Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET

14. Bali




Harso masih asyik menata belanjaannya di ruang tengah, dia memang tak suka ada barang ta teratur di dalam rumahnya di pabriknya atau dimana saja dirinya berada. Bukan masalah dia hendak mengolor waktu atau menggoda wanitanya, tetapi ini soal kharakter Harso yang memang suka apik dalam mengurus diri dan barang2nya.

Pernah suatu ketika dia masuk kantor staf nya, kemudian dilihatnya seuasana kantor yang tidak teratur, maka tanpa marah atau apa, dia sendiri mulai turun tangan menata buku, menata rak barang2 menyusun dokumen dan segala pernak pernik apapun itu di dalam kantor staf itu. Kontan tak perlu banyak ngomel atau apapun, srmua staf yang ada bergerak bak kilat menyambar ikut membantu mengatur ini itu sehingga dalam waktu singkat semuanya nampak teratur dan rapih.

Harso melihat2 lagi kantor itu seminggu kemudian, dan lagi2 tanpa menyuruh siapapun dia turun tangan membenahi keadaan kantor stafnya yang amburadul. Kejadian yang sama seperti seminggu lalu terjadi, semua staf nya turun ikut serta membenahi kantor, sampai kantor benar2 terlihat rapi.

Dua minggu setelah nya, Harso melihat2 lagi kantor staf nya lagi mangamati semuanya, lagi2 dia turun tangan membenahi semua dokumen, data, buku atau apapun menjadi teratur lagi, tentu saja semua stafnya ikut turut serta mambantu. Jelas mereka malu, jelas mereka merasa bersalah namun membenahi kantor memang sulit untuk dikerjakan. Jarang orang peduli dengan itu. Tapi tidak dengan Harso.

Kejadian kerja bakti yg dikomandoi oleh Harso berlangsung hanya 4 kali saja. Setelahnya tak ada yang berani lagi tak rapih. Karena begitu 4 kali kejadian Harso melakukan perapihan sendiri, semuanya staf yang ada dia pecat. Seluruhnya tanpa kecuali dan dia mulai recruitment sendiri lagi.

Ga perlu marah, ga perlu omelan panjang pendek, Harso hanya ingin bekerja dengan orang2 sepaham, itu saja.

Kejadian ini menjadi kisah abadi di kantornya, begitu abadinya sehingga selalu dikisahkan kembali dan kembali oleh atasan kepada bawahan, oleh sesama staf dan oleh semua pekerja lepas bahkan.

Setelah kantor perusahaan membesar, semua urusan menjadi rumit dan orang yang mengerjakan juga banyak, kantor juga beruang-ruang, tak hanya satu ruang kantor staf.

Ada berpuluh ruang,
Ada ruang depan, kantin juga apapun kebutuhan ruang.

Pernah satu kali kejadian, Harso melintas dekat ruangan staf divisi teknik. Kemudian Harso melihat ada beberapa dokumen tercecer di meja di ruangan itu. Padahal saat itu dia dalam kunjungan resmi dengan semua kepala divisi dan manajemen jajarannya.

Hanya melintas saja dekat ruangan itu dan melihat diruangan itu ada yang ga teratur.

Dengan cekatan seolah itu memang tugasnya, maka segera Harso masuk ke ruangan itu, membenahi semua dokumen sendirian, dan mengaturnya lagi di rak rak yang tersedia begitu saja seolah itu memang seharusnya begitu.

Semua orang yang melihat peristiwa itu bubar jalan, seolah ada kegiatan beberes kantor nasional di perusahaan Harso. Saat itu juga karyawan yang teledor meletakkan dokumen di meja dapat SP1.

Tetapi Harso kemudian memecatnya.!!

Kejadian itu menjadi berita hangat berhari2, berminggu2 berbulan2 tanpa henti, ada hari khusus untuk beberes dan mengatur kantor, ada petugas khususnya juga, macam2 antisipasi dilakukan.

Alasan utamanya adalah urusan sepele, Harso tak mau punya anak buah teledor, dan keteledoran itu biasanya disebabkan oleh hal2 sepele, terutama dalam masalah keteraturan. Bagaimanapun juga sebuah usaha akan besar selalu diawali dengan keteraturan dan kerapihan khususnya masalah dokumen dan peralatan kerja.

"Berfikir teratur, berbuat teratur penting dalam mengembangankan bisnis manufactur, kita harus membuat semuanya dalam sequence yang iramanya jelas dan teratur baru bisa maju.

Tanpa itu, nonsense, omongkosong belaka"

Alasan itulah yang membuat akhirnya dalam beberapa waktu yang tak terlalu lama mereka merambah dunia. Mereka, perusahaan mereka menjadi berkelas dunia, meski baru di tahap awal.

Jadi membuat Harso untuk tidak teratur hidup. Adalah sama dengan membunuh kharakter Harso, karena itulah sejatinya inti dari mengapa dirinya maju dan berkembang.



***

Sehingga bisa dibayangkan betapa marahnya para wanitanya seolah dianggap tak sepadan dibanding dengan belanjaannya. Tapi wanitanya bisa apa ? Buat Harso semuanya otomatis harus begitu. Rapih dulu teratur dulu baru bekerja.

"Maaaaaaaassssseeeee"

Kali ini Ghea berteriak marah marah, Harso hanya mendongak saja dan tersenyum,


Image Ghea​

"Iya Cin Nda, sebentar ya sayang, tinggal dua kresek lagi, mau cepet ? Bantuin sini deh yang"

Ghea mendengar celetukan Harso, segera kuncup nafsunya, lekas dirinya bangun dan keluar kamar membantu Harso membereskan semua belanjaannya tadi.

Fhasya juga akhirnya bangun tetapi dirinya hanya menyaksikan betapa Harso dengan teliti membongkar semua belanjaan dan memasukkan dalam dus2 khusus kemudian dia packing rapih. Siap untuk dikirim ke alamat yang entah kemana mau dikirimkan.

Begitu rapihnya Harso melakukan packing sehingga bisa dipahami kalau itu semua membutuhkan waktu.

Lama Fhasya memperhatikan bagaimana Harso bertindak untuk hal hal yang sepele itu kemudian barulah dirinya sadar, memang begitulah Harso dan karena itulah dirinya juga maju dalam berusaha.

Lebih lebih akhirnya Fhasya sadar, bahwa kharakter kuat Harso itulah yang membuatnya jatuh hati dulu dan membuatnya mempunyai semacam master/contoh buat dirinya, sehingga dirinya juga menjadi sosok yang benar2 kuat dalam berbisnis.

Fhasya kemudian menghampiri Harso dan memeluknya dari belakang. Membelai lelakinya itu dan memberikan kenyamanan bagi lelakinya.


Image Fhasya​


"Mmm mas sini deh, biar itu diberesi oleh mbak Ghea"

Harso di dudukkan di sofa dan Fhasya kemudian duduk di pangkuan Harso. Melumat bibirnya dan memberikan belaian pada dada dan punggungnya. Setelah memberikan ciuman Fhasya tegak duduk dipangkuan Harso.

"Mmmm sepertinya ada yang kami tak tahu soal rencana mas. Mmmmmuuuach sebelum nya Fhasya kasih dulu ciuman deh, biar mas benar2 bisa rileks"

Fhasya kemudian benar benar melumat bibir mas Harsonya sekali lagi dan kali ini benar2 sebuah ciuaman panas. Lidah mereka saling berbelit dan saling sedot antara mereka benar2 sampai menimbulkan suara kecipakan saking panasnya.

"Aaaashhhhh enak mas. Hi hi hi, sekarang mas kasih tahu kami rencana mas setidaknya sampai 3 hari kedepan"

"Eeh kenapa Sya yang ? "

"Soalnya kami ini calon istrimu, malah Fhasya sudah menganggap mas Harso adalah suami Fhasya, dah sudah berkali kali entotin Fhasya pake sayang2an lagi, kami bukan anak buah mas yang harus selalu siap menterjemahkan maunya mas. Termasuk kami juga bukan cenayang atau dukun yang tahu maunya mas secara detail.

Hiks hiks hiks... Maaf mas aku jadi nangis...
Soalnya takut kejadian antara mbak dan mas dulu terulang lagi sama Fhasya. Soalnya Fhasya ini khan sukanya slenge'an dan hidup bebas lepas sekalipun Fhasya tahu dan patuh aturan.

Nah apa yang musti Fhasya tahu mas ? Aturan apa yang musti Fhasya pahami dan tak boleh dilanggar. Jangan diam ya mas, kaya tadi diam2 ngeberesin barang dulu, seolah keinginan kami ini, keinginan calon istrinya mas ini kalau ditimbang sama barang masih berat an barang itu mas."

Harso bengong se bengong2 nya karena Fhasya mengaitkan peristiwa kelam dimasa lalu dengan urusan beberes barang.

Tiba2 Harso terhentak dan terkejut ketika ternyata setelah dia pikir2 ucapan Fhasya ada benarnya. Dan malah dibilang benar sekali.

"Ya tuhan.... Duh Nda sayang kemari Cin Nda, duuh ya tuhaan sini sayang.
Maafkan mas ya sayang, mas kalau saja terbuka dan suka cerita soal apapun kepada mu pasti kejadian dulu tak akan terjadi sayang.

Maafkan mas ya sayangku Fhasya, mas salah memang tak menjelaskan semuanya secara detail sementara mas pengen semuanya sesuai keinginan mas.

Duh ya, bidadariku, maafkan mas ya"

Harso kemudian memeluk dua wanitanya dan bergantian mengecup kening mereka.

"Mmm mas punya rencana begini sayangnya mas, besok subuh kita meluncur ke Bali mmm jauh sebelum subuh lah. Ada yang ingin mas perlihatkan soalnya di sana"

"Mmm sun rise di sanur kah mas ? "

"Ya sayang, di sanur, kenapa? "

"Sudah pesan tempatnya ? "

"Mm belum sih rencananya nanti malam lah"

"Mmm oke serahkan ke Fhasya, semuanya akan beres mas. Semuanya, termasuk ikan segar dan kerang juga udangnya gimana?

Mmm sebentar mas, mmmm ini cottage nya mau ga mas? "

"Woow itu memang langganan ku, gimana Cin Nda ? "

"Hi hi hi Nda suka, apalagi bisa gratisan disana mas, seumur hidup juga ga bayar"

"Lhaa kok bisa ? "

"Hi hi hi, mmm gimana ya ngomongnya, semua hotel dan Vila yang dulu kita jadikan tempat menginap, sekarang sudah jadi milik Nda mas, ga semua sahamnya sih, sebagian sahamnya, ada sih yang 100% milik Nda, termasuk vila ini mas"

"Eh bener ini Nda ? "

"Mas ini kok dikasih tahu suka ga percayaan, makanya jangan suka mikir sendiri atuh mas, wanita2 mu ini bukan anak2 lagi lah, mas.

Berkat didikan mas, semuanya juga sih, sebagian juga malah punya ku dan Fhasya mas, da Fhasya baru masuk jadi investor"

"Iya deh iya, waduh mati aku, kalau semuanya diatur sama bini"

"Hi hi hi, harus mas, kami mau cepet2 dibuntingin, mas nya saja kebanyakan mikirnya"

"Mmm, gini deh, Mas malam ini bobo n ngentot in mbak Ghea dulu ya, aku mau atur2 akomodasi dan transportasinya ke Bali"

"Hi hi hi, gitu ya dek? Aku ikut sajalah, khan adek sudah banyak kali dientotin sama mas Harso, sekarang giliran aku

Ayo mas kita ngentot habis2an, awas kalau aku ga bisa bunting"

"Duuh disuruh buntingin kamu mana bisa nolek sayang, permisi bu, saya permisi dulu ya bu Fhasya, ini soalnya ada tugas khusus bu, permisi"

"Hi hi hi ya mas, monggo mas, silahkan, dinikmati ya mas sajian memeknya, hi hi hi, soal ke bali pokoknya mas tahunya jadi tiba di sanur melihat sunrise mas"

"Duuuh mas Harso ini kok malah lenongan, memekku dah gatel ini lho ayo lah buruan masuk kamar"

"Siap nyonya, siap laksanakan pokoknya he he he"


***


Sepeninggal Harso dan Ghea, Fhasya segera melakukan telpon kesana kemari mengkomunikasikan semua rencananya secara detail kepada entah siapa yang dia hubungi.

Kemudian masuk kamarnya dan segera packing semua barang2nya, kecuali beberapa potong pakaian untuk berangkat ke bali.

Setelahnya Fhasya ke dapur memasak makanan kesukaan mas Harso tetapi dengan taste ala Fhasya.

Udang goreng tepung plus saos nya.
Kentang goreng
Sebagai makanan penutup, sambil menunggu jemputan.

Tumis bunga kol plus ati ampela ayam kampung. .
Ayam panggang merbabu yang manis gurih.
Tahu dan tempe goreng.
Sambal terasi

Semua dikerjakan sendirian oleh Fhasya saking bahagianya, percakapan terakhir nya dengan mas Harso merupakan salah satu yang sebenarnya ingin dia sampaikan sejak awal mereka pergi ke Lombok.

Ego lelaki nya Harso memang susah dijinakkan, tetapi harus diupayakan supaya jinak dan bisa mengakui keberadaan wanitanya disampingnya bukan seolah anak buahnya semata.

Ada yang harus dibagi dan diputuskan bersama sekalipun memang ada bagian yang musti wanita wajib ikuti lelakinya.

Keberhasilan membuka mata Harso akan keberadaan wanitanya membuat Fhasya benar2 bahagia dan karenanya tadi dia hendak buktikan kepada mas Harsonya kebisaan wanitanya dalam mengatur dan merencanakan sesuatu.

Fhasya memasak dengan riangnya, sehingga kadang tanpa sadar dirinya bersenandung lagu2 lama yang dia sangat sukai. Beberapa kali dia ulang2 lagu itu, lagu sederhana yang awalnya dia tahu dari cd player milik mas Harso dulu kala dirinya kerja praktek.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd