Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Udin,The Transporter

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ini Gila. Baca cerbung serasa baca novel. Aku familiar banget sama gaya bahasanya. Mirip seno gumira. Gokil.
 
:D:D:D......masa selevel Udin masih ngelocok en ada juga yg mo ngintip org ngocok....bener2 koplak:p

Di RL ada banyak tuh. Yg udah nyandang status suami lagi malah. Ngocoknya pake foto artis. Gak heran casing hp nya ada bercak2 aneh. Padahal kalau minta ma bini pasti dikasih.
:kretek:
 
hbis baca crita ini pst bnyak yg nyari cewek tongos. mw nyoba sensasi emutannya... wkwkwk....
 
Di RL ada banyak tuh. Yg udah nyandang status suami lagi malah. Ngocoknya pake foto artis. Gak heran casing hp nya ada bercak2 aneh. Padahal kalau minta ma bini pasti dikasih.
:kretek:

Behahahaha...

Asli ngakak ane om :hua:

Makasih buat updatenya, selalu ditunggu update2 selanjutnya om :ampun:
 
Wkkkkk..... ampun suhu.. ngakak baca update kali ini ampe sakit perut.:hua:

Hasan vs Dewi tongos... lalu si Udin, wkkkkkkkk

Thanks ajalah suhu
:beer:

Wkkkkkkķ
 
Nah loh, si Udin swalayan juga akhirnya, wkwkwk :pandaketawa:


btw, ilustrasi tentang Dewi yg diekse ma Hasan bikin Ane gagal ngaceng :sendiri:
 
Chapter 19.

Pagi ini Udin menuju salah satu villa di Puncak. Udin di rental oleh Pak Bowo, salah satu langganannya. Bersama pak Bowo ada 2 orang cewek berusia muda, Dini dan Ira. Kira2 baru lulus kuliah gitulah. Soalnya Udin tidak pernah meminta fotokopi ktp dari setiap penumpangnya. Apalagi akte kelahiran.

Dalam perjalanan,Pak Bowo begitu ramah. Alias Rajin Menjamah. Duduk dibarisan tengah diapit Dini dan Ira tangan Pak Bowo asik meraba dan meremas semua bagian tubuh Dini dan Ira. Kadang mulutnya menciumi dengan nafsu leher mereka berdua. Selintas Udin menangkap raut wajah yang memandang pak Bowo dengan rasa jijik melalui kaca spion tengahnya.

Tak ingin ikut campur walaupun Udin merasa tingkah Pak Bowo sangat tidak pantas dia memilih fokus ke jalan yang dilaluinya. Ingin sekali dia cepat sampai di tujuan dan beristirahat.

Udin tidak begitu mengenal kedua cewek dibelakang sana. Dia hanya mengenal pak Bowo. Pria paruh baya dengan perut buncit dan rambut yang mulai memutih. Beberapa kali Udin berkesempatan mengantarkan pak Bowo berkeliling ke spa2 mesum di seantoro Jakarta. Sebenarnya Udin kurang begitu suka dengan Pak Bowo. 1 yang pasti,orangnya pelit dan doyan nawar. Cuma karena beberapa hari ini Udin lagi sepi job,mau tak mau disanggupinya juga request pak Bowo yang minta diantar ke puncak.

Perjalanan penuh derita akhirnya berakhir. Mereka tiba di villa yang dituju. Derita karena kekurang ajaran pak Bowo dan derita karena cuma bisa memandang bodi memukau Dini dan Ira. Dini bertubuh ramping dan rambut yang panjang bak model. Ira bertubuh montok. Untung saja tubuhnya tinggi. Wajah keduanya jangan ditanya. Kalau penasaran dan mau nanya silakan post comment. Hahaha...

Sambil menurunkan tas dari mobil, tiba-tiba terbersit ide dari kepala Udin. Udin tersenyum. Buru2 dia pamit kepada pak Bowo dan keluar mencari penjaga villa.

Didalam sana tanpa malu2 pak Bowo langsung membuka pakaiannya. Dini dan Ira bergidik melihat pak Bowo yang lebih mirip Kura Kura Ninja yang menenteng sosis. Yup,sosis pak Bowo yang termasuk ukuran super. Sosis Jerman dengan garnish jembut yang lebat dan berantakan.

"Ayo,Dini. Ira. Kemari dong!"rengek pak Bowo manja.

Dini dan Ira saling berpandangan. Keduanya memang pendatang baru di dunia jual beli lendir. Cerita klasik, dinodai dan dicampakkan mantan pacar. Butuh uang sementara kerja yang diimpikan tak kunjung didapat. Tapi job kali ini cukup 'mengerikan' andai mereka tidak berdua.

Akhirnya Ira berinisiatif mendekati pak Bowo. Tangan kanannya ngelendot di bahu pak Bowo. Tangan kirinya membelai dada dan perut pak Bowo. Sesekali bibirnya mencium pipi pak Bowo. Dini yang belakangan menyusul Ira juga bertingkah yang sama. Dia berdiri di sisi kanan pak Bowo. Tangannya turun membelai 'gagang cangkul' pak Bowo. Mengocok2nya sekuat tenaga berusaha agar pekerjaan ini cepat selesai.

Pak Bowo kegirangan dan tersenyum mesum. Sambil memeluk tangannya berusaha memerah susu sapi eh,memeras susu Dini dan Ira. Kocokan Dini memang maha dashyat. Kontol tuanya seketika berdiri. Urat2 sepanjang kejantanannya nampak begitu seksi.

"Uweekkkk...,"Ira langsung muntah2 ketika ingin mengemut konti pak Bowo. Bau pesing dari konti dan jembi yang jarang cebok begitu menusuk hidungnya. Ira berlutut sambil menutup mulutnya.

"Cewek sialan! Bukannya nyepong malah muntah,"maki Bowo sambil menjambak rambut dan menarik kepala Dini mendekat ke 'selang airnya'. Setengah mati Dini berontak namun rasa sakit karena rambutnya dijambak membuat dia terpaksa menurut.

Ting...Tong...Ting....Tong....
Bertiga mereka serempak menatap ke pintu. Bowo memakai celana boxernya dan menuju ke depan. Begitu pintu terbuka wajah mesum Udin nongol.

"Pak,maaf mengganggu. Ini saya belikan STMJ khusus untuk Bapak. Biar Bapak bisa beristirahat dengan nikmat,"ucap Udin dengan wajah yang super mesum.

Tanpa berkata-kata pak Bowo meraih STMJ dari tangan Udin dan langsung menutup pintu. Wajah Udin yang mesum langsung berubah menjadi senyuman licik ala sinetron. Perlahan Udin berjalan meninggalkan villa dan menuju mobilnya.

Kesal pak Bowo membawa minuman dari Udin ke sofa. Dihempaskannya pantat ke sofa dan dinaikkan kakinya ke atas meja. Sekali teguk,STMJ hangat mengalir turun melalui kerongkongannya.

Mata Pak Bowo memandang Dini dan Ira yang sibuk membersihkan sisa muntahan. "Dasar perek newbie sialan!"bathinnya.


Ting...Tong...Ting....Tong....
Satu jam kemudian bunyi bel kembali terdengar. Dini dan Ira yang sedang duduk berdua di meja makan serentak berdiri dan menuju ke pintu.

Ketika pintu terbuka, tampak wajah licik Udin memandang mereka sambil tersenyum.

"Pak Bowo mana?"

"Tuh lagi tidur. Emang kenapa, Mas?"

"YES!"kegirangan Udin menerobos masuk dan menghampiri pak Bowo yang sudah tertidur lelap. Ditepuk2nya pipi pak Bowo namun tak ada reaksi.

"Emang kenapa sih,Mas?"tanya Ira penuh rasa penasaran.

"Kesel gue. Babi pelit cem begini mo diberi pelajaran. Tadi gue minta ma penjaga villa beliin stmj sama obat tidur. Stmj buat pak Bowo n obat tidur buat gue. Soalnya gue amnesia,"jelas Udin setengah berbisik.

"Insomnia kali,Mas,"Dini cekikikan membetulkan istilah Udin yang ngawur.

"Iya,iya. Gak tau tuh dapetnya dimana obat tidur. Yang penting lu berdua istirahat aja sono. Paling nih babi besok baru bangun"

"Ok? Gue mau cabut"

"Eh,Mas..bentar..."sergah Dini menangkap tangan Udin. Matanya sempat berkedip memberi kode kepada Ira.

"Mas nemenin kita aja. Takut ntar pak Bowo tiba2 bangun. Orangnya kasar banget,Mas"

Iman Udin sih menolak. Niatnya cuma mo ngerjain pak Bowo. Tapi imin dibawah udah berontak. 2 minggu 'dipasung' dirumah walaupun ditemanin Nurul membuat kantong pejunya penuh. Gak heran edisi ngocok di basement hotel beberapa hari yang lalu, menghasilkan lumayan banyak juga peju yang tertumpah di plastik bekas gorengan.

Tanpa menjawab Udin mengurungkan niatnya keluar dari villa.

"Jadi mo tidur dimana nih?"

"Di kamar aja,Mas. Tadi Dini liat sekilas ada ranjang gede. Muat kok
"

Bersamaan mereka bertiga menuju kekamar yang lumayan besar. Tanpa sadar hawa dingin membuat mereka berjalan rapat. Setibanya di kamar,Dini langsung merebahkan dirinya tidur diranjang. Disusul Ira di bagian tengah. Dan Udin di samping Ira.

Udin jaim. Dia tau acara tidur bersama ini pasti berujung acara adu kelamin. Cuma dia memilih menjaga jarak. Gengsi dong dia minta duluan. Jangan2 nanti malah ditagih bayaran.

Ntah bagaimana tiba2 kedua cewek disampingnya sudah memulai acara lesbi show. Udin menatap kagum. Kagum melihat kemolekan tubuh Dini dan Ira yang perlahan tampak seiring lepasnya pakaian mereka berdua. Tak ingin ketinggalan Udin buru2 melepaskan pakaiannya juga. Matanya tak lepas2 menatap tubuh kedua cewek lulusan fakultas ekonomi itu.

Udin mendekat. Dengan lembut didorongnya Dini dan Ira berbaring menyamping. Diarahkannya mereka berdua berpelukan dengan bagian atas meki yang saling menempel.

Udin kemudian mengarahkan kontinya dan diselipkannya diantara kedua tumpukan daging itu. Perlahan dimaju mundurkannya kontinya menggesek bawah perut Dini dan Ira. Jari telunjuknya masing2 mendapat jatah menggasak lubang vagina Dini dan Ira. Udin terus menjalankan tugasnya sementara Dini dan Ira berciuman dan saling meremas payudara mereka.

Tak ingin kehilangan momentum,Ira yang duluan bangkit. Dia langsung meraih kontol Udin dan digesek2kannya ke vaginanya sendiri. Kedua kakinya diangkat dan dibuka melebar mempertontonkan aurat super seksi miliknya. Dini yang terlambat mengantisipasi kemudian turun dari ranjang dan mengambil posisi dibagian bawah Udin. Mulutnya langsung melumat dragon ball Udin yang sudah lama tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

Udin merasa nikmat luar biasa. Sambil berdiri dirangsang sedemikian rupanya membuat kedua kakinya bergetar. Peler diemut. Head of Konti ketemu daging basah. Wajar banyak yg bela2in habisin duit buat ngesex.

Apalagi ketika Ira menarik pinggul Udin dengan kedua kakinya. Tersentak,palkon Udin gagal masuk ke lubang yang benar. Tersesat berputar2 di selangkangan Ira. Terpaksa Udin mengarahkan tangannya yang meremas 'jeruk bali' nya Ira ke kontolnya. Udin berniat memasukkan kembali flash disknya ke port USB 1.0 milik Ira.

Deg....!!!!
Mendadak Udin mematung. Terdiam. Dia teringat iklan di kertas bekas majalah yang jadi bungkus cabe di warung Mpok Imah. SAFE SEX,USE CONDOM!

Panik,Udin berteriak,"mana kondom,mana?"

Edan,dari bawah menjulur tangan Dini keatas. 1 buah kondom langsung disarungkannya ke konti Udin sementara dia masih mengemut peler Udin. Jari tangannya yang lentik sesekali menggelitik lubang beol Udin.

Sedangkan Udin bernafas lega. Didorong pelan penisnya membelah meki Ira. Bak tirai warteg, meki Ira terbuka menyongsong kedatangan khuontol Udin dengan penuh kehangatan.

Dini yang bosan dengan buah kesemek Udin,bangkit. Dia kembali naik keatas ranjang. Didudukinya wajah Ira dan berhadapan dengan Udin. Lengkap sudah. Ira jilmek si Dini dan Udin meremas tetek si Dini sambil memacunya kontol berbungkus latex kedalam memiaw Ira.

Para pembaca yang budiman, sebagaimana kita ketahui bersama. Hubungan seksual selalu berakhir dengan ajang pertumpahan peju. Dan sama seperti kegiatan inbound kali ini. Dini yang pertama menumpahkan peju di wajah Ira. Disusul Ira gemetar menahan luapan orgasme yang begitu luar biasa. Dan bagaimana dengan Udin? Kontinya terbenam dalam hangatnya pejunya sendiri didalam kondom.

Ketiga insan itu tersenyum begitu puas. Mereka berhasil mencapai puncak tertinggi impian setiap mahluk hidup yang doyan bersenggama.

Paginya,Pak Bowo terbangun dengan sisa peju di kontol dan pahanya. Ira dan Dini tertidur telanjang di sofa di sampingnya. Tampak mani lengket di perut dan paha mereka berdua.

Pak Bowo kebingungan. Dia merasa semalam tidak ngesek dengan kedua cewek itu. Sepertinya dia tertidur setelah minum STMJ dari Udin.

"Pagi,Bapak sayang,"Dini yang terbangun memeluk mesra Pak Bowo sambil mencium pipinya.

"Terimakasih ya,Pak. Semalam Dini nikmat banget lo dientotin Bapak"

Diluar sana,didalam mobilnya. Udin tertidur pulas. Tidur dengan penuh senyuman. Subuh tadi dia terbangun dan buru2 membawa kondom yang berisi pejunya keluar kamar. Diajaknya Dini dan Ira berbaring di samping pak Bowo dan 'dibagi2nya' peju ke tubuh mereka bertiga.


~Quote Sesat~
Kaulah Bulan Kaulah Bintang
Kau lebih cantik kalau telanjang
 
Anjaaay si udin Pinter .. menang Banyak dia hahaha
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd