Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Untuk yang Pernah Ada dan Akan Selalu Ada

Status
Please reply by conversation.
Makasih updetannya mas bro @Naya


Terimakasih kasih kembali, Para Suhu 🙏

Ikut ngumpul bolo² mesum

Lanjutkan hu

Izin nyimak huu

Masih menunggu update

ikut mantengin, kayanya bakal panjang nih cerita. keep update ya bro

Pastinya panjang hu, moga2 sabar membacanya, :ampun:

Ijin baca suhu🙏

Silahkan hu, dengan senang hati

Wuauaauuw....persis jaman sekolahku dulu bolose, main dingdong.....berasa nostalgia....tapi sedih euy inget jaman gw dulu..... Huft hu......

Kak Rahmi aku padamu pokoke....
Makasih abdetnya Suhu Naya.....
Setia dan sabar menati lanjutannya......

Dingdong pada saat itu seperti gadget saat ini hu, racun yang membius, tapi, dengan sadar tetap ikuti
 
Ikut nyimak :baca:miss @Naya sambil ngopi pinggir empang :mancing:

Jangan lupa bawa umpan di saat :mancing: , hu

Tahun delapan puluhan hmmmm

Untuk timeline jangan dijadikan patokan pasti hu, karena ini cerita fiksi

Ijin parkir suhu, sudah bawa kopi sendiri siap mengikuti trit ini
:fgenit:

Parkir yang rapi, jangan lupa diberi kunci tambahan agar aman sentosa, hu

Maaf pakde dari nama akun kirain cewe :ampun:
1980 ane masih ada di alam antah barantah.

Untuk timeline jangan dijadikan patokan pasti hu, karena ini cerita fiksi
 
Episode Sebelumnya :

https://www.semprot.com/threads/untuk-yang-pernah-ada-dan-akan-selalu-ada.1405470/post-1905181016


---Lanjutan---​


Sesudah mendengar penjelasan dari gw yang terinci dan mendetail, lalu Bokap gw menarik nafas perlahan seraya seruput kopinya ☕

Lama.... Bokap gw berpikir dan termenung

Lalu dengan beranikan diri gw berucap, "Pah..., Doddy sudah jelaskan semua secara terinci dan mendetail, Doddy betul - betul menyesal karena telah kecewakan Papah, Mamah serta kakak semua..." 🙏

"Apakah dengan menyesal lalu masalah kamu ini serta merta akan selesai?", balas Bokap gw

"Jelas nggak lah Pah, tapi, Doddy berjanji di Semester 2 / Genap nanti Doddy tidak lagi membolos dan takut Pelajaran Tata Buku", ucap gw ke Bokap

"Ehmmm...", ujar Bokap gw

"Dod, Papah masih tidak paham dengan kesulitan kamu hadapi Pelajaran Tata Buku itu di mananya?", kejar Bokap gw lagi

"Nah itu Pah, istilah istilah Debet, Kredit, Saldo dan Jurnal, belum lagi Aktiva, Pasiva serta Modal, pokoknya membuat Doddy mumet", balas gw ke Bokap

"Kamu ini buat Papah malu di hadapan Wali Kelas kamu, sudah tau Papah kamu itu Akuntan, tapi, kamu justru membolos dan menghindar di Mata Pelajaran di mana Papah kamu berkecimpung sehari harinya", ujar Bokap gw lagi

"Papah bisa berkata seperti itu karena bagi Papah Tata Buku (baiknya mulai sekarang Penulis ganti saja dengan kata Akuntansi), itu seperti kita bernafas sehari harinya", jawab gw ke Bokap

"Ok, sekarang tanpa perlu membuka Buku Pelajaran Akuntansi kamu, akan Papah berikan sedikit gambaran umum Akuntansi di kehidupan sehari hari kamu, Dod", ujar Bokap gw

Sekarang jawab pertanyaan Papah,

"Berapa uang jajan kamu setiap harinya?"
"Kamu jajankan untuk apa saja uang jajan kamu tersebut?"
"Terinci dan mendetail terutama di saat kamu membolos pada Hari Sabtu dan main dingdong di Aldiron Plaza!"

"Baik Pah, akan Doddy jawab satu persatu pertanyaan Papah", balas gw ke Bokap

"Setiap harinya Doddy mendapat uang jajan sebesar Rp. 1.000,- dari Mamah, Pah"

"Jika Doddy tidak membolos, untuk ongkos bus dan becak pulang pergi ke sekolah Rp.500,- Pah"

"Jajan di kantin sekolah sehari hari paling banyak Rp. 300,- ada sisa uang jajan Doddy sebesar Rp. 200 per harinya selama 5 hari, atau sejumlah Rp. 1.000,- di Hari Sabtunya, Pah"

"Nah, saat di Hari Sabtu Doddy membolos berarti Doddy pegang uang Rp. 2.000,- Pah"

"Uang Rp. 2.000,- tersebut tidak terasa Doddy habiskan untuk main dingdong, makan, minum dan ehmmm... dipalak 😞, Pah"





"Apaaaa? Kamu dipalak?" Potong Bokap gw sambil pasang wajah 😠

"Iya Pah, tapi, sebenarnya tidak dipalak atau ditodong secara langsung sih Pah, hanya sebatas anak anak yang suka main dingdong bersama Doddy minta dibayarin juga", gitu Pah

"Lagipula, nggak percuma Doddy sudah ikut latihan Karate dari Kelas V SD Pah, Doddy walau baru Kelas I SMP bisa jaga diri kok 😎", jawab gw untuk redakan amarah Bokap

"Papah kaget saja kamu sudah membolos dipalak pula di Aldiron, Papah punya banyak kenalan di Polres JakSel bahkan Kapolres JakSel itu adik kelas Papah di SMA, paham kamu", ujar Bokap gw

"Iya Pah", jawab gw dengan tundukan kepala

"Ok, sekarang ambil buku tulis kamu, Papah akan ajarkan yang dimaksud dengan istilah Debet, Kredit, Saldo, Jurnal, Aktiva, Pasiva dan Modal", perintah Bokap gw

Tanpa menunggu perintah dua kali dari Bokap, langsung gw mengambil buku tulis dan ballpoint dari tas sekolah...


Rahmi Oktaviani Sasongko


Permisi Tante Naya...

Aku izin eksis di CerBung ade manisku ya, 🙏

"Tidak kenal maka tidak sayang..."

Itulah ungkapan lama untuk saling kenal

Haiii... Kenalkan namaku Rahmi Oktaviani Sasongko, yang pasti aku lahir di Bulan Oktober 19xx , 😁

Aku anak sulung dari kedua orang tuaku yang bernama Haryo Sasongko, Papahku, dan Santi Purnamasari Sasongko, Mamahku.

Saat ini aku duduk di bangku SMA Kelas III pinggir rel JakSel Jurusan A1 atau IPA. Aku paling dekat dengan Mamahku. Mamah minta kepadaku untuk teruskan cita citanya yang tidak tercapai untuk menjadi, Dokter.

Mamah cantikku adalah Nakes lulusan DIII Keperawatan. Awalnya Mamah memiliki cita cita ingin menjadi Dokter, tapi, karena terkendala oleh biaya maka hanya bisa masuk Akademi Perawat.

Seperti sudah diceritakan di awal oleh adeku, aku memiliki tubuh dan tinggi yang ideal serta rambutku lurus tergerai layaknya iklan bintang shampoo. Belakangan ini, aku disebut sebut mirip dengan penyanyi asal Bandung yang baru saja menelurkan Lagu Perdananya, Bintang Kehidupan.

Lagu tersebut lama merajai Top 40 Tangga Lagu Pop Rock Indonesia di seluruh Stasiun Radio FM di Jakarta.

Hubunganku dgn ade cowo manisku, Doddy Sasongko, amat sangat dekat. Saat ini umurku 17 tahun, sementara ade ku berumur 12 tahun. Sejak kelahiran adik ceweku, si Mirna Rahmawati Sasongko, aku menginginkan ade cowo.

Hanya menunggu kurang lebih 3 (Tiga) tahun dari sejak lahirnya si Mirna, akhirnya yang kuinginkan, ade cowo, lahir di dunia, Doddy Sasongko, 🙏

Sebagai anak sulung aku sudah dibiasakan mandiri oleh kedua orang tuaku. Utamanya, saat kedua orang tuaku sedang perjalanan Dinas Luar Kota.

Pada saat aku Kelas V SD, sementara si Doddy masih TK, aku sudah biasa membantu Mamah untuk memandikan si Doddy. Saat itu, karena masih SD dan belum menstruasi, aku memandikan Doddy biasa biasa saja. Tidak ada perasaan apa pun. Termasuk di kala membersihkan titit nya yang belum sunat. Iya, dulu aku menyebutnya dengan titit atau burungnya si ade, 😁

Kini, aku sudah tau istilahnya, Penis.

Kembali di saat aku selesai Bimbel Bahasa Inggris di Cikini, dengan kendarai kendaraan kesayanganku ini,





aku tiba di rumah.

Starletku ini adalah hadiah saat aku sweet seventeen 😍, Bulan Oktober 2 (Dua) Bulan yang lalu. Sebelumnya, aku sudah mahir kendarai roda empat berkat arahan si Bang Mamat, iya sopir keluargaku. Seminggu sekali, pada Hari Minggu pagi, saat aku masih berumur enam belas tahun, di Parkir Timur Senayan aku diajari Bang Mamat mengemudi mobil secara baik dan benar, 👍

Arahan Bang Mamat, aku diminta untuk belajar mengemudi dengan mobil pusaka Papahku, 😁

Mengapa disebut mobil pusaka?

Karena mobil tersebut adalah mobil pertama yang dimiliki oleh Papahku dan cukup uzur saat aku belajar kendarainya.

Apakah mobil tersebut?

Mobil tersebut memiliki tag line, "Memang Tiada Duanya"

Parahnya, mobil pusaka Papahku ini tanpa power steering, jadi bisa dibayangkan saat tanganku yang mungil ini belajar parkir bersama Bang Mamat, 😰

Ditambah body mobil pusaka Papahku yang panjang membuatku kewalahan saat belajar dulu. Tepat usiaku tujuh belas, aku lalu diminta Papahku untuk membuat SIM di Komdak Gatot Subroto. Berkat kenalan Papahku di Satuan SIM Komdak, aku hanya duduk manis bersama Bang Mamat dan tidak lama dipanggil untuk foto plus tanda tangan lalu SIM A sudah didapat. 😎

Kembali saat aku tiba di rumah.

Oh iya, rumahku terletak di lokasi pindahan orang Betawi (No SARA) yang dulu terkena gusur karena pembuatan Proyek Stadion Utama Senayan, sekarang disebut GBK.

Dengan tak sabar dan ingin melihat hasil raport ade ku, maka kubunyikan klakson mobilku berulang kali di depan gerbang rumahku. Dengan tergopoh gopoh Mba Parti, asisten rumah tangga Mamahku, membuka gerbang rumah.

Setelah memarkirkan Starletku secara rapi, maka aku segera menuju ke ruang keluarga. Tidak lupa aku ucapkan salam terlebih dahulu di saat aku melihat kedua orang tuaku dan adeku sedang duduk bersama. Seperti biasa di keluargaku, jika kita baru saja bepergian dari luar, maka setiba di rumah, Mamahku langsung memintaku untuk bersih bersih di toilet.

Hanya sesaat aku di toilet, begitu keluar dan menuju ke ruang keluarga aku langsung berujar, "Rangking berapa, de?"

Belum sempat dijawab oleh adeku, tetiba tanganku ditarik oleh Mamahku seraya diarahkan untuk ke lantai atas rumahku.

Aku yang bingung, hanya bisa bertanya tanya di dalam hatiku, ada apakah ini???



---​



Masa Kini


Ring tone Lagu "Fix You" nya Cold Play sadarkan aku yang sudah duduk lama di Stasiun Commuter Line ini.

Aku sampai lupa untuk silent hp ku, sesuai dengan peraturan saat kita berada di dalam kereta. Tapi, untung juga, bisa membuat aku sadar jika aku sudah banyak ketinggalan Kereta 🚂 Commuter Line arah ke Kota Hujan, duh 😔

Oh iya aku Doddy Sasongko versi dewasa, ehmmm... jika boleh jujur, sudah lebih dari dewasa deh, karena usiaku hampir 1/2 Abad! 😁

Aku memiliki perawakan yang biasa biasa saja dan tidak banyak menarik perhatian orang. Tapi, justru karena hal tersebut maka aku bisa menjadi "Siapa saja dan Berada di mana saja".

Belakangan ini aku memang ditarik untuk kembali duduk di belakang meja pasca usainya PilPres dua tahun yang lalu. Saat tahun 2019 yang lalu adalah masa masa di mana aku rindu rumah. Bisa dikatakan aku hampir tidak pernah pulang.

Kembali ku lihat salah satu hp ku yg berbunyi tadi, tertulis miss call namanya.

Putri Wulandari

Segera ku telepon balik hp nya, tut... tut... tut... Nada sambung terdengar di telinga kiriku, lalu terdengar jawaban,

"Halo om sayang..."

"Halo juga, lan" 😘

"Lagi di mana nih, om?"

"Di Stasiun arah pulang lan, ada apa nih? Apa yang om bisa bantu?"

"Si om masih siang begini (aslinya saat itu sudah pukul 18:00) sudah mau pulang, hihihi..." balas Wulan lagi

"Mampir ke unitku donk om, cuma selisih satu Stasiun doank, tapi keponakan tersayang nggak pernah dikunjungi dan dipejuin, hihihi..." pancing Wulan kembali

Mendengar ocehan keponakanku tersebut, si Putri Wulandari ini adalah anak bungsu dari kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, membuat libidoku naik ke puncak tertinggi. Terkadang di hati kecilku memang berkata jika hubungan gelapku dengan keponakanku ini salah, tapi, sejak Wulan berpisah dengan suaminya di Pengadilan Agama beberapa waktu yang lampau membuat hubungan kami dekat.

Sebenarnya aku tidak sengaja mengetahui profesi sampingan dari Suaminya Wulan, si Budi, lengkapnya Tri Budi Prasetyo. Saat sedang membuat laporan dan analisa bersama beberapa temanku yang baru saja kembali duduk di belakang meja, terpampang fotonya, identitas palsu dirinya, no hp palsunya, lokasi terakhir berdasarkan IP ADDRESS nya, dengan profesi sebagai Papi artis atau bahasa kasarnya GERMO!!!

Darahku seakan mendidih, 😠

Tapi, dengan tenang, aku copy semua laporan temanku tersebut. Memang bidang pekerjaanku hanya sebatas penyedia data dan analisa, untuk proses eksekusinya bukan lagi urusan kantorku.

Singkat cerita, dengan menggunakan "Invisible hand" akhirnya suami keponakanku tersebut diciduk.

Keluarga besarku GEMPAR!!!

Kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, bersama suaminya yang sama sama Dokter, Mas Seto, lengkapnya Dimas Seto Nugroho, meminta tolong kepadaku agar kasus ini dikoordinasikan dan jangan sampai melebar ke mana mana. Saat itu aku betul betul merasa berdosa dan bersalah teramat sangat, iya karena dari laporan yang aku copy lah maka kedok si Budi sebagai Germo artis terkuak dan diciduk oleh Pihak Berwajib.

Memang sih, artisnya dikenal dengan istilah "Sekuter" atau selebritis kurang terkenal, tapi, justru ini yang dicari oleh Para Hidung Belang untuk ditiduri.

Sesuai dengan permintaan dari Kak Rahmi dan Mas Seto, maka aku bisa kondisikan kasus ini tidak tercium oleh Pers dan tidak melebar ke mana mana.

Dengan murka pula, Putri Wulandari, keponakanku, langsung ajukan talak ke Pengadilan Agama di mana dia berdomisili.





Akhirnya, mereka berpisah bedasarkan Ketok Palu Pengadilan Agama. Kembali aku merasa bersalah dan berdosa sudah hancurkan rumah tangga keponakanku, 😢

Hal yang terjadi berikutnya adalah, sikap Wulan kepadaku semakin menjadi jadi manja. Mungkin karena kesepian, setelah lima tahun berumah tangga dengan si Budi tanpa anak, ditambah aku yang seperti dewa penolong bagi Wulan. Membuat hubunganku sudah melampui batas normal antara om dan keponakan.

Kembali saat percakapan teleponku dengan Wulan, akhirnya kujawab pancingan dari Wulan,

"Baik deh, om ke situ, emang mau disediain apa, lan?"

"Meki mayonnaise dengan toping cedar, om sayang, mau?"

😍😍😍

Logika dan akal sehatku langsung berhenti, sementara "FN" ku di bawah yang biasanya lunak saat udara dingin di Bulan November langsung reload & terkokang otomatis.

Usiaku boleh hampir 1/2 Abad, tapi, perihal senjataku ini masih bisa disamakan dengan angkot Suzuki Carry yang dari Gadog arah ke Cisarua, wuss... wuss... wusss

Jago di tanjakan, 😎

Lalu, karena aku malas keluar dari Stasiun dan berjalan kaki, maka aku menyebrang ke Peron Kereta arah ke Utara, atau ke unit apartment nya si Wulan.

Iya, tempatku bekerja memang di depannya ada Stasiun Kereta Commuter Line yang terletak di wilayah Jakarta Selatan. Jadi, aku pergi pulang, naik turun kereta, di Stasiun tersebut. Si Wulan tau, jika belakangan ini aku sudah di belakang meja, tidak lagi, "Mengabdi dalam Sembunyi...".

Akhirnya, kereta 🚂 Commuter Line arah ke Jakarta Kota tiba, aku segera naik dan masuk, lalu berdiri di dekat pintu saja. Satu Stasiun kemudian, tepatnya di Stasiun eks Pabrik sepatu dan ada Makam Pahlawan terbesar, aku turun dan lanjut berjalan kaki menuju unit apartment nya si Wulan.

Saat menuju ke towernya dan atau liftnya aku tidak alami kesulitan karena aku memiliki Kartu Akses dan kunci unit apartment nya yang dulunya milik si Budi.

Saat tiba di unit apartment Wulan dan membuka pintu,





Semua tampak rapi dengan tv yang menyala, tapi, tidak terlihat batang hidung si Wulan, setelah kupasang kuping baik baik ternyata ada suara shower 🚿 dari toilet.

Ehmmm... Baru mandi dia.

Segera kubuka kulkas dan kuambil sebotol minuman yang jika meminumnya aku teringat oleh group idol sebagai bintang iklannya yang andalkan umur muda, tubuh sexy serta menari nari yang membuat libido penontonnya langsung naik.

Suaranya? Ya gitu deh...

Tidak lama suara shower 🚿 di toilet di matikan, lalu keluar sesosok bidadari manis dalam keadaan polos dan natural, 😍

Iya, sosoknya merupakan jelmaan dari kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, di kala aku puber pubernya dahulu...

Masih belum sadar, si Wulan keluar dalam keadaan telanjang menuju kamarnya, lalu, tetiba berteriak kaget saat melihatku,

Eeeeh.... Kodok, iiiihhhh... Si om buat kaget aku aja deh, 😒

Lalu dengan santainya Wulan melangkah menujuku...



---B e r s a m b u n g---​


Link update :

https://www.semprot.com/threads/untuk-yang-pernah-ada-dan-akan-selalu-ada.1405470/post-1905255156
 
Terakhir diubah:
---Lanjutan---​


Sesudah mendengar penjelasan dari gw yang terinci dan mendetail, lalu Bokap gw menarik nafas perlahan seraya seruput kopinya ☕

Lama.... Bokap gw berpikir dan termenung

Lalu dengan beranikan diri gw berucap, "Pah..., Doddy sudah jelaskan semua secara terinci dan mendetail, Doddy betul - betul menyesal karena telah kecewakan Papah, Mamah serta kakak semua..." 🙏

"Apakah dengan menyesal lalu masalah kamu ini serta merta akan selesai?", balas Bokap gw

"Jelas nggak lah Pah, tapi, Doddy berjanji di Semester 2 / Genap nanti Doddy tidak lagi membolos dan takut Pelajaran Tata Buku", ucap gw ke Bokap

"Ehmmm...", ujar Bokap gw

"Dod, Papah masih tidak paham dengan kesulitan kamu hadapi Pelajaran Tata Buku itu di mananya?", kejar Bokap gw lagi

"Nah itu Pah, istilah istilah Debet, Kredit, Saldo dan Jurnal, belum lagi Aktiva, Pasiva serta Modal, pokoknya membuat Doddy mumet", balas gw ke Bokap

"Kamu ini buat Papah malu di hadapan Wali Kelas kamu, sudah tau Papah kamu itu Akuntan, tapi, kamu justru membolos dan menghindar di Mata Pelajaran di mana Papah kamu berkecimpung sehari harinya", ujar Bokap gw lagi

"Papah bisa berkata seperti itu karena bagi Papah Tata Buku (baiknya mulai sekarang Penulis ganti saja dengan kata Akuntansi), itu seperti kita bernafas sehari harinya", jawab gw ke Bokap

"Ok, sekarang tanpa perlu membuka Buku Pelajaran Akuntansi kamu, akan Papah berikan sedikit gambaran umum Akuntansi di kehidupan sehari hari kamu, Dod", ujar Bokap gw

Sekarang jawab pertanyaan Papah,

"Berapa uang jajan kamu setiap harinya?"
"Kamu jajankan untuk apa saja uang jajan kamu tersebut?"
"Terinci dan mendetail terutama di saat kamu membolos pada Hari Sabtu dan main dingdong di Aldiron Plaza!"

"Baik Pah, akan Doddy jawab satu persatu pertanyaan Papah", balas gw ke Bokap

"Setiap harinya Doddy mendapat uang jajan sebesar Rp. 1.000,- dari Mamah, Pah"

"Jika Doddy tidak membolos, untuk ongkos bus dan becak pulang pergi ke sekolah Rp.500,- Pah"

"Jajan di kantin sekolah sehari hari paling banyak Rp. 300,- ada sisa uang jajan Doddy sebesar Rp. 200 per harinya selama 5 hari, atau sejumlah Rp. 1.000,- di Hari Sabtunya, Pah"

"Nah, saat di Hari Sabtu Doddy membolos berarti Doddy pegang uang Rp. 2.000,- Pah"

"Uang Rp. 2.000,- tersebut tidak terasa Doddy habiskan untuk main dingdong, makan, minum dan ehmmm... dipalak 😞, Pah"





"Apaaaa? Kamu dipalak?" Potong Bokap gw sambil pasang wajah 😠

"Iya Pah, tapi, sebenarnya tidak dipalak atau ditodong secara langsung sih Pah, hanya sebatas anak anak yang suka main dingdong bersama Doddy minta dibayarin juga", gitu Pah

"Lagipula, nggak percuma Doddy sudah ikut latihan Karate dari Kelas V SD Pah, Doddy walau baru Kelas I SMP bisa jaga diri kok 😎", jawab gw untuk redakan amarah Bokap

"Papah kaget saja kamu sudah membolos dipalak pula di Aldiron, Papah punya banyak kenalan di Polres JakSel bahkan Kapolres JakSel itu adik kelas Papah di SMA, paham kamu", ujar Bokap gw

"Iya Pah", jawab gw dengan tundukan kepala

"Ok, sekarang ambil buku tulis kamu, Papah akan ajarkan yang dimaksud dengan istilah Debet, Kredit, Saldo, Jurnal, Aktiva, Pasiva dan Modal", perintah Bokap gw

Tanpa menunggu perintah dua kali dari Bokap, langsung gw mengambil buku tulis dan ballpoint dari tas sekolah...


Rahmi Oktaviani Sasongko


Permisi Tante Naya...

Aku izin eksis di CerBung ade manisku ya, 🙏

"Tidak kenal maka tidak sayang..."

Itulah ungkapan lama untuk saling kenal

Haiii... Kenalkan namaku Rahmi Oktaviani Sasongko, yang pasti aku lahir di Bulan Oktober 19xx , 😁

Aku anak sulung dari kedua orang tuaku yang bernama Haryo Sasongko, Papahku, dan Santi Purnamasari Sasongko, Mamahku.

Saat ini aku duduk di bangku SMA Kelas III pinggir rel JakSel Jurusan A1 atau IPA. Aku paling dekat dengan Mamahku. Mamah minta kepadaku untuk teruskan cita citanya yang tidak tercapai untuk menjadi, Dokter.

Mamah cantikku adalah Nakes lulusan DIII Keperawatan. Awalnya Mamah memiliki cita cita ingin menjadi Dokter, tapi, karena terkendala oleh biaya maka hanya bisa masuk Akademi Perawat.

Seperti sudah diceritakan di awal oleh adeku, aku memiliki tubuh dan tinggi yang ideal serta rambutku lurus tergerai layaknya iklan bintang shampoo. Belakangan ini, aku disebut sebut mirip dengan penyanyi asal Bandung yang baru saja menelurkan Lagu Perdananya, Bintang Kehidupan.

Lagu tersebut lama merajai Top 40 Tangga Lagu Pop Rock Indonesia di seluruh Stasiun Radio FM di Jakarta.

Hubunganku dgn ade cowo manisku, Doddy Sasongko, amat sangat dekat. Saat ini umurku 17 tahun, sementara ade ku berumur 12 tahun. Sejak kelahiran adik ceweku, si Mirna Rahmawati Sasongko, aku menginginkan ade cowo.

Hanya menunggu kurang lebih 3 (Tiga) tahun dari sejak lahirnya si Mirna, akhirnya yang kuinginkan, ade cowo, lahir di dunia, Doddy Sasongko, 🙏

Sebagai anak sulung aku sudah dibiasakan mandiri oleh kedua orang tuaku. Utamanya, saat kedua orang tuaku sedang perjalanan Dinas Luar Kota.

Pada saat aku Kelas V SD, sementara si Doddy masih TK, aku sudah biasa membantu Mamah untuk memandikan si Doddy. Saat itu, karena masih SD dan belum menstruasi, aku memandikan Doddy biasa biasa saja. Tidak ada perasaan apa pun. Termasuk di kala membersihkan titit nya yang belum sunat. Iya, dulu aku menyebutnya dengan titit atau burungnya si ade, 😁

Kini, aku sudah tau istilahnya, Penis.

Kembali di saat aku selesai Bimbel Bahasa Inggris di Cikini, dengan kendarai kendaraan kesayanganku ini,





aku tiba di rumah.

Starletku ini adalah hadiah saat aku sweet seventeen 😍, Bulan Oktober 2 (Dua) Bulan yang lalu. Sebelumnya, aku sudah mahir kendarai roda empat berkat arahan si Bang Mamat, iya sopir keluargaku. Seminggu sekali, pada Hari Minggu pagi, saat aku masih berumur enam belas tahun, di Parkir Timur Senayan aku diajari Bang Mamat mengemudi mobil secara baik dan benar, 👍

Arahan Bang Mamat, aku diminta untuk belajar mengemudi dengan mobil pusaka Papahku, 😁

Mengapa disebut mobil pusaka?

Karena mobil tersebut adalah mobil pertama yang dimiliki oleh Papahku dan cukup uzur saat aku belajar kendarainya.

Apakah mobil tersebut?

Mobil tersebut memiliki tag line, "Memang Tiada Duanya"

Parahnya, mobil pusaka Papahku ini tanpa power steering, jadi bisa dibayangkan saat tanganku yang mungil ini belajar parkir bersama Bang Mamat, 😰

Ditambah body mobil pusaka Papahku yang panjang membuatku kewalahan saat belajar dulu. Tepat usiaku tujuh belas, aku lalu diminta Papahku untuk membuat SIM di Komdak Gatot Subroto. Berkat kenalan Papahku di Satuan SIM Komdak, aku hanya duduk manis bersama Bang Mamat dan tidak lama dipanggil untuk foto plus tanda tangan lalu SIM A sudah didapat. 😎

Kembali saat aku tiba di rumah.

Oh iya, rumahku terletak di lokasi pindahan orang Betawi (No SARA) yang dulu terkena gusur karena pembuatan Proyek Stadion Utama Senayan, sekarang disebut GBK.

Dengan tak sabar dan ingin melihat hasil raport ade ku, maka kubunyikan klakson mobilku berulang kali di depan gerbang rumahku. Dengan tergopoh gopoh Mba Parti, asisten rumah tangga Mamahku, membuka gerbang rumah.

Setelah memarkirkan Starletku secara rapi, maka aku segera menuju ke ruang keluarga. Tidak lupa aku ucapkan salam terlebih dahulu di saat aku melihat kedua orang tuaku dan adeku sedang duduk bersama. Seperti biasa di keluargaku, jika kita baru saja bepergian dari luar, maka setiba di rumah, Mamahku langsung memintaku untuk bersih bersih di toilet.

Hanya sesaat aku di toilet, begitu keluar dan menuju ke ruang keluarga aku langsung berujar, "Rangking berapa, de?"

Belum sempat dijawab oleh adeku, tetiba tanganku ditarik oleh Mamahku seraya diarahkan untuk ke lantai atas rumahku.

Aku yang bingung, hanya bisa bertanya tanya di dalam hatiku, ada apakah ini???



---​



Masa Kini


Ring tone Lagu "Fix You" nya Cold Play sadarkan aku yang sudah duduk lama di Stasiun Commuter Line ini.

Aku sampai lupa untuk silent hp ku, sesuai dengan peraturan saat kita berada di dalam kereta. Tapi, untung juga, bisa membuat aku sadar jika aku sudah banyak ketinggalan Kereta 🚂 Commuter Line arah ke Kota Hujan, duh 😔

Oh iya aku Doddy Sasongko versi dewasa, ehmmm... jika boleh jujur, sudah lebih dari dewasa deh, karena usiaku hampir 1/2 Abad! 😁

Aku memiliki perawakan yang biasa biasa saja dan tidak banyak menarik perhatian orang. Tapi, justru karena hal tersebut maka aku bisa menjadi "Siapa saja dan Berada di mana saja".

Belakangan ini aku memang ditarik untuk kembali duduk di belakang meja pasca usainya PilPres dua tahun yang lalu. Saat tahun 2019 yang lalu adalah masa masa di mana aku rindu rumah. Bisa dikatakan aku hampir tidak pernah pulang.

Kembali ku lihat salah satu hp ku yg berbunyi tadi, tertulis miss call namanya.

Putri Wulandari

Segera ku telepon balik hp nya, tut... tut... tut... Nada sambung terdengar di telinga kiriku, lalu terdengar jawaban,

"Halo om sayang..."

"Halo juga, lan" 😘

"Lagi di mana nih, om?"

"Di Stasiun arah pulang lan, ada apa nih? Apa yang om bisa bantu?"

"Si om masih siang begini (aslinya saat itu sudah pukul 18:00) sudah mau pulang, hihihi..." balas Wulan lagi

"Mampir ke unitku donk om, cuma selisih satu Stasiun doank, tapi keponakan tersayang nggak pernah dikunjungi dan dipejuin, hihihi..." pancing Wulan kembali

Mendengar ocehan keponakanku tersebut, si Putri Wulandari ini adalah anak bungsu dari kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, membuat libidoku naik ke puncak tertinggi. Terkadang di hati kecilku memang berkata jika hubungan gelapku dengan keponakanku ini salah, tapi, sejak Wulan berpisah dengan suaminya di Pengadilan Agama beberapa waktu yang lampau membuat hubungan kami dekat.

Sebenarnya aku tidak sengaja mengetahui profesi sampingan dari Suaminya Wulan, si Budi, lengkapnya Tri Budi Prasetyo. Saat sedang membuat laporan dan analisa bersama beberapa temanku yang baru saja kembali duduk di belakang meja, terpampang fotonya, identitas palsu dirinya, no hp palsunya, lokasi terakhir berdasarkan IP ADDRESS nya, dengan profesi sebagai Papi artis atau bahasa kasarnya GERMO!!!

Darahku seakan mendidih, 😠

Tapi, dengan tenang, aku copy semua laporan temanku tersebut. Memang bidang pekerjaanku hanya sebatas penyedia data dan analisa, untuk proses eksekusinya bukan lagi urusan kantorku.

Singkat cerita, dengan menggunakan "Invisible hand" akhirnya suami keponakanku tersebut diciduk.

Keluarga besarku GEMPAR!!!

Kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, bersama suaminya yang sama sama Dokter, Mas Seto, lengkapnya Dimas Seto Nugroho, meminta tolong kepadaku agar kasus ini dikoordinasikan dan jangan sampai melebar ke mana mana. Saat itu aku betul betul merasa berdosa dan bersalah teramat sangat, iya karena dari laporan yang aku copy lah maka kedok si Budi sebagai Germo artis terkuak dan diciduk oleh Pihak Berwajib.

Memang sih, artisnya dikenal dengan istilah "Sekuter" atau selebritis kurang terkenal, tapi, justru ini yang dicari oleh Para Hidung Belang untuk ditiduri.

Sesuai dengan permintaan dari Kak Rahmi dan Mas Seto, maka aku bisa kondisikan kasus ini tidak tercium oleh Pers dan tidak melebar ke mana mana.

Dengan murka pula, Putri Wulandari, keponakanku, langsung ajukan talak ke Pengadilan Agama di mana dia berdomisili.





Akhirnya, mereka berpisah bedasarkan Ketok Palu Pengadilan Agama. Kembali aku merasa bersalah dan berdosa sudah hancurkan rumah tangga keponakanku, 😢

Hal yang terjadi berikutnya adalah, sikap Wulan kepadaku semakin menjadi jadi manja. Mungkin karena kesepian, setelah lima tahun berumah tangga dengan si Budi tanpa anak, ditambah aku yang seperti dewa penolong bagi Wulan. Membuat hubunganku sudah melampui batas normal antara om dan keponakan.

Kembali saat percakapan teleponku dengan Wulan, akhirnya kujawab pancingan dari Wulan,

"Baik deh, om ke situ, emang mau disediain apa, lan?"

"Meki mayonnaise dengan toping cedar, om sayang, mau?"

😍😍😍

Logika dan akal sehatku langsung berhenti, sementara "FN" ku di bawah yang biasanya lunak saat udara dingin di Bulan November langsung reload & terkokang otomatis.

Usiaku boleh hampir 1/2 Abad, tapi, perihal senjataku ini masih bisa disamakan dengan angkot Suzuki Carry yang dari Gadog arah ke Cisarua, wuss... wuss... wusss

Jago di tanjakan, 😎

Lalu, karena aku malas keluar dari Stasiun dan berjalan kaki, maka aku menyebrang ke Peron Kereta arah ke Utara, atau ke unit apartment nya si Wulan.

Iya, tempatku bekerja memang di depannya ada Stasiun Kereta Commuter Line yang terletak di wilayah Jakarta Selatan. Jadi, aku pergi pulang, naik turun kereta, di Stasiun tersebut. Si Wulan tau, jika belakangan ini aku sudah di belakang meja, tidak lagi, "Mengabdi dalam Sembunyi...".

Akhirnya, kereta 🚂 Commuter Line arah ke Jakarta Kota tiba, aku segera naik dan masuk, lalu berdiri di dekat pintu saja. Satu Stasiun kemudian, tepatnya di Stasiun eks Pabrik sepatu dan ada Makam Pahlawan terbesar, aku turun dan lanjut berjalan kaki menuju unit apartment nya si Wulan.

Saat menuju ke towernya dan atau liftnya aku tidak alami kesulitan karena aku memiliki Kartu Akses dan kunci unit apartment nya yang dulunya milik si Budi.

Saat tiba di unit apartment Wulan dan membuka pintu,





Semua tampak rapi dengan tv yang menyala, tapi, tidak terlihat batang hidung si Wulan, setelah kupasang kuping baik baik ternyata ada suara shower 🚿 dari toilet.

Ehmmm... Baru mandi dia.

Segera kubuka kulkas dan kuambil sebotol minuman yang jika meminumnya aku teringat oleh group idol sebagai bintang iklannya yang andalkan umur muda, tubuh sexy serta menari nari yang membuat libido penontonnya langsung naik.

Suaranya? Ya gitu deh...

Tidak lama suara shower 🚿 di toilet di matikan, lalu keluar sesosok bidadari manis dalam keadaan polos dan natural, 😍

Iya, sosoknya merupakan jelmaan dari kakak tertuaku, Rahmi Oktaviani, di kala aku puber pubernya dahulu...

Masih belum sadar, si Wulan keluar dalam keadaan telanjang menuju kamarnya, lalu, tetiba berteriak kaget saat melihatku,

Eeeeh.... Kodok, iiiihhhh... Si om buat kaget aku aja deh, 😒

Lalu dengan santainya Wulan melangkah menujuku...



---B e r s a m b u n g---​
Mantap, emang maen mesum Ama keluarga sungguh luar biasa. Lanjutkan hu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd