Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

TOP SECRET
33. Reposisi Hati



Harso memeluk Nisa dan menangis berdua mengenangkan apa yang telah terjadi. Bagaimanapun juga Harso jelas merasa kehilangan dan bersalah atas kematian anaknya. Anak yang dirinya tak tahu kalau itu anak kandungnya bahkan.

Ada sesuatu yang seolah hilang dalam diri Harso, kecewa jelas ada, tapi dirinya tahu kalau semuanya adalah hak Nisa untuk memberitahukan atau merahasiakan semuanya. Yang pasti, Harso benar2 kecewa pada dirinya setelah tahu apa yang terjadi.

Entah mengapa, kini dirinya seolah tak sanggup menatap wajah Nisa tanpa perasaan bersalah. Wajah wanita mulia yang demi saudara kandung nya, kembarannya seolah merasa pantas untuk menerima diperkosa olehnya demi membalas kejahatan saudaranya padanya. Seolah rela "mati" agar dirinya bebas merdeka untuk kemana saja dan berhubungan dengan siapa saja.

"Maafkan aku sayaaang, yaaa Tuhan sungguh besar dosa mas.... Duuuh maafkan aku"

Hanya itu saja yang Harso sanggup katakan, tak ada lagi yang bisa dia lakukan. Lepas dengan amarah Amalia pada Ghea akibat telah menjalin hibungan cinta dengan Harso, toh Amalia tak begitu saja merusakkan hubungan nya dengan Ghea kalau saja dirinya dulu bersikap berterus terang dan terbuka dengan Ghea.

Amalia bisa berbuat banyak karena dirinya memang terlalu pendiam dan tidak suka berterus terang. Wajar kalau akhirnya Ghea seolah tak percaya kepadanya kala menemukan "bukti" Telanjangnya Amalia di kamarnya.

Kalau saja Harso berterus terang mengapa ada kejadian itu dan bercerita secara jelas jujur dan apa adanya, mungkin Ghea hubungannya akan renggang dengan Amalia dan itu memudahkan Harso. Tapi Harso saat itu punya keyakinan bahwa Ghea masih mempercayainya dan entah kenapa Harso malas berdebat soal telanjangnya Amalia di kamarnya.

Bagi Harso kala itu, seolah berkeyakinan kalau Ghea mencintainya pasti akan memperjuangkannya dan percaya kepadanya. Itulah mengapa Harso seolah tak peduli Ghea mengetahui ada Amalia "telanjang" dikamarnya. Itulah mengapa Harso benar2 terpukul karena Ghea ternyata menikah dengan Sugi dan itu artinya Ghea sudah tak mencintainya lagi. Titik.

Itulah mengapa Harso mau menikahi Nisa dan mulai melepaskan diri nya dari bayang2 Ghea dan itulah pula sebabnya akhirnya cintanya bisa terebut oleh Annisa. Harso melakukan semuanya atas pertimbangan logikanya semata dan tanpa mempedulikan pikiran orang lain.


Image Nisa​

Dan kini, rahasia demi rahasia mulai terungkap satu persatu. Harso sangat menyesali apa yang telah terjadi, sungguh sangat menyesalinya.

Seandainya saja waktu bisa berputar balik, mungkin kejadiannya akan berbeda, karena Harso yang kini sungguh berbeda dengan Harso yang dulu.


***


Harso masih berpelukan erat dengan Nisa, sampai akhirnya kelegaan di dadanya mulai ada.

"Mmmm mas, sudah nangisnya ? "

"Mmm maafkan mas ya sayang, mas ga bisa bicara apapun selain minta maaf, mas banyak dosa.... "

"Issshhh iya mas iya, itu semua sudah masa lalu, karena salah Nisa juga main sembunyi2 menanggung semua beban sendiri. Hubungan Nisa dengan Lia memang spesial mas, sulit dicerna oleh orang biasa.

Nisa tak menyalahkan Lia yang marah kepada mas dan Ghea, tapi Nisa juga tak membenarkan perbuatannya karena secara fisik telah melukai mas.

Mudah2an mas bisa memaafkan Lia mas"

"Hassshhh iya sayang, iya, kalau mas tak bisa memaafkan Lia, lantas apa bisa mas minta maaf ke Nisa ? Ya tuhaan, baru sekarang mas rasakan kalian berdua sungguh luar biasa saling mencintai dengan cara yang luar biasa"

"Itulah kami mas, kami memang saling mencintai jauh lebih kuat dibanding orang biasa, itulah kenapa Lia juga mencintai mas dengan cepat dan bahkan melupakan mas Ridho nya karena seolah perasaanku bisa ditransfer kepadanya. Itulah kami.

Kenapa Lia marah dan menusuk mas, itu karena dia pikir mas, dibelakang Ghea selingkuh dengan ku. Atau mas telah menipuku seolah mas sudah putus dengan Ghea. Kemarahan Lia karena dia tak rela aku ditipu atau disakiti oleh siapapun.

Itulah sebabnya aku tak menyalahkan Lia, dan biarlah aku membalaskan sakit hati mas, menerima semua perlakuan mas kepadaku. Termasuk memperkosaku kala itu.

Nisa lega sebenarnya mas, karena bisa membalaskan semua kesalahan Lia. "

"Haashhh semua yang kita alami adalah kejadian yang sangat aneh dan benar2 luar biasa sehingga kalau bukan kamu, Ghea dan Fhasya yang bercerita, boleh jadi cerita kalian dibilang tak masuk akal

Mas masih bingung bersikap sayang, semua kisah2 rahasia seolah diungkap dalam waktu singkat. Mas yang dulu berangkat ke lombok bareng Fhasya, empat lima hari lalu, sungguh berbeda dengan mas sekarang. Sungguh jauh berbeda, mas seolah dihadapkan pada kenyataan yang jauh dari apa yang selama ini mas pikirkan"

"Iya mas, ga papa, nanti juga mas akan paham dan bisa menerimanya sebagai sesuatu bagian dari masa lalu. Mungkin ada hikmah dibalik itu, mmmmm.

Mas bisa tidak ga bicara soal masa lalu ? "

"Kenapa ? Ehh kok lihatnya begitu? "

"Iiiiihhhh mas ini, sambil ngomong maaf maaf terus saja tangannya uwik uwik memek sambil pelintir i pentil ku.

Aasshhhh mending bikin anak saja maaasssss aku lagi subur mas, mana minum ramuan lagi, jadi hot terus, ini memek rasanya mau nya dikocok terus mas.

Aaaahhhhssss ya mas begitu, aaaaah masukin mas, dari samping, oooooohh kakiku masssssh aaaaduuuh enaknyaaaaa...

Berasa banget kontolnya kalau begini mas, dduuuuh maassshhh aaaaaasshhh"


***


Harso memeluk Nisa dari belakang sambil kedua tangannya memerah susu Nisa kiri kanan. Lidahnya menelusuri belakang telinga Nisa sambil membisikkan kata2 mesra berbalut kemesuman.

"Dduuuh susunya enak sayang buat diremas remas, masih mengkel, mmmmm memeknya lezat betul sayang, dduuuh mas jadi ketagihan ini duuuh"

Sambil begitu, Harso memaju mundurkan pantatnya sehingga kontolnya keluar masuk memek Nisa dari samping. Kaki Nisa mengangkang di belitkan ke kaki Harso agar Harso leluasa mengocok memeknya.

"Duuuh masssssss enak beeeeetuuullll, terasa banget maas kontolnyaaaaaa aaaaaah aaaaaah asshhhhhh

Yaaa gituuu massssss kencengin duuuhhh susuku enak massss, pelintir pentilku mas aaaduuuh aaaaah enak aaaaaassh massss"

Nisa dalam posisi tidur menghadap kesamping dengan Harso dibelakangnya merojok memeknya praktis menjadi sangat pasif dan hanya bisa berteriak teriak memberikan respon terhadap semua kelakuan Harso padanya.

Akhirnya tak tahan juga Nisa menerima segala rangsang yang dilakukan oleh Harso.

"Dddiuuh maaas eeenaaaknya kontolnya masssss penuh massss mentokkksssshhhh duuh aku ga kuaaaaat maassssss.

Aaaaachhh
Aaaah aaaaah aaaaah aaaahhhhh
Aaakuuu dapaaaaattt maasssshhhhhhh
Aaaaaaaduuuh aaaaahhhh aaashhhh"

Nisa berkelojotan menerima orgasmenya yang luar biasa, dengan gaya yang memang sempit baginya untuk bergerak akhirnya Nisa ambrug melemas.

Harso yang melihat Nisa melemas, segera menelungkupkan Nisa dan mengangkat keatas pantat Nisa, seolah orang yang bersujud dengan kepala tenggelam dalam bantal.

Kontol Harso yang lepas barusan akibat merubah posisi segera oleh Harso dibenamkan lagi ke memek Nisa. Harso yang memang sedang menuju puncak kepuasannya segera menggerakkan pantatnya bak piston yang konstan bertenaga dan dengan kecepatan tinggi merojok memek Nisa.

Lagi2 Nisa berkeriak namun suaranya hilang tertelan dan teredam oleh bantal,

"Ah uh ah uh" Suara Nisa tak jelas

"Nnggeeehhhh ggggrrreeemmmmhhh" Harso menggeram2 seolah banteng yang mengamuk di medan laga

Gerakan pantat Harso merojok memek Nisa semakin cepat dan bertenaga.

"Aaaarrgghhhhhhh aaaku mau keluaaaaarr sayaaang aaaahhhhsshh aarrgggghhhhh"

"Cepetiiin maaassssssss Nisaaaa jugaaa maaaau keluaaaarrrr...... "

Harso kemudian benar2 seolah banteng dengan tenaga sangat besar merojok semakin cepat, tubuh Harso yang memang sudah terlatih bekerja dalam durasi lama, seolah Harimau menerkam anak rusa dalam pelukannya.

"Aaaaaarrrrhhhhhhhhh assshhhhh aaarrrggggg aaakuuuu keluaaaarrrrr"

"Aaaaaaaaaaaahhhhh aaaduuuuh aaaaaaku jugaaaa maasss eeeeenaaaaakkk ssshhhhh aaasshhhh aaaaaah"

Keduanya seolah meraung2 saling berbelit dan berkelojotan mengakhiri sebuah pertempuran sengit.

Harso seolah menerkam memeluk erat Nisa dan Nisa seolah meronta2 karena begitu tingginya kenikmatan yang dia dapatkan.


***


Setelah beberapa saat lamanya, Harso dan Nisa saling berpelukan, atau lebih tapatnya Harso memeluk erat Nisa dibawahnya dengan rengkuhan yang hangat dan erat, akhirnya Harso menggelosor ke samping Nisa dan kemudian merengkuh kepala Nisa dalam dadanya.

Keduanya terdiam masih mengatur nafas.

"Mudah2an kali ini anakku benar2 jadi dan kita rawat ya ma.... Haashhhh duuh mas masih merasa berdosa kepada anak kita maa... "

Harso kembali berlinang air mata mengenang meninggalnya anak Nisa yang ternyata anaknya juga.

"Iya mas semoga, mmmmm besok kita ziarah ya mas, aku kangen ziarah ke Lia juga"

"Iya ma, kita besok ziarah, supaya hilang semua dendam dan sakit hati, mas juga mau minta maaf pada anakku ma, aaashshhh tuhan, ampuni aku yaaa tuuhaaan"

Harso meneteskan air mata yang membasahi kepala Nisa, Nisa juga meneteskan air mata mengingat semua kesedihannya selama ini dan rasa bahagianya saat ini.

Keduanya bertangisan sambil berpelukan erat hingga akhirnya mereka berdua tertidur dalam kehangatan pelukan kekasih.


***

Sebelum subuh, jauh sebelum matahari terbit, keduanya bangun, saling berbisik dan memandang kemudian akhirnya mereka berdua menuju kamar mandi untuk segera bebersih.

Tak ada kegiatan bercinta dalam artian ngentot, semua nafsu birahi dan rasa kangen mereka seolah tuntas habis berserta air mata yang mengucur deras semalam.

Saling membersihkan dan menggosok serta memandikan mereka lakukan dengan riang, dan entah kenapa baik Nisa maupun Harso seolah berjanji mereka akan mandi dan cepat2 berbenah ganti baju agar segera bisa ke makam pagi pagi.

Seolah itu merupakan kewajiban pagi itu yang harus tuntas. Entah kenapa pikiran Harso selalu tertuju ke makam anaknya, ada keinginan untuk berkata2 berbincang dan memohon maaf pada putranya.

Ya anak yang lahir kemudian meninggal memang lelaki. Belum dikasih nama bahkan oleh Harso, juga Nisa.

Selesai berbenah kemudian mereka pagi2 itu pergi ke makam Lia dan anak mereka.

Matahari belum terbit.
Tetapi gelapnya malam sudah berubah meremang oleh bias fajar merah di langit.

Nampak Harso dan Nisa duduk bersimpuh di tanah di depan malam anaknya.

"Mahesa putraku, duuuh maafkan papa yang baru memberimu nama wahai anakku. Maafkan papa ya sayangku mahesa.

Ampuni papa yang lupa selama ini karena banyak hal yang membuat papa lupa, ampuni papa ya Mahesa anakku. Baik2 kamu disana ya anakku, temui kakek nenek dan paman serta bibimu di sana, kenalkan dirimu sebagai Mahesa Suharso Putra, anak lelaki pertama papa ya nak.

Mohonkan ampun pada kakek dan nenek untuk papamu ya anakku sayang, duuuu anakku, maafkan papa ya nak.

Jaga mamamu, kalau kelak adik2mu lahir, jaga juga adikmu ya nak, maaafkan papa naaak.
Maafkan papa naaak"

Harso tak mampu melanjutkan kata2nya hanya isak tangis membelah pagi yang masih gelap itu merupakan tanda betapa Harso sangat kehilangan dan bersedih karena tidak memberikan perhatian lebih disaat terakhir putaranya itu.

Nisa memeluk lengan Harso, pipinya basah oleh kucuran airmata tanpa isak tangisnya. Betapapun dirinya selalu terkenang oleh kematian putranya. Hingga detik ini rasa kehilangan itu masihlah ada dan mengalir darah kerinduan seorang ibu terhadap anaknya masih membasah, memerah.

"Duuh Mahesa, maafkan mama ya nak, namamu pemberian papa mu baru saja kami sampaikan. Kasih tahu semua teman2 mu disana namamu adalah Mahesa Suharso Putra, kabari semuanya bahwa kamu adalah anak papamu Suharso.

Jaga mama ya nak, jaga papa dan kelak jaga adik2mu ya Mahesa sayang.

Mama sayang kamu nak..
Mama selalu sayang kamu.
Maafkan mama karena baru kali ini mampu membawa papa kemari bersama mama"

Ucapan Nisa begitu mendayu merdu seolah bisikan sayang yang tulus dari seorang ibu, membuat Harso mengucurkan air matanya. Air mata seorang bapak yang merasa bersalah kepada putranya.

Kemudian Harso menghadap makam Amalia,

"Duuh Amalia, maafkan aku karena salah selama ini mengira kamu adalah Annisa, maafkan aku kalau saja selama ini aku punya salah dan dosa kepadamu.

Mohon jaga putraku disana, Mahesa Suharso Putra, keponakanmu, sayangi dia sebagaimana anakmu sendiri.

Titip anakku ya Lia, Nisa sekarang bersamaku, setidaknya niat tulusmu jadi kenyataan untuk membawa Nisa dalam pelukanku,

Aku berjanji akan menjaga Nisa, merawatnya, mengasihinya dan mencintainya seperti kamu mencintai Nisa.

Maafkan aku Lia, titip anakku disana, Mahesa Suharso Putra. "

"Lia, Nisa sekarang berbeda sayang, jangan kamu cemas lagi karena disampingku ada suamiku Suharso sayang.

Legakan hatimu, semua kisah masa lalu kita sudah jelas aku sampaikan pada mas Harso, dan legakanlah hatimu, kami semua memaafkanmu sayang, kami semua mencintaimu.

Titip anakku ya sayang, Mahesa Suharso Putra namanya kini, panggil dia dengan nama Mahesa, titip dia ya sayang, aku selalu mencintaimu sayang"

Setelah beebincang, lamakemudian mereka terdiam, melantunkan puja2 ke hadirat tuhan agar kedua orang yang mereka kunjungi makamnya bisa memperoleh kebahagiaan di sana.

Matahari akhirnya menampakkan diri, kedua orang itu, Harso dan Nisa bergandengan tangan mohon pamit.

"Mahesa, dan tante Lia, kami mohon diri ya, kalian jaga diri baik2 disana"


***


KLEK.

Harso membukakan pintu buat Nisa dan ternyata di dalam mereka disambut oleh Fhasya dan Ghea. Rupanya Mereka paham kenapa Harso ke makam dan apa yang telah terjadi.

Fhasya segera memeluk Harso dan bergantia kemudian Ghea memeluk Harso. Keduanya tak berbicara apapun hanya sekedar memberikan dorongan semangat dan keyakinan bahwa ada mereka mendukung Harso juga.

Ghea dan Fhasya juga memeluk Annisa dengan mesranya, kemudian Fhasya mengamit lengan Harso diajak menuju ruang kerja mereka.

"Eeh kesini lagi ? "

"Hi hi hi, kerja mas sekarang, semalam juga kerja sih, ngerjain mbak Nisa, hi hi hi"

"Pagi2 gini langsung kerja ? "

"Sambil makan lah mas, omelet buatan mbak Ghea tiada duanya deh, plus kentang bakar plus wedhang jahe buat sarapan "

"Waah mantap, mmmm tapi ada apakah sampai pagi2 beneran sudah kemari ? "

"Sebentar ya mas, mas duduk dulu deh, monggo mas, sarapannya dinikmati dulu, ini wedhangnya mas"

Kali ini Ghea maju mempersilahkan dan mengambilkan sarapan buat Harso. Harso mau tak mau tersenyum dengan segala keanehan yang ada, belum pernah terpikir sedetikpun juga dirinya akan diikuti oleh 3 orang wanita sebagai istri. Ada lucunya ada anehnya ada bermacam perasaan yang sedikit diluar pemikiran Harso.

"Monggo mas dilihat laporan pagi ini, sepagi ini memang ada berita luar biasa. Ini tajuk berita yang akan terbit satu jam lagi"

" PT ASMA DINAMIKA DORATANI dalam konferensi persnya oleh direktur Produksinya bapak Ir. Hadi Gustaf Efendi menyatakan akan melakukan kerjasama besar2an dan membentuk konsorsium gabungan perusahaan penbuat mesin pertanian yang dipimpin oleh bapak Ir. Gunawan Kasiepo, selaku direktur utama PT Petani Jaya Mesin, bla bla bla"

Harso membaca itu seolah aneh saja, kok bisa hal sepenting ini dirinya tak tahu ?
Ada apa ini ?
Kenapa Hadi direkturnya bergerak diluar sepengetahuannya ?

Harso seolah hidup di dunia lain yang dirinya benar2 buta akan apapun bahkan dirinya sendiri pun dia buta.

Harso bengong sebengong2nya.
Baginya berita tersebut tak masuk akal sama sekali. Bingung bukan marah.
Ini aneh.
Aneh sekali.

"Kok bisa ya ? "

Hanya itu yang terucap dari mulut Harso, bukan sumpah serapah bukan caci maki, tapi lebih menanyakan kenapa bisa ?

"Mmm mas, ini ada berita yang lebih heboh mas"

"PT ASMA DINAMIKA DORATANI milik bapak Ir. Suharso akan diakuisisi oleh PT TABAH BERTANI MULIA milik bapak...... "

"Eeeh"

Harso lebih bingung lagi, kalau berita pertama yang membuatnya bingung tapi masih dalam batas bisa dia terima, karena memang Direktur punya hak untuk melakukan perombakan dan kerja sama dengan pihak luar.

Berita terakhir justru menyangkut saham yang tak akan bisa berpindah selain dirinya yang memindahkan.

Harso bengong sebengong bengongnya.
Mantap Hu..
Tp tolong KURANGIN penggunaan kata "duhh/aduhh", yg harusnya enak di baca malah jd kek gimanaaa gituu..🙏
 
Mantap Hu..
Tp tolong KURANGIN penggunaan kata "duhh/aduhh", yg harusnya enak di baca malah jd kek gimanaaa gituu..🙏
Mmmn....

😊😊
Nuhun kritikannya....

Btw, kadang memang penulis itu duka nulis yang bikin neg....
Kadang karena kurang nya ilmunya...
Kadang memang ga ada bakat dianya..
Atau kadang memang bukan penulis tulen...

🙏🙏🙏
 
TOP SECRET
34. Isyu VS Kontra Isyu





"Hi hi hi mas Harso kalau bingung lucu juga ternyata, mmm kalau mas masih bingung coba deh telpon ke mas Hadi buat konfirmasi deh" Seperti biasa Fhasya menertawakan Harso.

"Mmm iya juga sih, sebentar"

"Hi hi hi pake komunikasi kita saja mas, biar ga terlacak posisi mas ada dimana, satu km radius dari rumah ini, semua singnal teracak sempurna, posisi mas tak akan ada yang tahu mas. Kecuali mas menggunakan HP untuk telpon keluar. "

"Mmmm baik, kamu punya nomornya khan ? Kok kayaknya enak kalau kamu yang nelpon pura2 kepo gitu gimana, mmm coba seolah tertarik saham atau paten ?

Sekalian ngetest si Hadi lah"

"Siap boss laksanakan, hi hi hi, dah mas duduk sambil sarapan ya, tuh mbak Nisa dah siap nyuapin tuh hi hi hi" Lagi2 Fhasya ambil peranan karena dari ketiga wanitanya Harso yang paling kenes ya Fhasya.

"Mmmm halooo.

Eh mas Hadi apa kabar ? Fhasya nih mas, hi hi hi

Dah lama kita tak jumpa ya, anak2 juga kemaren nyariin lho mas pas acara anugerah itu.

Mmm kenapa ? Ga boleh sama mas Harso?, masa mas ? Waah ga bener tuh mas Harso masa anak buah ga boleh bersosialisasi waduuh kalau digituin keluar deh mas, banyak kok perusahaan yang menerima orang kaya mas Hadi.

Hi hi hi, aku dah libur mas ga urusin soal perusahaan, mmmm boleh minta bantu ga mas ?

Mmm aku denger katanya sahamnya mas Harso mau dilego atau diakuisisi oleh PT mmm ya itu mas.

Lha aku khan juga pengen jadi pemegang sahamnya, hi hi hi lumayan lah mas kalau beritanya bener bakalan nambah gedhe nilai sahamku lah.

Ok, ok mmmm ok mmm duh makasih mas ya, semoga produk barunya laris manis mas, eh kenapa?

Kok dijual paten nya ? Siapa yang jual ? Mas Harso ? Kenapa? Ow...
Kalau jual begituan bilang aku ya mas, hi hi hi aku suka koleksi paten soalnya.

Tabungan mas...
Mmmmm gitu ya, kata siapa mas Harsonya lagi butuh duit ?

Oww si Hendrik yang anak seberang itu ? Oooh itu ya, kabar burung kali mas itu, mmmm
Ok ok deh mas, nanti kabar2i ya kalau ada perusahaan mau dilego atau paten gitu..

Hi hi hi, kali2 untung mas, namanya juga pedagang mas,

Ok mas, dah ya mas, aku pamit dulu mas, maaf gangguin mas, salam buat keluarganya mas"


***


"Mmmm mas kenal Hendrik anak El 97, katanya dia yang punya kabar kalau mas lagi tekor gara2 judi di macao

Makanya mas butuh duit gedhe tuh buat nutupin utang2"

"Lhaa kapan aku ke macao ? "

"Hi hi hi, itulah mas, namanya juga lagi dalam proses berperang mas, namanya itu isyu mas, tapi isyu kalau sampai membuat kredibilitas hancur namanya bukan isyu lagi mas.

Soalnya harga saham dan produk juga hancur lah, perusahaan bisa ga sehat dan orang2 bisa di PHK juga. "

"Maksudnya gimana itu ? "

"Mereka itu entah siapa berusaha merusak citra perusahaan mas, kalau digoyang secara bener ga bisa ya secara ga bener lah"

"Edan itu, kaya kurang pekerjaan saja, lha kalau aku buat acara konferensi pers menyatakan itu kabar bohong kan kelar semua ? "



Image Ghea


Image Fhasya​

"Cuma mas akan sibuk meladeni itu semuanya khan, belum jengkelnya yang bisa merusak konsentrasi"

"Iya sih tapi pengaruhnya khan kecil itu"

"Mmmm kalau ini bagaimana mas ? Berita paling panazzz minggu ini, hi hi hi "

Seorang pria tampan dan pemilik perusahaan PT .... Berinisial S.. Dikabarkan sedang menjalin hubungan dengan Tiara S. seorang artis berbakat yang sedang ramai diperbincangkan karena perannya di film Hollywood sukses berat.

"Lhaa gimana sih itu berita, apa yang nyaring ga ada gitu ? "

"Nah, sekarang ini yang sedang naik daun adalah mas Harso lho mas, banyak yang kepoin karena mas Harso dikabarkan akan menikahi si artis. "

"Waduh, kok bisa itu ya, pake apa mereka nyebarinnya ya? "

"Kalau ada artis cantik sexy lagi naik daun plus pria gagah pemilik perusahaan tajir dan masih single, pasti kepo lah orang2.
Satu lagi, mas Harso akan diserbu oleh kuli2 tinta untuk dimintai konfirmasi.
Bakalan sibuk itu, mana sempat mikirin perusahaan yang lagi diterpa isyu coba kalau begini ?"

"Cara2 aneh, mmmm
Tapi kalau beneran aku ga tahu kaya begini sudah disetel, yakin kebingungan aku ngurus perusahaan kalau pikiran dikacaukan oleh isyu pribadi...
Eh...
Coba lihat wajah artisnya mana sih kok sampai segitunya orang2 pada kepo"

"Mmm mmm ini mas"

"Laaaaaah itu khan Silvi Prastika Mutiara ? "
Suharso terbelalak melihat foto gadis yang sangat cantik, yg jelas berwajah bule...

"Mas kenal ? "

"Lha gimana ga kenal ? Mmmm setelah Nisa "meninggal" Orang tua ku mau menjodohkan aku dengannya. Gila dia lulusan MIT lho, masih muda mau dijodohkan itu aneh lah.

Mas kasihan saja sama dia, makanya menolak dijodohkan lha mas waktu itu dah tua terpuruk lagi, usaha lagi jalan seret pula. Boro2 mikir nikah. "

"Terus ? "

"Mmm waktu itu mas nanya ke dia, kamu punya cita2 apa ?

Gila betul itu dia, jelas lulusan MIT jurusan teknologi bahan kalau ga salah, kok malah mau jadi artis

Ya mas kalem saja bilang ke dia, kamu kejar cita2 mu baru setelah itu bila masih berniat nikah sama mas ya kita bicarakan lagi soal ini"

"Terus ? "

"Terus gimana ya ga ada terusannya, dia langsung pergi ke amerika sono, diantar ke bandara sama papa mama dan keluarga semuanya, aku ga ikut.

Sepulang dari antar Silvi itulah mobil papa kecelakaan lalulintas, menewaskan semua keluargaku. Gimana aku lupa sama Silvi? "

Harso menceritakan kisah dukanya sekaligus kehilangan seluruh keluarganya, semuanya dalam satu kecelakaan lalu lintas akibat satu truk tangki bahan bakar terguling dan meledak setelah menghajar mobil papa Harso.

Semuanya terdiam lama, mengenangkan suatu tragedi yang mereka semua tahu kejadiannya karena semuanya datang melayat saat itu, juga Nisa dalam balutan pakaian yang tidak dikenali oleh Harso.


***


Tampak Suharso terdiam sejenak mengenangkan kesedihan hatinya, tapi tak lama kemudian Harso tersadar....

"Haasshhhh sebentar ya, aku mau telpon Silvi dulu"

"Memang mas punya nomornya ? "

"Lha gimana ga punya, dia itu adekku, anak angkat papa mama, papa dan mama silvi itu diplomat juga. Pas awal SMA kalau ga salah papa mamanya meninggal ketika pesawat yang ditumpanginya ke london jatuh.

Satu2nya orang terdekat Silvi ya papa mamaku, dan memang ada akta waris yang meminta papa dan mama ku urus harta keluarga mereka sampai Silvi dewasa atau menikah.

Sempat kami tinggal satu rumah, setahun kalau ga salah waktu papa dan mama tugas di Amerika. Aku sih di Indonesia dah kuliah sih, Ketemu Silvi sih ya pas ke Amerika saja

Aku sejak SD sudah diasuh kakek dan nenek soalnya, adek2 mas ikut papa mama terus, itulah sebabnya adek2 mas sama Silvi deket banget.

Pas kecelakaan keluargaku itu, Silvi sudah di pesawat ke Amerika, sampai di sana langsung balik kemari.

Dia nangis lama banget, kalah rasanya aku sedihnya. Aku sedih tapi Silvi lebih sedih lagi. Aku benar2 kasihan sama dia waktu itu. Dia kehilangan papa mama nya dua kali. Itu bukan yang terakhir aku ketemu sama dia. Kami masih sering kontak2an dan ketemuan sih, kadang mas ke Amerika dan kadang dia ke Indonesia.

Mmm sebentar ya"

Harso lalu mengambil HPnya dan menghubungi Silvi lewat jalur aman.

"Mmmm halo nona cantik, gimana kabarmu ?

Mmm mmm sekarang ada dimana ?

Eeh kok aku ga tahu ?

Lhooo mas disini juga, mmm kamu kemari deh ya, mas mau kenalin sama wanita2 cantik disini ya

Mmm ok ditunggu ya"

KLEK.

Suara pintu terbuka, dan nampak Silvi berdiri menatap Harso, matanya berkilat berlinangan air mata.


***


Harso masih bengong .....
Sungguh tak disangkanya kalau Silvi ada di rumah besar ini...
Silvi berdiri mematung sejenak...
Pandangan matanya penuh linangan airmata kerinduan pada Suharso.....
Kemudian.....
Berlari ke arahnya dan melompat memeluk dirinya.

Harso masih terpesona dengan segala tingkah laku Silvi yang masih sama seperti dulu padanya. Sedikit manja, kenes istilah jawanya, sangat suka memeluk dirinya, sejak dulu memang begitu.


Image Silvi aka Tiara​

Suharso sejenak hanya bengong....
Ada kebingungan dan rasa yang sulit dia ungkapkan....


***


Harso teringat masa lalu, Silvi memang sangat dekat dengannya, kala SMA dulu dirinya kemana2 minta diantar olehnya, Silvi selalu mengenalkan dirinya pada teman2nya sebagai pacarnya.

Bahkan ketika menginjak dewasa penuh, saat kuliah akhir dan lulus kuliah, dia selalu mengenalkan dirinya sebagai calon suami Silvi. Jelas Harso mengiyakan dan tak ambil peduli karena bagi Harso pantang merendahkan diri wanita disampingnya kala itu. Menolak mengakui sama saja membunuh Silvi dan membuat malu di depan teman2nya.

Rupanya itu membuat Silvi mau menikah dengannya dulu, atau sebab lain yang Harso tak tahu.

"Aaauuchhhhh sakit sayang, duh ya kok masih seneng gigit ya"

Harso terlonjak kaget karena gigitan maut Silvi memang sedari dulu suka sekali dia lakukan. Alasannya dulu kalau nyubit katanya kurang mantap.

"Habisnya mas Harsonya nakal"

"Eeeh nakal ? Nakal gimana sayang ? Mmmm"

"Eeeh Silvi ke Amerika biar cepet terkenal, mas Harsonya ga pernah nengokin"

"Lhaa duh ya masa lupa, mas Harso ke Amerika ada kalau 4x nengokin lho? Malah Silvi khan yang mesra2an sama bintang film"

"Aaaauuucvhhh, duh ya sayang, sakit dduuuuh aaaachhhh.
Ha ha ha ayo ngaku"

"Iiiihhhh mas Harso jelek, itu khan main film mas auch aaah"

"He he he iya iya, duh sayang jangan ngambeg lah, mmm "

Harso kemudian memeluk Silvi sambil mengacak ngacak rambutnya. Bagi siapapun yang melihatnya, nampak sekali antara keduanya memang ada ikatan bathin yang sangat erat.

Disebut adek kakak, kok ya saru (kurang pas)
Tapi kata2 yang muncul dalam ucapan2 seolah memang adek kakak.


***


"Ehheeemnmn"

Fhasya berdehem, disambut tawa Ghea dan Nisa.

Harso baru tersadar kalau mereka ada diruangan itu berlima, dengan Fhasya, Ghea dan Nisa. Sementara Silvi seolah tak peduli dengan orang lain disana.

Dengan santainya dia berkata,

"Mas Harso kenapa mikir orang lain sih, iiih dari kemaren aku ini disuguhi kemesraan mas sama yang lain, kali ini giliran aku lah"

"Eeeh dari kemaren ? Napa baru muncul ? "

"Hi hi hi, ya tergantung yang aturlah mas Harso, Fhasya duluan, sebab kalau bukan Fhasya duluan mana ada mas Harso ketemu sama semuanya ?"

"Dah iiih Silvi, gausah ngambeg atuh iih, kita bahas dulu urusan bisnis ya sayang, hi hi hi"

Fhasya tersenyum lebar sambil berbicara kepada Silvi....

"Iiih Fhasya mah, hi hi hi, Hayuk deh, cuma aku mau duduk pangku sama mas Harso"

"Hi hi hi, iya deh iya, khan Silvi anak ragil lagian semuanya dah dapat kok, hi hi hi

Yuk kita bahas soal kontra Isyu, mas Harso soal Silvi ini memang sudah dirancang oleh mbak Nisa kok. Intinya lawan biar makan isyu ini sebagai isyu sentral.

Banyak yg kita umpankan ke mereka dan mereka makan mentah2.....
Tujuan utamanya adalah melihat segimana mereka culas dan menginginkan kejatuhan mas Harso....
Akun2 robotku itu mereka yang buat dan mereka juga yang mengatur lho mas...
Hi hi hi hi...
Sehingga berita Silvi dan Mas jadi heboh hingga Amerika sana kalau cuma Fhasya saja yang kerja ga akan jadi lah....
Mmm...
Sebentar Fhasya mau suapin berita2 baru dengan cerita mas tadi soal Silvi....
Mmm...
Ok.!!
Foto2 nya ada Vi ? "

"Hi hi hi, sebentar ya Sya, mmmm nah sudah aku share via WA..... "

Fhasya kemudian mengetik sesuatu di laptopnya kemudian, dia nampak puas.

"Hi hi hi.... Done !!!
Biar semua makan berita kita deh !
Nanti urusan saham kita biarin meluncur saja juga urusan artis. Besok kita makan semuanya biar kapok mereka. Lusa kita sampaikan kepada khalayak pengambil alihan semua perusahaan yang sahamnya kita miliki secara mayoritas mas.
Sebentar Fhasya compile dulu data2 saham kita semua termasuk asset2 pribadi kita"

Fhasya nampak mengernyitkan dahinya mengolah data2 yang dipunyainya. Sejurus kemudian...

"Mmm, inilah hasil akhirnya mas,
Isyu ini gak gratisan, Silvi kita sodorin sebagai tambahan isyu mereka dengan imbalan Silvi bisa beli sekitar 5-7,5% saham.

Dengan begitu kita mayoritas mutlak mas, hampir rata2 kita menguasai 60% sd 65% saham.

Kita adain RUPS khusus pembuatan Group Perusahaan kita mas,

Mmm ini perusahaan induknya, ada 4 bidang masing2 ini nama Perusahaannya, baru perusahaan2 ini akan menjadi anak dari anak perusahaan cabang tadi. Mmm soal nama nantilah kita atur lagi, ini Fhasya tampilkan biar enak saja baca rencana pembuatan perusahan gabungan kita...

RUPS ini untuk memasukkan semua saham mereka menjadi tidak berarti mas, karena di perusahaan induk ini kita gelontorkan sebagian asset pribadi sebagai saham. Dana yang baru atau fresh masuk sekitar 20 T, totalnya, atau setara dengan 20% saham sementara saham kita yang di angka 65% tadi menjadi 51.5%, so total saham kita semua ada di 71.5% dan saham2 mereka menyusut jadi 28.5% saja.

Kelas gurem dan tak punya kuasa apapun juga, mereka dapat deviden tapi kita kuasai semuanya, tak bersisa

Sampai dengan lusa biarlah mereka semua akan berpesta pora dengan isyu2 menjelekkan mas Harso, sebab semua klien utama akan terpengaruh tapi sedikit begitu kita klarifikasi mas, sesuai kata mas Harso tadi di awal.

Tapi kita akan tahu, siapa lawan siapa kawan, yang akan kita rangkul atau kita gebug kelak setelah semuanya cleary clear"

"Dua hari ya ? Kenapa tak seminggu sekalian ?

Maksud Silvi tuh, Hi hi hi mumpung di Bali, khan aku bisa indehoy sama mas Harso sambil show off gitu kalau kita sepasang kekasih? biar lebih enak mereka masuk nya ke dalam perangkap"

"Hi hi hi lulusan MIT memang cerdas, hi hi hi enak saja dikekepin sendirian, bisa saja punya alasan biar lama2 sama mas Harso, no way, 3 hari deh"

Celetuk Ghea...

"Hi hi hi, ya deh 4 hari, mmmm kok enak, Nisa cuma dapat semalam saja, ga ah, 4 hari siangnya sama Silvi, malamnya Nisa ikutan keroyok mas Harso"

Nisa menimpalinya.

"Hi hi hi, ketahuan ya, ya deh mbak Nisa boleh ikutan lah ga papa, nanti kita atur juga kalau mbak Ghea dan Fhasya ikutan juga ya, Silvi pengen tahu mas Harso masih kuat ga hadepin kita berempat ? "

"Hi hi hi, nakal juga kamu Vi, kamu bener kok, kayaknya 2 hari terlalu sebentar untuk membuat mereka terlena, 3-4 hari kayaknya baru ok deh.

Biar panas dulu mereka baru kita bikin kaget"

"Ok deal then, 3 hari, hari ke empat kita gebrak dengan RUPS, cuma kalau mau drama, mbak Ghea dan Fhasya main seolah di pihak mereka dulu ya.

Jadi RUPS nya seolah nyingkirin mas Harso dan Silvi, biar mereka semangat buat RUPS ala mereka dulu"

"Hi hi hi ok bagus lah siip, aku mau tahu siapa mereka semuanya soalnya"

"Mmmm ok, ini jadwalmu di Bali dengan mas Harso, Kuta, Legian, Ubud dan Danau Batur.

RUPS kita adakan mendadak di Sanur.

Semua hotel sudah well inform kalau Silvi ke sana, dan dipastikan semua wartawan bakalan meliput. Mmm mulai sore ini ya,

Bagaimana ? Mmm ini semua tempat yang akan Silvi kunjungi bareng mas Harso.
Kalau ok, aku release ke kawan wartawan buat bikin heboh

Mmm ini berita2 yang akan kita release lewat akun robotku juga kawan2 influencer, gratisan tapi cadas mereka asal beritanya A1

Ini foto2 di Amrik, mmm ada 5x kunjungan ya, hemmm heemm terus ini pas Acara pemakaman keluarga mas Harso, terusss, ini ada urusan soal rencana pernikahan kalian mmm ini juga soal kunjungan Silvi ke kantor mas Harso entah kapan
Mmm cukuplah ini bikin panas"

"Memangnya wartawan2 itu ga punya liputan lain apa ? Kok sampai bakalan ngejar2 aku sama Silvi ?"

"Berita sebesar ini mana ada ga disamber mas, hi hi hi
Mmmm ayuk kita lihat ya mas umpan kemakan segimana cepat"

"Eh ngechecknya bagaimana ?"

"Mmmm kita sarapan dulu mas ya, sambil lihat angka twiter itu yang share kabar berapa, yang tweet berapa, lihat saja.

Terus nih angka booking kamar seluruh jaringan hotel kita, dan ini hotel lainnya di Bali, berapa yang tiba2 booking atau konfirm, sambil nunggu kita sarapan mas"

"Eeeh hayu lah kita sarapan, duh Silvi mas makannya gimana kalau begini sayang, mmm duduk sebelah mas ya, masa pangku ? "

"Iya deh iya, duduk sebelah mas, tapi suapin hayo? "

"Mmmm iya iya mas suapin sayang, duh ya manjanya ga ilang2"

"Biarin weeek"

"Iya, yuk haaaa, haaaa aaamm"

Dengan telaten Harso menyuapi Silvi yang bermanja pada Harso. Sangat manja bahkan sesekali dirinya memeluk Harso, seolah itu sudah sewajarnya begitu. Harso sendiri tak nampak rikuh dengan sikap Silvi, sesekali bahkan Harso mencium pipi Silvi disela2 kegiatannya menyuapi Silvi.

Disebut sepasang kekasih bisa, tetapi rasanya kok manjanya kaya adek kakak.

Dibanding lainnya, memang Silvi baru gabung dengan Harso, tetapi boleh dibilang dirinyalah yang pertama kali kenal dekat dengan Harso bahkan. Sudah kaya saudara, bahkan sudah jadi saudara angkat, cuma memang sejak awal hubungan Harso dan Silvi berbeda dengan saudara2 Harso lainnya.

Sejak awal mula, Silvi seolah ga mau menganggap Harso saudara, tetapi kekasihnya, dan dia konsisten begitu sejak awal mula. Itulah mengapa papa dan mama Harso akhirnya berniat menjodohkan mereka, disamping karena maunya Silvi juga sebenarnya ada perjanjian antara papa Harso dan papa Silvi untuk menjodohkan mereka kala dewasa.

Bahkan hubungan itu terawat dengan baik, kecuali soal perasaan Harso yang seolah masih susah atau sulit menganggap Silvi adalah kekasihnya. Sekalipun begitu, Harso tetap akrab dengan Silvi dan menganggapnya seolah adek. Itulah keanehan hubungan mereka.

Bahkan hingga kini, Harso memanggil sayang dengan tulus seperti dulu kala bahkan Harso jarang memanggil nama, karena Silvi minta begitu dan Harso nyaman saja. Toh dia memang sayang kepada Silvi, tulus menyayanginya bahkan dari dulu hingga sekarang.


***


"Mas lihat itu, bookingan kamar melonjak drastis, baik di jaringan hotel kita, maupun di hotel2 lainnya, tuh lihat tweeter FB dan IG semuanya soal Tiara mas"

twit**ter, FB dan Instagram, yang mengunggah berita atau kabar2 soal Tiara Suharso menanjak naik, dengan sangat cepat pula.

"Lha kok semuanya pada kepo ya ? Kenapa sih pada urusin orang lain ? "

"Mmmm mas, lihat Silvi sini mas, kalau misalnya Silvi ini baru kenal sama mas terus Silvi ini bintang kelas dunia makan malam sama mas gimana ? "

"Mmmm mmm ya heboh lah mas nya sayang, kok ada bintang film mau begitu sama mas"

"Naaah itu dia mas, kok mau begitu, semua kepo juga mas, nanya2 lah ini lah itu lah macem2. Soalnya Silvi ini adalah sesuatu yang ibaratnya bulan di langit, dan tak semua orang bisa kesana.

Itu ukuran umumnya mas, karena sulitnya dan kemungkinan nya kecil untuk sekedar makan malam bahkan. Maka berita nikahnya apalagi, semua anggap ga mungkin soalnya"

"Mmmm masuk akal juga, makanya mas juga ga menganggap mungkin, Silvi mau menikah dengan mas yang bukan apa apa ini"

"Mmm terus kalau Silvi mau menikah hanya sama mas bagaimana ? "

"Ya mas bersyukur sekali lah, berkah itu bisa menikah dengan artis kelas dunia"

"Hi hi hi, ok deh kalau dah begini, awas kalau mas Harso ga mau jadi suamiku, bisa tak gigit putus tititnya"

"Ehhh kok? "

Harso jelas garuk2 kepala, pembicaraan dengan Silvi seolah closing statementnya adalah dia harus menikahi Silvi. Dan seolah Harso digiring untuk setuju bahkan bersyukur bisa menikah dengan Silvi.

"Hi hi hi hi"
Semua wanita tertawa, Harso hanya bisa garuk2 kepalannya.

"Ingat ya semuanya terutama mas Harso, ini itu semacam liputan gratis agar nama mas Harso juga turut melambung sehingga ke depan urusan bisnis juga akan turut bagus dan licin.

Liputan ini anggap saja kampanye gratis buat group perusahaan kita kelak"

Sementara Harso masih juga gamang, bagaimana tidak, dengan menggabungkan diri maka kontrol mutlaknya pada perusahaanya seperti kemaren2 akan menjadi tidak bisa lagi.

Seolah ini adalah persoalan tersendiri buat Harso.
 
Terakhir diubah:
TOP SECRET
35. Bersama Bintang


Kehadiran Silvi, bintang pujaan banyak penduduk negeri, bintang yang bersinar di Hollywood asal indonesia di Bali untuk rekreasi bersama kekasihnya, tak pelak menjadi semacam isyu hangat di dalam negeri.

Hampir semua stasiun TV, Surat Kabar dan Majalah menjadikan momen yang seolah, entah siapa yang punya info, menjadi topik utama yang panas. Wartawan, juru foto dan para pencari berita swasta atau media online tumpah ruah di Bali.

Bintang sekelas nasional saja kalau lagi booming bisa menyedot perhatian publik secara luar biasa, apalagi ini artis top Hollywood yang akhirnya hijrah ke Indonesia di saat sinarnya gemilang.

Lucunya ke Indonesia untuk berkencan dengan seorang pengusaha yang juga baru saja dapat penghargaan.

Jelas semua kepo, hari berkabung nasional buat jomblowan sejati, karena kecantikan dan keanggunan Tiara Suharso.

Lantas orang2 mencari tahu nama asli sang Artis, yang ternyata Silvi Prastika Mutiara, nama inilah yang akhirnya jadi perbincangan.


Image Silvi aka Tiara​

Kenapa nama bekennya Tiara Suharso ?
Tiara orang bisa paham dari kata Mutiara, lantas nama Suharso, kok sama dengan nama pengusaha beken yang sekarang bersamanya di Bali ?

CINTA RAHASIA 10 TAHUN

Itulah tajuk pada tabloid, infotainment maupun berita mainstream nasional bahkan internasional.

Para pencari berita tambah penasaran akan kisah cinta mereka.

Wartawan senior diterjunkan untuk membuka semua tentang mereka, acara investigasi malah akhirnya menemukan beberapa kali Suharso ke Amerika menemui Tiara.

SUHARSO KEKASIH YANG MEMBERI JALAN KEKASIHNYA BERSINAR

Takjub khalayak akan kebesaran hati Suharso kala ternyata hasil investigasi para wartawan senior menemukan bukti kuat bahwa mereka sebenarnya akan menikah, namun tertunda karena meninggalnya keluarga Suharso. Dan karena memang Suharso merelakan Tiara mengejar karirnya lebih dulu.

Padahal.....

Semua berita dihembuskan oleh bermacam akun palsu buatan Fhasya..
Yg kemudian juga ditweet beramai2 oleh akun2 robot yang juga buatan Fhasya...
Juga teman2 influencer Fhasya...
Para wartawan seolah disodori begitu saja semua berita yang menghebohkan di dunia maya...
Tanpa pake investigasi yang rumit dan melelahkan dan berbiaya mahal...

Umpan termakan..... !!!

Kurang dari 2 jam, semua sibuk mencari berita2 terbaru...
Para teman2 main film bahkan lawan main Silvi atau Tiara di Hollywood ikutan mentweet soalan Harso yang pernah ke Amerika...

Cerita2 dari bintang2 papan atas Hollywood mulai merebak dengan cepat di Amerika bahkan, bagaimana tidak, Tiara Suharso adalah bintang paling bersinar saat ini di Amerika dengan berbagai penghargaan yang diterimanya...


***

Namanya kabar ya pasti pake bumbu2 lah, macem2 tetapi akhirnya kemana2 dan semakin ga jelas. Akhirnya demi kebenaran berita, semua kru dan awak berita sebagian fokus dan dikerahkan ke Bali dan kantor Suharso.

Heboh lah semua orang, kala dari kantor Suharso dikatakan Suharso sedang ke Bali, mengkonfirmasi kabar berita kalau Suharso dan Silvi sedang ke Bali. Apalagi setelah diperlihatkan foto2 di ruangan Suharso yang memang terpasang foto Silvi dengan bingkai besar, juga foto2 Suharso dan Silvi kala di Indonesia dan di Amerika, dengan tanggal yang masih baru.

Fix.

Seolah para awak media merasa kecolongan dengan licinnya Suharso dan Silvi menutupi hubungan mereka selama ini.

SEMUA FOKUS KE BALI !!!

Tak boleh kecolongan lagi, harus awas dan segera mencari atau menggali berita yang sebanyak banyaknya. Kira2 itulah perintah para petinggi media seolah mereka malu dengan gampangnya mereka dikibuli habis2an oleh Suharso dan Silvi selama ini.

Padahal ...

Padahal para awak berita pencari fakta itu telah dikibuli, karena Ghea yang memang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan meminta sekretaris Suharso memasang foto2 itu secara kilat dan membriefing sang sekretaris agar tidak membocorkan rahasia pribadi atasannya, tetapi hanya meminta agar tahu bahwa Silvi dalam waktu dekat akan menikah dengan Suharso.

"Mmmm kamu harus perhatikan betul wajah bu Silvi ya, jangan sampai kalau beliau datang kamu tak tahu. Harus tahu dan harus segera menjamu sebagai mana mestinya.

Saya ga mau pak Suharso sampai ga berkenan akibat anak buahnya ga tahu urusan ini. Rencananya sebulan lagi mereka menikah di Bali, entah dimana, tapi katanya sedang dipersiapkan, itulah mengapa pak Suharso ke Bali dengan bu Fhasya, saya juga di Bali. Ini rahasia.

Ingat ya, jangan sampai ga mengenali bu Silvi kalau ke kantor. Soalnya jelas beliau tak akan datang bareng pak Suharso, pasti sembunyi2.

Foto2 nya cepat pasang, biar beliau kalau berkunjung menjadi senang karena pak Suharso menghargainya.
Awas secepatnya pasang, cetak besar pasang cepat, saya ga mau tahu, kalau sejam dari sekarang belum terpasang, kamu saya pecat.

Gunakan kewenangan dari saya, ini perintah saya langsung, siapapun yang tidak kooperatif berhadapan dengan saya.
Tapi ingat, jangan bilang siapa2"

Jangan bilang siapa siapa....

Ghea tahu pasti, wanita tak akan tahan menyimpan kabar sebesar itu dan dengan senang hati membocorkannya ke media. Siapa wanita yang tak ingin dikenal tahu banyak hal secara pribadi ?

Ghea tahu, ini adalah rahasia dan sekretaris pasti punya kualifikasi menyimpan rahasia, tapi bukan rahasia yang berbentuk gosssip panas soal selebritis kelas dunia macam ini.

JANGAN BILANG SIAPA SIAPA

Adalah kata2 ajaib yang seolah merupakan perintah untuk bilang kepada siapapun. Ghea memahami bahwa Rahasia dan Wanita adalah musuh bebuyutan sejak jaman manusia ada.


***


TIARA SUHARSO AKAN MENIKAH DI BALAI SECEPATNYA

Tag berita itu hanya beberapa kata, tetapi secara panas disambar oleh media baik lokal atau internasional. Gossip soal berpacaran itu soal biasa.

Pernikahan ? Pasti luar biasa.

Lagi2 para pimpinan media lokal dan nasional benar2 telah merasa dikibuli habis2an. Lokasinya telah ada rupanya, dan tak ada yang tahu persisnya dimana. Ini soal pernikahan dua manusia luar biasa, ga mungkin dipersiapkan dalam waktu sebulan. Pasti sudah lama dipersiapkan dan tak ada yang tahu.


***


Hari masih pagi, Suharso masih duduk2 di meja makan sambil membicarakan hal2 remeh temeh, sambil melihat perkembangan terkini soal isyu yang mereka hembuskan.

Nun jauh disana, di Jakarta pusat kendali sebuah perusahaan media ternama, seorang pimpinan media nampak merah mukanya.

Seorang wartawan kawakan yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia berita dan kewartawanan kelas nasional dan internasional. Penghargaan yang dia raih sudah sampai level internasional nampak geram memimpin sebuah rapat mendadak kali itu.

"Kalian semua ini sudah bekerja selama berapa tahun HAAAAA ? Kalian semua ini apa sudah pengen berhenti bekerja HAAAA ?

Kok nyari berita model begini ga becus haaa!!!

GOBLOOKKKKK SEMUAAAAA
MALU MALUIIINNNNNN
AAARRRGHHHHHHH"

BRAAAAK


Meja jadi sasaran amuk pak Deni Dasikan

"Saya ga mau tahu, bagaimana caranya, segera kalian enyah dari hadapanku cari berita selengkapnya, kalau ga dapat, lebih baik sekalian pergi ga usah kembali goblooooook

Pergi semua, menyebar, mengendus lebih gila daripada anjing, jadi penjilat, jadi pencoleng aku tak peduli.

Pergiiiiiii"

BRRUUUAAAKKKKKKK !!!!!

Lagi2 meja dibanting, semua anak buahnya berhamburan keluar ruang rapat, tak ada lagi yang berjalan keluar, semuanya berlarian secepatnya. Mereka semua dalam hati juga merasa dipecundangi dikelabui oleh seorang Tiara Suharso yang seolah imut dan lembut.

Mereka semua menyumpah2 dan marah, bukan karena dimarahi atasannya, tetapi lebih banyak karena dipecundangi.

Kantor2 berita lainnya sama saja, semua dimarah2i dan semua marah.
Belum pukul 10 pagi, semua sudah exodus besar2an ke Bali. Menuntaskan rasa marah dan malu hati.

Tak hanya dari jakarta, dari Surabaya, Medan, Makassar semuanya berlomba2 ke Bali secepatnya. Dari Singapura, Hongkong, Sydney, London, Paris, bahkan Amerika. Hampir semua kota2 besar dunia wartawannya berhamburan ke Bali juga.

Banyak tenaga dikerahkan, termasuk diantaranya wartawan2 koresponden atau yg sedang meliput topik lain dikerahkan guna meliput berita kencan Harso dan Silvi atau Tiara.

Belum juga pukul 10 pagi, semua hotel di Bali full book. Terpesan habis.


***


"Waaah lihat mas, dari mana2 kemari datang mas, cara mbak Ghea menyebar isyu lebih gila dari pada caraku, gak pake influencer dia, alami banget kaya cara jualan dari mulut ke mulut, hi hi hi"

"Kamu tuh Sya, mbak ga paham teknologi rumit, dah deh pake cara emak2 deh pasti berhasil, hi hi hi

Mana Jadwal kunjungan Tiara dan Harso, siniin.

Mmmm mmm ya halo, ini Ghea, paham ya ga pake rame
Aku barusan kirim via WA jadwal nya bu Tiara Suharso, tahu ya siapa dia ?
Foto2nya aku kirim juga.

Mmm sudah ?
Sekarang dengarkan ya, semua karyawan harus tahu siapa beliau, habis ini kamu diam2 kasih kabar ke semua karyawan, saya ga mau ada karyawan yang ga sopan.

Semuanya harus tahu siapa yang kita jamu kali ini, jangan aneh2 jangan buat malu, paham?

Nah semua Karyawan diam2 kamu brief seperti yang saya sampaikan, kenali tamu, layani, amankan dan jangan biarkan terganggu. Paham ?

Ok, aku tahu ini sulit, pesan saya jangan sampai kasih tahu siapa2 ya.

Mmm ok laksanakan segera perintah saya, saya akan pantau.
Mmmm ok bye"

Setelah menelpon, Ghea tersenyum,

"Aku pastikan sebentar lagi semua tahu jadwal Harso dan Tiara, hi hi hi"

"Eh mbak, itu sekretarismu khan bisa dipegang mulutnya tho ? Masa dia yang akan bocorin ? "

"Dia khan tak suruh bocorin ke semua karyawan, nah karyawan lainnya yg ga akan tahan bocorin lah, hi hi hi"

"Hi hi hi, mbak Ghea ini, cara emak2 memang cadas ya mbak, nyerah deh aku, tapi lihat caraku. Baru 3 jam aku kirim banyak tweet lewat akun robot ku, sekarang sudah jadi trending topik. No. 1 sedunia mbak, hi hi hi, kayaknya kalau kita sinergi gini ini jadinya mbak, edan2 an"

"Mmmm dalam tempo kurang dari 24 jam, itu lawan2 mas Harso bakalan kheki berat sudah ngajak Silvi masuk ke dalam malah dapat jatah saham pula.

Hi hi hi, rasanya ga lama lagi, Ghea dan Fhasya akan sibuk mendapat pertanyaan dr mereka, pasti mulai gerah mereka, pengen cepat2 RUPS itu, mmm

Cuma, mereka ga akan gegabah sekarang, pasti berusaha baik2in kamu berdua, hati2 saja bicara ya Ghea dan kamu Fhasya"

"Mmmm mbak Nisa ada ide ? "

"Kayaknya, lebih baik kalau Ghea dan Fhasya main abstein dulu, jangan keluar dulu, tunggu mereka konsolidasi sendiri lah,

Biarkan mereka berspekulasi untuk muncul sendiri ke permukaan, nanti palingan kepoin siapa aku, pastinya aku akan ngilang tak keruan juntrungannya.

Buying time sajalah"

"Mmmm jadi mbak Nisa ga pengen kita ambil move dulu ? "

"Ya, pasti itu, biar mereka konsolidasi, dan muncul sendiri, toh mau mereka muncul mau tidak ga masalah kok.

Semua sudah di tangan, masalahnya kalau kita move dulu sementara kita belum tahu siapa mereka semua, bahaya. Ibarat judi, mereka bakalan kalah sampai ke pokok2 nya. Jadi bahaya kalau kita ambil move dulu, sebab mereka akan hati2 sekali sekarang...

Perhitunganku....
Pasti mereka akan mencari atau meminta bantuan musuh besar kita. Itu yang aku mau tahu siapa mereka.

Sebab menurut hitunganku, mereka ngelunjak macam begini pasti ada yang ngajari, makanya biar yang ngajari itu keluar dulu lah.

Aku kok yakin dialah sumber masalah sesungguhnya, sementara mereka yang culas itu hanya alat pihak lain yang ga kelihatan, tapi aku yakin mereka kuat dari segi dana, makanya bisa beli kawan2 mas Harso itu"

"Mmm kalau mereka, kawan2 mas Harso yang culas itu ternyata diam mbak ? "

"Tetap kita singkirkan lah, itu tetap agenda kita, orang2 macam begitu ga ada manfaatnya buat kita, jadi kita nanti fokus saja pada musuh yang besar dibelakang mereka.

Head to head saja"

Harso yang mendengarkan pembicaraan itu siam saja dan masih bingung dengan dirinya.
Ghea yang melihatnya bertanya,.

"Mas Harso ada yang masih kamu pikirkan mas ? "

"Mmmm gimana ya, aku seminggu lalu, bahkan kurang, masih berfikir menjalankan usahaku sendiri tanpa mikir aneh2 kaya begini, cuma kok sekarang seolah aku diajak mikir yang ga aku mengerti dan pahami, tepatnya aku ga pengen mikir malah.

Jadi gimana ya, seolah aku dicabut gitu dari perusahaanku yang dengan bergabungnya kita seolah aku bukan satu2nya penentu, itu bukan apa2 sih kalau aku siap.

Lha ini kaya terpaksa, kaya harus gitu. Awal2 kemaren aku pengen tahu saja sehingga ngikut arus seolah ini permainan aku bisa selesaikan.

Semakin kesini, semakin ga jelas bagiku cara mainnya, apalagi soal perang dagang dan sebagainya.

Terus soalan istri, ha ha ha, gila ini, ada 4 sekaligus, gila ! Sebagai lelaki,, siapa yang ga bangga punya istri macam kalian satu saja. Lha ini 4 sekaligus, sementara aku kemaren sampai dengan beberapa hari lalu, seolah sudah terbiasa hidup sendiri, apa2 sendiri dan seolah merasa itulah hidupku sampai mati.

Sekarang ? Woow...
Mas masih galau dan bingung sebenarnya ini kenyataan atau mimpi. Itu saja, makanya mas masih belum bisa bicara apa2

Ibarat orang mas itu tarzan lah dari hutan beneran, terus dilihatin desa, kota kecil, terus naik mobil biasa, naik mobil mewah terus masuk rumah mewah, sekarang disuruh masuk ke istana raja.

Selain seneng, bingung dan bengongnya lebih dominan lah, cuma bingung dan bengongnya enak sih, ha ha ha, dduuuh sayang kok gigit lagi sih aaduuuuh"

"Mas Harso jelek, kebanyakan ngomong mumet, kita indehoi mas, berangkat ga pake bengong, ntar kontolnya ga bisa ngaceng lagi, ayo mas, hi hi hi, mbak Ghea jangan ajak bicara macem2 dulu, diajak ngentot saja dulu biar sadar mas nya."

"Hi hi hi, iya iya, duuh yang pengen indehoi ya, sana mas Harsonya diseret saja Vi, hi hi hi, pake bus aku saja biar ga ada yang tahu, nanti kesananya pake kendaraan lain lagi, pokoknya ganti2 deh.

Dijamin semua wartawan terkecoh, ini barusan ada laporan pak Amir, bali clear. Jadi silahkan jalan2 dengan rasa aman, semuanya sudah diatur sama pak Amir kok"


***


Pak Amir, satu nama yang berulang kali muncul sebagai seorang yg dipercaya oleh Ghea mengamankan bisnis, sekaligus pulau bali dan lombok. Satu nama yang Harso merasa harus kenal dekat dengannya setidaknya dalam waktu dekat dirinya ingin berbincang dengannya.

Harso yakin, itu seolah semacam fasilitas dari kakek nenek kepada Ghea. Harso juga paham sebatas mana kemampuan Ghea, sehingga sebenarnya dirinya masih meraba2 siapa2 yang membantunya dan dengan cara apa, tetapi membaca dari pembicaraan dengan sang kakek, Harso merasa setengah lebih sudah paham, namun Harso masih harus menyakini nya dengan berbincang dengan Pak Amir, tapi itu soal nanti.

Bagi Harso masalahnya utama adalah dirinya diseret oleh Silvi ke bus milik Ghea dengan semangat 45 nya. Ke satu tempat yang Harso tak tahu, sekalipun secara garis besar dirinya tahu.

Harso merasa kali ini dia seolah menghadapi hantu saja, tepatnya disodorkan didorong dorong, diseret untuk menghadapi rumah hantu plus penghuninya oleh Silvi. Sebab bagaimanapun juga dunia gemerlap adalah dunia yang sampai kini dirinya tak paham sama sekali. Dunia yang mirip2 alas purwo, hutannya orang banyuwangi, yang bisa orang masuk tapi tak bisa keluar.


***


Bagitu masuk bus, tanpa awalan apapun, Silvi langsung melumat bibir Harso. Begitu buas dan rakusnya, seolah seorang pelancong tersesat di gurun pasir kemudian menemukan mata air.

Kehausan ketemu dengan oasenya, seolah tak peduli apapun, Silvi terus melumat bibir Harso dan tak peduli apapun. Harso sempat kaget, betul2 kaget, belum pernah Silvi begitu ganas dan seolah haus akan ciuman kepadanya selama ini.

Manja jelas iya lah, pelukan erat juga sering sebuah ciuman ? Kadang juga tipis2, tapi tak pernah seperti ini, seolah bendungan jebol, seluruh hasrat birahi dan muatan nafsu sex memenuhi mulut Silvi yang melumatnya.

Hebatnya lagi, Harso seolah terbawa, dan membalas tak kalah seru dan gilanya. Suara kecipak bibir kala lepas dan bertemu kembali terdengar seolah sangat ribut, benar persis si pengembara meneguk air saking hausnya tak peduli apapun bahkan suara tegukannya pun terdengar nyaring.

Tak seperti biasanya, Harso kali ini tak bisa style cool menghadapi Silvi seperti kala menghadapi Fhasya. Seolah ciuman dan lumatan Silvi merupakan suatu keindahan sebuah ciuman maut yang mengundang kelakilakiannya untuk serta merta menghadapinya dengan sama buasnya.

Tiara is a master of kissing.

Suatu banyolan kawan2 Silvi di studio film kala bertemu dengannya. Banyolan yang membuat Harso seolah meneguk ludahnya sediri saking "aneh" nya perasaannya kala teman main Silvi memuji Silvi, justru pada urusan berciuman.

Ingatan Harso akan komentar kawan Silvi dan itu bukan seorang, membuat Harso seolah tersiram air es, hatinya beku, gairahnya lenyap sekaligus.


***

Silvi tiba2 memeluk erat Harso dan menangis di dadanya.

"Mas adalah lelaki ke 100 yang mencium atau berciuman denganku, Vi sadar, Vi bukan lah pilihan yang terbaik sebagai istri mas, maafkan Silvi mas"

"Huss.... Kok bilang begitu ? Lagian tadi kenapa tiba2 nangis ?"

"Mas jijik khan sama Silvi sampai ga respon ciuman Silvi ? Silvi tahu kok, mas dulu pernah ngobrol2 sama kawan main film soal ciuman sama Silvi yang kata dia yahud. Makanya mas illfeel khan ? "

"Lha kok bisa kamu menyimpulkan begitu ? Mas tadi memang tiba2 kaya ga nafsu berciuman sama Silvi, tapi bukan itu sebabnya. Mas tadi tiba2 ga ada gairah, soalnya mas kaya gimana ya bilangnya,

mmmm
Tepatnya mas ga mau Silvi cium mas kaya seolah itu kewajiban, kaya terpaksa kemudian jadinya pura2 kaya pas Silvi main film.

Mmm
Mas tadi tiba2 merasa kok kaya sandiwara ciumannya, bukan beneran, ciuman kaya yg dibilang teman2 Silvi pas main film"

"Kok mas mikirnya begitu ?"

"Kita ini sudah sering ciuman sebelum2nya, tapi ga kaya tadi, pas tadi kaya indah banget, mas kaya terbawa ikut membalas dengan sangat gila, tiba2 mas ingat komentar teman2 Silvi main film soal jagonya Silvi waktu ciuman.

Jadi mas kaya merasa bukan beneran lagi ciuman tapi bohongan, kaya mas lagi main film sama kamu sebagai bintangnya"

Silvi tersenyum mendengar pengakuan Harso yang memang sangat dicintainya. Seolah pengakuan itu benar2 mendatangkan kebahagiaan pada dirinya, suatu kebahagiaan yang luar biasa.

"Mmm kenapa tersenyum ? "

"Vi senang sekali mas, Vi bahagia. Vi dulu pengen sekali bercinta sama mas, mencium mas dengan penuh gelora cinta dan birahi yang ada. Cuma mas terlalu diam dan seolah menganggap Vi bukan kekasih.

Saking pengennya bercinta dengan mas, setiap peran2 yang Vi ambil selalu drama percintaan, dan Vi menghayati peran itu seolah Vi sedang bercinta dengan mas.

Vi benar2 merasakan seolah Vi sedang bermesraan dengan mas, Vi selalu menganggapnya begitu sehingga Vi bisa masuk dalam cerita dengan penghayatan yang tinggi kata orang, padahal Vi hanya mengangankan sedang bersama mas. Semua perasaan Vi, Vi tumpahkan dalam drama.

Itulah mengapa Vi cepat sekali diterima oleh pasar dan oleh talenta seeking yang ada, cepat Vi terkenal. Karena semua lawan main Vi selalu seolah menjadi baper karenanya, maka Vi tak pernah main dengan orang yang sama lebih dari 2x. Semuanya jatuh cinta sama Vi.

Padahal Vi hanya ingin mas saja yang jatuh cinta sama Vi. Itu dulu kegalauan yang melanda hati Vi, sehingga Vi seolah harus bisa memuaskan mas, belajar untuk itu dan kalau perlu sampai benar2 bisa memuaskan mas. Baru saja mas mengakui kalau semua jerih payah ku belajar memuaskan mas ternyata berguna, mas inilah saya Silvi mu mas, bukan milik orang lain tapi hanya untuk mas"

Harso jelas bengong ada seorang mega bintang mengucapkan kata2 penghambaan yang luar biasa padanya. Matanya terbelalak besar, hati dan jantungnya berdebar.

Bagaimana tidak, dihadapannya yang berbicara adalah seorang mega bintang yang mengguncangkan negeri dengan pernyataan akan menikah dengan nya.

Dengan nya seorang dan menghamba kepadanya seorang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd