Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

Bimabet
TOP SECRET
32. Kisah Kelabu Masa Lalu



Lewat tengah malam, Nisa terbangun diangkatnya tangan Harso yang memeluknya dan kemudian Nisa berputar menghadap ke arah Harso. Memandangi Harso mulai dari rambut, dahi, mata hidung dan bibirnya. Memandanginya lekat2 seolah ingin merekam wajah itu dalam2 ke kepalanya. Nisa tersenyum2 sendiri mengingat bagaimana mereka berdua bercinta tadi. Begitu melenakan dan benar2 membuatnya merasa puas dan terpuaskan baik lahir maupun bathin.

Bercinta dengan Harso, "suaminya" memang seolah penghapus rindunya selama ini. Dirinya hanya bisa melihat dari kejauhan sambil mengenangkan kebersamaan mereka yang hanya selama beberapa bulan saja. Kenbersamaan yang singkat namun sangat membekas di hati Nisa.

Sebenarnya, Nisa tak berharap Harso akan mencintainya. Bagaimanapun juga pernikahan mereka seolah transaksi hutang piutang dan balas budi. Bukan soal cinta dan soalan hati, hanya karena para keluarga ingin menutupi aib semata.

Tapi kebersamaan yang hanya sekitar 6 bulanan itu, begitu membekas di hati Nisa. Semua sikap dan perlakuan Harso padanya betul2 membuat benih2 cinta dan kasih sayang tumbuh subur dalam hati Nisa. Bahkan akhirnya mengubah posisi Mas Ridho "kekasih"nya dalam hati Nisa sebagai bagian masa lalu saja.

Seluruh Hati dan jiwa raga Nisa telah leleh dan melebur menjadi serpihan2 yang kemudian terbentuk ulang dengan hanya ada nama Harso didalamnya.

Memeluk Harso dalam2 seolah ingin menyatukan dirinya, tubuhnya dan cintanya kepada Harso. Mengenangkan kembali bagaimana dulu Harso memeluknya dalam2 serta membelainya kala malam2 dirinya seolah dikejar rasa bersalah.

Rasa bersalah yang dalam karena telah membuat Harso seolah terikat padanya tanpa mencintainya. Malam2 yang dingin itu sering Nisa menangis meratapi nasibnya, yang bersuami tetapi seolah tak terjangkau olehnya.


***


Annisa Putri memang mempunyai "rasa" pada Harso, jauh sebelum Harso secara tiba2 datang ke rumahnya kala itu karena adanya keinginan untuk bertanya mengenai Amalia.

Annisa mengenal dari jauh sosok Harso kala dirinya masih kuliah S1 bareng Ghea, sahabatnya yang akhirnya menjadi kekasih Harso. Annisa sebenarnya sudah lama ingin mendekati Harso, bahkan sebenarnya Ghea mendekati Harso kerena ingin mengenalkan Annisa kepada Harso.

Tapi apa dikata, jangankan mengenalkan dirinya kepada Harso, Ghea lantas malah menjadi kekasih Harso. Dan perasaan bertepuk sebelah tangan itupun akhirnya dipendamnya. Annisa kemudian menjauhi Ghea kala lulus S1 dan mengambil S2 di perguruan tinggi di Singapura karena memang dirinya mendapat beasiswa karena nilai2nya yang bagus dan karena ada rekomendasi professor pembimbingnya yang memiliki hubungan yang akrab dengan universitas di Singapura.

Sepulang dari Singapura, Annisa menjadi asisten sang Professor untuk mengembangkan salah satu temuannya. Mulailah Annisa seolah terkubur dalam2 dengan penelitiannya bersama sang professor. Suatu penelitian yang akhirnya beroleh beberapa paten.

Kehidupan percintaan Annisa tergolong hambar kalau tak bisa dibilang pahit. Hingga akhirnya Amalia tahu masalahnya dan marah pada Harso juga Ghea. Seolah mereka berdua adalah para penjahat yang harus dihukum karena menyebabkan saudara kembarnya merana.

Amalia yang memang mengambil jurusan yang sama di sebuah universitas negeri juga tetapi kota lain yang juga bonafide. Akhirnya mendekati Ghea berpura2 sebagai Annisa. Satuhal yang orang tak paham dan tahu adalah soal Ridho. Ridho adalah kekasih dari Amalia dan memang hendak melangsungkan pernikahan malah.


Image Annisa​

Demi membuat perhitungan dengan Ghea juga Harso, Amalia malah nekad memutuskan hubungannya dengan Ridho. Padahal rencana mereka menikah tahun depan nya sudah disetujui oleh para keluarga.

Suatu jalinan cinta kasih yang ruwet dan sangat membingungkan. Yang pasti Annisa sebenarnya tak tahu menahu masalah tersebut. Dirinya benar2 tenggelam dalam penelitiannya bersama professornya, karena memang sedang dalam taraf yang membutuhkan perhatian luar biasa dan tidak bisa sambil berfikir soal percintaannya.

Rupanya amarah Amalia kepada kedua orang yang dianggapnya menyakiti Annisa begitu dahsyat. Amalia tak saja merusak hubungan Harso dengan Ghea, namun juga hubungan Harso dengan Pak dokter Sugi yang tak ada sangkut pautnya. Begitu luar biasanya amarah dan kebencian Amalia, sehingga sudah tak pedulikan hubungannya dengan Ridho bahkan.

Untungnya, Annisa dan Amalia selalu menutupi keberadaan mereka sebagai saudara kembar identik.
Mereka sekolah di tempat yang selalu berbeda sejak SMP, karena ternyata menjadi saudara kembar identik itu suka menjadi bahan bullyan teman2nya.

Sejak SMP mereka sepakat utk tidak sekolah di tempat yang sama. Dan tak pernah bercerita kepada siapapun teman2nya kalau mereka saudara kembar. Potongan rambut dan cara berpakaian mereka juga ubah sehingga mereka benar2 seolah berbeda.

Karena kasihan kepada Ridho, maka Annisa seolah berperan sebagai kekasih Ridho untuk menutupi segala sepak terjang Amalia. Kisah menjadi tragis ketika Annisa di rumahnya selama liburan panjang hampir 10 hari dan penelitiannya dinyatakan sukses dan selesai sehingga Annisa bisa istirahat di rumahnya di Banyuwangi.

Datanglah Harso yang mengguncangkan dunia Annisa. Karena Harso datang dengan sebuah cerita tentang Amalia dengan kelakuannya.

"Mas Harso, Amalia memang kembar identik denganku mas, meski sifat dirinya kadang berbeda sama sekali dengan ku, aku memang pendiam dia selalu riang. Aku memang suka mengalah dan dirinya selalu berusaha mendapatkan keinginannya, tapi dirinya bukan berwatak jahat"

"Haaassshhh dek, mas pahan kalau kamu tak akan menjelek2an saudarimu kandung bahkan kembaranmu. Ga papa kok dek, cuma yang mas hadapi saat ini memang berbeda kharakter dengan Putri yang kemaren2 aku hadapi.

Aku juga akhirnya paham kalau Ghea juga merasa aneh saja dengan Putri yang kemaren"

Belum lama Harso berbincang dengan Annisa, datanglah mas Ridho, mau tak mau Annisa di depan Harso mengakui bahwa Ridho adalah kekasihnya. Dan bersandiwara begitu agar Ridho tak salah paham dengan Amalia nantinya, sebab Ridho memang tak tahu soal Annisa. Untungnya, Ridho memanggilnya dengan "Putri" juga.


***


Annisa juga sebenarnya pernah bermesraan dengan Ridho sebelumnya, ini juga gara2 Amalia.

"Nis, kamu sudah pernah ciuman kah ? "

"Isssh kamu ini, aku mana ada pacar sampai bisa begituan ? Nanti lah kalau ada pacar hi hi hi"

"Mmm nih lihat, mas Ridho mau ngajak nonton, kamu yang pergi ya ? Aku mau ujian soalnya, malas pergi2. Makanya aku bilang ada disini, tahunya dia pulang ke kota ini. Jadi we susah nolaknya"

"Terus ? "

"Ya aku ok in saja, tapi kamu yang berangkat ya ? Aku lagi malas soalnya"

"Lhaa kok aku ? "

"Hi hi hi sesekali ciuman lah mmmm mas Ridho juga suka remes2 susu nis"

"Iiih kok aku ? "

"Ya sekali sekali boleh lah aku bagi mas Ridho sama kamu Nis, hi hi hi"

Percakapan itulah yang akhirnya membuat Nisa pernah 2x kencan dengan Ridho dan mengenal bercumbu dengan lawan jenisnya, bagaimana berciuman dan bagaimana gairahnya terangkat tinggi kala susunya diremas2 oleh Ridho.

Sampai bahkan pernah memeknya digesek2 oleh tangan Ridho meski masih dari luar celana dalamnya. Meski begitu celana berbahan lycra yang tipis seolah tak ada batas antara memeknya dan jemari Ridho.

2x kencan itu, Nisa memperoleh 2x orgasme, dan mulutnya pernah melumat kontol Ridho sehingga muncrat di mulutnya juga. Kok bisa Nisa mengoral kontol Ridho ? Ya Nisa belajar dari berbagai sumber, sebab itu salah satu pesan Amalia padanya agar menservice kontol Ridho, sekalian kenal yang namanya kontol.

Pengalaman inilah yang membuat Annisa tak masalah bermesraan dengan Ridho dan tak kaku lagi dihadapan orang lain berlaku seolah kekasih Ridho, juga dihadapan mas Harso.

Semuanya berjalan normal, kalau saja Amalia tak datang, waktu itu Ridho sedang ke belakang hendak bebersih dan kencing setelah perjalanan jauh.


***


Kala itu Amalia kalap hendak membunuh mas Harso. Sementara Annisa hanya diam membisu dan bengong saja. Kala Ridho melerai Amalia entah kenapa tiba2 setelah Amalia bisa ditenangkan Ridho pingsan.

Itulah kenapa, Ridho tak sempat mengenali ada 2 Putri. Peristiwa itu terjadi begitu singkat dan dahsyat serta membawa korban 2 lelaki pingsan. Mas Harso jelas tertusuk, sedangkan mas Ridho baru disadari setelah di rumah sakit, dia terkena kanker otak.

Amalia menghilang.
Karena keluarga mas Harso, atau bapak mas Harso ternyata masih saudara dengan bapak Putri, karena kakek mas Harso adalah sepupu kakek Bapak Amalia, kasus ditutup kerana kebesaran hati keluarga mas Harso.

Sepanjang 5 bulan mas Harso di rumah sakit, Annisa lah yang selalu menjaga dan bertugas merawatnya, srbagai salah satu wujud pertanggung jawaban juga karena ga enak dengan keluarga mas Harso.

Sementara itu, mas Ridho menjadi semakin lengket dengan Annisa, dan terus menjalankan rencana pernikahan yang seharusnya dengan Amalia. Annisa tak tahu harus berbuat apa kala itu, ada rasa kasihan mengetahui bahwa mas Ridho sakit kangker otak dan umurnya tidak akan lama lagi.


***


"Mmmm kenapa menangis sayang ?"

"Ooohh mas sudah bangun, Nisa terkenang dengan Lia, sungguh malang nasibnya"

"Mmm ada yang mas belum tahu atau Nisa mau ceritakan ?"

"Iya mas, Amalia berbuat seperti itu sebenarnya karena marah, seolah mas Harso dan Ghea menyebabkan aku seolah si punguk yang merindukan bulan.

Sebenarnya Nisa itu tertarik dan jatuh cinta dengan mas Harso sebelum mas Harso jadian dengan Ghea. Ghea sendiri berkenalan dengan mas tujuannya awalnya agar mas bisa berkenalan dengan ku"

"Eh. Lantas Ridho itu siapa ?"

"Mas Ridho itu kekasih Amalia mas, saking terobsesinya ingin membalas dendam kepada kalian berdua, Amalia memutuskan atau menjauhi mas Ridho"

"Eeeh kok bisa ? Lantas kenapa mau menikah denganmu ? "

Harso seolah langsung terjaga dan kemudian duduk kemudian memeluk Nisa agar bisa bercerita lebih lanjut.

"Sebenarnya bukan denganku mas, dengan Amalia, mas Ridho ga tahu kalau aku dan Amalia orang yang berbeda. Pas melerai mas dan Amalia, dan tahu kalau mas pingsan bersimbah darah lantas mas Ridho menyuruh Amalia melarikan diri. Waktu itu aku ada di pojok tak terlihat oleh Ridho, sehingga Ridho ya menganggap Amalia itu yang pergi itu dan tak tahu aku Annisa.

Setelah itu mas Ridho pingsan"

"Eeh ada kisah itu tho ? "

"Iya mas, sebulan mas Ridho di rumah sakit, ternyata hasil pemeriksaan diketahui mas Ridho kena kanker otak stadium 4.

Umurnya tinggal menunggu harinya. Hiks hiks hiks. Tak ada yang berani memberi tahunya, dan semuanya merahasikannya kepada mas Ridho. Itulah kenapa mas Ridho masih merencanakan menikah dengan Amalia.

Sementara Amalia belum berani pulang. Aku tak tega menolak keinginannya. Hiks hiks hiks

Mas Ridho meninggal bukan karena dibunuh atau apa mas, dia meninggal karena pingsan, kankernya kambuh saat mengemudi di jalanan kumitir dan mobilnya masuk jurang"

"Ooooh kasihan si Ridho, duuh setidaknya dia telah menyelamatkan aku.
Lantas bayimu kapan buatnya ? He he he, lumayan lah si Ridho ga rugi dapat kamu"

Harso meringis, bagaimanapun juga dirinya sudah dewasa, membicarakan hal demikian tanpa sakit hati dan cemburu Harso mampu.

"Itu bukan bayi mas Ridho"

"Eh, lantas bapaknya siapa ?"

Pengakuan Nisa seolah petir di kepalanya, sebab dirinya dulu mau menikahi Nisa karena itu dianggapnya bayi Ridho dan sebagai balas budi dirinya mau menikahi Annisa.

"Itu cerita yang paling menyakitkan dan paling membahagiakan sekaligus.

Saat itu di rumah sakit, aku jaga menunggui kamu mas, setelah sembuh kamu ambrug lagi ada kalau dua bulan lebih, gara2 mas tahu Ghea menikahi mas Sugi. Secara fisik kamu sudah sembuh, tetapi berita itu mengguncangkan hati dan pikiranmu, makanya dokter menyarankan mas di opname lebih lama guna menyembuhkan mas secara mental juga.

Waktu itu, kira2 seminggu setelah mas diputuskan dirawat lebih lanjut untuk observasi. Kaki dan tangan mas diikat ke tempat tidur.

Mmm tiba2 mas membangunkanku minta antar ke kamar mandi, aku melepas ikatan tangan mas karena aku lihat mas sudah tenang.

Tiba2 mas menyeringai dan mata mas merah, kemudian mas memperkosaku, mas menyebutku perempuan sundal yang kabur bersama sahabat mas. Mas meneriakkan nama Ghea.

Itu malam yang paling aku kenang dalam hidupku mas, bagaimana seorang lelaki yang aku cintai dan lebih aku cintai setelah aku merawatnya memerawaniku dan menggauliku, aku ikhlash sepenuhnya tubuhku buatmu.

Tapi malam itu aku kenang dalam2 juga sebagai malam paling menusuk hatiku, paling menyakitkanku, karena mas menggauliku seolah melampiaskan amarah pada wanita lain, meski itu sahabatku sendiri"

"Ya tuhan, jadi itu anakku ? "

"Ya mas, itu adalah anakmu, aku masih perawan dan mas yang merenggutnya, Ridho memang pernah menciumku dan meremas susuku dan memekku, itu pernah kami lakukan karena aku menyamar sebagai Amalia. Tak pernah lebih jauh, dan yang mengambil perawanku adalah mas, juga membuahiku.

Memang hanya sekali itu aku merasakan nikmatnya diperkosa, meski diperkosa aku berusaha menikmatinya dalam tangisan karena mas menyebut nama perempuan lain

Hiks hiks hiks, itu anakmu mas, dan itu tak ada yang tahu selain diriku dan mas Ridho. Karena ternyata dirinya melihat kala mas menggauliku. Aku melihat kedatangan mas Rifho juga dan menatap matanya tapi aku menggelengkan kepalaku tanda dia ga usah ikut2 melerai

Ntah kenapa mas Ridho menganggukan kepalanya dan berlalu. Mungkin dilihatnya aku berusaha menikmati rojokan kontolmu dalam memekku mas. Atau ada alasan lain yang aku tak tahu.

Seminggu setelahnya mas Ridho mendatangiku mengajak bicara, dia bicara soal pernikahan dan juga perceraian sekaligus, sebab undangan sudah kadung dicetak dan semua sudah dipesan olehnya. Akhirnya dia tahu juga kalau aku Annisa bukan Amalia setelah melihat aku merelakan diri kamu perkosa mas.

Akhirnya Ridho bilang, aku lebih baik denganmu mas, karena ternyata setelah sembuh dari rumah sakit dirinya akhirnya tahu kalau aku bukan kekasihnya, dan kekasihnya telah menikah dengan sahabatmu mas.

Mungkin itu satu2 nya yang membuatku mengenangnya lebih dalam, sikapnya yang tenang kala memberitahukan itu dan pelukannya yang erat kala itu seolah berpamitan. Sebab kemudian dirinya masuk jurang.
Entah karena sakitnya atau karena bunuh diri aku tak tahu. Semuanya diam seolah tak perlu membahasnya, cukup sampai disitu"

"Yaaaa tuuhaaaanku, betapa besar dosaku padamu Sayang ku.."

Harso tak kuasa menahan tangisnya, karena rasa dosa pada Nisa yang menggedor dadanya. Benar2 Harso menangis terguguk setelah mendengar kisah Annisa.

Kisah yang benar2 mununjukkan bagaimana Nisa telah berkorban untuknya dan terus mencintainya apapun yang terjadi. Tak menggugat siapapun sementara Harso berlaku seolah dirinya sedang membalas budi. Padahal dirinyalah yang menorehkan luka dan begitu banyak luka di hati Annisa.

"Yaaa tuhaaaan, maafkan aku sayaangku, duuuh mas benar2 sangat berdosa kepadamu sayangku"

"Mas ku sayang, Annisa sudah merelakan sejak awal semuanya, demi agar mas juga bisa memaafkan Amalia. Dosa Amalia biarlah Annisa yang tanggung dan balaskan. Annisa berbuat itu semua agar Amalia bisa tenang dan tak dihantui oleh dosa

Namun sayang Amalia dalam kekalutan hatinya oleh dosa2nya akhirnya meregang nyawa setelah melahirkan anak keduanya.

Dan aku dalam waktu yang nyaris sama, kehilangan anakku. Anakmu juga mas

Itulah sebabnya setelah merenungkan semuanya dan dalam memutuskan ikatan dosa dan dendam juga hutang budi, aku memutuskan "mati".

Tahun pertama aku lihat mas ziarah ke "makamku" Aku merasa itu masih wajar, tahun kedua demikian, tahun ketiga, keempat dan terus menerus begitu.

Di kejauhan aku melihat betapa mas menangis sendirian seharian penuh di "makamku"

Mas tak bersosialisasi, mas tak ketemu wanita lain, dan mas tak pernah beranjak meninggalkan rumah kita. Aku punya kuncinya mas, dan aku periksa, tak ada satupun bajuku yang berubah tempat, dan selalu ada bajuku di tempat tidur mas bersimbah air mata.

Dari sanalah akhirnya aku tahu, bahwa mas benar2 mencintaiku setulusnya, karena mas tak pernah melirik lagi ke Ghea bahkan."

"Ddduuuh Sayangku, maaafkan aku...
Maaafkan aku....
Maafkan aku.... "

Terus menerus Harso membisikkan kata maaf kepada Annisa, menunjukkan betapa hancurnya hati Harso kala mengetahui kisah sesungguhnya tentang rumitnya hubungan mereka semua. Sangat terasa bagi Harso bahwa dirinya sangat memahami betapa terlukanya hati Annisa kala itu dan setelahnya bertahun kemudian.

Harso memeluk Nisa dan keduanya kemudian menangis sambil berpelukan seolah saling menguatkan satu dengan lainnya.

Hari ini Harso benar2 seolah ditempeleng dengan papan baja tebal yang membuat telinganya pekak dan kepalanya buyar. Kenyataan yang sekarang diketahuinya benar2 membuatnya hampir gila.

Benar2 gila.
Betapa rahasia besar telah dibuka di depan nya, rahasia yang teramat besar.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd