Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Underestimated

Jika Suhu seorang Arga, suhu bakalan milih siapa?

  • Tari Sandra Aryagina

  • Yona Lusiana

  • Fannisa Khairani Pertiwi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Wuiihhhh keren nih cerita, disuruh baca tp disuruh mikir sekaligus...
Bahasanya berat tp bermutu...
Lanjutkan suhuuu...
 
Bentar.. Bentar.. Sebenernya yang suka sama arga itu pita atau icha sih om?

mamang mah gak konsen bacanyaaa...
Yg suka tu icha mang.. Mikirin siapa sih mang??? Heheheh...


Tarimo kasih uda konco_arek.

Sasuai namo, uda kini jadi konco arek awak dih....:cendol::cendol::cendol::cendol:

mandan wak kini sanak? Heheheje

Bentar deh,, Bentar,, ini sebenernya boil,, ehh mobilnya Yona tuh Evo4 apa Evo5 ya om Konco? "Just ask"
Perasaan ane komennya tentang mobilnya mulu ya,, hehe :D

evo 4 hu... Typo tuh.. Maaf

Bahai......vespa inyak rusak...... Pantas ai kada di pakai........
Thx lah suhu...penjelasannya...hahahaha.....
Mantap ...... Ku tunggu prawanmu mba yona....eh...maksudnya kutungu kelanjutannya

gak ngerti uy. Translate dong, biar dikit ngerti bahasa banjar...

Ntar di bogor mau diapin nih si yona mau jebol prawan apa diapain nih hah penasaran dah lanjut om

hahahaha... Suhu ini agresif kaliii....
 
nanggung c, tp mks udah updTe.....

kok yona malah kabur, menghindar c.... sifat tegar dan sikap wibawanya hilang donk...

wanita lemah kalau bicara hati hu... Hehehe

Kayak ada yg putus yah....
Ntuh surat kapan dibahas lgi...?
Gk mudeng aQ...

suratnya hanya pernyataan tinggal dibrumah yona hu... Emang suhu pikir surt proyek ya.. Maaf suhu..


Yah pita langsung nyebar gossip Aja nih ... Anyway arga lo laki banget bro

hahaha... Spekulasi makin tambah hu...

Ulun umpat batajak tihang disia mang lh
tranlate dong
 
Maaf suhu suhu.. Paling lambat esok ane up ya.. Ada kesibukan di RL yang gak ada jeda... Tapi ane udah ngetik sebagian kok hu... Doain aja cepat kelar...
Sekali lagi ane minta maaafff......
 
Maaf suhu suhu.. Paling lambat esok ane up ya.. Ada kesibukan di RL yang gak ada jeda... Tapi ane udah ngetik sebagian kok hu... Doain aja cepat kelar...
Sekali lagi ane minta maaafff......

Ane doa kan sanak sehat selalu, ndak capek salasai doa wak do, kan wak mandan kini sanak
:woi::woi::woi:
 
Topmartabak istimewa dah ceritanya . Ditunggu nextchap nya . Penasaran konflik arga ama tunanganya si yo :beruang:
 
EPISODE 4
--KAMU HARUS BERUBAH--



“Aku benci cowok.”

Kata kata Yona saat meninggalkan Arga saat memasuki apartementnya dan memasuki kamarnya sambil menghempaskan dengan kuat pintu kamarnya tersebut. Ia tampak kesal dengan Arga yang telah menolak permintaannya yang sedang galau setelah kejadian bersama Christ, tunangannya.


“Lo antar gue ka Bogor.”
“Bogor?”
“Gue mau pulang.”
“Pulang?”
“Gue takuuutt, gue gak tau kenapa gue selalu begini. Hiikkksss.. gue udah ngerasa dia bakal jadi pelindung. Tapi malah membuat gue takut.”
“Iya mbak.”
“Tapi kita beli minum dulu.”
“Aku gak bakalan biarin mbak lagi minum.”
“Apa hak lo larang larang gue?”
“Maaf mbak, tapi mbak masih ingat kan janji mbak?”
“Bullshit sama janji. Biasanya cowok juga bakalan ingkari janji yang dibuatnya sendiri.”
“Maaf mbak. Hari ini aku gak bakalan biarin mbak sendiri. Aku bakal jagain mbak di apartement.”



Arga yang sudah mengunci apartementnya Yona seakan menjaga Yona yang bisa kehilangan akal sehatnya untuk melakukan hal yang gila. Arga memang bisa meninggalkan Yona karena telah mengingkari janjinya yang tidak akan menyentuh minuman keras. Namun, jika diingat apa yang terjadi, Arga mengurungkan niatnya tersbeut.

Arga hanya bisa membiarkan Yona menenangkan dinrinya seorang diri dahulu di kamarnya dengan mengawasi Yona sambil rebahan di sofa depan televisi yang mati. Ia juga memikirkan kenapa dengan mudahnya Yona menangisi orang seperti Christ yang sebenarnya Yona bisa menilainya bahwa ia tak pantas bagi Yona.

DUUGGG

Arga langsung terbangun dari rebahan. Arga mendengar dengan jelas suara hentaman dari suatu benda di dinding kamarnya mbak Yona. Saat Arga sudah berada di depan pintu kamarnya Yona, Arga mencoba mengetuk pintu tersebut sambil memanggil Yona. Tapi dari dalam hanya dibalas dengan isak tangis Yona. Arga yang memberanikan dirinya membuka pintu tersebut akhirnya bisa melihat Yona yang duduk di ranjangnya membelakangi Arga. Arga juga melihat ranjang yang sudah berantakan dengan selimut dan bantalnya berserakan di lantai kamar Yona.

“Mbak….”
“Ngapain lo?? Mau nasehatin gue ? Jangan sok lo. Pacaran aja belum.”

Yona yang emosi sambil terisak menangis tanpa henti. Kenalurian Arga muncul dengan berani melangkahkan kakinya mendekati Yona. Kini Arga sudah duduk di samping Yona sambil mengusap lembut punggung Yona. Suara tangisan Yona makin terdengar kencang. Kembali naluri Arga berbicara disaat Arga menarik pundak Yona sehingga Yona menangis dipelukan Arga tepat di dadanya. Arga juga mengusap kepala Yona yang telah berada dipelukannya berniat menenangkan emosi Yona yang mulai mereda. Setelah sekian lama Yona menangis di dada Arga sambil Arga mengelus lembut rambutnya, sekarang ia telah mulai tenang dengan perlakuan Arga.

“Kenapa lo bisa begini?”
“Naluri aja mbak.”
“Apakah lo bakalan sama dengan cowok lainnya.?”
“Gak tau mbak.”
“Cowok memang bajingan. Hiiikkksss.. setelah dapat apa yang mereka inginkan, mereka hiikkksss dengan enteng aja meninggalkan wanita. Dan hiiikkksss disaat wanita tersebut mulai nyaman hari harinya tanpa dia, dia datang lagi hiikkkssss.. bahkan bisa berkata begitu. Kamu janji gak bakalan begitu?”
“Iya mbak”
“Janji untuk melindungi orang yang kamu sayang?”
“Iya mbak”
“Maafkan aku ya tadi udah bentak kamu.”

Apa yang telah Yona ucapkan kepada Arga sedikit sudah mulai bisa mengendalikan emosinya. Bahkan ia sudah mengganti panggilan lo kepada Arga menjadi kamu. Ternyata ia nyaman dengan perlakuan yang dibuat oleh Arga. Naluriah positif yang diberikan Arga membuktikan ia memang lelaki baik. Itu anggapan Yona. Dengan tetap merasakan elusan lembut tangan Arga di kepalanya, Yona makin membenamkan kepalanya ke dada pria yang membuatnya tenang saat ini. Sampai akhirnya Yona tertidur di pelukan Arga.

Arga yang merasakan Yona sudah tertidur, berusaha untuk menidurkan Yona di ranjangnya. Namun sedikit saja gerakan Arga membuat Yona sedikit terbangun sambil merapatkan pelukannya di dada Arga, lelaki yang telah membuatnya tenang saat ini. Mendapatkan hal tersebut, Arga juga merebahkan badannya sambil kakinya meraih bantal yang tergeletak di lantai dekat kakinya. Dengan usaha yang lebih dari jepitan ibu jari dan telunjuk kakinya, Arga berhasil mendapatkan bantal tersebut. Sampai akhirnya Yona tertidur sambil memeluk erat tubuh Arga yang masih merasakan usapan lembut tangan Arga di kepalanya.


***

“Udah bangun?”

Ucapan pertama yang didengar Arga saat ia membuka matanya. Ia baru sadar akan apa yang terjadi sebelum ia memejamkan matanya. Dan hal yang sama masih ia rasakan. Pelukan Yona yang masih melingkar di badannya. Bahkan wajah Yona yang biasanya ia lihat berbatasakan meja ataupun tuas gigi mobil, sekarang berada di depan matanya yang hanya berjarak 10 cm. Arga bisa merasakan hembusan nafas dari Yona sesekali keluar dari bibir indahnya sambik tersenyum tersebut.

“Kok kamu diam?”

Arga hanya menggeleng dengan apa yang ia dengar. Panggilan yang biasa ia dengar tergantikan dengan sapaan yang halus dan tulus dari Yona. Yona yang merasa sangat nyaman dengan perlakuan Arga selama ini bahkan malam tadi, pertama kali bagi mereka kontak fisik tanpa melakukan hal yang lebih. Arga sedikit memiringkan badannya kesamping ranjang Yona yang telah ia tiduri bersama penghuninya untuk melihat jam. Jam 8 malam. Berarti ia telah tidur sambil memeluk Yona selama 4 jam. Arga langsung mengambil posisi untuk bangun.

“Kamu mau kemana?”
“Aku lupa harus beli perlengkapan mbak.”

Tanpa menjawab kembali perkataan Arga, Yona malah mempererat kembali pelukannya ke badan Arga sambil menggelengkan kepalanya dengan mimic wajah permintaan yang susah bagi Arga menjawab tidak. Mau tak mau Arga yang mendapatkan perlakuan Yona begitu hanya bisa menuruti dengan anggapan hati Yona yang masih sakit dan rapuh akibat perlakuan tadi yang ia terima.

Namun, hal lain yang membuat Arga bangun adalah hal yang normal terjadi pada pria disaat bangun. Kemaluannya berdiri disaat dipeluk oleh tubuh Yona. Ia menyadari akan hal itu. Ia gak mau hal ini diketahuo oleh Yona. Karena tawarannya untuk bangun dari tempat tidur tidak berhasil, Arga sedikit memnundurkan pinggulnya supaya kemaluannya yang sudah berdiri akibat tubuh bagian atas Yona yang menempel di badannya tidak diketahui Yona.

“Sebentar lagi ya. Aku janji bakal nemanin kamu kok. Aku mau merasakan hal senyaman ini walau sekejap.”

Dengan terpaksa Arga tetap melanjutkan perlakuannya ke Yona sambil melawan nafsunya yang sekarang sudah bisa menggodanya. Siapa yang akan tahan dengan pelukan perempuan seperti Yona di badannya. Badan yang bisa disebut proporsional tersebut.

“Mbak udah pernah naik vespa belum?” Tanya Arga mencairkan godaan nafsunya yang hanya dibalas gelengan oleh Yona.
“Mau gak ntar perginya naik Vespa?”
“Mau, tapi bukannya vespa kamu lagi rusak?”
“Vespa bentar kok dibenerin. Tapi yakin gak apa apa panas panasan dengan vespa?”

Yona hanya menjawab pertanyaan Arga dengan anggukan. Ia sendiri tidak tahu, kenapa ia bisa senyaman ini yang sebelumnya ia mempunyai masalah yang besar dengan tunangannya. Sambil tersenyum dengan menatap wajah Arga, ia mulai menyadari bahwa ia sudah larut dalam sikap Arga. Ia sudah terbawa pembawaan yang tenang Arga, pria yang ia kagumi saat ia terbangun dari mabuk pertama kalinya.

“Kamu mau peluk aku terus atau bawa aku jalan jalan dengan vespa?”
“Eh iya mbak.”

Arga langsung berdiri meninggalkan Yona yang masih dalam balutan selimut di ranjangnya. Sesaat ia bernafas lega karena berhasil kembali mengalahkan godaan nafsunya yang telah memuncak.

“Ga”
CUPPPP

Arga yang terkejut akan ciuman di pipinya disaat ia membalikkan wajahnya karena dipanggil Yona. Yona yang sudah duduk mencium pipinya sebelah kiri. Pipi yang mungkin pertama kali dicium wanita selain ibunya.

“Makasih ya. Jangan lama ya benerin vespanya.”
“Eh iya mbak.”

Arga yang masih terpaku akan ciuman Yona melangkahkan kakinya keluar dari kamar Yona. Walau hatinya bertanya Tanya apa maksud dari Yona, tetapi ia merasakan wajahnya sekarang panas sepanaspanasnya. Jika ia melihat dirinya di kaca, bisa ia melihat wajahnya yang memrah akibat perlakuan Yona. Hal yang tidak pernah ia dapatkan selain ibunya.

***

“Mbak pakai ini ya.”
“Ini safety?”
“Safety kok. Ini helm klasik mbak. Sini aku bantu”

Arga memakaikan helm yang bertipe helm pilot berkaca mata berwarna cokelat tersebut ke kepala Yona. Yona menerima perlakuan tersebut dengan senyuman sambil merasakan kelembutan saat Arga memakaikan helm unik tersebut di kepalanya. Sampai dengan Arga meeratkan tali di lehernya, Yona merasakan kehangatan dari jari kelingking Arga yang tak sengaja nempel di lehernya. Hal yang makin membuat dia terkesima dengan perlakuan Arga.

“Makasih ya.”
“Hmmm… Mbak bisa naiknya kan?”
“Bisa kok."
"Kaki mbak tarok sini aja.”

Yona merasakan sesuatu hal yang berbeda. Pertama, ia baru merasakan hal ini pertama kalinya. Naik vespa sambil melewati macetnya ibukota. Dengan dress yang ia pakai, tidak sulit untuknya bonceng bersama Arga. Kaos putih dihiasi cardingan tipis dan jeans hitam membuat ia seakan menjadi vespa angel. Bahkan ia sekarang merapatkan badannya ke punggung Arga sambil bercanda di atas vespa. Entah kenapa, ia seakan lupa dengan masalah yang ia hadapi tadi siang. Kedua, perlakuan Arga yang seakan membawanya makin mau menikmati apa yang disuguhkan oleh Arga. Perlakuan pria yang tidak ia terima dari tunangannya, Christ.


“Seru juga ya.”
“Mbak pertama kali naik Vespa?”
“Kok kamu tahu?”
“Keliatan mbak.”
“Enak juga ya, gak kena macet. Tapi rada berisik sih, jadinya kita harus ngomong teriak teriak.”
“Mbak aja kok, aku gak.”
“Iya la, kan aku pertama kali naik si besi ini.”
“Kita belanjanya dimana mbak?”
“Di tempat tadi ajaa”
“Hmmm…”
“Apaan? Kamu pikir aku masih kepikiran tadi pagi?”
“Eh iyaaa.”
“Sekarang aku akui bahwa underestimated kamu itu gak berlaku buat aku. Makasih ya Ga.”
“Eh, iya mbak”

Arga yang kembali terpaku atas apa yang terjadi hari ini. Hari dimana ia sudah masuk ke persoalan hubungan Yona, memeluk tubuh Yona sampai ia tertidur bahkan sikap yang berbeda dari Yona. Bahkan sekarang Yona malah mengatakan kalau ia sangat berguna bagi wanita ini. Hal pertama kali yang ia dengar selama ia hidup.

Setelah berbelanja kebutuhan sehari hari di megamarket mall tersebut, Arga dan Yona melangkah ke luar sambil menjinjing plastik berisikan yang mereka beli tadi. Mereka juga bercanda dengan saling menyenggolkan bawaan mereka sambil berlari lari. Bagi Yona, ia bertekad akan mengubah sifat underestimated Arga. Apapun caranya.

***

“Cha lo harus percaya dengan apa yang gue liat.”
“Gak mungkin pit. Gue yakin kok kalau Arga itu beda.”
“Lo kenapa sih. Lo gak percaya sama gue? Sampai segitunya lo kukuh kalau tuh cowok gak seperti yang gue liat.”
“Ada hal yang belum harus lo tau pit” Batin Icha berkata.
“Kok lo diam? Gue hanya gak mau lo masuk ke jurang yang sama Cha.”
“Gue tau kok. Lo itu sahabat gue, tapi gue yakin kok kalau Arga bukan seperti yang lo bilang.”
“Ya sudah. Kalau lo sakit hati lagi, jangan lo pergi ke gue ya.”
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd