Adrian, pria yang sudah cukup lama sendiri setelah kegagalan hidup berumah tangga nya satu hari dipanggil oleh seseorang.
Teman : "Sehat mas Adri?"
Adrian : "Sehat, dan mas sendiri gimana sama keluarga?"
Teman : "Baik mas, semua sehat. Tapi maaf ya mas, ngomong ngomong nih ada pertanyaan kurang baik tapi tetep saya mau tanya jadi mohon maaf ya."
Adrian : "Tenang mas, sebisanya aku jawab atau kubantu deh."
Teman : "Mas, si X(mantan) udah nikah lagi. Tapi aku ragu ni, soalnya dia dapet surat nikah alamatnya masih rumahmu. Aku curiga dia ga beres nih, apa udah minta surat dari desamu mas?"
Adrian sedikit memejamkan mata, tampak menahan dendam dan mencoba menerima. Berkeliaran antara ingin mengacuhkan atau membentak balik untuk menolak jawaban itu. Namun....
Adrian :" Coba kutelpon pegawai desa dulu ya mas. Tunggu dulu."
Setelah selasai...
Adrian : "Mas di catatan kelurahan tidak ada sama sekali nama X di pengurusan surat surat dalam 1 tahun ini kecuali surat masuk untukku."
Teman : "Banyak janggalnya, banyak aneh nya, tapi saya bener bener maaf mas harusnya nggak aku tanyakan ini. Terimakasih ya mas."
Adrian : "Sama sama mas, semoga terbaik untuk semua saja. Saya ijin lanjut aktifitas ya."
Dan percakapan mereka berakhir, Adrian menitipkan sebuah rangkuman isi kepalanya untuk dituliskan disini..