FLASH BACK… mengenang masa kecil Tole bersama Tante Lita dan Tante Nita.
Seingat Tole, ia masih berumur beberapa belas tahun ketika ia harus dititipkan ke rumah paman Eko dan tante Lita. Musim panas yang sangat terik, berita di TV memberitahukan agar jangan keluar rumah tanpa perlindungan payung atau jaket. Karena posisi matahari yang dekat dan letupan di matahari memperkuat radiasi panas ke bumi.
Ia harus tinggal bersama tante Lita dan Nita selama sebulan, karena Paman Eko dan ayahnya pergi mengurus proyek di luar pulau. Iya anak piatu. Jadi ayahnya adalah satu satunya keluarga dia. Dan Sekarang Tole harus menerima bahwa ia punya budhe dan bulik Lita dan Nita.
Kenapa Nita bisa ikut tinggal di rumah Nita ? ya karena dia kesepian, suaminya seminggu sekali baru pulang karena kerja di ibukota, daripada bengong di rumah mending ia ikutan menginap di rumah cici nya. Mereka sering nonton film bareng dan kalau perlu renang bareng di kolam renang di perumahan.
Tole sore hari itu sedang duduk di karpet di ruang tengah sambil membaca komik silat saat Budhe Lita ikut datang dan duduk di karpet sambil mengambil remote tv. Posisi duduk mereka bersilangan diagonal.
“Le, kamu suka nonton film ga? Ini tante ada sewa kaset, tante pasang ya..”
“oo ga budhe, tole baca komik aja, budhe nonton saja boten nopo”
“ya udah tante pasang ya”
Saat music filem mulai berdentum, nita keluar dari kamar dengan baju yang mirip dengan Lita. Mereka berdua memakai celana pendek dan kaos singlet.
Rambut mereka keduanya Panjang saat itu.
Tole melirik wajah cantik kedua budhe dan buliknya, atau mungkin tante aja manggilnya ya..pikir tole.
Lita menekuk kakinya dan duduk bersila, sedangkan Nita duduk menekuk seperti jongkok memeluk kakinya dan menaruh dagunya di lutut sambil menonton..
20 menit berlalu, Tole melirik ke tantenya, terlihat butir butir keringat di pori pori leher, dada, dan keringat menetes di dahi kedua tantenya ini.
Kipas yang mereka goyang goyangkan dari tadi malah membuat mereka makin berkeringat karena harus bergerak gerak terus dengan cuaca panas.
Tole sendiri juga memakai celana pendek dan singlet.
Ia menelan ludah saat melihat butiran keringat yang terkumpul bergerak mengalir melewati lekuk-lekuk leher ke atas gundukan buah dada tante lita dan menyelip di antara dadanya.
Apalagi saat ia melirik ke Tante Nita yang sedang mengangkat rambutnya dengan kedua tangannya dan dikibas kibaskan seperti ekor kuda. Ketiaknya terlihat sexy penuh keringat dan mengkilap, ada beberapa rambut halus terlihat, tapi rambut itu sangat halus membuat Ketiak mulus itu menggiurkan dan ingin dia cium aja rasanya. Kontolnya mulai mengeras.
Menit ke 30, tante Lita berdiri mengambil botol minuman air di kulkas, sementara Tante Nita meluruskan kakinya ke kanan kiri, dari celah celahnya Tole pertama kali melihat jembut memek seorang wanita.
Ia pura pura membaca komik padahal ia terus menatap kemolekan tubuh tante Nita.
Saat Nita meregangkan tangannya ke atas kepala dan menggunakan kedua tangannya sebagai bantal, kaos singlet itu tertarik menempel ke tubuh Nita, bulatan susu nya making menongol dan mengecap. Dalam sekejap singlet itu menyerap keringat yang ditubuh nita.
Termasuk yang ada di pori pori aereola sekeliling puting susu Nita.
Tole menelan ludah lagi, matanya tidak berkedip.. pemandangan super sexy…
Susunya keliatan bulat dan putting susunya nonjol basah terlihat sama samar berwarna lebih gelap. Kontolnya tegang sempurna sekarang. Ia berusaha menutupi nya dengan melipat kakinya.
‘asem mana bantalnya jauh lagi di belakang tante nita’ Tole kuatir ketauan.
Saat tante Lita kembali dadanya juga keliatan basah.. jelas keliatan kedua wanita ini tidak memakai beha. Putting tante Lita sepertinya lebih runcing sehingga tonjolannya lebih keliatan jelas. Sedang susu tante Nita keliatan bulat dengan diameter lebih luas.
Yang pasti kulit mulus putih kedua wanita ini sangat menggoda Tole. Belum lagi keringat mereka yang membuat mereka terlihat eksotis.
Filem berlanjut dan semakin memanas, sepertinya itu filem semi horror.
“Aaaahhh” tante lita menutup matanya saat ketakutan.
Sementara Tante Nita terlihat deg deg-an
Nafas mereka makin memburu. Dadanya naik turun saat melihat adegan sang penjahat berhasil menangkap cewek lakonnya, dan mengikatnya di ranjang. Kemudian beberapa pria mengelilingi cewek itu dan meraba raba tubuhnya.
“Eh ada tole .. kamu jangan liat lho le… ini buat dewasa ternyata!”
Tole sendiri sebenarnya tidak tertarik melihat video itu, ia lebih tertarik melihat keuda tantenya yang sexy.
Tante Lita lalu segera menutup mata Tole. Tapi Tole menghindar menghindar…
“ee eehh ehhh ga boleh ga boleeeeh” Lita lalu berdiri di depan Tole agar tole ga bisa melihat layer TV.
“awas kamu kalau ngintip !” kata Lita… “bantuin tutupin Nit”
Akhirnya Nita juga beranjak dan berdiri di depan Tole.
“gleg” ada dua pantat montok di depan matanya.
Celana pendek itu terlalu pendek untuk menutup keseluruhan daging bulat di dalam celana itu sehingga bagian bawah pantat itu keliatan keluar.
Udah gitu celana itu agak longgar lingkar lubang bawahnya. Dengan posisi Tole yang sedang duduk dibawah, ia bisa melihat ke atas dan melihat selangkangan kedua tantenya ini.
Rambut memek dan bibir memek tante Nita keliatan jelas terpampang. Jelas ia tidak memakai cd. Sementara tante Lita bisa terlihat celana dalam pink nya, dan keliatan bagian tengahnya basah.
Tole pernah dengar dari temannya kalau wanita lagi pingin itu, anunya basah.
Seketika kontolnya ingin meloncat keluar dari celananya, dan memang betul, celana dari SD yang dipakai itu sudah ga cocok dipakai lagi harusnya, rudalnya nongol keluar dari cela celananya.
Tole berusaha menutupi dengan buku komiknya.
Aroma kewanitaan tercium di hidungnya yang hanya berjarak 15 centimeter dari pantat Nita dan Lita.
Setelah adegan berlalu, mereka kembali duduk lagi.
Tapi tiap ada adegan semi selalu mereka berdiri dan menutupi Tole dengan paha mulus dan pantat mereka yang ditutupi celana pendek mini.
(apa yang akan terjadi selanjutnya ?)