Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tora The Explolers

Status
Please reply by conversation.
pov belah durennya annisa feelnya kurang ngena suhu beda banget ama nur, maaf sebelumnya
 
ooo gt tha, mungkin sama sama terima kasih tapi beda nasib kali kikikiki

peace suhu becanda!
 
STEP TWENTY FOUR​


"Loh Bu Tante Putri belum pulang bukan" tanyaku ke Ibu

"Belum sayang, tadi pagi bilang nya mau ke bengkel dulu ambil mobilnya" jawab Ibu

"Pak Lurah masih sibuk yah Mah" tanyaku ke Mamah Titin

"Tumben km sayang nanyain Papahnya Nur" jawab Mamah Titin

"Gak kasian apa pak Lurah sama istrinya yg cantik ini di anggurin terus" ucapku menggoda Mamah Titin

"Kalau Mamah Mau tinggal minta sama kamu saja siramin memek Mamah biar gak kekeringan" jawab Mamah Titin yg tak kalah dari godaanku

MAMAAAAH

Teriakan Nur sembari memeluk aku

"Awas yah kalau minta sama Papah Tora, Nur bakal marah sama Mamah" ucapan Nur disaat memelukku

Aku lepaskan pelukan Nur dan memberitahukan kalau Mamah Titin cuma bercanda

"Mamah cuma bercanda aja sayang" ucapku pada Nur

"Gak sayang Mamah gak bercanda kok, kalau nanti Mamah lg pengen Mamah bakal minta km siramin yah sayang" ucapan Mamah Titin mengejutkan aku dan Nur

"Tuh kan Pah kata Mamah juga gak bercanda" ucap Nur yg terlihat sedikit kesedihan dalam matanya

Kenapa dengan Nur ini, padahal dia sering lihat aku bersetubuh dengan perempuan lain bahkan dengan Ibuku sendiri dia biasa aja, tapi kenapa saat denger Mamah nya mau sama aku dia terlihat sedih.

"Nur gak boleh sedih ahh sayang, masa saat lg ceria gini ada yg sedih sih" ucapku

Nur langsung kaget denger ucapanku dan dia segera memelukku kembali, pelukan Nur serasa sangat hangat di tubuhku.

"Maafin aku yah Pah" ucapan tulusnya

"Iya gak apa - apa sayang, jangan sedih lg yah" balasku

Ibu dan Mamah Titin tersenyum melihat Nur memeluk tubuh aku, ibu mendekati kami dan mencoba mengelus kepala Nur

"Jangan sedih sayang, kasian tuh Papah tora nya jadi bingung liat km sedih" ucap Ibu

Nur segera melepaskan pelukannya dan langsung memandangku dengan mata sayu

"Maafin aku yah Pah" ucapan Nur yg sangat tulus

"Iya udah jangan di pikirin lg yah" jawabku

Nur tersenyum dengan tulusnya dan begitupun Ibu dan mamah Titin, kini kembali suasana menjadi riang dan terdengar pintu utama itu terbuka. Nampak Tante Putri datang bersama sahabatnya yg tak lain Bu Hera, aku sedikit terkejut dengan datang nya Tante Putri bersama Bu Hera. Kulihat ibu sedikit meruncingkan matanya menatap perempuan yg datang bersama adiknya itu, aku segera memegang tangan Ibu yg terlihat sedikit wajah marahnya

"Jangan yah Bu, biar aku yg bereskan masalah itu" cegahku berbisik di telinga Ibu

Tante Putri dan Bu Hera datang menuju kearah kami dan terlihat senyuman bidadari Tante Putri itu

"Wah lg pada kumpul yah" ucapan Tante Putri

"Iya Tante cantik, gimana mobilnya Tan" jawb Nur yg kemudian bertanya

"Dah beres Nur, cuma sedikit masalah di mesin kok" jawab Tante Putri

"Oh gitu, wah Tante cantik ajak Bu Hera juga yah" ucap Nur

"Aku cuma anterin Bu Putri doang Nur, takut mobilnya ngadat lg di jalan" jawab Bu Hera

Ibu kini sudah terlihat tenang karena tanganku terus menggenggam tangannya, dan nampak wajah Bu Hera terlihat bertanya - tanya melihat wajahku. Mamah Titin hanya tersenyum mendengar obrolan anaknya dan Tante Putri juga Bu Hera. Dan saat Bu Hera melihat wajah Ibu dia sedikit kaget dan bergantian melirik wajah Tante Putri

"Put itu kembaran km" tanya Bu Hera yg kaget melihat fisik ibu

Hahahahaha

Kami semua tertawa mendengar Bu Hera ucapkan itu

"Loh kok pada ketawa sih, emang aku salah yah" kembali Bu Hera bertanya karena bingung

"Beliau itu kakak kandung aku Ra, dan juga Ibu dari Tora" jawab Tante Putri dengan tersenyum

Wajah Bu Hera terlihat makin terkejut mendengar jawaban dari sahabatnya itu

"Terus kok ada si Nur disini dan ini" ucap Bu Hera sembari menunjuk Mamah Titin

"Nur memang tinggal disini bersama Tora dan ibunya dan ini Mamahnya Nur, ini juga rumahnya Nur" jawab Tante Putri menjelaskan pada Bu Hera

"Ini juga rumahnya Tora Bu" timpal Nur

Makin terlihat bingung Bu Hera mendengar ucapan Tante Putri dan Nur

"Pusing bgt jadinya" ucap Bu Hera yg polos

"Udah jangan dipikirin kalau pusing, kan km kesini katanya mau ketemu dan ngomong sama Tora" ucap Tante Putri pada Bu Hera

Ibu, Mamah Titin, dan Nur kaget mendengar ucapan Tante Putri yg menjelaskan maksud kedatangan sahabatnya itu, namun Bu Hera dengan sigap segera menjelaskan maksudnya kepadaku

"Bisa minta waktunya sebentar Tor" ucap Bu Hera

Aku gak bisa menghindar apa lagi menolak permintaan Bu Hera itu, aku juga bingung harus gimana soalnya aku belum cerita sama Nur. Terlihat Nur dan Mamah Titin melirik ke arahku dengan wajah yg penuh tanda tanya, saat Nur hendak bicara segera aku melepas tanganku yg dari tadi menggenggam tangan Ibu dan segera telunjuk ku kutempelkan di bibir manis Nur

"Nanti aku kasih tau semuanya yah" ucapku pada Nur

Segera aku melangkah menuju ke ruang tamu yg meninggalkan Ibu, Nur dan Mamah Titin di ruang keluarga itu. Aku berjalan sembari meraih tangan Tante Putri untuk ikut bersama aku dan Bu Hera

"Aku kesini cuma mau jelasin semuanya sama km Tor juga sama sahabat aku Putri tentang kejadian waktu itu" ucap Bu Hera saat kami bertiga duduk di ruang tamu

Tante Putri terlihat kaget dengan ucapan sahabatnya itu

"Emang ada apa Ra" tanya Tante Putri yg heran

"Sebelumnya aku minta maaf dulu sama km Put soal kejadian waktu kamu dan Tora mampir ke rumah aku" jawab Bu Hera pada Tante Putri

"Loh memang ada apa sebenarnya Ra" tanya Tante Putri yg semakin heran dan bingung

Bu Hera segera menceritakan soal kejadian saat itu dari mulai saat makan di rumahnya itu sampai ia di tinggalkan olehku di saat sedang bersetubuh. Terlihat wajah cantik Tante Putri mulai sedikit kelihatan geram mendengar cerita dari sahabatnya itu, namun dengan cepat Bu Hera memberikan alasan kenapa dia melakukan hal itu.

"Dengerin penjelasan aku dulu yah Put sebelum km marah sama aku" ucap Bu Hera

Wajah Tante Putri masih terlihat geram pada sahabatnya

"Gini Put, aku lakukan semua itu tak lain hanya ingin memastikan kalau si Tora ini pantas atau tidak mendapatkan semua perasaan dan kasih sayang dari km sepenuhnya. Karena aku gak mau kalau sampai km salah memberikan semuanya perasaan dan kasih sayang km pada orang yg salah, makanya aku lakukan itu tanpa sepengetahuan km, tapi aku bingung kenapa tiba - tiba si Tora ninggalin aku saat sedang bersetubuh" penjelasan Bu Hera pada Tante Putri

Wajah Tante Putri terlihat mulai berubah dari awalnya geram kini menjadi bertanya - tanya

"Emang saat kalian bersetubuh km melakukan apa Ra" tanya Tante Putri pada Bu Hera

"Eeeeuuuummm, saat itu kan posisi akan mulai dogie tapi saat sudah siap di tusuk aku sempat kecup pipi km yg sedang tertidur pulas di sopa itu Put dan tiba - tiba saja aku di tinggal pergi sama si Tora" jawab Bu Hera

Seketika Tante Putri terlihat tersenyum mendengar penjelasan dari sahatnya itu

"Iya pantas aja Ra km di tinggalin sama kesayangan aku ini, ternyata karena itu" ucap Tante Putri sembari mengelus pipiku

Kini malah terlihat wajah wajah Bu Hera yg menjadi bingung dan penuh tanda tanya

"Knapa sebenarnya Put" tanya Bu Hera pada Tante Putri

"Gak apa - apa Ra nanti aku yg ngasih penjelasan ke km soal itu, tapi Ra kok km sampai berani melakukan berhubungan badan dengan kesayangan aku ini hanya untuk memastikan pantas atau enggak nya aku sama Tora sih " jawab Tante Putri yg kembali bertanya pada Bu Hera

"Aku gak mau km salah memilih orang dan km itu sahabat aku yg terbaik, makanya aku melakukan itu" jawab Bu Hera

Aku dan Tante Putri terkejut mendengar alasan dari Bu Hera yg berani melakukan persetubuhan hanya karena ingin sahabatnya itu tidak salah memilih orang, ternyata Bu Hera sangat tulus menjaga sahabatnya sampai berani berkorban seperti itu. Nampak mata Tante Putri mulai berkaca - kaca dan Tante Putri segera menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya

"Aku gak nyangka km rela berkorban sampai sejauh itu buat aku Ra" ucap lirih Tante Putri pada Bu Hera

"Cuma km sahabat aku yg mengerti aku Put, makanya aku rela melakukan hal itu" jawab Bu Hera yg tak kalah lirihnya

Aku hanya terharu melihat mereka berdua," ternyata di dunia ini masih ada sahabat sejati" gumamku dalam hati.
Segera kuhampiri mereka dan menepuk tangan Tante Putri

"Udah yuk kita kembali ke ruang keluarga, nanti Ibu, Nur dan Mamah Titin berpikir yg engak - engak" ucapku mengajak mereka berdua

Tante Putri segera melepaskan pelukannya pada Bu Hera dan bangkit

"Maaf sayang aku terharu dengar ucapan sahabat aku ini" ucap Tante Putri padaku sembari melirik Bu Hera

Bu Hera pun ikut bangkit dan berjalan beriringan menuju ruang keluarga. Terlihat 3 wajah perempuan yg sedang berbincang - bincang, aku melihat Nur dan Ibu sudah sangat deket kerana nampak Nur selalu tersenyum saat berbicara pada Ibu.

"Wah lg asik nih" ucapku mengejutkan ketiga perempuan itu

"Ahh Papah ngagetin aja" ucap Nur dengan reflek

Segera Nur menghampiri aku dan mengajak aku duduk disampingnya, wajah sedih Bu Hera tiba - tiba kaget mendengar ucapan yg Nur katakan

"Put sebenarnya keluarga km ini seperti apa sih" tanya Bu Hera yg bingung akan situasi di rumah ini

Hehehe

"Udah gak usah bingung, aku sendiri juga gak tau jelasin tentang hubungan keluarga aku Ra" jawab Tante Putri polos

Makin bingung saja Bu Hera mendengar jawaban dari Tante Putri.
Kini Tante Putri mengajak sahabatnya itu ikut ngobrol bersama kami semua dengan bahasan soal yg biasa - biasa saja sampai Nur mulai bangkit dari duduknya

"Pah, tolongin aku ambilin buku yuk" pinta Nur padaku sembari meraih tanganku supaya ikut berdiri

"Masa ambil buku aja harus minta di ambilin sih" jawabku

"Kan bukunya itu ada di atas lemari pakaian aku Pah, aku gak nyampe" rengek Nur padaku

Orang yg ada di sekitar hanya tersenyum melihat tingkah Nur tapi hanya Bu Hera yg masang wajah heran.

"Mah nih anak mamah manja bgt sih" ucapku pada Mamah Titin

Mamah Titin, Ibu dan Tante Putri hanya tersenyuk mendengar keluhanku

"Ihh Papah gitu deh, dikit - dikit ngadu sama Mamah" ucap Nur yg mengembungkan pipinya

Segera kuberjalan menuju kamar utama dengan bergandengan tangan sama Nur dan meninggalkan 4 orang perempuan di ruang keluarga itu.
Di kamar utama itu nampak Nur masih mengembungkan pipinya.

"Ihh masih cemberut aja, kan aku udah disini sayang" ucapku

Nur tetap tak bergeming dengan ucapanku

"Knapa sih sayang, gak mungkinkan kalau soal buku sampai km kayak gini" kembali aku bertanya sama Nur

Nur mulai tersenyum dan dengan cepat Nur menutup dan mengunci kamar utama itu

"Lama bgt sih tadi ngobrol sama Tante Putri dan Bu Hera, bukan nya Papah belum nyampe waktu sama Anisa" ucapku dengan segera menhampiriku

"Aku kira sayang bakal nanya soal obrolan aku sama Tante Putri dan Bu Herra" ungkapku

"Emang sih aku penasaran soal itu, namun itu semua terserah Papah mau cerita atau gak" balas Nur

"Terus kita mau ngapain" tanyaku menggoda Nur

"NYARI KENTANG,,, ya terusin yg Papah lakuin sama Anisa tadi siang lah" jawab Nur yg terlihat kesal akan godaanku

Kuraih tubuh perempuan 19thn itu yg sedang membelakangiku dengan kedua tanganku

"Jangan marah - marah terus dong sayang, nanti aku diminta Mamah km gimana" godaku

"Ihh Papah selalu bawa - bawa Mamah deh" rengek manjanya

Segera kupeluk tubuhnya dari belakang dan langsung mengecup mesra kepalanya yg masih tertutup kerudung besarnya, dan Nur pun dengan cepat mambalikan tubuhnya agar tubuh kami saling berhadapan. Mata Nur di pejamkan tepat di depan wajahku, walau tinggi badan aku dan Nur sangat berbeda namun karena kepalanya yg sedikit arahkan ke atas sehingga tinggi badan kami gak menjadi masalah untuk berdekatan.
Aku sudah mengerti kenapa Nur memejamkan matanya dan tanpa ragu aku mulai menundukkan kepalaku supaya bibirku mampu mendarat di bibirnya yg sudah sedikit terbuka itu.
Kecupan penuh perasaan itu melupakan kalau di ruangan lain dalam rumah ini masih ada makhluk hidup selain kami. Kecupanku berubah jadi lumatan lembut di bibirnya yg tipis itu

Eeeeeeeeeemmmppptt

Desahan Nur yg hanya terdengar oleh telinyaku

Terus menurus aku lumat bibirnya hingga Nur mulai meraih kepalaku dengan kedua tangannya serta kakinya belitkan pada pinggangku, aku reflek menahan tubuhnya yg kini bergelayun pada tubuhku.
Nur tak mau diam saja menerima lumatan bibirku di bibirnya, ia mulai memainkan lidahnya ke dinding mulutku. Saat aku meladeni lidah nya dangan lidahku namun seketika Nur hisap kuat lidahku oleh mulutnya sampai aku sedikit kewalahan mendapat serangan Nur itu. Di sela kegiatan kami itu aku mulai berjalan mendekati tempat tidur kamar utama itu dengan tubuh Nur yg masih bergelayun pada tubuhku, dengan santai aku duduk di tempat tidur dan aku lepaskan bibirku yg mengulum bibir Nur

"Jangan pernah tinggalin Mamah yah Pah" ucapan Nur penuh ketulusan

"Iya sayang, aku gak akan tinggalin km" jawabku

Tangan Nur dengan cekatan membuka kaos yg aku kenakan dan tanganku pun ikut membuka kemeja yg Nur kenakan, kini nampak bh 34C yg membungkus buah dada Nur. Dia melepaskan kaki yg membeit pada pinggangku karena gak mungkin celana jeans yg ia kenakan bisa terbuka bila masih melingkar pada badanku, dengan lugas Nur membuka celana jeans itu sampai hanya menyisakan ch, bh dan kerudung menempel di tubuhnya.
Perlahan penis dalam celanaku mulai merangsek seperti ingin terbebas dari kurungannya, Nur dengan santai nya mendorong sedikit dadaku supaya aku tidur terlantang dan segera Nur membuka celanaku.

"Hihihi, kasian bgt ini sampai gak ketutup semua" ucap Nur setelah melempar celanaku yg telah terbuka

Memang nampak kepala penisku sudah gak ketutupi celana dalamku, Nur membuka kerudung besarnya dan juga bh serta cd nya sendri. Sekarang dihadapanku terlihat perempuan cantik tanpa sehelai benangpun menutupi bagian tubuhnya

"Cantik bener ini perempuan, miliuk siapa yah" godaku

"Ihh Papah, udah pasti milik Papah dong" jawab Nur yg santai sembari meraba kepala penisku yg gak tertutup cd nya

Nur langsung menarik cd yg aku kenakan hingga terlepas dan di lemparkan entah kemana, Nur merangkak dari ujung kaki ku sampai wajahnya tepat berada di pangkal pahaku



Maaf suhu semalam ketiduran ampe baru bangun,,,
Sekali lg mohon maaf, atas keterlambatan update nya
 
Terlambat sedikit tidak masalah kang.

Yg penting ente sehat selalu kang biar bisa update terus. :jempol:
Ane blom ada kritik kang.
Tpi ada saran update nya 2gedung kang :pandaketawa::pandapeace::panlok2:
 
bukan nya Papah belum nyampe waktu sama Anisa" ucapku dengan segera menghampiriku


ini gmn yha!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd