Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET
31 Malam Membara



Nisa duduk diatas paha Harso dan kontol Harso telah amblas ke dalam memek Nisa, tetapi keduanya masih berpelukan mesra dan saling berbisik mengungkapkan rasa cinta dan sayang mereka kepada lawan bicaranya. Tak ada gerakan, tak ada rintihan yang menggugah birahi.

Belum saja !!

Seolah memang belum saja, karena keduanya masih ingin berlama2 bicara dan saling menyanjung memuji memuja lawan bicaranya, mereka masih ingin menuntaskan semua dengan kata2 yang memang sejak lama mereka ingin sampaikan.

15 tahun hampir atau nyaris selama itu mereka terpisah tepatnya "berpisah" karena satu pihak telah "mati" dan satu pihak lagi kehilangan ditinggal "mati".

" Sayang, kenapa "mati" jadi pilihannya ?"

Kenapa mati ?
Pertanyaan itulah yang membuat kepala Harso rela menunggu jawaban dan tak segera menggoyangkan pantatnya merojok memek Nisa.

"Nisa merasa tak ada lagi alasan menahan mas Harso. Waktu itu dengan meninggalnya anakku, sama dengan tanda perpisahan dengan mas Harso.

Mmm dalam benak Nisa, mas Harso rela menikahi Nisa demi membuat Nisa tertutup aib karena telah hamil. Pasti perceraian akan segera dilayangkan, itu yang Nisa tak akan bisa hadapi.

Nisa kalut dan merasa hina, apalagi kala Amalia jenasahnya dipulangkan ke rumah untuk dimakamkan.

Maka, demi menjaga agar mas Harso tidak sulit untuk menceraikan Nisa, maka dibuatlah sandiwara seolah Nisa yang meninggal. Bagaimanapun juga, Nisa tahu dan paham bagaimana pandangan mas Harso terhadap Amalia.

Mas Harso sakit lama hingga akhirnya Ghea menikahi orang lain ya gara2 Amalia.
Mas Ridho meninggal, entah kenapa. Aku yakin juga salah satunya gara2 Amalia juga.
Mas Harso akhirnya "terpaksa" menikahiku ya langsung atau tak langsung gara2 Amalia.

Dan aku sangat sayang dengan Amalia, aku rela menjadi dirinya, ikut mati demi ikut menebus dosanya pada mas Harso.
Agar mas Harso tak perlu lagi menceraikan Nisa. Mas Harso bisa langsung bebas.
Aku tak mau lagi menjadi beban dan lebih berdosa kepada mas Harso, apalagi kala aku tahu mbak Ghea telah bercerai dengan mas Sugi.

Meninggalnya Amalia membuat aku berfikir ulang dan meyakini kalau aku yang mati, mas Harso pasti akan balik ke Ghea, sedikit banyak aku merasa berdosa kepada kalian berdua. Sekalipun yang berbuat bukan aku sendiri, tapi tetap saja aku merasa berdosa"

"Gadis bodoh, memang kamu pikir aku itu ga tahu soal Amalia ? Kenapa kamu merasa harus ikut menanggung dosa dia ? Asshhh duhai sayangku, kalau saja kamu tahu, sejak menikahimu, aku menutup semua pandangan terhadap wanita lain. Bahkan kemudian aku mulai sayang dan cinta kamu sebagai Annisa bukan sebagai kekasih Ridho lagi.

Hasshhh aku memang suka diam dan tak berbicara, aku pikir toh nanti kamu pasti akan tahu. Kematianmu membuatku hampir gila.

Karena aku seolah tak sanggup melindungimu dan mendampingimu di saat2 terakhirmu. Padahal seandainya saja kamu tahu, aku ke China alasan terbesarnya adalah menghindarimu agar aku bisa tahan tak menciummu dan menggaulimu karena merasa bukan itu yang kamu mau."

"Mmmm kita ini masing2 terlalu percaya sama pemikiran kita sendiri dan abai pada rasa dan pikiran pasangan kita yamas, mmmm asshhhh aaaassskkhhhhhh"

Selesai berkata kata, Nisa mulai menaik turunkan tubuhnya, perlahan dia bergerak seolah dengan itu, rasa nikmatnya bisa dia resapi dalam2.

Harso juga mulai merabai sekujur tubuh Nisa, melumati bibirnya juga dengan perlahan.


***


Nisa masih menaik turunkan tubuh perlahan saja, tapi begitu dalam rasanya dirinya menikmati setiap gesekan kontol Harso dengan memeknya.


Image Annisa aka Nisa​

Matanya masih saja terpejam, mulutnya terbuka sangat sexy dimata Harso. Segera saja mulut Nisa lagi2 disergap oleh Harso, dilumatnya tapi dengan kebuasan yang bertambah.

"Aaaassshhhh paaaaaaahhh enaaaak nyaaa, mmmm pentilku duuuh enaknya paaaaaa, terusss aaaaccchhsssss"

Pentil Nisa yang sedari tadi dipilin2 oleh Harso akhirnya membuat Nisa mulai panas. Gerakan Nisa mulai tak bisa perlahan. Nisa mulai menunggangi kontol Harso lebih giat seolah pemain rodeo menunggangi kuda yang binal.

Pantatnya kadang membesot besot ke depan dan belakang, apalagi kala Harso menjadi gemas dengan susu Nisa yang bergoncangan keatas kebawah ke kiri dan kekanan sangat indah. Segera saja puting Nisa menjadi santapan mulut Harso yang memang sudah berhadapan dengan susu Nisa yang membusung akibat Nisa membuang kepalanya ke belakang menanggung nikmat.

"Aasshhhh maasss e eeeeenaaaaakkk duuuh putingku enak massa, yaaaa remas teruass susuku.

Aaaaaaah kontol nikmatttsshhhhhh gilaaaaa aaduuuh aaaku mau keluar massssshhhh aaaaaauuuhshhh

Akkkkkkuuuu keluaaaaarrrrrrr"

Tubuh Nisa berkelejat kelejat menyambut datangnya orgasmenya yang dahsyat, orgasme hadiah dari Harso dengan penuh rasa cintanya.

Harso membelai mesra tubuh Nisa, wanita yang pernah menjadi istrinya, dan seharusnya memang masih istrinya kalau saja tak "ditulis" sebagai wanita yang telah meninggal dunia.

Harso memang berniat memberikan kepuasan bathin yang bisa memenuhi hasrat dan segenap kerinduan Annisa padanya, juga dirinya memang ingin mereguk segenap kenikmatan yang berbalut rasa cinta dan kerinduan pada wanitanya ini.

Setelah mengalami orgasme, dan tubuh Nisa melemas, Harso kemudian menggendongnya berdiri dan menyabuninya penuh rasa sayang. Digosoknya tubuh Nisa yang bersandar kepadanya, dan digosoknya tubuhnya sendiri lalu membilas tubuh mereka berdua.

Harso melakukannya seolah napak tilas dulu dirinya memandikan istrinya dengan penuh kasih.


***


Harso membaringkan Annisa ke ranjang di ruang istirahat setelah menghandukinya. Nisa yang memang diam membisu sengaja begitu demi mengenangkan perjalanan kisah mereka kala masih bersama sebagai suami istri.

Membiarkan Harso meladeninya hingga merebahkannya di tempat tidur, seperti kala itu, namun bedanya kali ini mereka melakukan persetubuhan disela sela kegiatan mandi bersama itu. Persetubuhan antara suami istri yang sangat diidam idamkan oleh Nisa dan tak kunjung diperolehnya selama mereka hidup bersama.

"Maasshhh peluk aku masssh buat aku melayang layang di angkasa masshh"

Nisa memeluk Harso seolah tak mau lepas dan membisikkan agar Harso "menggaulinya" lagi.

"Mmmm sayang.... Mmuaaach.... "

Harso paham keinginan Nisa, kalau bisa bahkan sampai ga kuat mereka harus melanjutkan semua yang telah dimulai demi membayar semacam hutang masa lalu.

Hutang terpendamnya keinginan bercinta, menuntaskan segala rasa dan hasrat di jiwa setuntasnya. Keinginan Harso jugalah sama, sejak dulu dirinya menahan nahan diri untuk tidak "menggauli" Nisa istrinya demi Kekasih Nisa yang telah meninggal, Ridho.

Saat ini mereka tak ada lagi ganjalan, tak ada lagi halangan baik rasa ataupun raga, semua bisa mereka bebaskan sebebas bebasnya.

Harso take a lead, mulai memimpin dengan pelukan mesranya dan kecupan2 sayangnya, tangannya mengelus lembut sekujur tubuh Nisa. Membelai susunya bahkan putingnya, membelai memeknya, pahanya semuanya.

Tak ada satu jengkal tubuh Nisa yang tak teraba oleh tangan Harso, mengalirkan hawa kerinduan dan hasrat yang membara ke tubuh Nisa.

Nisa pun terangkat nafsunya secara pasti, dibalasnya semua perlakuan Harso dengan setimpal.

Mulutnya membalas kecupan bibir Harso dengan lumatan yang panas. Tangan Nisa membelai punggung dan pantat Harso, kontol Harso tak lepas dari belaian Nisa. Malah khusus disini Nisa mulai mengocok lembut kadang membelai pelirnya.

Malam semakin panas. Harso kini tanggap akan kode kode Nisa, susu Nisa mulai diremasnya, lidahnya berbelit mesra dengan lidah Nisa. Memek Nisa tak ketinggalan mulai dimasuki oleh jemari Harso. Meski perlahan tapi semua menjadi semakin panas dan semakin panas.

Harso mulai menaiki tubuh Nisa, dan merangsek melumat susu Nisa, tangan Harso lantas mengangkangkan paha Nisa lebar lebar dan langsung kontolnya menyergap masuk ke memek Nisa.

Bagi Harso, sudahlah pemanasan sudah lewat saat nya main langsung enak saja.
Segera pantatnya mengenjot memek Nisa dengan kuat dan konstan. Memek yang memang sudah berkali2 keluar itu sudah bisa dihajar. Cairan sudah meluber dan memang hanya butuh langsung sergap.

"Aaaachhhhh eeeeenaaaaaaaakkkk masssss
Aaaah aaaaah duuuh enaaaakk massss....
Kencengin massss"

Tepat seperti perkiraan Harso, Nisa butuh di hajar langsung, maka pantatnya pun mrnjawab dengan rojokan yang lebih kencang dan kuat serta dalam.
Nisa dibuat geleng2 kepalanya akibat kenikmatan yang dia rasakan sangat luar biasa.

"Mmmaaaaaaa eeeeeeenaaakkkk dduuh aaaaasssssshh aaaaah aaaah aaahhh duuuh aaakuuu mau keluaaaaaaarr aaaarrrrggghhhhh"

Nisa menggeram kuat saking enaknya dan saking nikmatnya, kepalanya menggeleng2 lebih kencang, tubuhnya bergerak ga keruan, pantatnya ikut naik turun melawan gerakan Harso. Menyongsong rasa orgasme yang sudah di depan mata.

"Mmmaasssssss ggaaaaa kuuaaatttt
Aaaah aaaaah aaaakuuu keluaaaarrrrrggghh...
Aaaaah aaaaaaaah aaahhhhh maasssss"

"Aaarrghhh aaaku bentar lagi sayang... Aaaagggrrhhh aaaaaaaahhhhhhhhhhh"

Hanya berselang beberapa saat akhirnya Harso bisa orgasme dan mebanjiri memek Nisa dengan pejunya.

"Mmmm aasshhhh aasshhh hangat massss, semoga hamil mas ya, haashhh aaaahhhh aaahhhsssss ini masa suburku mas"

"Mmmm eehhh ga papa gitu hamil ? "

"Gimana ga boleh pa, mmmm sama suami sendiri ini hi hi hi"

"Mmmmm memang kenapa dulu ga berani minta dientot ?"

"Mmm malu lah aku mas, masnya dingin gitu"

"Ha ha ha, masa sih ? Mmm sekarang mau nambah lagi nggak ?"

"Isssh mas Harso nggodain melulu, mmm sebentar ya, mmm boleh request ga mas ?"

"Hayo lah, apa permintaannya memang ? "

"Mmmm mama pengen main diatas, terus main tusuk belakang, mmm terus dari samping juga, mmmm pokoknya pengen nyoba macem2 gaya boleh ? "

"Ha ha ha memang kuat gitu ? Ini saja dah lemes gini. Ha ha ha, ayolah ma, papa baring dulu, katanya mau main diatas ? "

"Hi hi hi khan mama sudah minum ramuan pa, sampai pagi kuat kayaknya deh, lemes dikit seger lagi kok asal berhenti sebentar.

Mmm mama naikin nih ya, mmmm aaaachhhh aaaasshhhh enaknya massssss kontolmu ga ada matinya....

Duuh enak maasss...
Penuh nih mas, sampai mentok ke dinding rahim niih... Aassssshhhhassshhhh

Aaashhhh aaaaah
Maaammaaa goyang yaaaa maashhhh aaaaaassshhhhh

Yaaa maasssahh susuku sambil diremes gitu yang agak keras maassshhh aaaaaaaaahhhh duuuh enaknyaaaaa aasshhhhhaaaaa aaahhhh"

Entah karena memendam keinginan lama, atau memang belum 100% puas, Nisa langsung saja menggoyang pantatnya kedepan ke belakang keatas ke bawah memutar juga kadang, sambil meracau gak jelas maunya.

Harso meremas susu Nisa sambil mencubiti putingnya. Tangan nya kadang juga membelai pantat Nisa sekedar mengelus kadang meremas ringan2 saja. Harso paham, Nisa sudah lama tak bermain cinta, setidaknya itu pengekuannya. Maka itu Harso meladeni semua keinginan Nisa agar semua rasa penasaran di hatinya tuntas terobati.

Harso hanya perlu menstimulan agar Nisa bisa terpuaskan rasa nya, sedikit kadang Harso mengecup puting susu Nisa, menyodoti walau sebentar, tangannya kadang meremasi keras, kadang membelai susu Nisa, meremasi pantat Nisa.

"Oooohhhh massss eeeenaaaaaaakknyaaaaasshhhh aaahhhhh
Aaahhhh aaaahhhaaaasshhhh
Duuuh enaknya masssss pentilku eenaaaaakkkkkssshhhh
Duuuh aaaku mau keluaaar maassss"

Nisa lagi2 sudah diambang orgasmenya walaupun hanya sebentaran dirinya bermain diatas Harso. Harso dengan apik memainkan perannya memberikan kenikmatan pada Nisa, memberikan keleluasaan padanya mencari kenikmatannya sendiri sambil membantu membuat Nisa dengan cepat memperoleh puncak orgasmenya.

"Aaaaaccchhhhhhhhssss enaaaaaak nyaaaaaa maassss akuuu keluaaaarrrrrggghhhh aaaaarrghhh aaaasssshhhh"

Nisa menggelepar gelepar memperoleh orgasmenya, pantatnya naik turun dengan keras seolah agar rasa nikmat yang didapat benar2 maksimal. Meracau menjerit hingga akhirnya Nisa ambrug lemas di dada Harso.

Nafas Nisa memburu, tapi wajahnya benar2 bersinar karena impiannya untuk bermain WOT secara utuh terlaksana hingga dirinya memperoleh orgasmenya.

"Haasshhh haasshhhh duuh enaknya maasss aaashhhh aaaaahhhhhsssss haasshhh"

"Siap main doggy ? Tusuk belakang ? Mmmm? "

Harso membisiki Nisa untuk berganti style, karena Harso paham, Nisa telah meminum ramuan neneknya sehingga tubuhnya akan kuat menahan berkali2 orgasme.

"Oooohhh aaasshhhhh aaayook massss tuntaskan semua rasa ingin tahuku masssss, ayok mas"

Harso segera mencabut kontolnya dan membalik tubuh nya dan menarik pantat Nisa sehingga menungging, segera dimasukkan kontolnya dalam2 sekaligus. Kemudian dia diamkan sebentar.

"Ooossshhhh maassssh enaaaakkk aashhh lanjut mas, kencengin sajaaaaa maashhhhh"

Harso pun melakukan apa kata Nisha, segera kontolnya dirojokkan dengan cepat dan Harso memang ingin menumpahkan pejunya kali ini karena sudah diambang kepala kontolnya.

"Aaaaaachhhh eeeennnaaaakkkk masssss terusss yaaaa massa kaya begitu aaaaacchhhh assshhhh ooowww susuku bener masssss diperas gituuuuu
Ooooohhhh aaaduuuuh aku mau keluaaar laaagiiiii ooowwwwww maaasssssshhhh
Enaaaaaakk"

Harso menelungkup di punggung Nisa sambil meremas susu Nisa dengan semangat sambil lidahnya menjilati leher Nisa. Sementara kontolnya semakin kencang dan bertenaga keluar masuk memek Nisa.

Harso menggeram seolah harimau memangsa mangsanya, karena puncak orgasmenya sudah diambang batasnya. Nisa meracau menjerit lebih gila.

"Ddduuuuh maasssss enaaaaaaak nyaaaaaaaaa ddduuuh aaaaauucchhhhh aaaakuuu gaaa taaaaaahhaaaaaannn
Maassssssss"

Nisa melolong menjemput orgasmenya karena Harso juga sama hendak orgasme sehingga Harso tak mengurangi rojokannya kali ini.
Tetap kencang dan bertenaga sementara tangannya sudah memerah maksimal susu Nisa.
Tak ayal Nisa seolah terus menerus memperoleh orgasmenya secara beruntun hingga akhirnya Harso melesakkan dalam2 kontolnya sambil memancarkan pejunya ke dalam memek Nisa.

"Ooowwwww maasssssssss aaaaaachhhhhhkkk aaakauuuuu habisssss ini maasssssss eeenaaaaak angeeet maasssss"

"Aarregghhhhh aarrghhhhhhh biar jadi anak sayang, mas masukin dalam2 pejuku, aarrrghhhhhhhh aaaaaaaaarrrghhh aaaahsssss hhasshhhhh haaashshh.

Duh enaknya sayang, ddduuuaaaaahhhhss enaaakssssshhhh aaaaahhhhsssss"

Keduanya lantas ambrug, Harso kemudian berguling kesamping tubuh Nisa, memeluknya dengan penuh kasih sayang.

"Haassshhhh hhhaaaaahhh hhhaaaahhh maas itu tadi enak banget maassss ooowww enak bangett, duh lemes aku massss, istirahat bentar ya masss"

Harso tak berbicara apa2 baginya asal wanitanya terpuaskan dirinya merasa sudah cukuplah, dengan rasa sayang Harso membekap tubuh Nisa mengelusnya menciuminya hingga akhirnya keduanya tertidur lelap.

Tidur berpelukan sambil tangan Harso mengelus elus tubuh Nisa seperti kala mereka dulu tinggal sebagai suami istri.

Air mata Nisa meleleh dalam tidurnya, seolah kepuasannya benar2 memuncaki segala rasanya dan kebahagiaannya sudah teraih secara maksimal. Mungkin begitu, setidaknya itulah yang paling mungkin.

Tangisan haru dalam tidur Nisa benar2 membuat Harso seolah ikut menangis dalam tidurnya.

Entah apa yang dipikirkan oleh Harso sehingga dirinya tertidur sambil mengeluarkan air mata.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd