Sementara itu di club karaoke Lita sedang mengecup kepala rudal Gerry, sementara Gerry melirik ke reception yang berjalan keluar dari ruangan.
Begitu reception tersebut keluar, Gerry langsung mengambil jaket, menutup tubuh mulus Lita yang bugil, kemudian mengambil botol berisi bensin yang ada dikantong jaketnya, ditebarnya bensin itu lalu dinyalakannya api nya.
Begitu api makin besar..
Gerry menjerit ke kamar mandi, “kebakaraaan !!!!”
Kontan orang orang dikamar mandi bertaburan keluar, memakai handuk seadanya, ada yang pakai celana dalam saja, berlarian keluar ruangan..
Gerry ikut bersama Lita diantara kerumunan orang orang itu. Berlari keluar naik tangga (karena mereka ada di basement), alarm yang ada di dekat tangga di pukulnya dan dinyalakan…
“KRIIIIIINNNNNNNGGGGG!” bunyi dering alarm yang keras berbunyi diseluruh Gedung.
Begitu sampai di lobby semakin banyak orang yang berlarian keluar.
Si Reception sempat menahan tangan Gerry “hei”
Tapi tangan itu ditampik Gerry dan mereka terus berlari keluar. Desakan orang orang membuat Reception tidak bisa mengejar. Romi sendiri entah dimana, tapi Gerry harus focus menyelamatkan Lita.
Lita tertatih tatih karena masih kena efek obat. Gerry langsung menggendongnya di punggung dan membawanya ke mobil, memasukkan lita ke kursi samping supir, dan segera menyalakan mesin lalu gas pol menjauh dari klub jahanam itu.. “VVROOOOOOOMMMMM!!!”
Gerry membawa lita tentu tidak langsung pulang, karena tadi juga ada beberapa bodyguard langsung segera mengambil mobil dan motor lalu mengejar mereka, tapi kecepatan mobil sport Gerry memang jauh diatas mereka punya, jadi Gerry berhasil meninggalkan mereka jauh dibelakang.
Sekarang Gerry berdua bersama istri tetangganya yang putih dan cantik yaitu tante Lita di sebuah kamar hotel. Lita setelah mandi sedang duduk di atas bed, benar benar bugil memberi oral pada Gerry yang sedang berdiri di depannya. Celana Gerry sudah melorot di pergelangan kaki, dan tangan Gerry yang kanan memegang rambut dikepala Lita, sementara tangan kirinya sedang video call dengan Eko, suami dari tante Lita.
“Om, Tante Lita sementara masih bersama saya, saya belum bisa memulangkan dia”
“lho kenapa Ger ?”
“Tadi dia sempat di culik gara gara menyelamatkan tante Anna, tapi sekarang sudah Gerry selamatkan dan bawa ke persembunyian yang aman”
“hah? Untung ada kamu Ger”
“iya om.. nanti Gerry telpon lagi ya”
Sementara Lita makin ganas menyedot rudal Gerry “slurp slurp crupps”
“Sekarang Lita dimana Ger ?”
“Tante Lita tadi dikasih obat perangsang om, jadi sekarang dia ga bisa menahan diri, ini lagi disini”
“Dimana Ger… maksudnya ? sama kamu ? sedang anu…anu…ka..mu ?” nada Eko sedikit gemetar.
“Om mau lihat?”
“boleh ya aku liat istriku?”
“ini om” Videonya diarahkan ke wajah Lita yang mulut dan bibirnya sedang monyong ke depan menyedot kontol besar Gerry. Air ludahnya keluar keluar… kamera hp Gerry bergerak ke samping wajah Lita.
Eko melotot melihat wajah Lita yang sedang merem menikmati kontol Gerry yang di emut emutnya, sementara keliatan banget kontol Gerry keliatan besar gelap dan berurat. Sesekali Lita mengeluarkan kontol itu dari mulutnya lalu dijilat jilatnya bagian bawahnya.
“……” Eko tak bisa berkata kata. Hanya ada rasa merinding campur aduk dengan menegangnya kontolnya. Ia mulai mengocok dan coli sendiri.
“sudah ya om..”ujar Gerry.
“jangan !... biarkan…. aku lihat .. paling tidak… tolong… biarkan aku lihat” kata Eko putus asa..
“oke Om tapi jangan berisik ya” kata Gerry
Gerry meletakan hpnya di meja di pojok ruangan.
Sehingga Eko bisa melihat sekarang Lita sedang nungging dan menyepong dan menyedot kontol rudal Gerry, bibirnya bergerak mengosok gosok sepanjang rudal Gerry.
“Tante Lita… memang jago kalau kasih blowjob..gue suka banget, telaten.. tiap lekuk di jilatin dan kalau nyedot dalam banget”
Seperti sugesti, Lita langsung melakukannya.
Menjilat jilat tiap lekuk termasuk bola kontol Gerry dan tiap lekuk rudal Gerry. Lidahnya mengelilingi kepala rudal hitam itu.
“knock knock ! ROOM SERVICE !!” ada suara di depan kamar hotel.
“Om, om jangan berisik ya… biar tante Lita yang terima tamunya” kata Gerry menoleh ke HP.
Lita melepas rudal Gerry ia melihat ke wajah Gerry hendak protes..
“Ger… masak tante yang buka ?”
“Iya tante, body tante kan bagus sekali dan itu harus dinikmati, tentu saja tante akan mau menuruti Gerry kan? Ingat kan tante Lita ?” Kata kata itu datar tapi berat dan mengiang di telinga Tante Lita membuatnya ga bisa mikir, ia mengeleng-gelengkan kepalanya, tapi ucapan Gerry itu seperti merasuk dan ia hanya bisa mengangguk menyetujui.
Lita berjalan sambil bugil ke arah pintu.
“Eit tunggu tante Lita, jangan bugil gitu, pakai ini buat nutupin” Gerry melempar handuk wajah hotel.
Eko melongo melihat betapa kecil handuk wajah itu dan Lita akhirnya hanya menempelkannya di dadanya dan menggantung ke bawah menutup area kemaluannya. Tapi itu hanya area tengah yang tertutup.
Samping kanan kirinya terlihat sempurna. Lekuk pinggul dan pinggiran susunya yang membulat keliatan jelas.
Dan Lita bener bener membuka pintu itu.
“CKLEK”
“Permisi…OH MY ! Maaf bu, saya mau mengantar makanan pesanan” si room boy itu gugup tapi matanya terus melototi tubuh Lita. Dari atas kebawah ke atas lagi kebawah lagi.
“Saya berikan disini atau dibawa masuk bu?” tanya si room boy.
Gerry duduk di pinggiran bed agak masuk di pojok, ia melihat dari kejauhan ikut terangsang. Tangannya menggosok gosok kontolnya.
Eko juga sudah mau keluar aja rasanya melihat Lita agak kikuk mau menerima piring sambil menahan handuknya.
Lita berusaha mengempit ujung ujung handuk itu di ketiaknya. Ia harus sedikit mengerutkan bahunya ke dalam supaya buah dadanya tidak menyembul dan mendorong lepas handuk itu.
Kemudian ia menyodorkan kedua tangannya untuk menerima 2 piring berisi makanan yang dibawa room boy.
Berhasil menerima kedua piring, Lita melangkah mundur perlahan lahan.
Tapi alamak, baru satu langkah mundur kempitannya terlepas dan handuknya jatuh.
“Wauh” spontan si room boy menutup mulutnya sambil melototin susu bulat putih dengan putih coklat muda dan melihat sampai ke rambut jembut Lita.
“Aduh maaf mas” ujar Lita memegang kedua piring sambil berdiri bugil di depan pintu.
“Saya bantu” si room boy spontan mengambil handuk kecil yang jatuh lalu menutupkan ke dada Lita.
Lita berjalan mundur pelan pelan mendekat ke arah meja dibawa TV LED.
Tentu saja ritme bergerak mereka tidak sama, sehingga tiap langkah malah tangan si room boy beberapa kali menyentuh susu Lita dan putingnya. Pintu kamar tertutup otomatis, walau tidak sampai mengunci.
Si room boy agak kaget melihat Gerry duduk di bed di dalam selimut. Hanya terlihat separoh badan.
“Ga apa mas, saya ga akan ganggu, silahkan dilanjut, mama saya ini sudah lama ga disentuh pria mas, jadi dia pasti tidak keberatan kalau mas bantu bantu”
‘wah kode keras ini pikir si room boy’
Tangannya makin menempel ke susu Lita ketika Lita meletakan piring satu persatu.
“Mama Lita… itu room boy nya harus dikasih tips, tapi kita ga bawa uang nih, gimana kalau mama Lita kasih dia pegang pegang, kasihan itu rudal di celananya sudah ketekuk gitu” ujar Gerry santai.
Si room boy deg deg-an tangannya gemeter ketika punggung jari jarinya menyentuh susu dan puting Lita. Ia menggerakan tangannya ke atas bawah sambil memegang handuk.
“ummhhh” Lita meliuk geli merasakan rangsangan jari jari si room boy.
Mendengar Ibu satu ini malah terangsang dan putingnya menegang, si room boy melempar handuk ke atas bed, dengan kedua tangannya ia meremas remas susu tante panlok montok satu ini. Rambut Lita yang terurai sebagian menutup dadanya, Lita dengan inisiatif sendiri malah kemudian mengambil karet rambut di dekatnya lalu mengikat rambutnya model pony tail. Si room boy menelan ludah berkali kali.. ia memandang kecantikan Lita, matanya yang lebar , bulu mata yang lentik, leher yang jenjang, susu yang indah kenyal dan lezat di remas.
Si room boy menoleh melihat Gerry. Seakan bertanya seberapa jauh ia boleh beraksi..
Tapi belum ditanya, Gerry sudah membaca pikiran mesum si room boy.
“Mas.. mama dari tadi pingin, tapi saya sudah kecapekan, mending mas ga usah ragu lagi, silahkan aja mau diapain, Mama Lita ga akan keberatan.. ya kan?”
Lita menoleh ke Gerry, matanya sedikit mendelik, tapi bibirnya tersenyum..
Si room boy langsung aja nyosor… mulutnya melumat lumat susu tante Lita.
Lita masih memegang ikat rambutnya, kedua tangan nya ke atas. Ia berdiri di depan TV, sementara Gerry di tempat tidur, tangannya di balik selimut memegang dan menekan rudalnya supaya tidak cumcrot secepat ini. Ia juga terangsang melihat ini. Termasuk penonton kedua yaitu eko lewat hpnya.
Tangan si room boy menjelejahi dengan ganas mengelus ngelus lengan lita turun ke ketiaknya – susu – perut – punggung – belahan pantat – meremas pantat montok lita lalu ke selangkangan Lita dan menyelipkan jarinya diantara bibir memek Lita yang sudah basah.
“Aaaaaahhhhhh” Lita melenguh sambil memejamkan mata.
Si Room boy puas menyusu ia duduk di lantai dengan kepala bersandar di bed, lalu menarik pantat Lita maju mempertemukan memek Lita dengan lidahnya yang mengeliat berputar putar naik turun di klitorisnya…
“ohhhhhhhh yessssshhhh ohhhhhhhhhhh yesshhh” Lita mulai menggerak gerakan pinggulnya maju mundur di mulut si room boy sambil memandang ke arah Gerry.
Gerry membuka selimutnya lalu berdiri di atas bed. Ia menyodorkan rudalnya ke mulut Lita, Lita terus memandang ke arah Gerry, mulutnya membuka dan menerima rudal Gerry masuk diatas lidahnya dan terus ke dalam..
Gerakan Lita makin liar dan makin menekan ke mulut hidung si room boy.
“nnnnghhhh mmmhhhh mmhhhhhhh, aku … mau …”
“keluarin tante Lita… lepasin!” perintah Gerry..
“oooaaaaaAAAAAHHHHHHHHHHHH IYESSSSSSSSS IIIIYAAAAAHHHHHH” Lita melenguh keras, pinggulnya tersentak sentak di hidung dan mulut lidah si room boy.
Cairan feminimnya tergelontor keluar membasahi mulut si room boy…
Si room boy suka banget bisa merasakan membau dan menikmati cairan ibu panlok cantik satu ini. Ia sudah tegang maksimal.
Gerry lalu duduk lagi di bed, ia mengarahkan mulut Lita untuk terus memberinya oral, sementara pantatnya yang nungging jadi sasaran si room boy yang sudah lepas celana.
Rudal kurus tapi Panjang si room boy di selipkan ke memek Lita yang basah, dan dengan mudah masuk karena saking basahnya memek Lita.
“aaahhhhh ahhhhhh ahhhh” tiap sentakan masuk membuat lita melenguh, rasa geli bercampur aduk masih terasa sangat sensitive tiap kali si room boy masuk…
Memeknya menjepit erat.
Si room boy meremas keras pantat Lita sambil dia menggenjot dengan RPM tinggi..
“ceplok ceplok ceplok ceplok !”
Eko yang menonton dari hp ga tahan lagi, ia muncrat ke perutnya sendiri sambil menonton Lita digenjot sambil ngemut.
Melihat genjotan si room boy yang cepat tapi tahan lama, membuat kontolnya yang baru keluar mulai tegang kembali. “ohh istriku Lita.. binal sekali kamu” bisik Eko.
Gerry sendiri memegang rambut dan kepala Lita, ia mulai naik turunkan pinggulnya menggenjot juga mulut Lita… air liur Lita bercucuran ke rudal Gerry.
Susu Lita tampak bergoyang goyang kena genjotan si room boy.
“saya keluarin dimana ini ?” tanya si room boy
“ngghhh uhhhghhh ohhhhggghhh nnnghh” Lita ga bisa menjawab ketika mulutnya masih diisi penuh rudal Gerry yang mengocok isi mulutnya.
“Di pantat aja mas” Kata Gerry.
“oke”
Tiba tiba RPM si mas room boy makin kenceng.
“jleb jleb jleb jleb crrup cruup crup flop flop”
“aawwwwwhhhhhhhhhh awwhh aaahhh ahhhhwhwhhhh ghhh” Lita mengerang ngerang..
Gerry melihat pantat lita yang nungging sampai tergetar getar dagingnya.
“AKU MAU KELUAAAR” kata si room boy.
Ia mencabut rudalnya dari memek Lita
Lalu tiba tiba mendorongnya masuk kembali ke lubang kecil di atas memek Lita
“OHHHHHH RAPET BANGET !!”
“NGGGGHHHHHHHH AANNNGHHHHHHHH” Lita mendelik merasakan lubang pantatnya di dorong paksa untuk membuka dan sesuatu yang besar masuk ke pantatnya.
“bukaan situhhhhhh” Lita melenguh saat si room boy mulai genjot maju mundur di dalam pantatnya dengan rpm cukup tinggi… dan cruooot!! Cruuuut!! Lahar panas mengalir di dalam pantat Lita. Ia bisa merasakannya betapa keras rudal itu dan hangatnya cairan di dalam pantatnya.
Si Gerry melihat wajah ekspresi Lita yang memerah dan urat urat lehernya yang tegang, membuat Gerry ikutan crooot !! CROOTT di dalam mulut Lita…
“mmmmmgggghhhhhh mmmmmhhh mhhhhh” Lita mendesis nikmat diberi pejuh kental di dalam mulutnya.
Bibirnya rapat memeluk rudal Gerry.
Sementara si room boy masih membiarkan rudalnya di dalam pantat Lita..
Ia masih memandang mengagumi rudalnya yang terpendam di belahan pantat putih nan sexy, punggung Lita yang sexy keliatan berkeringat. Ia juga melihat mulut Lita masih rapat menyedot rudal Gerry yang sudah crot.
Pelan pelan rudalnya mengecil dan terdorong keluar dari pantat Lita.
Cairan pejunya ikut menetes keluar dari lubang kerut kecil itu yang sekarang sedikit menganga terbuka.
Eko yang menonton di HP mengocok cepat rudalnya dan croot kedua kalinya.
Lita jatuh menyamping dan tiduran.. pejuh dimulutnya ia tunjukkan ke Gerry sebelum ia telan lalu ditunjukkan lagi ke Gerry bahwa mulut nya sudah kosong.
“that is sexy auntie Lita, you are my dream girl”
“Makasih ya bu… dan mas… atas tipsnya” si room boy memakai celana kembali dan keluar kamar yang tidak tertutup rapat.
“anjiiir tadi lupa nutup pintu rapat rapat, pasti pada kedengeran di Lorong” ujar di room boy ke dirinya sendiri.
.......
NOTE: yang mau sumbang mulus silahkan.
Ditunggu komen komennya, jangan cuman react.