Keke melihat segala hal yang dilakukan Pardi kepada sahabatnya Ella. Ella tahu maksud Pardi ingin membuat sahabatnya keke tersebut menjadi budak seks sama halnya dengan dirinya. Keke ingin menolong sahabatnya itu, namun apa daya, posisi keke yang sekarang pun sedang berada di dalam keadaan yang tertekan juga. Puas memainkan Ella, Pardi dan kawan-kawan pun menghampiri Keke dan membelai-belai tubuh keke yang sedang dalam posisi terikat kuat. Pardi pun membuka ballgag yang dipasangkan pada mulut Keke dan mencium bibir indah nan manis Keke. Pardi pun bertanya: gimana neng, ngliat temen neng barusan? Jadi kepengen juga ya?” Keke tak menjawab pertanyaan Pardi. Lalu dengan tiba-tiba pardi menampar keras pipi Keke. Keke pun mulai menangis. Ia tidak tega Ella yang polos itu dijadikan budak seks mereka. Keke pun memberanikan diri dan berkata:
“pak Tolong lepasiin teman Keke pak. Dia itu masih polos, kasihan. Dia juga masih perawan pak, tolong jangan ambil perawannya” Mendengar Keke yang berani berbicara, Pardi pun menampar keke dan berkata
“enak saja, mangsa empuk gini kok mau dilepasin. Lagian kalo dilepasin dan dia lapor polisi bisa jadi gawat”
“tolongg pakk, kasihan diaa, Pak pardi jangan ambil keperawanan Ella, cukup keke aja yang jadi budak bapak, Keke akan bersedia lakuin apa aja, asalkan pak Pardi ngga ambil keperawanan Ella”
Mendengar itu, Pardi pun tiba-tiba memiliki ide jahat nan licik.
“Kamu bersedia lakuin apa saja?, menjadi budak kami terus menerus?”
Keke terdiam beberapa saat
“iya saya bersedia pak” Jawab Keke
“oke kalau begitu saya tidak akan ambil perawan sahabat kamu itu”
Mendengar itu keke merasa lega, ia tidak tahu bahwa ada rancangan jahat Pardi kepada mereka berdua
“tapi . . . . “ pardi berkata tiba-tiba
“kamulah yang akan mengambil keperawanan sahabatmu sendiri! Huuahahahahahahahah”
Keke pun tidak percaya apa yang dikatakan oleh Pardi, ia pun sempat ingin berkata dan mengumpat kepada Pardi, tapi tiba-tiba Pardi kembali menamparnya.
“aku sudah memenuhi janjiku, sekarang kamu yang akan memenuhi janjimu. Kalian berdua akan jadi budak ku! Huahahaha”
Pardi memanggil salah satu kawannya dan memintanya untuk membawakan sesuatu, lalu mereka pun kembali sambil membawa sebuah
chastity belt.
Sebuah sabuk yang berbentuk seperti celana dalam yang terdapat gembok dan juga dildo tepat di vagina dan anus. Keke melihat itu pun langsung mendadak lemas, ia tahu bahwa Pardi akan menyiksa dirinya lagi.
Mereka pun memasangkan sabuk itu pada Keke, mereka merangsang sedikit klit dan memastikan bahwa bagian bawah keke sudah basah, sehingga dapat lebih mudah memasukkan dildo yang berada di sabuk itu. setelah sabuk itu terpasang ketat, mereka pun mulai melepaskan ikatan keke dan membiarkannya bebas. Keke yang merasa aneh ada benda asing yang memenuhinya vaginanya membuatnya sedikit tidak nyaman.
Tiba-tiba keke dikejutkan bahwa dildo yang ada di dalam sabuk itu bisa bergetar, tubuh Keke pun lemas dan mulai limbung terduduk. Keke melihat pardi sedang membawa sebuah remote dan Keke tahu bahwa pardi mengontrol Dildo ini. Pardi pun menyetelnya dengan getaran yang tinggi dan membuat keke mengejan-ngejan. Keke pun berusaha untuk melepaskan sabuk itu, namun apa daya, gembok itu sangat kuat dan dildo itu tidak bergerak sedikitpun. Ia mencoba sekuat tenaga mendorong sabuk itu ke bawah namun tanpa hasil.
Rangasangan yang tiba-tiba ditambah pengalaman diperkosa terus menerus oleh mereka membuat Keke pun sedang menuju puncak, gemilang cahaya. . .
Namun seperti yang biasa dilakukan, Pardi sangat menyukai pemandangan di mana seorang perempuan sedang berada di ambang orgasme namun batal (edging). Fetish Pardi inilah yang membuat Keke merasa tersiksa terus menerus.
Keke yang gagal mendapatkan orgasmenya itu tanpa malu lagi mencoba merangsang klit dan vaginanya sendiri, namun ia tidak bisa, vagina dan klit Keke terhalang oleh sabuk itu, dan karena kencangnya sabuk itu, tidak membuatnya bergeser sama sekali, sehingga Keke tidak merangsang dirinya sendiri.
“Sebagai budak, kamu harus menuruti perintah tuan mu, sekarang, kamu ambil keperawanan sahabatmu Ella itu. Sebagai hadiah, aku akan membuatmu orgasme”
Mendengar itu, Keke yang sedang berada di dalam kondisi sange berat itu, menangis, ia tidak percaya bahwa ia akan melakukan hal yang keji kepada sahabatnya sendiri.
Kesal melihat Keke yang malah menangis, Pardi pun dengan tiba-tiba memutar remote itu hingga maksimal, lalu mematikannya lagi. Hal itu membuat Keke berkelojotan namun terus berada di ambang kehampaan seksualnya.
“nanti pukul 7 malam, kamu akan ambil keperawanan sahabatmu, sembari menunggu, akan aku akan menyiksa diri mu hahahahaha”
Teman-teman pardi mengangkat tubuh Keke yang lemas karena orgasme yang tidak kesampaian itu, nang mengikat tangannya ke langit-langit sehingga Keke dipaksa berdiri dan bersandarkan tangannya. Sabuk itu terus bergetar dengan sangat lembut, cukup lembut untuk membuat keke terus terangsang, namun tidak cukup untuk membuat Keke mencapai puncaknya. Selama tiga jam itu, keke pun tidak bisa berpikir apa pun, yang ia pikirkan adalah “Memekkuu Gataaallll”
. . .
Tepat jam 7 Keke pun melakukan perintah pardi, ia berjalan menuju Ella. Keke yang sudah sange dari beberapa jam yang lalu dengan lahap mencumbu bibir Ella yang terlihat manis itu. Posisi Ella yang terikat dan terpaksa mengangkang tersebut membuat gairah Keke pun juga terpancing. Dalam batin Keke, ia menangis karena ia akan mengambil keperawanan sahabatnya, namun di lain sisi, tubuh Keke juga terangsang melihat sahabatnya, dan ia juga ingin segera mendapatkan orgasmenya.
Ella masih dalam keadaan tidak percaya, sahabatnya sendiri saat ini sedang mempermainkan tubuhnya. Melihat keadaan Keke, Ella sadar bahwa ini sepertinya bukan keinginan keke sendiri. namun Ella sendiri tidak percaya ketika melihat Keke begitu bergairah mempermainkan tubuhnya.
“Ke, ngapain lu, plis ke sadaarr”
Keke pun hanya diam, ia tidak sanggup berkata karena malu. Keke pun juga tidak berani menatap mata Ella yang membuatnya terlihat manis itu.
Keke pun naik lagi, menuju kuping Ella, dengan sangat pelan Keke berkata
“maafin aku El, aku harus ambil keperawanan mu”
Mendengar itu, rassanya bak tersambar petir. Ella pun entah dari mana tiba-tiba mendapatkan kekuatan dan mencoba memberontak. Namun apa daya, ikatan yang dipasangkan pada tubuhnya tersebut sangatlah kuat. ia tak mampu melakukan apa-apa.
Ella pun terus meronta dan bekata
“stop kee, tega banget kamu! Aku ini sahabatmu ke!”
Ella tak menyangka bahwa keperawanan yang terus ia jaga selama ini, akan diambil oleh sahabatnya sendiri, dan yang mengecewakan lagi, diambil oleh sesama perempuan.
Rontaan Ella tidaklah berarti, namun keke terus merangsang ella bertubi-tubi, Keke pun turun dan berada di dean vagina Ella, ia terus meraba lembut vagina yang terlihat tembem itu dan hanya terlihat seperti garis tanpa bulu sama sekali. Ia kembali mengkorek-korek bagian atas vagina sahabatnya dan memainkan klit sahabatnya itu. Rontaan Ella yang awalnya merupakan rontaan penuh kemarahan berubah menjadi rontaan-rontaan desah terdengar sangat seksi sekali. Vagina Ella saat ini sudah basah sepenuhnya. Keke diberikan dildo berukuran cukup besar oleh Pardi untuk memperawani sahabatnya, namun tidak ingin sahabatnya kesakitan, ia pun memulainya dengan permainan jari yang masuk ke dalam liangg yang sangat sempit. Mulanya ia mengaruk vagina Ella naik turun, masih belum masuk, dan terasa sangat licin dan basah, perlahanlahan, Keke menggerakkannya naik turun, naik turun dengan lembut, dan terdengar bunyi
“ck ck ck ck ck”
Sembari menggerakan naik turun, perlahan juga pada saat turun, jari itu perlahan masuk menuju liang yang sangat sempit. Dimasukkan, sedikit, lalu kembali jari itu menuju ke atas. Berulang ulang Keke melakukan itu, sehingga Ella pun sudah dalam keadaan yang sangat sange. Keke pun dengan hati-hati memasukkan dengan perlahan, jari tengahnya yang lentik itu ke dalam liang sahabatnya. Keke merasa semakin sempit, semakin hangat dan terasa mentok. Keke kembali menarik jarinya dan mencoba lagi, lalu setelah tekanan ynag cukup kuat, jari tengah keke pun masuk sepenuhnya ke dalam liang Ella. Ia pun menggerakan maju mundur perlahan, dan ia melihat Ella kelojotan sambil keenakan. Setelah puas dengan satu jari, Keke menarik jarinya dan sekarang berusaha melakukan penetrasi dengan dua jari. Karena vagina Ella yang sudah basah dan terangsang, jari keke itu pun cukup mudah masuk, namun karena kali ini lebih besar, Ella pun terlihat terkaget. Ia merasaan benda asing masuk ketubuhnya, bergerak keluar masuk, menggaru-garuk liangnya. Sunggu rasa nikmat yang luar biasa. Keke terus memaju mundurkan kedua jarinya di vagina Ella sembari menjilat dan menyeruput klit Ella yang terlihat seperti puting yang tegang. Rangsangam yang diterima ella itu tak khayal mmebuatnya merasa ringan, sadar sahabatnya sudah sangat terangsang, dan hendak orgasme, keke pun mencabut kedua jarinya dan dengan segera mengambil dildo berwarna hitam tersebut
“la, tahan sedikit ya”
Keke sedikit kesusahan memasukkan dildo itu, karena cukup besar, namun karena ella yang sudah terangsang itu membuat vaginannya lebih rileks dan cukup mempermudah Keke. Perlahan dildo itu masuk, menyeruak, kepala dildo itu mulai tenggelam, dan keke merasakan dildonya seperti semakin seret.
Permainan keke tadi rupanya tidak menyobek hymen ella, hymen tersebut hanya sedikit renggang karena jari-jari keke tidak terlalu besar. Keke memaju mundurkan dildo itu perlahan-lahan dan menekannya cukup kuat, “bleppppp”
terlihat Ella terlihat kesakitan, pinggulnya kelojotan karena kesakitan, melihat sahabatnya itu keke membiarkan dildo itu tetap tertancap, sementara itu Ella merasakan sesuatu yang sangat besar, memenuhi liang vaginannya, membuat vaginannya terasa terganjal barang yang besar.
Keke lalu perlahan memaju mundurkan dildo itu, setiap senti gerakan itu terdengar suara ella yang mendesah, awalnya terdengar seperti kesakitan, namun lama-lama terdengar seperti desahan nikmat. Pardi yang melihat dari jauh perlahan menaikkan getaran dildo pada sabuk keke. Getaran yang semakin kuat itu sejajar dengan tempo dildo yang keluar masuk semakin cepat, Parto terus memasang sabuk itu pada posisi maksimal, sementara keke yang terangsang penuh juga semakin cepat menggerakan dildo itu dan lalu terdengar
AAAaarrrrggggghhhhhhhh
Suara kedua perempuan cantik yang bersamaan mencapai orgasmenya itu terdengar nyaring. Setelah mendapatkan oragasme yang sudah lama tertunda, keke pun jatuh lemas, dan ella yang baru saja keperawanannya itu telah hilang nampak mulai mengalirkan air matanya
Setelah itu Pardi berjalan mendekat dan mulai membebaskan senjatanya yang dari tadi sudah ‘siap grak’