes...". Tidak sakit memang, tetapi aku hanya kaget dan reflek sedikit menarik kontolku. Sita melanjutkan memainkan kontolku dengan mulutnya. Aku memegang kepala Sita dan berusaha menahan desahan karena nikmatnya service BJ dari Sita. Sesekali aku melihat sekeliling untuk berjaga-jaga siapa tahu ada orang yang datang atau mengintip. Cukup lama Sita memainkan kontolku, hingga akhirnya aku sampai ke titik klimaks, menyemburkan spermaku di mulut Sita. Sita kaget dan berhenti menggerakkan kepalanya, kemudian pelan-pelan menelan spermaku dan membersihkan sisa-sisa sperma di kontolku menggunakan mulutnya. Seketika aku melihat air mata Sita berlinang, bukan karena sedih atau akan menangis, sepertinya karena Sita tersedak sperma ketika kontolku berada di mulutnya. Sebetulnya, aku ingin sekali menyemprotkan spermaku ke muka Sita. Tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan di tempat itu, karena terlalu beresiko ketahuan orang bila bau sperma tercium atau ada sperma yang tercecer. Aku cukup berhati-hati, yang terpenting nafsuku yang sudah diubun-ubun bisa tersalurkan meskipun kejadian ini lagi-lagi tidak disengaja. Aku yang awalnya akan meminta maaf pada Sita, akhirnya mengurungkan niatku. Karena dari situ, aku menyimpulkan bahwa Sita memang sudah pasrah kepadaku, dan ini semu terjadi bukan karena Sita khilaf semata.

Bersambung...
 
Disclaimer:
Ane punya banyak foto dan video dokumentasi, tapi sayangnya tidak akan ane share di thread ini. Sebagai gantinya, mungkin salah satu suhu di sini berkesempatan menggenjot Sita karena waktu itu Sita pernah bilang kalau dia penasaran sama threesome MMF. Tapi nunggu waktu ya, suhu. Ane baru mulai intens chat lagi sama Sita setelah sekian lama ngga berkabar.

Untuk cerita, mungkin ngga akan terlalu panjang tiap update. Mohon maaf kalau update-nya kentang goreng. Tapi ane bakalan sering update sampai cerita inti selesai. Kalau judul ini berhasil ane selesaikan, nanti ane buatkan thread yang lain berdasarkan kisah nyata petualangan seks ane.

Ane sering baca 'real story' di thread lain, tapi banyak juga yang menurut ane ngga mungkin, dan itu cukup mengganjal buat ane. Nah, kalau suhu-suhu merasa ada cerita ane yang bohong atau ngga mungkin, bisa tuliskan di komentar, biar bisa ane jelasin. Soalnya cerita ini 100% real, dan bisa jadi karena tulisan ane berantakan, ada hal yang terkesan ngga mungkin. Gitu ya, suhu hehe
Gaskeun hu😀😀😀
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd