Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

Hi hi bener2 de ja vu mengingat saking seringnya membaca karya suhu @Pemancingmimpi maaf suhu ga bermaksud menyamakan tapi memang sangat mirip tokoh, karakter dan gaya penulisannya, from Zero to Hero,, luar biasa pelan, dalam dan menghanyutkan, saya sendiri ga akan pernah menebak seperti apa kedepnnya, ikuti saja alirannya, itu yang membuat pembaca jadi menghayati, hi hi,, salam suhu,, selamat berkarya dan terus berkarya
 
TOP SECRET

05. Nudity and Purity




Mandi bersama kemudian memperoleh kenikmatan bersama membuat Harso dan Fhasya seolah sosok yang berbeda dengan sebelumnya. Sebelum mandi bersama tadi, mereka seolah adalah dua manusia berlainan jenis yang saling merangsang satu dengan lainnya, saling memberikan kenikmatan satu dengan lainnya.

Setelahnya, keduanya seolah telah menyatu dan menjadi satu bagian yang seolah tak terpisahkan. Menjadi pasangan kekasih bukan pasangan sex semata. Ibarat permainan, mereka telah main rasa dan hati dalam menjalaninya.

Istilah just for fun sudah tak lagi benar adanya.

Setelah saling menghanduki pasangannya sesekali mereka bertukar ciuman. Atau rabaan pada pasangannya bukan untuk menggoda tetapi lebih kepada menunjukkan rasa kasih sayang mereka satu dengan lainnya.

"Mas aku kok jadi lapar ya... Hi hi hi habis keluar banyak kali ya mas ku sayang"

"Ha ha ha, ayo makan sayang, mmm enak rasanya manggil sayang ya, plesetan dari SYAyang... Ha ha ha, mas sudah masak kok, ayo kita makan, tapi kita ga usah pake baju ya ? Berani ? "

"Iiih masku sayang ini, ayolah kenapa takut mas, hi hi hi aku suka dengan idenya mas, rasanya bebas disini ya, ayo kita eksplore semuanya mas"

Keduanya lantas menikmati makanan yg dimasak oleh Harso, mereka benar2 menikmatinya.

"Mmm enak mas, enak sekali masakannya ini, katanya aku diajari mas ? "

"Lha khan lagi diajari sayang ?"

"Kapan ?"

"Lha sejak di kamar mandi tadi ? "

"Issh mas mesum we nih, tak cubit lho sayang nanti"

"Mmm ga percaya ini sama mas, nanti malam giliranmu masak ya....
Ini menunya, mas sudah atur ini menu kita selama disini 4 hari"

"Issh bahannya ada mas ? "

"Tuh buka kulkas deh kalau ga percaya"

Fhasya bangkit berdiri membuka kulkas kemudian melihat2 isinya

"Waah mas kok sudah ada, kapan belinya ? "

"Lha mas khan sebelum berangkat membuat rencana bentar kemudian membuat daftar belanjaan kasih via WA ke petugas di villa, 15 menit setelah kita tiba semuanya sudah ada lengkap sudah tersedia.

Sayangku khan tidur lebih dari 2 jam tadi, makanya mas sempat masak untuk makan siang ini. "

"Mmm terus aku masak malam ini, mmmm goreng udang saos tomat dan sayur asem plus goreng tempe ya.... Mmmm nanti deh aku coba mas"

"Satu kata kuncinya ya sayang, masak itu seperti bermain sex, soalannya memberi dan menerima, bayangkan saja mas yang akan makan, asal kamu bisa bayangkan mas bisa menikmatinya, tentunya dengan penuh kenikmatan maka sayangku pasti bisa masak untuk mas sehebat mas masak.

Ga percaya nanti dicoba ya? Nah untuk pelajaran kelas advance, sayangku Fhasya duduk sini disamping mas.

Coba usahakan mas mu ini menikmati semua pemberian Fhasya sayang ke mas melalui apapun, boleh rabaan atau ciuman atau apapun"

"Maksudnya untuk mengenali apa yang mas suka dan apa yang tidak kah ? "

"Mmmm iya sih, itu tataran dasarnya, awalnya kesananya nanti selanjutnya kita bahas, cuma mas pengen kamu benar2 pake hati dan rasamu mengenali apa2 yang mas suka dan apa2 yang mas ga berkenan, bisa ? "

"Pelajaran dari mana itu mas ? "

"Dari ibuku, bedanya seorang ibu dan anak tak perlu bermain sex untuk saling mengenal, keduanya sudah ada gen yang diturunkan dan saling mengenali sejak dalam kandungan.

Itulah makanya seorang ibu selalu bisa membuat masakan yang luar biasa bagi anaknya, demikian sebaliknya jika anaknya mampu membalas kasih sayang ibunya dengan benar

Kita ini berbeda, makanya perlu mengenali pasangannya dengan baik jika ingin memuaskannya dengan masakan yang sempurna"


***


Lama Fhasya diam membisu di depan Harso, entah kenapa dirinya hanya diam saja begitu, sesekali dirinya melirik kontol Harso yang masih tidur. Perlahan kemudian kontol itu bangkit.

Fhasya tersenyum, senyum yang aneh seolah senyum kemenangan setelah melihat kontol itu bangun. Dirinya masih saja duduk didepan Harso, kemudian dirinya mengelus susunya yang besar perlahan.
Merabai putingnya yang kemudian membuat kontol mas Harsonya perlahan mulai mengeras tanda dirinya terangsang.

"Assshhhh aaaashhhhhhh"

Entah mengapa Fhasya malah merangsang dirinya sendiri, bukan merangsang Harso sebagai pasangannya, tetapi memang nyata dan pasti kontol Harso justru semakin tegak berdiri sampai ke jenjang ketegangan maksimal karenanya.

Ya pengalamannya dibuat terangsang ditengah keramaian membuatnya mengambil kesimpulan bahwa yang membuat nafsu mas Harso nya naik tinggi adalah ketika melihat pasangannya terangsang. Type2 lelaki yang suka melayani dan memberikan kepuasan.

Setelah kontol mas Harsonya telah menjulang tegak kemudian Fhasya duduk diatas kontol itu yang otomatis rebah tertindih dengan batangnya tepat pas terselip di belahan memeknya.

Digesekkan memeknya pada kontol itu, perlahan saja Fhasya saat ini berbeda dengan Fhasya kemaren malam yang terkapar di rumah mas Harsonya. Fhasya saat ini adalah Fhsya yang bukan mencari kenikmatannya sendiri, melainkan mencari kenikmatan sambil memberikan kenikmatan lebih bagi pasangannya, persis sama dengan ketika mas Harsonya mengocok kontolnya tadi kala mandi bersama.

Ini soalan take n give.

Fhasya masih perlahan menggesek kontol Harso dengan memeknya perlahan saja. Kemudian sebagai variasi Fhasya juga menggencetkan susunya pada dada Harso.

Menggesekkan susunya yang tergencet sehingga nampak mengembung dan putingnya bergesekan dengan puting Harso.

"Aaaaaaassssshshhhhhhhhhhh enaaakkknya massshhhhhhh"

Lenguhan Fhasya mulai jelas dan agak keras.

Harso memejamkan matanya menikmati rangsangan padanya. Kali ini senyum Fhasya melebar, dia tahu mas Harsonya telah benar2 terangsang oleh nya, Fhasya kemudian menutup mata hanya perlu menekankan rangsangan pada telinga mas Harso lewat suaranya dan kulit mas Harso sebagai peraba.

Fhasya kemudian merenggangkan susunya hingga putingnya menempel tipis pada puting Harso. Kemudian badannya ditegakkan sehingga otomatis puting susunya tepat pada mulut Harso, digeser2kannya pada mulut itu sehingga kemudian terbuka sedikit dan muncul lidahnya menjilati puting susunya. Fhasya terpekik kencang kala kemudian mulut Harso melumat putingnya dan menyedot kencang.

"Aaaauuuchhhh masssshhhh aaaashhhhh"

Pekikan tanda senang dan penuh kemikmatan seolah terima kasih pada Harso. Harso tiba2 mengambil peranannya, seolah tak sabar dengan rayuan dan bujukan Fhasya. Tiba2 saja kontolnya ditekan keatas masuk ke memek Fhasya dan tangannya merengkuh Fhasya merapat sehingga susunya mengencet mulut Harso.

"Maasssssshhh ooouuuchhhhhh assshhshh enaaaaakss massshhhh kencenginnnnnnnnn"

Harso seolah merupakan mesin yang mendengarkan aba2 Fhasya, semakin menggedor memek Fhsya dengan menambah kekuatan rojokan dan ritme kontolnya keluar masuk memek Fhasya.

"Duuuh maasssss eeeeenaaakkkkk massssssss aaaaaaaaahhhhh terua kencengiiiiinnnnnn sedot terusssss"

Tak puas dengan dirinya dibawah, Harso kemudian membalikkan badan mereka sehingga dirinya berada di atas, kemudian dengan ganas menggerakkan pantatnya menggila merojok memek Fhasya.

"Aaaaaauuchhhhh enak masssshhhh terus massssssshhhhh aaaaahhhhhh lagiii maasssss

Teriakan dan lolongan Fhasya seolah tanda akan mencapai puncaknya, membuat Harso tak lagi menunda2 kepuasannya...

Badannya seolah mesin di gerakkan semakin cepat dan semakin cepat. Merojok memek Fhasya semakin gila dan semakin gila. Mulutnya melumat dada Fhasya yang sekel luar biasa putinnya disedot2 bak bayi yang kehausan...

" Aaaaauuuchhhh maaasssssa akuuu maaau keluaaaarrrrrrr maassshhhhh....
Aaaaahhhh enakasssmaassssssss"

"Aaarggghjhhhh aaasshhhaaarggghhh.... "

Fhasya melolong menjemput orgasmenya ditingkahi gerengan Harso yang juga menuntaskan birahinya...

Pejunya menembak2 didalam memek Fhasya mencoba membuahi rahim Fhasya...
Lama keduanya terdiam dan seolah lemas akibat pergumulan yang luar biasa.

Pergumulan yang merupakan pelajaran memasak tingkat tinggi.

Entah kenapa, mungkin saking capeknya karena telah dua kali keluar atau mungkin karena kemaren begadang menyiapkan rencana keberangkatan, Harso langsung ambrugh terlelap.


***


Fhasya melihat wajah Harso, yang tertidur disampingnya tersenyum, betapa wajah itu telah membuatanya mati2an mengubah dirinya menjadi seorang wanita sejati. Wajah lelaki pujaaannya yang benar2 membuatnya meleleh kala memasak untuknya.

Kala mengacak2 rambutnya ketika dirinya menghabiskan seluruh masakannya. Entah kenapa saat itu dirinya tak rela bila masakannya tersisa sebagai wujud rasa cintanya kepada lelaki pujaaannya yang kini tertidur disampingnya setelah memberikan kepuasan sexual yang luar biasa.

Mas Harso telah membuatnya terpekik dan menjerit.
Membuatnya berkali2 merasakan orgasme, bahkan tadipun dirinya seolah merasakan orgasme yang paling indah dalam hidupnya, seolah dirinya terperas tak henti2 sambil menunggu lelakinya kemudian menembakkan cairan cintanya langsung ke kedalaman rahimnya.

Orgasme yang luar biasa yang dilandasi rasa cinta yang juga luar biasa yang entah mengapa membuncah menggelegak meingkat tajam kepada lelaki disampingnya. Lelaki yang kini telah membuatnya lupa akan suaminya.

Pengalaman yang benar2 gila baginya, baru juga semalan dan sehari dirinya bersamanya seolah hatinya penuh dengan cinta. Fhasya memeluk lelaki itu sekali lagi, kemudian bangkit mengambil bantal dan selimut untuk menutupi lelakinya agar lebih terlelap tidur.


Image Fhasya​


Fhasya kemudian beranjak menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, setelahnya sibuk tenggelam di dapur menguji ilmu memasaknya.


***


Entah mengapa, saat ini Fhasya seolah mengambil bumbu asal2an tanpa takaran pasti, hanya mengandalkan perasaannya semata. Menggunakan tangannya untuk menimbang dan menakar, selebihnya urusan hari saja.

Memasak tanpa diatur2 seperti itu baru sekali ini dicoba oleh Fhasya dan itu entah berhasil entah tidak, tetapi keyakinan Fhasya begitu kuatnya kala memasak kali ini, karena memang dirinya akan memasak buat kekasihnya. Memasak dengan penuh cinta.

Hanya satu jam saja seluruh pekerjaan telah selesai, kemudian dirinya menyajikan daan menghiasnya di piring dan diletakkan di meja makan.

Kemudian dirinya mencicipinya...
Mata Fhasya terbelalak, inilah masakan terenak yang pernah dibuatnya seumur hidupnya.
Senyumnya mengembang dan kemudian dirinya memposisikan diri memeluk Harso kekasihnya yang akhirnya mengantarnya terlelap tidur berpelukan dengan Harso.


***


Sore jelang malam itu Harso terbangun dan masih mencoba mengenali suasana yang tampak di depan matanya.

Tampak wajah wanita cantik dan benar2 sexy telanjang memeluknya. Susunya benar2 mantap, dan tadi memeknya telah memberikan kenikmatan dua kali padanya. Wajah ayu itu begitu damai tidur dalam pelukannya.

Wajah yang dicintainya, meski istri seorang pria lain. Hidungnya sungguh sangat mancung mempesona, mulutnya luar biasa, susunya adalah segala-galanya, kakinya jenjang pahanya mulus semulus perutnya yang tanpa cela dan timbunan lemak.

Sosok paling optimis dan positif yang sungguh dikaguminya bahkan sejak dirinya masih mahasiswi dulu. Harso tak tahu dirinya harus bersyukur atau bagaimana, yang pasti saat ini dirinya semakin terikat pada wanita cantik didepan matanya ini.

Awalnya dulu, dia tertarik pada wanita ini hanya karena satu alasan semata, suaranya yang benar2 mirip dengan Ghea kekasihnya dulu. Suara yang melenakannya dan masih melenakannya hingga saat ini.

Tapi kali ini benar2 sungguh berbeda, tak hanya suaranya yang melenakannya, tapi juga sikap optimismenya dan positif isme nya yang luar biasa membuatnya kagum. Goyangannya serta susunya jangan dikatakan lagi, apalagi jepitan memeknya. Top habis.

Seluruhnya yang ada pada wanita ini benar2 sanggup membuatnya melupakan "wanita" nya di masa dulu.

Harso benar2 merasa beruntung dikala dirinya hampir terpuruk jatuh, menemukan Fhasya sebagai wanita yang menemaninya dengan semua kelebihannya.

Entah mengapa, Harso ingin berterima kasih dengan memberikan ciuman ke dahinya kala dirinya tertidur. Ciuman mesra yang dulu hanya wanita itu yang mendapatkannya, kali ini Fhasya dalam pandangan Harso lebih berhak lagi.

Kecupan itu ringan saja, tetapi Harso berikan dengan seluruh jiwa raganya. Getaran rasa cintanya seolah membuat wanita itu bangun dan menyadari dirinya memperoleh sesuatu yang sangat berharga dimata lelakinya, sebuah ciuman kasih yang paling tulus.

Senyum wanita itu merekah, seolah mengabarkan dirinya juga bahagia mendapatkan ciuman itu.

"Sayang yuk kita mandi bareng lagi"

"Mmm ayolah hi hi hi"

Berbeda dengan suasana sebelumnya, kali ini mandi bersama mereka jauh lebih berwarna dan penuh keceriaan. Tidak lagi seolah hanya urusan sex semata dalam kepala mereka.

Sudah lerem...
Sudah redha segala nafsu birahi karena terlampiaskan dengan baik, itulah sebabnya ketelanjangan mereka kali ini bukanlah hal yang merupakan penyebab terdongkraknya birahi. Sekalipun ada, itu kecil adanya.

Lagi2 mereka hanya menggunakan handuk untuk mengeringkan badan, selebihnya mereka telanjang dan seolah terbiasa dengan ketelanjangan mereka di villa ini.


***


HP Fhasya berbunyi. Speaker Aktif

"Halo pa, gimana kabarnya ? "

"Halo ma, kabarnya agak kacau nih disini, ha ha ha, banyak masalah akibat human error nih, sebab ada petugas yang ditempatkan disini tanpa pelatihan yang lengkap sih ma. Cuma kayaknya untung bisa deh ditangani segera. Mungkin membutihkan waktu saja, agak lama sekitar 3 minggu ini ma"

"Ow ga papa pa, semangat ya pa, masa loyo sih hi hi hi"

"Gimana kabarnya ma ? "

"Pa, kabar kejutan pa, mama ini di lombok pa, sama mas Harso tercinta hi hi hi"

"Waah selamat ya ma, ha ha ha maafin papa ga pernah ngajak berlibur nih ma"

"Ga papa kok pa, mama ngerti kok, cuma kayaknya kali ini pasangan mama beda deh pa"

"Beda gimana ma ? "

"Rasanya kali ini mama kaya main hati deh pa, rasanya bentar lagi mama sudah habis cinta mama buat mas Harso pa, mama entah gimana kayaknya sayang dan cinta mas Harso saat ini melebihi siapapun pa.... "

"Mmm papa sudah mengira kok ma, Mas Harso gimanapun adalah lelaki pujaan mama soalnya sejak dulu. Ha ha ha, ga papa ma, nanti kita bicarakan setelah mama pulang dan ketemu papa ya ma"

"Mas aku bukan sedang membalas kelakuan mas ya kepadaku karena memiliki anak dari wanita lain mas, cuma ini benar2 diluar kendaliku merasakan cinta sekali lagi mas, maaf ya mas"

"Papa ngerti kok, mama kaya begitu kenapa, dan papa juga salah ke mama, banyak salah makanya papa relain kok mama ngapain"

"Haasshhhh rasanya lega mas bisa bicara jujur sama mas, tadi Fhasya bener2 kepikiran karena takut bikin mas patah semangat"

"Ok ma, gapapa kok ma, kita bicarakan nanti kalau ketemu ya ma, have fun ma, nikmati saja liburnnya kali ini, semuanya nanti kita bicarakan baik2 ya ma"

"Ok mas, semangat mas! kerja itu harus beres mas! "

"Ok ma, terima kasih ya ma, sayangnya papa "

KLIK

Telepon itu mati seolah yang mematikannya tak bisa menerima istrinya pundah ke lain hati.

Fhasya merasakannya, dan airmatanya menetes dipipinya. Seolah dengan itu dirinya bisa memaafkan dirinya yang telah mencintai lelaki selain suaminya, bahkan cintanya bukan lagi untuk suaminya.

Itulah kejujurannya yang selama ini ditanamkan berdua bersama suaminya. Fhasya pernah merelakan suaminya menikah lagi dengan wanita yang digaulinya dan ternyata hamil sebagai tanggung jawab lelaki pada wanitanya.

Cuma kali ini dirinya juga harus jujur bahwa sudah tak ada lagi cinta buat suaminya, bukan karena wanita lain yang telah memberikan suaminya seorang putra dan kemudian seorang putri, hingga kecelakaan terjadi dan mambuat suaminya tak bisa membuahi alias mandul di saat dirinya ingin memiliki keturunan.

Pilihan jatuh pada mas Harso juga sebenarnya karena memang suaminya hendak merelakan dirinya, tetapi entah kenapa, rasanya dirinya tak rela kalau kondisi suaminya merupakan alasan baginya meninggalkannya.

Ada rasa yang lain mewarnai dirinya sekarang saat ini, cintanya pada mas Harso begitu menggebu gebu. Bukan perasaan yang baru saja ada sebenarnya, melainkan perasaan yang memang muncul dulu sekali dan selalu ditekannya.

Hingga dirinya mengetahui sebuah rahasia besar. Sebuah rahasia yang mampu membuatnya memperjuangkan cintanya lagi buat mas Harso.

Dan pertemuan kemaren hingga saat ini telah membuka pikiran dan hatinya bahwa cintanya dulu bukan main2 dan kini sudah membumbung meledak membesar hingga dirinya seolah tak bisa hidup lagi tanpanya.

Walau sehari semalam, tak lebih dari 24 jam usia mereka bertemu dan berhubungan mesra.

Sementara itu, Harso yang juga mendengarkan pengakuan Fhasya di telpon tadi seolah merasakan sebuah rasa yang aneh dan seolah ada yang salah. Bagaimanapun juga rasa sedih jelas terbaca ketika suaminya dalam bertutur kata tadi, seolah bahasanya lepas dan ikhlash, tapi dirinya tahu lewat intonasi nya, bahwa lelaki suami Fhasya terluka karena pengakuan istrinya.

Tetapi juga dirinya merasa kasihan karena Fhasya selama ini telah rela dimadu oleh suaminya sampai pada batasnya bertemu dengannya

Satu hari semalam yang membuka banyak tabir kehidupannya dan kehidupan Fhasya sedikit demi sedikit mulai terumgkap.

Ada benang merah disana, yang diawali dwngan suara Fhasya yang luar biasa mirip dengan wanita nya dulu.....

Yang pasti jalinan rahasia hidup mereka seperti sarang burung yang saling terkait dan membentuk jalinan yang memusingkan kepala siapapun.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd