Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (TRUE) Pengalaman Lendir

Maaf suhu² semua..kemarin sibuk di RL jd ga sempet buat post update kisah pengalaman..

Ini ane update sesuai janji ane..

EPISODE 5
Kali ini ane akan menceritakan pengalaman lain selama tinggal di rumah kakek.
Kegiatan rahasia dengan Bi Mar masih terus berlanjut di sela2 kegiatan sehari2 selama ane sekeluarga tinggal di rumah kakek.

Sebelum mengawali kisah kali ini, sedikit gambaran dari rumah kakek yang ane tinggali.
Rumah ini terbilang cukup besar, di lantai bawah, setengah rumah dipakai untuk usaha nenek, yaitu buka salon. Setengahnya lagi cukup untuk ruang tamu, ruang keluarga, kamar kakek nenek, dapur, ruang makan, kamar ART, kamar tamu (yg dipakai ortu ane).
Usaha salon yg dikelola nenek, awalnya cuma salon kecantikan yg melayani potong, creambath, semir rambut, dll.
Tp karena makin sepi, akhirnya mulailah menerima lulur, massage yang awalnya hanya untuk wanita tapi karena banyak pelanggan pria yang tanya kahirnya dibuka untuk pria dan wanita.
Ruang massage adalah setengah dari area salon, yg dihubungkan dengan ruang utama rumah (ada jendela dan pintu).

Kejadian kali ini yg akan ane ceritakan bukan tentang ane, tp di sini ane hanya sebagai penonton. Lebih tepatnya penonton gelap. (hahaha...)

Jadi kisah ini terjadi di hari Minggu, ane inget betul.
Karena hari Minggu siang adalah waktu dimana ortu biasanya selalu ngajak kakek nenek jalan2. Tapi hari itu kakek tidak mau ikut karena katanya badan kurang enak dan mau nonton tinju di TV.
Akhirnya ane disuruh di rumah nemani kakek.

Sewaktu ortu dan nenek berangkat, ane nemani kakek sambil rebahan di kamar ortu yg letaknya di sebelah kamar kakek.
Karena kondisi kaki yg kurang sehat, sebenernya kakek cukup sulit untuk jalan jauh dan harus dibantu tongkat.
Jadi ane di kamar sebelah jaga2 kalau kakek butuh sesuatu, ane yg bantuin.
Awalnya ane ga curiga / mikir aneh2 karena memang begitu pada pergi, kakek nonton tinju di tv di kamarnya. Waktu itu sengaja ane bilang ke kakek supaya pintu dibuka sedikit biar kalo ada apa2 kedengeran.
Gak lama setelah ortu berangkat itu, kira2 30 menit, bel rumah berbunyi...dibukalah oleh Bi Mar.
Setelah itu Bi Mar ngetuk ke kamar kakek, ngasi tau kalau Mba Ana dateng.
(Mba Ana adalah salah 1 kapster/karyawan salon)
Ane pun ga curiga, karena pikir ane mungkin ada urusan kasbon atau ada janjian sama tamu salon karena memang salon tutup di hari Minggu tapi kalau ada janji bisa dikondisikan.

5 menitan setelah Bi Mar kasi tau kakek, kakek pun keluar dari kamar tapi TV dibiarin nyala.
Ane tau karena denger suara tongkatnya, tp ane cuek karena TV tetep nyala.

Ane lanjutin aktivitas di kamar sampe akhirnya keinget, udah sekitar 30mnt kok kakek belum masuk kamar lagi.
Ane keluar cari ke ruang tamu juga ga ada. Ane tanya ke Bi mar, beliau juga tidak tau karena dari tadi di dapur.
Ane sempet deg2an, takutnya kalo jatuh di depan atau kenapa. Waktu ane cari2 tiba2 kedengeran suara dari ruang massage, ngga jelas karena seperti orang bisik2.
Ane masih berpikir mungkin aja tamu salon, sampe akhirnya ane coba intip dari ruang keluarga ke ruang massage.
Kebetulan jendela di ruang massgae adalah model kaca nako dan ditutup korden dari dalam.

Posisi intip ane ada di sudut deket pintu. Ane ngeliat kakek sedang dipijit sama Mba Ana. (pijit normal)
O ya udah..pikir ane sambil ane nyalain tv di ruang keluarga. Masih kedengeran suara mereka ngobrol di dalem ruang massage sampe akhirnya tiba2 sunyi.
Ane cuma berpikir paling kakek ketiduran karena dipijit. Tapi kok...lama2 kedengaran suara aneh. Insting lendir ane pun bergejolak dan kembali ane intip dari sudut korden.
Dan ternyata...terlihat Mba Ana sedang mainin konti kakek sambil sesekali diemut. Ternyata suara aneh itu adalah desahan kakek bercampur ketawa2 kecil dari Mba Ana.

Mulustrasi Mba Ana (body mirip tp kulit sedikit lebih gelap)


Ane pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ane terus mengintip sambil mainin konti ane dari luar celana.
Emang di situ Mba Ana gak sampe telanjang, hanya membuka kancing baju dan BH nya sampe terlihat teteknya yang kecil tapi bulat.
Ane yg menikmati tontonan itu akhirnya melorotin celana dengan maksud buat coli. (Kapan lagi dapet tontonan siaran langsung, pikir ane waktu itu).
Ane tenang aja coli karena cuma ada Bi Mar dan ane di dalam rumah. Bahkan waktu ane coli pun, Bi Mar sempat lewat dan kaget tp ane kasih kode supaya diem. Beliaupun tau dan pasti paham apa yg sedang terjadi.

Ane lanjutin intip kegiatan kakek di dalam sambil coli.
Gak banyak percakapan di dalam (mungkin kalo udah tua memang jarang ngomong kalo lagi gituan ya?), tapi ane lihat permainan makin intens.
Mba Ana mulai menjilati dan mengemut konti kakek, sambil sesekali turun menjilati biji nya.
Terlihat kakek hanya diam menikmati itu, mungkin karena lama tidak mendapat jatah dari nenek.

Kakek terlihat menarik tubuh Mba Ana dan sekarang kakek dalam posisi duduk di ranjang pijat.
Tangan kakek mulai mengelus tetek Mba Ana, meremas dan happp....kakek langsung menyosor tetek kecil itu dengan mulutnya.
Putingnya yg imut dihisap dan dijilat oleh kakek.
Wajah Mba Ana terlihat malu2 dan senyum kecil tp memejamkan mata menunjukkan dia menikmati permainan kakek di teteknya.
Terlihat kakek mulai menciumi dari teling, leher dan kembali ke tetek Mba Ana.

Setelah mungkin puas dengan mencumbu tetek Mba Ana, kakek memposisi kan Mba Ana untuk duduk di bawah ranjang.
Yg membuat muka nya otomatis berhadapan langsung dengan konti kakek.
Tanpa ada pembicaraan, Mba Ana langsung paham dan kembali mengemut konti kakek..bahkan beberapa kali aku melihat Mba Ana agak tersedak.

Aku tidak memperhatikan ekspresi kakek karena aku fokus memperhatikan mulut Mba Ana yg maju mundur di konti kakek.
Melihat hal itu aku semakin cepat juga mengocok konti ku sendiri, sempat teringat kenangan pertama diemut Mba Yuli dulu.

Tidak butuh waktu lama, terlihat tangan kakek mulai memegang kepala Mba Ana dan menahannya.
Ternyata kakek sudah mencapai orgasmenya, dia menyemburkan sperma nya di dalam mulut Mba Ana.
Terlihat setelah itu Mba Ana berdiri dan memuntahkan sprema itu di tangannya sambil tersenyum.

menyadari tontonan sudah hampir selesai, aku mempercepat kocokan ku dan akhirnya spermaku muncrat ke lantai
Saat aku melihat ke bawah, ternyata Bi Mar sudah siap di dekatku dengan memegang tisu.
Bi Mar membantuku membersihkan konti dan cipratan sperma di lantai lalu pergi begitu saja.

Aku kembali mengintip ke dalam dan ternyata ada ekstra scene di dalam..
Kakek yg sudah ejakulasi itu masih melanjutkan bermain dengan tetek Mba Ana sebentar dan Mba Ana hanya pasrah diam.
Setelah terlihat mereka mulai berbenah, aku pun kembali masuk ke kamar dan tidak menduga bahwa kakek juga masih memiliki libido yg tinggi.

sekitar 5mnt kemudian barulah terdengar suara langkah kakek kembali ke kamar.

Dan setelah kejadian itu, setiap kali kakek tidak ikut pergi pasti aku selalu menawarkan diri menemani kakek.
Karena aku tau pasti akan ada tontonan menarik.

Demikian kisahku kali ini..
selanjutnya aku akan cerita pengalaman lain lagi...
 
Terakhir diubah:
EPISODE 6

Masih pengalaman di rumah kakek...
Pernah sekali waktu, ayahku mendapat tugas dinas ke luar pulau sekitar 1 bulan.
Kalau tidak salah ingat, waktu itu ayah berangkat di hari sabtu sore..
Sejak pagi ortu ku udah sibuk menyiapkan barang apa saja yg harus dibawa..
Karena saat itu status kami adalah "numpang" di rumah kakek nenek, maka sebagian besar barang2 ada di kamarku di lt.2 yang memang cukup luas karena aslinya seperti gudang.
Berhubung kamar yg dipakai ortu di bawah cukup kecil, hanya cukup kasur, lemari, dan meja rias maka sebagian barang ortu ada di kamarku.

Karena hari itu hari libur, sejak pagi aku ada di kamar ortu ku di bawah sedangkan ortu sedang mencari barang2 di atas.
Karena waktu sudah siang, dan sudah jadi kebiasaan di keluarga kami, setiap kali makan sebisa mungkin selalu makan bersama di meja makan maka aku coba naik ke atas untuk mengajak ortuku makan siang bersama.
Waktu sampai di depan pintu kamarku, aku terkejut karena kamarku tertutup dan tidak terdengar suara sedang bongkar2 barang.
Aku coba dorong pintu tapi ternyata terkunci.
Segera saja jiwa nakal ku bergejolak..aku mencari kursi untuk mengintip ke dalam mencari tau apa yg sedang dilakukan ortu ku.
Aku mengambil kursi dan memposisikan di bawah lobang roster bagian sudut. Segera saja aku naik dan mengintip dan ternyata....ortu ku sedang berhbungan intim di kasurku.

Memang kebetulan letak kasurku bisa terlihat jelas dari posisi sudut roster/ lobang angin2 tempat aku mengintip.
Aku kembali menikmati sebuah tontonan langsung mengenai perlendiran.
Ayahku yg berkulit gelap terlihat kontras dengan ibuku yg berkulit putih dan terlihat kulit mereka mengkilap berkeringat..sepertinya sudah beberapa saat mereka bermain.
Melihat hal itu, tentu saja rasa laparku hilang. Sempat terlintas rasa bersalah melihat ortu sendiri, tetapi nafsu sudah menghilangkan pikiran sehatku.

Aku melihat dari sudut roster itu, ayahku menindih tubuh ibuku yg mengangkangkan kaki nya..terlihat ayahku mantap menyodok ibuku.
Setelah beberapa saat, mereka berpindah posisi ke gaya doggie..
terlihat dari samping posisi ibuku merangkak di kasur dan ayah berlutut di belakangnya...payudara ibu terlihat bergelantung dan bergoyang setiap kali ayah menusukkaan kemaluannya..dan hanya terdengar desahan yg tertahan dari mereka berdua.

Secara tak sadar, aku tenggelam dalam tontonan itu. Kembali secara naluri aku menurunkan celanaku dan mulai mengocok konti ku sendiri.
waktu itu aku begitu menikmati tontonan itu karena bagiku baru pertama kali aku melihat orang berhubungan sex secara langsung..biasanya aku hanya melihat dari video/gambar saja.
Beberapa waktu aku menikmati menonton ortu dengan gaya doggie sampai aku kembali dikagetkan ketika aku melihat ibuku membalikkan badannya menghadap ke ayah dan tetap dalam posisi merangkak mengulum kemaluan ayah yg hitam mengkilap karena cairan mereka.

Aku melihat ayah terlihat minkmati kuluman itu sampai dia mendongakkan kepala ke atas sambil memejamkan mata.
Cukup lama mereka dalam posisi itu sampai aku pun tidak dapat menahan keinginanku untuk memuncratkan cairanku sendiri.
Aku mempercepat kocokanku dan tidak butuh waktu lama aku pun memuncratkan spermaku di atas celanaku sendiri yg aku turunkan sebatas lutut.
Setelah aku crot, aku masih tetap menonton ortuku bertempur sambil tetap ku elus2 kontiku.

Mereka kembali merubah posisi ke MOT dimana ayah kembali erada di atas ibuku.
Kali ini terlihat ayah mulai cukup kasar memposisikan ibu mungkin karena ayah sudah tidak tahan ingin "keluar".
Terlihat ayah mulai memasukkan kemaluannya ke kemaluan ibu dan mulai memompa cukup cepat.
Melihat permainan "kasar" tersebut aku kembali mengocok kontiku lagi yg mulai tegang lagi...

dan ternyata benar, setelah beberapa kali pompaan..ayah segera mencabut kemaluaannya dan tangan ibu segera mengocoknya.
Segera terlihat cairan putih muncrat dari kemaluan ayah mengenai perut dan payudara ibu. Ibu pun masih mengocok kemaluan ayah sampai benar2 tidak ada tetesan cairan lagi yg keluar.
Setelah dirasa habis, ibu memajukan kepalanya dan membersihkan kemaluan ayah dengan mulutnya lalu mereka berdua rebahan di kasurku.

Melihat permainan yg telah usai, segera aku turun dari kursi mengakhiri sesi mengintip ku tapi masih dengan konti yg tegak.
Aku segera turun dan masuk ke kamar mandi dekat dapur untuk mengocok kontiku lagi.
Tiba2 aku teringat keberadaan Bi Mar, langsung saja kupanggil Bi Mar yg kebetulan sedang ada di dapur.

Pintu kamar mandi pun diketuk dan aku sudah memposisikan diri berjongkok ketika Bi Mar masuk.
Langsung saja Bi Mar menyiramkan air dan "menceboki" aku dan mulai mengurut konti ku dari belakang...
aku masih membayangkan tontonan tadi sambil menikmati kocokan Bi Mar dan akhirnya spermaku kembali keluar.

"kok sedikit mas? apa lagi sakit?" tanya Bi Mar karena melihat spermaku hanya keluar sedikit
"ngga bi, ini keluar kedua soalnya...tadi udah sekali tp kok masih pengen" jawabku jujur
"oalah..lain kali langsung bilang aja mas jadi ga perlu pura2 cebok segala" kata Bi Mar yg cukup mengagetkanku
"o ya bi..lain kali ya bi" sahutku sambil agak kaget

dan segera kami keluar dari kamar mandi dan tak lama kemudian ortu ku turun sambil membawa barang2 yg akan dibawa.
Aku pun bertingkah seperti biasa tp tetap saja memori itu masih tersimpan di pikiranku bahkan sampai sekarang.

Terkadang memang aku merasa bersalah karena mengintip ortuku sendiri..tp aku juga tak kuasa menahan nafsu ku.
Maafkan aku ayah, ibu...

itulah kejadian aku mengintip ortu ku untuk pertama dan terakhir kalinya..setelah itu aku tidak pernah mengintip mereka lagi karena rasa bersalah.

Sepenggal lagi kisah ku di dunia lendir..
lain waktu aku update lagi dengan kisah pengalaman yg lain lagi..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd