Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiar Series: Anak magang ikut perjalanan dinas

Episode 3

Di Kamar 7020,



Tiar baru saja mematikan telponnya, wajahnya sangat kesal “Emang brengsek aahhhh!” Teriak Tiar. Tiar memutuskan untuk bersih-bersih dan mengganti pakaiannya setelah lebih 1 jam menelepon. Ia melepas seluruh pakaiannya lalu sambil mengikat rambutnya membentuk ponytail, Ia menuju kamar mandi untuk mencuci muka, tangan, kaki dan juga menyikat giginya lalu memilih menggunakan tanktop dan celana pendek untuk tidur tanpa menggunakan dalaman.

Setelah beres bersih-bersih, Tiar memilih berbaring dan menonton film yang disiarkan di TV kabel. Ia menonton film horror.

Setelah film itu selesai, Tiar merasa ketakutan di kamarnya sendiri “Kok Gue jadi takut ya?” batin Tiar sambil mengusap tenguknya “Gue ke kamar Putra saja kali ya? numpang tidur.” Tiar sempat berpikir sejenak, tapi rasa takut akhirnya membuat Tiar mengambil charger HP dan HP nya kemudian pergi ke kamar Putra.

Kamar 7001 kurang lebih di waktu yang sama,



Setelah mengganti pakaiannya dengan singlet dan boxer, Putra berbaring di kasur “Aaaahhh anjiirrr jadi pengen colay kan gara-gara Tiar!” Putra bangun lalu membuka laptopnya dan memilih film porno koleksinya di meja kerja ujung ruangan. “Yang mana nih yang asik?” Putra men scroll folder tersebut. “Ok deh yang ini aja.” Putra meng klik 2x di mousenya, dan film pun dimulai, tak lupa ia memakai earphone agar lebih asik menikmati filmnya.

Film berdurasi 2,5 jam itu sudah menunjukkan 1 jam. Sudah hampir setengah jalan film itu Berlalu, Putra menikmati scene-scene pada film itu, bukan hanya ketika adegan sexnya saja. Putra mengocok penisnya sesekali. “Aaaaahhh anjirrrr.” Putra mempercepat kocokan pada penisnya “Ting tong.” Bunyi bel kamarnya. “Anjiiiirrr bener-bener gatau diri ya ngebel jam segini.” Putra mem pause video di laptopnya dan membuka pintunya, tanpa melihat melalui lubang kecil di pintunya, Putra langsung membuka pintunya “Iya, ada yang bis...” Kalimat Putra terhenti, ia tertegun melihat Tiar dengan tanktop putih dan celana gemes bewarna hitam dengan rambut diikat dan menunjukkan lehernya yang putih “Kenapa Ti?” Putra tersadar dari lamunannya. “Gini Tra, Gue boleh tidur disini nggak?” tanya Tiar, Putra hanya bingung “Kenapa emangnya Ti?” tanya Putra, Tiar bingung, ia menggigit bibir bawahnya, Putra malah salting. “Sebenernya Gue takut tidur sendiri Tra, parno gitu, gatau kenapa.” Jawab Tiar. “Ehhhmmm, Lu masuk dulu deh.” Putra yang bingung, akhirnya mengiznkan Tiar masuk ke kamarnya. Tiar membawa HP dan charger di tangannya. “Lu tidur di kasur ya, Gue di sofa.” Ketika Putra masuk. “Jangan Tra, ini bisa kok berdua.” Jawab Tiar. “Ti, sumpah nih, Gue ga enak tidur 1 kasur sama cewek.” Jawab Putra. “Gpp sih Tra, selow aja. Lu kan pernah tidur satu ranjang sama cewek kan?” Tiar kemudian melepas ikatan rambutnya, membuat Putra tertegun melihat putih dan mulusnya kedua ketiak Tiar.

Tiba-tiba mata Tiar menangkap ada yang menarik di layar laptop Putra. “Iiiihhh Lu lagi nonton bokep ya? hahahahaha.” Tiar tertawa ketika melihat layar laptop Putra yang sedang menunjukkan seorang wanita sedang diperkosa oleh 2 orang pria. Putra malu langsung menutup layar laptopnya dan kemudian duduk di kursi meja. “Ssssstttt Ti, udah apa? Malu Gue.” Putra menjawab prasangka Tiar. “HAHAHAHAHA, Lu selow aja sih Tra, kita udah sama-sama gede kan? udah sama-sama pernah merasakan. Kayak kata Lu tadi pas kita jalan Hahahahaha. Tiar menertawai sikap Putra yang berubah menjadi sangat pemalu karena ketahuan sedang nonton film porno. Tiar kemudian bangkit dari duduknya yang tadi di kasur dan kemudian duduk di meja dekat Putra. “Lu lagi sange Tra?” Goda Tiar. “Iya Ti, gimana ya? dah lama juga, nggak ngentotin temen Gue yang tadi Gue ceritain.” Jawab Putra jujur. “Oooohh” Tiar mengangguk dan kemudian turun dari meja, kini ia duduk di pangkuan dan menghadap Putra. “Ti ngapain?” Putra panik. Tiar melepas iktan rambutnya, membuat rambut Tiar tergerai, Putra sempat tertegun melihat pemandangan sexy itu, kulit ketika Tiar yang putih dan mulus “Lu mau kan?” tanya Tiar, dan kemudian langsung mencium bibir Putra. Putra sempat kaget tak berkutik karena kaget, Tiar mencium bibirnya. Namun, karena memang sudah kepalang tanggung, Putra mulai memainkan lidahnya di mulut Tiar. Mereka berdua bercumbu bagai sepasang kekasaih. Tangan Putra merabai punggung Tiar, ia tak menemukan apa yang ia cari, sehingga reflek tangannya menuju kedepan, ia menggenggam kedua payudara Tiar, Putra baru yakin, bahwa Tiar tak menggunakan dalaman lagi, Putra meremasi lembut kedua payudara Tiar dari luar tanktopnya. Tiar tak mau kalah, ia meremas selangkangan Putra dan membelai kepala penis Putra dari luar boxernya. “Puaaahhhh” Mereka melepas ciuman mereka setelah cukup lama, liur mereka menjuntai dan terlepas menempel ke dagu mereka masing-masing, tanpa berkata apa-apa, Tiar menjilat dagu Putra yang mulus tanpa jenggot “Waw, seru juga Lu Ti.” Puji Putra. Tiar hanya tersenyum. “Pindah ke kasur yuk?” Ajak Putra, Tiar bangkit dari pangkuan Putra dan langsung membaringkan diri pasrah diatas kasur, Putra menyusulnya. Putra duduk bersimpuh didekat paha Tiar, ia memandangi Tiar yang terbaring pasrah di hadapannya, penisnya semakin tercetak dibalik boxernya. “Kok Cuma ngeliatin?” Tanya tiar “Tubuh Lu indah Ti.” Puji Putra. “Tocil dan kurus gini?” tanya Tiar tidak yakin. “Emang indah itu selalu putih mulus, glowing, toket gede?” tanya Putra sambil mengelus lengan Tiar. Menerima perlakuan dari Putra, Tiar tersipu malu. Tangan Putra berusaha menurunkan tali lengan tanktop Tiar, sehingga menampakkan pundak mulus dan kedua payudara Tiar yang di hiasi puting pink. Putra tersenyum, ia membenamkan wajahnya di sela kedua payudara Tiar. Putra nampak asik menjilati sela payudara Tiar, dan kini mulai beralih ke payudara kiri Tiar, Putra menjilati seluruh bagian payudara kiri Tiar hingga putingnya “Slllrrpppp.....slllrrpppp” Putra menyusu di payudara Tiar sementara tangan kirinya meremas payudara kanan Tiar dan diselingi mencubit dan memilin puting kanan Tiar. “Sssshhhhh....aaaaahhhhhh.....terusin Traaaa.” Tiar mendesah menikmati perlakuan Putra pada kedua payudaranya.

Tangan kanan Putra menuju selangkangan Tiar, ia meraba vagina Tiar yang masih dilapisi celana namun, Putra merasakan basah pada tangannya, ia menekankan jarinya pada belahan vagina Tiar “Iyyaaahhhh....Traaaahhhhh.” Desahan Tiar semakin besar saja. Putra yakin Tiar tidak menggunakan dalaman sama sekali.

Selesai menyusu di payudara Tiar, Putra kembali mencium bibir Tiar, Tiar langsung membalas ciuman Putra, lidah mereka kembali saling membelit. Tangan Putra kini berusaha melepas celana Tiar, Tiar yang mengetahui niat Putra menaikkan sedikit pantatnya untuk mempermudah Putra meloloskan celananya, setelah terlepas, Putra melempar celana gemes Tiar ke samping tempat tidur. Putra teringat, tanktop Tiar masih nyangkut dibawah payudaranya, Putra kini juga melepaskan tanktop Tiar dan melemparnya juga ke samping tempat tidur. Kemudian tangan Putra mulai mengelusi paha Tiar yang sudah tak tertutup apapun menuju vaginanya yang ditumbuhi bulu lebat. “Jembut Lu lebat juga Ti.” Kata Putra “Lu ga suka ya Tra?” Tanya Tiar ragu? “Ga aahhh, siapa bilang? Gue jilat ya?” Tanya Putra, Tiar mengangguk sebagai jawaban. Wajah Putra kini sudah berada tepat didepan vagina Tiar yang lembab karena sudah terangsang daritadi. “hhhhhmmmppphhhh” Putra menghirup aroma vagina Tiar “AAAAHHHH Trraaaaaa” Tiar merasa geli ketika vaginanya dihirup oleh Putra “Sllllrrrppppp.......sssllllrrrrppppp” Putra kini menjilati vagina Tiar, lidahnya mulai dari bawah ke atas dan sebaliknya “AAAAAAHHHH......Shhhiittttttt....Teruuuusssss” Tiar mendesah menikmati sapuan lidah dari Putra, sesekali ia juga mencium vagina Tiar sambil merabai seluruh paha Tiar.

Kini Putra berusaha mencari klitoris Tiar diantara lebatnya jembut Tiar, Ia ingin lebih merangsang teman Kampus dan juga magangnya ini agar lebih menikmati sex ini. Entah mengapa, Putra lebih sulit mencari klitoris Tiar dibanding temannya yang vaginanya hanya ditumbuhi sedikit bulu. Setelah beberapa saat mencari, Putra mendengar desahan Tiar lebih keras dibanding sebelumnya, Putra menenkankan lidahnya lebih keras pada bagian itu “Traaaaaa.......iya disi.....tuuuhhh....” Desah Tiar, Putra yakin itu adalah klitoris Tiar, tangan kiri Putra yang tadi mengelusi paha Tiar, kini pindah untuk mencubit klitoris Tiar sambil lidahnya menyapu vagina Tiar “Aaaaahhhh.....Traaaaa.....iyaaaahhhhhh.....aaaaaaaaaaahhh.....terrr...aaaaaaahhhhh” desahan-desahan tiar menjadi melodi indah di kamar 7001 itu.

“Traaa...aaaaahhh.....Guuuee......aaaaahhh....mmaaaauuuu.” Tiar merasakan bahwa ia sebentar lagi akan mencapai klimaksnya. “Keluarin Ti.” Jawab Putra “AAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH” Tiar mendesah panjang, cairan cinta mulai keluar dari vaginanya, tubuhnya melengkung menikmati orgasme pertamanya yang dibuat oleh teman 1 angkatannya itu. “SSSLLLLRRRRPPPPP” terdengar hisapan dibawah tubuhnya, Putra menyedot cairan cinta yang meledak keluar dari vagina Tiar. Setelah gelombang orgasme Tiar mereda, Putra kembali menjilati sisa-sisa cairan cinta yang berada disekitar vagina Tiar. “Puuaaaahhhhh......mantep Ti.” Putra kini sudah menjauhkan wajahnya dari vagina tiar “Haahhh....haaaahhh....Tra.....enaakkkk.” puji Tiar karena permainan Putra. “Cairan lu juga gurih Ti.” Putra membalas pujian Tiar. Putra yang melihat rambut Tiar berantakan, dan sebagian menutupi wajahnya semakin terangsang, ia menyibakkan rambut Tiar, agar wajah cantiknya kembali terlihat “Rambut Lu kalo bernatakan tadi bikin Lu makin sexy Ti.” Puji Putra. “Kenapa Lu rapiin?” tanya Tiar. “Sayang muka Lu ketutupan rambut Ti.” Jawab Putra, Tiar hanya tersipu malu, wajahnya semakin memerah. “Kita istirahat dulu kali ya Ti? Kasian Lu, kecapekan gitu.” Kata Putra. “Langsung aja Tra. Gue yang ga enak sama Lu, Lu belum dapet enaknya.” Balas Tiar. “udah Ti, cairan Lu gurih, enak.” Balas Putra yang duduk didepan Tiar yang masih mengangkang. “Kontol Lu kan belom.” Tiar duduk, sambil tersenyum, Ia membelai Penis Putra dari luar boxernya. “Gue bukain ya baju Lu.” Minta Tiar “Ga usah Ti, entar Lu buka aja boxer Gue, tapi pake gigi Lu gimana?” tanya Putra yang sebenarnya menantang Tiar “Boleh.” Jawab tiar tersenyum nakal. Putra melepas bajunya, nampak badannya yang lumayan besar namun, lumayan berotot itu. “Nih Ti.” Putra menawarkan boxernya untuk dibuka, posisi Putra berdiri didepan ranjang, Tiar merangkak mendekati Putra, kini wajahnya sudah tepat berada didepan boxer Putra, nampak batang yang sudah cukup besar. Tiar menggigit bagian karet atas boxer Putra dan berusaha menarik kebawah boxer itu menggunakan mulutnya. Kini nampaklah penis hitam beruruat yang cukup besar namun, keliahatannya belum cukup ereksi. “Waw, kontol Lu gede juga Tra.” Puji Tiar yang mengangumi ukuran dan bentuk penis Putra. “ini belum terlalu Ti, masih bisa di upgrade.” Putra membanggakan penisnya itu. “Gue coba upgrade ya? Tantang Tiar, Putra hanya mengangguk. Tiar meludahi kedua tangannya kemudian meratakannya, ia mengocok perlahan penis Putra “Sssshhhhhh” Kepala Putra mengadah ke atas menikmati perlakuan Tiar kepada penisnya. Kini lidah Tiar mulai menyentil lubang kencing Putra. “Aaahhhhhhh Tiiiiii.” Putra mendesah nikmat, lidahnya kini membelit kepala penis Putra, kemudian secara perlahan memasukkan penis itu secara perlahan ke mulutnya yang mungil “AAAAAAAHHHHHH Tiaaaaaarrrrr” putra mendesah nikmat, melihat temannya yang semakin nikmat, tangan Tiar tak tinggal diam, tangannya yang masih lumayan basah membelai buah zakar Putra “ANNNJJJIIIIRRRRRRRRR” Putra sangat menikmati perlakuan Tiar pada penisnya.

Merasakan penis Putra semakin besar, tiar melepas mulutnya dari penis Putra “Gimana service Gue?” tanya Tiar bangga “Sedeeep Tir, asli dah.” Jawab Putra sambil mengacungkan jempolnya. “Mau ke hidangan utama?” tawar Tiar. “Kalo Lu udah siap mah, ayo aja.” Putra menanggalkan boxernya dan kembali ke kasur untuk menuju hidangan utama. Tiar kembali berbaring, mereka akan memulainya dengan gaya misionaris. Tiar kembali berbaring, Putra menyibakkan rambut bawah Tiar agak mudah langsung memasukkan penisnya. “Maaf ya lebat jembut Gue.” Kata Tiar “Selow aja Ti.” Jawab Putra. “Gue mulai ya?” Tanya Putra. “Untuk kesayangan Gue malem ini, silahkan.” Jawab Tiar. Putra tersenyum. Tapi bukannya langsung menancapkan penisnya, Putra justru menggesek-gesekkan kepala penisnya di vagina Tiar, Putra berniat membuat Tiar semakin binal malam ini. “Traaa...masukinnn...malah digesek-gesek doang sih?” Tiar mendesah kesal. Bukannya menjawab, Putra justru menciumi puting Tiar “Sssshhhaaaaaaaaa” Tiar mendesah “Trraaa....janngg..aaaaahhh.....digesek ajaaa” Tiar tetap menyuruh Putra untuk memasukkan penisnya, tapi Putra masih menggesek-gesekkan penisnya diluar vagina Tiar. Tiar nampak kesal, kini Ia memajukan tubuhnya, agar penis itu bisa mengisi vaginanya. Putra yang mengetahui tujuan Tiar, secara sekejap, langsung menusuk vagina Tiar “UAAAAHHHHHHHHH” tiar berteriak. “Temen Gue nakal banget sih?” Goda Putra “Bodo amat, Lu emang kurang ajar Tra.” Tiar nampak puas ketika penis itu masuk. Putra mulai mejaju mundurkan penisnya secara perlahan “Ssssaaahhhh” Tiar mendesah, begitupun dengan Putra. Putra merasakan jepitan vagina Tiar, lebih rapat dibanding temannya. Tiba-tiba Putra menambah tempo dalam menggenjot Tiar. “Aaaaaahhh....aaaaaahhhh....Traaaaaa....” Desah Tiar, kemudian Putra kembali memperlambat temponya, kemudian dipercepat lagi, semakin cepat “Trraaaaaaaaaaa........aaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.” Tiar mendesah semakin liar, kepalanya mengarah ke kiri dan ke kanan, wajanya kembali ditutupi rambutnya. Merasa sedikit lagi Tiar akan mencapai klimaksnya, Putra menghentikan genjotannya. “Tra, sumpah, lu brengsek banget. Main-mainin nafsu Gue.” Caci Tiar, Putra hanya tersenyum. Putra kembali menggenjot Tiar “Ti, memek Lu sumpah, enak banget.” Ceracau Putra yang menikmati penisnya diremas oleh vagina Tiar.

10 menit berlalu, Tiar merasa akan mencapai klimaksnya lagi “Traaa..Guee....mauuu...aaaahhhh...kkeellllaaaahhhh...plis jangan berhenti.” Minta Tiar, kini Putra mengabulkan permintaan Tiar, Putra mempercepat temponya agar Tiar bisa mencapai klimaksnya. “Aaaaahhhh...Traaa.....Guueeee....kellll..AAAAAAAAAAAAHJIINNGGG” Desahan panjang itu membuat tubuh Tiar yang benar-benar sudah diujung klimaksnya kemabli tertunda. “Tra, Lu bener-bener ya.” Tiar menantap sayu Putra,wajah merahnya yang sudah sangat bernafsu. “Hahahahaha, enak kan?” Tanya Putra “Pliss Tra, bikin Gue nyam pe dong.” Pinta Tiar. “Minta yang bener dong.” Goda Putra lagi. “Tuan, tolong puasin lonte mu ini Tuan, Memek Tiar ingin di entot, pengen di kontolin.” Jawab Tiar yang sudah sangat bernafsu. “Ok, Gue kabulin.” Jawab Putra, Ia kembali menggenjot Tiar dengan tempo sangat cepat dan sambil meremas kedua payudara Tiar, tak butuh waktu lama, tubuh Tiar menengang, melengkung, dan menunjukkan bahwa Tiar mencapai orgasme keduanya oleh Putra. “Haahhhh.....haaaahhhh....haaaaah” Nafas Tiar tidak beraturan setelah menerima orgasme keduanya itu. “Gimana Ti?” Tanya Putra meremehkan, walaupun sebenarnya tadi Ia juga sudah diujung tanduk. “Hhaaaahh..Lu hebattt....haaahhh.hhhhaaaahhh.....abis ini gimana?Gue....haaahhh nurutin Lu aja.” Jawab Tiar ngos-ngosan “Doggy yuk?” ajak Putra Putra melepas penisnya dari vagina Tiar “Aaahh” Lagi-lagi Tiar mendesah ketika Putra melepas penisnya, Ia segera menungging, pantat Tiar nampak menantang Putra, kepala Tiar berada dibantal, hanya pantatnya yang mengarah ke Putra. Putra langsung menusukkan seluruh penisnya kedalam vagina Tiar “AAAAAHHHH” desah mereka berbarengan. Putra menarik kedua tangan Tiar ke belakang, kemudian langsung menggenjot Tiar dengan tempo sedang “Uuuuhhhhh....aaahh....aaaaahhh...aaahhhh” desahan mereka saling menyahut, mereka menikmati proses persetubuhan ini.

Beberapa waktu berlalu, kini Putra melepas kedua tangan Tiar, Ia kini menyibakkan kedepan rambut Tiar dan mulai menjilati tenguk, dan punggung Tiar “Aaaahhh....Traaaahhh.....aaaaahhhhh” desah Tiar, melihat Tiar yang semakin terangsang, Putra memainkan kedua payudara Tiar. Putra meremas, mencubit, menarik, dan menggelitiki puting Tiar yang sudah sangat tegang itu. “AAAAAAAAAARRRRRGGGHHHHHHHH” Tubuh Tiar lagi-lagi menegang, ia mengalami orgasme ketiganya. “Gimana Ti?” Tanya Putra setelah Tiar mengalami orgasme ketiganya “Pokok...nyaaa...sampe...Lu..puas.” jawab Tiar putus-putus karena Ia sudah sangat lelah. Putra berpikir sejenak, Ia mengelusi punggung Tiar yang berkeringat itu. “Gue di titjob aja Ti, kalo ga sepong aja.” Minta Putra, Ia merasa tak enak pada Tiar yang sudah sangat kelelahan. “Tra, Sorry, sepong aja ya? Gue udah lemes banget, kalo titjob, Lu gabakal puas Tra.” Jawab Tiar, Putra melepas penisnya, merembeslah cairan cinta Tiar. Tiar membalikkan tubuhnya, nampak mukanya yang merah namun tertempeli rambutnya yang terkena keringat. Tiar langsung melahap penis Putra “Ssssshhhhh” Putra mendesis, Tiar berusaha men deep throat. “AAAHHHHH......Apiiikkkk.” desah Putra. Putra yang mengetahui tujuan Tiar, menekan kepalanya lebih dalam. “Hmmmmppphhhh” Tiar merasa penis Putra mengenai ujung mulutnya. Putra menahan beberapa saat kemudian melepas kepala Tiar, tejuntai lah liur Tiar dengan penis Putra. Tiar mengambil nafas sesaat kemudian ia menjilati seluruh penis Putra, bahkan hingga ke biji zakarnya, lalu balik lagi, Ia kembali memaju munudurkan mulutnya di penis Putra sambil kedua tangannya memainkan biji zakar Putra “Aaaaaahhhh....manteeepppppp” Ceracau Putra.

“Tiii....aaaahhhh Gue mau nyampe, keluarin dimana?” tanya Putra merasakan ia akan mengalami klimaksnya. “Didalem aja.” Jawab tiar melepas sesaat kulumannya pada penis Putra, kemudian kembali memasukkannya. “Aaaahhhh...sssshhhh.....aaaahhhh....” merasakan spermanya sudah dijung tanduk, Putra menahan kepala Tiar dan “Croottt...ccrrooottt....crooottt....crooottt” lumayan banyak tembakan sperma putra di mulut Tiar. Tiar sempat kewalahan menerima sperma Putra di mulutnya, bahkan ada yang keluar melalui hidung karena tak bisa menahan di mulut dan bernafas. Setelah merasa cairannya sudah keluar semua, Putra melepaskan kepala Tiar nampak wajah Tiar yang sudah ditutupi rambutnya kini dihiasi oleh sperma Putra, di dagu, sela bibir, hidungnya, bahkan ada yang jatuh ke dadanya. Tiar langsung terbaring lemas setelah Putra melepas kepalanya dari penisnya. Dada Tiar naik turun berusaha mencari oksigen sebanyak-banyaknya. Putra ikut duduk bersender disebelah Tiar yang terbaring lemah, nampak penisnya semakin mengecil. “Ti, makasih banyak ya.” Putra membuka pembicaraan. “Maaf Gue belum bisa muasin lu di memek Gue.” Balas Tiar “Selow aja Ti, ngeluarin di mulut Lu aja gue dah seneng hahaha. Ehhh tadi mani Gue lu telen semua?” tanya Putra “Iyalah, ada beberapa yang keluar sih, gara-gara kebanyakan.” Tiar menjawab “Goks goks.” Putra terkagum dengan Tiar yang baru 1x berhubungan badan dengannya sudah menelan spermanya. “Dah Lu istirahat deh, tidur. Gue ke sofa dulu.” Sambil bangkit dari kasurnya. “Lu ngapain?” tanya Tiar bingung “Tidur, Gue capek.” Jawab Putra “Ooohh, jantan Gue malem ini ninggalin Betinanya tidur sendirian di kasur gitu?” Tanya Tiar, memancing Putra. “Ooohh, betina Gue ngizinin Gue tidur 1 ranjang nih?” Tanya Putra sambil tersenyum mesum. “Silahkan Baginda.” Tiar mempersilahkan Putra sambil menggeser tubuhnya. Putra menuju tasnya di samping meja, ia mengambil 1 bungkus tisu basah, Ia mengelap penisnya kemudian membuang tisu tersebut ke tong sampah bawah meja dan kembali ke tempat tidur. Ia mengambil 1 lembar kemudian membersihkan sperma yang menempel di wajah Tiar lalu menyibakkan rambutnya yang menutupi sebagian wajahnya. “Biar lebih fresh.” Kata Putra, lagi-lagi perkataan dan perlakuan Putra membuat Tiar tersipu malu. “Beres, gini kan jadi fresh, tidur yuk?” Ajak Putra, Tiar tersenyum”Yuk.” Balas Tiar” Tangannya bentangin dong.” Lanjut Tiar “Malu Ti, takutnya bau abis keringetan tadi.” Kata Putra, Tiar menarik tangan Putra sehingga Tiar bisa baring di lengannya. “Gpp, Gue suka kok.” Jawab Tiar sambil memejamkan matanya. Putra salting karena Tiar. “Selamat tidur Bidadari.” Kata Putra pelan namun, entah mengapa Tiar bisa mendengar suara lirih itu dan kemudian meletakkan tangannya di perut Putra, tangan Putra kini membelai rambut Tiar dan juga memejamkan matanya. Mereka berdua tidur telanjang seperti sepasang kekasih.

Episode 4
 
Terakhir diubah:
Mantaaaap... Emang enak ngentot rasa temen, udah gak usah bawa perasaan suka, cinta atau apa... Yang penting Syahwat tersalurkan, dan sama sama enjoy ya udah..keep safety aja
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd