Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Top Secret

Bimabet
TOP SECRET
40. Cuisine Clash Of The Year



Tiara Suharso dijual habis pokoknya, Bali penuh sesak oleh pengunjung. Jadwal rencana berlibur Tiara bocor, para penggemar berhamburan ke Bali.

Belum juga sehari mereka berlibur, trip ke bali penuh sesak. Ada bahkan yang nekad bermobil dari jakarta bahkan. Dalam benak penggemar, toh masih ada 2 hari bisa lihat langsung kesexyan Tiara yang liputannya bikin panas dingin.

Acara perang masak juga akhirnya diliput secara professional oleh kru yang memang ahli dibidangnya, tak semua bisa meliput, tapi semua boleh ikutan menyiarkan agar tempat yang tersedia tidak penuh sesak olah kamera.

Bagi para wartawan bukan masalah kalah atau menang memang, begitu pula bagi Chef yang bertanding, bisa diliput melawan Tiara Suharso ke seluruh dunia adalah kebanggan tersendiri. Kalah atau menang sama saja. Tugas mereka hanya satu, memverifikasi kemampuan Suharso dalam hal memasak.

Tapi semua niatan itu buyar kala Silvi atau Tiara memberitahukan kepada panitia dihadapan para penginjung, bila mas Harso kalah, maka mereka, kedua Chef tersebut akan diberi kesempatan menjadi Leader dari beberapa master chef yang akan membuat masakan untuk menjamu tamu2 pernikahan mereka, selama kurun waktu 2 minggu dengan gaji yang memukau.

Gaji yang akan mereka peroleh nyaris 10x lipat penghasilan mereka selama satu tahun. Dengan semua urusan akomodasi dan transportasi serta kebutuhan hidup selama 2 minggu buat mereka termasuk paket wisata lux selama 2 minggu kemudian.

Melulu dijadikan leader dari para master chef yang akan diundang sebagai bagian dari panitia pernikahan Tiara saja mereka mau, apalagi digaji luar biasa, apalagi ada paket wisata lux buat mereka. Maka tak akan ada lagi kata kalah dalam benak mereka, apapun mereka harus menang.

Bagian paling menarik adalah proses pemilihan juri, ternyata pada proses ini Harso sangat ruwet dalam memilih dan tidak sembarangan.

"Bapak2 dan ibu2 sekalian, perkenankan saya mengajukan usulan soal dewan juri. Ada syarat dari saya yaitu :

1. Bukan merupakan anggota wartawan dan krunya.
2. Bukan merupakan manajemen kami ataupun manajemen Hotel ini.
3. Dua orang pria dari tamu hotel yang menginap.
4. Dua orang wanita dari tamu hotel yang menginap
5. Ada juri dari pihak luar pengunjung 3 orang minimal sebaiknya 5 orang

Itu syarat dari saya"

Karena memang acaranya sebelumnya telah di umumkan, maka segera saja banyak yang diseleksi untuk dipilih. Segera saja ada 9 orang juri yang memang dari kalangan seperti yang disampaikan oleh Harso. Tak lebih dari sepuluh menit.

Proses kedua adalah menentukan jenis makanan yang akan dibuat.

"Mmm pak Harso ada ide ? "

"Mmm sepertinya juri terdiri dari orang2 yang berasal dari tempat yang berbeda2 dari seluruh belahan dunia, kalau misalnya saya dari indonesia dan Tiara sebut saja dari Amerika membuat serangkaian makanan khas Indonesia dan Amerika dalam satu komposisi paket lengkap.

Sementara tuan Haru dari Jepang dan tuan Mason dari Perancis, menggunakan kemampuan terbaik mereka merangkai masakan khas dari Jepang dan Perancis dalam satu komposisi paket lengkap

Agar masing2 pihak mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak mengurangi essensi thema malam ini.

Bahan bebas apa saja yang tersedia, untuk 25 porsi, biar kita semua bisa mencicipinya"

"Wowww ternyata anda memang fair dalam mengajukan syarat juri, juga syarat tema masakan. Saya Budiono, menyatakan dari wartawan setuju syarat pak Harso.

Dan pertandingan akan dimulai selama 2 jam, mamasak komposisi paket lengkap sebanyak 25 porsi, dimulai dari sekarang"


***

Begitu tanda dimulai diteriakkan oleh Budiono selaku host atau pemandu acara dimulai, maka Harso seolah menjadi orang lain sama sekali. Tiara juga.

Entah mengapa, seolah keduanya memiliki aura yang sangat dingin menggidikkan hati siapapun yang memandangnya.


Image Silvi aka Tiara​

Berbeda dengan Tuan Haru dan Tuan Mason yang sesekali berbicara untuk koordinasi, Harso dan Tiara sama sekali tidak berbicara apapun, keduanya seolah dua makhluk dari tempat yang berbeda tak ada kata2 dan masing2 bekerja dengan sangat cepat.

Masing2 memasak dengan 4 kompor sekaligus bahkan, sambil mengawasi kompor tangan mereka tak pernah berhenti bekerja.

Anehnya, kadang Harso mengiris sesuatu untuk preparation buat masakan yang dimasak oleh Tiara, sebaliknya juga begitu, tidak seperti biasa nya orang masak beregu dimana pembagian tugas nya adalah berdasarkan jenis makanan,

Yang luar biasa adalah kecepatan tangan dan kecakapan mengawasi 4 kompor yang seolah mereka masing2 terdiri setidaknya 2 orang.


***

Komentator TV amerika sangat tercengang di studio di amerika melihat kedua orang Tiara dan Harso memasak.

"Wwooowwww apa itu ya Chef ? Kok sepertinya mereka bekerja laksana setan begitu ya ? "

"Saya juga bingung, mereka bekerja seolah berkomunikasi dengan hati, mereka memang sudah satu hati.

Belum pernah saya melihat satu tim bekerja secepat ini dan secermat ini sebelumnya, sungguh kalau saja saya disana sebagai tuan Haru, saya pasti langsung mengangkat bendera putih soal kecepatan dan kecermatan. Cuma ada satu yang saya sangat heran"

"Eeeh apa itu Chef ? "

"Coba anda zoom gambar yang tadi, mmm ya itu sebelah kanan,
Mmmm itu adalah makanan yang di Indonesia dinamakan perkedel, tapi saya cermati sejak awal itu adalah semacam hotdog, ya hot dog dalam balutan indonesia.

Gila, ya gila memang mereka punya ide, bisa membuat makanan Indonesia tapi bercitarasa Amerika. Seandainya saja saya disana sekarang duuh ya, ini momen langka soalnya dari segi kreatifitas mereka juga unggul"

"Luar biasa saya jadi pengen disana juga chef"


***

Satu jam berlalu, Tiara tiba2 minta disediakan janur dan daun pisang.

"Yang banyak ya"

Dalam waktu 5-10 menit sudah tersedia, karena memang di resto bali pasti ada persediaan setidaknya di halaman atau di sawah sekitar pasti ada.

Segera Tiara menggelar 25 piring besar dan menghiasnya dengan daun pisang serta janur.
Kompor2 Tiara tetap menyala, memasak nasi yang entah bagaimana aromanya seolah bukan nasi. Sehingga Harso mengawasi 8 kompor sekaligus dan itupun masih sambil menyiapkan bahan.

Sangat cepat cara Tiara memotong daun, melipat serta meletakkan di atas piring saji. Semuanya nampak seolah mainan bagi Tiara, tanpa ada beban dalam menghias.

"Waktu tinggal setengah jam lagi"

Teriak pak Budiono selaku Host.

Harso ternyata telah selesai memasak, hanya tinggal menunggu nasi matang saja, dan di sela2 waktu itu Harso mencuci semua peralatan masak tandas bersih. Selesai mencuci, masaklah nasi.

Empat kompor, empat panci, empat nasi yang berbeda, empat warna, putih kuning merah dan hijau.

Teknik terakhir adalah menghias, semua orang tahu, seakan Harso melempar2 begitu saja nasi dari panci kukus kepada Tiara, dan Tiara seolah sedang bermain hanya mengangkat piring menangkap nasi.

Asal saja, tak pake dicetak tak ada aturan, seolah nya begitu. Namun anehnya hasilnya benar2 rupawan. Cantik indah menawan hati. Komposisi warna nasi yang bak dilukis.

Terus meletakkan potongan ayam, telur rebus ditambah saos putih entah apa, salad sayuran perkedel, macam2 ikan ada setidaknya 10 ikan laut plus sayuran diletakkan diatas nasi seolah tumpeng tapi ini datar dan kekuatan dari semuanya adalah iramanya komposisinya.

Semua piring bentuknya berbeda tak ada yang sama, satu satu berbeda tapi semua piring sama indahnya.

25 piring, cara penyajiannya semua berbeda, hiasan piringnya beda, pengaturan nasinya beda, penempatan lauknya beda, terakhir hiasan mainan dari janur diatasnya berbeda.

Tapi anehnya semuanya nampak indah baik disatukan bergerombol ataupun masing2 piringnya.

Terakhir Harso meletakkan dua mangkuk dan 2 gelas.
Gelas pertama semacam wedhang ronde, tapi plus buah merah stroberry dominan diatasnya.
Gelas kedua, jus alpukat tapi plus cendol berwarna putih diatasnya.

Mangkok pertama bubur sumsum plus popcorn dibalur dengan saos ikan tuna.
Mangkok kedua adalah sop jangung plus taburan abon ayam yang luar biasa.

Masih lima menit digunakan oleh Harso dan Tiara mencuci piring dan semua peralatan masak,

"Tinggal 20 detik, mari kita hitung rame2, duapuluh, sembilanbelas, dwlapan belas, tujuh belas, .......... Tiga dua satu, STOP"


***

Di Amerika, komentator acara mencoba menggali lebih dalam soal apa yang diperbuat oleh Tiara dan Harso.

"Chef apa komentar anda sebelum masakan akan dinilai? "

"Saya ingin menangis, betapa beruntungnya mereka yang melihat, kalau anda tadi melihat seksana Harso dan Tiara memasak, pemilihan bumbunya timingnya dan seluruh komposisinya adalah komposisi masakan asli budaya Amerika, tetapi juga budaya Indonesia.

Saya tidak tahu bagaimana mereka menemukan cara yang seperti itu bisa dilakukan di dapur modern, tapi mereka bisa.

Soal penyajian, saya tak bisa komentar banyak, saya hanya menyesal tak melihat detil disana, saya menyesal tak melihat langsung.
Tanpa banyak omong, satu kalimat yang menggambarkan masakan Harso dan Tiara adalah unity in diversity, menyatukan perbedaan atau di Indonesia disebut bhineka tunggal ika.

Mereka menyatukan bumbu cara memasak dan racikan resep asli orang Amerika dan Indonesia, semua blended dalam satu masakan yang entah apa namanya tapi begitu sempurna.

Ini bukan masakan Indonesia tapi juga masakan Indonesia, ini bukan masakan Amerika tapi juga masakan Amerika, mereka telah meracik komposisi masakan yang menyatu dan tampil memukau.

Coba lihat tuan Haru dan tuan Mason, masakan mereka benar2 asli masakan Jepang dan Perancis, mereka bangga dengan keunikan masakan mereka sendiri, tapi mereka tampak melupakan penyatuan komposisi sehingga hasilnya tampil seolah dua masakan yang di paksa keluar bersama.

Saya, dan hampir semua master Chef yang ada di dunia ini pasti akan menampilkan yang seperti tuan Haru dan Tuan Mason. Kami semua akan selalu berfikir makanan ini cocoknya dengan makanan apa disana ya.

Tapi Harso dan Tiara berfikir, masakan apa ya jadinya kalau semua nya di satukan dalam komposisi yang sangat indah? Itulah ketinggian kemampuan tuan Harso dan Ibu Tiara. Saya tanpa bisa bilang apa2 lagi menyatakan bahwa level keduanya sudah mendekati dewa, God of Chef."

"GOD OF CHEF, luar biasa, tetapi kalau anda melihat tayangan ini selama dua jam utuh, saya yakin anda sepakat.


GOD OF CHEF.

Gila, benar2 gila, sekarang mari kita melihat bagaimana dewan juri menilai"


***


Sebagai penantang, maka dewan juri memulai mencicipi dari masakan tuan Haru dan tuan Mason.

Nampak wajah2 para dewan juri seolah tersengat oleh masakan mereka berdua saking enaknya. Kemudian mereka mengangguk angguk sambil tersenyum memberi nilai.

Hampir semuanya seperti itu. Hampir semuanya dari gestur tubuh mereka sepakat bahwa masakan tuan Mason dan tuan Haru sesuatu yang luar biasa. Gestur tubuh tak akan pernah bohong, itu kira2 ungkapan para ahli. Pemirsa TV melihat para juri sangat puas dengan masakan kedua masterchef tersebut.

Waktu giliran para juri menilai masakan Harso, ada suatu keanehan dan itu terekam oleh kamera.

Awalnya mereka seolah menemukan masakan Harso dan Tiara sangat biasa saja, pada kunyahan kedua atau ketiga alis mata mereka terangkat keatas, mata mereka seolah tersihir terpejam untuk lebih merasakan makanan yang mereka cicipi, empat lima enam detik kemudian mata mereka melotot.

Seolah tak percaya, rupanya sendok pertama masih kurang pas buat menilai, mereka mengambil sendok kedua ketiga dan seterusnya, sampai habis semuanya, dikoret2 bahkan.

Ujung2 nya mereka tak lagi mencicipi, mereka menghabiskan semuanya. Tapi mereka seolah bingung. Ada satu juri yang mengangkat tangannya.

"Ya pak ada apa ? "

"Mmmm kayaknya saya masih belum yakin dengan masakan pak Harso, bisa minta nambah lagi"

"Kurang yakin kenapa ?"

"Mmm dalam skala 1-100, saya kurang yakin antara nilai 99 atau 100"

"Ha ha ha simpan saja itu di lembar jawaban anda"


***

Di Amerika permintaan nambah dewan juri membuat gempar, komentor langsung menanyakan kepada ahlinya.

"Chef apa makna ucapan juri tadi itu Chef?
Chef... Eh Chef anda kenapa menangis ? "

"Saya benar2 menyesal tak ada di Bali, sangat sangat menyesal, Harso benar2 seorang Dewa masak yang luar biasa. Dari caranya memasak tadi, lidah saya sudah menetes.

Apalagi melihat para juri yang awalnya merasa aneh dengan bentuk masakan Harso yang bukan indonesia bukan amerika, tetapi begitu mereka kunyah pertama, tak teraba, kunyahan kedua menjadi luar biasa, kunyahan ketiga menjadi istimewa demikian sampai habis rasa masakannya menjadi lebih enak dan lebih enak, sampai habis.

Mereka minta lagi karena merasa masih ada rasa yang lebih enak di gigitan berikutnya. Saya benar2 ingin merasakan masakan Harso duuuh ya Tuhaaan."

Pemirsa, mari kita lihat hasil penilaian para juri, ya tuhan seluruhnya memberikan angka 100 buat Harso, sementara semuanya tak ada yang memberikan lebih dari nilai 50 bagi tuan Haru.

Ini keajaiban...
Telah muncul seorang dewa, dewa mamasak. Seorang dewa dari para master chef, GOD OF CHEF.



***


Di lokasi, Harso benar2 menerima tepukan yang meriah apalagi setelah penonton boleh mencicipinya, hampir semuanya berebut masakan Harso yang oleh dewan juri dianggap sempurna.

Rebutan tak terlelakkan, bahkan para juri juga ingin berebut, suasana luar biasa kacau.

"Mas Harso, apakah anda kaget dengan kondisi ribut dan kacau ini ? "

"Mmmm sempat saya prediksi, tapi tidak seheboh ini"

"Apa kunci dari masakan anda ? "

"Saya belajar dari nenek saya, kata beliau masaklah dengan cinta, kamu akan menemukan cinta orang2 yang memakan masakanmu, mmm seolah magic, kalau masakan diolah dengan cinta dan rasa mencintai maka hasilnya adalah cinta buat anda.

Tapi ada satu kata2 nenek saya yang baru saya mengerti maknanya, bercintalah dan memasaklah dengan cintamu, kamu akan lihat yang luar biasa.

Jadi saran dari saya untuk semua pasangan dimanapun berada, bercintalah dan memasaklah dengan wanitamu maka semuanya akan luar biasa"

"Berapa lama anda latihan memasak bersama?"

"Baru kali ini saya masak bersama Tiara"

"Baru kali ini? Kok bisa kompak ?"

"Karena memang kami saling mencinta"

"Pemirsa, rasanya tak elok kalau tayangan ini dilanjutkan, semuanya ribut dan kacau, sampai2 daun alas pun mereka perebutkan untuk dirasai.

Ha ha ha..
Bercintalah dan Masaklah dengan cintamu
Pasti luar biasa.

Saya Budiono undur diri"


***

Di Amerika dan Indonesia, demam Tiara - Suharso melanda seluruh negeri, apalagi setelah acara pertandingan masak yang secara luar biasa dimenangkan oleh Harso.

Sebutan God of Chefs menjadi julukan baru bagi Harso. Kekecewaan chef komentator TV amerika bahkan sampai dirinya menangis karena tak ada dilokasi membuat banyak orang terdorong ke Bali, menuju Bali.

Berbondong2 orang memesan tiket untuk ke Bali. Mereka mengharapkan setidaknya pada saat pernikahan yang dibuka untuk umum pestanya mereka bisa menjadi bagian dari pengunjung acara pesta.

Bali kalang kabut, semua hotel penuh padat dipesan hingga bulan depan.
Kendaraan darat, mobil motor diperkirakan akan memenuhi bali. Karena konvoi para penggemar yang tak kebagian tiket pesawat memaksa masuk.

Jauh dari prediksi semua orang, jauh dari perkiraan para petinggi negeri.

Kehebohan melanda, gubernur, kapolda dan pangkodam langsung mengadakan rapat darurat membahas masalah baru ini.

Sementara Harso dan Silvi, bercinta semalaman sehabis acara dengan penuh gairah dan rasa cinta.

Dan ditengah2 percintaan mereka, Harso menemukan dirinya sangat gamang untuk menikah dengan 4 orang sekaligus.

Bagaimana nanti kesan orang Amerika ? Diva mereka dimadu.
Bagaimana dengan Ghea.
Bagaimana dengan Fhasya
Bagaimana dengan Nisa
Bagaimana dengan orang2

Harso bercinta lebih garang untuk menghilangkan kegalauannya.
 
Asik dobel update suhu makasih ....
Menarik ide yang cemerlang cinta mengalahkan segalanya cinta membuat meremajakan kulit tumbuh segar alami ide yang cemerlang

Makasih ....
Ditunggu lanjutannya suhu

Salam sehat.
 
Terimakasih atas double update ceritanya suhu @Begundal_pasar ..
Ini Harso klo di Genre Aksi, terlalu OP bgt..
Kayak Dragon Ball, yg lama2 ngancurin planet tinggal menjetikkan jari, eh itu Thanos dink yak, hahaha..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd