Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET

03. Hasrat Tak Terbendung


Sebelum mobil memasuki halaman rumah Harso, Fhasya meminta mobil terus melaju ke arah rumahnya.

"Aku mau ambil bajuku dulu ya mas, ga lama kok, mas menunggu di mobil juga ga papa atau masuk menemani saya juga ga papa, mas bebas pilih yang mana"

"Mmmm ayolah aku bantuin packing ya, biar ga kaya sopir akunya ha ha ha"

"Ayo mas, hi hi hi senengnya dibantuin packing aku"

Sampai di rumah Fhasya dan memasukkan mobil ke dalam car port.

Keduanya kemudian masuk kedalam rumah dan kemudian menutup pintunya. Standar prosedurlah, bukan apa privacy khan harus tetap dijaga, itu prinsip buat pasangan Dafa dan Fhasya. Dan rasanya seluruh komplek ini sama kok, ga ada yang saling kenal ini, saling tegur juga tidak, semuanya seolah hidup sendiri.

Soalan kebersihan dan keamanan sudah diurus oleh property management, penghuni kompleks tinggal bayar biayanya berapa, beres. Itulah kenapa mereka tak saling kenal, bahkan tetangga sebelah juga ga kenal.

Tapi tetap soalan bagian dalam rumah, di dalam batas pagar rumah adalah bagaimana pemilik rumah mengamankannya.


***


"Sya baju renang punya kah ? "

"Punya mas, kenapa mas pengen aku bawa?
Hi hi hi mas ini ya, boleh lihat semua isinya kok pake main sexy2an sih... "

"Ada deh, bawa barang 3-4 ya Sya"

"Ok boss...
Ini, ini mmm ini semuanya yang paling sexy ada 8 mas, pilih sama mas deh"

"Mmm ini, ini dan yang ini deh, bawa 4 ini ya Sya"

"Ok mas, siap deh.
Duh pegelnya, sambil dipijitin ya mas ini, mmm bentar saya lepas dulu bajunya biar ga kucel."

Kemudian dengan santainya Fhasya membuka bajunya hanya tinggal bra saja penutup bagian atasnya kemudian dia duduk lagi memilih bajunya yang akan dia bawa.

Lingerie sexy, celana dalam dan bra sexynya dia bawa semua.
Harso yang duduk dibelakang Fhasya kemudian mulai memijat bahu Fhasya, perlahan saja pijatannya tapi mungkin karena tenaga Harso yang besar, Fhasya seolah menjadi begitu menikmati pijatan itu.

Apalagi kala seolah tak sengaja tangan Harso mulai meraba susunya langsung, bukan dari balik branya, soalnya talinya sudah merosot jatuh...
Susu Fhasya benar2 tumpah ruah, meluber kasana kemari saking besarnya. Apalagi kemudian dengan sedikit usaha, Harso membuka kaitan bra Fhasya.

Benar2 luar biasa susu Fhasya tampil memukau bulat besar dan putingnya mempesona. Harso tidak melanjutkan memerah susu, tapi dirinya malah kembali memijat tengkuk bahu dan lengan Fhasya.
Entah kenapa Harso malah terkesan menjauhi susu Fhasya yang luar biasa sexy itu, malah Harso bertanya kepada Fhasya

"Sya baju tidurmu mana kok kaya ga ada dibawa ya ? "

"Aashhh mas Harso ini kok ya tega, ya malah nanya nanya baju tidur segala.
Susu Fhasya dibuka terus dibiarin maksudnya gimana masss... "

"Ha ha ha, mas cuma pengen tahu pas nya baju tidur nya kaya apa, tadi khan ga tahu lha wong ketutup bra gitu lho..

Ini putingnya segimana khan tadi ga tahu mas"

Sambil membicarakan soal puting Harso menowel2 puting Fhasya sedikit saja, setowel dua towel, yang justru membuat Fhasya menggelinjang tak karuan.

"Ini massshh aaah baju tidurku, di sini, mas pilihin sajaaaaaahhhhhsss"

Ternyata lemari pakaian yang ditunjuk Fhasya itu semuanya berisi baju tidur dan daleman. Maka entah bagaimana kisahnya Harso seolah tak peduli lagi dengan tubuh Fhasya namun sibuk memilih baju tidur dan daleman yang harus Fhasya bawa.
Setumpuk semuanya dan luar biasa sexy.

Kemudian, Harso membuka lemari pakaian milik Fhasya, dan memilih milih lagi, beberapa pakaian dia ambil dan minta di masukkan dalam packing, hanya sekitar 3-4 stel saja.

"Sudah ya Sya, itu saja deh, lainnya nanti beli ya, saya yang belikan deh atau kamu beli sendiri da kamu khan kaya ha ha ha"

Fhasya bengong sebengong2nya, soalnya yang diambil dan dipilih oleh Harso adalah baju2 yang merupakan baju2 khusus buat menggoda lelaki. Tak satupun baju yang semi tertutup lah dan agak sopan.

"Mas ini mau dipake kemana coba ? Ini baju buat clubbing mas buat sehari2 mana ? "

"Lha itu tadi pilihanmu khan sudah ada 2 setel Sya..? Ngapain juga pake baju sehari2 Sya, wong besok aku mau ajak kamu ke Lombok dan Bali"

"Lha Lombok ? Bali ? Hi hi hi iya ya mas, ngapain dirumah saja ya kalau bisa jalan2, mas nya ga kerja...? "

"Hadew kamu ini, ada kamu di rumah mana bisa kerja aku ? Ya sekalian pergi ambil cuti saja deh, untung kemaren sudah siap rancanganku diproduksi, kayaknya direktur operasionalku dan direktur teknis bisa diandelin deh, kakak tingkatmu 5 tahun mereka.... "

"Oww ok boss...
Jadi semangat packing ini, mmm kayaknya aku bawa ini semua cukup mas ? "

"Cukup lah, sisanya biar beli saja disana Sya, masa aku ga beliin kamu pakaian Sya, wong dititipin ini ya kudu tanggung jawab beliin baju jugalah.... Ha ha ha, mmmmmm"

Harso mukanya seolah melihat ke baju yang dipegangnya kemudian melihat Fhasya berkali2 begitu.

"Hi hi hi makasih ya mas... Eh kenapa mas ? "

"Mmm boleh minta kamu buka semua pakaianmu dan pake ini tanpa daleman Sya"

Harso memberikan lingerie yang tipis dan menerawang yang dipegangnya sehingga kalau dikenakan seolah Fhasya tembus pandang dan susu serta memeknya terlihat menantang dalam remang2...

"Mmmm ok deh Mas, siapa takut hi hi hi, nakal juga mas ku ini ya... "

Sambil berkata, Fhasya melucuti roknya dan srkaligus dalemannya hingga telanjang bulat dan kemudian mengenakan lingerienya yang menerawang tadi...

Harso memandangi tubuh Fhasya agak lama, kemudian...

"Mmm sempurna!!! Ayok aku bantuin packing Sya biar cepet. "

Fhasya benar2 kaget dengan sikap Harso yang seolah menahan diri untuk menikmatinya, hanya cukup menikmati lewat matanya saja.
Ada beberapa kemungkinan yang dipikirkan oleh Fhasya tetapi sikap Harso terlalu ekstrim., cuma...

Belum juga Fhasya lepas dari bengongnya, Harso sudah selesai mempacking kopernya, semuanya dua koper, satu koper besar satu lagi koper kecil.

"Haaaah sudah selesai, yuk kerumahku Sya... "

"Eeeh aku pakai beginian kah Mas ? "

"Berani ga Sya ? Kalau ga berani ya pake tuh jas aku buat penutupnya ha ha ha"

"Mas ini gila, tapi Fhasya suka hi hi hi, hayo lah diapa takut mas.... "

Jiwa petualangan Fhasya keluar, dan dengan percaya diri, kemudian Fhasya keluar rumah dan masuk mobil tanpa mengenakan penutup sama sekali, hanya menenteng jas milik Harso dipelukannya.

Saat itu memang sudah malam dan tak ada orang lalu lalang pula, hanya pak hansip yang sedang bertugas saja yang kelihatan di pos agak jauh dari rumah.

Cuma bagaimanapun juga, tantangan yang diberikan oleh Harso luar biasa membuat dirinya terangsang habis. Memeknya berkedut mengeluarkan cairan pelumasnya membasahi memeknya yang sudah mulai merasa gatel.

Tak lama kemudian Harso membuka pintu bagasi memasaukkan koper2 milik Fhasya. Mengunci pintu rumah Fhasya dan kemudian sudah berada di belakang setir mobil nya.
Cepat simple praktis dan teratur, itulah Harso dalam kondisi apapun. Hanya sebentar mereka sudah tiba dan behenti di carport milik Harso.

Fhasya membuka pintu mobil dan keluar membantu Harso mengangkat koper kecilnya. Kali ini dirinya tak menutupi dadanya dan apapun miliknya kecuali dengan lingerie sexy yang dikenakannya. Beberapa petugas keamanan yang berada agak jauh didepan rumah Harso sempat melihat Fhasya jelas bengong, sebengong2nya


Image Fhasya​

Hanya sebentar memang, pemandangan bagi petugas jaga itu memang tak lebih dari 5-8 detik saja, karena kemudian Fhasya masuk ke dalam rumah.

Semuanya dilakukan Fhasya tanpa tergesa seolah wajar saja dia mengenakan pakaian demikian. Jelas petugas jaga perumahan di depan rumah Harso merutuki kesialan mereka yang sempat melewatkan beberapa saat sebelum sadar, pemandangan indah itu.

Di dalam rumah Harso, Harso meletakkan koper Fhasya dalam kamarnya kemudian dia juga melakukan packing buat dirinya sendiri. Tak perlu lama, karena seolah baju2 Harso untuk bepergian sudah dipisahkan sendiri dan hanya perlu menambahkan beberapa hal saja.

Cuma 2 menit lebih semuanya beres.

"Ha ha ha beres deh, Sya yok kita ngopi sambil lihat film koleksiku yuk... "

"Fhasya ikut mas enaknya gimana mas, ayolah ngopi juga ok mas"

Fhasya seolah kaget kenapa dirinya tak ditabrak oleh Harso ya, padahal sekujur badannya dari tadi sudah siap dinikmati dan dirinya sendiri sedang dilanda birahi yang memabukkan gara2 mata mas Harso tidak pernah lepas dari putingnya kadang juga menikmati memeknya lewat tatapan matanya.

Ini yang membuat Fhasya semakin panas dan memeknya semakin basah, tanpa diapa2in oleh Harso.


***


Harso tadi memang sempat mengganti bajunya dengan celana kolor tanpa celana dalam sama sekali, sekilas Fhasya tadi melihat kontolnya begitu menggugah seleranya. Masih tidur sih tapi besar dan panjang nya tidak mengecewakan, jelas sepertinya lebih bagus dari milik suami Fhasya, mas Dafa.

Dada Fhasya serasa panas membara, seolah dirinya dipermainkan atau diremehkan. Seolah dirinya kurang menggairahkan bagi Harso. Fhasya merutuki permainan Harso, sedari tadi hanya menggodanya lewat matanya saja.

Dalam benak Fhasya, "ayo lah kita main petak umpet mas... " Seolah itu yang ada dalam pikirian Fhasya..

Berdua dengan Harso yang sejak dulu merupakan sosok yang menjadi panutannya, Fhasya benar2 nyaman tetapi juga kheki berat.
Kheki karena seolah diabaikan tubuhnya yang nyaris terbuka yang mulus sexy.
Akhirnya Fhasya memutuskan untuk menggoda Harso lebih jauh.

"Mas kita berangkat jam berapa ya, asshhh "

Sambil bertanya Fhasya membelai memeknya dengan demonstratif.
Harso memandanginya dengan sangat kagum, juga terangsang, soalnya kolornya juga mengacung mirip tenda.

"Kita berangkat subuh dari sini, pesawatnya take off jam 7 soalnya Sya, ga papa khan ? Istirahatnya nanti di Lombok saja, kita menginap di resort tertutup kok Sya...

Tiga atau empat hari di Lombok

Habis itu ke Bali seminggu Sya... "

Sambil berkata2 Harso melihat bagaimana gilanya Fhasya membelai susu dan memeknya...
Akhirnya Harso ikut membelai kontolnya yang masih terbungkus kolornya.

"Assshhh masshhh lihat saja apa enak massshhh aaahhh"

"Ya Sya, enak ... Apalagi kalau sambil elus2 kontol kaya gini Sya... "

Fhasya melihat bagaimana kontol Harso tegak menantang masih dalam kolor, terangsang semakin dalam, akhirnya Fhasya tak tahan dicuekin macam begitu.

Dengan gerakan kilat, Fhasya menerkan Harso dan melumat bibir Harso dengan sangat rakusnya. Dilucutinya kaos Harso dan sekaligus kolornya...
Kemudian Fhasya melucuti lingerienya..
Keduanya telanjang bulat dan Fhasya memegang kendali atas irama permainan.

Fhasya merasakan hasratnya benar2 tak terbendung kali ini, belum pernah dalam hidupnya dirinya seolah diremehkan apalagi oleh seorang lajang yang belum menikah. Ada semacam ketidak relaan atau rasa penasaran kepada Harso.

Secara Brutal dimasukkannya kontol Harso yang sudah tegang dalam memeknya.

Hanya dengan satu gerakan singkat memelorotkan celana kolor Harso, sementarabmemeknya sedari tadi bebas terbuka dari bawah.

Kemudian Fhasya bergerak naik turun, membesot2 kiri kanan depan belakang, kadang berputar2 pantatnya untuk merangsang kontol Harso.

Susunya seolah diangsur2kan kemulut Harso yang seolah pasif dan rasanya malas melumat putingnya. Fhasya tahu padahal Harso benar2 terangsang oleh bentuk tubuhnya, kalau tak terangsang bagaimana kontolnya bisa tegang keras ?

Harso kemudian mulai menjilati puting susu Fhasya, membelai pantatnya tipis2 saja dan seolah ingin seolah tidak. Ini membuat Fhasya semakin panas dan lebih gila lagi gerakannya. Susunya yang big size terpental2 seolah bola basket sangat mempesonakan...

Harso lagi2 seolah hanya menangkap pentalan susunya dan menjilatinya kala menempel di lidahnya..

"Masssh kaaamuuu jaahaaaaat...
Aaaaah aaaaaaah gilaaaa ini massshhhhhh aaaaahhh"

Fhasya bergetar tubuhnya begitu dahsyat orgasmenya seolah lama sekali dan tak berhenti, rupanya rangsangan perlahan lahan ala Harso sangat membuatnya terdorong untuk menjadi aktif dalam mencapai kenikmatannya sendiri. Harso hanya dengan permainan ego nya, dia bisa membuat Fhasya lebih aktif lebih aktif lagi dan kemudian menjadi sangat aktif dan menguasai dalam merangsang dirinya sendiri. Dan hasilnya adalah orgasme yang luar biasa baginya.

Sementara Fhasya tergetar2 begitu, Harso masih tenang saja dan belum berbuat apa2, tapi begitu Fhasya mulai mereda, tangan Harso mulai membelai sekujur tubuh Fhasya dengan perlahan. Lidahnya mencari2 lidah Fhasya membelit nya kemudian menyedot dalam dalam.

Tangan Harso kemudian mulai membelai pantat dan susu Fhasya, lembut dan sesekali menyentil putingnya sama dengan sesekali jari jemari yang membelai pantat Fhasya seolah terpeleset membelai memeknya yang menbanjir.

Nafas Fhasya yang tadinya sudah mulai reda seolah dinaikkan lagi lebih tinggi dan cepat mencapai masa hasrat yang menggebu lagi. Cuma belaian Harso memanglah perlahan dan sangat lembut, mana bisa melecut nafsu birahi menjadi terangkat tinggi ? Kecuali memang birahi Fhasya masih ingin terdongkrak tinggi.

Akhirnya sekali lagi Fhasya melecutkan dirinya untuk menggapai letupan2 birahi yang menggelegak. Gerakan pantatnya membesot dan mengocok kontol Harso yang masih tegak kaku di dalam memeknya, memberikan rangsangan pada memeknya lebih besar dibanding kontol Harso terangsang...

"Maasssshhg aaaaaahhhh aaakhuuu beennciii kaaamuuuu massshhhhh"
Fhasya meneriakkan kekesalannya pada Harso yang telah membuat dirinya mendongkrak nafsunya hingga begitu tinggi sendirian, seolah sedang melakukan masturbasi dengan dildo tapi dildonya kontol sungguhan.

Fhasya jelas sangat jengkel karena tubuhnya ternyata tidak dalam kendalinya lagi, tubuhnya seolah tak punya harga diri, seolah benar2 membutuhkan banget kepuasan dari persetubuhan ini, itu kalau masih bisa disebut persetubuhan.

Ini jelas pelecehan!!!
Tetapi dirinya sendirilah yang melecehkan diri dan tubuhnya sendiri. Harso hanya membuatnya sanggup melecehkan dirinya sendiri. Harso seolah memilikinya dengan cara yang paling purba, dimana wanita itu benar2 dimiliki oleh lelaki dan tunduk patuh padanya.

Harso seolah berbuat seolah hanya kalau Fhasya menghendakinya, seolah dirinya memang tak butuh2 banget dan standing posistion inilah yang menjadi tumpuan bagaimana Harso memperlakukan Fhasya.

Sejak memilih baju seolah Harso memasukkan dalam benak Fhasya kalau tanpa baju yang seronok jangan harap Fhasya bisa membuat Harso mau mencicipinya.
Mata Harso yang nakal dan hanya sampai sana nakalnya, seolah Harso berkata kalau perbuatan Fhasya kurang heboh dalam membuatnya tertarik. Itulah yang dialam bawah sadar oleh Harso dimasukkan ke dalam benak Fhasya agar berbuat lebih aktif dan atraktif.

Itu pulalah yang membuat Fhasya lebih gila merangsang Harso dengan lebih gila melakukan rangsangan2 melalui cara2 umumnya. Melalui empotan memeknya atau melalui teriakan dan desahannya atau melalui getaran susunya kala digerakkan.

Fhasya lupa kalau hanya dengan mengelus susunya tipis2 Harso justru lebih merangsang dirinya ketimbang dirinya merangsang Harso.
Fhasya juga lupa, dengan membesot2 secara gila dan menaik turunkan memeknya secara gila, tak saja Harso terangsang, tetapi dirinya jauh lebih terangsang, apalagi secara lembut tangan Harso membelai pantatnya bahkan kadang membelai memeknya.

Semakin lama tampak jelas akhirnya Fhasya lagi2 lebih terangsang dan lebih gila merasai puncak kenikmatannya.
Semakin lama Fhasya seolah gila2an merangsang dirinya sendiri dan itulah awa mula dirinya akhirnya lepas kontrol dan jatih dalam kendali Harso dalam mengatur irama persenggamaan mereka.

Bisa dipahami kalau akhirnya Fhasya sekali lagi memperoleh orgasme dhsyatnya...
Lagi2 Akhirnya Fhasya ambrug dalam hentakan orgasmenya yang sangat luar biasa dan dalam rasa penghambaan yang dalam pada pasangannya.
Rasa ingin membahagiakan pasangan tapi juga rasa tak mampu.


***


Harso tersenyum pada Fhasya, sambil membelai rambutnya.

"Yuk kita istirahat ya Sya, besok kita berangkat pagi2"
Sambil berkata, Harso membangunkan dan menggandeng Fhasya ke tempat tidur.

Mengandeng, bukan menggendong.
Mana kuat Harso...

Memang Harso sangat romantis pada Fhasya, sambil menggandeng dirinya membelai lembut sekujur tubuh Fhasya, meremasinya disana sini, kadang memuji susunya kadang memuji pantatnya, memeknya dan seluruh apa yang ada pada tubuh Fhasya.

Lalu kemudian Fhasya diantarkan tidur dengan belaian lembut Harso dan bisikan2 menenangkan kadang dengan gumaman lagu2 tempo dulu.

Fhasyapun terlelap tak lama setelah berbaring di tempat tidur.
Selanjutnya, Harso pun terlelap tidur, entah mengapa dirinya tak begitu peduli dengan lolongan orgasme Fhasya yang benar2 sexy, apalagi disaat melolong saking puasnya, kontol Harso dilahap oleh memek Fhasya.

Ada dorongan dalam dirinya yang seolah menganggap rangsangan Fhasya tak begitu cukup baik untuk membangunkan singa dalam tubuhnya.

Besok mereka akan berangkat ke Lombok kemudian ke Bali. Sebelum berangkat sudah begini rasanya bagi Fhasya, entah besok perjalanan kali ini sungguh sangat gila.

Fhasya dalam tidurnya tersenyum membayangkan bahwa dirinya akan mendapatkan pengalaman bercinta yang berbeda dari biasanya. Yang pasti pengalamannya kali ini sungguh sangat mengguncangkan dunianya.
Baru permulaannya, awal2 nya saja dan belum menginjak inti pokok kenikmatan yang dia akan nikmati.

Fhasya tertidur lelap dan dalam damai, wajahnya cerah dan kecantikannya bertambah. Wajahnya menyiratkan mimpi indahnya menyongsong hari esok.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd