Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TUNDUKLAH!! ( REMAKE)

SexlockHolmes

Semprot Lover
Daftar
1 Jun 2014
Post
206
Like diterima
910
Terakhir diubah:
BAB 1 TOMANG

Malam itu sama seperti malam biasanya. Bulan bundar yang bersinar terang, serta bintang yang bersinar malu - malu seolah dia malu dengan keindahan bulan malam itu. Angin malam yang berhembus kencang terasa dingin bagi sebagian orang.
Sedangkan aku sendiri tentu saja merasa hangat, effek dari beberapa botol alkhohol yang tadi ku minum. Entah kenapa di antara kepala ku yang mulai nge-"fly" aku merasa seperti di tinggalkan. Ga ada satupun kawan - kawan ku yang datang.

Dengan langkah yang sedikit gontai, aku berjalan menyelusuri jalan setapak. Tampak kanan dan kiri jalan ini pohon pohon yang rindang dan rumput yang lebat dan tinggi. Jalannya pun tak rata, hanya tanah merah bercampur dengan bebatuan. Sebagian orang mungkin takut Melawati jalan ini, tapi tentu tidak bagi kami.

Karena jalan ini adalah jalan satu - satunya menuju sebuah bangunan. Bangunan yang mungkin sudah kami anggap sebagai rumah ke- dua kami. Tak berselang lama, tampak bangunan yang mulai usang. Hanya sebuah bangunan usang berbentuk rumah tanpa cat. Dan sebuah sofa berwarna merah dengan busa yang sudah sedikit keluar.

Kupertahankan langkah gontai ku masuk kedalam rumah itu.

" Mlekumm.. haloow" teriakku namun tak ada yang menjawab satupun. Aku masuk lebih dalam ke dalam bangunan ini.

" Oii! Pada kemana sih?!" Namun tak ada yang menjawab. Akupun masuk ke dalam kamar yang berada di sebelah barat bangunan itu.

"Oi!!. Et dah engak ada orang. Kemana ya?"

Kesal karena tidak ada satupun orang di rumah ini, aku pun keluar pergi ke belakang rumah. Tak jauh di belakang rumah itu ada sungai dengan air yang cukup deras namun airnya jernih. Kami terkadang berenang di sungai ini, kadang juga untuk mencuci motor atau untuk mencuci " perkakas" yang terkadang tersisa noda merah dari orang lain.

Di tengah pinggir sungai itu ada batu yang cukup besar. Sangat besar hingga aku sendiri pun terbiasa tidur di batu itu ketika datangnya pagi. Menyambut hangatnya hari. Aku naiki batu besar itu dengan tertatih, sambil menahan kepalaku yang kian pusing. Aku berdiri merentangkan tanganku.

" OIII!!! LU PADA KEMANA??!!!!" Aku berteriak kencang berharap ada seseorang yang muncul. bila bukan manusia pun tak apalah dari pada sendiri. Mungkin kuntilanak yang cantik jelita lumayan.

Namun tak ada apa -apa, aku terduduk lemas di atas batu besar itu. Perlahan posisi dudukku beringsut turun dan tanpa tertahan tubuh ku terjatuh ke bawah batu besar itu.

*Bruk!*
"AW!"

Namun aku tak langsung bangkit. Aku hanya tergeletak memandang dasar batu itu. Ku picingkan mataku, ada batu berwarna merah delima yang bersinar terang di bawa batu besar itu. Ku coba untuk meraih batu yang menarik pandangan ku itu. Dan setelah ku genggam dan kulihat. Batu itu sungguh indah berwarna merah darah namun bening seperti kaca. Tidak mungkin seperti permen fox.

"Akh! Cuma kaca ternyata"
* Prak!* Ku banting kaca berbentuk batu itu ke atas batu karang yang besar dan kaca itu pecah.

Seketika..

Kabut pekat seperti asap pembakaran mengelilingi tempatku. Semuanya gelap. Tertutup kabut pekat itu. Tubuh ku gemetar ketakutan, aku tau pasti ada sesuatu yang terjadi disini. Dan di balik kabut itu, perlahan muncul sebuah jari yang sangat besar seukuran pisang Ambon dengan kuku -kuku yang panjang dan terlihat tajam.
Tangannya di penuhi rambut - rambut yang hitam. Dan perlahan muncul sebuah wajah yang besar dengan kedua tanduk di kepalanya dan gigi - gigi taring yang besar hingga keluar dari kedua mulut itu. Matanya merah seperti darah menatap tajam ke arahku.

Nafasku tersendak! Aku sulit bernafas.
"Eeekkk... Eeekk" keringat dingin keluar di sekujur tubuhku.
Tubuhku kaku!
Takut!

Aku tau ini adalah rasa ketakutan yang teramat besar.

Sosok menyeramkan itu telah keluar seluruhnya dari balik kabut tebal seutuhnya. Kini terlihat jelas oleh ku seluruh tubuh sosok menyeramkan itu. Sosok dengan tubuh yang sangat besar. Tubuh nya setinggi bangunan usang itu. Badannya tegap dengan bulu hitam di sekujur tubuhnya. Tangan dan jarinya panjang hingga dapat menyentuh tanah. Jari jari kukunya yang tajam terseret bersama langkah kakinya yang lebar. Membuat bekas cakaran di tanah.

"Kau takut? Wahai anak Adam?hahaha" ucap sosok itu. Tawanya menggelegar memekakkan telinga ku. Dia mengangkat jari yang besar serta berkuku tajam itu dan menjentikkannya.

*Clik* seketika aku dapat kembali bernafas. Rasa takutku memudar. Aku merasa kembali dapat mengontrol diriku.

Mulutnya yang bertaring panjang terlihat terseyum tipis pada ku. Menyeramkan!

" Si.. si.. siapa kau?"
Argh sial! sudah jelas dia bukan manusia. Runtukku dalam hati.

" Aku TOMANG! Raja dari segala Jin di seluruh penjuru dunia!" Gegelar makhluk menyeramkan itu. Yang kini aku tau bahwa namanya adalah Tomang.

Aku berusaha mengumpulkan seluruh keberanian ku.
"Mau apa kau?"

" Aku cuma mau berterima kasih padamu wahai anak Adam?"

" Untuk?" Tanyaku keheranan.

" Karena kamu sudah membebaskan ku dari penjara itu" ujar jin yang bernama Tomang tersebut.

"Hanya terima kasih?" Balasku

"Hahahaha!" Suara tawa jin dengan tubuh besar dan berbulu lebat memekakkan kembali telingaku.
Aku suka dirimu wahai anak Adam! Akan ku kabulkan 1 permintaan mu apapun itu"

"Benarkah?" Tanyaku meyakinkan

" Kau tak percaya padaku anak Adam?!"

" Tentu! Mana mungkin aku percaya padamu. Aku perlu bukti!"

"Apa?!"

" Aku ingin memiliki tubuh yang kekar dan bugar"

"MUDAH! HAHAHAHA"
*Clik*
Sang Jin kembali menjentikkan jarinya. Mendadak tubuhku terasa hangat. Dan ketika aku lihat lengan dan perutku, ku lihat tangan ku sedikit kekar dan perutku kotak - kotak.
Mantab pikirku dalam hati.

"Bagaimana?"

"Aku percaya."

" Apa permintaan mu? Wahai anak Adam yang membebaskan ku?"

" Aku ingin semua mahluk yang ku perintah padaku tunduk padaku termasuk kamu!" Ucap ku tegasp

" Kau IBLIS! Manusia!" Suaranya kencang bergema.
"HUUUUAAAHHHHHHHH!!" Tomang mengangkat tangannya keatas perlahan. Kuku panjangnya tegak lurus seperti tombak yang di acungkan.
Semua kabut pekat yang mengelilingi kamu berkumpul dan perpusat pada mahluk besar itu. Dan sesaat kemudian, dia bantingkan tangannya yang berbulu hitam ke kanan dan kekiri. Seketika juga seluruh kabut pekat itu menyebar bagaikan asap dan menghilang di antara gelapnya malam itu.

"TOMANG!" Ucap ku lantang.

"Ya anak Adam"

"Bagaimana caraku memanggil mu kembali?"

" Sebut namaku 3 kali. Dan aku akan hadir di hadapanmu"

"Dan 1 lagi Tomang! Jangan pernah kau sakiti aku dan ibu"
Tanpa sepatah katapun jin itu menghilang seolah di telan malam.
Aku diam.

Hening.

Perlahan aku mulai mencoba memikirkan apa yang telah terjadi.

Akh! Sial aku sadar lagi. Runtukku dalam hati
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd