Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA UPDATE tiap halaman: Istriku Lita (cuckold / panlok / hipnotis / forced / milf / twist )

Baca Cerita ini membuat gue...


  • Total voters
    1.069
Lita mengenakan baju senam hari itu, legging pendek yang mini memperlihatkan pahanya yang mulus, pantatnya keliatan bulan terbalut legging itu. Atasnya Lita mengenakan bra sport, perutnya dan lengannya keliatan menggoda.

Lita sambil jalan pagi dia stretching stretching… lengannya di julurkan ke atas kesamping.

15 menit berlalu Lita berjalan cepat memutari area perumahan, nampaklah satpam mrongos dengan kumis tipis itu sedang naik sepeda, “waah nyonya manis tumben olah raga masih subuh gini.. saya temeni ya nya ? biar amaaan” si satpam turun dari sepeda dan menuntun sepedanya.

‘Termakan umpan, biar rasain loe gue bikin sange tapi endingnya gue bikin ngaplo’ pikir Lita.

“iya boleh nih pak mrongos..eh maksudnya pak Gonda…hihihi” ujar Lita santai.

“ah non, bisa aja.. memang saya mrongos koq… tapi kan punya kelebihan”

“hihihi bapak ini… kelebihan moncongnya kali ya pak..”

“wooo non..ngejekin mulu”

“maap maap pak…lagi usil aja” Lita berlari lari kecil semakin cepat,

Buru buru pak Gonda mancal sepedanya ngikutin pelan pelan dari belakang…

Sambil menelan ludah ia memandangi body aunty aunty yang kenceng dan bikin gemes.



Lekuk di punggungnya Nampak berkeringat garis di punggungnya itu turun lalu menghilang di balik legging putih. “gleg” Gonda baru menyadari lampu senter di sepedanya kalau mengarah ke pantat Lita keliatan tembus pandang itu Legging…

Keliatan bulatan pantat Lita dan celana dalam mini yang sedang dipakai Lita.

Hampir satu putaran, lita berhenti di depan rumahnya, ia tahu cctv sedang merekam dirinya, ‘nanti bisa buat mas eko lihat, betapa nakalnya istrinya ini’ pikir Lita usil binal dan nakal.



Lita tapi belum buru buru masuk rumah. “Pak temenin Lita sebentar ya… biar pelemasan dulu”

“oooo siyaaaaaap non Lita” ujar bapak yang mungkin lebih tua dari Lita 10 tahun itu. Tongkat satpamnya makin mengeras aja…(tongkat yang di dalam celana maksudnya)

Lita stretching stretching, tangannya di ketemukan dan diangkat ke atas lalu kesamping kanan dan kiri.

Pas ke atas itu… pak Gonda sampai menutup giginya yang mrongos dan menelan ludah..

Ia sengaja mengarahkan senter sepedanya ke arah Lita keliatan jelas itu susunya Lita ga pakai bra, terterawang di balik bra sport putih dengan tulisan sweat hard di dadanya. Aereola di seputaran putingnya aja bisa terlihat lebih gelap dan putingnya nonjol layaknya seorang wanita yang sedang terangsang.

‘Dia ngeliatin gue… hmm .. nih satpam dapat santapan pembuka di pagi hari hehehe… pasti keseretan tuh celana… udah nongol kayak itu.. anjiiirrr sampai miring ke bawah pisangnya’ Lita melirik ke celana pak satpam yang sudah terdesak tongkat di dalamnya.



Lita lalu mencoba melakukan squat… gerakan membentuk dan mengencangkan pantat ini sudah sering dilakukannya. Tapi kali ini ia lakukan membelakangi pak Gonda, dengan kedua tangan di depan, Lita mulai menurunkan pantatnya untuk mengarah ke posisi hampir jongkok, tapi pantat nungging ke belakang.

“wah non, hebat banget… bodynya bagus… udah cantik bodynya bagus kulitnya putih bersih, idaman banget deh non, suaminya beruntung” ujar pak Gonda sambil membetulkan tongkatnya di dalam celana, tapi malah akhirnya sambil di gosok gosok tongkatnya yang sudah gatel itu.

Gerakan itu diulangi 8x..

Tapi bedanya dilakukan pelan pelan sambil sesekali Lita melirik ke pak Gonda.

‘hehehe matanya ga lepas, sampai mendelik gitu ngeliatin pantat gue, heheh udah hot tuh kayaknya, tangannya aja gosok gosok selakangan melulu’ pikir Lita riang , ‘mas eko bakal dapat tontonan menarik nanti….mmmhh aku jadi basah gini’



Dengan sengaja ketika posisi squat mencapai titik bawah, Lita menggerakannya dikit dikit naik turun, seperti gerakan lagi woman on top. Lalu sedikit memutar pinggulnya sedikit. Ini dia lakukan sambil melihat ke pak Gonda, dia yakin pak Gonda ga akan sadar diliatin, matanya sudah focus ke pantat Lita.



Mulut mrongos pak Gonda terbuka, lidahnya seperti hendak menjilat agak keluar keluar sedikit..matanya sayu melihat pantat sexy itu bergerak naik turun.

“pak Mrongos ngeliatin apa hayooo!”

“eh … maaf non… bapak udah lama duda, jadi ngeliat yang bening dan montok gini bawaannya jadi pingin” sambil melepas tangannya dari selangkangannya.

“hahaha ada ada aja bapak ini……OUUUUHHHHHHHHHHH” Tiba tiba otot paha Lita kram …

Mengeras dan ngejang..

“ouh ouh ouh” Lita yang hendak berdiri dari posisi squat akhirnya malah terjatuh ke aspal.

“kenapa non..”

“keram pak”

“oooo sini sini non bapak dulu bekas guru olahraga walau sebentar”

Dengan cepat si pak Gonda menggendong Lita seperti pengantin baru, dan dibawa ke trotoar yang lebih bersih dan halus.

Lita masih meringis kesakitan pahanya tidak bisa digerakkan..

‘duh apes…koq malah jadi ditolongi pak mrongos’

Tangan pak Mrongos langsung aja memijat pelan pelan paha Lita..

“pijatnya harus dari bawah kea rah jantung non” kedua tangan pak Gonda melingkari paha Lita dari mengurutnya dari bawah ke arah jantung, yang berarti ke arah selangkangan Lita.

Makin di urut celana legging Lita makin kedorong sampai akhirnya mentok di selangkangan Lita.

‘Paha putih mulus…kapan lagi bisa gue elus elus kayak gini’ pikiran nakal Pak Gonda muncul juga.

“ouhh ouhhh uhhhh” Lita masih meringis tiap kali di urut.

Pelan pelan memang manjur rasa kejangnya kian berkurang, sementara jempol pak Gonda tiap kali gosok sudah menyentuh menyentuh lipatan bibir memek Lita yang keliatan karena kain celana legging ketat itu sudah nylepit. Tiap kali mengosok selalu aja jempol pak Gonda mampir dan menyentuh sedetik dua detik disana.

Langit masih berwarna ungu, ketika wajah mereka tiba tiba saling bertatapan dengan jarak hanya 15 cm. Lita masih mlongo tidak sadar kalau pak Gonda sudah sedekat itu.

Dan tiba tiba mulutnya mencium bibir Lita, bibirnya yang tebal itu menyedot bibir manis Lita, sampe Lita kelagepan.. “eh..mmmhhh nnnhhhh gaahhhh mmmm crrupppss”

Tapi kenapa Lita tidak menamparnya atau mendorongnya ?!?

‘Apa mungkin aku memang menghendaki ini terjadi ? atau aku sudah terlalu horny ?’

‘ohhh my gosh… dasar satpam nekat… jempolnya berani nyentuh memekku…ohhhh’

“mmmmhhhh” saat jempol pak Gonda makin jelas jelas menyentuh tengah tengah bibir memek Lita dari luar leggingnya dan bergoyang goyang menggosok klitoris Lita.

“mmmhhhhh mmmhhhh pakkhh jangannnhh…cruuupp” walau hendak menolak tapi tubuh lita seperti lemas dan mengikuti instingnya, lidahnya bertemu lidah pak mrongos dan saling bersilat. Sementara pahanya makin melebar memberi akses tangan pak Gonda.

Sementara tangan kiri pak Gonda menggosok gosok bibir memek Lita, tangan kanannya mulai berani menyelip masuk dari bawah bh sport yang dipakai Lita dan langsung menemukan jackpot area putting Lita yang di jepitnya dengan jari dan digosok gosoknya.

“ohhhhhhhh yessssss…” Lita melenguh tangannya menyelip ke rambut pak Gonda dan menariknya ke dadanya selagi memang itu tujuan pak Gonda. Mulut mrongosnya langsung menyentuh bulatan dada mulus itu dan mengecup bagian tengahnya dan disedotnya…walau dari luar bra sportnya tapi mulut basah pak mrongos membuat putingnya nyeplak dan keliatan jelas.

“aaaaahhhhhhh enakk pak…” Lita menggumam keenakan. Tak sadar lagi bahwa mereka sedang di bawah pohon di depan rumah dan siapapun yang lewat bisa menemukan mereka.

Pak Mrongos tau tau menggendong Lita dan membawanya ke pos yang berjarak 2 rumah dari sana.

Lita kebingungan…

Antara horny dan jijik menjadi satu…

‘masak aku sama pak mrongos ini…’

Tapi tak bisa berkata kata saat ia meletakan Lita di meja dan membuka bra sportnya lalu mengulum ngulum putingnya. Bergantian kanan kiri.. “cruruppsss shlop ummhh yumm” pak mrongos keenakan.

Tangan Lita menyentuh rudal Pak Mrongos yang terbentuk di celananya, di usap usapnya rudal besar itu.

Pak Mrongos lalu melorotkan celana hansipnya dan mengeluarkan tongkat ajaibnya.

‘uhhh gile ini kebablasan , diluar rencanaku, ahhhh gilaak besar banget tongkat pak mrongos, urat uratnya wow’ Lita tak putus memandangi rudal pak mrongos yang sudah digunduli.

“bagus kan non ? ane rajin cukurin biar keliatan mantaap”

Lita melihat pak mrongos, mulutnya dan giginya serta iler iler yang keluar habis mengecup putingnya. ‘aduh kenapa sama dia’ tapi melihat rudalnya Lita jadi kepingin.

Di pegangnya rudal telanjang itu dan urat uratnya.. di elus elusnya..

“aaahhh non…mimpi apa bapak semalam koq bisa dapet cewek secakep non”

“pak ! bapak ga boleh bilang siapa siapa lho ya!!”

“beressss, bapak janji ga bilang suami non”

Di tariknya celana legging Lita, dan dibantunya Lita melepaskan bra sportnya.

Kini Lita sudah telanjang bulat di pos hansip yang kecil itu, Pos hansip itu memiliki pintu dan sudah ditutup oleh pak Mrongos, tapi ada sebuah jendela besar tanpa kaca yang mengarah ke jalan secara tusuk sate. Jadi ketika Lita duduk dan melepas bra sportnya, itu akan terlihat di jendela, sementara bila ia berbaring di atas meja, Lita masih akan tertutup sedikit tembok yang lebih tinggi dari meja itu.

“Non liat sini donk…” ujar pak mrongos…

“CEKREK CEKREK” pak Mrongos memotret menggunakan kamera digital kecil yang dibelikan perumahan untuk memotret mobil tamu yang masuk.

“Liat nih non, cakep banget kan?”

Lita mendelik melihat foto dirinya telanjang di atas meja, dengan rudal pak Mrongos di dekat mukanya.

Dan dengan background jendela dan seluruh pemandangan perumahan tempat tinggalnya.

“pak…jangan…jangan difoto foto, aku ga mau”

“oh gitu ya non, iya deh non, engga bapak foto lagi..nanti bapak hapus..” tangan pak mrongos dengan cepat menyelipkan jari tengahnya di belahan memek Lita dan menemukan basahnya memek itu dan klitorisnya yang mengeras…

“aduhh non, basah banget…non suka ya sama tongkat pak hansip ?”

“iya pak , bawa sini” ditariknya rudal pak mrongos kearah mulutnya dan di sedot sedot.

“shlops….shlops … ummmhhhh mmmmhhhhh” seperti seorang yang haus Lita menyedot nyedot rudal dengan kepala rudal yang besar itu. Helmnya lebih besar lagi dari batangnya sehingga bibir lita seakan mengemut permen loolipop dengan nikmatnya.



“ohhhhhh non… mulutnya enak banget.. hangat basah”

Lita sesekali melihat kea rah pak mrongos, ia heran akan dirinya sendiri, kenapa dia akhirnya menghisap ini bapak mrongos yang paling dia benci.

Lita masih ingat tiap kali ia menyerahkan kartu perumahan, si pak mrongos ini selalu aja cari cari kesempatan memegang tangannya. Atau saat bayar iuran, juga pak mrongos selalu pura pura salah memegang tangannya.

Belum lagi pernah Lita sedang bersantai dengan bikini di belakang rumahnya, eh tau tau si bapak semprul ini tiba tiba sudah di sampingnya, entah berapa lama ia menonton tubuh Lita yang sedang tiduran santai di pinggir kolam renang.

Tapi sekarang, jari orang ini masuk keluar di memeknya yang basah…

Dan mulut mrongosnya menyedot nyedot susunya yang putih mulus.

“aahh aaaaahhhhhhhh rasanya pingin di entot di semua lubang” ujar Lita tanpa sadar…

“beres non”

“hah apaahh pak ?”

“non hot banget…”



Di tariknya paha dan pantat Lita ke pinggiran meja, dan rudalnya di gosok gosokan di sela sela bibir memek Lita.. sampai rudal itu ikutan basah.

Lalu diarahkannya ke lubang meki Lita…

“ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” “Shhhhhluuuupss” Rudal itu masuk !

“Owwhhhh my gosshhhh” Lita melenguh tangannya ke atas menjambak rambutnya.

Sambil ngentotin Lita , pak Mrongos memilin milin putting Lita keduanya.

Saking kencengnya dia ngentotin non Lita, mejanya sampai berderit derit.

“Ceplak ceplop ceplak ceplok !” Susu lita bergoyang goyang sambil di entot..

Lita menggigit bibir bawahnya, menahan untuk tidak melenguh kencang.



“Haduh ada orang mendekat” kata pak mrongos tiba tiba, ia mencabut rudalnya dari memek Lita.

Lalu mengarahkan Lita segera sembunyi dibawah meja..

Lita segera sembunyi disana. Jongkok hanya menggunakan sepatu kets , sisanya sudah telanjang, baju bajunya ada di kursi tapi ditutupi oleh jacket oleh pak mrongos.

Pria itu muncul di jendela pos hansip.

“Permisi, selamat pagi pak Gonda, kelihatan istri saya tidak ya?” ujar mas Eko.

‘Oh my itu suami ku.. kalau sampai dia tahu aku disini sudah bugil kira kira dia shock, pasti ! duhhh ini kebablasan… harusnya aku cuman teasing bikin pak mrongos kepingin aja, bukan malah aku yang jadi kepingin gini…’ memeknya masih mengeluarkan cairan basah..

Rudal pak Mrongos terpampang di depannya, pak Mrongos sendiri duduk tanpa memakai celana tapi duduknya agak maju biar ga keliatan tamu yang di jendela.

“Oh non Lita ya pak ? tadi sempat ketemu waktu jogging pak, tadi pesan katanya mau pergi belanja ke pasar dulu pak, nanti dari sana baru pulang”

‘shlops!’ kepala rudal pak Mrongos tiba tiba disedot masuk mulut Lita.

Dan Lita mengulum ngulum tongkat ajaib itu dan sesekali menjilat jilat bola kontol kriput milik pak Mrongos yang ada dibawah meja.

Lita udah gemes, sekaligus berpikir makin seru.

“Gleg…ada lagi yang bisa dibantu pak ?” kata pak Gonda ke mas Eko.

“ehhh ada kiriman paket ga ya pak buat saya ?” ujar eko sambil plingak plinguk menengok isi pos.

“ga ada pak.. ga ada paket koq” pak Mrongos menjambak rambut Lita dan mendorongkan kepalanya dalam dalam, sampai seluruh rudalnya masuk ke mulut Lita.

“uhhgh hok” ada suara tersedak dan ludah lita muncrat ke tongkat pak mrongos.

“uhuk uhuk” pak Gonda sengaja pura pura batuk untuk menutupi bunyi tenggorokan lita.

Jempol kaki pak Gonda menggesek gesek memek Lita yang sedang jongkok.

Eko sempat menoleh melihat ke arah jalanan.. lalu balik lagi.

“oooo gitu ya pak.. ya sudah pak makasih ya” Eko jalan balik pulang..

Ada sedikit rasa penasaran di hati Eko, apa lita tadi menggoda pak Gonda ya ?

Hmmm…



Pak Gonda membiarkan Lita terus mengulumnya dibawah meja, sambil kepala lita digerak gerakannya naik turun menelan tongkat kontolnya.

Saat pak Gonda mengintip melihat wajah Lita, wajahnya bener bener bikin horny… matanya berair, pipinya kemerahan, mulutnya penuh air liur campur precum menetes dan mengelantung ke kontolnya.



“Cekrek” sekali lagi ia memotret Lita.

Lita sendiri diam saja menurut seperti sudah terhipnotis oleh nafsunya.

“Sini non keluar, sudah aman” Lita lalu diarahkan tiduran dengan dada dan tangan di atas meja. Sementara pantatnya nungging..

Si Mrongos sudah dari tadi kepingin ngeliat lubang pantat Lita karena dia jelas denger tadi lita minta di entot di semua lubang… entah itu keceplos atau tidak.

Tapi yang pasti dia meremas kedua bulatan pantat lita itu dengan gemasnya dan melebarkannya,melihat di tengah belahan pantat itu sebuah lubang kecil imut yang mengkriput rapat.. langsung aja di mrongos ini menancapkan lidahkan ke sana. “Shlep!”

“AWWHHHHHH OHHHHHHH FUCK !” Lita melenguh kaget.

Dengan gerakan cepat mulut mrongosnya maju mundur, lidahnya yang dikakukan itu menuncep nuncep lubang pantat lita, menggodanya utk melebar dan menyempit.

Sampai akhirnya lubang itu basah kena ludah pak Mrongos.

Lita bisa melihat jalanan dari posisinya bila ia menegakkan kepalanya sedikit. Dari kejauhan ia melihat si penjual sayur naik sepeda sedang berhenti di rumah Eva tetangganya, si tante beranak satu itu sedang keluar membeli sayur.

“uhhhh” ‘itu pasti jari jempol pak Mrongos yang masuk ke pantat gue..’

“ohhhh enaaakkhh” jari itu mulai keluar masuk sementara pak mrongos sedang mengeluar masukkan lidahnya ke memek Lita.

“Aduh non, bapak udah ga tahan, kita cepetan yuk biar ga ketauan orang orang udah mulai rame” Si Mrongos kembali berdiri dan mendorongkan tongkatnya melebarkan lubang memek Lita untuk menerima rudalnya masuk dan membungkus tongkatnya.

“ohhhhhhhhhhhh”

“yesssshhhhh”

Jempol pak mrongos kembali masuk ke pantat Lita.

“awwwwhhhhh pak…”

“ceplokh ceplokh ! plak ! shlop! Shlop!” makin lama makin cepet sambil sekali kali di tampar pantat Lita yang menggemaskan dan putih mulus. Sampai pantat itu menjadi kemerahan.

Lita melenguh tak tertahankan, suaranya agak keras… “Awwhhhhh yeshhhhh fuck !!! yesshhhh” bersamaan itu tubuhnya mengejang dan tersentak sentak oleh aliran orgasme yang menyetrum dirinya dengan kenikmatan luar biasa.

Pak Mrongos sampai terkaget.. dan clinguk clinguk melihat apa ada yang dengar.

Ia masih terus menggenjot Lita sampai Lita blingsatan kegelian.

“udah pak …udah… berhenti dulu, aku ga kuathh” ujar lita lemas berkeringat.

Pak Mrongos menghentikan gerakannya tapi membiarkan kontolnya di dalam dan ia mengelus ngelus punggung mulus Lita yang penuh keringat itu. Termasuk beberapa kali meremas pantat Lita.

“pak…cukup pak…” pak mrongos menggoyang lagi beberapa kali… tapi Lita menolak mendorong pak mrongos “aaahhhhh jangan pak…cukup…geli banget…”

Lita berdiri dan mengambil bajunya..

Ia melihat rudal pak mrongos masih tegak berdenyut.

“pak, nanti aja ya lagi… aku harus balik rumah dulu melepas suami kerja, kalau ga bakal dicariin terus, takutnya lapor polisi lagi” ujar Lita sambil memelas.

“hoalaaah… nasiiib nasiib… lagi enak gini…ya udah tapi janji loh non, kalau sampai hari ini ga jadi,besok dobel, besoknya lagi triple! Okay ?”

“ya ampun pak, iya iya…” buru buru Lita memakai semua bajunya dan berlari pulang.



“Dari mana Lit ?”

“ya habis jogging lah mas..ini sampe keringatan semua”

“hehehe kirain loe lagi godain pak Satpam ? hehe”ujar mas eko

‘duh cerita sekarang atau nanti ya’
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd