Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET
20 Bercinta di Bus




Akhirnya ketiga orang itu berpelukan erat tanda merasakan bahagia yang teramat sangat.

Ghea menangis saking bahagianya.

"Iiihhhssss mbak ini mesti kok nangis mulu kerjanya, ga dilamar nangis dilamar nangis, isssh issshh mesti kok"

"Hi hi hi mbak bahagia banget dek, bahagia banget bisa menikah sama mas Harso, rasanya seperti diawang2"

"Hi hi hi iya mbak, adek juga bahagia kok mbak, tapi kayaknya mas Harso bakalan bingung mbak"

"Kenapa dek ? Mmmmm? "

"Soalnya bingung kapan bisa ngantor dianya mbak, habis waktunya buat ngentotin kita kayaknya mbak"

"Hi hi hi, bingungnya enak dek, mbak yakin itu, lagian memang waktunya mikir keluarga lah masa kerja terus dek. Nanti kita bantulah soal perusahaannya dek, biar mas Harso rajin ngentotin kita dek"

"Hi hi hi, iya mbak iya, adek pokoknya ga mau di nomor duakan oleh kerjaan, ngentot harus nomor satu"

"Iya dek, mbak juga lah, da umur ini, harus rajin ngentot biar cepat punya anak"

Harso hanya diam mendengarkan celotehan kedua wanitanya, sesekali dirinya mencium pipi Ghea dan Fhasya bergantian. Bagaimanapun juga dirinya sangat bahagia sehingga sulit baginya berbicara.

Sekedar mendengarkan wanitanya berbicara sudah cukup baginya. Apapun dia akan berusaha membahagiakan wanitanya dan menomor satukan wanitanya lebih dari apapun.

Perusahaan ?
Dengan dibantu wanitanya yang ada dihadapannya apalagi yang dirisaukan ?
Tiba2 harso ingat sesuatu,

"Mmm kita apakah ngobrol disini sampai kering dipanggang matahari atau pergi kemana untuk ngentot ? "

"Hi hi hi, mbak masnya ngambeg mbak, pengen buru2 ngentot mbak. Mmm masku sayang Fhasya gemes deh kalau gini sama mas, daritadi diam saja, sekalinya bicara ngagetin saja hi hi hi, mmmm hiiiihhhh"

"Dduuuh Sya yang pipi mas kok diuwel uwel tho sayang, dicubitin kaya gini saja deh hiiiihhhhh"

"Duuh ya, kalian ini lho, seneng banget nggodain mas, nanti mas marah kalian dientotin sampai ga bisa jalan lho... "

"Hi hi hi mau masss, ayolah mas... "

"Hi hi hi, sebentar ya mas, Nda telpon pak Amir dulu ya sayang, masnya ke bus dulu deh biar enak istirahatnya sama dek Fhasya dulu gih, 10 menit Nda nyusul deh"

"Ok mbak, aku ngetot dulu ya sama mas Harsonya"

"Monggo dek, awas kalau ga sampai ngentot ya, hi hi hi"


***


Sepeninggal Fhasya, Ghea menelpon pak Amir,

"Pagi pa Amir, sepertinya rencana kita untuk buat pesta jadi pak,

Mmm ya pak, pagi ini kami mulai jalan2 keliling Bali, pak Amir atur rutenya ya, terus tempat2 singgahnya juga tolong diatur....

Bahan makanan jangan lupa di sediakan full di lemari pendingin ya pak..

Baik pak, terima kasih pak.
Pagi"

Ghea menghela nafas panjang, baginya rencana menikah yang dia buat adalah kemustahilan, tetapi karena itu perintah orang "tua" Dan musti dijalankan, maka Ghea mempersiapkan acara pesta nikah dengan senyap.


Image Ghea​

Semuanya dipersiapkan memang tetapi tak ada yang tahu kalau yang akan menikah adalah dirinya. Tak ada yang tahu kecuali pak Amir seorang. Pak Amir memang ditugaskan untuk membantu segala nya, segala yang dibutuhkan oleh Ghea tanpa syarat.

Latar belakang pak Amir kenapa mau membantu Ghea, dan sebagainya Ghea sama sekali tak tahu, yang pasti hampir semua eksekusi rencana Ghea berjalan mulus saja tanpa hambatan.

Pak Amir tak digaji, tetapi main prosentase sebagai eksekutor dari semua rencana Ghea, dia dapat bagian prosentase saja. Sekitar 0.5% dari penghasilan bersih setelah dipotong pajak.

Jelas milyaran lah bagian pak Amir setahunnya, itu bukan buat dia sendiri, semua pengeluaran dia termasuk didalamnya biaya2 preman semuanya dia yang atur2 dari uang segitu.

Ghea tak main gaji sebab memang susah menghitungnya. Dengan main prosentase dia lebih nyaman dan pak Amir pun lebih nyaman dan bebas bergerak, karena secara operasional biaya pak Amir sulit dihitung dan dipertanggung jawabkan secara pembukuan dan perpajakan.

Semakin lama semakin berkembang bisnis Ghea, dan semakin banyak bagian pak Amir, dan itu wajar karena semua urusan macem2 yang Ghea ga mau tahu, juga semakin banyak. Anak buah pak Amir berada diluar sisten operasional dan pak Amirlah satu2 nya penghubung sistem operasional Ghea dan operasional nya pak Amir.

Artinya secara pekerjaan, sistem yg dibuat oleh pak Amir tak termasuk dalam sistem operasional Ghea. Pak Amir semacam sub kontraktor lah istilah kerennya. Dengan begitu, Ghea tak harus mengalokasikan biaya kendaraan, komunikasi dan sebagainya buat pak Amir, semuanya berjalan masing2.

Masalah pak Amir inilah yang awalnya ga bisa diterima kala Fhasya mau bergabung, sebab secara bisnis operasional modern aneh saja rasanya.

"Dek, biaya operasional manajemen sistem biasanya berapa dek ? "

"Mmm antara 2-5% mbak, kenapa ? "

"Coba kamu check biaya operasional sistemku berapa ? "

"Mmm mmm 1% tepatnya 1,2% mbak, kok bisa ?"

"Itulah fungsi pak Amir dek di dalam usaha mbak ini"

Dia menghemat banyak pengeluaran, aku masa ga kasih dia penghargaan dek? Total overhead aku ditambah utk pak Amir palingan di kisaran 1.6% khan dek?

Coba bandingin dengan sistem usahamu yang paling hemat sekalipun dek, berapa nilainya coba?"

"Mmm 2-5% itu sih teori mbak, biasanya aku habis di 6-8% malah, hassshh aneh saja sistemnya mbak ini, tapi ini sustain khan ? "

"Sustain itu apa ya dek? Kalau aku mulai dengan duit 200M bagianku dari mas Harso kemudian sekarang jadi sekian T, secara teori. Disebut sustain ga dek ?"

"Itu luar biasa mbak, hampir ga masuk akal secara teori bisnis mbak"

"Kejadiannya begitu lho dek, ga masuk akal bagaimana ?"

"Hasshhhh sebentar mbak aku mau pelajari dulu ini"

"Ok ga papa dek, keputusannya besok ya atau tidak sama sekali"

"Ok mbak"

Ternyata hanya butuh satu jam saja Fhasya masuk menjadi partner Ghea, bukan karena dirinya mengerti. Tapi saking penasarannya saja.

Fhasya yang suka analisa bisnis dan semacamnya geleng2 kepala dengan usaha ala Ghea soalnya. Ga masuk akal hitungan secara ekonominya. Itulah kenapa tadi waktu menjelaskan ke mas Harso dirinya masih sedikit bingung.

Ghea tersenyum mengenang bagaimana Fhasya kebingungan dengan pak Amir Effect dalam bisnis nya. Sambil tersenyum Ghea naik Bus dan melihat betapa mas Harsonya sedang mandi di dalam kamar mandi, ya mode kamar mandi yang diset oleh Fhasya agar mereka bisa mandi bersama. Ghea segera melepaskan seluruh pakaiannya dan kemudian ikut mandi bersama.


***


Pintu masuk Bus ada di bagian depan, merupakan ruang antara, sebagai pembatas antara bagian luar dan bagian dalam bus.

Tidak luas bagian ini hanya selebar dua meter dengan ada bagian semacam loker untuk meletakkan tas atau sepatu, payung dan sejenisnya, yang bila di rumah biasanya letaknya adalah di voyage atau ruang antara antara bagian luar dan bagian dalam,

Dari ruang antara ini ada pintu yang hanya bisa dibuka dari dalam atau oleh orang yang disetting bisa membuka tanpa kartu tapi dengan sidik jari dan retina mata.

Bagian tengah adalah bagian terbesar dengan panjang lebih dari 6 meter atau setengah panjang bus.
Bagian inilah yang bisa disetel menjadi 3 jenis ruangan.

Pertama :
Ruang keluarga lengkap dengan sofa dan semacam tv besar yang terhubung dengan satelit.

Kedua :
Ruang tidur besar lengkap dengan kasur yang empuk dan nyaman.

Ketiga :
Ruang jacuzy atau semacam bak mandi besar dengab whirpool atau olakan yang cukup untuk 4 orang.

Baguan belakang ada sekat menjadi 2, satu pantry dan satu lagi toilet dan shower.

Kenapa bus Ghea mahal ?
Karena bagian tengahnya bisa berubah secara otomatis dalam 3 mode. Sistem inilah yang membuat mahal. Karena perlu pengaturan sistem mekanisasi yang rumit dan sebuah program robotik yang juga rumit.


***


Saat Ghea masuk kedalam Jacuzy, Harso sedang merojok memek Fhasya, tepatnya Fhasya sedang menggerang karena lemas dan beroleh orgasme dengan ngangkangi Harso.

Seperti biasa kalau Fhasya main di atas pasti dia akan orgasme duluan sementara Harso kesananya seolah tinggal mengakhiri dengan semprotan pejunya.

"Mbaaak aku gantiin mbak, kalau main model begini aku mesti KO duluan, dduuuh ga kuat mbaak"

Lantas Fhasya berdiri dan mengambil tempat di ujung merebahkan diri kemudian menyetel Semprotan Whirpool membuat dirinya nyaman,

"Aku capek sekali mas, mbak, aku tidur dulu ya"

"Hi hi hi iya adek sayang bobo dulu gih, mas mu ini biar mbak yang jinakkan ya.. "


Image Fhasya​

Fhasya kemudian tertidur dalam Jacuzy dan tak takut tenggelam atau kelelep lah, soalnyanada sistem yang menyanggah tubuhnya dan kepalanya sehingga tak akan merosot.

Melihat betapa nyamannya Fhasya terlelap tidur seolah dipijit oleh semburan air dr lubang whirpool, tak kuasa Harso berdecak kagum.

"Luar biasa dek, ini kaya hotel berjalan dek, benar2 luxurious dek."

"Terima kasih mas, Nda buat ini semua harapannya cuma satu, bisa membuat mas nyaman dan senang, semua standar kenyamanan mas digunakan disini sebagai standar baku.

Makanya bus ini laku keras mas, soalnya standar kenyamanan mas, Nda tahu itu diatas rata2 kebanyakan orang. Persembahan dari Nda buat kecintaan Nda"

"Mmm terima kasih sayang, terima kasih. "

Tak kuasa Harso meneteskan air mata, melihat betapa besarnya rasa cinta Ghea padanya. Rasa cinta yang ngejawantah dalam bentuk pengabdiannya untuk memuaskan dirinya. Hanya itu dan awalnya malah tanpa harapan dibalas bahkan. Itulah rasa cinta yang luar biasa.

Harso menangis saking bahagianya, mendapatkan seorang istri yang luar biasa macam Ghea dan Fhasya sekaligus.


***


Sambil menangis Harso memeluk tubuh Ghea erat2 dan Gheapun turut menangis saking bahagianya melihat lelakinya begitu bangga dan bahagia memilikinya.

Sepanjang lebih dari 15 tahun hari2 dilalui oleh Ghea dengan mengenangkan kekasihnya dan mencoba membuat dirinya bisa diterima oleh kekasihnya setelah semua perjalanan hidup menghancurkan dirinya dan kekasihnya.

Usianya sudah mencapai 42 tahun, bukan usia yang muda lagi, setiap hari dirinya belajar banyak hal guna bisa menyenangkan kekasihnya sebagai istrinya. Suatu asa yang tak pernah Ghea lenyapkan dalam pikirannya.

Harapannya hanya satu, dirinya bisa bersanding dengan mas Harsonya, mengabdi kepadanya setelah banyak kejadian yang membuatnya telah mengecewakan kekasihnya.

Asa Ghea terus dipupuk karena diketahuinya Mas Harsonya selalu datang ke pantai Sanur guna mengenang masa indah mereka kala jadian dulu. Ada keyakinan yang kuat dalam diri Ghea bahwa Harso akan kembali padanya.

Dengan asa itu pula Ghea merawat diri dengan olah raga, senam juga dengan ramuan jamu2an yang dia pelajari sendiri.
Itulah Ghea sekarang yang diusia 42 tahun masih singset dan sintal layaknya wanita diusia 30an.


***

Harso mulai meraba pantat Ghea, yang sekal dan belum turun sama sekali. Susu Ghea yang masih mengkal malah, indah menggantung dengan putingnya yang cantik.

"Haasshhh duuh sayang, terima kasih telah merawat cintamu kepadaku, tak terbilang rasa syukurku telah bisa mendapatkanmu sebagai istriku. Duuh cintaku terima kasih"

Harso merasa, dirinya harus mengucapkan segenap rasa terima kasih kepada kekasihnya, memberikan penghargaan akan betapa selama ini kekasihnya masih tetap menjadi kekasihnya.

"Duuuh mass terimalah rasa cintaku padamu massssshhhhh aaaahhhhhhssss"

Ghea kemudian memasukkan kontol Harso sekaligus ke dalam memeknya, mendiamkannya sebentar kemudian Ghea mulai menaik turunkan pantatnya perlahan.

Perlahan saja gerakan naik turun pantat Ghea tetapi itu dilakukan sambil menggerakkan otot kehelnya sehingga kontol Harso seolah terperas didalam sana.

"Ooohhhhhh Ndaaaaa, ini gila Ndaaaa....
Ddduh gilaaa enaaaaaknya ndaaaaa"

Harso lagi2 dibuat tak berdaya oleh remasan otot kegel Ghea. Tak pake lama dari pada kalah, Harso secara beringas menaik turunkan pantatnya melawan. Mulut Harso membekap susu Ghea dan mengenyoti pentilnya secara rakus.

De javu....

Seolah ulangan, kali ini Ganti Ghea meliar dengan jeritan2 nya otot kegelnya yang mengencang menjadi seolah bumerang baginya dalam persetubuhan kali ini.

Setiap gerakan Harso bisa membuat memek Ghea dengan remasan otot kegelnya menjadi peka, sangat peka.

Akhirnya karena saking tak tahannya Harso lebih beringas lagi menggerakkan pantatnya naik turun, bunyi kecipakan air tak terelakkan, semburat kemana2 basah.

Ghea terpaksa mengimbanginya karena tubuhnya seolah tak mau diajak kompromi, godaan dan rojokan oleh Harso membuat birahinya melejit tinggi menjulang menghantam batas daya tahan nya. Orgasmenya sudah diambang batasnya, gerakan kegel Ghea semakin dikencangkan semakin terasa kenikmatan yang teramat sangat nikmat sehingga akhirnya dirinya tak tahan untuk menjemput orgasmenya.

"Mmmassssss akuuuu dapaaaat masssss....
Aaaaah aaaaah aaaah"

"Aarrrrghhhh deeeek aku ga kuat dekkkkk"

Akhirnya bersamaan mereka dihantam orgasme yang dahsyat, tubuh mereka berkelojotan seolah terkena strum beberapa saat.

Kemudian semuanya tenang....
Hanya bisik2 keduanya menyatakan rasa cinta mereka yang mendalam kepada pasangannya.

"Mas kita ke tempat tidur yuk, biar enak tidurnya, mas gendong dulu Fhasya gih, ke sana mas, aku ganti modenya dulu. "

Perlahan Ghea bangkit mengambil handuk yang kemudian diserahkan kepada Harso, setelahnya dirinya memencet suatu tombol.

Air Jacuzy terserap habis keluar kemudian ada tutup Jecuzy yang bergeser dan turun kebawah lantai, lalu naik sebuah papan yang kemudian membuka menampilkan sebuah ranjang besar yang cukup buat mereka bertiga.

Harso yang sudah menghanduki Fhasya kemudian meletakkannya di ranjang dan barulah dirinya mengeringkan badan selanjutnya menempatkan diri disamping Fhasya. Disusul oleh Ghea yang sekaligus menarik selimut untuk mereka bertiga.

Tak lama kemudian terlelaplah mereka bertiga
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd