Sejak kecil aku selalu bercita-cita ingin menjadi pramugari. Pekerjaan yang menurutku keren, dan menyenangkan. Bekerja diatas pesawat, berkeliling Indonesia bahkan bisa berkeliling dunia. Tapi dewasa ini aku menyesali keputusanku menjadi seorang pramugari.
Perkenalkan sebelumnya, namaku Ria, tinggiku 160cm dengan berat 51kg. payudaraku tidak seberapa besar tapi kata tunanganku pas ditangan. hehe
Saat ini diusiaku yang menginjak 23tahun, aku sudah bekerja sebagai pramugari disebuah maskapai di asia tenggara. aku menjadi pramugari sejak 2 tahun lalu. kehidupan pramugari yang aku cita-citakan sudah terwujud. Terbang keliling Indonesia, Asia, Benua Eropa juga aku pernah. Sudah digaji, bisa jalan-jalan gratis lagi. hehehe
Biasanya setiap kembali ke Indonesia aku sempatkan pulang ke rumah, biasanya sekitar 1-2 bulan sekali sambil menunggu jadwal terbangku lagi. Liburan keliling dunia memang menyenangkan tapi aku lebih bahagia ketika di kotaku sendiri. Selain mudah dalam berkomunikasi, tidak takut tersesat dan yang paling penting ada tunanganku yang selalu setia menemaniku. hehehe. Tahun lalu, aku dan Ricard sudah bertunangan dan rencananya 2 tahun lagi kami akan menikah ketika masa kontrakku sudah habis. Aku juga sudah punya rumah dan mobil ya walaupun masih kredit sih, tapi dengan gajiku yang sekarang aku yakin tahun depan setidaknya mobil sudah lunas, dan rumah bisa dicicil bersama suami.
Namun semua rencana indahku sirna dan hanya menjadi khayalan serta mimpi belaka. tepatnya pada Februari lalu Pesawat yang aku naiki singgah di negara asalnya dan aku dijadwalkan terbang lagi pada awal maret ke Belanda setelah itu kembali ke Indonesia awal Mei. Aku yang sudah bahagia dan semangat bisa lebaran bareng keluarga di rumah harus kecewa lantaran adanya pandemi yang menyerang disetiap negara termasuk Indonesia yang katanya kebal #ups
Akupun terpaksa menetap di mess pramugari untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. memang sih tempat tinggalnya gratis, tapi untuk biaya hidup kita para pramugari harus membeli sendiri. untungnya disini aku tidak sendirian banyak juga teman pramugari yang dari Indonesia. sehingga kita bisa menghabiskan waktu bersama. hingga kabar buruk datang kepada kami, yaitu gaji kami dipotong 60% karena tidak ada kerjaan dan juga tidak ada bonus karena tidak ada jadwal terbang.
"untung masih ada gaji dan tabungan, jadi masih bisa hidup sampai normal lagi" gumamku
"iya sih, sama aku juga cuma aku ada cicilan rumah nih" jeselin curhat padaku yang mengingatkanku akan cicilanku di Indonesia.
"keluarga di Indonesia gimana ya?" Aku bertanya pada Jeselin
"Sepertinya Indonesia belum seketat sini jadi masih bisa bekerja deh" ujar Alice dari belakangku
"hmmm...." aku hanya bergumam karena beban pikiranku agak ringan. jadi aku tidak perlu mengirimi keluargaku uang dahulu.
sore harinya aku mencoba menghubungi keluargaku dan Alhamdulillah tidak ada yang terkena covid begitu pula dengan pekerjaannya. hingga pada akhir april pertengahan bulan puasa kabar buruk datang dari papaku yang bekerja di bidang pariwisata kalau papa di phk karena dampak covid yang melumpuhkan sector wisata di Indonesia. dan untuk pertama kalinya ibuku menangis butuh uang untuk biaya hidup setidaknya selama satu bulan dahulu hingga bantuan dari pemerintah turun atau setidaknya sampai papaku dapat pekerjaan lagi. akupun mengiyakan permintaan mamaku. dan tanpa melihat sisa saldo langsung saja aku transfer uang 10jt rupiah.
Bulan sudah berganti, gaji 40% belum juga cair dan tagihan cicilan mobil dan rumah sudah jatuh tempo.
Sisa Saldo di rekeningku hanya tinggal 6 digit saja. aku bingung harus bagaimana, temanku tidak sebingung diriku karena mereka semua dari keluarga kaya beda denganku hanya hanya keluarga menengah keatas.
"kamu kenapa Ri?" tanya jeselin kepadaku ketika dia melihatku murung. akupun menatapnya sambil menunjukkan rekeningku. Akupun curhat kepadanya, karena selain kita satu kota kita juga bisa dibilang sudah jadi sahabat.
"yaudah, aku utangi dulu ya, ntar kalo udah cair kamu cicil aja deh gapapa..." ucap jeselin sambil mentrasfer uang ke rekeningku.
"makasih banyak ya jess..." kamipun berpelukan.
Hingga pada tanggal 25 mei gaji kami cair dan akupun membayar hutangku pada jeselin. namun cicilan masih lama dan gaji bulan depan pasti akan terlambat lagi, aku gk mungkin hutang jeselin lagi. berbagai macam usaha aku lakukan untuk mencari tambahan pemasukan di masa pandemi ini. mulai dari jadi paid promote, main taikotok, bikin konten YT semua aku lakukan demi mendapat tambahan pemasukan. Namun hasilnya hanya bisa aku gunakan sebagai biaya hidup saja. untuk cicilan aku masih menggantungkan pada gaji.
Aku mencoba mencari pekerjaan sementara dikota ini sambil menunggu pandemi ini mereda. "semoga aja ada lowongan pekerjaan" gumamku sambil browsing lowongan. hingga aku menemukan job yang bayarannya lumayan tinggi, hampir setara 50% gajiku dan spesifikasinya cocok denganku. aku memutuskan untuk mengambil job foto model yang aku temukan. "pasti aku diterima.." ucapku positif thinking sambil menghubungi pihak studio. dan benar akupun diterima dan dijadwalkan untuk interview dan test pada minggu depan akupun menyanggupinya....
--------
Setelah mendapatkan ijin keluar dari mess dengan SOP yang telah diberikan akupun berangkat menuju ke studio.
"besar juga ya studionya.." akupun melangkah masuk kedalam studio tersebut dan disambut oleh resepsionisnya.
(sudah di terjemahkan ya...)
"silahkan dengan saya Amanda, ada yang bisa saya bantu?"
"saya ada janji dengan Mr. Joe untuk interview dan test"
"oh, mbak Ria ya, silahkan sudah ditunggu."
akupun masuk kedalam ruangan studio yang memang sesuai dengan dugaanku benar-benar besar. ada beberapa ruangan studio untuk kegiatan rekaman vidio, ada ruang ganti, ada pula ruang kostum yang semua dijelaskan oleh mbak Amanda selama perjalanan menuju ruangan Mr. Joe.
"silahkan mbak masuk, saya tinggal ya... semoga sukses.." dan mbak amanda meninggalkanku.
tok..tok...tok
"ya silahkan.." suara dari dalam ruangan, akupun masuk kedalam ruangan Mr. Joe. didalamnya terdapat ranjang, sofa, dan juga beberapa photo both...
"hmmm... sepertinya workholic nih Mr. Joe" batinku setalah melihat isi ruangannya
"silahkan duduk.." ujar Mr. Joe
"baiklah, kenalkan saya Joe..." sambil menyodorkan tangannya "saya Ria"
pending bentar ya...
Perkenalkan sebelumnya, namaku Ria, tinggiku 160cm dengan berat 51kg. payudaraku tidak seberapa besar tapi kata tunanganku pas ditangan. hehe
Saat ini diusiaku yang menginjak 23tahun, aku sudah bekerja sebagai pramugari disebuah maskapai di asia tenggara. aku menjadi pramugari sejak 2 tahun lalu. kehidupan pramugari yang aku cita-citakan sudah terwujud. Terbang keliling Indonesia, Asia, Benua Eropa juga aku pernah. Sudah digaji, bisa jalan-jalan gratis lagi. hehehe
Biasanya setiap kembali ke Indonesia aku sempatkan pulang ke rumah, biasanya sekitar 1-2 bulan sekali sambil menunggu jadwal terbangku lagi. Liburan keliling dunia memang menyenangkan tapi aku lebih bahagia ketika di kotaku sendiri. Selain mudah dalam berkomunikasi, tidak takut tersesat dan yang paling penting ada tunanganku yang selalu setia menemaniku. hehehe. Tahun lalu, aku dan Ricard sudah bertunangan dan rencananya 2 tahun lagi kami akan menikah ketika masa kontrakku sudah habis. Aku juga sudah punya rumah dan mobil ya walaupun masih kredit sih, tapi dengan gajiku yang sekarang aku yakin tahun depan setidaknya mobil sudah lunas, dan rumah bisa dicicil bersama suami.
Namun semua rencana indahku sirna dan hanya menjadi khayalan serta mimpi belaka. tepatnya pada Februari lalu Pesawat yang aku naiki singgah di negara asalnya dan aku dijadwalkan terbang lagi pada awal maret ke Belanda setelah itu kembali ke Indonesia awal Mei. Aku yang sudah bahagia dan semangat bisa lebaran bareng keluarga di rumah harus kecewa lantaran adanya pandemi yang menyerang disetiap negara termasuk Indonesia yang katanya kebal #ups
Akupun terpaksa menetap di mess pramugari untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. memang sih tempat tinggalnya gratis, tapi untuk biaya hidup kita para pramugari harus membeli sendiri. untungnya disini aku tidak sendirian banyak juga teman pramugari yang dari Indonesia. sehingga kita bisa menghabiskan waktu bersama. hingga kabar buruk datang kepada kami, yaitu gaji kami dipotong 60% karena tidak ada kerjaan dan juga tidak ada bonus karena tidak ada jadwal terbang.
"untung masih ada gaji dan tabungan, jadi masih bisa hidup sampai normal lagi" gumamku
"iya sih, sama aku juga cuma aku ada cicilan rumah nih" jeselin curhat padaku yang mengingatkanku akan cicilanku di Indonesia.
"keluarga di Indonesia gimana ya?" Aku bertanya pada Jeselin
"Sepertinya Indonesia belum seketat sini jadi masih bisa bekerja deh" ujar Alice dari belakangku
"hmmm...." aku hanya bergumam karena beban pikiranku agak ringan. jadi aku tidak perlu mengirimi keluargaku uang dahulu.
sore harinya aku mencoba menghubungi keluargaku dan Alhamdulillah tidak ada yang terkena covid begitu pula dengan pekerjaannya. hingga pada akhir april pertengahan bulan puasa kabar buruk datang dari papaku yang bekerja di bidang pariwisata kalau papa di phk karena dampak covid yang melumpuhkan sector wisata di Indonesia. dan untuk pertama kalinya ibuku menangis butuh uang untuk biaya hidup setidaknya selama satu bulan dahulu hingga bantuan dari pemerintah turun atau setidaknya sampai papaku dapat pekerjaan lagi. akupun mengiyakan permintaan mamaku. dan tanpa melihat sisa saldo langsung saja aku transfer uang 10jt rupiah.
Bulan sudah berganti, gaji 40% belum juga cair dan tagihan cicilan mobil dan rumah sudah jatuh tempo.
Sisa Saldo di rekeningku hanya tinggal 6 digit saja. aku bingung harus bagaimana, temanku tidak sebingung diriku karena mereka semua dari keluarga kaya beda denganku hanya hanya keluarga menengah keatas.
"kamu kenapa Ri?" tanya jeselin kepadaku ketika dia melihatku murung. akupun menatapnya sambil menunjukkan rekeningku. Akupun curhat kepadanya, karena selain kita satu kota kita juga bisa dibilang sudah jadi sahabat.
"yaudah, aku utangi dulu ya, ntar kalo udah cair kamu cicil aja deh gapapa..." ucap jeselin sambil mentrasfer uang ke rekeningku.
"makasih banyak ya jess..." kamipun berpelukan.
Hingga pada tanggal 25 mei gaji kami cair dan akupun membayar hutangku pada jeselin. namun cicilan masih lama dan gaji bulan depan pasti akan terlambat lagi, aku gk mungkin hutang jeselin lagi. berbagai macam usaha aku lakukan untuk mencari tambahan pemasukan di masa pandemi ini. mulai dari jadi paid promote, main taikotok, bikin konten YT semua aku lakukan demi mendapat tambahan pemasukan. Namun hasilnya hanya bisa aku gunakan sebagai biaya hidup saja. untuk cicilan aku masih menggantungkan pada gaji.
Aku mencoba mencari pekerjaan sementara dikota ini sambil menunggu pandemi ini mereda. "semoga aja ada lowongan pekerjaan" gumamku sambil browsing lowongan. hingga aku menemukan job yang bayarannya lumayan tinggi, hampir setara 50% gajiku dan spesifikasinya cocok denganku. aku memutuskan untuk mengambil job foto model yang aku temukan. "pasti aku diterima.." ucapku positif thinking sambil menghubungi pihak studio. dan benar akupun diterima dan dijadwalkan untuk interview dan test pada minggu depan akupun menyanggupinya....
--------
Setelah mendapatkan ijin keluar dari mess dengan SOP yang telah diberikan akupun berangkat menuju ke studio.
"besar juga ya studionya.." akupun melangkah masuk kedalam studio tersebut dan disambut oleh resepsionisnya.
(sudah di terjemahkan ya...)
"silahkan dengan saya Amanda, ada yang bisa saya bantu?"
"saya ada janji dengan Mr. Joe untuk interview dan test"
"oh, mbak Ria ya, silahkan sudah ditunggu."
akupun masuk kedalam ruangan studio yang memang sesuai dengan dugaanku benar-benar besar. ada beberapa ruangan studio untuk kegiatan rekaman vidio, ada ruang ganti, ada pula ruang kostum yang semua dijelaskan oleh mbak Amanda selama perjalanan menuju ruangan Mr. Joe.
"silahkan mbak masuk, saya tinggal ya... semoga sukses.." dan mbak amanda meninggalkanku.
tok..tok...tok
"ya silahkan.." suara dari dalam ruangan, akupun masuk kedalam ruangan Mr. Joe. didalamnya terdapat ranjang, sofa, dan juga beberapa photo both...
"hmmm... sepertinya workholic nih Mr. Joe" batinku setalah melihat isi ruangannya
"silahkan duduk.." ujar Mr. Joe
"baiklah, kenalkan saya Joe..." sambil menyodorkan tangannya "saya Ria"
pending bentar ya...