Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

Mantap jiwa sifu, menunggu itu adalah hal menjancok kan, 20 tahun ha ha,, curhat,,, 1 hilang 1 datang begitu silih berganti, dan semuanya ada dilingkungan kita, kita ga akan terlepas dari itu, kita ga mungkin dipertemukan dengan seseorang kalau kita tidak mengisi dan mewarnai kehidupan baik kita atau seseorang itu, Subhanallah, kita adalah mahluk yang berfikir dan kita sangat2 disayangi, kita harusnya menerima itu saking sayangnya pada diri kita, hanya renungan,, he he
 
Terima kasih update nya om suhu @Begundal_pasar, semoga lancar n sukses juga RL nya..
Mantappp ceritanya suhu, Harso and Ghea akan indah pada wakrunya..
 
TOP SECRET

11. Kisah Kasih (1)


Harso melamun sendiri di tepi kolam.
Benaknya melayang pada suatu masa.

Desember 2002

Desember kelabu bagi Harso, saat paling menyedihkan dalam hidupnya. Dimana semua kisah diawali disini.

Annisa Putri Hardiyati
Amalia Putri Hardiyati

Dua nama itulah sumber segala sumber perubahan hidup bagi Harso. Sepasang anak kembar identik, hampir tak bisa dibedakan soal penampilan keduanya. Mata hidung wajah bentuk tubuh hingga soal suaranya pun sama persis. Sedikit pembeda secara fisik adalah di ujung mata Annisa ada tahi lalat dan itupun kecil, hampir2 tak tampak oleh Harso atau siapapun.

Awalnya Harso hanya mengenal satu orang saja, yaitu Annisa Putri Hardiyati, atau semua teman memanggilnya Putri, gadis cantik menawan hati sahabat kekasih Harso, Gheananda Trapattisapa.

Ghea begitulah teman2 mamanggilnya, Harso pun kini memanggilnya begitu, sebelumnya, panggilan Harso buat Ghea adalah Nda. dan hanya Harsolah yang memanggilnya begitu. Panggilan kesayangan sejak perkenalan pertama, entah kenapa Harso tak mau memanggil dengan sebutan Ghea.

Keakraban antara Harso dan Ghea terjalin karena keduanya merupakan mahasiswa yang menjadi asisten untuk dosen yang sama, dan keduanya melakukan penelitian untuk tesis dengan pokok bahasan yang hampir sama dibawah dosen pembimbing yang sama juga.

Banyak momen yang akhirnya membuat mereka perlahan menjadi semakin akrab dan akhirnya menjelang kelulusan Harso, mereka berdua menjadi sepasang kekasih dengan janji suci. Hubungan mereka semakin mesra dan kedua keluarga sudah sepakat akan menikahkan mereka segera.

Satu momen yang tak terlupakan oleh Harso adalah ketika dirinya diwisuda S2, Keluarganya mendampingi dan keluarga Ghea pun ikut hadir merayakan kelulusan Harso. Lebih tepatnya keluarga Ghea mengundang keluarga Harso yang kala itu ke kota tempat Institutnya berada. Ghea asli dari kota ini. Kedua orang tuanya memang penduduk kota ini.

Acara silahturahmi inipun segera menjadi acara meminta Ghea untuk jadi menantu keluarga Harso. Seolah acara lamaran tak resmi, tetapi memang kedua keluarga mereka sudah saling tahu dan mengenal sehingga keakraban kedua keluarga seolah semakin terwujud dengan hubungan Harso dan Ghea.

Usaha Harso pun berdiri sebenarnya merupakan kerja sama antara Ghea dan Harso di awal nya. Bagaimanapun juga Ghea saat itu merupakan calon istri Harso meskipun lamaran resmi belum dilakukan. Ruang kerja Harso yang seolah rumah karena memiliki dapur dan ruang makan serta ruang istirahat itu sebenarnya ide Ghea, dimana dia bisa memasakkan makan siang dan malam buat kekasihnya termasuk juga bercinta.

Bercinta berdua di ruang kerja Harso merupakan keharusan untuk menutup hari2 kerja yang keras dan luar biasa melelahkan. Bercinta di kantornya adalah obat segala kepenatan dan rasa putus asa menghadapi kerasnya dunia usaha.

Bercinta adalah penyemangat jiwa yang tengah berjuang melibas segala hambatan. Itulah Harso dan Ghea kala itu.


***


Selama mengerjakan penelitian untuk tesisnya, Ghea juga membantu Harso menjalankan usahanya, semua pekerjaan Harso sedikit banyak ada keringat Ghea juga, dan Ghea seolah ga ambil pusing soal saham apa segala, toh buatnya usaha mereka untuk hidup mereka ke depan.

Perlahan namun pasti, 6-7 bulan sejak dibangun, usaha Harso, mulai menampakkan gejala masuknya pendapatan yang cukup untuk menutupi kebutuhan. Sebelumnya, jangankan untung, demi bisa membayar pegawainya Harso harus merelakan mobilnya dijual, kantornya dimodel kaya rumah ya karena dia tinggal di kantor, irit.

Sejak keuntungan pertama itulah nasib Harso agak lumayan baik, keuntungan2 berikutnya susul menyusul masuk. Harso akhirnya bisa membeli mobil lagi, meski bekas, pick up pula.

Yang pasti, dengan pick up nya itulah dia akhirnya bisa memasarkan produk2nya hingga ke luar kota ga jauh2 sekitar kota mereka lah. Termasuk menjemput Ghea di kampus.

Disanalah asal muasal bertemu dengan Putri sahabat Ghea, adik kelas Ghea dulu saat masih S1. Cantik orangnya, sexy lagi, cuma yang pasti entah kenapa Harso tidak begitu menyukainya. Dalam pandangan Harso, Putri itu seorang yang bertype maju dengan mengandalkan fisiknya bukan otaknya, entah kenapa Ghea punya sahabat macam begini.

Tetapi urusan memilih sahabat adalah urusan yang sangat privat sifatnya, Harso masih menghargai apapun urusan privat Ghea, tetapi itulah awal masalahnya.


***


"Mas, putri itu kasihan ya, dia bilang iri sama aku, bisapunya kekasih yang baik hati dan pekerja keras demi membangun masa depannya, sementara dia berkali2 gagal karena kekasihnya hanya mikir urusan seangkangan"

Harso terhenyak dengan kata2 Ghea tersebut, baginya itu lampu kuning, sepertinya Putri mengincarnya. Harso harus hati2 sebab orang seperti Putri bisa menjual harga dirinya demi mendapatkan apa yang dia sukai.

"Mmmm Nda sayangku, kalau orang itu mengejar sesuatu dengan tubuhnya maka dia akan dapati tubuhnya dinikmati orang lain dan dia tak akan dapat apapun kecuali tubuh penikmat tubuhnya. Mungkin dia akan dapatkan bonus juga, tetapi itu tak akan lebih dari kehilangannya

Aku kok ga suka ya dengan dia, Nda, sejak awal aku kayaknya ga bisa berteman dengan dia, so sorry ya Nda, aku bicarain kawanmu"

"Iya juga sih mas, kayaknya begitu sih, sejak S2 dulu dia gonta ganti pacar dan selalu nyari yang anaknya orang kaya dia tuh, ujung2 nya nangis terus setelah dipake sama pacarnya, dia maunya tuh yang tulus sama dia dan sepertinya urusan kaya masih wajar lah mas"

"Mmm gitu ya, kok kamu bisa sahabatan sama dia gimana ceritanya ? "

"Gimana ya ngomongnya ? Aku kenal Putri itu sejak dia masuk kuliah mas, orangnya baik supel dan humble gitu, rendah hati sekalipun cantik.

Banyak pinjam bukuku waktu itu sih, khan adek kelasku dia, nilainya bagus2 mas, dia lulus dengan predikat cum laude loh mas, dia pernah pacaran memang tapi bukan dengan anak orang kaya mas...

Aku hilang kontak dengan dia karena sempat kerja dulu setahun mas, ketemu lagi pas masuk S2. Baru saja dia masuk mas, cuma Putri yang ini agak beda mas, mungkin karena pergaulan kayaknya mas, dia agak gimana ya, suka dekat2 atau godain laki2 mas.

Cuma karena dulu akrab ya tetap saja jadi sahabatan sama Ghea... "

Cerita itulah yang menyebabkan Harso juga merasa aneh, mana ada orang berubah drastis macam begitu ? Lulusan dengan predikat cumlaude mana ada yang tiba2 jadi macam begitu ? Itu akhirnya menyebabkan Harso menjadi sedikit Kepo terhadap sosok Putri ini.

Sementara Harso masih belum mengenal siapa sejatinya Putri, tetapi karena desakan Ghea juga, maka dikenalkannya Putri dengan dr Sugiono Tadika karibnya yang juga masih awet sebagai jomblower sejati.

Gayung bersambut, jadilah mereka sebagai pasangan yang Harso bilang serasi, satunya pintar cari duit, satunya seneng duit. Kira2 begitulah keadaannya. Sekalipun waktu itu Dr Sugi belum kaya2 banget lah. Beberapa kali Harso harus support dia mengembangkan calon kliniknya.

Dan itulah yang entah bagaimana diketahui oleh Putri. Dan sejak itu, entah kenapa Putri seolah menjauhi dr Sugi dengan alasan keluarganya tak menyutujuinya menikah dengan rr Sugi.

Berkali kali mereka putus sambung, bagaimanapun juga dr Sugi telah jatuh hati padanya.


***


"Melamun mas...? "

"Eh, Nda, sini duduk sini... "

"Hmmm senangnya kamu sebut nama itu mas, makasih ya mas, mmuaaach"

Wajah Ghea begitu bersinar kala Harso menyebut atau memanggilnya "Nda... " panggilan kesayangan dari orang satu2 nya yang Ghea cintai.

"Mmm Nda, kamu masih kah percaya kalau aku tidur sama Putri ?"

"Aku percaya sama kamu mas, aku sudah tahu kalau kamu benar2 ga salah mas, sudah lama aku tahu dan aku merasa bersalah sama kamu mas...

Cuma, aku ga tahu kamu dimana waktu itu, kamu ngilang ga balik2, makanya aku akhirnya menikah dengan mas Sugi juga karena kamu ga balik2 dengan perjanjian akan cerai, surat cerainya sudah mas lihat.

Perusahaan mas aku juga pegang sementara itu karena aku ga rela perusahaan itu hancur kamu tinggal, juga aku merasa bersalah telah menuduhmu.

Aku tahu kamu benci aku mas, makanya aku paham kalau mas ga mau menemuiku, aku juga saat itu menerima tugas mengasuh anak2 putri karena salah satunya adalah anakmu, aku tahunya waktu itu anakmu, makanya aku menyayanginya seperti menyayangi anakku sendiri.

Aku menerima pembagian modal perusahaan waktu itu ya karena aku mikirnya untuk anakmu mas, hiks hiks hiks aku merasa sangat bersalah sama kamu mas, cuma mas ga mau melihat mukaku lagi..

Aku paham kalau aku ga pantas mas, makanya aku terima dengan mengasuh anakmu, yang ternyata anak mas Sugi.

Hiks hiks hiks... "

"Oooh sini Nda... Sini peluk mas, Nda,
Haaashhhh....
Kalau saja aku tahu kamu telah bercerai, aku pasti akan memperjuangkanmu Nda...
Aku tahunya kamu masih istri Sugi..
Duuh gustiii...
Kita ini benar2 seolah dipermainkan oleh nasib Nda ku sayang"

Sambil memeluk Ghea, Sugi berkali2 melenguh mengeluarkan sesak didadanya...
Betapa dirinya belasan tahun tak tahu kenyataaan yang sesungguhnya telah terjadi. Betapa dirinya benar2 merasakan bahwa dunia dan isinya seolah tak berpihak pada dia dan Ghea selama ini.


Image Ghea​

"Ooohhhhh Nda... Nda ku sayang, sejak saat ini jangan kau pergi dariku ya sayang.... "

"Iya mas... Iya, hiks hiks hiks, aku bahagia mas karena mas ga marah dan benci sama Nda mas.... "

"Aku tak pernah benci kamu Nda, secuil rasa itu tak pernah ada... "

Kedua insan yang benar2 sangat mengenaskan nasib nya itu saling berpelukan di bangku dekat kolam, sengaja memang Harso tak duduk di kursinya hanya agar bisa memeluk kekasihnya itu.


***


"Nda, tahu ga kenapa kamu memergoki Putri telanjang di kamar, di kantorku ?"

"Aku masih belum jelas mas, tapi aku yakin itu diperbuatnya agar Nda marah sama mas.. "

"Hasshs mungkin Nda, tapi kejadiannya ga begitu... "

"Mmmm ada yang Nda ga tahu mas ? "

"Ya, sayang, banyak kejadian yang Nda ga tahu dan aku juga bingung menceritakannya bagaimana waktu itu

Hampir tiap Sugi marahan sama Putri, Putri selalu ke kantor Nda dan entah bagaimana ceritanya selalu kamu pas ga ada disana. Beberapa kali seperti itu sampai dia akhirnya berusaha merayuku Nda... "

"Benar begitu mas ? Kok bisa ya sahabat begitu ke sahabatnya ?"

"Itulah makanya aku muak sama Putri, Nda cuma aku ga mau menceritakan kejelekan dia padamu, cuma aku selalu minta agar kamu menjauhinya Nda.. "

"Maafkan Nda ya mas, Nda waktu itu ga mau dengar kata2 mas, cuma memang setelah itu Nda sadar, mas memesan Nda begitu pasti ada alasannya"

"Haaasshhhh ya, mas sampai saat ini ga paham juga kenapa kamu begitu sayang sama sahabatmu itu...

Cerita seperti itu terus berlanjut Nda, sehingga asal dia datang, aku selalu kasih tahu Sugi agar menjemputnya ke kantor.

Rupanya entah bagaimana, selalu saja mereka akhirnya bisa akur lagi dan bercinta di kantor Nda...

Selalu begitu, seolah kantor kita dulu seolah hotel esek2 saja bagi mereka, aku mau marah ga bisa, karena Sugi memang sangat mencintai Putri, dan aku juga kesulitan meyakinkannya bahwa Putri itu tak baik baginya, sama kaya kamu, makanya aku pilih masa bodo saja...

Anehnya dia tahu kapan kamu datang Nda, dan selalu saja Sugi berhasil dia usir dan tak sempat bertemu dengan kamu...

Sehingga yang kamu dapati seolah Putri terlelap telanjang di kamar dimana hanya aku yang ada di kantor, aku malah ga tahu kalau dia masih telanjang...

Masalahnya kamu ga pernah mau oercaya sama aku...
Itu saja, dan aku memang benar2 bingung menjelaskannya, Sugi juga sepertinya bingung dan malu menjelaskannya...

Atau Sugi memang ingin mendapatkanmu aku juga ga tahu, yang pasti aku selalu tersudut.

Akhirnya aku masa bodo saja, aku saat itu benar2 marah tapi ga bisa marah soalnya, diam juga salah, kamu juga ga pernah percaya, lengkap sudah"

"Hiks hiks hiks, huuu huuuu maafkan Nda ya mas, semua ini karena Nda terlalu emosi dan ga mau percaya sama mas, huu huu maafkan Nda ya mas... "

"Sudahlah Nda sayang, mas ga marah sama kamu kok, mas sendiri berfikir kamu wajar kalau marah karena mas memang ga cukup tegas juga sama Putri, lah mas ga tega juga, itu yang justru membuat masalah jadi semakin kacau balau.

Kita berdua masing2 punya salah kok Nda, makanya mas ga bisa marah sama Nda tidak sekalipun mas marah sama Nda, mas malah marah sama diri mas sendiri

Sudah ya Nda, mas cerita ini buat supaya semuanya jelas kok. Betapa kita ini dulu suka bertindak tanpa tahu jelas duduk permasalahannya dan mas juga kurang tegas juga. "

"Mmmm mas kenapa dulu ngilang mas ? "

"Mmm itu yang ingin mas ceritakan Nda, bikin teh panas dong biar enak ceritanya Nda, soalnya ini bakalan lama Nda"

"Mmmm ok mas, sebentar ya mas"

Lalu Ghea masuk ke dapur membuat teh panas, yang entah ditambahi dengan bahan apa atau cara meramunya berbeda, selalu saja teh buatan Ghea memang top. Sejak dulu begitu, cuma memang Ghea membuat teh memerlukan waktu yang cukup lama, taksaja dia harus merebus air dulu atau apa.

"Teh paling enak itu kalau diseduhnya dengan air pas mendidih, pas masih ada gelembung2 uap panasnya, itulah saat yang pas. Baru aromanya keluar dan cara memasukkan gulanya itu juga harus pas.

Lebih kurang seperti itu mas"

Itulah kata2 Ghea yang selalu diingat oleh Harso soal cara membuat teh, cuma memang sampai saat ini soalan teh buatan Ghea tak ada duanya bagi Harso.


***


"Mmm sejak dulu mas kangen teh buatanmu Nda sayang, akhirnya bisa juga menikmatinya lagi....
Haasshhh 15 tahun ya nda.... "

"Iya mas.... Gara2 Nda bodoh banget mas... "

"Husss bukan Nda, kalau kamu bodoh mana mas mau Nda sayang...

Dah ya mas mau cerita dulu...
Sayang duduk sini peluk mas, mas masih kangen banget sayang... "

"Iya mas, mmmm monggo mas mulai ceritanya"

"Mmmm mas mulai dari satu pertanyaan ya sayang. Menurut Nda sayang Putri dulu saat S1 dan saat S2 berubah sifat kah? Atau ada alasan lainnya ? "

"Mmm ini dulu pernah menjadi bahan perdebatan kita ya mas, kayaknya gara2 pergaulan deh mas, Nda yakin kok Putri orangnya baik banget harusnya"

"Mmm gitu ya, sejak mas debat itu mas ga berhenti mas mikir alasannya Putri berubah, mas jadi kepo berat, apalagi kala dia jadi kekasihnya Sugi, mas malah seolah terbebani sayang, gimana2 Sugi itu sahabat mas...

Sampai akhirnya mas menemukan fakta yang sesungguhnya. Ternyata Putri sahabat kamu kala S1 dan S2 itu berbeda orang"

"Berbeda gimana mas ? Emang ada yang bisa nyamar persis gitu mas ? "

"Mereka kembar identik sayang, tapi beda sifatnya dan kharakter nya, satu baik satu lagi ga baik, satu pendiam dan sabar, satu lagi periang dan sangat eksplosif dan suka marah.

Satu orangnya pintar, satu lagi sebenarnya juga pintar tapi licik, begitu sayang.

Annisa Putri Hardiyati, nama yang jadi temanmu kala S1.
Amalia Putri Hardiyati, nama yang jadi temanmu kala S2. "

"Beneran mas itu, kok aku ga tahu ya kalau mereka kembar ? Mereka sama sekali ga pernah cerita soal keluarganya sih.

Duuh jadinya begitu ya, ya tuhan... "

"Mmmm aku tahu karena aku datang kerumah nya sayang, di ujung pulau jawa tepatnya dekat dengan Bali. Aku bertemu Annisa, sempat kaget juga soalnya benar2 mirip mereka. "

"Yaa, aku panggil dia dulu Nisa mas, kemudian pas ketemu lagi dia minta aku panggil Putri mas"

"Itu karena Amalia ga mau ketahuan kamu sayang, makanya kamu juga bisa dikibulin sama dia"

"Mas lama di sana sayang, mas pengen tahu semuanya biar nanti bisa cerita sama kamu kalau mas pulang.

Cuma ada kejadian luar biasa disana sayang.... "

"Mmm apa mas ? "

"Disana mas dua hari sayang, ngobrol banyak sama Annisa yang kembarannya Amalia si Putri yang S2 itu.

Ternyata, Annisa itu salah satu sebab Putri ke 2 mu itu atau si Amalia jadi ga karu2an, soalnya Annisa sudah punya pacar dan memang berencana menikah. Itulah kenapa Amalia jadi seolah punya target harus punya pacar sehebat pacarnya Annisa. Jadi akhirnya Amalia seolah terobsesi punya pacar yang "sederajat" dengan pacar Annisa dek.

Dan dia dirumah nya sana bercerita pacarnya adalah mas mu ini"

"Bener itu mas.... ? Jadi sejak awal dia pengen jadi pacarmu sebenarnya ? Dia mau merebutmu dari aku sejak awal ? "

"Iya sayang....
Dan ingat dia bukan Annisa yang sahabatmu itu dia orang lain yang berbeda kharakter dan sifat sama sekali, sangat bertolak belakang.

Mas juga belajar dan konsultasi apakah ada kembar identik seperti itu ? Katanya memang banyak terjadi sayang...

Karena bukan sahabatmu jangan mikir kok bisa, kok bisa ya, ga usah kaget soalnya memang kamu bagi dia bukan sahabat sayang... "

"Terus mas kok lama ngilang ? "

"Itulah dek, ternyata sehari mas disana, hari kedua Amalia datang, tahu mas dah ngobrol banyak dengan Annisa, Amalia marah besar kepada Annisa..

Itu Annisa hampir saja dibunuh oleh Amalia yang entah kapan sudah pegang pisau sayang... "

"Masa mas ? Iiih ngeri gitu ya Amalia"

"Itulah dek, mas coba lerai, ternyata Amalia tuh tenaganya gedhe banget, mas sampai terlempar oleh Amalia, Nda sayang...
Mungkin karena saking kalap dan marahnya sama Amalia dek...

Waktu itu sudah sangat mendesak, soalnya Annisa ga mau membalas mau dibunuh juga. Makanya saat nyaris pisau ditangan Amalia menusuk Annisa, mas pasang badan, dan mas kena tusukan di perut, 3 tusukan....

Mas pingsan waktu itu ga tahu lagi kejadiannya bagaimana..
Bangun2 sudah seminggu katanya ga sadar, soalnya mas sempat kehabisan darah banyak, sayang... "

"Duuuh maaaas hiks hiks hiks duuh maaas, maafkan Nda ya mas, semua gara2 Nda ga mau denger kata2 mas... Hiks hiks hiks"

"Ceritanya belum selesai sayang, katanya, mas dah pingsan itu, katanya Amalia masih kalap dek, bener2 kalap, mas masih mau ditusuk lagi oleh Amalia dek, da mas ga tahu bener ga nya, wong mas masih pingsan...

Untungnya si Ridho pacar Annisa kebetulan pas datang berkunjung. Melihat Amalia kalap begitu dia si Ridho mencoba menggagalkan usaha Amalia membunuh mas.

Akhirnya bisa digagalkan sih usaha Amalia dan mas baru tahu sebulan kisah itu sayang...
Soalnya mas katanya belum boleh dikasih tahu apa2 biar cepet sembuh

Papa dan mama sengaja tak kabari siapapun juga, semuanya diam. Lagian waktu itu tahunya mereka mas sudah bubaran sama Nda..
Lha gimana Nda sudah menikah sama Sugi...
Itulah sebabnya mas seolah ngilang.

Sembuh2 beneran setelah 6 bulan, baru mas tahu kabar Nda sudah menikah sama Sugi, mas sakit lagi saking stress nya...

Dirawat lagi di rumah sakit, ada totalnya kalau 8 bulanan itu.

Baru berani muncul setelah 10 bulan sejak kejadian itu, tak ada kasus polisi atau apa semuanya ditutup rapat sama papa dan mama. Kenapa kenapanya mas ga tahu alasan ditutupnya kasus dan tak ada pelaporan"

"Hiks hiks hiks, maafkan Nda ya mas....
Nda egois banget mas...
Nda waktu itu tahunya marah dan benci sama mas....
Huuu huu huuu"

"Haaahhh sudahlah sayang, Itu sudah jadi kisah masa lalu sayang....
Waktu tak akan bisa diputar lagi...
Kita saja yang memang sedang diombang ambingkan oleh nasib...
Itu sudah takdir kita Nda...

Kita bisanya cuma berfikir untuk kedepannya Nda...
Kedepan, jangan sampai ada kejadian aeperti ini berulang, itu tandanya kita ini bodoh dan ga bisa belajar"

"Makasih mas... Makasih masih mau memberikan kesempatan pada Nda mas.... "

Sementara Ghea dan Harso berbincang tentang kisah lama yang memedihkan hati, dibalik pintu menuju kolam, Fhasya mendengarkan kisah itu sambil menangis sedih.


Image Fhasya​

Air matanya mengucur deras...
Tangannya menutup mulutnya agar tak ada suara tangisan keluar...
Tubuhnya bergetar dan kemudian tak tahan dia berdiri, terduduklah dia di lantai sambil menangis.... Sedih
Fakta hidup... Intrik... Keputusan... Sedih senang... Mbaur
 
TOP SECRET

12 Mengawali Hari


Harso masih memeluk Ghea dengan mesranya, kemudian diapun berkata :

"Nda, sebenarnya masih ada kisah lanjutan, cuma nanti kalau aku mampu bercerita ya, khusus untuk kisah ini, aku tak bisa bercerita sekarang, aku butuh kekuatan mental untuk bisa bercerita... "

"Ga papa mas...
Udah hampir pagi mas, mas ga tidur kah ?
Ayo mas tidur, Nda temenin, pokoknya Nda akan buat mas nyaman kali ini"

"Mmm ayolah Nda, aku memang ingin tidur sambil kamu peluk...
Aku kangen Nda... "

Berdua, kedua manusia yang luar biasa menanggung derita di masa lalu itupun akhirnya beranjak menuju kamar Harso, dan mereka berbaring di ranjang bersama dengan penuh kemesraan.

Ghea kemudian menarik selimut untuk menutupi badan mereka berdua, kemudian dirinya merebahkan kepalanya di dada lelaki yang sangat dicintainya itu. Menepuk2 lengannya hingga akhirnya keduanya terlelap tidur.

Ada kelegaan di dada mereka setelah mereka saling bercerita dan tahu semua kisah secara utuh. Seolah lepas dari sebuah beban sehingga mereka begitu saja dengan mudahnya terlelap.

Sementara itu di kamar lain, seseorang menangis dan menangis, boleh jadi karena mengetahui betapa pedih kisah mereka berdua.



***


Pagi itu sudah terang benderang, matahari panas nya sebagian sudah nenembus dinding vila, suara2 burung berkicau sudah nyaring terdengar.

Harso bangun kemudian melihat wajah ayu nan cantik disebelahnya. Wajah yang bertahun2 selalu ada dalam angannya. Dikecupnya dahi si wajah cantik itu dan kemudian dia turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Menuntaskan semua hajat dan kemudian dirinya mulai mandi dibawah guyuran air shower yang hangat.

Kali ini Harso betul2 menikmati mandinya, serasa dengan mandi itu semua masa lalunya terguyur hilang dan mengalir keluar terbuang dari pikiran dan angannya.

Tiba2 kemudian ada sesosok tubuh memeluknya.

Persis seperti dulu kala, tapi kali ini lebih bermakna baginya. Tubuh yang sama dengan rasa cinta yang sama, namun kali ini jauh lebih menggugah selera setelah belasan tahun Harso seolah hanya bisa membayangkan semata.

Tangan itu masih sama, masih dengan cara yang sama, yang setelah memeluknya meluncur begitu saja membelai kontolnya. Harso dengan pola yang sama kemudian menoleh kebelakang mengecup bibir yang masih sama namun dengan kedalaman rasa yang jauh lebih indah.

Seolah mengulang kembali kebiasaan yang membudaya, Harso membalik badannya dan mulumat si empunya bibir yang setiap malam selalu dalam angannya.


Image Ghea​

Lumatan yang basah, bener bener basah karena ditingkahi oleh air shower yang hangat, memercik kemuka Ghea sehingga wajahnya nampak segar, bibirnya pun segar meranum serasa lunak lembut kenyal di bibir Harso.

Tangan Harso memeluk membelai punggung Ghea hingga akhirnya meremas keras pantat Ghea seperti dulu Harso sering melakukannya kala mandi bersama.

Ghea mendongakkan kepalanya, air shower memercik ke lehernya yang jenjang mengalir deras menuju dadanya. Suatu pemandangan yang dulu sekali sangat membius hasrat dan gairah Harso, juga kali ini. Harso akhirnya melumat leher yang begitu menggoda dengan rasa air hangat yang mengalir deras,

"Aashhhhhhhh"

Desahan Ghea tak terdengar di telinga Harso dikalahkan oleh bertingkahnya air shower yang deras bergemericik di lantai kamar mandi. Ghea semakin melengkung ke belakang kala Harso mulai menyerang susu Ghea yang seolah masih sama seperti dulu, seolah baru kemarin dirinya mengenyotnya di guyuran air Shower.

Harso tahu Ghea mendesah kuat, tapi suaranya tak terdengar, semuanya terlihat dari raut mukanya yang nampak menahan gairah yang sangat besar. Harso ingin yang lebih membahana, yang suaranya mengalahkan derasnya air hujan bahkan petir, suara lenguhan kekasihnya karena menanggung nikmat yang sangat besar.

Segera Harso mulai merabai memek Ghea dengan jemarinya yang nakal, membelai mengelus perlahan membuka memek itu kemudian menyelipkan jemarinya merabai seluruh permukaan hingga ke kedalaman nya.

Perlahan namun pasti, desahan Ghea berubah menjadi lenguhan,

"Duuuuhhhh maaaasssshhhhhh"

Mulai terdengar merdu diantara gemericik jatuhnya air Shower ke lantai. Harso nampak gembira dan bersemangat. Ini seolah persis moment tempo dulu, kala cinta mereka begitu membara merajai pikiran mereka.

Memenuhi seluruh agenda untuk mencari modal menikah, kerja kerja kerja juga bercinta.
Ghea kemudian meracau lebih keras lagi kala Harso menggigit puting Ghea, apalagi kala jemari Harso mulai merojok memek itu lebih intens.

Ghea mulai meracau dengan keras, menjerit jerit,

"Maassssh duuuh gilaaaaaa, maasss aaaduuuh memekkkuuuuuuu massshhh"

Ghea mulai tak bisa diam, bagaimanapun juga sudah lama dirinya tak merasakan sex yang bermutu, dimana ada rasa vinta disana. Selama ini Ghea tak menampik bahwa sering dia melakukan hubungan sexual dengan Sugi karib Harso, walaupun mereka sudah bercerai tetapi kondisi satu rumah meski Ghea memeiliki semacam pavilyun.

Adanya anak anak yang memerlukan kenyamanan dari kedua orang tua mereka membutuhkan kadang Sugi dan Ghea bermesraan dan bercinta meski tanpa cinta diantara mereka. Itu pun hanya sesekali dalam sebulan bahkan kadang beberapa bulan sekali, asal tersalurkan kebutuhan saja. just sex but is enough. Sebab tak mungkin bagi Ghea mencari partner sex diluaran juga, karena banyak faktor dan pertimbangan.

Kini Ghea melakukannya dengan penuh rasa cinta jelas jauh bedanya, apalagi memang Harso lebih bagus perabotnya, lebih kokoh dan keras ukurannya juga memang berbeda. Ghea sejak menikah dengan Sugi juga sebenarnya juga mengalami orgasme, tapi jelas beda kualitasnya dengan kala bersama Harso waktu masih besama dulu.


***

"Maaassssshhh oooooh duuuh yaaaaa enaknya maasssss duuuuhhhhh pentilku kamu aaaapppaiiiiinn maassss aaashhhh aaaah"

Jeritan Ghea mulai membahana bergema di kamar mandi yang tak luas itu, jelas sudah mengalahkan suara gemericik air yang seolah tak seberapa sekarang.

Rojokan Harso pada memek Ghea seolah hafal kemana dan sekencang apa membuat Ghea akhirnya menuju ambang orgasme yang luar biasa, apa lagi kala Harso sesekali menggigit pentil Ghea ditingkahi dengan sedotan luar biasa kencang mulut harso pada susu Ghea.

"Mmmmmmmmaaaaaaaasssssssssss aaaduuuhhhh aaaaaaaahhhhhhh"

Ghea akhirnya menjerit kencang kala dirinya menggapai orgasmenya yang luar biasa.
Bersamaan dengan mengucurnya cairan cintanya dengan deras.

Tubuh Ghea meliuk liuk dalam pelukan Harso yang menyudahi serangannya takut Ghea terjatuh. Ghea bergertar dan kemudian membalas pelukan Harso.

Sambil menangis.

Matanya sembab, seolah orgasme itu telah mengingatkan dirinya betapa dulu dirinya sangat mendambakan peristiwa ini lama sekali dan baru saja dia peroleh setelah penantian panjang.

Harso pun meneteskan air matanya.
Dirinya paham dan tahu bagaimana sakitnya menanti dan berharap tanpa kepastian yang jelas selama ini. Dirinya paham.

Berdua mereka dalam guyuran Shower menangis tanpa terlihat meneteskan air mata, karena semuanya terhapus oleh guyuran air shower yang deras menerpa tubuh mereka.

Ada kelegaan disana
Ada seolah rasa yang jebol tuntas bagaikan bendungan runtuh.

Mereka berpelukan erat hingga akhirnya tubuh mereka mereda dari keharubiruan mengenang dahsyatnya nasib membelokkan kisah kasih mereka.

Tuntas sudah penantian, tuntas sudah segala rasa yang membuat dada mereka sesak selama ini.

Entah mengapa, peristiwa tadi seolah cukup bagi mereka, juga bagi Harso. Tak lagi dirinya menggebu ingin bercinta, itu nanti saja.

Berdua mereka akhirnya keluar dari kamar mandi saling mengeringkan pasangannya dan kemudian dengan baju asal mereka keluar kamar.


***


KLEK

Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Fhasya yang sibuk menyiapkan sarapan bagi mereka semua.

Menata dimeja makan dengan penuh cita rasa keindahan. Lagi2 Harso tak tahu nama masakan Fhasya, seolah itu adalah masakan khusus yang dia buat sendiri untuknya seperti kemarin malam.

Kehebatan Fhasya memang pada orisinalitas idenya, sebanarnya tak hanya memasak, dalam bisnis pun Fhasya sangat orisinal dalam ide dalam artian tidak mengekor siapapun soal ide produk yang hendak dia jual ke pasar.

Sampai ke taraf pembuatan atau produksi dan urusan pemodalan Fhasya bisa dengan luar biasa menemukan suatu format pembiayaan dimana dirinya ujung2 nya hanya bermodal dengkul saja alias tak perlu dana sendiri.

Jual ide, kira2 itulah yang sekarang tenar, tapi waktu itu Fhasya tidak sekedar jual ide, dia jual konsep dan siap menjalankannya dengan kemampuan manajerial yang memukau siapapun juga.

Dengan kepala penuh ide dan semangat juang tinggi serta kemampuan manajerialnya, dia sanggup menjalankan beberapa produk sekaligus tanpa modal. Kemampuannya berbicara dan meyakinkan para d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) atau sekarang disebut investor bukan sekelas marketing biasa.

Fhasya selalu mempunyai sisi data yangbkuat dan lengkap serta beberapa pengamatan juga survey bisnis yang benar2 validitasnya diakui.

Satu lagi, Fhasya adalah seorang Observer yang luar biasa, observasi Fhasya bisa sampai menemukan beberapa celah bisnis yang jeluh, belum jenuh hingga masih belum terendus oleh siapapun.

Sukses di produk pertama, produk kedua dan ketiga seolah mengalir deras begitu saja. Dan itu tak memerlukan banyak orang, Fhasya sendirian yang handle. Mulai awal sampai akhir.

Itulah sebabnya dua tahun bisnis Fhasya berjalan, dirinya seolah anak emas para investor yang siap menggelontorkan berapa saja untuk semua produk2 Fhasya. Suatu hal yang sangat mengagetkan siapapun pemain pada saat itu.

Fhasya seolah menyalip di tikungan.
Banyak pemain lama yang gigit jari tanpa aliran dana investor, karena hampir semuanya kala itu terserap oleh Fhasya melalui ide2nya yang brilyant.

Luar biasanya, Fhasya adalah selain pengamta yang baik, Fhasya juga guru yang baik.

Semua karyawannya adalah adek2 kelas nya yang dipilihnya diamatinya satu persatu sejak jaman kuliah hingga lulus bahkan. Semuanya diajarinya bagaimana dirinya bekerja dan bisa sukses melalui training2 langsung di perusahaannya.

Maka jadilah perusahaannya merupakan segerombolan orang2 yang luar biasa yang berhasil dikumpulkan dan dididik oleh Fhasya.

Cukup 5 tahun waktunya untuk membuat perusahaannya establish dengan dukungan para staf dan karyawannya.

Cukup 5 tahun itu bagi Fhasya untuk terjun langsung, selanjutnya dirinya menarik diri dari kubangan proses kerja yang melelahkan, cukup orang2 didikannya yang meneruskan, dan tentunya dengan reward yang menggiurkan. Perusahaan Fhasya anti gaji rendah, tapi anti juga dengan pegawai dengan perilaku rendah.

Punishment and reward diberlakukan secara ketat, ini dia meniru habis cara Harso membuat perusahaan dan menjalankannya.

Memasak bagi Fhasya intinya juga sama.
Fhasya telah mengobservasi Harso tentunya dan tahu apa kegemaran dan apa keinginan Harso dan apa khayalan Harso.

Maka Fhasya memasak tidak dengan cara wajar umumnya orang lain. Fhasya memasak sesuai dengan hasil observasinya dan membuatnya dengan khas dirinya, orisinal.

Semua masakan Fhasya tak ada namanya di kamus, persis produk2 yang dia buat dan pasarkan.

Ada tumis kangkung tapi juga bukan tumis kangkung, ada modifikasi dan modifikasinya menyeluruh sehingga tak dapat lagi disebut sebagai tumisan kangkung, ada tempe goreng yang bentuknya aneh, didalamnya ada rempah dan balutan kelapa parut yang luar biasa pas warnanya sehingga menerbitkan selera, dan Harso yakin rasanya juga bukan seperti tempe goreng biasa.

Macam2 masakan Fhasya, ada sekitar 6 masakan dan semuanya tak ada dalam buku resep manapun, tapi yang pasti menerbitkan selera makan.

Khususnya buat Harso !!
Ya buat Harso !!!

Karena masakan itu memang khusus dibuat untuknya dengan penuh rasa cintanya yang mendalam pada lelakinya itu.


***

Mata Harso membelalak melihat masakan itu dan segera saja dia seolah tersihir maju ke meja makan dengan cepat kemudian membaui masakan Fhasya.

"Luar biasa, kamu benar2 luar biasa Sya sayang, kamu berhasil membuat mas terpukau dengan masakanmu ini.

Mmm harumnya.
Kayaknya rasanya betul betul enak ini"

"Hi hi hi bilang saja mas Harso laper habis ngentotin mbak Ghea khan ? Hi hi hi ga perlu muji2 deh, silahkan dimalan saja langsung, tapi habis gini giliran aku yang dientotin ya, jangan mbak Ghea terus dong, hi hi hi"

"Isssh kok mbak yang disalahin, kamunya mewek terus tidur, ya salah sendiri khan sayang, hi hi hi, iya deh iya, nanti giliran Fhsya deh, mmmmm

Mmmm aroma masakanmu memang luar biasa, mmmm perut mbak langsung laper Sya, bener katamu tadi, habis di genjot habis2 an sama mas Harso, memek alias bibir bawah puas, bibir atas minta diisi tapinya...

Hi hi hi, hampir teler pagi tadi minta lagi soalnya mas Harsonya"

"Iiiih kok malah pamer gitu, mbak Ghea jelek week, nanti aku pamerin lho aku iming2 pas aku dapat jatah"

"Hi hi hi, Duuh ngambeg ya sayang, maaf deh, maaf ya Fhasya sayang, muuuach, hi hi hi"

"Eh Sya, mas icip dulu ya? Boleh? "

"Silahkan masku sayang, orang nya diicip juga boleh kok, hi hi hi"

Harso tertawa terbahak mendengar Fhasya berceloteh meski sedikit aneh saja karena seolah tak ada masalah antara Ghea dan Fhasya dalam membagi "dirinya" berdua. Ghea kala diliriknya juga sedang tersenyum seolah menahan tawanya sambil menutup mulutnya.

Harso masih membaui masakan Fhasya, entah kenapa sejak dulu Harso selalu begitu kalau ada makanan/masakan yang menarik hatinya, selalu lama membauinya, seolah dengan itu dia berusaha mengenali rasanya, cara membuatnya, bumbunya dan sebagainya.

Entahlah, yang pasti, Ghea sudah terbiasa melihat Harso begitu, dulu sekali dan Ghea suka dengan roman wajah Harso waktu begini, seolah ketampanan mas nya itu naik beberapa tingkatan.

Lama kemudian, baru Harso mengambil sepotong makanan yang entah apa namanya, kemudian menggigitnya perlahan. Sambil


***


"Mmmmm enaknyaaaa, duuh makasih ya Sya yang... Mmmm mmmmmm rasanya mamamia ini Sya yang, mmmmm duh bisa ngicipnya ngabisin seluruhnya ini.

Mmm ini namanya masakan apa Sya.. "

"Mmm namanya ? Mmm namanya tempe pengen dibelai... "

Fhasya menjawab kenes seolah anak kecil. yang sedang ngambeg.

"Mmm oh ha ha ha, sini Sya, ha ha ha, mmuuuaaach"

Haeso tertawa, sambil terbahak dia memeluk Fhasya kemudian melumat bibirnya sambil menyuapkan tempe yang tadi dikunyahnya. Fhasya benar2 meresapi lumatan bibir Harso yang entah mengapa sangat dirindukannya seolah lama tak merasakannya dari Harso.

Tiba2 Fhasya merasakan adanya pelukan dibelakangnya, pelukan erat dengan kenyalnya susu di punggungnya. Kemudian dia merasakan ada tangan2 membelai dadanya meremas pelan dari luar baju.

"Aaashhhh mbaaak nakaaaallllll, oooo hassssssss"

Fhasya yang menerima rangsang dari depan dan belakang, melenguh dan mendesah terdongak kepalanya, memberikan lehernya untuk dikecup oleh Harso..

Harso menjawab tantangan! Segera lidahnya menjulur menjilati tipis2 leher jenjang Fhasya kemudian beralih ketelinganya, lalu tiba2 disedotnya leher itu kencang...

"Aaaaasssssshh massshhh enaksssshhhh...
Owwww mbak nakaaaaallll ashhhhhh"

Dari belakang, Ghea meremas susu Fhasya setelah melucuti baju Fhasya...
Putingnya yang sudah menonjolkan diri mencuat segera dipelintir oleh Ghea.


Image Fhasya​

Fhasya terlonjak2 mendapat serangan dari depan dan belakang. Apalagi kala jari jemari Ghea mulai menggelitiki memeknya dan membelai klitorisnya.

"Aashhhhh aaaaaaaaah aaaahhhh... Sedot massssssshhh
Dduduuhhhh mbak bener disitu....
Aaaaahh aaaaah"

Pagi itu heboh ditingkahi oleh desahan jeritan dan lolongan Fhasya yang pentil susunya mulai di kenyot disedot kadang digigitin oleh Harso.

Lalu entah kapan kursi makan sudah berada dekat dengan Fhasya, kaki kanannya dinaikkan menjejak kursi oleh Harso..

Kontol Harso menggesek2 memek Fhasya, kemudian amblas begitu saja dalam memek Fhasya. Tanpa perlu lama, segera kontol itu bergerak, memberikan kenikmatan yang luar biasa bagi Fhasya.

"Ooooh gilaaaa aenaaaaaakkknyaaaaaa assshhh aaaah aaah ahaaa kencengin maasssssss "

Tubuh Fhasya seolah terlontar lontar akibat rojokan Harso tetapi tak takut terjatuh dia, sebab dibelakangnya Ghea memeluk tubuh Fhasya dengan erat sambil tangannya memerah susu Fhaysa, sesekali memelintir puting Fhasya. Memberikan tambahan rangsangan yang cukup meledakkan birahinya ke jenjang tertingginya...

"Ooooohhhh aaaaaduuuh aaaaaaahhhh
Maasss kencengiiiiiinnnnn aku mau keluaaaarrrgggggghhhhhhhhh
Aaaaaaah aaaaaah"

Jeritan Fhasya tak tertahankan, apalagi Harso benar2 mempercepat gerakannya untuk menjelang orgasmenya juga...

"Aaaahhhhhhhhhhhhhhhh aaaaahhhhhhhhh"
"Aaarghhhh aaarghhhhhh"

Fhasya dan Harso mengalami orgasme yang sama hebat dan luar biasa...
Keduanya serasa lemas...

"Mmmm enak Dek ? "

"Haashhh haaashhh enak banget banget banget mbakku sayang...
Makasih ya mbak... "

"Tuh kontolnya mas Harso bersihin gih...
Habis ini kita makan ya sayang, mmmm masih ngambeg ga ini hi hi hi"

"Hi hi hi, sini mbak, Fhasya sayang dulu, muuaaach sudah ga ngambeg Fhasyanya, seneng malah dapat enak2...
Makasih ya mbak, sebentar Fhasya mau bersihin kontol mas Harso...."

Kemudian Fhasya mengulum kontol itu, membersihkannya dengan mulutnya. Ghea juga beranjak ke meja makan dan menyiapkan piring serta nasi buat mereka bertiga.

Cara memulai pagi yang benar2 indah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd