Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Duapuluh Delapan

“tinn tinn.. tinn” klakson motor cecil sudah sampai depan rumah,

“lepasin ih tangan lo, udah juga” protesnya saat dari naik motor, tangan ansel terus mendekap buah dadanya. Dan sedikit meremasnya.

“hehe, empukk” jawabnya menyeringai turun dari motor.

Tak lama pintu yang biasanya tertutup, kini terbuka, madam erna membukanya. Seolah menyambut secara khusus kedatangan ansel. Madam erna tak memakai pakaian seksi seperti biasanya, kali ini pakaian hari-hari, celana panjang, kaos,

“kok lama cecil?” tanya madam erna menyilangkan kedua tanganya, walau memakai kaos, tetap saja buah dadaya masih bulat kencang. Sebelas dua belas dengan cecil.

“rapihin kebun belakang mbak nessa dulu, dianya, “ jawab cecil, ansel hanya tersenyum, melangkah menyamping agar tak mengetahui kalau selangkanganya sobek, ansel sendiri masih bisa melihat belahan robekannya saat cecil berlari kecil ke kamarnya.

“ya udah, makan siang dulu, udah di siapin “ senyumnya.

Makan siang hanya bertiga, cecil sudah berganti pakaian, celana pendek dan kaos agak besar. Terlihat juga bra hijau dari balik kaosnya.

“wah seafood, ansel suka seafood” puji ansel, madam erna pandai memasaknya, hanpir semua makanan seafood ansel suka, dari kerang, udang,cumi, ikan laut,. Tapi sekarang cuman ada kerang, cumi dan udang, itu udah cukup.

“semakin yakin kamu benar-benar anaknya,” celetuk madam erna, membuat ansel melempar senyum.

“emang kenapa madam?”

“mereka berdua suka seafood, semua makanan seafood mereka semua suka, di mulai dari udang, kerang, cumi, dan semua ikan laut” jelas madam erna, membuat ansel terdiam.

“hehe, tapi ansel kesini bukan bicarain itu kan?” potong ansel,

“iah, kamu belum sepenuh percaya kan?. Dan belum bisa menerima semuanya, jadi kita bahas soal itu” jawabnya tersenyum pelan.

“jadi kamu minta apa?”

“itu, ansel minta bantuan perbaikin mobilnya mbak nessa ke bengkel”

“terus?”

“setelah itu, ansel mau buka usaha, keripik singkong, nanti di jual di pasar, ansel lihat disana jarang ada jual cemilan singkong” jelasnya.

“jadi kamu butuh modal itu?”

“bukan, ansel butuh bantuan benerin mobil mbak nessa aja, sisanya ansel bisa pakai uang sendiri,”

“cukup?”

“iah, sisa jual jam ansel, hehe, sama cek ini” ansel tunjukin cek yang belum ia cairkan.

“tapi jangan bilang siapa-siapa yah, uangnya buat buka usaha itu, promosi dan lain-lain” jelas ansel dengan sangat yakin.

“baiklah, itu sangat kecil di banding peninggalan orang tua kamu, “ ucap madam.

“hehehe, untuk sekarang ansel butuh itu aja” ansel tak mau memikirkan soal peninggalakan orang tuanya atau yang lainnya, bukan bearti ansel menolaknya. Tapi ia mau menepati janjinya ke anggit dan nessa.

“kalau kamu mau tau soal orang tua kamu, bibi kasih dan ceritain, “ senyumnya,

“iah, lain kali, hehe” di pancing soal orang tuanya, di dalam hatinya ansel benar-benar penasaran. Tapi ada yang lebih penting sekarang. Karena itu sudah berlalu.

Madam erna pun langsung menelpon seseorang, yang tak lain ada driver mobil derek, dan akan datang besok pagi.

“besok kamu bawa aja mobilnya kesini, “ pintanya.

“iah, pagi-pagi ansel kesini,”

“ajak nessa sama anggit ya,”

“iah madam” jawab ansel dengan raut wajah ceria.

“kamu belum mau panggil bibi?” tanyanya dengan nada sedikit kecewa.

“hehe, belum madam,, rasanya masih berat, apa lagi udah ituuuuu” jawab ansel ragu. Otaknya biasanya mesum ke siapa aja, kali ini buntu ke madam erna,

“hahahaha, itu apaaa?”

“kemarin udah pok pok pok” jawab ansel tertawa kecil.

“ohhh,, itu. Yah gak apa-apa kan gak tau, kalau kamu gak pok pok pok, ini gak bakalan terjadi” benar juga kata madam.

“bibi semakin yakin kelebihan kamu soal sodok menyodok, turun dari papa kamu sendiri hehehe” madam erna terus memancingnya agar mau membicarakan kedua orang tuanya,

“ papa ansel pernah sodok madam juga?”

“hayoooo menurut kamu gimana?”

“pernah hehe,”

“salaahhh,, tepatnya pernah buat bareng, tapi sama pasangan masing-masing” senyum madam erna tersipu malu membayangkannya.

“four some?” angguknya.

“tapi gak swapping yah, hanya satu ruangan, bibi sama suami bibi, papa kamu sama mama kamu”

“paman kamu, sama papa kamu, saling lomba siapa yang tahan, lama, bibi sama mama kamu korbannya lemas terkapar,”

“umur cecil sama kamu juga gak beda jauh, duluan bibi hamil, gak lama mama kamu,” lanjutnya, ansel menangguk dan sedikit membayangkan foursome, walau hanya sekedar satu ruangan yang madam ceritakan,

“kamu kan belum anggap sebagai bibi kamu,..”

“kenapa madam?” senyum madam erna langsung menarik tangan ansel ke kamar atas,

“kamu boleh sodok, sampai kamau akui, saya adalah bibi kamu, gimana?” bsisiknya menepak pantat ansel.

“termasuk boleh sodok cecil?” tanya ansel.

“itu urusan kamu, urusan aku sama kamu sekarang,”

“tanpa pengaman?”

“yupssss, harus di dalam titik” godanya membuka pintu kamarnya terbuka lebar-lebar.

“nanti cecil ngintip madam,”

“gak apa-apa, dia sering lihat para lelaki terkapar lemas, kali ini dia harus liat mamanya lemas tak berdaya”

“hahahahahaha” tawanya membuka pakaian ansel satu persatu, sampai yang terakhir membuka celana kolornya. Penisnya seperti baisa masih tertidur.

“muucchh mucch mucch ahh, benda keramat” racaunya sambil menggenggam penis ansel, mencium di setiap centi.

“woooooowww” gumam madam erna melihat dengan jelas ukuranya,

“ternyata sebesar ini,, pantes aja.” lanjutnya menciumi dari bawah sampai kepala penis ansel.

Madam erna pun membuka bajunya dan celananya, menyisakan bra dan celana dalam, ia menyelipkan penisnya antar buah dadanya.

Tak lama lumatannya maju mundur dari pelan menjadi cepat. Sesekali madam erna melumat kepala penisnya,

“kenapa kok jadi pasif? Udah merasa melakukan sama bibi sendiri?” senyum madam berdiri mengajak ansel ke tempat tidur.

“ansell cuman merasa penasaran ajah madam” jawabnya pelan, madam erna tersneyum lagi, yang berati rencananya cukup berhasil, memnacing-mancing ansel terus menerus mengenai ke dua orang tuanya.

“penasaran kenapa? Tanya aja, madam jawab kok” ucapnya pelan duduk di sebelah ansel,

“ituuu” tanya ansel ragu,

“tanya ajah gak apa-apa” lanjut madam merebahkan kepala ansel di pahanya, sambil tangannya mengelus rambutnya seperti anak kecil yang sedang mau menyusui,

“ansel masih bingung, dan sedikit bersalah kalau ansel percaya kalau madam erna benar-benar bibi ansel” ucapnya terdiam lagi.

“merasa bersalah gimana? madam erna membuka branya, menyodorkan buah dadanya.

“jujur, selama ini ansel gak perduli status yang ansel tidurin sebelum-sebelumnya,”

“cuman ke madam erna ansel sedikit merasa bersalah,” jawabnya meremas buah dada madam erna dan melumat kedua putingnya bergantiian.

“oh ya??” angguk ansel, madam erna pun tak tinggal diam, ia juga mengocok penisnya dengan cukup cepat.

“kalau gitu udahan dong, sampai disini aja?” tanya madam mengehentikan kocokannya. Ansel langsung bangun dan duduk di belakang madam erna.

“tapi buat hari ini gak masalah” bisik ansel meremas buah dadanya, sambil mencium tengkuknya.

“aahhhh,, yeahh,.. dasar, “ senyum merekah madam erna menikmati elusan di buah dadanya dan juga vaginanya,

Dari arah luar cecil mengintip ansel menikmati mama nya sedang di garap. Ia melihat mamanya tak lebih dominan, tetapi kali ini ansel lebih dominan. Tepatnya madam erna lebih menikmatinya sekarang.

Tentunya cecil tak tinggal diam, ia meremas buah dadanya dan tangan satunya mengelus vaginya dari luar celana. Walau sudah berkali- kali klimaks tetap saja ia merasakan horny melihat ansel dan madam erna.

Matanya terpejam sesekali mengingat kejadian tadi kebun karet, ia mencoba merasakan kembali penis ansel masuk ke dalam vaginanya lagi.

“aanggggghhhh” desah madam erna saat posisi doggy style mengahap kearah pintu kamar, madam erna tersenyum saat tau cecil sedang mengintip, desahnya semakin menjadi-jadi.

“uhhh ansel kontol kamuuuu uhhh” desisnnya keras. Hal itu membuat ansel semakin mempercepat gerakananya.

“plokkk plokk plokk plokk” cecil bisa mendengar dengan jelas suaranya yang begitu nyaring di telinga.

Di dalam posisi sekarang madam erna di atas, ia menguncir rambutnya, sambil menggerakan pinggulnya maju mundur perlahan.

Kedua tangan ansel pun meremas memutar-mutar berlawanan buah dadanya.

Cecil langsung mengintip dari luar jendela depan, dari sini cecil bisa melihat dengan jelas madam erna yang benar-benar menikmati posisinya di atas

“ihhhh oauuhhh ansell eaahhh” desahh madam lebih keras, sesekali menoleh ke arah cecil yang mengintipnya,

Tubuh madam kali ini naik turun cukup cepat sambil berpegangan kedua tangan ansel, cecil membuka celananya dan duduk mengangkang depan jendela sambil melakukan manstrubasi.

“brrruukkk” sesuatu di jendela, cecil langsung menyingkir sebentar, ternyata itu madam erna yang menempel. Sambil ansel menyodoknya dari belakang dan melihat cecil sambil memberikan kode “OK” dengan jarinya.

“brrekk breek brreekk” jendela beberapa kali berbunyi, saat ansel menghentakan penisnya, pertanda dirinya mau klimaks, dan juga raut wajah madam yang mengerang pertanda ia juga klimaks bersamaan dengan ansel.

Di susul cecil yang tak jadi klimaks,dan memilih langsung pergi dari jendela,

***​

Tak terasa Sore pun tiba, ansel yang sudah selesai dengan madam erna di perbolehkan melihat mobil di garasi madam erna.Dan kebanyakan mobil 4x4, ford ranger, atau triton.

Di antara empat mobil, hanya satu bisa jalan untuk menderek mobilnya ke kota, ansel yakin bisa melakukannya apa lagi, banyak tambang yang tebal-tebal.

“cuman satu yang bisa? “ tanya madam erna keluar dengan memakai kimono handuk dan juga melilitkan handuk di kepalanya.

“iah.. Aki semua sih kebanyakan, gak kayak mobil di tmpt mbak nessa yang kebanyakan dh gak bisa jalan”

“ohh kamu udah cek satu satu toh” angguknya.

“Hehe ia, ansel ambil part nya yang masih bisa ke yang lain terus di jadiin ke mobil mbak nessa yang layak jalan” lanjutnya.

Madam erna hanya tersenyun melihat ansel yang begitu antusias memperbaiki mobilnya.

“maa.. Liat si ansel? “ tanya cecil yang udah bangun, sekaligus mandi. Kali ini cecil menggunakan pakaian santai. Celana jeans pendek dan kaos, tentunya tetap menonjolkan buah dadanya.

“itu. Lagi cuci mobil. “ tunjuk madam erna.

“Ouh.. Di sini ternyata, “

“kamu anterin ansel lagi? “

“Iah.. Oia ma Nanti cecil nginap yah” bisiknya.

“Ha? Tumben? Mau berduaan sama ansel?”goda madam erna.

“Ihh.. Gak lah. Disana kan ada mbak nessa sama anggit. Kalau berduaan bisa kacau” jawab cecil menjulurkan lidahnya.

“Dasar... Ya udah sana”

Tepat jam lima sore, ansel dan cecil siap berangkat, sambil membawa ransel kecil si pundaknya.

“sini tasnya gue pegang” ucap ansel melihat tas cecil di taruh di depan.

“gak usah, isinya pakaian doang, sekalian jaga-jaga dari serangan tak terduga” ansel tersenyum kecil dan paham maksud dari ucapannya.

Motor berjalan perlahan, ansel baru sadar cecil tak memakai helm.

“lo beneran serius gak mau nerima semuanya? “ tanya cecil membuka pembicaraan.

“soal apa? “

“peninggalan orang tua lo? “

“ohh... Entah. Gue ngerasa belum butuh, dan jujur masih belum percaya semua atas cerita madam. “

“Seenggaknya kalau lo terima, lo bakal jadi orang kaya” lanjut cecil.

“yah.. Tapi jadi kaya belum tentu bahagia.. “ jawab ansel bersamaan dengan cecil menghentikan motornya.

“Terus? Lo bahagia sekarang? “

“masih proses, demi kebahagian nessa sama anggit. Gue harus lakuin apapun, dengan usaha gue sendiri” senyum ansel pas cecil menoleh kearahnya.

“gue iri sama mbak nessa sama anggit” ucap cecil sambil menghela nafas panjang.

“Kenapa?”

“sesuai ucapan lo, walau gue ada semuanya tapi gue belum bahagia, beda sama mbak nessa sama anggit” cecil kembali menjalankan motornya, kali ini agak lebih cepat.

“gue gak pernah liat mereka sesenang itu sebelumnya,. “

“gue ngerasa mau seperti merekaaaaaaaaaaaa.. “ teriaknya cukup kencang. Matanya sedikit memerah. Ansel terdiam sejenak, sampai motor kembali berhenti tepat mau masuk pemukiman.

“liat gue” pinta ansel yang berdiri depan motor.

“Lo gak bisa bandingin kebahagian lo sendiri sama yang lain. “

“karena yang bedain cuman rasa bersyukur atas apa yang di miliki, itu yang gue tau selama tinggal disana” jelas ansel yang sadar dia bukan motivator., ansel hanya mengungkapkan apa yang ia rasakan disana selain jepitan hangat.

Cecil terdiam sejenak, dan langsung menancap gasnya, meninggalkan ansel berdiri.

“Ahh cewek ngambek suka susah di tebak” Gumamnya.

“kenapa harus ngambek pula, apa si cecil demen juga sama gue? “

“wahh.. Kacau.. Bisa cinta segi empat kalau gini, “ di lain sisi ansel sedikit kasihan ke cecil yang selama ini tak punya banyak trman selain warga desa sini. Si tambah secara gak langsung cecil juga bersaudara.

***​

Sesampainya motor cecil sudah terpakir dalam rumah,

“Haaaa sampaaiii jugaaaa” gumamnya rebahan di teras. Rasannya lelah, walau jaraknya tak jauh seperti jalan kaki bersama nessa dulu.

“udah sampai ma orangnya” teriak anggit, ansel membuka matanya yang terpejam. Tepat di selangkangan anggit.

“Lo gak bareng mbak cecil kesini? “ tanya anggit sambil membangkun ansel ke posisi duduk.

“bareng sih.. Tapi di tinggal hehe”

“issh pasti lo macem-macem deh sama mbak cecil kan?.. Hayoo ngakuu!! “ tunjuknya langaung ke ujung hidung ansel.

“Ntar beb jelasinnya yah, sekarang mau mandi.. “ anggit masih mengerutkan dahinya, tapi itu tak berlangaung lama, setelah ansel elus di pipinya dengan lembut.

Di dapur cecil sedang melihat nessa yang sedang membuat makan malam,

“eh udah sampe” ledeknya dengan senyum.

“Hehe..” ansel hanya menyeringai di ikut ketawa geli nessa yang udah tau kalau ansel di turunkan di tengah jalan oleh cecil.

Menu makan malam hari ini cukup spesial karena nessa membuat kfc Kw, walau satu macam nessa dan anggit tersenyum lebar. Itu hal yang di perhatikan cecil sekarang.

“yeayy.. Mari makann” Anggit langsung mencomot yang paling besar yaitu dada.

“oh ia.. Cecil malam ini nginap”

“uhuuuk uhuukkk” ansel yang sedang menguyah langsung tersedak.

“parah mbak.. Gk seneng dia cecil disini” ucap cecil.. Yang terasa masih sensi terhadap ansel.

“ngak kok.. Ngak.. Enak aja. Sok mangga kalau nginap hehe” ansel agak terkejut kalau cecil berniat nginap disini, padahal kemungkinan ia tidur di tempat yang paling empuk, berbeda dengan disini dengan kasur seadanya.

Malam ini ansel terpaksa tidur di luar, karena kasurnya di pakai cecil, memodalkan bantal kepala dan selimut mencari tempat untuk tidur.

“senangnya dalam hati...”

“punya istri tigaaaa” ansel menyanyi sambil keluar kamar di ikuti lemparan bantal.

“hehe, bercandaa,, cuman nyanyi nyonyaaaa” tawa ansel cengengesan menutup pintunya,

Tapi memang di kepala ansel sedang membayangkan kalau ia mempunyai istri tiga seperti mereka.

“tetep aja lah number one anggit, “

“tapi emang mau gitu nessa jadi istri ke dua?”

“apa lagi cecil tigaaa... Ahhhhh, duitnya belom ada.. “ gumam nya duduk terasa di temani kopi pahit.

Ansel mulai menyukai kopi pahit, sejak dirinya tak bisa merokok. Mulutnya sangat asam dan dikit demi sedikit mencoba kopi pahit sampai sekarang.

Jam sudah menunjukan jam sebelas malam, ia merasakan suhu semakin dingin, buru-buru masuk ke dalam takut asma nya kembali kambuh.

“lo belum bobo? “ suara anggit membawa selimut yang di gulung keluar kamar.

“Belom. Ini mau beb, “

“ini selimut lagi, siapa tau lo kedinginan” ucapnya pelan,

“hehe iah makasih” usapan lembut di kepala anggit. Membuat anggit langsung memeluknya erat.

Ansel melebarkan selimut yang ia bawa tadi sebelum keluar kamar, dingin masih terasa menembus ke selimut, dan di tambah dari selinut anggit.

“loh kok gak masuk ke dalan lagi?”

“mau bobo sama kamu... “ bisiknya tiduran di samping ansel.

“ih kok manja gak biasanya, lagi horny yah? “ ansel memeluk erat anggit.

“iahh.. Tapi gak mau di enjot.. Pengen gini aja sambil gini” anggit merangkul leher ansel dan mencium mesra bibirnya.

“Hmm... Masa? “ jari-jari ansel langsung menyelinap ke celana anggit.

“ihh hmmm” desis manjanya merasakan jari ansel mengelus belahan vaginanya.

“hehe.. Boong ih. Basah juga’

“uh.... Seterah mau di enjot apa ngak, pengen bobo kayak gini” desisnya semakin erat memeluk ansel, sambil mengelus rambutnya, tangan ansel dengan lembut mengelus vagina anggit

“eeengggghhh” desahnya semakin mendekapkan wajahnya,

“ahhhh,,, nggggghhh “ terdengar hanya suara desah tertahan anggit, ansel sendiri berniat membuatnya klimaks seperti ini, dan tak berniat untuk memasukan penisnya, karena ia sendiri merasakan sedikit linu setelah tempur dengan madam erna dan cecil.

“uhhhmmmmmm” bibir anggit langsung menyosor, melumat bibir ansel, bersamaan dengan kocokan cepat di vagina anggit.

“naagghhhhhhhhhh” tubuh anggit menggeliat pelan, bersamaan ia klimaks, suara kembali hening, hanya nafas anggit yang terengah. Ansel mengelus rambutnya perlahan sampai anggit benar-benar tertidur dengan posisi seperti ini.

Bersambung....


#Note update dikit ya hu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd